Anda di halaman 1dari 69

LAPORAN HASILPERBAIKAN PEMBELAJARAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN

PROFESIONAL

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL


PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK EXAMPLE NON EXAMPLE PADA
MATERI SIMBOL SILA PANCASILA DI KELAS 1 SDN. NO. 28 INPRES LUAOR

Disusun Untuk Memenuhi tugasmata kuliah


PemantapanKemampuanProfesional(PKP)PDGK4501dansalahsatusyaratdalammemenuhitu
gas akhir padaprogramS-1PGSD

OLEH:
MELANI FEBRIANTI
859496093

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH


DASARFAKULTASKEGURUANDAN ILMUPENDIDIKAN
UPBJJ-UNIVERSITASTERBUKAMAJENE
TAHUN 2023
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
(PKP)

MATA PELAJARAN PKn

OLEH
NAM : MELANI FEBRIANTI
NIM : 859496093
MASA UJIAN 2023

UNIFERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ-UT MAJENE
POKJAR MAJENELEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN
PEMBELAJARAN

i
Nama Mahasiswa : MELANI FEBRIANTI
NIM : 859496093
Program Studi : S.1 PGSD
Tempat Mengajar : SDN. No. 28 Inpres Luaor
Jumlah Siklus : 2 Siklus
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Siklus 1, Hari Kamis, 11 MEI 2023
Siklus 2, Hari Selasa, 16MEI 2023
Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan :
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan maka pada penelitian ini dapat
disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar siswa kelas 1 SDN. No. 28 Inpres Luaor
melalui model pembelajaran interaktif teknik example non example pada materi
simbol sila pancasila?
2. Bagaimana hasil belajar melalui model pembelajaran interaktif teknik example non
example pada materi symbol sila pancasila?
3. Bagaimana respon siswa kelas 1 SDN. No. 28 Inpres Luaor dalam mengikuti
pembelajaran Pkn melalui model pembelajaran interaktif teknik example non example
pada materi symbol sila pancasila ?

Mejene,2Juni2023
Menyetujui,
SupervisorI, Mahasiswa,

H.ABDULRAHMAN,S.Pd.,M.AP MELANI FEBRIANTI


NIP.197012311993031090 NIM.859496093

ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Dengan ini Saya menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa laporan praktik Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah
PKP pada Program Studi S.1 PGSD Universitas Terbuka (UT) seluruhnya merupakan hasil
karya diri saya pribadi.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari hasil karya
orang lain telah dituliskan dalam sebenarnya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan
etika penulisan karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan hasil karya
sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi,
termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai dengan perundang-undangan
yang berlaku.

MAJENE, juni 2023


Yang membuat pernyataan,

MELANI FEBRIANTI
NIM. 859496093

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan taufik sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
penelitian pemantapan kemampuan profesional yang berjudul Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Interaktif Teknik Example dan Non
Example Pada Materi Simbol SILA PANCASILA di kelas 1 SDN.No.28 INPRES
LUAOR.. Dalam penyusunan dan Pemantapan Kemampuan Profesional tidak terlepas
dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
kesempatn ini peneliti dengan senang hati mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Ibu Hj. RADUMA, S.Pd.SD sebagai kepala SDN. No. 28 Inpres Luaor
2. Bapak H. ABDUL RAHMAN , S.Pd.M.AP selaku pembimbing dalam
penyusunan karya tulis ini
3. Ibu SABATINI, S.Pd.SD guru kelas I SDN. No. 28 Inpres Luaor
4. Semua pihak yang telah membantu penulisan karya tulis ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu
Semoga semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang
selayaknya dari Allah SWT. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan karya
tulis ini masih terdapat kekurangan-kekurangan sehingga sudilah kiranya apa bila ada
yang memberikan saran dan kritikan demi kesempurnaan penulisan selanjutnya.
Akhirnya penulis berharap semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat berbagai
pihak pada umunya dan penulis khusunya.
Majene, Mei 2023
Penulis

MELANI FEBRIANTI

iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................... i


Lembar Pengesahan ........................................................................................... ii
Lembar Pernyataan Bebas Plagiat ...................................................................... iii
Kata Pengantar ................................................................................................... iv
Daftar Isi ............................................................................................................. v
Abstrak ............................................................................................................... vii

Bab I :Pendahuluan ......................................................................................... 1


A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1. Identifikasi Masalah ............................................................................... 2
2. Analisis Masalah .................................................................................... 2
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah ......................................... 2
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ................................................... 3

Bab II: Kajian Pustaka .................................................................................... 5


A. Pengertian Pancasila ..................................................................................... 5
B. Manfaat Pembelajaran Pancasila Untuk Siswa ............................................. 11
C. Penerapan Sila-sila Pancasila di Kehidupan Sehari-hari .............................. 11

Bab III : Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajran .......................... 15


A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu ................... 15
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ..................................................... 15
C. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 19

Bab IV : Hasil dan Pembahasan ..................................................................... 21


A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ..................................... 21
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ................................ 25
Bab V : Simpulan dan Saran Tindak Lanjut ................................................ 28
A. Simpulan ....................................................................................................... 28
B. Saran Tindak Lanjut ...................................................................................... 28

v
Daftar Pustaka .................................................................................................. 29
Lampiran
Lembar Supervisor 2
Perencanaan PTK
Berkas RPP
Lembar Observasi
Jurnal Pembimbingan
Hasil Kerja Siswa
Foto-foto Kegiatan

vi
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK EXAMPLE NON EXAMPLE PADA
MATERI SIMBOL SILA PANCASILA DI KELAS 1 SDN. NO. 28 INPRES LUAOR

menyukai metode pembelajaran yang diterapkan di kelas yang membuat mereka lebih mudah
memahami dan jadi termotivasi untuk belajar mata pelajaran Pkndi kelas.
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang meliputi tahap pendahuluan, inti,
penutup, dan penilaian yang dilaksanakan di SDN No. 28 Inpres Luaor Kabupaten Majene
yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran interaktif
teknik example non example pada materi simbol sila pancasila.Subjek penelitian ini adalah
kelas ISDN No. 28 Inpres Luaor Kabupaten Majene yang terdiri dari 2 (dua) siklus perbaikan
pembelajaran.Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif.Hal
ini dilihat dari hasil belajar Pkn materi symbol sila pancasila yang memperoleh nilai 10-69
terlihat bahwa semua siswa mendapatkan nilai tuntas dibandingkan sebelumnya mencapai
68% yang belum tuntas. Yang memperoleh nilai 70 sampai 89 berjumlah 12 orang naik
dengan persentase 52.1%, yang sebelumnya hanya 26,0% dan yang nilai 90 sampai 100
berjumlah 12 orang naik dengan persentase 47,9% yang sbelumnya 4,4%. Frekuensi tertinggi
berada pada nilai 70 - 89 yang berjumlah 12 orang dan frekuensi terendah berada pada nilai
100 yang berjumlah 12 orang.Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui model
pembelajaran interaktif teknik example non example pada mata pelajaran Pkn materi symbol
sila pancasila di kelas I di SDN No. 28 Inpres Luaor Kabupaten Majene mengalami
peningkatan sebab para peserta didik

Kata Kunci:Hasil Belajar,Interaktif, Example Non Example

vii
BABI PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Model pembelajaran Example Non Example atau juga biasa disebut Example (contoh akan
suatu materi) and Non Examples (contoh
dari suatu materi yang tidak sedang dibahas) merupakan model pembelajaran yang
menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Penggunaan media gambar ini disusun
dan dirancang agar anak dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk
deskripsi singkat mengenai apa yang ada di dalam gambar.1
Hasil belajar pada hakikatnya merupakan pencapaian kompetensi, sikap, dan nilai-nilai yang
diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.Kompetensi tersebut dapat dikenali
melalui pengukuran dan penilaian sejumlah hasil belajar serta indikator hasil belajar yang
diukur dan diamati.2 Hasil belajar menjadi tolak ukur keberhasilan siswa dalam mempelajari
materi yang disampaikan oleh guru selama periode tertentu.Tujuan pembelajaran dianggap
tercapai apabila siswa memperoleh hasil belajar yang memuaskan.
1 Wahyudi Siswanto, Dewi Ariani. Model Pembelajaran , (Bandung: PT. Refika Aditama,
2016), 14-15.
2 Sri Budyartati, Problematika Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Yogyakarta: Deeepublish,
2014), 24.Terdapat banyak model pembelajaran yang dapat membuat kegiatan belajar
mengajar menjadi lebih menyenangkan dan mendorong siswa untuk lebih aktif.Seorang guru
berperan penting dalam menentukan pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi dan
karakteristik peserta didik.Salah satu model pembelajaran yang dianggap mampu mendorong
siswa belajar secara aktif adalah model pembelajaran Examples Non-Examples.
Model pembelajaran Examples Non-Examples merupakan pembelajaran yang menggunakan
gambar sebagai media dalam menyampaikan materi pelajaran dan bertujuan untuk
memotivasi siswa agar berpikir kritis dalam memecahkan masalah-masalah yang terdapat
dalam contoh yang disajikan.3 Pendidikan Kewarganegaraan, oleh sebagian anak sering
kali dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan, yang hanya mementingkan hafalan
semata dan kurang menekankan pada aspek penalaran. Hal ini menyebabkan rendahnya
minat anak untuk belajar PPKn. Selain itu cara guru dalam penyampaian materi masih
mengandalkan cara-cara lama yang kurang melibatkan keaktifan siswa dalam kegiatan
pembelajaran (Siti, 2022).
Banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar PKn siswa rendah yaitu faktor internal dan

