Disusun oleh :
ERINA KRISDIANTI MEGANANDA
NIM. 837592425
ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya
sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
iii
KATA PENGANTAR
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Daftar Pustaka....................................................................................................... 26
Lampiran ....................................................................................................... 27
vi
DAFTAR TABEL
1. Identifikasi Masalah
Pembelajaran matematika di sekolah pada umunya masih berfokus dan
berkisar pada metode ceramah atau menerangkan. Padahal dalam pembelajaran
matematika guru diharapkan dapat menciptakan pelayanan terhadap kemampuan,
potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa tentang matematika yang sangat
beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa dan siswa dengan
siswa dalam mempelajari matematika tersebut. Sehingga diperlukan strategi,
media, dan metode pembelajaran yang tepat dan menyenangkan siswa dengan
tanpa meninggalkan essensi dari pelajaran matematika itu sendiri.
1 2
2. Analisis Masalah
Dalam mengidentifikasi masalah saat pembelajaran Matematika di SDN
Kemuningsari Kidul 02 pada Keliling Bangun Datar pada kegiatan pra siklus
diperoleh hasil belajar yaitu siswa yang mendapat nilai dibawah KKM yang sudah
ditentukan yaitu 70. Sebanyak 12 siswa atau 60 % dinyatakan tidak tuntas dan 8
siswa atau 40 % dinyatakan tuntas. Adapun permasalahan yang ditemukan anatar
lain: 1) Sebagian besar siswa belum memahami materi; 2) Siswa kurang aktif
selama proses pembelajaran; 3)Model Pembelajaran yang digunakan oleh guru
kurang menarik.
Berdasarkan wawancara dengan guru matematika yang dilakukan di SDN
Kemuningsari Kidul 02 khususnya kelas III selama ini guru masih menerapkan
metode pembelajaran ceramah atau menerangkan yang merupakan pilihan utama
dalam pembelajaran, dimana dalam proses pembelajaran guru berperan aktif
sedangkan siswa hanya menerima pengetahuan dari guru. Adapun metode yang
digunakan adalah ceramah atau menerangkan, pemberian tugas, dan tanya jawab.
Pada saat belajar mengajar berlangsung, ketika guru bertanya siswa masih diam
dan yang menjawab hanya siswa tertentu saja. Dalam penilaian hasil belajar, guru
menggunakan tes tulis, PR, dan LKS. Hal ini berarti proses pembelajaran
matematika masih belum melibatkan siswa secara aktif dan kurang termotivasi
dalam belajar matematika.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rendahnya hasil belajar siswa maka peneliti menfokuskan :
1) Bagaimana aktivitasbelajar matematika siswa kelas III melalui model
pembelajaran kooperatif tipe Problem Based Instruction (PBI) pada materi
keliling bangun datar siswa kelas III SDN Kemuningsari Kidul 02?
C. Tujuan Penelitian
Perbaikan ini bertujuan untuk :
1)Mendeskripsikan aktivitas belajar matematika siswa kelas III melalui model
pembelajaran kooperatif tipe Problem Based Instruction (PBI) pada materi
keliling bangun datar siswa kelas III SDN Kemuningsari Kidul 02.
2)Mendeskripsikan hasil belajar matematika siswa kelas III melalui model
pembelajaran kooperatif tipe Problem Based Instruction (PBI) pada materi
keliling bangun datar siswa kelas III SDN Kemuningsari Kidul 02
D. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian tersebut, peneliti ini diharapkan
memberikan manfaat sebagai berikut: 4
1) Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dan dapat
memberikan tawaran alternatif pendekatan pembelajaran untuk
meningkatkan keberhasilan pembelajaran khususnya pelajaran
matematika.
2) Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi
siswa dalam belajar dan pengalaman langsung dalam belajar karena dalam
pembelajaran ini siswa dituntut untuk aktif dalam memahami materi dan
memiliki kemampuan menyelesaikan masalah matematika serta agar siswa
senang dalam belajar.
