Anda di halaman 1dari 87

HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

STRATEGI PEMBELAJARAN DARING MENGGUNAKAN APLIKASI


GOOGLE MEET (SINGKRON) DAN GOOGLE CLASSROOM
(ASINGKRON) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
PADA MATERI PERAWATAN PERANGKAT KERAS KOMPUTER
PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER
DAN JARINGAN DI SMK DHARMA WIRAWAN BOJONEGORO
MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

OLEH :
WIDIANTO DONNY SAPUTRA, S.Kom
NIM : 209012495102

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)


BIDANG STUDI
TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020

1
LEMBAR PUBLIKASI

DISERTAHKAN UNTUK DIPUBLIKASIKAN


DI PERPUSTAKAAN SMK DHARMA WIRAWAN
KABUPATEN BOJONEGORO

NOMOR REGISTER :

_________________________________
TANGGAL : 15 Nopember 2020

Bojonegoro, 15 Nopember 2020


PENGELOLA PERPUSTAKAAN

IRA ARIANTI, S.Pd

2
LEMBAR PENGESAHAN

PENYUSUNAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

NAMA : WIDIANTO DONNY SAPUTRA, S.Kom


NIP :-
JABATAN/UNIT KERJA : GURU / SMK DHARMA WIRAWAN
KABUPATEN BOJONEGORO

PENULISAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS / PTK


DISAHKAN PADA TANGGAL :
_________________________________

KEPALA SEKOLAH

Hj. ERNI KURNIATI RAHAYU, S.Pd

3
KATA PENGANTAR

Penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusunan hasil
penelitian tindakan kelas yang berjudul “Strategi Pembelajaran Daring
Menggunakan Aplikasi Google Meet (Singkron) Dan Google Classroom (Asingkron)
Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Perawatan Perangkat
Keras Komputer Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Komputer Dan
Jaringan Di Smk Dharma Wirawan Bojonegoro Menggunakan Model Problem
Based Learning” dapat terselesaikan sesuai dengan yang diharapkan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan karya tulis ini dapat
terselesaikan berkat bantuan dan berbagai pihak baik secara langsung maupun
tidak langsung. Untuk itu patutlah kirannya penulis menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu Guru SMKS Dharma
Wirawan Bojonegoro yang telah mendukung penulis dalam penyusunan hasil
penelitian tindakan kelas ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat
balasan yang selayaknya dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa penyusunan hasil penelitian tindakan kelas ini masih terdapat
kekurangan-kekurangan sehingga sudilah kiranya apabila ada yang memberikan
saran dan kritik demi kesempurnaan penulisan mendatang.
Akhirnya penulis berharap semoga apa yang disajikan dalam karya tulis
ini memberikan manfaat kepada berbagai pihak pada umumnya dan penulis
khususnya.

Bojonegoro, 15 Nopember 2020

Penulis,

4
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL........................................................................................i
HALAMAN PUBLIKASI ..................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................iv
DAFTAR ISI........................................................................................................v
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
ABSTRAKSI .......................................................................................................viii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ......................................................................2
1.2. Identifikasi Masalah ............................................................................3
1.3. Analisis Masalah .................................................................................4
1.4. Rumusan Masalah ...............................................................................4
1.5. Tujuan Penelitian .................................................................................4
1.6. Manfaat Penelitian ...............................................................................5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA


2.1. Penelitian Tindakan Kelas ...................................................................6
2.2. Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Google Meet dan Google
Classroom............................................................................................8
2.3. Pembelajaran Menggunakan Problem Based Learning (PBL) ...........13
2.4. Kerangka Berfikir.................................................................................18

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN


3.1. Subjek Penelitian .................................................................................20
3.2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ..........................................................20
3.3. Objek Penelitian ...................................................................................20
3.4. Deskripsi Per Siklus ............................................................................21
3.5. Teknik Analisis Data ...........................................................................26

BAB IV. PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

5
4.1.
Paparan Data.........................................................................................27
4.2.
Refleksi.................................................................................................35
4.3.
Hasil Penelitian.....................................................................................36
BAB V. PENUTUP
5.1.
Kesimpulan...........................................................................................38
5.2.
Saran ....................................................................................................39

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................40

LAMPIRAN

1. RPP .........................................................................................................42
2. Instrumen Pengumpul Data.....................................................................66

6
DAFTAR TABEL

1. TABEL SIKLUS I
Tabel 1.1. Absensi Siswa Teknik Komputer dan Jaringan Kelas X.................36
Tabel 1.2. Daftar Nilai Pretest Perawatan Perangkat Keras Komputer............36
Tabel 1.3. Daftar Nilai Postest Perawatan Perangkat Keras Komputer............37
Tabel 1.4. N-Gain Nilai Postest dan Pretest Perawatan Perangkat Keras
Komputer.........................................................................................37

2. TABEL SIKLUS II
Tabel 2.1. Absensi Siswa Teknik Komputer dan Jaringan Kelas X.................38
Tabel 2.2. Daftar Nilai Pretest Perawatan Laptop............................................39
Tabel 2.3. Daftar Nilai Postest Perawatan Laptop............................................39
Tabel 2.4. N-Gain Nilai Postest dan Pretest Perawatan Laptop......................40

3. TABEL SIKLUS III


Tabel 3.1. Absensi Siswa Teknik Komputer dan Jaringan Kelas X.................41
Tabel 3.2. Daftar Nilai Pretest Perawatan Komputer Menggunakan
Software...........................................................................................41
Tabel 3.3. Daftar Nilai Postest Perawatan Komputer Menggunakan
Software...........................................................................................42
Tabel 3.4. N-Gain Nilai Postest dan Pretest Perawatan Komputer
Menggunakan Software ..................................................................42

7
ABSTRAKSI

STRATEGI PEMBELAJARAN DARING MENGGUNAKAN APLIKASI


GOOGLE MEET (SINGKRON) DAN GOOGLE CLASSROOM
(ASINGKRON) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
PADA MATERI PERAWATAN PERANGKAT KERAS KOMPUTER
PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER
DAN JARINGAN DI SMK DHARMA WIRAWAN BOJONEGORO
MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Oleh : WIDIANTO DONNY SAPUTRA, S.Kom

Peningkatan kemampuan dan wawasan guru menjadi hal mutlak yang


harus dilakukan agar guru dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik.
Berbagai upaya dan strategi harus dilakukan dengan baik dan terencaan agar
kegiatan dan aktivitas guru tersebut terus meningkat dan dapat mencapai tujuan
pendidikan yang telah direncanakan. Fenomena tersebut menjadikan tantangan
bagi peneliti untuk dapat melakukan suatu perubahan dalam proses pembelajaran
agar dapat menghasilkan suatu prestasi belajar yang optimal. Perubahan proses
pembelajaran tersebut dengan menawarkan suatu strategi pembelajaran problem
based learning sebagai upaya meningkatkan keaktifan peserta didik dalam belajar,
yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik.
Ada beberapa prinsip belajar dan motivasi yang disampaikan oleh Prof.
Dr. Oemar Hamalik, agar mendapatkan perhatian dari pihak perencana pengajaran
khususnya dalam merencanakan kegiatan belajar mengajar. Prinsip tersebut dapat
digunakan oleh pendidik dalam mengupayakan peningkatan keaktifan peserta
didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, sehingga didapatkan prestasi
belajar yang optimal.
Dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa penerapan pengembangan desain pembelajaran problem
based learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

8
BAB I
PENDAHULUAN

Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi


pertumbuhan individu. Pendidikan tidak hanya terjadi di sekolah tetapi terjadi
dalam setiap sendi kehidupan individu, mulai dari lingkungan keluarga
kemudian lingkungan yang lebih luas lagi cakupannya. Menurut Undang-
Undang RI No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat (1) tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan, “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak
perubahan. Perubahan-perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai
usaha pembaharuan dalam pendidikan. Akibat pengaruh itu pendidikan
semakin mengalami kemajuan. Sejalan dengan kemajuan tersebut, maka
dewasa ini pendidikan di sekolah-sekolah telah menunjukkan perkembangan
yang sangat pesat. Sehingga di dalam kegiatan pembelajaranpun guru selalu
ingin menemukan metode dan strategi yang dapat memberikan semangat
belajar dan meningkatkan hasil belajar semua siswa.
Kegiatan beiajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau
hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran.
Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar menganjar
merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar
penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai
sentral pembelajaran.
Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, pasal 10 ayat 1, dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya, guru
berkewajiban merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses
pembelajaran bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

9
Sebagai guru yang professional, setiap kali melaksanakan pembelajaran,
selalu melakukan refleksi untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan, dan selanjutnya Berusaha untuk memperbaiki.
Dalam bab ini dibahas : (1.1) Latar Belakang Masalah, (1.2)
Identifikasi Masalah, (1.3) Analisis masalah, (1.4) Rumusan Masalah, (1.5)
Rujuan Penelitian dan (1.6) Manfaat Penelitian.

1.1. Latar Belakang Masalah

Penerapan pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran yang


tepat sangat perlu diperhatikan guna membantu mengetahui pemahaman
peserta didik terhadap apa yang disampaikan oleh guru. Strategi dalam
penelitian tindakan kelas mempunyai tujuan tertentu yaitu untuk
meningkatkan atau memperbaiki mutu dan kualitas pada proses
pembelajaran di kelas. Dengan tujuan tersebut, maka diperlukan suatu
model pembelajaran yang sesuai dengan permasalahan-permasalahan yang
dihadapi di kelas. Peneliti dalam melakukan refleksi terhadap permasalahan
yang terjadi di kelas X TKJ menggunakan salah satu model pembelajaran
yaitu Problem Based Learning (PBL).
Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) atau
pembelajaran
berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang berfokus kepada
peserta didik atau student centre. Model pembelajaran berbasis masalah
tersebut berkaitan dengan masalah-masalah pada kehidupan nyata dan
merupakan pembelajaran yang menekankan kepada aktivitas penyelidikan
dalam memecahkan masalah tersebut.
Dalam hal ini diharapkan, peserta didik dapat
mengembangkan kemampuan berpikirnya karena ia akan memperoleh
informasi dari berbagai sumber belajar mengenai materi yang sedang
dipelajari. Selain itu, model pembelajaran berbasis masalah ini membagi
peserta didik ke dalam kelompok-kelompok dengan permasalahan

10
yang berbeda-beda pada masing-masing kelompok. Pembagian kelompok
juga dilakukan secara heterogen sehingga diharapkan dapat memotivasi
siswa untuk berinteraksi dengan siswa lain walaupun bukan peer groupnya,
meningkatkan partisipasi, saling membantu, dan saling bekerjasama dalam
berdiskusi memecahkan permasalahan yang mereka dapatkan serta
berperan aktif di dalam pembelajaran perawatan perangkat keras
komputer.
Penggunaan Google Meet dan Google Classroom ini sesungguhnya
mempermudah guru dalam mengelola pembelajaran dan menyampaikan
informasi secara cepat dan akurat kepada siswa. Kelebihan aplikasi video
conference seperti Google Meet dibandingan dengan aplikasi lain yaitu
aplikasi Google Meet dapat digunakan digunakan dalam berbagai
media/perangkat baik itu Handphone ataupun Komputer dan aplikasi Google
Meet dan Google Classroom ini tidak terlalu berat dalam proses
penggunaannya dan tidak memakan banyak kuota internet. Pembelajaran
dengan penggunaan Google Meet dan Google Classroom ini memiliki
kelebihan untuk mempermudah siswa dalam belajar yang dapat berinteraksi
secara langsung dengan guru pengajar.

Berdasarkan pengalaman dan pengamatan mengajar di kelas, maka


didapatkan siswa di kelas yang diajar tidak mendapat pemahaman dan
pengajaran yang cukup, semua itu dikarenakan kurangnya sumber belajar
dan kurangnya suatu platform yang menyediakan berbagai sumber belajar
dan media pembelajaran yang interaktif. Hal ini dapat menyebabkan siswa
kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu, berdasarkan
pengamatan dan observasi langsung, sehingga didapati siswa di kelas
kebanyakan memiliki android dan ada juga beberapa siswa yang sudah
memiliki komputer/leptop. Hal ini dapat memberikan kesempatan dan
luang kepada guru untuk menciptakan dan menerapkan sebuah pembelajaran
secara singkron maupun asinkron dengan membuat media dan
mengumpulkan berbagai sumber informasi di sebuah platform e-learning

11
untuk diberikan kepada siswa untuk lebih mudah mengikuti kegiatan belajar
mengajar.
Sesuai dengan latar belakang dan permasalahan di atas, maka dalam
penelitian tindakan kelas ini, penulis mengambil judul “ Strategi
Pembelajaran Daring Menggunakan Aplikasi Google Meet (Singkron) dan
Google Classroom (Asingkron) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Perawatan Perangkat Keras Komputer Pada Siswa Kelas X
Program Keahlian Teknik Komputer Dan Jaringan Di Smk Dharma Wirawan
Bojonegoro Menggunakan Model Problem Based Learning ”.

1.2. Identifikasi Masalah

a. Kurangnya minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran secara daring.

b. Rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang


diberikan melalui daring.
c. Peserta didik kurang merespon terhadap pembelajaran dan pertanyaan
yang diajukan oleh guru.

1.3. Analisis Masalah

Siswa kurang minat dan perhatian dalam pembelajaran, mungkin akibat :


a. Kurangnya motivasi guru melalui media, materi, metode, dan model
pembelajaran yang digunakan.
b. Kurangnya kesempatan untuk belajar sebelum memulai pembelajaran.
c. Kurangnya pemahaman tentang jawaban dari soal yang diberikan.
d. Kurangnya pengguanaan media pembelajaran yang menarik dan
interaktif.

