Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PKP MATA PELAJARAN IPS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN


IPS MATERI PENINGGALAN SEJARAH MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR
DI SD NEGERI 3 KENDARI

Disusun Oleh :

Anggi Anggraeni Sudirman


859739233
S1 PGSD
Pokjar : Kendari

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ UT KENDARI
2023.1
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN
PEMBELAJARAN IPS

Nama : ANGGI ANGGRAENI SUDIRMAN


NIM : 859739233
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar : SD Negeri 3 Kendari
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 Siklus Pembelajaran
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Siklus I : Kamis, 04 Mei 2023
Siklus II : Kamis,11 Mei 2023

Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan :


Apakah dengan Penggunaan Media Gambar Dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPS Dengan
Materi Peninggalan Sejarah Kelas IV SD Negeri 3 Kendari?

Menyetujui Kendari,Juni 2023


Supervisor 1, Mahasiswa,

Dr. Hamuni, M. Si ANGGI ANGGRAENI SUDIRMAN


Nip. 19641231 198903 1 030 NIM 859739233
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Pemantapan Kemampuan


Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan dari Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Sekolah Dasar (PGSD)
Universitas Terbuka merupakan hasil karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang saya kutip dari hasil
karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan
etika penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Laporan PKP ini bukan hasil
karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima
sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi lain sesuai dengan
ang berlaku.

Kendari,Juni 2023
Yang membuat pernyataan,

ANGGI ANGGRAENI SUDIRMAN


NIM 859739258
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat, Taufiq dan hidayah, hingga akhirnya penulis bisa menyelesaikan
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional ini sesuai jadwal yang ditentukan.
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional ini penulis susun sebagai salah satu
syarat untuk menempuh mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional Program Strata I
Pendidikan Sekolah Dasar di Universitas Terbuka UPBJJ Kendari Pokjar Kendari.
Dengan selesainya laporan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Papi, S.Pd selaku Kepala SD Negeri 3 Kendari
2. Bapak Dr.Hamuni,M.si selaku Dosen Pembimbing yang tiada lelah membimbing dan
memberi kan motivasi dari awal hingga selesainya laporan ini.
3. Ibu Idawati, S.Pd selaku Supervisor 2 dalam penelitian perbaikan pembelajaran ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari sempurna.
Kritik dan saran yang membangun dari rekan-rekan pengajar penulis harapkan untuk
menyempurnakan laporan PKP ini dan semoga laporan PKP ini berguna bagi penulis
khususnya dan semua yang membaca dan memanfaatkan laporan ini.

Kendari, Mei 2023


Penulis,

Anggi Anggraeni Sudirman


DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul................................................................................................ i
Halaman Pengesahan...................................................................................... ii
Lembar PernyataanBebas Plagiat................................................................... iii
Kata Pengantar............................................................................................... iv
Daftar Isi......................................................................................................... v
Daftar Tabel.................................................................................................... vii
Daftar Grafik ................................................................................................. viii
Daftar Gambar................................................................................................ ix
Daftar Lampiran............................................................................................. x
Abstrak .......................................................................................................... xi
BAB IPendahuluan....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
C. Tujuan Penelitian Perbaikannya Pembelajaran....................................... 2
D. Manfaat Penelitian Perbaikannya Pembelajaran..................................... 3
BAB II Kajian Pustaka ............................................................................... 4
A. Definisi Belajar & Pembelajaran............................................................. 4
B. Hasil Belajar............................................................................................ 5
C. Definisi IPS ............................................................................................ 7
D. Media Gambar
E. Metode Pembelajaran Discovery Learning............................................. 10
BAB III Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran...................... 12
A. Subjek, Tempat, Waktu dan Pihak yang Membantu............................... 12
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran............................................... 12
BAB IV Hasil dan Pembahasan.................................................................. 17
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran............................... 17
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran........................... 24
BAB V Kesimpulan dan Saran Tindak Lanjut.......................................... 26
A. Kesimpulan.............................................................................................. 26
B. Saran ....................................................................................................... 26
Daftar Pustaka.............................................................................................. 27
Lampiran
ABSTRAK