3) Bagi lembaga pendidikan dan sekolah yang terkait, hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran demi peningkatan
mutu pendidikan khususnya untuk mata pelajaran matematika sehingga
siswa yang menerima pembelajaran lebih menyenangkan.
4) Peneliti lain. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam
melaksanakan penelitian yang sejenis.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3. Pembelajaran Matematika
Istilah mathematics (Inggris), mathematik (Jerman), mathematque
(Perancis), matematico (Itali), matematiceski (Rusia), atau mathematic/wiskunde
(Belanda) berasal dari perkataan latin mathematica, yang mulanya diambil dari
perkataan Yunani, mathematike, yang berarti “relating to learning”. Perkataan itu
mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge,
science). Matematika tumbuh dan berkembang karena proses berpikir, oleh karena
itu logika adalah masa bayi dari matematika, sebaliknya matematika adalah masa
dewasa dari logika.
Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang dipelajari dari
Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas. Menurut Soedjadi (2000:11),
matematika adalah ilmu pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi. Penalaran
yang logis, fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk serta
struktur-struktur yang logis. Hudojo (1990) (dalam fajar, 2011) mengatakan
bahwa hakekat matematika adalah ide, struktur dan hubungan yang diatur menurut
urutan logis dan suatu objek langsung yang berupa fakta-fakta dan konsep-
konsep, dan keterampilan. 9
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
matematika merupakan suatu proses belajar mengajar antara guru dan siswa
dengan cara bernalar yang berupa fakta-fakta, konsep dan prinsip untuk mencapai
tujuan pembelajaran yaitu meningkatkan kemampuan kognitif (pengetahuan),
afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan) yang dikembangkan melalui
pengalaman mengajar.
11 12
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian
tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran
di kelas. Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk memecahkan
permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru
dalam kegiatan pengembangan profesinya (Kunandar, 2010).
Adapun bagan dari model penelitian tindakan kelas yang dimaksud
seperti yang tercantum dalam Arikunto (2010) yaitu sebagai berikut:
Gambar 3.1 Spiral penelitian tindakan kelas Kemmis dan Mc Taggrat (dalam
Arikunto, 2008:16)
Prosedur penelitian ini terbagi dalam bentuk siklus kegiatan dari Hopkins
(dalam Mulyasa, 2009), yang setiap siklus terdiri atas empat kegiatan pokok
adalah kegiatan : perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siklus I
berupa penggunaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Problem Based
Instruction (PBI) materi keliling bangun datar. Sedangkan perencanaan pada
siklus II disusun sesuai dengan hasil refleksi dari siklus I. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar Materi keliling bangun datar
melalui penggunaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Problem Based
Instruction (PBI) telah atau belum tuntas dalam nilai ketuntasan minimal. 13
a. Pra Siklus
Pada tahap ini dilakukan identifikasi kesulitan siswa dalam memahami
materi Materi keliling bangun datar pada pembelajaran ke-1 untuk mencari
informasi mengenai penerapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Penelitian
ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus, yakni siklus I dan siklus II.
b. Siklus I
Tahapan-tahapan yang dilaksanakan dalam siklus I sesuai dengan model
siklus kegiatan dari Hopkins antara lain: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi.
1. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan merupakan langkah awal sebelum melakukan penelitian.
Langkah-langkah tersebut adalah:
a) Menetapkan dan memilih Materi keliling bangun datar yang dijadikan bahan
dalam pelaksanaan penelitian.
b) Menyusun skenario pembelajaran yang disusun oleh peneliti Materi keliling
bangun datar Pembelajaran.
c) Menyusun instrument penilaian meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan
d) Menyusun bahan ajar dan media yang digunakan saat pembelajaran.
2. Tahap Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan ini yaitu melaksanakan proses
pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah
dibuat pada Materi keliling bangun datar dengan menggunakan melalui model
pembelajaran kooperatif tipe Problem Based Instruction (PBI). Setelah
pelaksanaan pembelajaran siklus selesai maka dilakukan penilaian meliputi aspek
sikap, pengetahuan dan keterampilan.