12
1.4. Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini secara umum dapat dirumuskan sebagai


berikut : “Seberapa besar pembelajaran daring dengan model Problem Base
Learning (PBL) menggunakan Aplikasi Google Meet dan Google Classroom
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi perawatan perangkat
keras computer Di SMK Dharma Wirawan Bojonegoro”.

1.5. Tujuan Penelitian

Bertitik tolak dari rumusan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui bahwa model pembelajaran flipped classroom lebih


baik dibandingkan dengan model konvensional dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa Kelas X TKJ SMK Dharma Wirawan
Bojonegoro.
b. Merancang perangkat pembelajaran daring yang interaktif dengan
menerapkan pembelajaran Problem Bassed Learning (PBL)
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
c. Merancang sebuah e-learning Google Meet untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa.

1.6. Manfaat Penelitian

1. Manfaat praktis

13
a. Meningkatkan prestasi belajar siswa dan memperbaiki mutu
pembelajaran dengan penggunaan Aplikasi Google Meet dan Google
Classroom.
b. Meningkatkan mutu dan perbaikan proses pembelajaran yang
dilakukan guru sebagai wahana pelaksanaan inovasi pembelajaran.
2. Manfaat teoritis
Manfaat penelitian ini sesuai dnegan bidang kajian peneliti yaitu
Teknik Komputer dan Informasi, diharapkan dapat memberikan
kontribusi teoritis mengenai penggunaan aplikasi Google Meet dan
Google Classroom dalam pembelajaran daring dengan menerapkan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada mata pelajaran
Perawatan Perangkat Keras Komputer untuk meningkatka prestasi belajar
pada siswa kelas X TKJ SMK Dharma Wirawan Bojonegoro.

14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini dibahas : (2.1) Penelitian Tindakan Kelas, (2.2)


Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Sinkron (Google Meet) dan Asinkron
(Google Classroom), (2.3) Pembelajaran Menggunakan Model Problem Based
Learning (PBL) dan (2.4) Kerangka Berfikir.

2.1. Penelitian Tindakan Kelas

a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Wijaya Kusuma (2009:9) penelitian tindakan kelas


adalah penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru di dalam kelas.
Menurut O’Brien sebagaimana dikutip oleh Endang Mulyatiningsih
(2011:60) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan
ketika sekelompok orang (siswa) diidentifikasi permasalahannya,
kemudian peneliti (guru) menetapkan suatu tindakan untuk
mengatasinya. Cohen dan Manion sebagaimana dikutip oleh Padmono
(2010) menyatakan penelitian tindakan adalah intervensi kecil
terhadap terhadap tindakan di dunia nyata dan pemeriksaan cermat
terhadap pengaruh intervensi tersebut. Pandangan ini menunjukkan
bahwa penelitian tindakan dapat dilakukan secara kolaboratif dengan
pakar. Pakar memberikan alternatif pemecahan dan alternatif tersebut
perlu diuji sejauh mana efektifitasnya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan


bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bentuk penelitian yang
bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar
dapat dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek pembelajaran di
kelas secara professional. Menurut Endang Mulyatiningsih (2011:60-
63) karakteristik penelitian tindakan kelas antara lain :

15
1) Tema penelitian bersifat situasional.
2) Tindakan diambil berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi diri.
3) Dilakukan dalam beberapa putaran.
4) Penelitian dilakukan untuk memperbaiki kinerja.
5) Dilaksanakan secara kolaboratif atau parisipatorif.
6) Sampel terbatas.
b. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas

- Tahap Perencanaan

Pada tahap ini yang dilakukan adalah merencanakan metode


pembelajaran yang akan digunakan, megembangkan skenario model
pembelajaran dengan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
menyusun lembar observasi, dan menyusun quiz atau tes.

- Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini yang dilakukan adalah menerapkan metode dan model
pembelajaran yang telah dirancang pada tahap sebelumnya.

- Tahap Observasi dan Evaluasi

Pada tahap ini yang dilakukan adalah mengamati peserta didik dan
memberikan tes atau quiz kepada siswa. Kemudian data observasi
dan evaluasi dibandingkan dengan kriteria keberhasilan pembelajar
yang diperoleh sebelum pemberian tindakan.

- Tahap Refleksi

Pada tahap ini yang dilakukan adalah meneliti hasil kerja siswa
terhadap quiz yang diberikan dan menganalisis hasil pengamatan
untuk membuat kesimpulan sementara terhadap pelaksanaan pengajaran

16
pada siklus satu. Kemudian mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan
perbaikan pada pelaksanaan kegiatan penelitian dalam sikllus II.

17
2.2. Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Sinkron (Google Meet) dan
Asinkron (Google Classroom)

a. Pengertian Aplikasi Sinkron (Google Meet) dan Asinkron (Google


Classroom)

 Pengertian Aplikasi Sinkron (Google Meet)

Aplikasi Online Meeting / Video Conference Google Meet


merupakan layanan sekaligus aplikasi yang dibuat oleh Google
Platform dalam memudahkan komunikasi lewat panggilan internet
yang berupa video virtual secara langsung.

Panggilan video tersebut dapat dilakukan dimana saja serta tersedia


dalam kualitas video yang jernih. Di era yang sedang gencar-
gencarnya untuk melakukan Work from Home ini tentu aplikasi
Google Meet sangat direkomendasikan.

Aplikasi Google Meet sendiri sudah meluncur sejak tahun 2017


dan menyasar semua pengguna yang memerlukan sebuah wadah
kolaborasi digital yang dapat diakses di melalui berbagai platform.

 Pengertian Aplikasi Asinkron (Google Classroom)

Google Classroom (bahasa Indonesia: Google Kelas) adalah


layanan web gratis, yang dikembangkan oleh Google untuk sekolah,
yang bertujuan untuk menyederhanakan membuat, mendistribusikan,
dan menilai tugas tanpa harus bertatap muka. Tujuan utama Google
Classroom adalah untuk merampingkan proses berbagi file antara
guru dan siswa.

Google Classroom menggabungkan Google Drive untuk


pembuatan dan pengiriman penugasan, Google Docs, Sheets,
dan Slides untuk penulisan, Gmail untuk komunikasi, dan Google
Calendar untuk penjadwalan. Siswa dapat diundang untuk bergabung

18
dengan kelas melalui kode pribadi, atau secara otomatis diimpor dari
domain sekolah. Setiap kelas membuat folder terpisah di Drive
masing-masing pengguna, di mana siswa dapat mengirimkan
pekerjaan untuk dinilai oleh guru. Aplikasi seluler, tersedia
untuk perangkat iOS dan Android, memungkinkan pengguna
mengambil foto dan melampirkan penugasan, berbagi file dari
aplikasi lain, dan mengakses informasi secara offline. Guru dapat
memantau kemajuan untuk setiap siswa, dan setelah dinilai, guru
dapat kembali bekerja bersama dengan melalui komentar.

b. Fitur - fitur Google Meet dan Google Classroom

 Fitur – fitur Google Meet

Demi menunjang produktivitas tim di masa WHF ini perlu


dukungan sistem yang cukup efektif dan efisien. Dengan begitu para
anggota tim bisa membangun komunikasi secara intens tanpa adanya
halangan apapun.

Dalam hal ini aplikasi Google Meet sangatlah berperan penting.


Aplikasi Google Meet hadir dengan membawa sejumlah fitur
unggulan yang bisa dimanfaatkan dengan baik.

1) Fitur melakukan panggilan

Fitur Google Meet terbilang cukup lengkap. Anda bisa


menggunakannya untuk menghubungi siapa saja, baik itu sesame
anggota tim ataupun orang yang lain. Fitur ini sendiri dirancang
dengan canggih yang dapat menggantikan perangkat telepon dengan
lebih efektif.

19
2) Fitur mengirimkan pesan

Fitur selanjutnya adalah memudahkan dalam mengirimkan pesan


pada sebuah channel yang sebelumnya bisa Anda buat. Setiap
anggota yang ada di channel tersebut bisa mengirimkan chat dan
bercakap - cakap dengan leluasa.

Tak hanya sebatas mengirim pesan, namun Anda juga dapat


mengirim gambar stiker, emoji, hingga melampirkan dokumen
penting.

3) Fitur video conference

Sekarang dengan memanfaatkan fitur video conference, Anda tidak


perlu lagi menghabiskan banyak waktu untuk pergi ke kantor. Anda
bisa memanfaatkan fitur tersebut dengan cara yang cukup mudah,
simple, dan juga praktis.

Tersedia juga fitur pendukung lainnya seperti melangsungkan live


broadcast untuk pertemuan skala besar, membuat jadwal rapat, dan
lain sebagainya.

4) Fitur peredam bising

Fitur yang satu ini memungkinkan Anda dalam meredam


kebisingan di latar belakang yang tentu saja sangat mengganggu.
Dengan begitu, Anda dan pengguna lainnya dapat mendengar lebih
jelas apa yang dikatakan saat melakukan meeting virtual.

Aplikasi Google Meet juga memiliki kekurangan dan juga


kelebihan. Di bawah ini merupakan kekurangan dan juga kelebihan
tersebut :

20
1) Tersedia dalam video dan audio berkualitas

Google Meet memiliki kelebihan dalam kualitas videonya yang


sudah HD. Tentu Anda akan semakin nyaman dalam
menggunakannya. Tak hanya itu saja, kualitas audio yang bisa
didengar pun cukup jernih sehingga sangat cocok dijadikan sebagai
ruang meeting.

2) Keamanan langsung dari Google Platform

Keamanan Google Meet langsung dikembangkan oleh Google


Platform . Tentu saja Anda tidak perlu lagi mempertanyakan soal
keamanannya.

3) Anda perlu memiliki koneksi yang prima

Jika dilihat dari sisi kekurangan, maka saat Anda menggunakan


aplikasi tersebut diperlukan koneksi yang benar-benar prima. Jika
tidak, maka Anda akan kesulitan dalam mendengar suara yang
diucapkan.

Aplikasi yang dikembangkan oleh Google Platform ini dapat


memudahkan Anda bekerjasama dalam tim, berbagi video, serta
layanan antar mukanya yang berkualitas.

 Manfaat dan kegunaan Google Classroom

Ada beberapa fungsi dan keunggulan yang bisa didapatkan dari


Google Classroom dalam pemanfaatannya sebagai Learning
Management System (LMS), yaitu :

- Proses setting pembuatan kelas yang cepat dan nyaman


Proses pembuatan kelas pada Google Classroom sangat
cepat dan nyaman jika dibandingkan harus menginstall LMS
lokal atau mendaftarkan ke provider LMS. Guru hanya tinggal

21
mengakses aplikasi Google Classroom dan bisa memulai
membagikan tugas-tugas dan bahan ajar. Pengajar dapat
menambahkan daftar siswa atau berbagi kode unik yang
memungkinkan akses ke kelas pada Google Classroom. Interface
Google Classroom lebih sederhana dan mudah untuk digunakan
(user friendly), sehingga akan ideal digunakan bagi setiap
pengajar dengan tingkat pengalaman eLearning yang beragam.

- Hemat dan efisiensi waktu


Peserta kelas atau siswa tidak lagi harus mendownload
tugas yang diberikan guru. Guru membuat dan mendistribusikan
dokumen untuk peserta didik mereka secara online serta juga
dapat menentukan peringkat, memberikan umpan balik untuk
semua tugas dan melakukan penilaian menggunakan aplikasi
Google Classroom. Dengan demikian, ada potensi untuk
penghematan waktu dari kedua belah pihak baik peserta didik
maupun gurunya. Semuanya dilakukan secara paperless (bebas
kertas), sehingga tidak ada waktu yang terbuang untuk
mendistribusikan dokumen fisik dan peserta didik dapat
menyelesaikan tugas mereka dengan tepat secara online,
sehingga lebih mudah bagi mereka untuk memenuhi deadline
waktu yang diberikan dan belajar secara online dapat disesuaikan
dengan jadwal sehari-hari mereka.

- Mampu meningkatkan kerjasama dan komunikasi

Salah satu manfaat paling penting dari menggunakan


Google Classroom adalah kolaborasi online yang efisien. Guru
dapat mengirimkan pemberitahuan ke peserta atau siswa mereka
untuk memulai diskusi online atau memberitahu mereka tentang
kegiatan pembelajaran online tertentu. Di sisi lain, peserta didik

22
memiliki kesempatan untuk memberikan umpan balik kepada
rekan-rekan mereka dengan mengunggah postingan langsung ke
dalam diskusi di Google Classroom.

2.3. Pembelajaran Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL)

 Problem Based Learning (PBL)

1. Pengertian dan Ciri Utama Model Problem Based Learning

 Problem Based Learning  (PBL) merupakan model


kurikulum yang berhubugan dengan masalah dunia nyata siswa.
Masalah yang diseleksi mempunyai dua karakteristik penting,
pertama masalah harus autentik yang berhubungan dengan
kontek sosial siswa, kedua masalah harus berakar pada materi
subjek dari kurikulum. Terdapat tiga ciri utama dari
model Problem Based Learning (PBL).

Pertama,  Problem Based Learning  merupakan


rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasi
PBL ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa, siswa
tidak hanya mendengar, mencatat, kemudian menghafal materi
pelajaran, tetapi melalui model  Problem Based Learning 
(PBL) siswa menjadi aktif berpikir, berkomunikasi, mencari
dan mengolah data, dan akhirnya membuat kesimpulan.
Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan untuk
menyelesaikan masalah. Problem Base Learning ini
menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses
pembelajaran. Artinya tanpa masalah pembelajaran tidak
akan mungkin bisa berlangsung. Ketiga, pemecahan masalah
menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah.