Anggi Anggraeni Sudirman (2023) Judul Penelitian Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV
Pada Mata Pelajaran IPS Materi Peninggalan Sejarah Menggunakan Model Pembelajaran
Discovery Learning Berbantuan Media Gambar Di SD Negeri 3 Kendari.
Terbimbing Laporan PKP Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPBJJ UT Kendari
Pembimbing Dr. Hamuni,M.Pd
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan hasil belajar IPS
materi Peninggalan Sejarah pada siswa kelas IV menggunakan media Gambar. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPS
tentang Peninggalan Sejarah. Sumber data penelitian ini adalah Siswa Kelas IV SD Negeri 3
Kendari dengan jumlah peserta didik sebanyak 17 siswa. Waktu penelitian dilakukan pada
semester Genap . Penelitian dilakukan selama 2 siklus. Data yang dikumpulkan adalah data
kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari hasil tes formatif pada
setiap siklus. Sedangkan data kualitatif berupa hasil observasi pada tiap siklus pembelajaran. Data
yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan kriteria keberhasilan untuk mengetahui hasil
belajar siswa. Hasil belajar siswa pada siklus I hanya 7 siswa (40%) yang mendapat nilai di atas
KKM. Pada siklus II meningkat menjadi 14 siswa (87%). dan nilai rata-rata kelas pada siklus II
adalah 88,78. Kesimpulan dari penelitian perbaikan pembelajaran menggunakan media
Gambardapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPS.