3. Tahap Observasi
Kegiatan obsevasi dilakukan secara bersama antar guru dengan observer.
Dalam hal ini yang bertindak sebagai observer adalah teman sejawat. Selama
pembelajaran berlangsung semua aktivitas dan kesulitan siswa dicatat dan
14
digunakan sebagai bahan masukan dalam pelaksanaan siklus berikutnya.
Observasi bertujuan untuk mengamati proses pembelajaran dan mengetahui
kekurangan-kekurangan guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran
menggunakan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Problem Based
Instruction (PBI) .
4. Tahap Refleksi
Tahap refleksi diperlukan untuk mengkaji segala hal yang telah terjadi
selama pelaksanaan tindakan dan observasi berlangsung. Kegiatan yang dilakukan
pada tahap refleksi yaitu menganalisis, menjelaskan dan mengumpulkan data dari
hasil kegiatan dan observasi. Refleksi pada tindakan ini adalah guru beserta
observer menganalisis aktivitas dan hasil belajar yang diperoleh siswa setelah
melakukan proses pembelajaran. Hasil dari kegiatan refleksi ini akan dijadikan
dasar untuk merencanakan tindakan selanjutnya yaitu siklus kedua. Pelaksanaan
siklus kedua merupakan upaya untuk perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan
pada siklus sebelumnya agar mencapai hasil yang lebih baik.
c. Siklus II
Adapun tahap-tahap yang akan dilaksanakan pada siklus II antara lain:
1. Tahap Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi siklus I, peneliti melakukan perencanaan kembali.
Perencanaan ulang ini diterapkan pada siklus II. Sebelum merevisi perencanaan,
terlebih dahulu membuat catatan-catatan permasalahan yang muncul pada siklus I.
Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus kedua sebagai berikut:
a) Menetapkan dan memilih Materi keliling bangun datar yang dijadikan bahan
dalam pelaksanaan penelitian.
b) Menyusun skenario pembelajaran yang disusun oleh peneliti Materi keliling
bangun datar Pembelajaran.
c) Menyusun instrument penilaian meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan
d) Menyusun bahan ajar dan media yang digunakan saat pembelajaran
2. Tahap Tindakan
Pada tahapan ini tindakan yang dilakukan sesuai dengan yang telah
15
direncanakan. Sama dengan pelaksanaan tindakan siklus I, hanya saja ada
perubahan dan penyempurnaan kegiatan siklus I yang dilaksanakan pada siklus II.
Setelah pelaksanaan pembelajaran siklus selesai maka dilakukan penilaian
meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dari hasil tersebut akan
diketahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II.
3. Tahap Observasi
Kegiatan observasi pada siklus II, tetap seperti kegiatan observasi pada
siklus I. Observer mencatat dan mengamati kegiatan proses pembelajaran mulai
dari awal sampai akhir pembelajaran, yaitu mengamati aktivitas siswa dan hasil
belajar yang diperoleh siswa.
4. Tahap Refleksi
Pada akhir tindakan dalam siklus II, dilakukan refleksi terhadap kegiatan
yang telah dilakukan. Dari hasil refleksi ini disusun kesimpulan dari seluruh
kegiatan pada siklus II, sehingga diperoleh perbandingan peningkatan aktivitas
dan hasil belajar siswa pada siklus I dan II.
Keterangan : T = tuntas
Kriteria ketuntasan belajar Maematika siswa kelas III SDN
Kemuningsari Kidul 02Kecamatan Jenggawah tahun pelajaran 2020 / 2021 dapat
dinyatakan sebagai berikut:
1. Ketuntasan perorangan, seorang siswa dikatakan tuntas apabila telah mencapai
nilai ≥ 70 dari nilai maksmal 100.
2. Ketuntasan klasikal, suatu kelas dikatakan tuntas pabila terdapat minimal 75%
yang telah mencapai nilai ≥ 70 dari nilai maksimal100.