23
Menurut Nurhadi (2004: 65) “ Problem Based
Learning  adalah kegiatan interaksi antara stimulus dan
respons, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan
lingkungan”. Lingkungan memberi masukan kepada siswa
berupa bantuan dan masalah, sedangkan sistem saraf otak
berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga yang
dihadapi dapat diselidiki, dinilai, dianalisis, serta dicari
pemecahannya dengan baik. PBL merupakan sebuah
pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah
konstektual sehingga merangsang siswa untuk belajar. PBL
merupakan suatu model pembelajaran yang menantang siswa
untuk belajar, bekerja secara berkelompok untuk
mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah ini
digunakan untuk mengikat siswa pada rasa ingin tahu pada
pembelajaran yang dimaksud.
Berdasarkan uraian mengenai PBL di atas, dapat
disimpulkan bahwa PBL merupakan pembelajaran yang
menghadapkan siswa pada masalah dunia nyata (real world) 
untuk memulai pembelajran. Masalah diberikan kepada
siswa, sebelum siswa mempelajari konsep atau materi yang
berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan. Dengan
demikian untuk memeahkan masalah tersebut siswa akan
mengetahui bahwa mereka membutuhkan pengetahuan baru
yang harus dipelajari untuk memecahkan masalah yang
diberikan.

24
2.   Langkah-langkah model Problem Based Learning (PBL)

 Fase 1 : Orientasi siswa pada masalah, Guru


menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan
perlengkapan penting yang dibutuhkan, memotivasi siswa
terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.
 Fase 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar, Guru
membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan
tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

3.   Tujuan Model Problem Based Learning

Menurut Rohman (2011: 189) mengemukakan bahwa


terdapat beberapa tujuan dari pembelajaran problem based
learning, yaitu:
1. Untuk mendorong kerjasama penyelesaian tugas antar siswa. 
2. Memiliki elemen-elemen belajar mengajar sehingga
mendorong tingkah laku pengamatan siswa dan dialog
dengan lainnya.
3. Melibatkan siswa dan menyelidiki pilihan sendiri yang
memungkinkan mereka memahami dan menjelaskan
fenomena dunia nyata.
4. Melibatkan ranah (kognitif, afektif, dan psikomotorik) pada
siswa secara seimbang sehingga hasilnya bisa lebih lama
diingat oleh siswa.
5. Dapat membangun optimisme siswa bahwa masalah adalah
sesuatu yang menarik untuk dipecahkan bukan suatu yang
harus dihindari.

25
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan
bahwa proses pembelajaran di lingkungan sekolah pada
dasarnya memiliki tujuan yang sama dengan yang lainnya yakni
mendorong peningkatan hasil belajar pada siswa menjadi lebih
baik. Oleh sebab itu sangat diperlukan guru pembimbing dalam
memecahkan masalah yang dihadapi baik masalah yang sedang
terjadi maupun yang belum terjadi untuk dipecahkan alternatif
dan solusinya.

4.   Kelebihan dan Kekurangan dari Model


Problem Based Learning (PBL)

a.  Kelebihan Model Problem Based Learning (PBL)


Sudrajat (2011) mengemukakan beberapa keunggulan
dari model problem based learning ini, yaitu:
1. Siswa lebih memahami konsep yang diajarkan sebab
mereka sendiri yang menemukan konsep tersebut. 
2. Melibatkan secara aktif memecahkan masalah dan
menuntut keterampilan berpikir siswa yang lebih
tinggi. 
3. Pengetahuan tertanam berdasarkan skemata yang
dimiliki oleh siswa sehingga pembelajaran lebih
bermakna. 
4. Siswa dapat merasakan manfaat dari pembelajaran
sebab masalah-masalah yang diselesaikan langsung
dikaitkan dengan kehidupan nyata, hal ini dapat
meningkatkan motivasi dan ketertarikan siswa
terhadap bahan yang dipelajari. 
5. Menjadikan siswa lebih mandiri dan dewasa,
mampu memberi aspirasi

6. dan menerima pendapat dari orang lain, menanamkan

26
sikap sosial yang positif diantara siswa. 

7. Pengkondisian siswa dalam belajar kelompok yang


saling berinteraksi terhadap pembelajar dan temannya
sehingga pencapaian ketuntasan siswa dapat
diharapkan. Selain itu, problem based learning (PBL)
diyakini pula dapat menumbuh kembangkan
kemampuan kreativitas siswa, baik secara individual
maupun secara berkelompok. 

b.  Kekurangan Model Problem Based Learning (PBL)


Selain memiliki kelebihan, problem based learning
(PBL) juga memiliki kekurangan diantaranya persiapan
pembelajaran (alat, problem, dan konsep) yang kompleks,
sulitnya mencari permasalahan yang relevan, sering terjadi
mis konsepsi, dan memerlukan waktu yang cukup panjang
(Endriani, 2011).

27
2.4. Kerangka Berfikir

Adapun kerangka pemikiran untuk penelitian ini digambarkan pada


gambar berikut :

KONDISI TINDAKAN TUJUAN/HASIL

Pembelajaran masih bersifat konvensional


Penjelasan Guru mampu menerapkan m
Belum menggunakan model PBL Pembelajaran Daring Kualitas
Prestasi belajar siswa rendah Pelatihan model PBL pembelajaran meningkat
Simulasi Aktifitas siswa menjadi lebih
pembelajaran model PBL

Diskusi Pemecahan Penerapan Model


Masalah PBL

Evaluasi Awal

Evaluasi Akhir

Kegitan belajar yang diharapkan dapat memperdayakan siswa untuk menjadi


seorang individu yang mandiri dan mampu meghadapi setiap permasalahan dalam
hidupnya di kemudian hari. Dalam pelaksanaan pembelajaran, siswa dituntut
terlibat aktif dalam mengikuti proses pembelajaran melalui diskusi kelompok.
Sehingga pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar
maupun kompleks.

Disekolah SMK Dharma Wirawan Bojonegoro peserta didik masih pasif


terhadap proses pembelajaran dikelas, kurangnya menggunakan media
pembelajaran yang menarik dan kurangnya motivasi yang diberikan dari guru
kepada peserta didik dan peserta didik cenderung bersikap pasif. Kurangnya tahap
berfikir kritis siswa dalam menyelesaikan suatu masalah dalam pembelajaran
sehingga siswa masih mencapai nilai yang rendah di bawah KKM.

28
Pada kesempatan ini penulis ingin mencoba menggunakan salah satu model
pembelajaran Problem Based Learning dalam materi perawatan perangkat keras
komputer dengan menggunakan soal pemecahan masalah dalam suatu
pembelajaran dan menyelesaikan soal pemecahan masalah tersebut dengan
konteks pengalaman siswa yang pernah dialaminya.

29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini dibahas: (3.1) Subjek Penelitian, (3.2) Tempat dan
Waktu Pelaksanaan, (3.3) Deskripsi Per Siklus dan (3.4) Teknik Analisis Data.

3.1. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X TKJ 1 SMK


Dharma Wirawan Bojonegoro Tahun Pelajaran 2020/2021 dengan jumlah
siswa sebanyak 10 siswa yang terdiri dari 2 siswa dan 8 siswi.

3.2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Tempat Pelaksanaan Penelitian : SMK Dharma Wirawan


Bojonegoro melalui Google Meet dan Google Classroom dalam
pembelajaran daring dengan strategi Sinkron dan Asinkron.

Waktu Pelaksanaan Penelitian : Dilakukan pada bulan Oktober s/d


Nopember 2020
Dengan rincian sebagai berikut :
Analisis Data : 22 Oktober s/d 15 Nopember 2020
Penulisan Laporan : 25 Oktober s/d 15 Nopember 2020

3.3. Objek Penelitian


Objek dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa kelas X
TKJ 1 SMK Dharma Wirawan Bojonegoro Tahun Pelajaran 2020 melalui
penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

30
3.4. Deskripsi Per Siklus
a. Siklus I
Pada siklus I tahapan pelaksanaannya sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini, peneliti menjelaskan tentang apa (what), mengapa
(why), dimana (where), kapan (when), dan bagaimana (how)
penelitian dilakukan. Di dalam penelitian tindakan kelas, ada
kegiatan pengamatan terhadap diri sendiri, yaitu pada saat peneliti
menerapkan pendekatan, model, atau metode pembelajaran sebagai
upaya menyelesaikan masalah pada saat praktik penelitian. Di
dalam tahap perencanaan, peneliti juga perlu menjelaskan persiapan-
persiapan pelaksanaan penelitian, seperti rencana pelaksanaan
pembelajaran dan instrumen pengamatan (observasi).

 Tahap Perencanaan, yang meliputi: 

1) Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari


rencana pelaksanaan pembelajaran, menyiapkan media
pembelajaran dan materi ajar.

2)   Menyusun skenario proses pembelajaran dan memilih


masalah yang akan digunakan dalam penerapan
pembelajaran problem based learning.
3)   Mempersiapkan lembar pengamatan yang digunakan
untuk mencatat aktivitas belajar peserta didik oleh
observer.
4)  Mempersiapkan alat perekam seperti kamera untuk
dokumentasi.
5) Mempersiapkan soal evaluasi dan lembar jawaban
evaluasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar
peserta didik.

31
2. Tahap Pelaksanaan (Acting)
Pada tahap pelaksanaan, dilakukan kegiatan implementasi atau
penerapan perencanaan tindakan. Di dalam kegiatan implementasi
ini, maka guru (peneliti) harus mentaati perencanaan yang telah
disusun.

Hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah pembelajaran


harus berjalan seperti biasanya, tidak boleh kaku dan terkesan dibuat-
buat. Kolaborator disarankan untuk melakukan pengamatan secara
objektif sesuai kondisi pembelajaran yang dilakukan peneliti.

Kegiatan ini penting karena tujuan penelitian tindakan kelas


adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran.

 Tahap Pelaksanaan Tindakan, meliputi:


1)  Penyajian suatu masalah
a)   Membahas tujuan pembelajaran.

 b)  Mendiskripsikan materi sesuai dengan rencana


pembelajaran.

c)  Memberikan masalah terkait materi yang sedang


dipelajari.
2)   Mengorganisasi peserta didik

a)   Membagi peserta didik dalam kelompok kecil


yang berjumlah 5 anak setiap kelompok.
 b)  Membagi lembar kerja masing-masing kelompok.

3)   Membimbing peserta didik

a)   Mengarahkan peserta didik saat belajar.

 b)  Mengarahkan peserta didik saat diskusi kelompok.

32
4)  Berbagi informasi antar peserta didik
a)  Mengarahkan informasi yang sesuai dengan
masalah.

 b)  Memberikan feedback pada peserta didik.

5)   Menyajikan solusi permasalahan

a)   Mengarahkan peserta didik dalam membuat


laporan hasil diskusi kelompok.
b) Mengatur jalannya penyajian hasil diskusi.

6)  Analisis dan tinjauan ulang


a)  Mengklarifikasi permasalahan yang dipecahkan.
 b) Meninjau kembali solusi permasalahan yang
dipecahkan.

3. Tahap Pengamatan (Observing)


Pada tahap pengamatan terdapat dua kegiatan yang akan diamati,
yaitu kegiatan belajar peserta didik dan kegiatan pembelajaran.
Pengamatan terhadap proses belajar peserta didik dapat dilakukan
sendiri oleh guru pelaksana (peneliti) sambil melaksanakan
pembelajaran,

Sedangkan pengamatan terhadap proses pembelajaran, guru


pelaksana (peneliti) dapat meminta bantuan kepada teman sejawat yang
bertindak sebagai kolaborator untuk melakukan pengamatan.
Kolaborator melakukan pengamatan pembelajaran berdasarkan
instrumen yang telah disusun oleh peneliti. Dari pengamatan tersebut
maka akan didapatkan hasil atau dampak diterapkannya model Problem
Base Learning yang nantinya akan dijadikan tolak ukur keberhasilan
tindakan yang dilakukan.

33
Hasil pengamatan dari kolaborator nantinya juga akan bermanfaat
atau akan digunakan peneliti sebagai bahan refleksi untuk perbaikan
pembelajaran berikutnya.

4. Tahap Refleksi (Reflecting)


Kegiatan refleksi dilaksanakan ketika kolaborator sudah selesai
melakukan pengamatan terhadap peneliti dalam melaksanakan
pembelajaran. Kegiatan ini dapat berupa diskusi hasil pengamatan yang
dilakukan oleh kolaborator dengan guru pelaksana (peneliti).

Pada tahap ini akan dilakukan analisis, pengkajian dan


pertimbangan hasil atau dampak dari tindakan yang diterapkan
selama pelaksanaan. Berdasarkan hasil analisis, kajian dan
pertimbangan tersebut, maka akan didapatkan kesimpulan berupa
tingkat keefektifan rencana pembelajaran dan
 permasalahan atau kendala yang dihadapi selama proses
pembelajaran dengan menerapkan model problem based learning.
Refleksi dilakukan oleh observer dan guru pengajar,
sehingga nantinya akan diperoleh dasar untuk melakukan
perbaikan rencana pada siklus berikutnya apabila keaktifan dan
hasil belajar peserta didik belum mengalami peningkatan. Akan
tetapi, ketika keaktifan dan hasil belajar peserta didik sudah
mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan, maka
siklus akan dihentikan.

Tahap ini merupakan inti dari penelitian tindakan kelas, yaitu


ketika kolaborator mengungkapkan hal-hal yang dirasakan sudah
berjalan baik dan bagian yang belum berjalan dengan baik pada saat
peneliti mengelola proses pembelajaran.

