Anda di halaman 1dari 62

LAPORAN

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI


METODE NUMBERED HEAD TOGETHER TENTANG PERUBAHAN
PENAMPAKAN BUMI DAN LANGIT PELAJARAN IPA KELAS IV SDN
KALIBATA 07 PAGI JAKARTA SELATAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah


Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)

Disusun oleh :

NAMA : Ulina sriwati lumbangaol


NIM : 857087825
Program Studi : PGSD
Pokjar : KALIDERES

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH


UNIVERSITAS TERBUKA
JAKARTA
2023
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN
PEMBELAJARAN IPA

Nama Mahasiswa : Ulinasriwati lumbangaol


NIM : 857087825
Program Studi : PGSD
Tempat Praktek Mengajar : SDN 02 PETANG
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 Siklus
Mata Pelajaran : IPA
Hari, Tanggal Pelaksanaan : Prasiklus :
Siklus I :
Siklus II :

Masalah yang merupakan fokus perbaikan:


1. Rendahnya hasil belajar IPA pada materi panjang (termasuk jarak), berat,
dan waktu dalam satuan baku, yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari
2. Penerapan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa
kelas III.

November .................. 2023


Mengetahui,
Supervisor 1 Mahasiswa

......................., M.Pd ………………………


NIP. ........................... NIM: ………………..

KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET , DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA

Jalan Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan 15437


Telepon:(021) 7490941 (Hunting) Faksimile: (021) 7490147 (Bagian Umum)
(021) 7434290 (Sekretaris rektor), Laman : www.ut.ac.id

LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Pemantapan


Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Terbuka merupakan hasil karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang saya
kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai
dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini
bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu,
saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan
sanksi-sanksi lain sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

……….., Novenber 2023


Yang membuat pernyataan,
Mahasiswa

……………………
NIM : ……………………

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Taufiq, Hidayah serta
Inayah-Nya. Sholawat dan Salam semoga tetap tercurah keharibaan beliau Nabi
Muhammad SAW dengan harapan kelak kita semua mendapatkan syafaatnya di
hari kiamat.
Atas karunia dan nikmat Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan laporan
PTK ini untuk diajukan sebagai tugas akhir laporan Pemantapan Kemampuan
Professional (PKP). Penelitian dilakukan di SD Negeri Parung Tanjung 01 dengan
judul UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI
METODE NUMBERED HEAD TOGETHER TENTANG PERUBAHAN
PENAMPAKAN BUMI DAN LANGIT PELAJARAN IPA KELAS IV SDN
SUKAKERTA 02 SUKAWANGI – BEKASI
Laporan Perbaikan Pembelajaran ini telah disusun seoptimal mungkin,
namun masih banyak kesalahan dan kekurangannya.
Laporan ini dapat tersusun dan terselesaikan atas bantuan, bimbingan, dan
motivasi dari berbagai pihak. Sehingga dengan segala kerendahan hati ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak …………………., selaku Direktur UPBJJ – UT Jakarta.
2. Bapak ……………..., selaku Pengelola Pokjar UT ………………
3. ......................... sebagai Pembimbing & Supervisor I
4. …………………… selaku Kepala MTS Assalam Darul Faizah
5. ...................... Supervisor I
6. Keluarga Besar MTS Assalam Darul Faizah, tempat penulis melakukan
penelitian.
7. Rekan-rekan mahasiswa S1 PGSD Universitas Terbuka UPBJJ Jakarta Pokjar
……………….
Mereka banyak memberikan saran dan kritik yang membangun
sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan tepat waktu. Hanya kepada Allah
kita bersimpuh seraya berdo’a, semoga bantuan dari berbagai pihak yang telah
mendukung terselesainya laporan Perbaikan Pembelajaran ini dijadikan sebagai
amal shaleh yeng mendapat pahala berlipat ganda dari-Nya. Amin.
Sebagai penulis, menyadari kalau laporan ini masih jauh dari harapan dan
banyak mengandung kekurangan. Oleh karenanya penulis sangat mengharap kritik
dan saran yang konstruktif demi kesempurnaannya. Semoga menjadikan manfaat
bagi kita semua.
………, November 2023
Penulis

……………………..
NIM : ……………..

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………...………………………......... i
LEMBAR PENGESAHAN …...………………………….......………................. i
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ……………………....…...….... ii
KATA PENGANTAR ……………………......………………….........................iii
DAFTAR ISI ………………………………..…………………….........………...v
DAFTAR TABEL …………………………………….…………..........…...…. vii
DAFTAR GRAFIK …………………………………..……………..........….....viii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………..........…………..…….........……ix
ABSTRAK ………………………………………..….…………….…..........….. x

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………..…………………….……......1
B. Rumusan Masalah …….........………………………….......……….5
C. Tujuan Penelitian …………….…………………....…........………..5
D. Manfaat Penelitian ………………...……………………........……..6

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Belajar dan Pembelajaran …………………..………….......…...…. 7
B. Metode dan Media Pembelajaran …………………………............16

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak Yang
Membantu……………………..…....…………………….....….... 19
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ……......………......…. 22
C. Teknik Analisis Data ………….………......……………....…….. 26
BAB VIII HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Dskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ……….......…. 30
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ……..…... 49

BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT


A. Simpulan ………………………………………………….........….46
B. Saran Tindak Lanjut …………..………………...………........…...47

DAFTAR PUSTAKA .………………………………........ ………..........…… 48


LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan Perbaikan
Pembelajaran …….......…………………….......…………….....…..21
Tabel 3.1 Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ……...………........... .... 22
Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Pra Siklus ………...…………...................….....29
Tabel 4.2 Hasil Observasi Kegiatan Siswa………… ……..……...........……..31
Tabel 4.3 Hasil Observasi Kegiatan Guru……………...……...................... ...32
Tabel 4.4 Data Hasil belajar Siklus I ……..…………......…………….....…. .37
Tabel 4.5 Hasi l Observasi Kegiatan Siswa………. ……..….......................…39
Tabel 4.6 Hasi l Observasi Kegiatan Guru………. ……..…….......….......….40
Tabel 4.7 Data Hasil belajar Siklus II ……............……………………....…..45
Tabel 4.8 Hasi l Observasi Kegiatan Siswa………. ……..…….......….......…47
Tabel 4.8 Hasi l Observasi Kegiatan Guru………. ……............….….......….48

DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.11 Perosentase Hasil Belajar Pra Siklus ……………............…........52
Grafik 4.12 Persebaran Nilai Siklus I ……………......…………….....……...54
Grafik 4.13 Prosentase Hasil Belajar Siklus II ………..........……......…........55

ABSTRAK

Penelitian ini yang menjadikan masalah latar belakang laporan pemantapan


kemampuan profesional di karenakan adanya ketidakpahaman siswa mengenai
dalam pelajaran IPA sehingga rendahnya nilai IPA dan masih dibawah KKM.
Peneliti menggunakan tiga siklus untuk memperbaiki hasil belajar siswa. Pra
siklus dilaksanakan pada tanggal ............. Siklus I dilaksanakan pada
tanggal ..............., dan siklus ke II dilaksanakan pada tanggal ................ Hasil
menunjukan bahwa penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil
belajar pada pembelajaran IPA tentang perubahan penampakan bumi dan langit
pelajaran IPA kelas IV SDN Sukakerta 02 Sukawangi-Bekasi. Metode penelitian
ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), terdiri dari tiga siklus dengan subjek
34 siswa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
dengan menerapkan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas VIII pada pembelajaran IPA tentang materi perubahan penampakan bumi
dan langit pelajaran IPA kelas IV SDN Sukakerta 02 Sukawangi-Bekasi

Kata Kunci : Hasil Belajar Siswa, Eksperimen, Pembelajaran IPA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
IPA adalah mata pelajaran yang merupakan suatau cara mencari tahu
tentang alam, bumi, dan angkasa secara ilmiah. Secara umum, IPA adalah
pengetahuan tentang gejala alam yang dapat didefinisikan sebagai : cara
berfikit untuk memahami alam semesta, cara melakukan investigasi, dan ilmu
pengetahuan dari penyelidikan ( Direktoran Ketenagaan, 2006 ).
Berdasarkan penelitian terhadap sifat-sifat anak didik Sekolah dasar,
khususnya di mata pelajaran IPA di SD banyak anak-anak didik Sekolah dasar
tidak mengetahui secra detail entang konsep-konsep IPA, oleh karena itu
dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk membentuk suatu kelompok
siswa yang masing-masing kelompok memrankan alat peraganya masing-
masing sehingga siswa lebih memahami pembelajaran IPA tersebut.
Upaya meningkatkan pemahaman siswa tentang mata pelajaran IPA
dengan melakukan kerja sama kelompok dapat dijadikan landasan sebagai
kegiatan belajar mengajaar pada mata pelajaran IPA, belajar adalah suatu
proses aktifitas dalam memperoleh ilmu pengetahuan dari dalam ruangan atau
luar ruangan. Salah satu faktor keberhasilan dalam proses pembelajaran adalah
kemampuan dalam melaksanakan pembelajaran. Keterlibatan dan atifitas yang
besar dalam pembelajaran diharapkan dapat menigkatkan hasil belajar siswa
khususnya di mata pelajaran IPA kelas IV SD.
1. Identifikasi Masalah
Pembelajaran yang dilakukan kelas dengan melakukan evaluasi pada
mata pelajaran IPA, banyak menemukan hasil yang tidak seseuai dengan
yang diharapkan. Ternyata hanya 10 orang dari 22 siswa di kelas IV SD
yang mencapai tingkat penguasaan materi sebesar 50% keatas. Ketuntasan
hanya mencapai 47& untuk mata pelajaran IPA kelas IV SD di sekolah
SDN Sukakerta 02.
Setelah melakukan evaluasi, banyak sekali temuan-temuan yang harus
diperbaiki, oleh karena itu penulis meminta bantuan Kepala Sekolah dan
Supervisor 2 untuk mengidentifikasi kekurangan dalam pembelajaran yang
dilakukan. Dari hasil diskusi terungkap masalah-maslah yang terjadi dalam
proses kegiatan belajar Mengajar (KBM) antara lain :
1. Kurangnya perhatian siswa terhadao materi yang sedang disampaikan
guru.
2. Siswa merasa bosan dengan penjelasan materi yang menggunakan
metode klasik.
3. Siswa tidak aktif dalam bertanya tentang materi yang belum dikuasai,
dan tidak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan guru.
4. Guru tidak menggunkaan aalat peraga/media pembelajaran secara
langsung
G. Thompson ( 1957 ) yang menyatakan bahwa pendidikan adalah
pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan-
perubahan yang tetap didalam kebiasaan- kebiasaan, pemikiran, sikap, dan
tingkah laku.
2. Analisis Masalah
Setelah terjadi sebuah masalah pada saat proses pembelajaran
berlangsung diketahui faktor penyebabnya bahwa siswa kurang senang dan
tidak aktif dalam belajar IPA antara lain adalah :
a. Guru tidak menggunakan metode yang tepat dalam menjelaskan materi
b. Guru tidak menggunakan metode secara konkrit
c. Guru tidak melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran
d. Guru hanya menggunakan metode klasik dalam pembelajaran
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Setelah melihat kenyataan yang ada penulis dan sekaligus sebagai
guru terdorong untuk mengatasai dan menyelesaikan permasalahan-
permaslahan dalan proses pembelajaran. Perbaikan terfokus pada Upaya
Meningkatkan Hasil belajar Siswa dengan metode numvered head together
pada mata pelajaran IPA kelas IV SD.
Berdasarkan penjelasan di atas memberikan insfirasi bagi penulis untuk
melakukan suatu tindakan melalui Penelitian Tindakan Ketua ( PTK ), pada
mata Pelajatan IPA dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
melalui Metode Numbered Head Together Tentang Perubahan
Penampakan Bumi dan Langit Pelajaran IPA Kelas IV SDN Sukakerta 02
Sukawangi – Bekasi”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan diatas yang telah diutarakan maka permasalahan
dalam penetelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah metode Numbered Head Together dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas IV tentang Perubahan Penampakan Bumi dan Langit.
2. Bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV dengan topik
Perubahan Penampakan Bumi dan Langit melalui penggunaan metode
Numeberd Head Together.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan Penelitian Tindakan Kelas
( PTK ) ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan metode numbered
head together dapat meningkatlan hasil belajar siswa pada mata Pelajaran IPA
kelas IV SD tentang Perubahan Penampakan Bumi dan Langit, dan yang lebih
penting dari pelaksanaan perbaikan yaitu berusaha untuk meningkatkan
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran, memperbaiki metode mengajar,
keterampilan menjelaskan dan membina sikap siswa.
D. Manfaat penelitian Perbaikan Pembelajaran
Hasil penelitian diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak antara lain :
1. Bagi Siswa
 Siswa dapat lebih meningkatkan hasil belajarnya
 Siswa dapat mengembangkan disiplin dan tanggung jawab
 Siswa lebih aktif dan antusias dalam menerima pelajaran IPA
 Siswa akan semakin serius dan tidak merasa bosan pada saat proses
pembelajaran