Kata Kunci : Hasil Belajar Siswa, Media Gambar, Pelajaran IPS, Discovery Learning
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran disekolah adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru
dan siswa dalam suatu pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar
mengajar guru merupakan pemegang peran yang sangat penting karna guru adalah media dari
pembelajaran antara bahan ajar dengan siswa, karena itu guru memegang peranan yang sangat
penting dalam pendidikan khususnya dalam pembelajaran. Guru bukan sekedar penyampai materi
peninggalan sejarah berskala nasional saja, tetapi lebih dari itu guru dapat di katakan sebagai
Sentral pembelajaran.
Menurut Syaiful dan Aswan (2014:5) “Belajar adalah perubahan prilaku berkat pengalaman
dan latihan. Artinya adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan,
keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi”. oleh
pengalaman dan berdampak relatif permanen”.
Masalah yang dihadapi guru adalah bagaimana cara agar siswa tidak melupakan materi
peninggalan sejarah yang telah di Terima nya agar siswa nantinya tuntas dalam belajar.
Bagaimanakah membuat suatu materi peninggalan sejarah agar tidak terlupakan oleh peserta
didik . Dalam hal ini guru harus mencari metode untuk mengingatkan pelajaran di pikiran peserta
didik yang telah mereka Terima.
Tujuan IPS khususnya IPS SD yang dituangkan dalam Program IPS SD Tahun 2006, IPS-SD,
adalah untuk membantu siswa mengembangkan pengetahuan Pengetahuan dasar dan keterampilan
yang berguna bagi anak dalam kehidupan sehari-hari. (Depdiknas, 2006). IPS juga berkaitan
dengan hubungan antara manusia dan lingkungannya, khususnya lingkungan sosial tempat siswa
tumbuh dan berkembang sebagai anggota masyarakat dan menghadapi berbagai masalah yang ada
dan terjadi di lingkungannya.
Pembelajaran IPS juga penting karena latar belakang siswa tentunya berbeda-beda. Mereka
menjadi anggota masyarakat dengan membawa serta "kebudayaan" dimana mereka hidup dan
mengamalkannya, dalam hal ini sekolah bukanlah satu-satunya cara untuk mengenal masyarakat,
melainkan bagian yang bisa kita bicarakan cukup penting tentunya. Sekolah dianggap penting
karena apa yang menjadi informasi di luar sekolah dapat dikembangkan menjadi sesuatu yang
lebih bermakna tergantung pada tingkat pendidikannya yang belum dapat memahami masalah
yang ada di sekitarnya, melalui pengajaran IPS siswa dapat memperoleh pengetahuan,
keterampilan, sikap dan kepekaan. menghadapi hidup dengan tantangannya.
Adapun fungsi IPS sebagai pendidikan yaitu membekali anak didik dengan pengetahuan
sosial yang berguna untuk masa depannya, keterampilan sosial dan intelektual dalam membina
perhatian serta kepedulian sosialnya sebagai sumber daya manusia yang bertanggung jawab dalam
merealisasikan tujuan pendidikan nasional.
Jihad dan Haris (2010:15) mendefinisikan, “Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku
siswa secara nyata setelah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan
pengajaran”.
Arifin (2010: 303) juga mengatakan “Hasil belajar yang optimal dapat dilihat dari ketuntasan
belajarnya, terampil dalam mengerjakan tugas, dan memiliki apresiasi yang baik terhadap
pelajaran”.
Maka dapat disimpulkan bahwa Hasil belajar merupakan penilaian dari proses belajar
mengajar yang dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat
keberhasilan belajar siswa. Hasil belajar juga dapat diartikan hasil dari proses kegiatan belajar
mengajar untuk mengetahui apakah suatu program pembelajaran yang dilaksanakan telah berhasil
atau tidak, yang didapat dari jerih payah siswa itu sendiri sesuai kemampuan yang ia miliki. Jadi
dapat diartikan bahwa hasil belajar merupakan usaha sadar yang dicapai oleh siswa dengan
pembuktian untuk mendapatkan umpan balik tentang daya serap siswa terhadap materi pelajaran
yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan hasil belajar dalam pembelajaran.
1. Identifikasi Masalah
Pembelajaran yang dilakukan didalam kelas dengan melakukan evaluasi pada mata
pelajaran IPS banyak menemukan hasil yang tidak sesuai dengan yang di harapkan.
Dari hasil evaluasi terungkap masalah- masalah yang terjadi di dalam proses Kegiatan
Belajar Mengajar antara lain yaitu:
1. Kurangnya perhatian siswa terhadap materi yang di sampaikan guru
2. Siswa merasa bosan dengan penjelasan materi yang di berikan guru yang menggunakan
metode klasik
3. Siswa kurang aktif dalam bertanya tentang materi yang belum diketahui, dan tidak bisa
menjawab pertanyaan yang di berikan oleh guru
4. Guru tidak menggunakan alat peraga/media pembelajaran secara langsung
2. Analisis Masalah
Setelah terjadi sebuah masalah pada saat proses belajar mengajar berlangsung, diketahui
faktor penyebab nya bahwa siswa kurang senang dan tidak aktif dalam belajar IPS antara lain
yaitu :
1. Guru tidak menggunakan metode yang tepat dalam menjelaskan materi
2. Guru tidak melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran
3. Guru hanya menggunakan metode klasik dalam pembelajaran
3. Alternatif Dan Prioritas Pemecahan Masalah
Setelah melihat kenyataan yang ada ,penulis dan sekaligus sebagai guru terdorong untuk
mengatasi dan menyelesaikan masalah-masalah dalam proses pembelajaran. Perbaikan
terfokus Pada Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran
Discovery Learning Pada Mata Pelajaran IPS kelas IV SD.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan di atas maka permasalahan dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah hasil belajar IPS dapat meningkat dengan model pembelajaran discovery learning
berbantuan media gambar materi peninggalan sejarah pelajaran IPS pada siswa kelas IV Di
SD Negeri 3 Kendari
2. Bagaimanakah upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV tentang materi
peninggalan sejarah menggunakan model pembelajaran Discovery learning
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa dengan model pembelajaran discovery learning berbantuan media gambar pada materi
peninggalan sejarah pelajaran IPS pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Kendari
D. Manfaat Penelitian Perbaikan pembelajaran
Hasil penelitian Diharapkan bermanfaat Bagi berbagai pihak antara lain:
1. Bagi Siswa
- Siswa dapat lebih meningkatkan hasil belajar nya
- Siswa lebih aktif dan antusias dalam pelajaran IPS
- Siswa akan lebih serius dan tidak merasa bosan ketika pembelajaran IPS
2. Bagi Guru
- Salah satu syarat untuk menyelesaikan studi S1 PGSD Universitas Terbuka
- Hasil dari penelitian dapat dimanfaatkan oleh penulis untuk memperbaiki pembelajaran
yang dikelolanya
- Dengan melakukan penelitian penulis dapat berkembang secara profesional
3. Bagi Sekolah
- Hasil dari penelitian dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan kebijakan sekolah
dalam meningkatkan kualitas pendidikan disekolah serta dapat juga di jadikan alternatif
dalam menentukan strategi pembelajaran yang lebih baik dalam upaya meningkatkan hasil
pembelajaran siswa di sekolah