34
Hasil refleksi juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam merancang siklus berikutnya. Sehingga pada intinya, refleksi
merupakan kegiatan evaluasi, analisis, pemaknaan, penjelasan,
penyimpulan, dan identifikasi tindak lanjut dalam perencanaan siklua
berikutnya.

b. Siklus II

Pada siklus II, tahapan yang dilakukan adalah sama dengan


tahapan di siklus I yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Di dalam tahapna refleksi pada siklus II ini kita melihat apakah masih
terdapat permasalahan terkait ketidak tercapainya kriteria keberhasilan
pembelajaran. Jika kriteria keberhasilan pembelajaran tidak tercapai,
maka penilitian tindakan kelas harus dilanjutkan ke siklus III, dan jika
tidak maka penelitian diakhiri sampai di siklus II.

c. Siklus III

Pada siklus III, tahapan yang dilakukan adalah sama dengan


tahapan di siklus II yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Di dalam tahapna refleksi pada siklus III ini kita melihat apakah masih
terdapat permasalahan terkait ketidak tercapainya kriteria keberhasilan
pembelajaran. Jika kriteria keberhasilan pembelajaran tidak tercapai,
maka penilitian tindakan kelas harus dilanjutkan ke siklus IV, dan jika
tidak maka penelitian diakhiri sampai di siklus III.

35
3.5. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data pada penelitian tindakan kelas ini


menggunakan:

 Analisis Data Prestasi Belajar


Langkah berikutnya yang dilakukan oleh guru peneliti dalam PTK ini
adalah melakukan analisis data hasil PTK. Data dalam PTK dikategorikan
dalam 2 jenis, yaitu : data kuantitatif dan data kualitatif atau teknik analisis
data deskriftif komparatif, selanjutnya data yang terkumpul harus diolah sesuai
dengan tahapannya.
 N-Gain score (Normalized Gain)
Bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan suatu metode
atau perlakuan (treatment) tertentu dalam penelitian one group pretest dan
postest design. N-gain score dilakukan dengan cara menghitung selisih
antara nilai pretest (tes sebelum diterapkannya metode/perlakuan) dan nilai
postest (tes setelah diterapkannya metode/perlakuan). Dengan menghitung
selisih antara nilai pretest dan postest akan dapat mengetahui apakah
penggunaan atau penerapan suatu metode tertentu dapat dikatakan efektif
atau tidak.
Adapun normalized gain atau N-gain score dapat dihitung dengan
berpedoman pada rumus di bawah ini.
Skor Posttest−Skor pretest
N Gain=
Skor ideal−Skor pretest

Keterangan: skor ideal = nilai maksimal(tertinggi) yang diperoleh


Kategori pembagian skor Gain sebagai berikut.

Nilai N-Gain Kategori


g> 0,7 Tinggi
0,3≤g≤0,7 Sedang
g<0,3 Rendah

Sementara pembagian kategori dalam bentuk persen (%) dapat


mengacu pada tabel di bawah ini.

36
Presentase (%) Tafsiran
<40 Tidak efektif
40-55 Kurang efektif
56-75 Cukup efektif
>76 Efektif

BAB IV
PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

Berdasarkan pada bab-bab sebelumnya, penelitian yang berjudul “Strategi


Pembelajaran Daring Menggunakan Aplikasi Google Meet (Singkron) Dan
Google Classroom (Asingkron) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada
Materi Perawatan Perangkat Keras Komputer Pada Siswa Kelas X Program
Keahlian Teknik Komputer Dan Jaringan Di Smk Dharma Wirawan Bojonegoro
Menggunakan Model Problem Based Learning”, dalam bab ini akan membahas:
(4.1) Paparan Data, (4.2) Refleksi, dan (4.3) Hasil Penelitian. Adapun
penjabarannya sebagai berikut:

4.1. Paparan Data


Paparan data merupakan deskripsi penjabaran kegiatan penelitian
yang dilakukan oleh peneliti selama melakukan penelitian. Dalam paparan
data hasil penelitian ini, peneliti akan menjabarkan kegaitan yang
direncanakan oleh peneliti dengan menjabarkan kegaitan per siklus yang
dilaksanakan selama penelitian berlangsung. Penjabarannya adalah sebagai
berikut : (1) Siklus I, dan (2) Siklus II

1. Siklus I
Pada tahap siklus 1, penelitian ini dilakukan secara online (Sinkron
dan Asinkron). Peneliti melakukan Pretest dan Postest untuk mengetahui
prestasi belajar siswa pada materi perawatan perangkat keras komputer
pada siswa kelas X yang diajarkan dengan pendekatan Saintifik. Tahap

37
siklus 1 ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 22 Oktober 2020. Pada
pertemuan pertama ini, peneliti mengambil waktu selama dua jam
pelajaran, dari 4 jam pelajaran materi perawatan perangkat keras
komputer. Tes Pretest dan Postest tersebut berisi soal quis mengenai
komponen perangkat keras komputer. Kemudian, dari hasil Tes Pretest
dan Postest dapat diketahui sebagai berikut:

Tabel 1.1. Absensi Siswa Teknik Komputer dan Jaringan Kelas X


No Student Submitted Abcent L/P Ket
1 Anita Rahayu S. 10:19 – 22 Oct 2020 P Hadir
2 Aulia Ihsani 10:20 – 22 Oct 2020 P Hadir
3 Fiki Nur A’yani 10:18 – 22 Oct 2020 P Hadir
4 Jauiah Nabella Y. 10:17 – 22 Oct 2020 P Hadir
Kharisma Alvina
5 10:19 – 22 Oct 2020 P Hadir
F.
6 M. Subaktiar 10:18 – 22 Oct 2020 L Hadir
7 Nur Malita P. 10:20 – 22 Oct 2020 P Hadir
8 Panji Genta A. B. 10:19 – 22 Oct 2020 L Hadir
9 Sintawati 10:17 – 22 Oct 2020 P Hadir
10 Vicka Rizqi M. 10:19 – 22 Oct 2020 P Hadir

Tabel 1.2. Daftar Nilai Pretest Perawatan Perangkat Keras Komputer


Corec
No Student Submitted Incorrect Time Score
t
1 Anita Rahayu S. 10:29 – 22 Oct 2020 3 17 3:01 15
2 Aulia Ihsani 10:30 – 22 Oct 2020 3 17 3:16 15
3 Fiki Nur A’yani 10:28 – 22 Oct 2020 5 15 3:21 25
4 Jauiah Nabella Y. 10:27 – 22 Oct 2020 4 16 4:02 20
Kharisma Alvina
5 10:29 – 22 Oct 2020 3 17 4:17 15
F.
6 M. Subaktiar 10:28 – 22 Oct 2020 2 18 3:53 10
7 Nur Malita P. 10:30 – 22 Oct 2020 3 17 4:08 15

38
8 Panji Genta A. B. 10:29 – 22 Oct 2020 2 18 3:51 10
9 Sintawati 10:27 – 22 Oct 2020 3 17 3:22 15
10 Vicka Rizqi M. 10:29 – 22 Oct 2020 5 15 4:53 25

Tabel 1.3. Daftar Nilai Postest Perawatan Perangkat Keras Komputer


Corec
No Student Submitted Incorrect Time Score
t
1 Anita Rahayu S. 11:25 – 22 Oct 2020 15 5 3:58 75
2 Aulia Ihsani 11:24 – 22 Oct 2020 15 5 3:36 75
3 Fiki Nur A’yani 11:27 – 22 Oct 2020 18 2 3:45 90
4 Jauiah Nabella Y. 11:26 – 22 Oct 2020 17 3 4:14 85
Kharisma Alvina
5 11:23 – 22 Oct 2020 16 4 4:52 80
F.
6 M. Subaktiar 11:22 – 22 Oct 2020 15 5 3:45 75
7 Nur Malita P. 11:24 – 22 Oct 2020 16 4 3:36 80
8 Panji Genta A. B. 11:25 – 22 Oct 2020 17 3 3:14 85
9 Sintawati 11:27 – 22 Oct 2020 16 4 3:48 80
10 Vicka Rizqi M. 11:24 – 22 Oct 2020 18 2 4:52 90

Tabel 1.4. N-Gain Nilai Postest dan Pretest Perawatan Perangkat Keras
Komputer
Score N- Score N-
No Student Score Pretest Score Postest
Gain Gain %
1 Anita Rahayu S. 15 75 0,71 70,59
2 Aulia Ihsani 15 75 0,71 70,59
3 Fiki Nur A’yani 25 90 0,87 86,67
4 Jauiah Nabella Y. 20 85 0,81 81,25
Kharisma Alvina
5 15 80 0,76 76,47
F.
6 M. Subaktiar 10 75 0,72 72,22
7 Nur Malita P. 15 80 0,76 76,47
8 Panji Genta A. B. 10 85 0,83 83,33

39
9 Sintawati 15 80 0,76 76,47
10 Vicka Rizqi M. 25 90 0,87 86,67
Jumlah 165 815
Rata-Rata 16,5 81,5 0,78 78,07
Ket. Tinggi Efektif

Berdasarkan data pada table 1.2 dan table 1.3, dapat diketahui bahwa :
Dari hasil penghitungan rata-rata hasil skor pretes dari 10 siswa adalah
16,5. Sedangkan rata rata hasil skor postes adalah 81,5. Skor ideal (tertinggi)
nilai yang dapat diperoleh adalah 100. Setelah dilakukan proses penghitungan
hasil skor postes – skor pretes dibagi hasil skor ideal – skor pretes diperolah
sekitar 78% (Score N-Gain). Jika dilihat pada tabel kategori tafsiran Efektifitas
N-Gain 78% termasuk dalam presentasi > 76% dikategorikan Efektif.

2. Siklus II
Pada tahap siklus II, penelitian ini dilakukan secara online (Sinkron dan
Asinkron). Peneliti melakukan Pretest dan Postest untuk mengetahui prestasi
belajar siswa pada materi perawatan perangkat keras komputer pada siswa
kelas X yang diajarkan dengan pendekatan Saintifik. Tahap siklus II sama
seperti tahap siklus I dan tahap siklus II ini dilaksanakan pada hari Rabu,
tanggal 28 Oktober 2020. Pada pertemuan kedua ini, peneliti melanjutkan
penelitian pada siklus I dengan memperhatikan poin-poin yang belum tercapai
atau kurang maksimal pada siklus I. Pada siklus II ini peneliti mengambil
waktu selama dua jam pelajaran, dari 4 jam pelajaran materi perawatan
perangkat keras komputer. Tes Pretest dan Postest tetap dilakukan sebagai
bahan untuk menganalisa prestasi belajar siswa yang berisi soal quis mengenai
langkah perawatan perangkat laptop. Kemudian, dari hasil Tes Pretest dan
Postest pada siklus II ini dapat diketahui sebagai berikut:

Tabel 2.1. Absensi Siswa Teknik Komputer dan Jaringan Kelas X

40
No Student Submitted Abcent L/P Ket
1 Anita Rahayu S. 9:09 – 28 Oct 2020 P Hadir
2 Aulia Ihsani 9:10 – 28 Oct 2020 P Hadir
3 Fiki Nur A’yani 9:08 – 28 Oct 2020 P Hadir
4 Jauiah Nabella Y. 9:07 – 28 Oct 2020 P Hadir
Kharisma Alvina
5 9:09 – 28 Oct 2020 P Hadir
F.
6 M. Subaktiar 9:08 – 28 Oct 2020 L Hadir
7 Nur Malita P. 9:10 – 28 Oct 2020 P Hadir
8 Panji Genta A. B. 9:09 – 28 Oct 2020 L Hadir
9 Sintawati 9:07 – 28 Oct 2020 P Hadir
10 Vicka Rizqi M. 9:09 – 28 Oct 2020 P Hadir
Tabel 2.2. Daftar Nilai Pretest Perawatan Laptop
Corec
No Student Submitted Incorrect Time Score
t
1 Anita Rahayu S. 10:26 – 28 Oct 2020 2 8 3:01 20
2 Aulia Ihsani 10:25 – 28 Oct 2020 2 8 2:16 20
3 Fiki Nur A’yani 10:18 – 28 Oct 2020 3 7 2:21 30
4 Jauiah Nabella Y. 10:21 – 28 Oct 2020 2 8 3:02 20
Kharisma Alvina
5 10:23 – 28 Oct 2020 3 7 3:17 30
F.
6 M. Subaktiar 10:26 – 28 Oct 2020 3 7 2:53 30
7 Nur Malita P. 10:22 – 28 Oct 2020 3 7 3:08 30
8 Panji Genta A. B. 10:25 – 28 Oct 2020 2 8 2:51 20
9 Sintawati 10:24 – 28 Oct 2020 2 8 2:22 20
10 Vicka Rizqi M. 10:20 – 28 Oct 2020 3 7 2:53 30

Tabel 2.3. Daftar Nilai Postest Perawatan Laptop


Corec
No Student Submitted Incorrect Time Score
t
1 Anita Rahayu S. 10:25 – 28 Oct 2020 7 3 2:58 70
2 Aulia Ihsani 10:24 – 28 Oct 2020 8 2 2:36 80
3 Fiki Nur A’yani 10:25 – 28 Oct 2020 10 0 2:45 100
4 Jauiah Nabella Y. 10:26 – 28 Oct 2020 8 2 3:14 80
Kharisma Alvina
5 10:26 – 28 Oct 2020 8 2 3:52 80
F.
6 M. Subaktiar 10:26 – 28 Oct 2020 10 0 2:45 100
7 Nur Malita P. 10:29 – 28 Oct 2020 8 2 2:36 80
8 Panji Genta A. B. 10:29 – 28 Oct 2020 8 2 2:14 80
9 Sintawati 10:29 – 28 Oct 2020 9 1 2:48 90
10 Vicka Rizqi M. 10:25 – 28 Oct 2020 10 0 3:52 100

41
Tabel 2.4. N-Gain Nilai Postest dan Pretest Perawatan Laptop
Score N- Score N-
No Student Score Pretest Score Postest
Gain Gain %
1 Anita Rahayu S. 20 70 0,63 62,50
2 Aulia Ihsani 20 80 0,75 75,00
3 Fiki Nur A’yani 30 100 1,00 100,00
4 Jauiah Nabella Y. 20 80 0,75 75,00
Kharisma Alvina
5 30 80 0,71 71,43
F.
6 M. Subaktiar 30 100 1,00 100,00
7 Nur Malita P. 30 80 0,71 71,43
8 Panji Genta A. B. 20 80 0,75 75,00
9 Sintawati 20 90 0,88 87,50
10 Vicka Rizqi M. 30 100 1,00 100,00
Jumlah 250 860
Rata-Rata 25 86 0,82 81,79
Ket. Tinggi Efektif

Berdasarkan data pada table 2.2 dan table 2.3, dapat diketahui bahwa :
Dari hasil penghitungan rata-rata hasil skor pretes dari 10 siswa adalah 25.
Sedangkan rata rata hasil skor postes adalah 86. Skor ideal (tertinggi) nilai
yang dapat diperoleh adalah 100. Setelah dilakukan proses penghitungan hasil
skor postes – skor pretes dibagi hasil skor ideal – skor pretes diperolah sekitar
81,79% (Score N-Gain). Jika dilihat pada tabel kategori tafsiran Efektifitas N-
Gain 81,79% termasuk dalam presentasi > 76% dikategorikan Efektif.