1
eksternal dari siswa. Faktor internal antara lain: motivasi belajar, intelegensi, kebiasaan
dan rasa percaya diri. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar siswa,
seperti: guru sebagai pembina kegiatan belajar, strategi pembelajaran, sarana dan prasarana,
kurikulum dan lingkungan. Kesuksesan proses pembelajaran di kelas adalah tugas guru
sehingga guru harus kompeten dalam bidangnya (Siti, 2022).
Berdasarkan masalah-masalah di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul “MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK EXAMPLE NON EXAMPLE PADA
MATERI SIMBOL SILA PANCASILA DI KELAS 1 SDN. NO. 28 INPRES LUAOR”
3
MiftahulHuda,Model-ModelPengajarandanPembelajaran,
(Yogyakarta:PUSTAKAPELAJAR,2013),234.

1. Identifikasi Masalah
Sebagaimanayangtelahdiuraikandalamlatarbelakangmasalahdiatas,makaidentifikasimasalahda
lampenelitianyaitusebagaiberikut:
1. ProsespembelajaranPKnmasihcenderungdidominasiolehguru.
2. Penerapanmodelpembelajaranyangkurangvariatif.
3. Rendahnyaaktivitassiswadalampembelajaran.
4. HasilbelajarPKnbelummencapaiKKM.

2. Analisis Masalah
Penelitian difokuskan pada penggunaan model pembelajaranExamples Non-Examples pada
pelajaran PKn yang di eksperimenkan dikelas 1 SD dan hasil belajar yang dimaksud adalah
hasil tes setelaheksperimen.

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Berdasarkan analisis masalah di atas, langkah selanjutnya peneneliti merencanakan alternatif
pemecahan masalah untuk memperbaiki proses pembelajaran maka penelitimenegambil
beberapa alternatif pemecahan masalah diiantaranya :
a. Penerapan pembelajaran interaktif teknik example non example pada materi simbol
sila-sila pancasila.
b. membiasakan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui teknik example non
example.

2
c. memberikan kesempatan bagi siswa untuk ikut serta memberikan tanggapan terhadap
suatu persoalan.

B. RumusanMasalah
Berdasarkanmasalahdiatas,makadirumuskanpermasalahansebagaiberikut:
1. Bagaimana penggunaan model pembelajaran Examples Non
ExamplespadapelajaranPKndi kelas1 SDN. NO.28 INPRES.LUAOR?
2. Bagaimana hasil belajar PKn dengan menggunakan model
pembelajaranExamplesNon-Example.

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Mengetahui penggunaan model pembelajaran Example Non Example pada pelajaran
PKn di kelas 1 SDN.No.28 INPRES LUAOR
2. Mengetahui hasil belajar PKn dengan menggunakan model pembelajaran Example
Non Example pada pelajaran PKn di kelas 1 SDN.No.28 INPRES LUAOR.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Penelitianinimemilikimanfaatsangatbesarbagiguru,siswa,lembagapendidikan,
danjugapeneliti.
1. ManfaatTeoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi
ilmiah,memberikansumbanganpemikiranuntukmemperkayawawasankonsep tentang
hasil belajar siswa dan menambah ilmu baru bagiyangmembaca.
2. ManfaatPraktis
Bagisiswa,sebagaimotivasiuntukmeningkatkanhasilbelajardalamk
egiatanbelajar,mengoptimalkan kemampuanberpikir kreatif, dan menggali serta
mengembangkan potensi

yang adadalamdirinya untukmeraihkeberhasilanbelajar yangoptimal.


a. Bagi guru, sebagai alternatif untuk memberikan cara yang lebihmenarik
dalam menyampaikan materi. Guru akan
mengetahuidanmemahamipentingnyapenggunaanmediapembelajaran.Gur

3
umenjadilebihkreatifdalammenyampaikanmateri,sehinggadapatmeminim
alisirkejenuhandalamprosespembelajaran.
b. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan bagi pelaksana pendidikandalam
mewujudkan sisten pendidikan yang efektif dan efisiendengan guru yang
berkualitas di masa depan dan sebagai
bahanpertimbanganbagipelaksanapendidikandalamrangkamenigkatkanku
alitas pembelajarandi sekolah.
c. Bagi Peneliti, mendapatkan wawasan dan pengalaman praktis
dibidangpenelitian.Selainitu,hasilpenelitianinijugadapadijadikansebagaib
ekalbilasudahmenjaditenaga pendidik.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Pancasila
1. SiladansimboldalamPancasila

Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berartisendi, atas, dasar,
atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Makademikian Pancasila merupakan lima
dasar yang berisi pedoman atau aturantentang tingkah laku yang penting dan baik.1Jadi
Pancasila adalah lima dasardari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bunyi kelima sila-sila
Pancasilaadalah sebagaiberikut:
1. KetuhananYangMahaEsa

2. Kemanusiaanyangadildanberadab

3. PersatuanIndonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat/ kebijaksanaan


dalampermusyawaratan perwakilan
5. KeadilansosialbagiseluruhrakyatIndonesia.2

Dalampasal36AUndang-UndangDasarTahun1945setelahdiamandemenkan
empat kali, yaitu pada tahun 1999, 2000, 2001 dan
2002,dicantumkankalimat“lambangNegaraialahgarudaPancasiladengansemboyan
Bhineka tunggal ika”.3 Garuda Pancasila mempunyai perisai yangmelambangkan
perjuangan dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan. Didalam garis hitam
tebal yang melambangkan Negara merdeka dan berdaulatyang dilintasigaris
katulistiwa.
1
MaulanaArafatLubis,PembelajaranPPKn(TeoriPengajaranAbad21diSD/MI),
(Yogyakarta:SamudraBiru, 2018),hlm. 23.
2
Ari TriSoegiti,dkk,PendidikanPancasila,(Semarang:
UnnesPress,2016),hlm.2.
3
MaulanaArafatLubis,PembelajaranPPKn(TeoriPengajaranAbad21diSD/MI),

5
Garuda digunakam sebagai lambang Negara kesatuan Republik
Indonesiauntuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan
Negarayang kuat. Pada bagian dada garuda pancasila terdapat perisai yang
didalamnyaterdapatlimasimbolgambar.Kelimagambardidalamnyayaitugambarbinta
ng,rantai, pohonberingin, kepala banteng, danpadi kapas.4

2. MaknasimbolgambarpadasilaPancasila

Di dalam perisai terdapat lima simbol gambar Pancasila, yaitu bintang,rantai,


pohon beringin,, kepala banteng, dan padi kapas. Masing-masing simbolgambar
Pancasila mempunyaimakna5, maknanya yaitu:
4
Ari TriSoegiti,dkk,PendidikanPancasila,hlm.5.
5
Ari TriSoegiti,dkk,PendidikanPancasila,hlm.5.

1. Bintang yang memiliki lima sudut melambangkan sila


pertamaPancasila, yaitu Ketuhanan yang Maha Esa. Bintang melambangkan
sebuahcahayayangdipancarkanolehTuhankepadasetiapmanusia.Lambangbintang
jugadiartikansebagaisebuahcahayauntukmenerangiDasarNegarayang lima.

6
2. Gambar rantai dengan latar belakang warna merah dijadikansebagai
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Simbol gambar rantai inidijadikan
sebagai lambang sila kedua dari Pancasila. Makna simbol
keduasilaPancasilaadalahmanusiaIndonesiayangdapatmenerapkannilaikemanusi
aankedalambentuksikaptindakyangmengakuipersamaanderajat, dengan
mengembangkan sikap saling mencintai, bersikap tenggangrasa,tidaksemrna-
menadengan orang lain.

3. Pohonberinginmelambangkansilaketiga,yaitupersatuan
Indonesia. Pohon beringin melambangkan pohon besar yang bisadigunakan oleh
banyak orang sebagai tempat berteduh dibawahnya. Hal inimewakili keragaman
suku bangsa yang menyatu di Indonesia. Makna
silaketigaPancasilaadalahpersatuanIndonesiamerupakannilaiyangmengajarkanun
tuk selarasdengan hakikat satunyaIndonesia.6
6
MaulanaArafatLubis,PembelajaranPPKn(TeoriPengajaranAbad21diSD/MI),
hlm. 37.