2. Bagi Guru
 Salah satu syarat untuk menyelesaikan studi S1 PGSD Universitas
Terbuka
 Hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh penulis untuk memperbaiki
pembelajaran yang dikelolanya.
 Dengan melakukan penelitian penulis dapat berkembang secara
profesional, serta memungkinkan secara aktif mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk menentukan
kebijakan sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dan
dapat juga dijadikan alternatif untuk menentukan strategi pembelajaran
lebih baik dalam upaya meningkatkan hasil pembelajaran siswa di sekolah.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil pene;itian dapat membantu untuk menjadi referensi dalam
pengembangan pendidikan di masa yang akan datang khususnya program
studi PGSD.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar Dan Hasil Belajar
Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran koopemtif terhadap
siswa yang hasil belajar rendah yang dikemukakan Oleh Lundgren dalam
Ibrahim (2000: 18), antara Iain adalah
1. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi
2. Memperbaiki kehadiran
3. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar
4. Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil
5. Konflik antara pribadi berkurang
6. Pemahaman yang lebih mendalam
7. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi
8. Hasil belajar lebih tinggi
B. Perubahan Penampakan Bumi dan Langit
Benda langit terdiri atas matahari sebagai pusatnya, dilengkapi dengan
planet, bulan, bintang, meteor serta komet yang bergerak mengelilingi
matahari.
1. Matahari
Apabila kita bangun pagi-pagi, kemudian keluar rumah memandang ke
ufuk timur tampak matahari terbit. Mula-mula tampak sebagian, lama-
kelamaan tampak seluruhnya. Matahari tampak bulat disertai pancaran
sinarnya ke seluruh penjuru dunia.
Bila mana matahari berada di kaki langit senja hari. la kadang-kadang
tampak berwarna merah darah. Ini disebabkan Oleh karena adanya debu di
atmosfer. Warna kemerah-merahan pada malam hari kadang-kadang
menjadi pertanda hari berikutnya bercuaca baik.
Pada kondisi tertentu matahari mengalami gerhana, saat terjadi gerhana
matahari , maka siang hari akan tampak menjadi gelap, Permukaan bumi
yang tertutup bayang-bayang inti bulan akan mengalami gerhana matahari
total. Gerhana matahari total berlangsung sekitar 6-7 menit. Sementara
permukaan bumi yang berada di antra bayangan kabur dan bayangan inti
mengalami gerhana matahari sebagian.
2. Bulan
Letak bulan adalah deket dengan permukaan bumi sehingga kita mudah
melihat permukaan bulan. Kawasan-kawasan yang cerah adalah daratan
tinggi yang dipenuhi oleh jurang dan kawah gunung berapi.
Angkasawan Apollo yang menjelajahi bulan, mengetahui bahwa bulan
merupakan tanah tandus. Pada bulan tidak ditemukan kehidupan, juga tidak
dapat udara dan air. Suhu pada siang hari panas sekali dan pada malam hari
dingin sekali. Permukaannya diselimuti debu- debu dan batu-batuan.
Apakah bulan berputar ? jika kita meneliti bulan, dari bulan ke bulan, ia
senantiasa menghadapkan mukanya yang sama kearah kita sepanjang jaman.
Hal tersebut disebabkan karena bulan berputar diatas sumbunya sendiri.
Tatkala ia bergerak menglilingi bumi ia berputar sekali diatas sumbunya.
Peredaran bulan bersama bumi mempunyai jalur tersendiri, teratur sehingga
tidak mungkin berben turan.
3. Bintang dan Meteor
Malam hari langit tampak indah sekali, bintang berkedip-kedip seperti
permata. Bulan selalu berubah-ubah memancarkan sinarnya menembus
gelap. Selayang pandang bintang- bintang dilangit tampak tidak teratur.
Tetapi beberapa saat kemudian kita melihat bentuk tertentu yang
mewujudkan gugusan-gugusan. Pada langit sering kita lihat sinar kuning
meluncur ke bumi. Sinar kuning yang meluncur ke bumi disebut bintang
beralih. Bintang- bintang yang tampak dilangit tidak jauh berbeda dengan
matahari, karena jauh jaraknya maka tampak kecil.
Bintang juga memaparkan cahayanya seperti matahari. Bintang
berkedip-kedip seperti permata. Bulan yang selalu berubah-ubah
memancarkan sinarnya menembus gelap. Maka cahaya bintang lemah dan
tampak kecil. Letak bintang ada yang menyebar dan ada pula yang
berdekatan. Letak bintang yang berdekatan disebut rasi bintang.
Belajar adalah suatu proses seseorang untuk mengubah tingkah
lakunya, dan seseorang dikatakan belajar apabila dia mengamati adanya
perubahan tingkah laku pada orang tersebut, dan perubahan tersebut
bertahan Iama.
Secara umum belajar adalah suatu proses yang memungkinkan
seseorang untuk mengubah tingkah lakunya cukup tepat, dan perubahan
tersebut bersifat relatif tepat, sehingga perubahan yang serupa tidak perlu
terjadi berulang kali disetiap mengalami situasi baru. (Gagne, R M. 1975)
Menurut Dr. W ina Sanjaya, S.Pd. M.Pd (2007), tujuan belajar adalah
kemampuan (kompetensi) atau keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki
oleh siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran tertentu. Tujuan
ini juga dapat diistilahkan dengan indikator hasil belajar. Artinya aclalah
apa hasil yang diperoleh siswa setelah mereka mengikuti proses belajar
mengajar.
Sebuah hasil belajar didefinisikan dapat melalui penampilan, yaitu
dapat berupa kemampuan menjelaskan, menyebutkan sesuatu atau
melakukan suatu perbuatan. Namun demikian, individu dapat dilakukan
telah menjalani proses belajar, meskipun pada dirinya hanya ada pada
perubahan dalam kecenderungan prilaku (De Cecco & Crawford, 1997 :
178)
C. Media Pembelajaran
Media Pembelajaran menłpakan bagian integral dalam sistem
pembelajaran. Banyak macam media pembelajaran dapat digunakan,
penggunaannya menjadi manfaat banyak pula. Penggunaan media
pembelajaran harus didasarkan pada pemilihan yang tepat. Sehingga dapat
memperbesar arti dan fungsi dalam menunjang efektivitas proses
pembelajaran.
Menurut H. Malik (1994) mengemukakan bahwa media belajar adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan
pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat, fikiran dan
perasaan perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses
belajar. Bentukbentuk media pembelajaran digunakan untuk meningkatkan
pengalaman belajar agar menjadi lebih konkret, Pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran tidak hanya sekedar menggunakan kata-
kata (simbol verb). Dengan demikian, dapat kita harapkan hasil pengalaman
belajar lebih berarti bagi siswa.
Dalam hal ini Gagne dan Briggs (1979) menekankan pentingnya media
pembelajaran sebagai alat untuk merangsang proses belajar,
D. Metode Kooperatif
Motode tersebut adalah Model Pembelajamn kooperatif merupakan
strategi pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antar siswa
dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajamn. Para siswa dibagi ke
dalam kelompok kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi
pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif
adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara
aktif dalam proses berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam hal ini
sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari
materi pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah
Pembelqjaran Kooperatif merupakan salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa dan memil iki tujuan untuk meningkatkan
penguasaan akademik. Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim
(2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup
dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran
tersebut.
Langkah-langkah tersebut kemudian dikembangkan oleh Ibrahim
(2000:29) menjadi enam langkah sebagai berikut :
a) Persiapan
Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelqiamn dengan
membuat Skenario Pembelajaran (SP), Lembar Kerja Siswa (LKS) yang
sesuai dengan model pembelajaran kooperatif .

b) Pembentukan Kelompok
Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model
pembelajaran kooperatif .membagi para siswa menjadi beberapa kelompok
yang bemnggotakan 3-5 orang siswa. Guru memberi nomor kepada setiap
siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda. Kelompok yang
dibentuk merupakan percampuran yang ditinjau dari latar belakang sosial,
ras, suku, jenis kelamin dan kemampuan belajar. Selain itu, dalam
pembentukan kelompok digunakan nilai tes awal (pre-test) sebagai dasar
dalam menentukan masing-masing kelompok.
c) Tiap Kelompok Harus Memiliki Buku Paket Atau Buku Pandua
Dalam pembentukan kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku
paket atau buku panduan agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan
LKS atau masalah yang diberikan oleh guru.
d) Diskusi Masalah
Dalam kerja kelompok guru membagikan LKS kepada setiap siswa
sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa
berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang
mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau
mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah diberikan oleh guru.
Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang bersifat spesifik sampai yang bersifat
umum.
e) Memanggil Nomor Anggota Atau Pemberian Jawaban
Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap
kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan
jawaban kepada siswa di kelas.
f) Memberi Kesimpulan
Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua
pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan.