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Belajar dan Pembelajaran


Menurut Syaiful dan Aswan (2014:5) “Belajar adalah perubahan perilaku berkat
pengalaman dan latihan. Artinya adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut
pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau
pribadi”. oleh pengalaman dan berdampak relatif permanen”.
Belajar juga merupakan suatu proses atau upaya yang dilakukan oleh setiap individu
untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan,
juga sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari.
Selain itu, definisi belajar juga dapat diartikan sebagai segala aktivitas psikis yang
kemudian dilakukan oleh setiap individu, sehingga tingkah lakunya berbeda antara sebelum dan
sesudah belajar. Perubahan tingkah laku ini dapat terjadi karena adanya pengalaman baru,
memiliki kepandaian atau ilmu setelah belajar, serta aktivitas berlatih.
Arti belajar sendiri adalah suatu proses perubahan kepribadian seseorang dimana perubahan
ini terjadi dalam bentuk peningkatan kualitas perilaku, seperti diantaranya pada peningkatan
pengetahuan, keterampilan, daya pikir, pemahaman, sikap, serta dalam berbagai kemampuan
lainnya.

B. Pengertian Hasil Belajar


Hasil belajar adalah kemampuan siswa yang diperoleh setelah kegiatan belajar (Nugraha,
2020). Hasil belajar adalah kompetensi atau kemampuan tertentu yang dicapai oleh siswa setelah
mengikuti proses belajar mengajar dan meliputi keterampilan kognitif, afektif, maupun psikomotor
(Wulandari, 2021).
Hasil pembelajaran juga pernyataan yang menggambarkan pengetahuan atau keterampilan
yang harus diperoleh siswa pada akhir tugas, kelas, kursus, atau program tertentu, dan membantu
siswa memahami mengapa pengetahuan dan keterampilan tersebut akan berguna bagi mereka.
Hasil pembelajaran berfokus pada konteks dan aplikasi potensi pengetahuan dan keterampilan
yang membantu siswa menghubungkan pembelajaran dalam berbagai konteks, dan membantu
memandu penilaian dan evaluasi.
Hasil pembelajaran yang baik menekankan aplikasi dan integrasi pengetahuan. Alih-alih
berfokus pada cakupan materi, hasil belajar mengartikulasikan bagaimana siswa dapat
menggunakan materi, baik dalam konteks kelas dan konteks yang lebih luas.