3. Siklus III
Pada tahap siklus III, penelitian ini dilakukan secara online (Sinkron dan
Asinkron). Peneliti melakukan Pretest dan Postest untuk mengetahui prestasi

42
belajar siswa pada materi perawatan perangkat keras komputer pada siswa
kelas X yang diajarkan dengan pendekatan Saintifik. Tahap siklus III sama
seperti tahap siklus II dan tahap siklus III ini dilaksanakan pada hari Jumat,
tanggal 13 Nopember 2020. Pada pertemuan ketiga ini, peneliti melanjutkan
penelitian pada siklus II dengan memperhatikan poin-poin yang belum tercapai
atau kurang maksimal pada siklus II. Pada siklus III ini peneliti mengambil
waktu selama dua jam pelajaran, dari 4 jam pelajaran materi perawatan
perangkat keras komputer. Tes Pretest dan Postest tetap dilakukan sebagai
bahan untuk menganalisa prestasi belajar siswa yang berisi soal quis mengenai
perawatan komputer menggunakan software/perangkat lunak. Kemudian, dari
hasil Tes Pretest dan Postest pada siklus III ini dapat diketahui sebagai berikut:

Tabel 3.1. Absensi Siswa Teknik Komputer dan Jaringan Kelas X


No Student Submitted Abcent L/P Ket
1 Anita Rahayu S. 8:49 – 13 Nov 2020 P Hadir
2 Aulia Ihsani 8:40 – 13 Nov 2020 P Hadir
3 Fiki Nur A’yani 8:48 – 13 Nov 2020 P Hadir
4 Jauiah Nabella Y. 8:47 – 13 Nov 2020 P Hadir
Kharisma Alvina
5 8:49 – 13 Nov 2020 P Hadir
F.
6 M. Subaktiar 8:48 – 13 Nov 2020 L Hadir
7 Nur Malita P. 8:40 – 13 Nov 2020 P Hadir
8 Panji Genta A. B. 8:49 – 13 Nov 2020 L Hadir
9 Sintawati 8:47 – 13 Nov 2020 P Hadir
10 Vicka Rizqi M. 8:49 – 13 Nov 2020 P Hadir

Tabel 3.2. Daftar Nilai Pretest Perawatan Komputer Menggunakan


Software
Corec
No Student Submitted Incorrect Time Score
t
1 Anita Rahayu S. 8:58 – 13 Nov 2020 1 9 2:36 10
2 Aulia Ihsani 8:59 – 13 Nov 2020 1 9 2:45 10
3 Fiki Nur A’yani 8:58 – 13 Nov 2020 3 7 2:54 30
4 Jauiah Nabella Y. 9:00 – 13 Nov 2020 2 8 2:57 20
Kharisma Alvina
5 8:58 – 13 Nov 2020 1 9 2:48 10
F.
6 M. Subaktiar 9:02 – 13 Nov 2020 2 8 2:58 20

43
7 Nur Malita P. 8:59 – 13 Nov 2020 1 9 2:46 10
8 Panji Genta A. B. 9:02 – 13 Nov 2020 1 9 2:55 10
9 Sintawati 9:00 – 13 Nov 2020 2 8 2:57 20
10 Vicka Rizqi M. 9:00 – 13 Nov 2020 3 7 1:48 30

Tabel 3.3. Daftar Nilai Postest Perawatan Komputer Menggunakan


Software
Corec
No Student Submitted Incorrect Time Score
t
1 Anita Rahayu S. 9:56 – 13 Nov 2020 8 2 2:47 80
2 Aulia Ihsani 9:55 – 13 Nov 2020 8 2 2:58 80
3 Fiki Nur A’yani 9:58 – 13 Nov 2020 10 0 2:56 100
4 Jauiah Nabella Y. 9:57 – 13 Nov 2020 8 2 3:55 80
Kharisma Alvina
5 9:58 – 13 Nov 2020 9 1 2:44 90
F.
6 M. Subaktiar 9:57 – 13 Nov 2020 9 1 2:52 90
7 Nur Malita P. 9:59 – 13 Nov 2020 8 2 2:55 80
8 Panji Genta A. B. 9:58 – 13 Nov 2020 8 2 2:56 80
9 Sintawati 9:59 – 13 Nov 2020 9 1 2:54 80
10 Vicka Rizqi M. 9:55 – 13 Nov 2020 10 0 2:48 100

Tabel 3.4. N-Gain Nilai Postest dan Pretest Perawatan Komputer


Menggunakan Software
Score N- Score N-
No Student Score Pretest Score Postest
Gain Gain %
1 Anita Rahayu S. 10 80 0,78 77,78
2 Aulia Ihsani 10 80 0,78 77,78
3 Fiki Nur A’yani 30 100 1,00 100,00
4 Jauiah Nabella Y. 20 80 0,75 75,00
Kharisma Alvina
5 10 90 0,89 88,89
F.
6 M. Subaktiar 20 90 0,88 87,50
7 Nur Malita P. 10 80 0,78 77,78
8 Panji Genta A. B. 10 80 0,78 77,78
9 Sintawati 20 80 0,75 75,00
10 Vicka Rizqi M. 30 100 1,00 100,00
Jumlah 170 860
Rata-Rata 17 86 0,84 83,75
Ket. Tinggi Efektif

44
Berdasarkan data pada table 3.2 dan table 3.3, dapat diketahui bahwa :
Dari hasil penghitungan rata-rata hasil skor pretes dari 10 siswa adalah 17.
Sedangkan rata rata hasil skor postes adalah 86. Skor ideal (tertinggi) nilai
yang dapat diperoleh adalah 100. Setelah dilakukan proses penghitungan hasil
skor postes – skor pretes dibagi hasil skor ideal – skor pretes diperolah sekitar
83,75% (Score N-Gain). Jika dilihat pada tabel kategori tafsiran Efektifitas N-
Gain 83,75% termasuk dalam presentasi > 76% dikategorikan Efektif.

4.2. Refleksi
Refleksi merupakan bagian yang penting dalam pembelajaran
dengan pendekatan kontekstual. Refleksi adalah cara berfikir tentang apa
yang baru dipelajari atau berfikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah
dilakukan dimasa yang lalu. Refleksi merupakan gambaran terhadap kegiatan
atau pengetahuan yang baru saja diterima. Siswa mengedepankan apa yang
baru dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan yang baru, yang merupakan
pengayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya. Refleksi merupakan
respon terhadap kejadian, aktivitas atau pengetahuan yang baru diterima.
Dalam penelitian ini refleksi yang dilakukan oleh penelitian dan
praktiksi adalah dengan cara mendiskusikan hasil kegiatan yang dilakukan
dalam penelitian ini. Kegiatan tersebut meliputi: (4.2.1) Analisis, (4.2.2)
Sintesis, (4.2.3) Pemaknaan, (4.2.4) Penjelasan dan (4.2.5) Penyimpulan Data
dan Informasi yang dikumpulkan.

4.2.1. Analisis
Analisis dalam penlelitian “Strategi Pembelajaran Daring
Menggunakan Aplikasi Google Meet (Singkron) Dan Google Classroom
(Asingkron) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi
Perawatan Perangkat Keras Komputer Pada Siswa Kelas X Program

45
Keahlian Teknik Komputer Dan Jaringan Di Smk Dharma Wirawan
Bojonegoro Menggunakan Model Problem Based Learning” ini adalah
analisis keaktifan belajar yang dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar
yang dilakukan oleh siswa SMK Dharma Wirawan Kabupaten Bojonegoro.
Hasil belajar ini dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang digunakan
oleh guru bidang studinya.

4.2.2. Sintesis
Hal ini mengarah pada proses belajar yang dilakukan seluruh
komponen belajar, baik oleh guru, sekolah maupun siswa sebagai peserta
didik.

4.2.3. Pemaknaan
Memaknai hasil belajar sangat diperlukan. Berdasarkan pada hasil
penelitian yang dilakukan, maka jelaslah bahwa motivasi belajar sangat
berpengaruh terhadap prestasi belajar. Munculnya motivasi belajar
didukung oleh strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

4.2.4. Penjelasan
Ditegaskan dalam proses kegiatan belajar ini, diperoleh prestasi
belajar yang optimal dengan menggunakan strategi pembelajaran yang
sesuai dengan keinginan peserta didik.

4.2.5. Penyimpulan Data dan Informasi


Dari kegiatan penelitian tindakan yang dilakukan oleh peneliti,
dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran daring
menggunakan aplikasi google meet (singkron) dan google classroom
(asingkron) pada siswa kelas x program keahlian teknik komputer dan
jaringan SMK Dharma Wirawan dapat ditingkatkan dengan strategi
pembelajaran yang sesuai. Penggunaan strategi pembelajaran daring

46
menggunakan aplikasi google meet (singkron) dan google classroom
(asingkron) dapat meningkatkan cara belajar peserta didik dan akan
berpengaruh terhadap prestasi belajar yang dilakukan.

4.3. Hasil Penelitian


Dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh
peneliti menunjukkan bahwa penerapan Strategi Pembelajaran Daring
Menggunakan Aplikasi Google Meet (Singkron) Dan Google Classroom
(Asingkron) Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Komputer Dan
Jaringan Smk Dharma Wirawan Bojonegoro Menggunakan Model Problem
Based Learning. Hal ini ditunjukkan oleh prestasi siswa tersebut dalam
mempelajari mata pelajaran Perawatan Perangkat Keras Komputer. Dengan
sub pokok bahasan sebagai berikut: (a) Perawatan Perankat Keras Komputer
Pada PC (Personal Computer), (b) Perawatan Perankat Keras Komputer Pada
Laptop dan (c) Perawatan Komputer Menggunakan Software. Hasil belajar
(prestasi) yang diperoleh sangat menunjukkan hasil yang signifikan dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Dengan hasil
belajar yang baik menunjukkan motivasi siswa kelas X Program Keahlian
Teknik Komputer Dan Jaringan Smk Dharma Wirawan Bojonegoro dengan
pengembangan model pembelajaran Problem Based Learning yang digunakan
oleh guru dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X Program
Keahlian Teknik Komputer Dan Jaringan Smk Dharma Wirawan Bojonegoro.

47
BAB V
PENUTUP

Dalam bab ini diuraikan: (5.1) Kesimpulan, dan (5.2) Saran-saran


berdasarkan pada penelitian dengan judul “Strategi Pembelajaran Daring
Menggunakan Aplikasi Google Meet (Singkron) Dan Google Classroom (Asingkron)
Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Perawatan Perangkat
Keras Komputer Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Komputer Dan
Jaringan Di Smk Dharma Wirawan Bojonegoro Menggunakan Model Problem
Based Learning”.

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian ini, dapat peneliti rumuskan beberapa
kesimpulan, diantaranya:

1. Pengembangan Strategi Pembelajaran Daring Menggunakan Aplikasi


Google Meet (Singkron) Dan Google Classroom (Asingkron) Pada Materi
Perawatan Perangkat Keras Komputer Pada Siswa Kelas X Program
Keahlian Teknik Komputer Dan Jaringan Di Smk Dharma Wirawan
Bojonegoro. Sebagai bukti bahwa pengajaran yang dilakukan
mengaalami peningkatan yang signifikan dari hasil belajar yang
diperoleh. Bahwa antara siklus I, siklus II dan siklus III, prestasi belajar
siswa dengan model pembelajaran problem based learning
menunjukkan peningkatan. Dari data tersebut menunjukkan bahwa
antara siklus I, siklus II dan siklus III, prestasi belajar siswa dengan
model pembelajaran problem based learning menunjukkan peningkatan.
Pada siklus I diperolah sekitar 78% (Score N-Gain). Jika dilihat pada
tabel kategori tafsiran Efektifitas N-Gain 78% termasuk dalam
presentasi > 76% dikategorikan Efektif. Pada pelaksanaan siklus II
diperoleh peningkatan yang signifikan, dalam pembelajaran siklus II
diperolah sekitar 81,79% (Score N-Gain). Jika dilihat pada tabel

48
kategori tafsiran Efektifitas N-Gain 81,79% termasuk dalam presentasi
> 76% dikategorikan Efektif. Dan pada pelaksanaan siklus III diperolah
sekitar 83,75% (Score N-Gain). Jika dilihat pada tabel kategori tafsiran
Efektifitas N-Gain 83,75% termasuk dalam presentasi > 76%
dikategorikan Efektif. Dengan jumlah responden yang sama yaitu 10
responden. Peningkatan prestasi belajar siswa ini menunjukkan bahwa
prestasi belajar dipengaruhi oleh strategi belajar yang diberikan guru.
Prestasi belajar dapat baik bila motivasi belajarnya juga baik.

2. Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajarn yang dapat


diterpkan pada semua mata pelajaran.
3. Strategi pembelajaran daring menggunakan aplikasi google meet
(singkron) dan google classroom (asingkron) dengan menggunakan
model pembelajaran problem based learning dimungkinkan dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X Program Keahlian Teknik
Komputer Dan Jaringan Di Smk Dharma Wirawan Bojonegoro.

5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diatas tersebut, maka dapat
dirumuskan saran-saran sebagai berikut:
1. Kepada guru Sekolah Menengah Kejuruan agar mempertimbangkan
pemberian materi pembelajaran dengan mengenalkan kepada siswa dengan
menggunakan berbagai macam model pembelajaran. Salah satunya adalah
model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran problem
based learning.
2. Kepada guru yang mengajarkan materi perawatan perangkat keras
komputer, hendaknya selalu mempunyai kreativitas dalam menggunakan
model pembelajaran yang diberikan kepada siswa.
3. Hendaknya guru dapat meningkatkan kualitas berdasarkan pada
pengembangan kurikulum sekolah agar tidak terpaku dengna cara-cara
konvensional yang mapan, namun perlu disesuaikan dengan prubahan atau

49
inovasi penyelenggaraan proses pembelajaran yang disesuaikan dengan
tuntutan perkembangan zaman.
4. Strategi pembelajari perlu dilakukan dengan banyak variasi sesuai dengan
keinginan peserta didik yang dilakukan oleh guru agar didapatkan prestasi
belajar yang optimal.

50
DAFTAR PUSTAKA

https://journal.uny.ac.id/index.php/jptk/article/view/7837, 24
September
2019
https://id.wikipedia.org/wiki/Model_pembelajaran, 24 September 2019
http://fatkhan.web.id/pengertian-dan-langkah-langkah-model-problem-
based-learning/, 24 September 2019
https://www.eurekapendidikan.com/2015/10/definisi-aktivitas-
belajar.html,
24 September 2019

 Nasution, S. 1997. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar


Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada.
Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung :
Sinar Baru Algensido Offset.
Ali Muhammad Syaikh Quthb, 2005. Amal Shaleh Pengantar ke
Surga dan
Penyelamat dari Neraka, Jakarta Timur : Pustaka al-Kautsar
Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Depdiknas. 2003. Undang-undang RI No.20 tahun 2003 tentang sistem


pendidikan nasional.
Arikunto,S., Suhardjono, Supardi. (2015). Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: PT
Bumi Aksara.
https://ditbangdik.itb.ac.id/wp-content/uploads/sites/356/2020/03/Google-
Meet-Panduan-Mengelola-Web-Conference_v02.pdf

51
LAMPIRAN

1. RPP

2. Instrumen Pengumpul Data

52
1. RPP
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN

 PERTEMUAN 1
 PERTEMUAN 2
 PERTEMUAN 3

53
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (DARING)

Sekolah : SMK Dharma Wirawan Bojonegoro


Mata Pelajaran : Komputer dan Jaringan Dasar
Kelas/Semester : X/ 1
Program : Teknik Komputer dan Jaringan
Keahlian : 2020/2021
Tahun : Perawatan Perangkat Keras
Materi Pokok Komputer (PC) Personal
Computer
Pelajaran : 4JP x @45 menit (Pertemuan 1)
Alokasi Waktu

A. Kompeten
si Inti :Memahami, menerapkan, menganalisis, dan
KI-3
(Pengetahu mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
an)
konseptual, operasional dasar, dan
metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup
kerja Teknik Komputer dan Jaringan pada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan
KI-4 potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
(Keterampil kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
an)
internasional.
:Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan
alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan
serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja
Teknik Komputer dan Jaringan. Menampilkan kinerja di
bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan
menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,

54
kolaboratif, n dari yang dipelajarinya di sekolah serta mampu
komunikatif, melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
dan solutif langsung.
dalam ranah
abstrak
terkait
dengan
pengembanga
n dari yang
dipelajarinya
di sekolah,
serta mampu
melaksanakan
tugas spesifik
di bawah
pengawasan
langsung.
Menunjukkan
keterampilan
mempersepsi,
kesiapan,
meniru,
membiasakan
, gerak mahir,
menjadikan
gerak alami
dalam ranah
konkret
terkait
dengan
pengembanga

55
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8 Menerapkan Perawatan 3.8.1. Menjelaskan perawatan perangkat keras komputer
Perangkat Keras 3.8.2. Menyebutkan jenis perawatan perangkat keras komputer
Komputer 3.8.3. Menerapkan perawatan perangkat keras komputer
3.8.4. Menganalisis perawatan perangkat keras komputer
3.8.5. Menyimpulkan perawatan perangkat keras komputer
4.8 Melakukan Perawatan 4.8.1. Menganalisis langkah-langkah perawatan perangkat keras
Perangkat Keras komputer
Komputer 4.8.2. Menyusun langkah-langkah perawatan perangkat keras
komputer

C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan mengamati video yang diberikan oleh guru, peserta didik dapat Menjelaskan
perawatan perangkat keras komputer dengan baik.

2. Melalui kegiatan mengamati video yang diberikan oleh guru, peserta didik dapat Menyebutkan jenis
perawatan perangkat keras komputer dengan baik.
3. Melalui tanya jawab, peserta didik dapat Menerapkan perawatan perangkat keras komputer dengan
baik.
4. Melalui pembelajaran mandiri setelah mengamati lembar kerja, peserta didik dapat Menganalisis
perawatan perangkat keras komputer dengan tepat.
5. Melalui pembelajaran mandiri setelah mengamati lembar kerja, peserta didik dapat Menyimpulkan
langkah-langkah perawatan perangkat keras komputer dengan tepat.

6. Melalui pembelajaran mandiri setelah mengamati lembar kerja, peserta didik dapat Menganalisis
langkah-langkah perawatan perangkat keras komputer dengan tepat.
7. Melalui hasil analisis, peserta didik dapat Menyusun langkah-langkah perawatan perangkat keras
komputer dengan tepat.

D. Penguatan Pendidikan Karakter


1. Bertanggungjawab
2. Rasa ingin tahu
3. Kerja keras
4. Percaya diri
5. Mandiri

56
E. Materi Pembelajaran
MATERI REGULER MATERI REMEDIAL MATERI PENGAYAAN
1. Perangkat Keras 1. Perangkat Keras 1. Perangkat Keras Komputer (PC)
Komputer (PC) Perconal Komputer (PC) Perconal Computer
Computer Perconal Computer 2. Perawatan Perangkat Keras
2. Perawatan Perangkat 2. Perawatan Perangkat Komputer (PC) Perconal Computer
Keras Komputer (PC) Keras Komputer (PC) 3. Langkah-Langkah Perawatan
Personal Computer Perconal Computer Perangkat Keras Komputer (PC)
3. Langkah-Langkah 3. Langkah-Langkah Perconal Computer
Perawatan Perangkat Perawatan Perangkat
Keras Komputer (PC) Keras Komputer (PC)
Personal Computer Perconal Computer

F. Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar


Media Belajar : Video Pembelajaran,Hand Out, Flipbook dan Internet
 Internet :
• LMS/ Asinkron : Google Classroom, Whatsapp grup, Google form dan Google drive.
• Webmeeting/ Sinkron : Google Meet
• Youtube : https://www.youtube.com/watch?v=WJh1s_LE2Ss
https://www.youtube.com/watch?v=marySBANo48&feature=youtu.be
Alat/Bahan : PC/Laptop, Smartphone, Buku dan Bolpoin untuk catatan siswa pribadi dirumah.

Sumber Belajar :
o Buku Panduan : Ahmad Rusadi, 2012, Pedoman Perawatan Perangkat Keras
Komputer, Hal. 1-3.
o Buku Panduan : Ahmad Mursyidun Nidhom, S.Pd., M.Pd, Pedoman Perawatan
dan Perbaikan Komputer dalam Pendidikan
Kejuruan.https://books.google.co.id/books?id=0-
SVDwAAQBAJ&pg=PA21&dq=perawatan+komponen+komputer&hl=en&sa=
X&ved=2ahUKEwjLouCu78DsAhWOb30KHZgGDlcQ6AEwAHoECAAQAg#
v=onepage&q=perawatan%20komponen%20komputer&f=false
o Buku Panduan : Edy Winarno & SmitDev Community, 40 Tip Perawatan dan
Optimasi Perangkat Keras Komputer, https://books.google.co.id/books?
id=CkO2BnwbwnoC&pg=PA31&dq=perawatan+komponen+komputer&hl=en
&sa=X&ved=2ahUKEwjLouCu78DsAhWOb30KHZgGDlcQ6AEwAnoECAEQ
Ag#v=onepage&q=perawatan%20komponen%20komputer&f=false
o Buku Panduan : Ricky Brillianto Samad, Merakit & Merawat Komputer Pribadi,
https://books.google.co.id/books?
id=FDBUp1wB4H8C&pg=PA3&dq=perawatan+komponen+komputer&hl=en&
57
sa=X&ved=2ahUKEwjLouCu78DsAhWOb30KHZgGDlcQ6AEwBHoECAIQA
g#v=onepage&q=perawatan%20komponen%20komputer&f=false
o Buku Panduan : Yulius Eka Agung Seputra, Perbaikan dan Perawatan Laptop,
https://books.google.co.id/books?
id=mEhbDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=perawatan+komponen+kompu
ter&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjLouCu78DsAhWOb30KHZgGDlcQ6AEwA
3oECAQQAg#v=onepage&q=perawatan%20komponen%20komputer&f=false
o Link : https://ahmadrusadi.files.wordpress.com/2012/03/pemeliharaan-hwswjar-
web.pdf

G. Pendekatan, Model, dan Metode


Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode Pembelajaran : Tanya Jawab, Diskusi, Demonstrasi, Praktek dan Penugasan.

H. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Waktu/


Keterangan
1. Pendahuluan 1. Guru dan siswa, mengatur dan menyepakati jadwal
pembelajaran secara daring melalui WA Group Kelas.
2. Guru mengarahkan dan memandu siswa untuk bergabung pada
aplikasi Video Conference Google Meet dengan membagikan
Link untuk bergabung pada Video Conference. 20 Menit
3. Melalui aplikasi Video Conference Google meet: (Sinkron)

 Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta ketua


kelas untuk memimpin doa dengan penuh tanggungjawab

 Guru melakukan Absensi siswa dan diarahkan untuk mengisi


absensi di dalam Google Classroom
 Guru menjelaskan skenario pembelajaran yang akan dilakukan
untuk mencapai Kompetensi Dasar yang telah dirumuskan
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
 Guru menjelaskan penggunaan aplikasi Google
Classroom untuk menunjang pembelajaran perawatan
perangkat keras komputer. (daring asinkron)
 Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang teknis
pembelajaran daring.
Fase 1: Orientasi Siswa Pada Masalah
 Guru membagikan materi pembelajaran “Perawatan Perangkat
58
Keras Komputer” pada Google Classroom
 Guru membagikan link Handout, flip book, link video
pembelajaran dan link website materi “Perawatan Perangkat
Keras Komputer” yang telah dihubungkan pada Google
Classroom
 Peserta didik untuk menelaah, memperhatikan dan menyimak
video pembelajaran pada chanel youtube , link Handout dan link 145 menit
flipbook materi “Perawatan Perangkat Keras Komputer” dengan (Sinkron
2. Kegiatan Inti percaya diri &
Asinkron)

Fase 2 : Mengorganisasikan siswa untuk belajar


 Guru membagi siswa dalam kelompok untuk berdiskusi secara
daring menggunakan Google Classroom.
 Peserta didik diarahkan untuk saling berdiskusi untuk
memecahkan permasalahan pada grup whatsapp kelompok
dengan rasa ingin tahu dan mandiri
Fase 3 : membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
 Melalui fitur dan menu yang disajikan dalam Google
Classroom, siswa melakukan pencarian informasi untuk
memecahkan masalah dan menyimpulkan materi yang diajukan.
 Guru membimbing peserta didik saat melakukan penyelidikan
individu melalui kelompok diskusi pada kelas
Fase 4: mengembangkan penyajian hasil karya
 Peserta didik bersama kelompoknya memecahkan
permasalahan yang berkaitan dengan permasalahan yang
diajukan pada materi perawatan perangkat keras komputer
dengan berdiskusi secara daring melalui grup whatsapp masing-
masing, setelah mencari tambahan informasi dan teknis
pengerjaan pada Google Classroom dengan kerja keras.
 Melalui aplikasi Google Classroom guru mengarahkan siswa
untuk menyimpulkan apa yang akan dipresentasikan pada fase
pembelajaran selanjutnya.
Fase 5
 Melalui aplikasi Google meet, guru meminta siswa untuk
mengkomunikasikan dan menyajikan hasil diskusi kelompok
melalui presentasi setiap kelompok secara bergantian dengan
penuh tanggungjawab.
59
 Guru membantu siswa melakukan refleksi dan evaluasi
terhadap aktivitas yang telah mereka lakukan dengan penuh
percaya diri.
3. Penutup  Melalui aplikasi Google meet, guru meminta salah satu siswa
untuk menyajikan/ presentasi kesimpulan dari kegiatan yang
15 menit
telah dilakukan.
(Sinkron)
 Guru melakukan penilaian secara daring melalui menu Quiz di
Google Classroom.
 Guru menjelaskan materi untuk pertemuan selanjutnya.
 Guru memberikan Tugas Rumah melalui Google Classroom.
 Guru menutup dengan berdoa bersama dengan meminta ketua
kelas untuk memimpin doa dan guru memberikan salam
penutup
I. Penilaian Pembelajaran, Remidial, dan Pengayaan
1. Instrumen dan Teknik Penilaian
a. Teknik Penilaian