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian, Pihak Yang Membantu Subjek
dan Tempat Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 07 KALIBATA
JAKARTA SELATAN Pelajaran 2023. Jumlah siswa sebanyak 22 siswa, 11
orang siswa laki-laki dan 11 orang siswa perempuan. Dengan materi pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam pada pokok bahasan Perubahan Penampakan Bumi
dan Langit.
Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan dalam tiga siklus yang dilaksanakan mulai pada 28
Oktober 2023 sampai dengan 11 November 2023 yang terdiri dari penyusun
proposal, menyusun instrumen, mengumpulkan data dilapangan, menganalisis
perbaikan pembelajaran, jadwal perbaikanpembelajaran selengkapnya disajikan
pada tabel berikut :
Tabel 1.3 Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran.
No Mata Pelajaran RPP Hari/Tanggal
1 IPA Pra Siklus 28 oktober 2023
2 IPA Siklus I 4 November 2023
3 IPA Siklus II 11 November 2023

Pihak Yang Membantu


Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini, penulis banyak dibantu
oleh :
• Ibu Juhairayah,S, Pd Sebagai pembimbing (Supervisor 1 dan Pembimbing)
• Ibu Meinazra S.Pd sebagai Supervisor 2 dan Penilai 1 RPP dan Proses
Pembelajaran Siklus 1, dan Siklus 2.

B. Desain Proseedur Perbaikan Pembelajaran Karakteristik Siswa Deskripsi


Per Siklus
1. Rencana Perbaikan
Rencana perbaikan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
a. Materi : Perubahan Penampakan Bumi dan Langit
b. Tujuan Perbaikan : Melalui metode pembelajaran kooperatif siswa
dapat memahami Perubahan Penampakan pada
Bumi dan Langit
c. Indikator : Mengidentifikasi Perubahan Penampaka pada
Bumi dan Langit
d. Cara Mengatasinya : Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap
pembelajaran, memfasilitasi peserta didik
melakukan pengamatan melalui media gambar.
2. Pelaksanaan Perbaikan
Kegiatan Awal
a. Guru mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif
b. Mengisi daftar kelas, menyiapkan fasilitas dan sumber belajar
c. Mengadakan apresiasi dengan tanya jawab yang berhubungan dengan
materi yang akan dibahas.
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
a. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai Perubahan Penampakan pada
Bumi dan Langit
b. Siswa diarahkan untuk melakukan pengamatan terhadap gambar berbagai
Perubahan Penampakan pada Bumi dan Langit
c. Siswa mengisi lembar pengamatan yang disediakan
d. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi Perubahan
Penampakan pada bumi dan Langit
e. Guru dan Siswa membuat kesimpulan hasil belajar

3. Reflesi
Setelah melakukan hasil tes belajar siswa, kemudian dianalisis melalui
proses refleksi untuk menarik kesimpulan. Hasil yang diperoleh pada
kegiatan refleksi ini dijadikan sumber bagi tindakan selanjutnya, yaitu
dalam rangka memperbaiki, menyempurnakan atau meninggalkan kebiasaan
yang kurang baik dalam pelaksanaan pembelajaran, sehingga dapat mencpai
tujuan yang diharapkan, yaitu meningkatkan kemampuan dan pemahaman
siswa dalam pembelajaran. Adapun hasil Refleksi yang didapat adalah :
a. Guru kadang mengkondisikan siswa ke arah situasi pembelajaran yang
kondusif
b. Guru kurang dalam penggunaan alat peraga
c. Guru kurang mampu memotivasi siswa.

Siklus II
1. Rencana perbaikan
Rencana perbaikan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam :
a. Materi : Perubahan Penampakan Bumi dan Langit
b. Tujuan Perbaikan : Melalui metode kooperatif siswa dapat melihat
langsung terjadinya siang dan malam dengan
melihat langsung keadaan siang yang berada di
lingkungansekolah
c. Indikator : Mengidentifikasi Perubahan Penampakan pada
Bumi dan Langit
d. Cara Mengatasinya : Melibatkan peserta didik secara aktif dalam
setiap
pembelajaran, memfasilitasi peserta didik
melakukan pengamatan dengan langsung keluar
ruangan kelas.
2. Pelaksanaan Perbaikan Kegiatan Awal
a. Guru mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif
b. Mengisi daftar kelas, menyiapkan fasilitas dan sumber belajar
c. Mengadakan apresiasi dengan tanya jawab yang berhubungan dengan materi
yang akan dibahas.
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
a. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai Perubahan Penampakan pada
Bumi dan Langit
b. Siswa diarahkan untuk melakukan pengamatan terhadap gambar berbagai
Perubahan Penampakan pada Bumi dan Langit
c. Siswa mengisi lembar pengamatan yang disediakan
d. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi Perubahan Penampakan
pada bumi dan Langit
Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, guru memperhatikan
karakteristik siswa yaitu hal-hal yang mendukung maupun yang menjadi kendala
dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga pembelajaran lebih bermakna bagi
siswa, adapun karakteristik siswa kelas IV SDN KALIBATA 07 sebagai berikut :
a. Jumlah siswa 22 orang
b. Jarak tempat tinggal siswa dari sekolah sebagian besar jauh
c. Latar belakang sosial siswa sebagian besar dari ekonomi menengah kebawah
d. Usia siswa rata-rata 11 tahun
Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengamatan
Proses pembelajaran yang dimulai dari pra siklus dan rencana perbaikan
pembelajaran dalam siklus 3 untuk mata Pelajaran IPA. Hal-hal yang disiapkan
dalam hal ini antara lain :
1. Membuat skenario pembelajaran, terdiri dari langkah-langkah dalam
pembelajaran yang berkaitan yang diinginkan dan tindakan yang ditetapkan.
2. Mempersiapkan fasilitas yang diperlukan dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran termasuk mempersiapkan media pembelajaran yang digunakan.
3. Mempersiapkan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian.
Pada tahap pelaksanaan proses perbaikan pembelajaran, kegiatan yang
dilakukan adalah melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan yang
direncanakan. Observasi dilakukan terhadap guru maupun terhadap siswa pada
saat proses pembelajaran berlangsung. Khusus untuk mengobservasikan guru
dalam perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran digunakan lembar Alat
Penilaian kemampuan Guru (APKG).
APKG 1 berkenaan dengan penelitian perncanaan pembelajaran (RPP)
sedangkan APKG 2 berkenaan dengan penelitian pelaksanaan pembelajaran.
Pengamatan kedua hal tersebut dilakukan oleh teman sejawat. Tes/evaluasi siswa
dilakukan diakhir setiap siklus pembelajaran. Adapun tahapan kegiatan perbaikan
pembelajaran pada setiap siklus akan diuraikan berikut ini :
Kegiatan Inti
a. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai Perubahan Penampakan pada
Bumi dan Langit
b. Siswa diarahkan untuk melakukan pengamatan terhadap gambar berbagai
Perubahan Penampakan pada Bumi dan Langit
c. Siswa mengisi lembar pengamatan yang disediakan
d. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi Perubahan Penampakan
pada bumi dan Langit
e. Guru dan siswa membuat kesimpulan hasil belajar
Kegiatan Akhir
a. Guru memberikan posttes untuk mengetahui daya serap anak.
b. Pemberian tindak lanjut berupa tugas untuk mengamati Perubahan
Penampakan pad Bumi dan Langit yang ada di malam hari.
3. Refleksi
Setelah melakukan observasi dan tes yang diolah, dapat diperoleh data
yang dapat dianalisis, dan diinterprestasi untuk menjawab berbagai pertanyaan
yang muncul dari temuan peneliti seperti, apakah semua skenario sudah
dilaksankan dapat berjalan dengan baik? Apakah kompetensi dasar, standar
kompetensi, indikator dan tujuan pembelajaran yang ditetapkan dalam rencana
pelaksanaan pembagian sudah tercapai.
C. Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini, dan analisis secara kualitatif dan kuantitatif,
instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari
empat macam yaitu, lembar pengamatan kinerja guru dan lembar observasi
aktivitas siswa yang merupakan data kualitatif, serta lembar hasil evaluasi
siswa yang merupakan dan kuantitatif.
1. Lembar Pengamatan Kinerja Guru
Lembar ini adalah alat pengumpul data dan meerupakan sebuah format
yang berisi indikator tentang keadaan yang menggambarkan kinerja guru kelas
IV SD pada saat berlangsungnya pelaksanaan perbaikan yaitu proses
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Format pedoman observasi kinerja guru
dapat dilihat pada bagian lampiran.
2. Lembar Observasi Aktifitas Siswa
a. Guru dan Siswa membuat kesimpulan hasil belajar Kegiatan Akhir
b. Guru memberikan posttes untuk mengetahui daya serap anak.
c. Pemberian tindak lanjut berupa tugas untuk mengamati Perubahan
Penampakan pada Bumi dan Langit yang ada di malam hari.
3. Refleksian
Berdasarkan hasil tes belajar siswa, kemudian dianalisis melalui proses
refleksi untuk menarik kesimpulan. Hasil yang diperoleh pada kegiatan refleksi
ini dijadikan sumber bagi tindakan selanjutnya, yaitu dalam rangka
memperbaiki, menyempurnakan atau meninggalkan kebiasaan yang kurang
baik dalam pelaksanaan pembelajaran, sehingga dapat mencapai tujuan yang
diharapkan, yaitu meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa dalam
pembelajaran adapun hasil Refleksi yang didapat adalah :
a. Guru mampu mengkondisikan siswa kearah situasi pembelajaran yang
kondusif
b. Guru mampu dalam penggunaan alat peraga
c. Guru mampu memotivasi siswa.
Siklus III
1. Rencana Perbaikan
Rencana Perbaikan Mata Pelajaran Impu Pengetahuan Alam
a. Materi : Perubahan Penampakan pada Bumi dan Langit
b. Tujuan Perbaikan : Melalui media real siswa dapat memahami
Perubahan Penampakan pada Bumi dan Langit
c. Indikator : Mengidentifikasi Perubahan Penampakan pada
Bumi dan Langit
d. Cara Mengatasinya : Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap
pembelajaran, memfasilitasi peserta didik
melakukan pengamatan melalui media gambar
2. Pelaksanaan Perbaikan
Kegiatan Awal
a. Guru mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif
b. Mengisi daftar kelas, menyiapkan fasilitas dan sumber belajar
c. Mengadakan apresiasi dengan tanya jawab yang berhubungan dengan materi
yang akan dibahas.
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
Lembar observasi aktifitas siswa digunakan untuk mengumpulkan data
tentang perilaku siswa selama proses pembelajaran dengan menggunkan alat
peraga. Aspek yang dinilai terdiri dari :
Aspek partisipasi siswa dalam pembelajaran, meliputi :
a. Kehadiran siswa dalam mata pelajaran IPA
b. Keinginan siswa dalam belajar IPA
Aspek keaktifan siswa selama pembelajaran, meliputi :
a. Mengajukan pendapat, pertanyaan, dan komentar tentang materi yang
dibahas
b. Memberi tanggapan terhadap jawaban atau komentar temannya
c. Keterlibatan siswa secara langsung dalam kegiatan pembelajaran baik di
sekolah maupun di lapangan.
Aspek motivasi siswa selama proses pembelajaran, indikator untuk aspek
motivasi adalah :
a. Tampak antusias selama pembelajaran
b. Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan
c. Menunjukkan keberanian dalam bertanya, mengajukan pendapat dan
menjawab pertanyaan.
Aspek kerja sama siswa selama proses pembelajaran, indikator untuk aspek
kerja sama adalah :
a. Keterlibatan siswa dalam kegiatan individu maupun kelompok
b. Memberi masukan dan saling bertukar pikiran sesama siswa.
3. Lembar Evaluasi Siswa
Setelah melakukan penelitian diperoleh lembar evaluasi berupa lembar
soal yang dikerjakan oleh setiap seswa. Setiap soal merupakan tujuan
pembelajaran khusus yang dicapai siswa. Tujuan dilaksanakannya evaluasi/tes
adalah untuk memperoleh data mengenai tingkat kebeerhasilan siswa dalam
memahami dan menguasai materi pelajaran yang dibahas. Tes yang digunkan
berupa tes isian singkat ( Terlampir )