C. Pengertian IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial )


Menurut Beberapa Ahli :
Ilmu Pengetahuan Sosial atau socialstudies merupakan pengetahuan mengenai segala sesuatu
yang berhubungan dengan masyarakat di Indonesia pelajaran ilmu pengetahuan sosial disesuaikan
dengan berbagai perspektif sosial yang berkembang di masyarakat. Kajian tentang masyarakat
dalam IPS dapat dilakukan dalam lingkungan yang terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah atau
siswa dan siswi atau dalam lingkungan yang luas, yaitu lingkungan negara lain, baik yang ada di
masa sekarang maupun di masa lampau. Dengan demikian siswa dan siswi yang mempelajari IPS
dapat menghayati masa sekarang dengan dibekali pengetahuan tentang masal ampau umat
manusia. Untuk lebih memahami pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial, mari kita simak pengertian
dari beberapa ahli:
1.Somantri
(Sapriya:2008:9) menyatakan IPS adalah penyederhanaan atau disiplin ilmu ilmu sosial
humaniora serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan
pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan.
2.Moeljono Cokrodikardjo
mengemukakan bahwa IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu
sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi
budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan ekologimanusia, yang
diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar
mudah dipelajari.
3. Nu’man Soemantri
menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk
pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan mengandung arti:
a) menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas
menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa siswi sekolah dasar dan
lanjutan,
b) mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan
masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna.
D. Pengertian Media Gambar
Media gambar adalah suatu media visual yang hanya bisa dilihat saja, akan tetapi unsur audio
atau suara. Menurut Sadiman Arief S. (2003:21) media gambar adalah sebuah gambar yang
berkaitan dengan materi pelajaran yang berguna untuk menyampaikan pesan dari guru kepada
siswa. Media gambar ini bisa membantu siswa untuk mengungkapkan informasi yang terkandung
dalam masalah sehingga hubungan antar komponen dalam masalah tersebut bisa terlihat dengan
lebih jelas.
Media Gambar juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang bisa diimplementasikan secara
visual dalam wujud 2 dimensi sebagai pemikiran ataupun curahan yang beragam, contohnya
seperti: film, lukisan, slide, potret, opaque proyektor, strip, dan sebagainya.
Sedangkan definisi media gambar seri adalah sebuah urutan dari gambar yang mengikuti
sebuah percakapan dalam hal menyajikan atau memperkenalkan arti yang ada dalam gambar
tersebut.
E. Metode Pembelajaran Discovery Learning
Penelitian ini menggunakan model pembelajaran discovery learning, Metode pembelajaran
discovery learning akan mendorong siswa untuk menyelidiki sendiri, membangun pengalaman dan
pengetahuan masa lalu, menggunakan intuisi, imajinasi, kreativitas, mencari informasi baru untuk
menemukan fakta, korelasi, juga kebenaran baru.
Dalam hal ini, belajar tidak sama dengan menyerap apa yang dikatakan atau dibaca, tetapi
siswa akan belajar mencari jawaban dan solusi sendiri secara aktif.
Sementara menurut pakar pendidikan, Rusman, discovery learning adalah dukungan seorang
individu atau kelompok untuk menemukan pengetahuannya sendiri berdasarkan dengan
pengalaman yang didapatkannya.
Lebih lanjut lagi, merujuk pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, pengertian discovery
learning yaitu pembelajaran berbasis masalah yang bertujuan untuk mengembangkan instrumen
penilaian proyek yang layak digunakan dan sebagai salah satu inovasi pengembangan penilaian
secara lebih operasional.
Langkah Penerapan Discovery Learning
Mengutip modul pembelajaran Discovery Learning Kemdikbud, berikut langkah-langkah
penerapan pembelajaran Discovery Learning:
1. Perencanaan
- Menentukan kompetensi dasar dan mengembangkannya dalam tujuan pembelajaran beserta
indikator-indikatornya
- Melakukan identifikasi masalah dengan memperhatikan tingkat kesulitan permasalahan.
Sehingga peserta didik bisa menyelesaikannya dengan baik
- Menyusun kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan peserta didik, terkait kegiatan
penemuan beserta perangkat pembelajaran yang dibutuhkan.
2. Stimulasi
Stimulasi berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi yang bisa mengembangkan dan
membantu peserta didik dalam mengeksplorasi bahan. Guru bisa memulai kegiatan
pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, sumber bacaan dan mengarahkan proses
pemecahan masalah pada aktivitas belajar lainnya.
3. Identifikasi Masalah
Dalam tahap ini, guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran. Hal ini
merupakan teknik yang berguna dalam membangun peserta didik agar mereka terbiasa untuk
menemukan suatu masalah.
4. Pengumpulan Data
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak
mungkin yang relevan untuk membuktikan benar tidaknya suatu hipotesis. Peserta didik
diberi kesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, membaca literatur,
mengamati objek, wawancara dengan narasumber, melakukan uji coba sendiri dan
sebagainya.
5. Pengolahan Data
Semua informasi yang diperoleh para peserta didik diolah, diacak, diklasifikasi, ditabulasi,
bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu dan ditafsirkan pada tingkat kepercayaan
tertentu.
6. Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya
sebuah hipotesis yang telah ditetapkan dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil
pengolahan data. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan suatu
konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang dijumpai dalam
kehidupannya.
7. Menarik Kesimpulan
Dalam penarikan kesimpulan, peserta didik harus memperhatikan proses generalisasi yang
menekankan pentingnya penguasaan materi pembelajaran atas makna, kaidah dan prinsip
yang mendasari pengalaman peserta didik mengenai pentingnya proses generalisasi dan
pengalaman tersebut.
Manfaat Melakukan Discovery Learning
Menurut Kurniasih & Sani (2014) beberapa manfaat dari Discovery Learning adalah
1.Menimbulkan rasa senang pada siswa karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil
2.Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik
3.Siswa belajar memanfaatkan berbagai sumber belajar.