4. Kepalabanteng melambangkansila keempat


Pancasila,yaitukerakyatanyangdipimpinolehhikmatkebijaksanaandalampermusy
awaratan perwakilan. Kepala banteng melambangkan hewan
sosialyangsukaberkumpul,sepertihalnyamusyawarah,dimanaorang-
orangharusberkumpuluntuk mendiskusikan sesuatu.

7
5. Padi dan kapas melambangkan sila kelima, yaitu keadilansosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Padi dan kapas dapat mewakili silakelima, karena
padi dan kapas merupakan kebutuhan dasar setiap manusia,yaknipangan
dansandangsebagaisyarat mencapai kemakmuran.7

7
MaulanaArafatLubis,PembelajaranPPKn(TeoriPengajaranAbad21diSD/MI),
hlm.38.

3. HubunganSila-silaPancasilayangSatudenganyanglainnya
Sila Pancasila mulai dari sila pertama sampai sila kelima merupakan
satukesatuanyangtidakbisadipisahkan.Memisahkansatusilaberartimenghilangkan
arti dari Pancasila. Urutan Pancasila dari sila kesatu sampaidengan kelima adalah
bersifat runtut dan tidak saling bertentangan. Urutankelima sila Pancasila yang
mempunyai hubungan mengikat satu dengan
yanglainnya,sehinggaPancasilamerupakansatukesatuanyangbulatdanutuh.8

KeutuhandankebulatansilaPancasiladapatdilihat dibawahini9:

8
KemendikbudRepublikIndonesia,PendidikanPancasiladanKewarganegaraan
(PPKn) Paket A setara SD/MI Tingkatan II Modul Tema 1, (Jakarta:
Direktorat PembinaanPendidikanKeaksaraandan Kesetaraan,2017), hlm.
14.

KemendikbudRepublikIndonesia,PendidikanPancasiladanKewarganegaraa
n(PPKn) Paket AsetaraSD/MITingkatan IIModul Tema1,hlm. 14.

1. KetuhananyangMahaEsaadalahketuhananyangberkemanusiaan,berpersatuan,
berkerakyatan,dan berkeadilansosial.

2.
Kemanusiaanyangadildanberadabadalahkemanusiaanyangberketuhanan,berpe

8
rsatuan, berkerakyatandanberkeadilansosial.
3. Persatuan indonesia adalah persatuan yang berketuhanan,
berkemanusiaan,berkerakyatan danberkeadilansosial.
4. Kerakyatanyangdipimpinolehhikmatkebijaksanaandalampermusyawaratan/
perwakilanadalahkerakyatanyangberketuhanan,berkemanusiaan,
berpersatuan, danberkeadilan sosial.
5.
Keadilansosialbagiseluruhrakyatindonesiaadalahkeadilanyangberketuhanan,b
erkemanusiaan,berpersatuan danberkerakyatan.

4. ContohSikapsiswa/iMI/SDyangSesuaidengansetiapsilaPancasila
Pancasila sebagai dasar negara artinya Pancasila dijadikan dasar
ataupedoman mengatur kehidupan di Indonesia. Sebagai warga negara yang
baik,harus melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila baik
dalamkehidupan dirumah, sanggar belajar, masyarakat, maupun bernegara.
Adapunpenanaman sikap yang sesuai dengan setiap sila pancasila dimulai sejak
dini,salah satunya siswa/i MI/SD. Berikut sikap siswa/i MI/SD yang
merupakanpengamalansila-silaPancasila adalah sebagai berikut10:

1. KetuhananYangMahaEsa
Sila pertama dari Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, sila
iniberhubungan terhadap perilaku kita sebagai umat kepada Tuhannya.
Berikutcontohsikap siswa/iyang mencerminkandisilapertama:

a. Berusahamenjadianaksoleh/solehahataumenjadianakyangdekatkepada
agamasertaberbakti kepadaorangtua

b. Mengajaktemanuntuksholatberjamaah
c. Salingmenghormati temanyangberbedaagama

10
KemendikbudRepublikIndonesia,PendidikanPancasiladanKewarganegaraa
n(PPKn) Paket AsetaraSD/MITingkatan IIModulTema1, hlm. 18.

2. KemanusiaanYangAdildanBeradab
Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita sebagai manusia yang
padahakikatnya semua sama di Dunia ini. Berikut contoh sikap siswa/i

9
yangmencerminkan di sila kedua mengakui persamaan hak, dan kewajiban
asasisetiap manusiatanpamembedakan:
a. Bertingkahsopandansantunterhadapgurudanorangtua
b. Bersikap adil sesama teman di sekolah maupun di rumah
c. Membela teman-teman yang ditindas atau yang diperlakukan dengan
tidak adiloleh teman-teamanyang lain.

3. PersatuanIndonesia
SilainiberhubunganterhadapperilakukitasebagaiwargaNegaraIndonesia
untuk bersatu membangun negeri ini. Berikut contoh sikap
siswa/iyangmencerminkansila Ketiga11:

a. berteman dengansiapasaja.
b. tidakmudahbertengkarantarsesamatemanmaupunkeluarga.
c. mudahmemaafkan temanyangsudahmembuatkesalahan.

11
Nadia Vertika, “ Contoh Penerapan Pancasila dalam
Kehidupan
Sehari-hari”,Tersediasecaraonlinedihttp://Independent.academia.ed
u/nadiavertika,24Februari2019.

4. KerakyatanYangdiPimpinOlehHikmatKebijaksanaandalamPermusyawarata
n Perwakilan

Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita untuk selalu


bermusyawarahdalammenyelesaikanmasalah.Berikutcontohsikapsiswa/iyan
gmencerminkandisila Keempat12:

a. Memilihpetugas-petugaskebersihankelasdenganadil.
b. Memecahkanmasalahsecaramusyawarah.
c. Menghargaipendapatoranglain.

5. KeadilanSosialBagiSeluruhRakyatIndonesia
Silainiberhubungandenganperilakusiswa/
idalambersikapadilterhadapsemuaorang.Berikutcontohsikapyangmencermin
kandisilaKelima13:

10
a. Membantuteman yangsedangkesulitan.
b. membersihkankelassecarabersama-sama

12
KemendikbudRepublikIndonesia,,PendidikanPancasiladanKewarga
negaraan(PPKn) Paket AsetaraSD/MITingkatan IIModul Tema1,hlm.19.
13
Nadia Vertika, “ Contoh Penerapan Pancasila dalam Kehidupan
Sehari-hari”,Tersediasecaraonlinedihttp://Independent.academia.edu/
nadiavertika,24Februari2019.

B. Manfaat Pembelajaran Pancasila untuk Siswa


Pendidikan pancasila membantu siswa untuk memahami nilai-nilai dasar
negara dan filosofi hidup, serta membantu mereka untuk memahami dan
memahami pentingnya kemampuan berpikir kritis dan berkarakter dalam keidupan
sehari-hari.Pancasila memiliki berbagai manfaat bagi siapa saja yang
mempelajarinya. Berikut adalah beberapa diantaranya; menanamkan nilai-nilai
luhur pancasila, membantu individu untuk mencintai Negara Indonesia, agar
individu dapat berperilaku sesuai dengan isi dari butir-butir pancasila, individu
dapat mengamalkan pancasila di segala situasi, sebagai pedoman menjadi warga
Negara yang baik, untuk memahami ideologi bangsa Indonesia, membangun
karakter warga negara yang bermartabat, mewujudkan kehidupan bermoral dalam
kehidupan,

C. Penerapan Sila-sila Pancasila dikehidupan sehari-hari


1. Penerapan Sila Ketuhanan yang Maha Esa
Ketuhanan yang Maha Esa merupakan sila pertama yang ada pada pancasila
memiliki makna bahwa kita sebagai masyarakat negara Indonesia harus
memiliki kepercayaan dan bertakwa kepada Tuhan.Dalam hal ini tentu saja
menyesuaikan dengan agama yang kita anut serta kepercayaan yang dimiliki
oleh setiap orang. Adapun contoh penerapannya seperti :
1) Percaya serta takwa kepada Tuhan yang Maha Esa sesuai agama serta
kepercayaan masing-masing
2) Hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dan para
penganut kepercayaan, walau berbeda-beda

11
3) Saling menghormati kebebasan dalam menjalankan ibadah sesuai agama
serta kepercayaan masing-masing
4) Jangan memaksakan suatu agama atau kepercayaan terhadap orang lain
5) Mempunyai sikap toleransi antar umat beragama lain
6) Tidak bersikap rasis terhadap pemeluk agama yang berbeda kepercayaan
7) Menyayangi binatang, merawat tumbuh-tumbuhan, serta selalu menjaga
kebersihan, dan lainnya

2. Penerapan Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


Sila kedua memiliki makna bahwa kita sebagai masyarakat negara Indonesia
diminta untuk memiliki pemahaman dalam diri mengenai kesetaraan derajat
pada setiap manusianya, sehingga kita dapat saling menyayangi dan
menghargai satu sama lain. Contohnya:
1) Senantiasa menjaga adab atau kesopanan, kehalusan dan kebaikan budi
pekerti kita di dalam berbagai kondisi
2) Mengadakan gerakan penghijauan di lingkungan tertentu khususnya
tempat tinggal dan lainnya.
3) Mengakui persamaan derajat, hak, serta kewajiban antarsesama manusia.
4) Saling mencintai, menghargai, dan menghormati sesama manusia.
5) Tidak bertindak semena-mena terhadap orang lain.
6) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
7) Berani dalam membela kebenaran serta keadilan.