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus
Permasalahan dalam proses pembelajaran dikelas adalah rendahnya
hasil belajar siswa, terutama pada mata pelajaran IPA Hal ini dikarenakan
guru belum menggunakan model pembelajaran yang kooperatif dimana guru
mendominasi sehingga siswa jenuh dan bosan.
Berdasarkan data hasil Pra Siklus pada hari Senin, 07 Agustus 2017
Di SDN Pluit 03. Penjaringan Jakarta Utara tentang pembelajaran IPA pada
materi “ Perubahan permukaan bumi” diperoleh keterangan bahwa dari 27
siswa kelas IV SDN 09 Petang kalideres hanya 7 siswa ( 25 % ) yang
mampu menguasai materi dan memperoleh nilai diatas KKM. Ini berarti
sebanyak 20 siswa ( 75 % ) yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal ( KKM). Disajikan dalam tabel sebagai berikut .
Tabel .4.4
Nilai IPA kelas IV pada prasiklus
No Nama Siswa Pra siklus
Nilai T BT
1 AGISTI FAUZATUL LAILA 80 √
2 ALFIA RAHMA DWI PRATIWI 80 √
3 AMARRAJA SIDIQ 60 √
4 AN NUR FADILLAH 80 √
5 ARBIY 40 √
6 AYU MELIANA 20 √
7 DANI SETIAWAN 20 √
8 EVA KARTIKA 60 √
9 FAJAR AHMD BUKHORI 20 √
10 FARHAN 80 √
11 FAUZI EGA WIBOWO 20 √
12 FERDIANSYAH 20 √
13 KESYILLA AZAHRO 60 √
14 M DAFFA ALVIAN 20 √
15 M. RISKI 20 √
16 MUHAMMAD AL FARIZI 40 √
17 MUHAMMAD ALAM 80 √
18 MUHAMMAD REVAL 20 √
19 OCTA SAVANA RACHMADINI 80 √
20 RANI 60 √
21 RASYA ADI PUTRA 0 √
22 ROCHIM JANURI 20 √
23 ROSSI ABDUL GANI 60 √
24 SAEFUDIN 40 √
25 SITI NURAHMAWATI 40 √
26 SYAHRUL ADI ANSYAH 80 √
27 ZAHRO NAILA AWALIYAH MARBUN20 √

Jumlah 1220 7 20
Rata-rata 47,40
Terendah 0
Tertinggi 80

Tabel 4.5
Persentase Ketuntasan Belajar IPA kelas IV pada prasiklus

Jumlah siswa Jumlah siswa Persentase Persentase Tidak


tuntas tidak tuntas Ketuntasan tuntas Belajar
Belajar
7 20 25 % 75 %

Grafik 4.1
Pencapaian nilai Hasil Belajar pembelajaran IPA Prasiklus

Grafik Nilai Hasil Belajar Pra Siklus

80%
70%
60%
50% Tuntas
40% Tidak Tuntas
Jumlah

Berdasarkan tabel dan grafik dapat dilihat bahwa pencapaian hasil


belajar siswa pada prasiklus sebanyak 7 siswa yang nilainya diatas KKM
( 25 % ) lainnya masih mengalami kendala yaitu masih rendahnya hasil
belajar siswa sebanyak 20 ( 75 % ) belum mencapai KKM. Dan masih perlu
upaya dari guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi “
Perubahan permukaan bumi”
Melalui metode KOOPERATIF diharapkan siswa mampu memahami
materi dengan lebih baik dan teliti, serta nilai yang diperoleh maksimal dan
melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ).
Kegiatan penelitian perbaikan ini dilakukan dengan melalui 3 siklus,
yaitu siklus I, siklus II dan siklus III.
b. Deskripsi Kondisi Siklus I
Siklus I
Kegiatan perbaikan pembelajaran Siklus I dilaksanakan pada 28 Oktober
2023 Hasil siklus I tersaji pada data sebagai berikut :
a. Perencanaan
1) Guru menganalisis kurikulum untuk mengetahui standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang akan dicapai serta disampaikan kepada siswa pada
saat pembelajaran berlangsung.
2) Menyusun RPP IPA dengan materi perubahan permukaan bumi

3) Mempersiapkan media pembelajaran dan sumber belajar yang akan


dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran
4) Mempersiapkan lembar observasi, Lembar Kerja, soal evaluasi, dan daftar
nilai.
b. Pelaksanaan
1) Pada kegiatan awal, guru melakukan apersepsi dengan memberikan
pertanyaan kepada siswa, sebagai berikut: Apa yang dimaksud dengan
permukaan bumi? Apa saja faktor perubahan permukaan bumi? Apa
kegunaan dari menanam pohon di hutan?
2) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu “perubahan
permukaan bumi”
3) Menyiapkan alat peraga untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran.
4) Memberikan penjelasan tentang materi yang dipelajari dengan mengkaitkan
dengan kehidupan nyata siswa atau kehidupan sehari-hari .
5) Meminta siswa untuk membuat kelompok
6) Setiap kelompok menerima Lembar Kerja Siswa.
7) Salah satu siswa dari setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompok di depan kelas.
8) Mengevaluasi hasil kegiatan siswa.
9) Membuat rangkuman dan kesimpulan hasil kegiatan perbaikan.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat dengan menggunakan lembar
evaluasi yang telah ditentukan. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui
keaktifan dan hasil belajar siswa serta kinerja guru dalam proses perbaikan
pembelajaran.
Hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan dibandingkan dengan
kegiatan pembelajaran sebelum perbaikan (pra-siklus), meskipun masih ada
peserta didik yang masih belum mencapai nilai ( KKM ) .
Hasil tes individu didapatkan hasil pada siklus 1 ada 12 siswa (44%)
diatas KKM dan 15 siswa (56%) yang belum mencapai nilai diatas KKM. Hal
ini dapat terlihat dari tabel nilai hasil belajar di bawah ini :
Tabel 4.6
Nilai IPA kelas IV pada Siklus I
No Nama Siswa Siklus III
Nilai T BT
1 AGISTI FAUZATUL LAILA 80 √
2 ALFIA RAHMA DWI PRATIWI 80 √
3 AMARRAJA SIDIQ 60 √
4 AN NUR FADILLAH 80 √
5 ARBIY 60 √
6 AYU MELIANA 80 √
7 DANI SETIAWAN 20 √
8 EVA KARTIKA 80 √
9 FAJAR AHMD BUKHORI 20 √
10 FARHAN 80 √
11 FAUZI EGA WIBOWO 60 √
12 FERDIANSYAH 40 √
13 KESYILLA AZAHRO 80 √
14 M DAFFA ALVIAN 60 √
15 M. RISKI 40 √
16 MUHAMMAD AL FARIZI 40 √
17 MUHAMMAD ALAM 80 √
18 MUHAMMAD REVAL 20 √
19 OCTA SAVANA RACHMADINI 80 √
20 RANI 60 √
21 RASYA ADI PUTRA 40 √
22 ROCHIM JANURI 40 √
23 ROSSI ABDUL GANI 80 √
24 SAEFUDIN 40 √
25 SITI NURAHMAWATI 80 √
26 SYAHRUL ADI ANSYAH 80 √
27 ZAHRO NAILA AWALIYAH MARBUN20 √

Jumlah 1580 12 15
Rata-rata 58,51
Terendah 20
Tertinggi 80

Tabel 4.7
Persentase Ketuntasan Belajar IPA kelas IV pada siklus 1

Jumlah siswa Jumlah siswa Persentase Persentase Tidak


tuntas tidak tuntas Ketuntasan Tuntas Belajar
Belajar
12 15 44 % 56 %

Grafik 4.2 .
Persentase Ketuntasan Belajar Perbaikan siklus I

Grafik Persentase Ketuntasan Belajar Perbaikan Siklus I

60%
50%
40%
30%Persentase
20% Tuntas
10% Tidak Tuntas
0%
tuntas tidak
tuntas

Tabel 4.8
Perbandingan Nilai IPA Kondisi Pra Siklus dan Siklus I

No Kategori Pra Siklus Siklus I


Jumlah % Jumlah %
1 Tuntas 7 25% 12 44%
2 Belum Tuntas 20 75% 15 56 %
3 Jumlah 1220 1580
4 Nilai Terendah 0 20
5 Nilai Tertinggi 80 80
6 Rata-rata 47,40 58,51