Sementara, menurut Marzano (2014:288), beberapa manfaat atau kelebihan dari discovery
learning adalah:
1.Menumbuhkan sekaligus menanamkan sikap inquiry
2.Pengetahuan bertahan lama dan mudah diingat
3.Hasil belajar memiliki efek transfer yang lebih baik
4.Meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan berpikir bebas
5.Melatih keterampilan-keterampilan kognitif siswa untuk menemukan dan memecahkan
masalah tanpa pertolongan orang lain.
Kelebihan dan Kekurangan Discovery Learning
Berikut kelebihan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning:
1.Membantu peserta didik memperbaiki dan meningkatkan keterampilan serta proses-proses
kognitif.
2.Pengetahuan yang diperoleh melalui discovery learning mampu menguatkan ppengertia,
ingatan dan transfer pengetahuan.
3.Menimbulkan rasa senang Tumbuhnya rasa menyelidiki dan ingin berhasil.
4.Memungkinkan peserta didik berkembang dengan cepat.
5.Peserta didik mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan akal dan motivasi
sendiri.
6.Peserta didik akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
7.Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.
8.Mendorong peserta didik berpikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri.
9.Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada situasi proses belajar yang baru.

Berikut kekurangan dari pembelajaran model Discovery Learning:


1.Model Discovery Learning menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar.
2.Bagi peserta didik yang kurang pandai akan mengalami kesulitan berpikir atau mengungkapkan
hubungan antara konsep-konsep yang tertulis atau lisan.
3.Model ini tidak efisien untuk mengajar jumlah peserta didik yang banyak, karena
membutuhkan waktu yang lama.
4.Harapan yang terkandung dalam model ini bisa tidak terwujud jika dihadapkan dengan peserta
didik dan guru yang terbiasa belajar dengan cara lama.
5.Discovery learning lebih cocok untuk mengembangkan pemahaman, sedangkan aspek konsep,
keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang mendapat perhatian.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKANNYA PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, Waktu dan Pihak yang Membantu


1. Subjek
Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 3 Kendari Kecamatan Puuwatu yang
berjumlah 17 siswa dari 10 Laki-laki dan 7 Perempuan.

2. Tempat Penelitian
Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan Di SD Negeri 3 Kendari Kecamatan
Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Yang berlangsung pada semester genap pada
mata pelajaran IPS

3. Waktu Pelaksanaan
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Tanggal Materi
No Kegiatan Kelas
Pelaksanaan Pelajaran
Peninggalan
1 Siklus I 04 Mei 2023 IV
Sejarah
Peninggalan
2 Siklus II 11 Mei 2023 IV
Sejarah

4. Pihak yang Membantu


Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ini dibantu oleh bapak Papi, S.Pd selaku
Kepala Sekolah Tempat Praktik PKP dan Ibu Idawati S.Pd selaku teman sejawat yang bertugas
mengamati kegiatan pembelajaran dan Dr. Hamuni, M. Si sebagai supervisor 1

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat komponen pokok penelitian kelas,
yaitu :
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Pengamatan
4. Refleksi
Gambar 3.1 Desain Pelaksanaan Penelitian