3. Penerapan Sila Persatuan Indonesia


Persatuan Indonesia merupakan sila ketiga yang ada pada pancasila memiliki
makna bahwa kita sebagai masyarakat negara Indonesia harus selalu
mengedepankan tujuan, kesatuan, persatuan, serta kepentingan sebagai
individu. Sebagai contoh :
1) Cinta pada tanah air untuk menjaga persatuan dan kesatuan di tengah
masyarakat karena menyadari bahwa kita bertanah air yang satu,
Indonesia.
2) Mencintai dan mengonsumsi produk dalam negeri agar perekonomian di
dalam negara menjadi lebih maju.

12
3) Mengutamakan segala kepentingan negara yang dilakukan untuk
mewujudkan tujuan pembangunan nasional Indonesia.
4) Menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan bangsa atau negara
diatas kepentingan pribadi atau golongan.
5) Rela berkorban demi kepentingan bangsa.
6) Cinta tanah air dan bangsa atau negara
7) Bangga sebagai persatuan Bangsa Indonesia dan bertanah air di Indonesia.
8) Memajukan sosialisasi dan kesatuan bangsa yang berbhineka tunggal ika.
9) Bangga menggunakan bahasa persatuan dalam kehidupan sehari-hari yaitu
bahasa Indonesia.

4. Penerapan Sila ke-4


Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan memiliki makna bahwa kita sebagai masyarakat negara Indonesia
diajak untuk tidak memaksakan kehendak atau keinginan yang bersifat pribadi.
Ada baiknya untuk selalu mengedapankan atau mengutamakan kepentingan
bersama ataupun negara. Contohnya penerapannya yakni :
1) Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat
dilaksanakan bersifat kekeluargaan.
2) Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan serta meningkatkan
kesadaran akan tanggung jawab para pengambil keputusan di dalam
pengelolaan lingkungan hidup tersebut.
3) Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan serta meningkatkan
kesadaran akan hak serta tanggung jawab masyarakat di dalam
pengelolaan lingkungan hidup tersebut.
4) Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan serta meningkatkan
kemitraan usaha.
5) Tidak memaksakan kehendak orang lain.
6) Tidak melakukan paksaan pada orang lain agar orang menyetujui apa
yang kita katakan atau lakukan. Begitu pula sebaliknya, tidak ada yang
dapat memaksakan kehendaknya pada kita.
7) Menghormati hasil musyawarah sekalipun bertentangan dengan pendapat
kita dan melaksanakannya dengan sepenuh hati.

13
5. Penerapan Sila ke-5 memiliki makna bahwa masyarakat Indonesia harus
selalu bersikap adil dalam pengambilan keputusan dan lain sebagainya.
Adapun contoh penerapannya, yakni :
1) Meningkatkan kepekaan sosial dengan mengadakan kegiatan yang dapat
membantu sesama, seperti bakti sosial, donor darah, konser amal, dan lain
sebagainya.
2) Berusaha untuk adil dalam aktivitas apapun yang kita lakukan dan seperti
apapun orang yang kita hadapi, jangan sampai kita memberikan perlakuan
yang tidak adil pada siapapun.
3) Tidak mengganggu orang lain dengan apapun yang kita lakukan dengan
menegur siapapun yang mengganggu ketertiban dan keamanan di tengah
masyarakat.
4) Menghargai karya atau hasil karsa cipta yang dimiliki orang lain. Hargai
pula karya yang kita hasilkan sendiri.
5) Berani memperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun untuk
orang lain dan membantu orang lain untuk memperjuangkan keadilan.

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

14
A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian dan Pihak yang Membantu

1. Subjek Penelitian
Pelaksanaan perbaikan dilakukan di kelas I SDN. No. 28 Inpres Luaor dengan
jumlah siswa terdiri dari 24 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan.
2. Tempat Penelitian
Lokasi pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran yang penulis laksanakan
adalah Sekolah Dasar Negeri No. 28 Inpres Luaor Kecamatan Pamboang.
3. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan 2 Siklus, yaitu Siklus I
dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2023 dan Siklus II dilaksanakan pada tanggal 16
Mei 2023, dengan waktu pelaksanaan sebagai tertera dalam tabel 3.1
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Perbaikan
No Hari/Tanggal Mata Pelajaran Keterangan
1. Rabu, 11Mei 2023 PKn Siklus I
2. Senin, 16 Mei 2023 PKn Siklus II

4. Pihak yang Membantu Penelitian


Pihak yang membantu dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran diantaranya:
a. Bapak H.Abdul Rahman,S.Pd.,M.AP sebagai supervisor 1
b. Ibu Sabatini, S.Pd. sebagai supervisor 2
c. Ibu HJ. Raduma, S.Pd.SD sebagai kepala SDN. No. 28 Inpres Luaor
d. Ibu Haerati selaku teman sejawat

B. Desain Prosedure Perbaikan Pembelajaran

Rancangan penelitian adalah kerangka penelitian yang merupakan alur


pelaksanaan kegiatan dalam rangka memperoleh, mengumpulkan, menyusun,
mengklasifikasikan dan menganalisis data.Secara garis besar prosedure
perbaikan pembelajaran dilakukan melalui empat (4) tahap kegiatan yakni
Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi (Suharsimi, 2007).
Langkah-langkah dalam melakukan PKP pada program PKP dapat
digambarkan dibawah ini
Gambar 3.1 Diagram Siklus Pelaksanaan Tindakan Kelas

15
Berdasarkan bagan pada gamabar 3.1 tentang prosedur pelaksanaan tindakan
setiap Siklus dari penelitian tindakan kelas ini dapat di uraikan sebagai
berikut:
1. Siklus I
a) Perencanaan
Hasil analisis dan perumusan masalah yang dilakukan
menunjukan bahwa program perbaikan pembelajaran dilakukan
oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi
pelajaran PKn.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal berikut ini
adalah langkah-langkah persiapan yang perlu dilakukan sebelum
memulai proses pembelajaran :
1) Menetapkan supervisor 1 sebagai pembimbing
2) Menetapkan supervisor 2 sebagai pengamat
3) Membuat skenario pembelajaran.
4) Kegiatan pembelajaran pada Siklus I dilakukan penulis
sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran adalah
dengan menggunakan teknik example non example.
5) Mempersiapkan sarana dan fasilitas yang digunakan untuk
mendukung pelaksanaan tindakan.
6) Mempersiapkan format dan cara observasi baik bagi guru
maupun bagi siswa serta membuat kesepakatan dengan

16
supervisor 1 dan supervisor 2 mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan observasi.
7) Melaksanakan simulasi rencana perbaikan pembelajaran
Siklus I.
b) Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui PTK dilakukan
saat proses pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan perbaikan
mata pelajaran PKn Siklus I dilakukan melalui empat tahapan
kegiatan yaitu :
1) Tahap perencanaan
2) Tahap pelaksanaan
3) Tahap pelaksanaan dan pengumpulan data
4) Tahap refleksi
Siklus I dilakukan pada tanggal 11 Mei 2023, pada tahapan
inilah guru melaksanakan langkah-langkah kegiatan :
c) Observasi
Observasi adalah pengamatan dengan tujuan mengumpulkan
data yang valid dan akurat yang diperlukan untuk menjawab
masalah tertentu yang timbul dalam penelitian. Observasi ini
bertumpu pada proses dan hasil serta pengaruh pembelajaran
yang dilakukan sebagai tindakan perbaikan terhadap siswa.
Pengaruh serta proses yang telah diamati, diidentifikasai
kemudian hasilnya akan digunakan untuk menyususn kembali
langkah-langkah perbaikan.
d) Refleksi
Refleksi dilakukan untuk melihat kelemahan-kelemahan pada
Siklus I yaitu:
1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan apakah
sesuai dengan rencana atau tidak.
2) Memperbaiki pelaksanaan tindakan berdasarkan hasil
evaluasi, untuk digunakan pada Siklus berikutnya.
3) Evaluasi tindakan I.