Dari data diatas dapat disimpulkan pencapaian hasil belajar siswa pada
siklus I sudah mengalami peningkatan dibandingkan pada pra siklus. Hasil
persentase pada Siklus I siswa yang tuntas ada 12 siswa 44 % dan belum tuntas
ada 15 siswa (65 % ) yang belum mencapai KKM Namun peningkatan hasil ini
masih belum sesuai harapan karena siswa yang berhasil mencapai KKM belum
50 %. Keaktifan siswa pada siklus I juga masih kurang.
d. Refleksi
1) Beberapa siswa yang nilainya masih dibawah KKM karena siswa tersebut
masih belum memahami penjelasan dari guru sehingga mereka perlu
mendapatkan perhatian dan bimbingan khusus dari guru.
2) Kegiatan perbaikan ke-II masih perlu dilakukan untuk menuntaskan hasil
belajar siswa dan mencapai nilai diatas KKM.
3. Deskripsi Kondisi Siklus II
Siklus II
Perbaikan Pembelajaran Siklus II dilaksanakan pada 11 November
2023,Hasill siklus II tersaji data sebagai berikut :
1. Perencanaan
1) Menganalisis hasil kegiatan perbaikan Siklus 1 kemudian memperbaiki hal-
hal yang masih perlu dilakukan perbaikan.
2) Mengkaji dan menganalisis kurikulum untuk mengetahui standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dicapai dan akan disampaikan
kepada siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
3) Membuat RPP perbaikan Siklus II dengan materi pokok yang sama yaitu
“perubahan permukaan bumi”
4) Membuat tes evaluasi berupa tes tertulis dan lisan yang akan digunakan
sebagai bahan latihan siswa.
5) Menyiapkan alat peraga berupa gambar persegi dan persegi panjang .
6) Membuat lembar observasi hasil belajar siswa.
2. Pelaksanaan
1) Pada kegiatan awal, siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok yang terdiri
dari 4 atau 5 orang siswa. Siswa yang memiliki hasil evaluasi pada siklus I
baik dikelompokkan dengan siswa yang berprestasi sedang, dan juga siswa
yang berprestasi kurang / lemah.
2) Membahas pembelajaran dengan tanya jawab dan diskusi
3) Guru menyampaikan cara memahami materi dengan menunjukkan rumus
menghitung luas dan keliling pada persegi dan persegi panjang
4) Menyediakan media untuk siswa agar memahami bangu ruang balok dan
kubus.
5) Meminta siswa untuk mengkomunikasikan hal yang telah dipahaminya
melalui presentasi kelompok.
3. Pengamatan
1) Kerjasama kelompok
Diskusi kelompok peserta didik pada siklus II berjalan lancar. Peserta
didik yang pintar membantu peserta didik yang lemah. Peserta didik yang
pada siklus I kurang mampu menghitung cepat volume bangun ruang balok
dan kubus, dengan melihat gambar siswa mampu memahami rumus volume
bangun ruang balok dan kubus.
2) Proses perbaikan pembelajaran
Penampilan guru selama kegiatan perbaikan Siklus II berlangsung sudah
cukup meningkat.
3) Hasil belajar
Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan
kegiatan siklus I. Jumlah siswa yang belum mencapai KKM juga menurun.
Berikut adalah rinciannya :
Tabel 4.9.
Nilai IPA kelas IVpada Siklus II
No Nama Siswa Siklus II
Nilai T BT
1 AGISTI FAUZATUL LAILA 100 √
2 ALFIA RAHMA DWI PRATIWI 100 √
3 AMARRAJA SIDIQ 80 √
4 AN NUR FADILLAH 100 √
5 ARBIY 60 √
6 AYU MELIANA 100 √
7 DANI SETIAWAN 40 √
8 EVA KARTIKA 80 √
9 FAJAR AHMD BUKHORI 80 √
10 FARHAN 80 √
11 FAUZI EGA WIBOWO 80 √
12 FERDIANSYAH 40 √
13 KESYILLA AZAHRO 100 √
14 M DAFFA ALVIAN 80 √
15 M. RISKI 40 √
16 MUHAMMAD AL FARIZI 60 √
17 MUHAMMAD ALAM 100 √
18 MUHAMMAD REVAL 40 √
19 OCTA SAVANA RACHMADINI 100 √
20 RANI 80 √
21 RASYA ADI PUTRA 40 √
22 ROCHIM JANURI 60 √
23 ROSSI ABDUL GANI 80 √
24 SAEFUDIN 80 √
25 SITI NURAHMAWATI 100 √
26 SYAHRUL ADI ANSYAH 100 √
27 ZAHRO NAILA AWALIYAH MARBUN40 √

Jumlah 2040 18 9
Rata-rata 75,55
Terendah 40
Tertinggi 100

Tabel 4.10
Persentase Ketuntasan Belajar iPA kelas IV pada siklus II

Jumlah siswa Jumlah siswa Persentase Persentase Tidak


tuntas tidak tuntas Ketuntasan Tuntas Belajar
Belajar
18 9 67 % 33 %

Tabel 4.11
Perbandingan Nilai IPA Kondisi Siklus I dan Siklus II

No Kategori Siklus I Siklus II


Jumlah % Jumlah %
1 Tuntas 12 44% 18 67 %
2 Belum Tuntas 15 56% 9 33 %
3 Jumlah 1580 2040
4 Nilai Terendah 20 40
5 Nilai Tertinggi 80 100
6 Rata-rata 58,51 75,55

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa telah terjadi peningkatan yang
cukup signifikan dari hasil belajar siswa . Ada 18 siswa yang nilainya telah
mencapai diatas KKM dan hanya 9 siswa yang nilainya masih di bawah KKM
dengan persentase siswa yang tuntas ada 18 siswa ( 67 % ) sudah mencapai
KKM dan belum tuntas ada 9 siswa (33 %) yang belum mencapai KKM. Hal
ini menjadi motivasi bagi peneliti untuk terus membantu siswa meningkatkan
belajarnya.
2. Kegiatan perbaikan ke-III pada pembelajaran IPA materi cara menghitung luas
dan keliling masih perlu dilakukan oleh untuk memenuhi hasil belajar di atas
Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ). Indikator keberhasilan mencapai yaitu
80 % dan nilai rata- rata kelas mencapai di angka 84.
4. Deskripsi Siklus III
Siklus III
Perbaikan pembelajaran Siklus III dilaksanakan . Tersaji data sebagai berikut :
a. Perencanaan
Secara garis besar, langkah pembelajaran perencanaan pada siklus III
tidak berbeda dengan siklus-siklus sebelumnya, hanya saja pada siklus III ini
dirancang sejumlah tindakan baru sesuai dengan pengalaman dari hasil refleksi
yang diperoleh pada siklus sebelumnya.
b. Pelaksanaan
1) Pada kegiatan awal, guru melakukan apersepsi dengan membahas cara
menghitung rumus volume bangun ruang balok dan kubus yang telah
disampaikan pada siklus II.
2) Guru menyajikan alat peraga berupa bentuk balok dan kubus serta gambar
yang berisikan materi dan rumus volume bangun ruang balok dan kubus.
3) Melakukan dikusi atau kerja kelompok .
4) Membahas hasil diskusi di depan kelas oleh masing-masing kelompok.
c. Pengamatan
1) Proses perbaikan pembelajaran
Kegiatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran (siklus III) sudah
sangat meningkat. Guru sudah menerapkan metode KOOPERATIF) dan
penggunaan media dengan bermacam variasi yang membuat siswa
termotivasi dan merasa senang belajar supaya hasil belajarnya dapat
mencapai nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ).
2) Hasil belajar
Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi volume bangun ruang
balok dan kubus mengalami peningkatan dan kreatifitas siswa juga
meningkat dibandingkan dengan kegiatan siklus II.
Jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
meningkat dan yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM )
juga menurun. Berikut adalah rinciannya :
Tabel 4.12.
Nilai IPA kelas IVpada Siklus III

No Nama Siswa Siklus III


Nilai T BT
1 AGISTI FAUZATUL LAILA 100 √
2 ALFIA RAHMA DWI PRATIWI 100 √
3 AMARRAJA SIDIQ 100 √
4 AN NUR FADILLAH 100 √
5 ARBIY 80 √
6 AYU MELIANA 100 √
7 DANI SETIAWAN 100 √
8 EVA KARTIKA 100 √
9 FAJAR AHMD BUKHORI 80 √
10 FARHAN 100 √
11 FAUZI EGA WIBOWO 100 √
12 FERDIANSYAH 60 √
13 KESYILLA AZAHRO 100 √
14 M DAFFA ALVIAN 100 √
15 M. RISKI 80 √
16 MUHAMMAD AL FARIZI 100 √
17 MUHAMMAD ALAM 100 √
18 MUHAMMAD REVAL 60 √
19 OCTA SAVANA RACHMADINI 100 √
20 RANI 100 √
21 RASYA ADI PUTRA 60 √
22 ROCHIM JANURI 100 √
23 ROSSI ABDUL GANI 100 √
24 SAEFUDIN 80 √
25 SITI NURAHMAWATI 100 √
26 SYAHRUL ADI ANSYAH 100 √
27 ZAHRO NAILA AWALIYAH MARBUN60 √

Jumlah 2460 23 4
Rata-rata 91,11
Terendah 60
Tertinggi 100

Tabel 4.13
Persentase Ketuntasan Belajar IPA kelas IVpada siklus III

Jumlah siswa Jumlah siswa Persentase Persentase Tidak


tuntas tidak tuntas Ketuntasan Belajar Tuntas Belajar
23 4 85 % 15 %

Tabel 4.14
Perbandingan Nilai IPA kondisi Siklus II dan Siklus III

No Kategori Siklus II Siklus III


Jumlah % Jumlah %
1 Tuntas 18 67 % 23 85 %
2 Belum Tuntas 9 33 % 4 15 %
3 Jumlah 2040 2460
4 Nilai Terendah 40 60
5 Nilai Tertinggi 100 100
6 Rata-rata 75,55 91,11

Dari data diatas dapat diketahui hasil persentase pada Siklus III siswa yang
tuntas ada 23 siswa (85%) sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan yang belum tuntas ada 4 siswa (15%) yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM)
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Dari data pelaksanaan perbaikan pembelajaran mengalami peningkatan.
Hasil kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus I terdapat 15 siswa
mendapat nilai belum tuntas. Pada siklus II sudah semakin meningkat terdapat
9 siswa belum tuntas dan pada Siklus ke III hanya terdapat 4 siswa belum
tuntas. Hal ini dapat dilihat pada tabel dan grafik.
Tabel 4.15.
Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Sebelum dan Sesudah Perbaikan Pembelajaran