.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
18 19
c. Refleksi Siklus1
Setelah melaksanakan pengamatan di atas tindakan pembelajaran di kelas
selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan dalam
kegiatan pada siklus I. Hasil refleksi itu adalah :
1. Kegiatan peneliti dalam proses KBM pada siklus I sudah baik, hanya dalam
pemberian tugas kelompok kurang begituoptimal.
2. Keaktifan siswa dalam pelaksanaan siklusI:
a. Siswa yang aktif dalam kegaiatn belajar mengajarada 12anak (60,0%),
dan terdapat 9 anak (40,0%) yang kurang aktif atau cenderung pasif.
b. Agar siswa meningkat keaktifannya, maka pada siklus berikutnya guru
memberikan motivasi, perhatian dan bimbingan kepada siswa untuk
mendiskusikan LKS bersamakelompoknya.
2. Berdasar hasil analisis nilai tes siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas 66,40
dengan ketuntasan klasikal sebesar 60,0%. Ada 9 siswa (36,0%) belum tuntas
belajar.Hasil Penelitian Siklus2
19 21
Tabel 4.4
Jumlah Siswa 20 siswa
Rata-rata Nilai 82.00
Jumlah Siswa Tuntas 16 siswa
Jumlah Siswa Tidak Tuntas 4 siswa
Dari tabel diatas dapat diperjelaskan bahwa dengan menerapkan metode
permainan, nilai rata – rata prestasi belajar siswa adalah 82.00 dan ketuntasan
belajar mencapai 88.0% atau 16 siswa dari 20 siswa sudah tuntas. Dengan
demikian siswa sudah tuntas belajar secara klasikal pada siklus kedua dengan
hasil nilai ≥ 70 adalah 88,0%, lebih besar dari ketuntasan yang di kehendaki yaitu
85%.
c. Refleksi Siklus2
Pelaksanaan pengamatan pembelajaran di kelas dan dianalisa selanjutnya
diadakan refleksi atas kegiatan pada siklus II. Hasil refleksi ini adalah:
1. Keaktifan siswa dalam pelaksanaan siklus IIdiperoleh:
a. Siswa yang aktif dalam melakukan permainan sudah terdapat
peningkatan sesuai dengan apa yang diharapkan olehpeneliti.
b. Siswa dalam mengerjakan lembar kerja kelompok juga
sudah sesuai dengan prosedur lembarkerja.
2. Peranan guru dalam pelaksanaan siklus IIdiperoleh:
a. Guru selalu memberi motivasi kepada siswa untuk melakukan
permaianan, sehingga banyak siswa yang sudah antusias dalam
melakukanpermaianan. 22
kelompok, karena masih ada siswa yang bermain dan mengganggu temannya
sehingga tidak memperhatikan penjelasan guru.Dengan adanya kegiatan belajar
yang belum optimal tersebut perlu adanya perbaikan dengan memberikan
dorongan motivasi kepada siswa untuk bersungguh-sungguh dalam melaksanakan
permainan, menyatukan pendapat, tidak boleh mengganggu teman serta
melakukan diskusi secara aktif dan memberi pujian bagi siswa yang bertanya dan
menjawab pertanyaan. Guru harus mampu memberi perhatian serta motivasi
terhadap kegiatan siswa dalamkelompoknya.