2. Siklus II

17
a. Perencanaan
Hasil analisis dan perumusan masalah yang dilakukan
menunjukan bahwa program perbaikan pembelajaran dilakukan
oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi
pelajaran PKn.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal berikut ini
adalah langkah-langkah persiapan yang perlu dilakukan sebelum
memulai proses pembelajaran :
1) Menetapkan supervisor 1 sebagai pembimbing
2) Menetapkan supervisor 2 sebagai pengamat
3) Membuat skenario pembelajaran.
4) Kegiatan pembelajaran pada Siklus I dilakukan penulis sesuai
dengan rencana perbaikan pembelajaran adalah dengan
menggunakan teknik Example non example.
5) Mempersiapkan sarana dan fasilitas yang digunakan untuk
mendukung pelaksanaan tindakan.
6) Mempersiapkan format dan cara observasi baik bagi guru
maupun bagi siswa serta membuat kesepakatan dengan
supervisor 1 dan supervisor 2 mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan observasi.
7) Melaksanakan simulasi rencana perbaikan pembelajaran
Siklus II.

b. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui PTK dilakukan saat
proses pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan perbaikan mata
pelajaran PKn Siklus II dilakukan melalui empat tahapan kegiatan
yaitu :
1) Tahap perencanaan
2) Tahap pelaksanaan
3) Tahap pelaksanaan dan pengumpulan data
4) Tahap refleksi
Siklus II dilakukan pada tanggal 16 Mei 2023, pada tahapan
inilah guru melaksanakan langkah-langkah kegiatan :

18
c. Observasi
Observasi adalah pengamatan dengan tujuan mengumpulkan
data yang valid dan akurat yang diperlukan untuk menjawab
masalah tertentu yang timbul dalam penelitian. Observasi ini
bertumpu pada proses dan hasil serta pengaruh pembelajaran
yang dilakukan sebagai tindakan perbaikan terhadap siswa.
Pengaruh serta proses yang telah diamati, diidentifikasai
kemudian hasilnya akan digunakan untuk menyususn kembali
langkah-langkah perbaikan.

d. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk melihat kelemahan-kelemahan pada
Siklus I yaitu:
1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan apakah
sesuai dengan rencana atau tidak.
2) Memperbaiki pelaksanaan tindakan berdasarkan hasil
evaluasi,untuk digunakan pada Siklus berikutnya.
3) Evaluasi tindakan II.

C. Teknik Analisis Data


Teknik Untuk analisis data, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
yang dikombinasikan dengan penelitian deskriptif.Metode kuantitatif digunakan
karena data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk numerik dan analisis
statistik digunakan dalam pengolahan datanya (Sugiyono, 2015).Penelitian ini
juga bersifat deskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan
mengkaji status kelompok manusia, subjek, kondisi, sistem pemikiran, atau kelas
peristiwa pada saat ini (Rukajat, 2018).
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
bersifat kuantitatif. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari pihak
lain atau disediakan untuk peneliti. Penelitian ini menggunakan data hasil belajar
siswa dan absensi siswa sebagai sumber data dari dokumen.
Setelah data terkumpul dari penelitian di kelas, langkah selanjutnya adalah
menganalisis data yang telah terkumpul.Analisis dilakukan dengan menggunakan
19
metode analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif didasarkan
pada observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran, sedangkan analisis
deskriptif menggunakan presentase untuk menggambarkan data secara deskriptif.
Adapun untuk keperluan analisis kuantitatif digunakan tehnik
kategori tingkat penguasan peserta didik menurut suherman yaitu:
1. Tingkat pencapaian 10 – 29 Sangat Kurang
2. Tingkat pencapaian 30 – 49 Kurang
3. Tingkat pencapaian 50 – 69 Sedang
4. Tingkat pencapaian 70 – 89 Baik
5. Tingkat pencapaian 90 – 100 Sangat Baik

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

20
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan pembelajaran
Hasil penelitian yang dilaksanakan di kelas pada peserta didik kelas 1 SDN.
28 Inpres Luaor. Terkait hasil belajar peserta didik pada materi symbol sila melalui
example non example yang dilaksanakan dalam perbaikan pembelajaran mulai dari
siklus I dan siklus II secara bertahap dijabarkan sebagai berikut :
1. Siklus I
Pembelajaran pada siklus I untuk mata pelajaran PKn di kelas 1 tahun
pelajaran 2023/2024 materi symbol sila pancasila dengan pendekatan
kontekstual yang dilaksanakan pada hari Kamis 11 Mei 2023 belum
memuaskan.
Tabel 1. Hasil Belajar Siklus I
N
a
m
a T
i
P d
e Ta
N
s u k
i
e n
Nr l
t T
a
t a u
i
a s n
t
d a
i s
d
i
k
1D 4 
e 0
r

21
w
i
n
a

2F 9 
i 0
k
r
a
m

3H 5 
e 0
r
l
i
n

4I 7 
k 0
s
a
n

5J 4 
a 0
l
a
l

A
k

22
b
a
r
6J 5 
u 0
s
m
a
n

7L 4 
i 0
d
i
a

8M 4 
i 0
s
k
a
i
l
a

A
m
o
r
a
9M 6 
u 0
h

23
.

A
k
h
s
a
n
1M 7 
u 0
h
.

A
n
w
a
r
1M 6 
u 0
h
a
m
m
a
d

D
e
n
i
s
1M 8 

24
u 0
t
m
a
i
n
n
a

1M 6 
u 0
h
.

A
l

Q
a
u
z
a
r
1M 4 
u 0
h
a
m
m
a
d

25
a
s
r
i
p
1M 8 
u 0
h
.

A
l
q
a

S
y
a
r
i
f
1M 4 
u 0
h
.

R
i
f
q
i
1M 4 
u 0

26
h
.

S
a
p
a
a
t

1M 7 
u 0
h
.

I
k
h
r
a
m
1M 4 
u 0
h
a
m
m
a
d
.

I
m

27
a
r
2M 5 
. 0

H
o
l
i
f
2R 5 
o 0
s
m
a
2S 6 
y 0
a
q
i
l
a

2S 8 
a 0
r
n
i
l
a

S 7 
i 0

28
t
i

N
u
r

A
i
s
y
a
h

Berdasarkan tabel 1. hasil belajar siklus 1 diperoleh data bahwa hasil belajar
Pkn materi symbol sila pancasila melalui model pembelajaran interaktif teknik
example non example yang memperoleh nilai tuntas hanya 8 orang dengan
nilai sebaran 70, 80 dan 90 sedangkan yang memperoleh nilai yang tidak tuntas
sebanyak 16 orang yang rata-rata mendapat nilai sebaran 40, 50, dan 60.
Disribusi frekuensi hasil belajar siklus 1 dapat disajikan pada diagram berikut
ini :
Diagram1. Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus I
8
7
6
5 Fi
4 F%
3 Ket
2
1
0
10 – 29 30 – 49 50 – 69 70 – 89 90 – 100

Diagram 1.hasil belajar pada siklus I diperoleh data bahwa hasil belajar materi
symbol sila pancasilamelalui model pembelajaran interaktif teknik example non
exampleyang memperoleh nilai 40 berjumlah 8 orang dengan persentase
34,8%, sedangkan yang memperoleh nilai 50-60, dan 70 masing-masing

29
berjumlah 8 dan 7 orang dengan persentase 34,8% dan 26,0%. Frekuensi
tertinggi berada pada nilai 40 yang berjumlah 8 orang dan frekuensi terendah
berada pada nilai 90 yang berjumlah 1 orang.

Berdasarkan data tabel 1.dan diagram1. hanya 7 peserta didik yang


dikategorikan tuntas yaitu 1 peserta didik dengan nilai 90 atau 4,4 % dan 4
peserta didik dengan nilai 70 atau 26,0 %. Sedangkan peserta didik yang tidak
tuntas sebanyak 16 peserta didik yaitu 8 peserta didik dengan nilai 50-60.

2. Siklus II
Perbaikan pembelajaran pada siklus II ini dilaksanakan pada hari Selasa
Mei2023.Hasil yang diperoleh pada siklus ini mengalami peningkatan
dibanding pada siklus sebelumnya.
Tabel 2. Hasil Belajar Siklus II
Belu
Nama
N Nil Tunta m
Peserta
o. ai s Tunta
didik
s
1. Derwina 70 

2. Fikram 90 

3. Herlin 80 

4. Iksan 100 

5. Jalal 80 
Akbar
6. Jusman 70 

7. Lidia 90 

8. Miskaila 80 
Amora
9. Muh. 70 

30
Akhsan
10 Muh. 90 
. Anwar
11 Muhamma 70 
. d Denis
12 Mutmainn 90 
a
13 Muh. Al 100 
Qauzar
14 Muhamma 90 
d Tasrip
15 Muh. Alqa 80 
syarif
16 Muh. 80 
Rifqi
17 Muh. 100 
Sapaat
18 Muh. 70 
Ikhram
19 Muhamma 100 
d Imar
20 M. Holif 100 

21 Rosma 80 

22 Syaqila 80 

23 Sarnila 90 

24 Siti Nur 90 
Aisyah

Berdasarkan tabel 2. hasil belajar siklus 2 diperoleh data bahwa hasil belajar
Pkn materi symbol sila pancasilamelalui model pembelajaran interaktif teknik
example non examplesecara keseluruhan meperoleh nilai tuntas dengan jumlah

31
peserta didik 24 orang dengan sebaran nilai 70, 80, 90, dan 100.
Disribusi frekuensi hasil belajar siklus 1 dapat disajikan pada diagram berikut
ini :
Diagram 2. Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus II

12
10
8
Fi
6 F%
4 Ket
2
0
70 – 89 90 – 100

Diagram 2 hasil belajar pada siklus II diperoleh data bahwa hasil belajar
materi symbol sila pancasila yang memperoleh nilai 70 sampai 89 berjumlah
12 orang dengan persentase 52.1%, dan yang nilai 90 sampai 100 berjumlah 12
orang dengan persentase 47,9%. Frekuensi tertinggi berada pada nilai 70 - 89
yang berjumlah 12 orang dan frekuensi terendah berada pada nilai 100 yang
berjumlah 12 orang.
Berdasarkan data perbandingan hasil belajar siklus I dan II secara
keseluruhan peserta didik memperoleh nilai tuntas dengan merlihat hasil yang
diperoleh yang secara keseluruhan sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal
(KKM).hal ini menunjukkan terdapat peningkatan yang cukup signifikan pada
nilai hasil siklus 1 ke siklus 2.