Pra siklus Siklus I Siklus II Siklus III


No Nama Siswa Nilai T B Nilai T B Nilai T B Nilai T B
T T T T
1 AGISTI FAUZATUL LAILA 80 √ 80 √ 100 √ 100 √
2 ALFIA RAHMA DWI 80 √ 80 √ 100 √ 100 √
PRATIWI
3 AMARRAJA SIDIQ 60 √ 60 √ 80 √ 100 √
4 AN NUR FADILLAH 80 √ 80 √ 100 √ 100 √
5 ARBIY 40 √ 60 √ 60 √ 80 √
6 AYU MELIANA 20 √ 80 √ 100 √ 100 √
7 DANI SETIAWAN 20 √ 20 √ 40 √ 100 √
8 EVA KARTIKA 60 √ 80 √ 80 √ 100 √
9 FAJAR AHMD BUKHORI 20 √ 20 √ 80 √ 80 √
10 FARHAN 80 √ 80 √ 80 √ 100 √
11 FAUZI EGA WIBOWO 20 √ 60 √ 80 √ 100 √
12 FERDIANSYAH 20 √ 40 √ 40 √ 60 √
13 KESYILLA AZAHRO 60 √ 80 √ 100 √ 100 √
14 M DAFFA ALVIAN 20 √ 60 √ 80 √ 100 √
15 M. RISKI 20 √ 40 √ 40 √ 80 √
16 MUHAMMAD AL FARIZI 40 √ 40 √ 60 √ 100 √
17 MUHAMMAD ALAM 80 √ 80 √ 100 √ 100 √
18 MUHAMMAD REVAL 20 √ 20 √ 40 √ 60 √
19 OCTA SAVANA 80 √ 80 √ 100 √ 100 √
RACHMADINI
20 RANI 60 √ 60 √ 80 √ 100 √
21 RASYA ADI PUTRA 0 √ 40 √ 40 √ 60 √
22 ROCHIM JANURI 20 √ 40 √ 60 √ 100 √
23 ROSSI ABDUL GANI 60 √ 80 √ 80 √ 100 √
24 SAEFUDIN 40 √ 40 √ 80 √ 80 √
25 SITI NURAHMAWATI 40 √ 80 √ 100 √ 100 √
26 SYAHRUL ADI ANSYAH 80 √ 80 √ 100 √ 100 √
27 ZAHRO NAILA 20 √ 20 √ 40 √ 60 √
AWALIYAH MARBUN
Jumlah
1220 7 20 1580 12 15 2040 18 9 2460 23 4
Rata-rata 47,40 58,51 75,55 91.11
Terendah 0 20 40 60
Tertinggi 80 80 100 100

Grafik 4.5.
Persentase Ketuntasan Belajar Sebelum dan Sesudah Perbaikan

GRAFIK PERSENTASE KETUNTASAN BELAJAR (SEBELUM DAN SESUDAH PE

100% 85%
80% 75%
67%
60% 56%
44%
40% 33%
25%
20% 15%
0%

Pra SiklusSiklus ISiklus IISiklus III

Jumlah siswa tuntas Jumlah Siswa Tidak Tuntas

Tabel 4.16 Perbandingan Nilai IPA


Kondisi Pra Siklus, Siklus I, Siklus II dan Siklus III

N Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III


o
Jml % Jml % Jml % Jml %
1 Tuntas 7 25% 12 44% 18 67% 23 85%
2 Belum Tuntas 20 75% 15 56% 9 33% 4 15%
3 Jumlah 1280 1580 2040 2460
4 Nilai Terendah 0 20 40 60
5 Nilai Tertinggi 80 80 100 100
6 Rata-rata 47,40 58,51 75,55 91,11

Dari data terseut menunjukkan peningkatan dalam setiap siklusnya, baik itu
dalam aspek jumlah siswa tuntas, maupun persentase ketuntasan belajar. Selain
hasil belajar tersebut, peningkatan juga ditunjukkan selama proses pelaksanaan
pembelajaran.
Peningkatan hasil belajar terjadi karena peneliti menerapkan aktivitas
perbaikan pembelajaran sebagai berikut :
a. Penerapan metode KOOPERATIF
Penerapan metode ini dapat menarik perhatian peserta didik sehingga
mereka dapat dengan mudah memahami materi dan mengerjakan soal evaluasi
dengan hasil yang ingin dicapai.
b. Motivasi belajar
Dari penelitian yang telah dilakukan salah satu unsur yang menunjang
dalam keberhasilan proses pembelajaran adalah memberikan motivasi kepada
peserta didik sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa , sehingga
hasil yang di capai dapat melebihi nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
c. Penguatan dalam pembelajaran
Pemberian penguatan dalam proses pembelajaran mempunyai peranan yang
sangat penting karena dapat menumbuhkan rasa perhatian dan minat peserta
didik dalam belajar, membangkitkan dan memelihara perilaku, menumbuhkan
rasa percaya diri, dan memelihara perilaku, menumbuhkan rasa percaya diri,
dan memelihara iklim yang kondusif.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus
Permasalahan dalam proses pembelajaran dikelas adalah rendahnya hasil
belajar siswa, terutama pada mata pelajaran IPA Hal ini dikarenakan guru
belum menggunakan model pembelajaran yang kooperatif dimana guru
mendominasi sehingga siswa jenuh dan bosan.
Berdasarkan data hasil Pra Siklus pada hari Senin, 07 Agustus 2017 Di
SDN Pluit 03. Penjaringan Jakarta Utara tentang pembelajaran IPA pada materi
“ Perubahan permukaan bumi” diperoleh keterangan bahwa dari 27 siswa
kelas IV SDN 09 Petang kalideres hanya 7 siswa ( 25 % ) yang mampu
menguasai materi dan memperoleh nilai diatas KKM. Ini berarti sebanyak 20
siswa ( 75 % ) yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM).
Disajikan dalam tabel sebagai berikut .
Tabel .4.4
Nilai IPA kelas IVpada prasiklus

No Nama Siswa Pra siklus


Nilai T BT
1 AGISTI FAUZATUL LAILA 80 √
2 ALFIA RAHMA DWI PRATIWI 80 √
3 AMARRAJA SIDIQ 60 √
4 AN NUR FADILLAH 80 √
5 ARBIY 40 √
6 AYU MELIANA 20 √
7 DANI SETIAWAN 20 √
8 EVA KARTIKA 60 √
9 FAJAR AHMD BUKHORI 20 √
10 FARHAN 80 √
11 FAUZI EGA WIBOWO 20 √
12 FERDIANSYAH 20 √
13 KESYILLA AZAHRO 60 √
14 M DAFFA ALVIAN 20 √
15 M. RISKI 20 √
16 MUHAMMAD AL FARIZI 40 √
17 MUHAMMAD ALAM 80 √
18 MUHAMMAD REVAL 20 √
19 OCTA SAVANA RACHMADINI 80 √
20 RANI 60 √
21 RASYA ADI PUTRA 0 √
22 ROCHIM JANURI 20 √
23 ROSSI ABDUL GANI 60 √
24 SAEFUDIN 40 √
25 SITI NURAHMAWATI 40 √
26 SYAHRUL ADI ANSYAH 80 √
27 ZAHRO NAILA AWALIYAH MARBUN 20 √

Jumlah 1220 7 20
Rata-rata 47,40
Terendah 0
Tertinggi 80

Tabel 4.5
Persentase Ketuntasan Belajar IPA kelas IV pada prasiklus

Jumlah siswa Jumlah siswa tidak Persentase Persentase Tidak


tuntas tuntas Ketuntasan tuntas Belajar
Belajar
7 20 25 % 75 %

Grafik 4.1
Pencapaian nilai Hasil Belajar pembelajaran IPA Prasiklus

Grafik Nilai Hasil Belajar Pra Siklus

80%
70%
60%
Tuntas
Jumlah

50%
Tidak Tuntas
40%
30%
20%
10%
0%
Berdasarkan tabel dan grafik dapat dilihat bahwa pencapaian hasil belajar
siswa pada prasiklus sebanyak 7 siswa yang nilainya diatas KKM ( 25 % )
lainnya masih mengalami kendala yaitu masih rendahnya hasil belajar siswa
sebanyak 20 (75%) belum mencapai KKM. Dan masih perlu upaya dari guru
untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi “ Perubahan permukaan
bumi”
Melalui metode KOOPERATIF diharapkan siswa mampu memahami
materi dengan lebih baik dan teliti, serta nilai yang diperoleh maksimal dan
melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ).
Kegiatan penelitian perbaikan ini dilakukan dengan melalui 3 siklus,
yaitu siklus I, siklus II dan siklus III.
b. Deskripsi Kondisi Siklus I
Siklus I
Kegiatan perbaikan pembelajaran Siklus I dilaksanakan pada 28 Oktober
2023 Hasil siklus I tersaji pada data sebagai berikut :
a. Perencanaan
1) Guru menganalisis kurikulum untuk mengetahui standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang akan dicapai serta disampaikan kepada siswa pada
saat pembelajaran berlangsung.
2) Menyusun RPP IPA dengan materi perubahan permukaan bumi
3) Mempersiapkan media pembelajaran dan sumber belajar yang akan
dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran
4) Mempersiapkan lembar observasi, Lembar Kerja, soal evaluasi, dan daftar
nilai.
b. Pelaksanaan
1) Pada kegiatan awal, guru melakukan apersepsi dengan memberikan
pertanyaan kepada siswa, sebagai berikut : Apa yang dimaksud dengan
permukaan bumi? Apa saja faktor perubahan permukaan bumi? Apa
kegunaan dari menanam pohon di hutan?
2) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu “perubahan
permukaan bumi”
3) Menyiapkan alat peraga untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran.
4) Memberikan penjelasan tentang materi yang dipelajari dengan mengkaitkan
dengan kehidupan nyata siswa atau kehidupan sehari-hari .
5) Meminta siswa untuk membuat kelompok
6) Setiap kelompok menerima Lembar Kerja Siswa.
7) Salah satu siswa dari setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompok di depan kelas.
8) Mengevaluasi hasil kegiatan siswa.
9) Membuat rangkuman dan kesimpulan hasil kegiatan perbaikan.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat dengan menggunakan lembar
evaluasi yang telah ditentukan. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui
keaktifan dan hasil belajar siswa serta kinerja guru dalam proses perbaikan
pembelajaran.
Hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan dibandingkan dengan
kegiatan pembelajaran sebelum perbaikan (pra-siklus), meskipun masih ada
peserta didik yang masih belum mencapai nilai ( KKM ) .
Hasil tes individu didapatkan hasil pada siklus 1 ada 12 siswa (44%)
diatas KKM dan 15 siswa (56%) yang belum mencapai nilai diatas KKM. Hal
ini dapat terlihat dari tabel nilai hasil belajar di bawah ini :

Tabel 4.6
Nilai IPA kelas IV pada Siklus I
No Nama Siswa Siklus III
Nilai T BT
1 AGISTI FAUZATUL LAILA 80 √
2 ALFIA RAHMA DWI PRATIWI 80 √
3 AMARRAJA SIDIQ 60 √
4 AN NUR FADILLAH 80 √
5 ARBIY 60 √
6 AYU MELIANA 80 √
7 DANI SETIAWAN 20 √
8 EVA KARTIKA 80 √
9 FAJAR AHMD BUKHORI 20 √
10 FARHAN 80 √
11 FAUZI EGA WIBOWO 60 √
12 FERDIANSYAH 40 √
13 KESYILLA AZAHRO 80 √
14 M DAFFA ALVIAN 60 √
15 M. RISKI 40 √
16 MUHAMMAD AL FARIZI 40 √
17 MUHAMMAD ALAM 80 √
18 MUHAMMAD REVAL 20 √
19 OCTA SAVANA RACHMADINI 80 √
20 RANI 60 √
21 RASYA ADI PUTRA 40 √
22 ROCHIM JANURI 40 √
23 ROSSI ABDUL GANI 80 √
24 SAEFUDIN 40 √
25 SITI NURAHMAWATI 80 √
26 SYAHRUL ADI ANSYAH 80 √
27 ZAHRO NAILA AWALIYAH MARBUN 20 √