No Aspek yang Dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian


1 Pengeahuan Tertulis Saat Pembelajaran
2 Keterampilan Penugasan Saat/setelah pembelajaran

b. Instrumen Penilaian
1) Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dengan tes tertulis melalui menu quiz di Google Classroom
2) Keterampilan
Penilaian ketrampilan (presentasi) hasil diskusi tentang Perawatan Perangkat Keras Komputer

No Aspek Skor Maksimal


1 Persiapan 20
2 Proses 50
3 Hasil 20
4 Waktu 10
Nilai Akhir (NA) 100
2. Analisis Hasil Penilaian
 Analisis hasil penilaian diadakan setelah diadakan tes formatif kognitif
 Hasil analisis penilaian menentukan perlu tidaknya diadakan remidial atau pengayaan

3. Pembelajaran Remidial dan Penganyaan


 Peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 75 diadakan remidi
 Apabila jumlah peserta didik yang remidi 75% atau lebih maka diadakan pembelajaran remidi
60
 Peserta didik yang memperoleh nilai 90 atau lebih maka diadakan pengayaan

Bojonegoro, 23 September 2020

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Hj. ERNI KURNIATI R, S.Pd WIDIANTO DONNY S, S.Kom

61
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (DARING)

Sekolah : SMK Dharma Wirawan Bojonegoro


Mata Pelajaran : Komputer dan Jaringan Dasar
Kelas/Semester : X/ 1
Program Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan
Tahun : 2020/2021
Materi Pokok : Perawatan Perangkat Keras Komputer (Laptop)
: 4JP x @45 menit (Pertemuan 2)
Pelajaran Alokasi Waktu

A. Kompetensi Inti
KI-3 :Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
(Pengetahuan)
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan Jaringan pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI-4 :Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
(Keterampilan)
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan
bidang kerja Teknik Komputer dan Jaringan. Menampilkan kinerja di bawah
bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan
menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

62
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8 Menerapkan Perawatan 3.8.1. Menjelaskan perawatan perangkat keras komputer
Perangkat Keras 3.8.6. Menyebutkan jenis perawatan perangkat keras komputer
Komputer 3.8.7. Menerapkan perawatan perangkat keras komputer
3.8.8. Menganalisis perawatan perangkat keras komputer
3.8.9. Menyimpulkan perawatan perangkat keras komputer
4.8 Melakukan Perawatan 4.8.3. Menganalisis langkah-langkah perawatan perangkat keras
Perangkat Keras komputer
Komputer 4.8.4. Menyusun langkah-langkah perawatan perangkat keras
komputer

C. Tujuan Pembelajaran
a. Melalui kegiatan mengamati video yang diberikan oleh guru, peserta didik dapat Menjelaskan
perawatan perangkat keras komputer dengan baik.

b. Melalui kegiatan mengamati video yang diberikan oleh guru, peserta didik dapat Menyebutkan
jenis perawatan perangkat keras komputer dengan baik.
c. Melalui tanya jawab, peserta didik dapat Menerapkan perawatan perangkat keras komputer
dengan baik.
d. Melalui pembelajaran mandiri setelah mengamati lembar kerja, peserta didik dapat Menganalisis
perawatan perangkat keras komputer dengan tepat.
e. Melalui pembelajaran mandiri setelah mengamati lembar kerja, peserta didik dapat
Menyimpulkan langkah-langkah perawatan perangkat keras komputer dengan tepat.

f. Melalui pembelajaran mandiri setelah mengamati lembar kerja, peserta didik dapat
Menganalisis langkah-langkah perawatan perangkat keras komputer dengan tepat.
g. Melalui hasil analisis, peserta didik dapat Menyusun langkah-langkah perawatan perangkat keras
komputer dengan tepat.

D. Penguatan Pendidikan Karakter


a. Bertanggungjawab
b. Rasa ingin tahu
c. Kerja keras
d. Percaya diri
e. Mandiri

63
E. Materi Pembelajaran
MATERI REGULER MATERI REMEDIAL MATERI PENGAYAAN
4. Perangkat Keras 4. Perangkat Keras 4. Perangkat Keras Komputer (Laptop)
Komputer (Laptop) Komputer (Laptop) 5. Perawatan Perangkat Keras
5. Perawatan Perangkat 5. Perawatan Perangkat Komputer (Laptop)
Keras Komputer Keras Komputer 6. Langkah-Langkah Perawatan
(Laptop) (Laptop) Perangkat Keras Komputer (Laptop)
6. Langkah-Langkah 6. Langkah-Langkah
Perawatan Perangkat Perawatan Perangkat
Keras Komputer Keras Komputer
(Laptop) (Laptop)

F. Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar


Media Belajar : Video Pembelajaran,Hand Out, Flipbook dan Internet
 Internet :
1. LMS/ Asinkron : Google Classroom, Whatsapp grup, Google form dan Google drive.
2. Webmeeting/ Sinkron : Google Meet
3. Youtube : https://www.youtube.com/watch?v=U0wGUtVNmAk
https://www.youtube.com/watch?v=0f37apVmGPc
Alat/Bahan : PC/Laptop, Smartphone, Buku dan Bolpoin untuk catatan siswa pribadi dirumah.

Sumber Belajar :
o Buku Panduan : Ahmad Rusadi, 2012, Pedoman Perawatan Perangkat Keras
Komputer, Hal. 1-3.
o Buku Panduan : Ahmad Mursyidun Nidhom, S.Pd., M.Pd, Pedoman Perawatan
dan Perbaikan Komputer dalam Pendidikan
Kejuruan.https://books.google.co.id/books?id=0-
SVDwAAQBAJ&pg=PA21&dq=perawatan+komponen+komputer&hl=en&sa=
X&ved=2ahUKEwjLouCu78DsAhWOb30KHZgGDlcQ6AEwAHoECAAQAg#
v=onepage&q=perawatan%20komponen%20komputer&f=false
o Buku Panduan : Edy Winarno & SmitDev Community, 40 Tip Perawatan dan
Optimasi Perangkat Keras Komputer, https://books.google.co.id/books?
id=CkO2BnwbwnoC&pg=PA31&dq=perawatan+komponen+komputer&hl=en
&sa=X&ved=2ahUKEwjLouCu78DsAhWOb30KHZgGDlcQ6AEwAnoECAEQ
Ag#v=onepage&q=perawatan%20komponen%20komputer&f=false
o Buku Panduan : Ricky Brillianto Samad, Merakit & Merawat Komputer Pribadi,
https://books.google.co.id/books?
id=FDBUp1wB4H8C&pg=PA3&dq=perawatan+komponen+komputer&hl=en&
64
sa=X&ved=2ahUKEwjLouCu78DsAhWOb30KHZgGDlcQ6AEwBHoECAIQA
g#v=onepage&q=perawatan%20komponen%20komputer&f=false
o Buku Panduan : Yulius Eka Agung Seputra, Perbaikan dan Perawatan Laptop,
https://books.google.co.id/books?
id=mEhbDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=perawatan+komponen+kompu
ter&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjLouCu78DsAhWOb30KHZgGDlcQ6AEwA
3oECAQQAg#v=onepage&q=perawatan%20komponen%20komputer&f=false
o Buku Panduan : Jintak Teamwork, Tips Peraktis Merawat Laptop Untuk Pemula,
https://books.google.co.id/books?
id=4e1MWaMHI3kC&pg=PT2&dq=PERAWATAN+LAPTOP&hl=en&sa=X&
ved=2ahUKEwi1m8j4wcTsAhXPT30KHWfDDuQQ6AEwAXoECAIQAg#v=o
nepage&q=PERAWATAN%20LAPTOP&f=false
 Buku Panduan : M. Saifuddin Nashir & Jarot Setyaji, Panduan Menjadi Dokter
Laptop,
https://books.google.co.id/books?id=dU99jL-
iR90C&pg=PA19&dq=PERAWATAN+LAPTOP&hl=en&sa=X&ved=2ahUKE
wi1m8j4wcTsAhXPT30KHWfDDuQQ6AEwAnoECAYQAg#v=onepage&q=P
ERAWATAN%20LAPTOP&f=false
 Buku Panduan : Wicak Hidayat & Sudarma S, Panduan Lengkap laptop &
Netbook “Memebeli, Merawat, Mengoptimalkan, Mengatasi Masalah”,
https://books.google.co.id/books?
id=CUQbCLJdrP8C&pg=PA105&dq=PERAWATAN+LAPTOP&hl=en&sa=X
&ved=2ahUKEwi1m8j4wcTsAhXPT30KHWfDDuQQ6AEwA3oECAEQAg#v
=onepage&q=PERAWATAN%20LAPTOP&f=false
o Link : https://ahmadrusadi.files.wordpress.com/2012/03/pemeliharaan-hwswjar-
web.pdf

65
G. Pendekatan, Model, dan Metode
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode Pembelajaran : Tanya Jawab, Diskusi, Demonstrasi, Praktek dan Penugasan.

H. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Waktu/


Keterangan
1. Pendahuluan 4. Guru dan siswa, mengatur dan menyepakati jadwal
pembelajaran secara daring melalui WA Group Kelas.
5. Guru mengarahkan dan memandu siswa untuk bergabung pada
aplikasi Video Conference Google Meet dengan membagikan
Link untuk bergabung pada Video Conference. 20 Menit
6. Melalui aplikasi Video Conference Google meet: (Sinkron)

 Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta ketua


kelas untuk memimpin doa dengan penuh tanggungjawab

 Guru melakukan Absensi siswa dan diarahkan untuk mengisi


absensi di dalam Google Classroom
 Guru menjelaskan skenario pembelajaran yang akan dilakukan
untuk mencapai Kompetensi Dasar yang telah dirumuskan
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
 Guru menjelaskan penggunaan aplikasi Google
Classroom untuk menunjang pembelajaran perawatan
perangkat keras komputer. (daring asinkron)
 Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang teknis
pembelajaran daring.
Fase 1: Orientasi Siswa Pada Masalah
 Guru membagikan materi pembelajaran “Perawatan Perangkat
Keras Komputer Laptop” pada Google Classroom
 Guru membagikan link Handout, flip book, link video
pembelajaran dan link website materi “Perawatan Perangkat
Keras Komputer Laptop” yang telah dihubungkan pada Google
Classroom
 Peserta didik untuk menelaah, memperhatikan dan menyimak
video pembelajaran pada chanel youtube , link Handout dan link 145 menit
flipbook materi “Perawatan Perangkat Keras Komputer Laptop” (Sinkron
2. Kegiatan Inti dengan percaya diri &

66
Asinkron)

Fase 2 : Mengorganisasikan siswa untuk belajar


 Guru membagi siswa dalam kelompok untuk berdiskusi secara
daring menggunakan Google Classroom.
 Peserta didik diarahkan untuk saling berdiskusi untuk
memecahkan permasalahan pada grup whatsapp kelompok
dengan rasa ingin tahu dan mandiri
Fase 3 : membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
 Melalui fitur dan menu yang disajikan dalam Google
Classroom, siswa melakukan pencarian informasi untuk
memecahkan masalah dan menyimpulkan materi yang diajukan.
 Guru membimbing peserta didik saat melakukan penyelidikan
individu melalui kelompok diskusi pada kelas
Fase 4: mengembangkan penyajian hasil karya
 Peserta didik bersama kelompoknya memecahkan
permasalahan yang berkaitan dengan permasalahan yang
diajukan pada materi perawatan perangkat keras komputer
laptop dengan berdiskusi secara daring melalui grup whatsapp
masing-masing, setelah mencari tambahan informasi dan teknis
pengerjaan pada Google Classroom dengan kerja keras.
 Melalui aplikasi Google Classroom guru mengarahkan siswa
untuk menyimpulkan apa yang akan dipresentasikan pada fase
pembelajaran selanjutnya.
Fase 5
 Melalui aplikasi Google meet, guru meminta siswa untuk
mengkomunikasikan dan menyajikan hasil diskusi kelompok
melalui presentasi setiap kelompok secara bergantian dengan
penuh tanggungjawab.
 Guru membantu siswa melakukan refleksi dan evaluasi
terhadap aktivitas yang telah mereka lakukan dengan penuh
percaya diri.
3. Penutup  Melalui aplikasi Google meet, guru meminta salah satu siswa
untuk menyajikan/ presentasi kesimpulan dari kegiatan yang
15 menit
telah dilakukan.
(Sinkron)
 Guru melakukan penilaian secara daring melalui menu Quiz di
Google Classroom.
 Guru menjelaskan materi untuk pertemuan selanjutnya.
67
 Guru memberikan Tugas Rumah melalui Google Classroom.
 Guru menutup dengan berdoa bersama dengan meminta ketua
kelas untuk memimpin doa dan guru memberikan salam
penutup
I. Penilaian Pembelajaran, Remidial, dan Pengayaan
a. Instrumen dan Teknik Penilaian
i. Teknik Penilaian

No Aspek yang Dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian


1 Pengeahuan Tertulis Saat Pembelajaran
2 Keterampilan Penugasan Saat/setelah pembelajaran

ii. Instrumen Penilaian


1. Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dengan tes tertulis melalui menu quiz di Google Classroom
2. Keterampilan
Penilaian ketrampilan (presentasi) hasil diskusi tentang konsep dasar sistem operasi

No Aspek Skor Maksimal


1 Persiapan 20
2 Proses 50
3 Hasil 20
4 Waktu 10
Nilai Akhir (NA) 100
b. Analisis Hasil Penilaian
 Analisis hasil penilaian diadakan setelah diadakan tes formatif kognitif
 Hasil analisis penilaian menentukan perlu tidaknya diadakan remidial atau pengayaan

c. Pembelajaran Remidial dan Penganyaan


 Peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 75 diadakan remidi
 Apabila jumlah peserta didik yang remidi 75% atau lebih maka diadakan pembelajaran remidi
 Peserta didik yang memperoleh nilai 90 atau lebih maka diadakan pengayaan