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Perbaikan yang telah dilakukan dalam pembelajaran adalah guru melalui
model pembelajaran interaktif teknik example non examplepada materi symbol
sila pancasila metode dan media yang tepat dalam kegiatan pembelajaran di kelas
ISDNNo. 28 Inpres LuaorKabupaten Majene.
Pada siklus 1, analisis refleksi lebih fokus pada pemahaman awal siswa
terhadap materi symbol sila pancasila, 1) Pemahaman Konsep: Materi Simbol Sila
Pancasila membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang makna dan nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya. Siswa mungkin mengalami kesulitan dalam

32
memahami konsep-konsep tersebut, seperti lambang-lambang Pancasila dan
simbol-simbol yang melambangkan nilai-nilai dalam Pancasila. 2) Visualisasi
Abstrak: Simbol-simbol dan lambang-lambang Pancasila cenderung bersifat
abstrak, sehingga siswa mungkin mengalami kesulitan dalam menghubungkan
makna konsep yang abstrak dengan representasinya dalam bentuk simbol atau
lambang. Ini bisa menjadi kendala dalam memahami materi secara menyeluruh.
3) Keterbatasan Sumber Belajar: Materi mengenai simbol Sila Pancasila mungkin
tidak banyak dijumpai dalam sumber belajar yang tersedia. Keterbatasan sumber
belajar dapat membuat siswa kesulitan dalam menemukan informasi yang relevan
untuk mendalami materi tersebut. 4) Kurangnya Minat: Sebagian siswa mungkin
kurang tertarik dengan materi mengenai simbol Sila Pancasila, sehingga
mengakibatkan kurangnya motivasi dalam belajar. Hal ini dapat mempengaruhi
hasil belajar siswa secara keseluruhan. 5). Kesulitan Berpikir Analitis:
Pembelajaran dengan teknik Example Non Example mengharuskan siswa untuk
mampu menganalisis perbedaan dan persamaan antara contoh dan non-contoh
dalam konteks Pkn materi Simbol Sila Pancasila. Siswa mungkin mengalami
kesulitan dalam melihat pola dan mengidentifikasi perbedaan yang relevan.
Pada siklus 2 terjadi perubahan strategi karena terlihat kurangnya penguatan
konsep sebelumnya.Siswa masih membutuhkan penguatan konsep symbol sila
pancasila yang telah diajarkan sebelumnya.Mereka lupa atau tidak sepenuhnya
memahami konsep-konsep dasar yang menjadi dasar symbol-simbol sila
pancasila.Penyesuaian atau perbaikan yang dilakukan adalah mengulang konsep-
konsep dasar secara teratur, memberikan pemantapan konsep melalui bacaan-
bacaan dan pemahaman berkala, dan melibatkan siswa dalam kegiatan praktis
yang memperkuat pemahaman mereka.
Hasil pembelajaran Pknmateri symbol sila pancasilapada siklus I masih belum
memuaskan karena dari 24 peserta didik terdapat 16peserta didik yang tidak
tuntas atau 69,6% dan hanya 7 peserta didik saja yang dikategorikan tuntas atau
30,4%. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan yang cukup signifikan
dengan hasil pembelajaran semua peserta didik mencapai ketuntasan minimal
yang sudah ditetapkan. Dengan rincian peserta didik dengan nilai 70 sampai 89
sebanyak 15 peserta didik atau 52,1%, dan nilai 90 - 100 sebanyak 11 peserta
didik atau 47,9%.Keberhasilan yang terlihat pada siklus II ini merupakan hasil
melalui model pembelajaran interaktif teknik example non example pada materi

33
symbol sila pancasila. Metode yang digunakan dalam siklus II ini adalah
perpaduan metode ceramah, tanya jawab, penugasan. Guru menunjukkan berbagai
symbol sila pancasilatersebut dengan melalui model pembelajaran interaktif
teknik example non example, hal ini menimbulkan antusias peserta didik untuk
belajar. Hadirnya teman sejawat di kelas membuat situasi kelas menjadi aman dan
dapat mendukung tertibnya pembelajaran.
Penggunaan model pembelajaran interaktif teknik example non examplepada
materi symbol sila pancasilamembuat motivasi belajar peserta didik kelas I di
SDN No. 28Inpres Luaor Kabupaten Majenemeningkat seiring dengan
peningkatan nilai hasil belajar materi symbol sila pancasila. Jadi dapat
disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran interaktif teknik example
non exampleyang dilakukan guru dalam mengajarkan Pknmateri symbol sila
pancasila yaitu denganmenggiring siswa agar memahami symbol-simbol pada
lambang pancasila dan penerapannya pada sikap sehari-haridapat meningkatkan
motivasinya dalam belajar di kelas. Peserta didik juga termotivasi dan antusias
belajar.

BAB V

34
SIMPULANDANSARANSERTA
TINDAKLANJUT

A. Simpulan
sebelumnya mencapai 68% yang belum tuntas. Yang memperoleh
nilai 70 sampai 89 berjumlah 12 orang naik dengan persentase 52.1%,
yang sebelumnya hanya 26,0% dan yang nilai 90 sampai 100 berjumlah
12 orang naik dengan persentase 47,9% yang sbelumnya 4,4%. Frekuensi
tertinggi berada pada nilai 70 - 89 yang berjumlah Sesuai dengan uraian-
uraian sebelumnya didapatkan kesimpulan dari hasil belajar pada siklis I
dan siklus II diperoleh data bahwa hasil belajar Pknmateri symbol sila
pancasila yang memperoleh nilai 10-69 terlihat bahawa semua siswa
mendapatkan nilai tuntas dibandingkan 12 orang dan frekuensi terendah
berada pada nilai 100 yang berjumlah 12 orang.Meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran interaktif teknik
example non examplepada mata pelajaran Pknmateri symbol sila
pancasila di kelas I di SDN No. 28Inpres LuaorKabupaten
Majenemengalami peningkatan sebab para peserta didik menyukai
metode pembelajaran yang diterapkan di kelas yang membuat mereka
lebih mudah memahami dan jadi termotivasi untuk belajar mata
pelajaran Pkndi kelas.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikansaran
yakni Guru di SDN No. 28 Inpres Luaor Kabupaten Majenekhususnya
guru kelas I, agar lebih memperdalam ilmunya tentang metode
pembelajaran khususnya metodemelalui model pembelajaran interaktif
teknik example non exampleperlu diterapkan agar peserta didik lebih
memahami konsep yang di ajarkansehingga masalah-masalah yang
sering dialami dalam proses pembelajaran dapat terselesaikan dengan
baik dengan model dan metode mengajar yang pas terhadap kebutuhan
peserta didik dan mata pelajaran itu sendiri agar memperoleh hasil yang
efektif dalam penerapannya.

35
DAFTARPUSTAKA

Bambang Sunggono, (2015). Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta: Rajawali


Pers, halaman 109.

Danianto, K.N. & Sutirna.(2019). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah


Matematik Siswa SMP Pada Materi Segitiga Dan Segiempat.Prosiding
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika
(Sesiomadika).986-991.

Eni Suryani, 2018. Pengaruh Model Example Non Example terhadap Hasil
Belajar pada Materi Sumber Daya Alam di SD. Pedadidaktika: Jurnal Ilmiah
Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Vol. 5, No. 1 (2018) 100-108

Fiona DH Tan et al., (2019).“Students’ Perception of Teachers’ Two-Way


Feedback Interactions That Impact Learning,” Social Psychology of
Education 22 (2019): 169–87.