Jumlah 1580 12 15
Rata-rata 58,51
Terendah 20
Tertinggi 80

Tabel 4.7
Persentase Ketuntasan Belajar IPA kelas IV pada siklus 1

Jumlah siswa Jumlah siswa Persentase Persentase Tidak


tuntas tidak tuntas Ketuntasan Tuntas Belajar
Belajar
12 15 44 % 56 %

Tabel 4.8
Perbandingan Nilai IPA Kondisi Pra Siklus dan Siklus I

No Kategori Pra Siklus Siklus I


Jumlah % Jumlah %
1 Tuntas 7 25% 12 44%
2 Belum Tuntas 20 75% 15 56 %
3 Jumlah 1220 1580
4 Nilai Terendah 0 20
5 Nilai Tertinggi 80 80
6 Rata-rata 47,40 58,51

Dari data diatas dapat disimpulkan pencapaian hasil belajar siswa pada
siklus I sudah mengalami peningkatan dibandingkan pada pra siklus. Hasil
persentase pada Siklus I siswa yang tuntas ada 12 siswa 44 % dan belum tuntas
ada 15 siswa (65 % ) yang belum mencapai KKM Namun peningkatan hasil ini
masih belum sesuai harapan karena siswa yang berhasil mencapai KKM belum
50 %. Keaktifan siswa pada siklus I juga masih kurang.

d. Refleksi
1) Beberapa siswa yang nilainya masih dibawah KKM karena siswa tersebut
masih belum memahami penjelasan dari guru sehingga mereka perlu
mendapatkan perhatian dan bimbingan khusus dari guru.
2) Kegiatan perbaikan ke-II masih perlu dilakukan untuk menuntaskan hasil
belajar siswa dan mencapai nilai diatas KKM.
3. Deskripsi Kondisi Siklus II
Siklus II
Perbaikan Pembelajaran Siklus II dilaksanakan pada 11 November
2023,Hasill siklus II tersaji data sebagai berikut :
1. Perencanaan
1) Menganalisis hasil kegiatan perbaikan Siklus 1 kemudian memperbaiki hal-
hal yang masih perlu dilakukan perbaikan.
2) Mengkaji dan menganalisis kurikulum untuk mengetahui standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dicapai dan akan disampaikan
kepada siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
3) Membuat RPP perbaikan Siklus II dengan materi pokok yang sama yaitu
“perubahan permukaan bumi”
4) Membuat tes evaluasi berupa tes tertulis dan lisan yang akan digunakan
sebagai bahan latihan siswa.
5) Menyiapkan alat peraga berupa gambar persegi dan persegi panjang .
6) Membuat lembar observasi hasil belajar siswa.
2. Pelaksanaan
1) Pada kegiatan awal, siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok yang terdiri
dari 4 atau 5 orang siswa. Siswa yang memiliki hasil evaluasi pada siklus I
baik dikelompokkan dengan siswa yang berprestasi sedang, dan juga siswa
yang berprestasi kurang / lemah.
2) Membahas pembelajaran dengan tanya jawab dan diskusi
3) Guru menyampaikan cara memahami materi dengan menunjukkan rumus
menghitung luas dan keliling pada persegi dan persegi panjang
4) Menyediakan media untuk siswa agar memahami bangu ruang balok dan
kubus.
5) Meminta siswa untuk mengkomunikasikan hal yang telah dipahaminya
melalui presentasi kelompok.
3. Pengamatan
1) Kerjasama kelompok
Diskusi kelompok peserta didik pada siklus II berjalan lancar. Peserta
didik yang pintar membantu peserta didik yang lemah. Peserta didik yang
pada siklus I kurang mampu menghitung cepat volume bangun ruang balok
dan kubus, dengan melihat gambar siswa mampu memahami rumus volume
bangun ruang balok dan kubus.
2) Proses perbaikan pembelajaran
Penampilan guru selama kegiatan perbaikan Siklus II berlangsung sudah
cukup meningkat.
3) Hasil belajar
Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan
kegiatan siklus I. Jumlah siswa yang belum mencapai KKM juga menurun.
Berikut adalah rinciannya :
Tabel 4.9.
Nilai IPA kelas IVpada Siklus II
No Nama Siswa Siklus II
Nilai T BT
1 AGISTI FAUZATUL LAILA 100 √
2 ALFIA RAHMA DWI PRATIWI 100 √
3 AMARRAJA SIDIQ 80 √
4 AN NUR FADILLAH 100 √
5 ARBIY 60 √
6 AYU MELIANA 100 √
7 DANI SETIAWAN 40 √
8 EVA KARTIKA 80 √
9 FAJAR AHMD BUKHORI 80 √
10 FARHAN 80 √
11 FAUZI EGA WIBOWO 80 √
12 FERDIANSYAH 40 √
13 KESYILLA AZAHRO 100 √
14 M DAFFA ALVIAN 80 √
15 M. RISKI 40 √
16 MUHAMMAD AL FARIZI 60 √
17 MUHAMMAD ALAM 100 √
18 MUHAMMAD REVAL 40 √
19 OCTA SAVANA RACHMADINI 100 √
20 RANI 80 √
21 RASYA ADI PUTRA 40 √
22 ROCHIM JANURI 60 √
23 ROSSI ABDUL GANI 80 √
24 SAEFUDIN 80 √
25 SITI NURAHMAWATI 100 √
26 SYAHRUL ADI ANSYAH 100 √
27 ZAHRO NAILA AWALIYAH MARBUN 40 √

Jumlah 2040 18 9
Rata-rata 75,55
Terendah 40
Tertinggi 100

Tabel 4.10
Persentase Ketuntasan Belajar iPA kelas IV pada siklus II

Jumlah siswa Jumlah siswa Persentase Persentase Tidak


tuntas tidak tuntas Ketuntasan Tuntas Belajar
Belajar
18 9 67 % 33 %

Tabel 4.11
Perbandingan Nilai IPA Kondisi Siklus I dan Siklus II

No Kategori Siklus I Siklus II


Jumlah % Jumlah %
1 Tuntas 12 44% 18 67 %
2 Belum Tuntas 15 56% 9 33 %
3 Jumlah 1580 2040
4 Nilai Terendah 20 40
5 Nilai Tertinggi 80 100
6 Rata-rata 58,51 75,55

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa telah terjadi peningkatan yang
cukup signifikan dari hasil belajar siswa . Ada 18 siswa yang nilainya telah
mencapai diatas KKM dan hanya 9 siswa yang nilainya masih di bawah KKM
dengan persentase siswa yang tuntas ada 18 siswa ( 67 % ) sudah mencapai
KKM dan belum tuntas ada 9 siswa (33%) yang belum mencapai KKM. Hal ini
menjadi motivasi bagi peneliti untuk terus membantu siswa meningkatkan
belajarnya.
2. Kegiatan perbaikan ke-III pada pembelajaran IPA materi cara menghitung luas
dan keliling masih perlu dilakukan oleh untuk memenuhi hasil belajar di atas
Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ). Indikator keberhasilan mencapai yaitu
80 % dan nilai rata- rata kelas mencapai di angka 84.
4. Deskripsi Siklus III
Siklus III
Perbaikan pembelajaran Siklus III dilaksanakan . Tersaji data sebagai berikut :
a. Perencanaan
Secara garis besar, langkah pembelajaran perencanaan pada siklus III
tidak berbeda dengan siklus-siklus sebelumnya, hanya saja pada siklus III ini
dirancang sejumlah tindakan baru sesuai dengan pengalaman dari hasil refleksi
yang diperoleh pada siklus sebelumnya.

b. Pelaksanaan
1) Pada kegiatan awal, guru melakukan apersepsi dengan membahas cara
menghitung rumus volume bangun ruang balok dan kubus yang telah
disampaikan pada siklus II.
2) Guru menyajikan alat peraga berupa bentuk balok dan kubus serta gambar
yang berisikan materi dan rumus volume bangun ruang balok dan kubus.
3) Melakukan dikusi atau kerja kelompok .
4) Membahas hasil diskusi di depan kelas oleh masing-masing kelompok.
c. Pengamatan
1) Proses perbaikan pembelajaran
Kegiatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran (siklus III) sudah sangat
meningkat. Guru sudah menerapkan metode KOOPERATIF) dan
penggunaan media dengan bermacam variasi yang membuat siswa
termotivasi dan merasa senang belajar supaya hasil belajarnya dapat
mencapai nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ).
2) Hasil belajar
Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi volume bangun ruang
balok dan kubus mengalami peningkatan dan kreatifitas siswa juga
meningkat dibandingkan dengan kegiatan siklus II.
Jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
meningkat dan yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM )
juga menurun. Berikut adalah rinciannya :

Tabel 4.12.
Nilai IPA kelas IV pada Siklus III

No Nama Siswa Siklus III


Nilai T BT
1 AGISTI FAUZATUL LAILA 100 √
2 ALFIA RAHMA DWI PRATIWI 100 √
3 AMARRAJA SIDIQ 100 √
4 AN NUR FADILLAH 100 √
5 ARBIY 80 √
6 AYU MELIANA 100 √
7 DANI SETIAWAN 100 √
8 EVA KARTIKA 100 √
9 FAJAR AHMD BUKHORI 80 √
10 FARHAN 100 √
11 FAUZI EGA WIBOWO 100 √
12 FERDIANSYAH 60 √
13 KESYILLA AZAHRO 100 √
14 M DAFFA ALVIAN 100 √
15 M. RISKI 80 √
16 MUHAMMAD AL FARIZI 100 √
17 MUHAMMAD ALAM 100 √
18 MUHAMMAD REVAL 60 √
19 OCTA SAVANA RACHMADINI 100 √
20 RANI 100 √
21 RASYA ADI PUTRA 60 √
22 ROCHIM JANURI 100 √
23 ROSSI ABDUL GANI 100 √
24 SAEFUDIN 80 √
25 SITI NURAHMAWATI 100 √
26 SYAHRUL ADI ANSYAH 100 √
27 ZAHRO NAILA AWALIYAH MARBUN 60 √

Jumlah 2460 23 4
Rata-rata 91,11
Terendah 60
Tertinggi 100

Tabel 4.13
Persentase Ketuntasan Belajar IPA kelas IV pada siklus III

Jumlah siswa Jumlah siswa Persentase Persentase Tidak


tuntas tidak tuntas Ketuntasan Belajar Tuntas Belajar
23 4 85 % 15 %

Tabel 4.14
Perbandingan Nilai IPA kondisi Siklus II dan Siklus III
No Kategori Siklus II Siklus III
Jumlah % Jumlah %
1 Tuntas 18 67 % 23 85 %
2 Belum Tuntas 9 33 % 4 15 %
3 Jumlah 2040 2460
4 Nilai Terendah 40 60
5 Nilai Tertinggi 100 100
6 Rata-rata 75,55 91,11

Dari data diatas dapat diketahui hasil persentase pada Siklus III siswa
yang tuntas ada 23 siswa ( 85 % ) sudah mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal ( KKM ) dan yang belum tuntas ada 4 siswa ( 15 % ) yang belum
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM )
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Dari data pelaksanaan perbaikan pembelajaran mengalami peningkatan.
Hasil kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus I terdapat 15 siswa
mendapat nilai belum tuntas. Pada siklus II sudah semakin meningkat terdapat
9 siswa belum tuntas dan pada Siklus ke III hanya terdapat 4 siswa belum
tuntas. Hal ini dapat dilihat pada tabel dan grafik.