1. Siklus I
a) Perencanaan
Tahap ini merupakan tahap yang dilakukan penulis sebelum membuat rencana perbaikan,
meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi masalah
2. Menganalisis dan merumuskan masalah
3. Merancang model pembelajaran
4. Mendiskusi kan metode dan media yang akan digunakan
5. Menyiapkan instrumen.
b) Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap yang berisi kegiatan di dalam kelas. Secara umum kegiatan
yang dilakukan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup, dimana
kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru maupun siswa terdapat di dalam rencana
pelaksanaan pemelajaran (RPP) Perbaikan. Dalam tahap pelaksanaan ini, penulis
melakukan kegiatan sebagai berikut :
1. Melaksanakan langkah-langkah sesuai perencanaan
2. Menggunakan media gambar pada kegiatan pembelajaran
3. Melakukan pengamatan setiap langkah-langkah kegiatan pembelajaran
4. Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan kegiatan yang dilaksanakan
5. Mengantisipasi dengan melakukan solusi apabila menemui kendala saat melakukan
tahap tindakan.
c) Pengamatan
Tahap pengamatan dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran pada siklus I berlangsung
dan setelah pembelajaran tersebut selesai. Penulis dibantu teman sejawat yaitu Ibu
Idawati, S.Pd melakukan kegiatan sebagai berikut :
1. Melakukan diskusi mengenai rencana perbaikan pembelajaran
2. Ibu Idawati, S.Pd selaku teman sejawat melakukan observasi terhadap penerapan media
pembelajaran yang digunakan.
3. Ibu Idawati, S.Pd mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat pelaksanaan
pembelajaran.
4. Melakukan diskusi dengan Ibu Idawati, S.Pd tentang kelemahan dan kelebihan yang
dilakukan peneliti selama proses pembelajaran berlangsung serta memberikan saran
perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.
d) Refleksi
Setelah mengkaji hasil belajar siswa dan hasil pengamatan aktivitas guru, serta
menyesuaikan dengan ketercapaian indikator kinerja, maka peneliti mengubah strategi
pembelajaran pada siklus berikutnya agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
maksimal.

2. Siklus II
Kegiatan pembelajaran pada siklus II bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
menjadi lebih baik lagi. Rincian kegiatan pada siklus II ini tidak jauh berbeda dengan siklus
sebelumnya, yaitu :
a) Perencanaan
1. Hasil refleksi pada siklus I di evaluasi, didiskusikan dengan Ibu Idawati, S.Pd selaku
teman sejawat dan mencari upaya perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran.
2. Mencatat kelemahan dan kelebihan pada saat pembelajaran berlangsung
3. Merancang skenario pembelajaran berdasarkan hasil refleksi siklus I
b) Pelaksanaan
1) Melakukan analisis pemecahan masalah
2) Melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II dengan memaksimalkan penerapan
media gambar.
c) Pengamatan
Kegiatan pengamatan dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan Ibu Idawati, S.Pd
untuk mengamati kegiatan pembelajaran dengan berfokus pada :
1. Media gambar yang digunakan
2. Strategi pembelajaran yang diterapkan guru
d) Refleksi
Setelah mengkaji hasil belajar siswa dan hasil pengamatan aktivitas guru, serta
menyesuaikan dengan ketercapaian tujuan pembelajaran, apabila tujuan pembelajaran belum
tercapai, maka peneliti tetap melanjutkan pembelajar.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Hasil Penelitian Prasiklus
Pelaksanaan kegiatan prasiklus dalam penelitian ini dilakukan dengan
mengumpulkan data dengan strategi, metode, media yang digunakan dalam pelaksanaan
pembelajaran. Metode yang digunakan pada kegiatan pembelajaran prasiklus adalah metode
ceramah dan penugasan, Masalah yang terjadi ketika proses pembelajaran berlangsung yaitu,
siswa tidak termotivasi untuk mengikuti kegiatan pemelajaran, kegiatan pemelajaran siswa
hanya berfokus pada guru, masih banyak siswa yang tidak bisa menyelesaikan tugas yang
diberikan dengan benar yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Adapun data hasil
belajar siswa pada kegiatan prasiklus, yaitu :
Tabel 4.1 Hasil Belajar Prasiklus
Keterangan
No Nama Siswa KKM Nilai
T TT
1 Ahmad Husein 60 40 √
2 Arya saputra 60 60 √
3 Adiba dwi putri 60 50 √
4 Azhara pratiwi 60 70 √
5 Dewa praditya 60 50 √
6 Fadel 60 55 √
7 Kinara 60 53 √
8 Ludia Eka putri 60 63 √
9 Meylani devista 60 51 √
10 Muhammad Nasrun 60 30 √
11 Muhammad Riki 60 80 √
12 Muhammad Syawal 60 31 √
13 Namirah Suci 60 30 √
14 Resa saputra 60 72 √
15 Rizka Safitri 60 80 √
16 Rizal 60 40 √
17 Saputra 60 60 √
Jumlah
Rata-rata 57
Tuntas 7
Tidak Tuntas 10
Persentase Ketuntasan Belajar 40% 60%

Anda mungkin juga menyukai