Inanna.(2018). Peran Pendidikan Dalam Membangun Karakter Bangsa Yang


Bermoral.Jurnal Ekonomi dan Pendidikan.1(1). 27-33,

Kautsar Eka Wardhana, (2022). “Pengaruh Kematangan Anak Usia Dini Terhadap
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar,” Sultan Idris
Journal of Psychology and Education, 2022, 56–66.

Maria Kristina, (2023). Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Perkalian


melalui Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas III SDK Waiara.Journal
on Education.Volume 05, No. 03, Maret-April 2023, pp. 6649-6655

Nurlaelah and Geminastiti Sakkir, (2020). “Model Pembelajaran Respons Verbal


Dalam Kemampuan Berbicara,” Edumaspul: Jurnal Pendidikan 4, no. 1
(2020): 113–22.

Purnamawati, (2019). Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Ips Dengan


Pendekatan Ctl (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas Iii
Sdn 12 Bukit Batu Tahun Pelajaran 2017/ 2018. Jurnal Pendidikan
Tambusai Volume 3 Nomor 1 Tahun 2019

36
Rukajat, A. (2018). Pendekatan Penelitian Kuantitatif. Deepublish.

Siti Nurlaila, 2022. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Ppkn Materi Nilai -
Nilai Dalam Pancasila Melalui Metode Mind Mapping Pada Siswa Kelas V
Mi Al Jihad Samboja. Jurnal SIPPG 2022, Vol.1 No.1

Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta

Suharti, S. Pd, M. Kes Sumardi, Moh Hanafi, and Luqmanul Hakim, (2020).
Strategi Belajar Mengajar. Jakad Media Publishing.

Suprijono, A. (2016). Model-model pembelajaran emansipatoris.Yogyakarta.


Pustaka Pelajar.

Susanto, A. (2013). Teori belajar dan pembelajaran. Jakarta. PRENADAMEDIA


GROUP.

37
LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN1

38
LAMPIRAN 2

FORMAT PERENCANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Fakta Data Pembelajaran yang Terjadi di Kelas :

Perolehan nilai pemahaman pada pembelajaran PKn tentang simbol sila pancasila
masih banyak yang belum memenuhiKKM. Peserta didik masih belum dapat
mengetahui lambang dan bunyi sila pancasila.

Identifikasi Masalah :

Pemahaman simbol sila pancasila sangat penting didalam pembelajaran PKn.


Pemahaman simbol sila pancasila akan dapat membuat peserta didik mahir dalam
mengetahui lambang dan bunyi sila pancasila. Kurangnya pemahaman peserta didik
didalam simbol sila pancasila disebabkan kurang maksimalnya guru dalam
pemilihan metode pembelajaran.

Analisis Masalah :

Di SDN NO. 28 Inpres Luaor Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene ditentukan


KKM untuk mata pelajaran PKn adalah 65 sedangkan peserta didik kelas 1 SDN
No. 28 inpress luaor dikatakan belum berhasil karena mendapatkan nilai KKM
masih dibawah standar yaitu 65.

Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah :

Dengan menerapkan teknik example non example dalam pembelajaran, maka


kegiatan belajar menjadi lebih bermakna bagi peserta didik. Dengan arahan guru,
mereka dapat mengonstruksikan dan menemukan konsep-konsep materi
pembelajaran yang sedang dipelajari. Peserta didik dapat saling bertukar pendapat
untuk merumuskan masalah-masalah yang dihadapi dalam kaitannya dengan
pembelajaran simbol sila pancasila.

Rumusan masalah :

1. Bagaimana penggunaan model pembelajaran Examples Non


ExamplespadapelajaranPKndi kelas1 SDN. NO.28 INPRES.LUAOR?
2. Bagaimana hasil belajar PKn dengan menggunakan model

39
pembelajaranExamplesNon-Example.

LAMPIRAN 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(PRASIKLUS)

Satuan Pendidikan : SDN No. 28 Inpres Luaor


Kelas / Semester : 1 / 2 (Genap)
Tema : Peristiwa Alam(Tema 8)
Sub Tema :Peristiwa Siang dan Malam (Sub Tema 1)
Muatan Terpadu : PKn
Pembelajaran ke : 6
Alokasi waktu : (2x35 menit)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Dengan kegiatan melengkapi huruf pada kata, siswa mampu menuliskan bunyi sila
kelima Pancasila dengan benar.
2. Dengan kegiatan mencari kata pada kolom-kolom huruf, siswa mampu
menemukan kata untuk bunyi dan simbol sila kelima Pancasila.
3. Dengan kegiatan menggambar, siswa mampu menggambar simbol sila kelima
Pancasila dengan tepat.

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Orientasi/ 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan 10
Apersepsi/ mengecek kehadiran siswa. menit
Motivasi 2. Menyanyikan salah satu lagu wajib dan atau nasional. Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme.
3. Mengulas sedikit materi yang telah disampaikan hari sebelumnya

40
Kegiatan Ayo Mengamati 150
Inti Siswa melafalkan bunyi sila satu sampai kelima dan lambang sila-sila menit
Pancasila. (Creativity and Innovation)
Ayo Berkreasi
1. siswa mengasah kreativitas mereka dengan menggambar simbol dari
sila-sila Pancasila.
2. siswa mewarnai hasil gambarnya dengan warna sesuai kreativitasnya.
(Creativity and Innovation)

Kegiatan 1. Guru menyampaikan tugas dirumah kerja sama dengan Orang Tua, Siswa 15
Penutup menyelesaikan tugasnya sendiri. (Mandiri) menit
2. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa. (Religius)

C. PENILAIAN (ASESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek
dengan rubric penilaian.

Mengetahui RABU, 10 MEI 2023


Kepala Sekolah, Guru Kelas 1

SABATINI, S.Pd.
NIP. 19840618 201407 2002

LAMPIRAN

41
A. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru
yaitu dari penilaian sikap, Penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan dengan
rubric penilaian sebagai berikut.

1. Penilaian Sikap

 Lembar Observasi Penilaian Sikap Sosial

BS : Baik Sekali

PB : Perlu Bimbingan

2. Penilaian Pengetahuan :
 Tes tertulis

1) Rubrik menggambar simbol sila kelima Pancasila

Catatan Guru

1. Masalah : ……….

2. Ide Baru : ………..

3. Momen Spesial : ………….


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

42
(SIKLUS I)

Satuan Pendidikan : SDN No. 28 Inpres Luaor


Kelas / Semester : 1 / 2 (Genap)
Tema : Peristiwa Alam(Tema 8)
Sub Tema :Peristiwa Siang dan Malam (Sub Tema 1)
Muatan Terpadu : PKn
Pembelajaran ke : 6
Alokasi waktu : (2x35 menit)

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

4. Dengan kegiatan melengkapi huruf pada kata, siswa mampu menuliskan bunyi sila
kelima Pancasila dengan benar.
5. Dengan kegiatan mencari kata pada kolom-kolom huruf, siswa mampu
menemukan kata untuk bunyi dan simbol sila kelima Pancasila.
6. Dengan kegiatan menggambar, siswa mampu menggambar simbol sila kelima
Pancasila dengan tepat.

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Orientasi/ 4. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan 10
Apersepsi/ mengecek kehadiran siswa. menit
Motivasi 5. Menyanyikan salah satu lagu wajib dan atau nasional. Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme.
6. Mengulas sedikit materi yang telah disampaikan hari sebelumnya

43
Kegiatan Ayo Mengamati 150
Inti Siswa melafalkan bunyi sila satu sampai kelima dan lambang sila-sila menit
Pancasila. (Creativity and Innovation)
Ayo Berkreasi
3. siswa mengasah kreativitas mereka dengan menggambar simbol dari
sila-sila Pancasila.
4. siswa mewarnai hasil gambarnya dengan warna sesuai kreativitasnya.
(Creativity and Innovation)

Kegiatan 3. Guru menyampaikan tugas dirumah kerja sama dengan Orang Tua, Siswa 15
Penutup menyelesaikan tugasnya sendiri. (Mandiri) Menit
4. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa. (Religius)

F. PENILAIAN (ASESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek
dengan rubric penilaian.

Mengetahui KAMIS, 11 MEI 2023


Kepala Sekolah, Guru Kelas 1

SABATINI, S.Pd.
NIP. 19840618 201407 2002

44
LAMPIRAN

B. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur
tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran.
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari penilaian
sikap, Penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan dengan rubric penilaian
sebagai berikut.

3. Penilaian Sikap

Pengamatan dan pencatatan sikap siswa selama kegiatan menggunakan lembar


observasi.