Tabel 4.15.
Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Sebelum dan Sesudah Perbaikan Pembelajaran

Pra siklus Siklus I Siklus II Siklus III


No Nama Siswa Nilai T B Nilai T B Nilai T B Nilai T B
T T T T
1 AGISTI FAUZATUL LAILA 80 √ 80 √ 100 √ 100 √
2 ALFIA RAHMA DWI 80 √ 80 √ 100 √ 100 √
PRATIWI
3 AMARRAJA SIDIQ 60 √ 60 √ 80 √ 100 √
4 AN NUR FADILLAH 80 √ 80 √ 100 √ 100 √
5 ARBIY 40 √ 60 √ 60 √ 80 √
6 AYU MELIANA 20 √ 80 √ 100 √ 100 √
7 DANI SETIAWAN 20 √ 20 √ 40 √ 100 √
8 EVA KARTIKA 60 √ 80 √ 80 √ 100 √
9 FAJAR AHMD BUKHORI 20 √ 20 √ 80 √ 80 √
10 FARHAN 80 √ 80 √ 80 √ 100 √
11 FAUZI EGA WIBOWO 20 √ 60 √ 80 √ 100 √
12 FERDIANSYAH 20 √ 40 √ 40 √ 60 √
13 KESYILLA AZAHRO 60 √ 80 √ 100 √ 100 √
14 M DAFFA ALVIAN 20 √ 60 √ 80 √ 100 √
15 M. RISKI 20 √ 40 √ 40 √ 80 √
16 MUHAMMAD AL FARIZI 40 √ 40 √ 60 √ 100 √
17 MUHAMMAD ALAM 80 √ 80 √ 100 √ 100 √
18 MUHAMMAD REVAL 20 √ 20 √ 40 √ 60 √
19 OCTA SAVANA 80 √ 80 √ 100 √ 100 √
RACHMADINI
20 RANI 60 √ 60 √ 80 √ 100 √
21 RASYA ADI PUTRA 0 √ 40 √ 40 √ 60 √
22 ROCHIM JANURI 20 √ 40 √ 60 √ 100 √
23 ROSSI ABDUL GANI 60 √ 80 √ 80 √ 100 √
24 SAEFUDIN 40 √ 40 √ 80 √ 80 √
25 SITI NURAHMAWATI 40 √ 80 √ 100 √ 100 √
26 SYAHRUL ADI ANSYAH 80 √ 80 √ 100 √ 100 √
27 ZAHRO NAILA 20 √ 20 √ 40 √ 60 √
AWALIYAH MARBUN
Jumlah
1220 7 20 1580 12 15 2040 18 9 2460 23 4
Rata-rata 47,40 58,51 75,55 91.11
Terendah 0 20 40 60
Tertinggi 80 80 100 100
Grafik 4.5.
Persentase Ketuntasan Belajar Sebelum dan Sesudah Perbaikan
GRAFIK PERSENTASE KETUNTASAN BELAJAR (SEBELUM DAN SESUDAH PE

100% 85%
80% 75%
67%
60% 56%
44%
40% 33%
25%
20% 15%
0%

Pra SiklusSiklus ISiklus IISiklus III

Jumlah siswa tuntas Jumlah Siswa Tidak Tuntas

Tabel 4.16 Perbandingan Nilai IPA


Kondisi Pra Siklus, Siklus I, Siklus II dan Siklus III
No Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III
Jml % Jml % Jml % Jml %
1 Tuntas 7 25% 12 44% 18 67% 23 85%
2 Belum Tuntas 20 75% 15 56% 9 33% 4 15%
3 Jumlah 1280 1580 2040 2460
4 Nilai Terendah 0 20 40 60
5 Nilai Tertinggi 80 80 100 100
6 Rata-rata 47,40 58,51 75,55 91,11

Dari data terseut menunjukkan peningkatan dalam setiap siklusnya, baik


itu dalam aspek jumlah siswa tuntas, maupun persentase ketuntasan belajar.
Selain hasil belajar tersebut, peningkatan juga ditunjukkan selama proses
pelaksanaan pembelajaran.
Peningkatan hasil belajar terjadi karena peneliti menerapkan aktivitas
perbaikan pembelajaran sebagai berikut :
a. Penerapan metode KOOPERATIF
Penerapan metode ini dapat menarik perhatian peserta didik sehingga
mereka dapat dengan mudah memahami materi dan mengerjakan soal
evaluasi dengan hasil yang ingin dicapai.
b. Motivasi belajar
Dari penelitian yang telah dilakukan salah satu unsur yang menunjang
dalam keberhasilan proses pembelajaran adalah memberikan motivasi
kepada peserta didik sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa ,
sehingga hasil yang di capai dapat melebihi nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM).
c. Penguatan dalam pembelajaran
Pemberian penguatan dalam proses pembelajaran mempunyai peranan
yang sangat penting karena dapat menumbuhkan rasa perhatian dan minat
peserta didik dalam belajar, membangkitkan dan memelihara perilaku,
menumbuhkan rasa percaya diri, dan memelihara perilaku, menumbuhkan
rasa percaya diri, dan memelihara iklim yang kondusif.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN SERTA TINDAK LANJUT

A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data ini pada bahasan sebelumnya serta hasil Penelitian
Tindakan Kelas yang dilakukan, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan motivasi belajar IPA
tentang perubahan penampakan bumi dan langit pelajaran IPA kelas IV
SDN Sukakerta 02 Sukawangi-Bekasi. Hal ini dibuktikan dengan lembar
pengamatan motivasi siswa. Pada siklus I siswa dengan motivasi tinggi
41%, motivasi sedang 33% dan motivasi rendah 7%, sedangkan pada siklus
II siswa dengan motivasi tinggi 78%, motivasi sedang 19%, dan motivasi
rendah 4%.
2. Penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar IPA
tentang perubahan penampakan bumi dan langit pelajaran IPA kelas IV
SDN Sukakerta 02 Sukawangi-Bekasi. Peningkatan hasil belajar tersebut
dapat dibuktikan dengan ketuntasan dengan hasil belajar siswa. Jika pada
studi awal ketuntasan belajar klasikal hanya mencapai 33%, maka pada
silkus I meningkat menjadi 52% dan pada siklus II ketuntasan belajar
klasilkal mencapai 81%.
Dengan demikian penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan
motivasi dengan hasil belajar IPA tentang perubahan penampakan bumi dan
langit pelajaran IPA kelas IV SDN Sukakerta 02 Sukawangi-Bekasi.
B. Saran dan Tindak Lanjut
1. Untuk Guru
Berdasarkan kesimpulan tersebut, peneliti memberikan beberapa saran
untuk dilaksanakan pada guru dalam meningkatkan keberhasilan belajar
siswa pada khususnya dan meningkatkan kualitas pembelajaran pada
umumnya.
a. sebaiknya menggunakan pendekatan, media dan metode dengan tepat
agar pembelajaran lebih bermakna dan kemampuan dalam mengelola
kelas lebih meningkat lagi.
b. Guru sebaiknya melakukan penelitian tindakan kelas agar dapat
meningkatkan layanan profesional untuk peserta didik.
c. Guru sebaiknya memperbaiki kinerja dalam setiap proses pembelajaran
agar proses pembelajaran berjalan dengan lancer.
d. Guru harus mampu meningkatkan rasa percaya diri khususnya dalam
mengajar siswa.
2. Untuk Siswa
a. Siswa lebih tertarik dan tidak merasa bosan dalam mengikuti
pembelajaran IPA, sehingga kerja sama dalam diskusi lebih
meningkatkan hasil belajar.
b. Siswa bisa menguasai materi pelajaran yang diberikan guru sehingga
pembelajaran lebih efektif dan mudah untuk ditanggapi siswa tersebut.
c. Mampu meningkatkan inisisatif sesuai dengan SKBM/KKM.
d. Menumbuhkan sikap kritis sehingga hasil belajar meningkat dengan
sesuai harapan.
3. Bagi sekolah
a. Sekolah menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mempunyai potensi
yang tinggi di bidang pembelajaran IPA.
b. Meningkatnya peran serta guru dan siswa dalam pembelajaran IPA.
Mengingat penggunaan pendekatan kontekstual pada pembelajaran IPA
tentang Ciri-ciri makhluk hidup bagi siswa kelas III SDN Kebon Jeruk 08,
Jakarta Barat dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa sehingga
berimbas pada peningkatan hasil belajar, maka hasil penelitian ini akan
diseminasikan dengan teman sejawat melalui Kelompok Kerja Guru (KKG).

DAFTAR PUSTAKA

Rusyanti, Hetty. 2012. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam IPA


http://teoriku.blogspot.com/2013/03/pengertian-ilmu-pengetahuan-alamipa
html/Diunduh 15 April 2014.

Anjarsari, P. 2013. Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu (Implementasi


Kurikulum 2013). Yogyakarta: FMIPA.

Abdillah. 2011. Hakekat Pembelajaran IPA di SD


http://gudangilmuabdi.com/2011/03/pembelajaran-ipa-dan-problem.html Diunduh
26 Januari 2014.

Atha, Mario. 2013. Definisi IPA atau Pengertian IPA Menurut Para Ahli
http://marioatha.blogspot.com/2014/04/definisi-IPA-atau-pengertianIPA-menurut-
paraahli html/Diunduh 15 April 2014.

Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

Prastowo, A. (2015). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:


Diva Press.

Fathurahman, Pupuh. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka


Setia.

Rosma Hartiny, Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK), 2010, Yogyakarta:


Teras.

Hamalik, O. (2011). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Aniendriani.2011. Faktor Mempengaruhi Prestasi Belajar


http://aniendriani.com/2011/03/faktor-
mempengaruhiprestasibelajar.html/Diunduh 26 Januari 2014.

Anda mungkin juga menyukai