Bojonegoro, 23 September 2020

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

68
Hj. ERNI KURNIATI R, S.Pd WIDIANTO DONNY S, S.Kom

69
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (DARING)

Sekolah : SMK Dharma Wirawan Bojonegoro


Mata Pelajaran : Komputer dan Jaringan Dasar
Kelas/Semester : X/ 1
Program Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan
Tahun : 2020/2021
Materi Pokok : Perawatan Komputer Menggunakan Software
Pelajaran Alokasi Waktu : 4JP x @45 menit (Pertemuan 3)

A. Kompetensi Inti
KI-3 :Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
(Pengetahuan)
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan Jaringan pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI-4 :Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
(Keterampilan)
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan
bidang kerja Teknik Komputer dan Jaringan. Menampilkan kinerja di bawah
bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan
menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

70
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8 Menerapkan Perawatan 3.8.1. Menjelaskan software perawatan komputer
Perangkat Keras 3.8.10. Menyebutkan macam-macam software perawatan komputer
Komputer 3.8.11. Menerapkan software perawatan komputer
3.8.12. Menganalisis software perawatan komputer
3.8.13. Menyimpulkan perawatan komputer menggunakan software
4.8 Melakukan Perawatan 4.8.5. Menganalisis langkah-langkah perawatan komputer
Perangkat Keras menggunakan software
Komputer 4.8.6. Menyusun langkah-langkah perawatan komputer
menggunakan software

C. Tujuan Pembelajaran
a. Melalui kegiatan mengamati video yang diberikan oleh guru, peserta didik dapat Menjelaskan
software perawatan komputer dengan baik.

b. Melalui kegiatan mengamati video yang diberikan oleh guru, peserta didik dapat Menyebutkan
macam-macam software perawatan komputer dengan baik.
c. Melalui tanya jawab, peserta didik dapat Menerapkan software perawatan komputer dengan
baik.
d. Melalui pembelajaran mandiri setelah mengamati lembar kerja, peserta didik dapat Menganalisis
software perawatan komputer dengan tepat.
e. Melalui pembelajaran mandiri setelah mengamati lembar kerja, peserta didik dapat
Menyimpulkan perawatan komputer menggunakan software dengan tepat.

f. Melalui pembelajaran mandiri setelah mengamati lembar kerja, peserta didik dapat
Menganalisis langkah-langkah perawatan komputer menggunakan software dengan tepat.
g. Melalui hasil analisis, peserta didik dapat Menyusun langkah-langkah perawatan komputer
menggunakan software dengan tepat.

D. Penguatan Pendidikan Karakter


a. Bertanggungjawab
b. Rasa ingin tahu
c. Kerja keras
d. Percaya diri
e. Mandiri

71
E. Materi Pembelajaran
MATERI REGULER MATERI REMEDIAL MATERI PENGAYAAN
7. Software Perawatan 1. Software Perawatan 1. Software Perawatan Komputer
Komputer Komputer 2. Macama-Macam Software Perawatan
8. Macama-Macam 2. Macama-Macam Komputer
Software Perawatan Software Perawatan 3. Langkah-Langkah Perawatan Komputer
Komputer Komputer menggunakan Software
9. Langkah-Langkah 3. Langkah-Langkah
Perawatan Komputer Perawatan Komputer
menggunakan Software menggunakan Software

F. Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar


Media Belajar : Video Pembelajaran,Hand Out, Flipbook dan Internet
 Internet :
1. LMS/ Asinkron : Google Classroom, Whatsapp grup, Google form dan Google drive.
2. Webmeeting/ Sinkron : Google Meet
3. Hand Out dan Flip Book
i. https://online.fliphtml5.com/grizu/ywxr/

ii. https://drive.google.com/file/d/10kC8st-QtKZ4Qm5Q_tSrx9z6BhXv3Cz2/view?usp=sharing

iii. https://drive.google.com/file/d/1f-Pa0MVkN1j2gx034r7WVebXqs7NVGwt/view?usp=sharing
4. Youtube :
- Sumber : Widianto Donny Saputra, Perawatan Komputer Menggunakan
Software, 2020
https://www.youtube.com/watch?v=fTO5RQUYuqY

- Sumber : Fajar Firdaus, Tutorial Cara Merawat Komputer Menggunakan


Software 1, 2020
https://www.youtube.com/watch?v=gHD-4E6rcpk
- Sumber : Fajar Firdaus, Tutorial Cara Merawat Komputer Menggunakan
Software 2, 2020
https://www.youtube.com/watch?v=oz8M_3s8hkY
- Sumber : Ahmad Rifai Parwis, Perawatan PC Dengan Software, 2020
https://www.youtube.com/watch?v=r-84Nf89PlU

Alat/Bahan : Laptop, Smartphone, Buku dan Bolpoin untuk catatan siswa pribadi dirumah.

Sumber Belajar :
o Buku Panduan : Ahmad Rusadi, 2012, Pedoman Perawatan Perangkat Keras
Komputer, Hal. 1-3.

72
o Buku Panduan : Jubille Enterprise, Tune Up PC dengan 25 Software Gratis dari
Microsoft.
https://books.google.co.id/books?
id=NbpYJlUVyRAC&pg=PR5&dq=software+tuneup+komputer&hl=en&sa=X
&ved=2ahUKEwi15rbenfXsAhWQ7HMBHbyKCM8Q6AEwAHoECAAQAg#
v=onepage&q=software%20tuneup%20komputer&f=false

o Buku Panduan : Ahmad Yani, Mempercepat Kinerja Komputer,


https://books.google.co.id/books?
id=LHCuvNHIbTsC&pg=PA60&dq=software+tuneup+komputer&hl=en&sa=X&ved=2ahUKE
wi15rbenfXsAhWQ7HMBHbyKCM8Q6AEwAnoECAIQAg#v=onepage&q=software
%20tuneup%20komputer&f=false
o Buku Panduan : Redaksi Kawan Pustaka, Pintar 256 Software Komputer,
https://books.google.co.id/books?
id=nleIX2a7FJYC&pg=PA133&dq=software+tuneup+komputer&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEw
i15rbenfXsAhWQ7HMBHbyKCM8Q6AEwA3oECAcQAg#v=onepage&q=software%20tuneup
%20komputer&f=false
o Buku Panduan : ANDI Yogyakarta & MADCOMS, Langkah Cerdas
Mengamankan dan Menyelamatkan data pada Hard Disk,
https://books.google.co.id/books?
id=27NHwYCZv6EC&pg=PA201&dq=software+tuneup+komputer&hl=en&sa
=X&ved=2ahUKEwi15rbenfXsAhWQ7HMBHbyKCM8Q6AEwBXoECAMQA
g#v=onepage&q=software%20tuneup%20komputer&f=false
o Buku Panduan : Feri Sulianta, Cara Pintar Membersihkan Hardware & Software,
https://books.google.co.id/books?
id=Ot1MDwAAQBAJ&pg=PA20&dq=software+bersihkan+komputer&hl=en&
sa=X&ved=2ahUKEwjz4NyBnvXsAhUZ8XMBHWhPCTwQ6AEwAHoECAA
QAg#v=onepage&q=software%20bersihkan%20komputer&f=false
o Buku Panduan : Edy Winarno ST M.En, Ali Zaki & SmitDev Community, 40
Tip Perawatan dan Optimasi Perangkat Keras Komputer,
https://books.google.co.id/books?
id=CkO2BnwbwnoC&pg=PA19&dq=software+bersihkan+komputer&hl=en&sa
=X&ved=2ahUKEwjz4NyBnvXsAhUZ8XMBHWhPCTwQ6AEwBnoECAQQ
Ag#v=onepage&q=software%20bersihkan%20komputer&f=false
o Link : https://ahmadrusadi.files.wordpress.com/2012/03/pemeliharaan-hwswjar-
web.pdf

73
G. Pendekatan, Model, dan Metode
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode Pembelajaran : Tanya Jawab, Diskusi, Demonstrasi, Praktek dan Penugasan.

H. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Waktu/


Keterangan
1. Pendahuluan 7. Guru dan siswa, mengatur dan menyepakati jadwal
pembelajaran secara daring melalui WA Group Kelas.
8. Guru mengarahkan dan memandu siswa untuk bergabung pada
aplikasi Video Conference Google Meet dengan membagikan
Link untuk bergabung pada Video Conference. 20 Menit
9. Melalui aplikasi Video Conference Google meet: (Sinkron)

 Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta ketua


kelas untuk memimpin doa dengan penuh tanggungjawab

 Guru melakukan Absensi siswa dan diarahkan untuk mengisi


absensi di dalam Google Classroom
 Guru menjelaskan skenario pembelajaran yang akan dilakukan
untuk mencapai Kompetensi Dasar yang telah dirumuskan
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
 Guru menjelaskan penggunaan aplikasi Google
Classroom untuk menunjang pembelajaran perawatan
perangkat keras komputer. (daring asinkron)
 Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang teknis
pembelajaran daring.
 Guru mengarahkan siswa untuk mengerjakan Pretest
Fase 1: Orientasi Siswa Pada Masalah
 Guru membagikan materi pembelajaran “Perawatan Komputer
Menggunakan Software” pada Google Classroom
 Guru membagikan link Handout, flip book, link video
pembelajaran dan link website materi “Perawatan Komputer
Menggunakan Software” yang telah dihubungkan pada Google
Classroom
74
 Peserta didik untuk menelaah, memperhatikan dan menyimak
video pembelajaran pada chanel youtube , link Handout dan link
145 menit
flipbook materi “Perawatan Komputer Menggunakan Software”
(Sinkron
dengan percaya diri
2. Kegiatan Inti &
Asinkron)

Fase 2 : Mengorganisasikan siswa untuk belajar


 Guru membagi siswa dalam kelompok untuk berdiskusi secara
daring menggunakan Google Classroom.
 Peserta didik diarahkan untuk saling berdiskusi untuk
memecahkan permasalahan pada grup whatsapp kelompok
dengan rasa ingin tahu dan mandiri
Fase 3 : membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
 Melalui fitur dan menu yang disajikan dalam Google
Classroom, siswa melakukan pencarian informasi untuk
memecahkan masalah dan menyimpulkan materi yang diajukan.
 Guru membimbing peserta didik saat melakukan penyelidikan
individu melalui kelompok diskusi pada kelas
Fase 4: mengembangkan penyajian hasil karya
 Peserta didik bersama kelompoknya memecahkan
permasalahan yang berkaitan dengan permasalahan yang
diajukan pada materi perawatan komputer menggunakan
software dengan berdiskusi secara daring melalui grup
whatsapp masing-masing, setelah mencari tambahan informasi
dan teknis pengerjaan pada Google Classroom dengan kerja
keras.
 Melalui aplikasi Google Classroom guru mengarahkan siswa
untuk menyimpulkan apa yang akan dipresentasikan pada fase
pembelajaran selanjutnya.
Fase 5: menganalisis dan mengevaluasi
 Melalui aplikasi Google meet, guru meminta siswa untuk
mengkomunikasikan dan menyajikan hasil diskusi kelompok
melalui presentasi setiap kelompok secara bergantian dengan
penuh tanggungjawab.
 Guru membantu siswa melakukan refleksi dan evaluasi
terhadap aktivitas yang telah mereka lakukan dengan penuh
percaya diri.

75
3. Penutup  Melalui aplikasi Google meet, guru meminta salah satu siswa
untuk menyajikan/ presentasi kesimpulan dari kegiatan yang
15 menit
telah dilakukan.
(Sinkron)
 Guru mengarahkan siswa untuk mengerjakan postest
 Guru melakukan penilaian secara daring melalui menu Quiz di
Google Classroom.
 Guru menjelaskan materi untuk pertemuan selanjutnya.
 Guru memberikan Tugas Rumah melalui Google Classroom.
 Guru menutup dengan berdoa bersama dengan meminta ketua
kelas untuk memimpin doa dan guru memberikan salam
penutup
I. Penilaian Pembelajaran, Remidial, dan Pengayaan
a. Instrumen dan Teknik Penilaian
i. Teknik Penilaian

No Aspek yang Dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian


1 Pengeahuan Tertulis Saat Pembelajaran
2 Keterampilan Penugasan Saat/setelah pembelajaran

ii. Instrumen Penilaian


1. Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dengan tes tertulis melalui menu quiz di Google Classroom
2. Keterampilan
Penilaian ketrampilan (presentasi) hasil diskusi tentang konsep dasar sistem operasi

No Aspek Skor Maksimal


1 Persiapan 20
2 Proses 50
3 Hasil 20
4 Waktu 10
Nilai Akhir (NA) 100
b. Analisis Hasil Penilaian
 Analisis hasil penilaian diadakan setelah diadakan tes formatif kognitif
 Hasil analisis penilaian menentukan perlu tidaknya diadakan remidial atau pengayaan

c. Pembelajaran Remidial dan Penganyaan


 Peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 75 diadakan remidi
 Apabila jumlah peserta didik yang remidi 75% atau lebih maka diadakan pembelajaran remidi
 Peserta didik yang memperoleh nilai 90 atau lebih maka diadakan pengayaan
76
Bojonegoro, 23 September 2020

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Hj. ERNI KURNIATI R, S.Pd WIDIANTO DONNY S, S.Kom

77
2. INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

 PERTEMUAN 1
 PERTEMUAN 2
 PERTEMUAN 3

78
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
PERTEMUAN 1

 SOAL PRETEST

79
80
 SOAL POSTEST

81
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
PERTEMUAN 2

 SOAL PRETEST

82
 SOAL POSTEST

83

84
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
PERTEMUAN 2
 SOAL PRETEST

85
 SOAL POSTEST

86
87

Anda mungkin juga menyukai