 Lembar Observasi Penilaian Sikap Sosial

BS : Baik Sekali

PB : Perlu Bimbingan

4. Penilaian Pengetahuan :
 Tes tertulis
1). Rubrik menggambar simbol sila kelima Pancasila

Catatan Guru

1. Masalah : ……….

2. Ide Baru : ………..

3. Momen Spesial : ………….

45
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(SIKLUS II)

Satuan Pendidikan : SDN No. 28 Inpres Luaor


Kelas / Semester : 1 / 2 (Genap)
Tema : Peristiwa Alam(Tema 8)
Sub Tema :Peristiwa Siang dan Malam (Sub Tema 1)
Muatan Terpadu : PKn
Pembelajaran ke : 6
Alokasi waktu : (2x35 menit)

G. TUJUAN PEMBELAJARAN

7. Dengan kegiatan melengkapi huruf pada kata, siswa mampu menuliskan bunyi sila
kelima Pancasila dengan benar.
8. Dengan kegiatan mencari kata pada kolom-kolom huruf, siswa mampu menemukan
kata untuk bunyi dan simbol sila kelima Pancasila.
9. Dengan kegiatan menggambar, siswa mampu menggambar simbol sila kelima
Pancasila dengan tepat.

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
A

Kegiatan Deskripsi Kegiatan


W

Orientasi 7. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar 1


/ dan mengecek kehadiran siswa. 0
Aperseps 8. Menyanyikan salah satu lagu wajib dan atau nasional. Guru M
i/ memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan e
Motivasi semangat Nasionalisme. n
9. Mengulas sedikit materi yang telah disampaikan hari i
sebelumnya t

46
Kegiatan Ayo Mengamati 1
Inti Siswa melafalkan bunyi sila satu sampai kelima dan lambang 5
sila-sila Pancasila. (Creativity and Innovation) 0
Ayo Berkreasi m
5. siswa mengasah kreativitas mereka dengan menggambar e
simbol dari sila-sila Pancasila. n
6. siswa mewarnai hasil gambarnya dengan warna sesuai i
kreativitasnya. (Creativity and Innovation) t

Kegiatan 5. Guru menyampaikan tugas dirumah kerja sama dengan Orang 1


Penutup Tua, Siswa menyelesaikan tugasnya sendiri. (Mandiri) 5
6. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa. M
(Religius) e
n
i
t

I. PENILAIAN (ASESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek
dengan rubric penilaian.

Mengetahui Selasa , 16 MEI 2023


Kepala Sekolah, Guru Kelas 1

SABATINI, S.Pd.
NIP. 19840618 201407 2002

LAMPIRAN

47
C. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur
tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran.
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari penilaian
sikap, Penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan dengan rubric penilaian
sebagai berikut.

5. Penilaian Sikap

Pengamatan dan pencatatan sikap siswa selama kegiatan menggunakan lembar


observasi.

 Lembar Observasi Penilaian Sikap Sosial

BS : Baik Sekali

PB : Perlu Bimbingan

1). Rubrik menggambar simbol sila kelima Pancasila

Catatan Guru

1. Masalah : ……….

2. Ide Baru : ………..

3. Momen Spesial : ………….

LAMPIRAN 4

48
LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS I

Nama Sekolah : SDN NO. 28 INPRES LUAOR


Semester : II
Nama Guru : Melani Febrianti
Hari/Tanggal : KAMIS, 11 Mei 2023

Kemunculan
No Perilaku Guru Yang di Observasi Komentar
Ada Tidak
1. Guru mengondisikan siswa untuk  Baik
belajar aktif, misalnya berdoa,
mengabsen, dan mempersiapkan
alat tulis
2. Guru melaksanakan apersepsi  Baik
Guru menyampaikan tujuan
3.  Baik
pembelajaran
Guru menggunakan teknik
4.  Belum
example non example
Siswa dilibatkan dalam
5. menggunakan teknik example  Belum
non example
Guru menjelaskan materi
6.  Baik
pembelajaran
7. Siswa menyimak penjelasan guru  Tidak
Siswa dan guru melakukan tanya
8.  Baik
jawab
Guru memberikan penguatan
9. kepada siswa yang berani  Tidak
menjawab

10. Guru mengadakan diskusi  Tidak

49
kelompok
Siswa melakukan diskusi
11.  Tidak
kelompok
Siswa mengadakan lembar kerja
12.  Tidak
pada kelompok masing-masing
Guru membimbing siswa dalam
13.  Tidak
kerja kelompok
14. Siswa melaporkan hasil diskusi  Tidak
Dengan bimbingan guru siswa
15. menyimpulkan materi  Baik
pembelajaran
Siswa mengerjakan lembar
16.  Baik
evaluasi
17. Guru memeriksa hasil evaluasi  Baik
Guru memberikan tindak lanjut
18.  Baik
berupa PR
Guru menutup pelajaran dengan
19.  Baik
ucapan salam

Luaor, 11 Mei 2023


Supervisor 2

SABATINI S.Pd
NIP: 19840618 201407 2 002

LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS II

Nama Sekolah : SDN NO. 28 INPRES LUAOR

50
Semester : II
Nama Guru : Melani Febrianti

Hari/Tanggal : Selasa, 16Mei 2023

Kemunculan
No Perilaku Guru Yang di Observasi Komentar
Ada Tidak
1. Guru mengondisikan siswa untuk  Baik
belajar aktif, misalnya berdoa,
mengabsen, dan mempersiapkan
alat tulis
2. Guru melaksanakan apersepsi  Baik
Guru menyampaikan tujuan
3.  Baik
pembelajaran
Guru menggunakan teknik
4.  Baik
Example non example
Siswa dilibatkan dalam
5. menggunakan teknik Example  Baik
non example
Guru menjelaskan materi
6.  Baik
pembelajaran
7. Siswa menyimak penjelasan guru  Baik
Siswa dan guru melakukan tanya
8.  Baik
jawab
Guru memberikan penguatan
9. kepada siswa yang berani  Baik
menjawab
Guru mengadakan diskusi
10.  Baik
kelompok
Siswa melakukan diskusi
11.  Baik
kelompok
Siswa mengadakan lembar kerja
12.  Baik
pada kelompok masing-masing

51
Guru membimbing siswa dalam
13.  Baik
kerja kelompok
14. Siswa melaporkan hasil diskusi  Baik
Dengan bimbingan guru siswa
15. menyimpulkan materi  Baik
pembelajaran
Siswa mengerjakan lembar
16.  Baik
evaluasi
17. Guru memeriksa hasil evaluasi  Baik
Guru memberikan tindak lanjut
18.  Baik
berupa PR
Guru menutup pelajaran dengan
19.  Baik
ucapan salam

Luaor, 16 Mei 2023


Supervisor 2

SABATINI S.Pd
NIP: 19840618 201407 2 002

Lampiran 5

Nama Mahasiswa : MELANI FEBRIANTI


NIM : 859496093
Mengajar di Kelas : I (Satu)

52
Sekolah : SDN No. 28Inpres Luaor Kec. Pamboang

Tindak Paraf
No Hari/Tanggal Kegiatan Hasil/Komentar
Lanjut Mhs Sp 2
Mendiskusikan
refleksi terhadap Indentifikasi
pelaksanaan masalah,
pembelajaran pra analisis
Perbaikan
siklus masalah,
Rabu 10 Mei refleksi
1 (indentifikasi alternatif dan
2023 terhadap
masalah, prioritas
pembelajaran
alternatif dan pemecahan
prioritas masalah kurang
pemecahan sejalan
masalah)
Mendiskusikan
Kamis 11 RPP perbaikan Membuat Menyusun
2 Mei 2023 siklus I beserta rencana RPP
lembar perbaikan tindakan
pengamatannya
Mengamati - Siswa
Sesuaikan
pelaksanaan kurang
Jumat 12 kegiatan
3 perbaikan terlibat
Mei 2023 siswa dengan
pembelajarn PKn - Guru kurang
waktu siswa
Siklus I maksimal
Melakukan
refleksi hasil
Sabtu 13 pengamatan Pembuatan Lengkapi
4
Mei 2023 perbaikan Instrumen instrument
pembelajaran
Siklus I
5 Senin 15 Mengamati hasil Diperoleh hasil Lanjutkan ke
Mei 2023 observasi siklus I atau kesimpulan siklus II

53
Siklus I
Menyusun
Refleksi
perencanaan
Selasa 16 Memperbaiki kembali
6 perbaikan
Mei 2023 RPP Siklus II pembelajaran
pembelajaran
sebelumnya
siklus II

Mengetahui

Supervisor 1 Supervisor 2

H. ABDUL RAHMAN , S.Pd.M.AP SABATINI S.Pd

NIP. 197012311993031090 NIP. 19840618 201407 2 002

LAMPIRAN 6

LEMBAR KERJA SISWA

(SIKLUS 1)

54
NILAI TERNDAH

55
NILAI TERTINGGI

LEMBAR KERJA SISWA

56
(SIKLUS II)

NILAI TERENDAH

57
NILAI TERTINGGI

58
FOTO-FOTOKEGIATAN

1. FotoKegiatan

FotoKegiatan Keterangan

Kegiatan
awal

Kegiatan
Inti

59
Kegiatan
Inti

Kegiatan
Penutup

60
Kegiatan
Diskusi dengan
supervisor 2

61

Anda mungkin juga menyukai