TidakTunta
s Tuntas
40% 60%
2. Pembahasan Siklus2
Tuntas
85%
25
DAFTAR PUSTAKA
26
Lampiran 1
Kepada
Kepala
UPBJJJember
di Jember
28
Lampiran 3.1
RPP Pra Siklus
Kelas: III/2 Menghitung Keliling Bangun Datar dengan Satuan Tidak Baku
Periode :-
Guru Kelas :
Tujuan Pembelajaran
Matematika:
1. Menyebutkan contoh-contoh bangun datar beraturan
2. Menyebutkan contoh-contoh bangun datar tidak beraturan
3. Menyebutkan contoh-contoh satuan tidak baku
4. Menghitung keliling bangun datar beraturan dengan satuan tidak baku
5. Menghitung keliling bangun datar tidak beraturan dengan satuan tidak baku
6. Mengerjakan soal cerita tentang keliling bangun datar beraturan dan bangun
datar tidak beraturan dengan satuan tidak baku
Kegiatan Pembelajaran
- Menyanyikan lagu Garuda pancasila
- Mendengarkan penjelasan materi tentang keliling bangun datar menggunakan
satuan tidak baku
- Mengerjakan soal-soal latihan menghitung keliling bangun datar menggunakan
satuan tidak baku
- Mengerjakan soal cerita menghitung keliling bangun datar menggunakan satuan
tidak baku
- Melakukan refleksi
29
Kegiatan Pembelajaran
Asesmen
Asesmen
Penilaian dilakukan secara menyeluruh mencakup sikap , pengetahuan dan
keterampilan
Sikap diobservasi selama kegiatan belajar mencakup, kedisiplinan, kekompakan
dan kebersihan
Pemahaman tentang menghitung keliling bangun datar dengan satuan tidak baku
30
Lampiran 3.2
RPP Siklus 1
Kelas: III/2 Menghitung Keliling Bangun Datar dengan Satuan Tidak Baku
Periode :-
Guru Kelas :
Tujuan Pembelajaran
Matematika:
1. Menyebutkan contoh-contoh bangun datar beraturan
2. Menyebutkan contoh-contoh bangun datar tidak beraturan
3. Menyebutkan contoh-contoh satuan tidak baku
4. Menghitung keliling bangun datar beraturan dengan satuan tidak baku
5. Menghitung keliling bangun datar tidak beraturan dengan satuan tidak baku
6. Mengerjakan soal cerita tentang keliling bangun datar beraturan dan bangun
datar tidak beraturan dengan satuan tidak baku
Kegiatan Pembelajaran
- Menyanyikan lagu Garuda pancasila
- Mendengarkan penjelasan materi tentang keliling bangun datar menggunakan
satuan tidak baku
- Mengerjakan soal-soal latihan menghitung keliling bangun datar menggunakan
satuan tidak baku
- Mengerjakan soal cerita menghitung keliling bangun datar menggunakan satuan
tidak baku
- Melakukan refleksi
31
Kegiatan Pembelajaran
Asesmen
32
Lampiran 3.3
RPP Siklus II
Kelas: III/2 Menghitung Keliling Bangun Datar dengan Satuan Tidak Baku
Periode :-
Guru Kelas :
Tujuan Pembelajaran
Matematika:
1. Menyebutkan contoh-contoh bangun datar beraturan
2. Menyebutkan contoh-contoh bangun datar tidak beraturan
3. Menyebutkan contoh-contoh satuan tidak baku
4. Menghitung keliling bangun datar beraturan dengan satuan tidak baku
5. Menghitung keliling bangun datar tidak beraturan dengan satuan tidak baku
6. Mengerjakan soal cerita tentang keliling bangun datar beraturan dan bangun
datar tidak beraturan dengan satuan tidak baku
Kegiatan Pembelajaran
- Menyanyikan lagu Garuda pancasila
- Mengelompokkan cotnoh-contoh bangun datar beraturan dan tidak beraturan
bersama kelompok
- Mendiskusikan contoh-contoh saruan tidak baku bersama kelompok
- Mengerjakan soal-soal latihan menghitung keliling bangun datar menggunakan
satuan tidak baku secara individu
- Mengerjakan soal cerita menghitung keliling bangun datar menggunakan satuan
tidak baku secara individu
- Melakukan refleksi
33
Kegiatan Pembelajaran
Asesmen
34
Lampiran 4
LEMBAR PENGAMATAN
TERHADAP KINERJA GURU
MataPelajaran : Matematika
Kelas : III
Hari/ Tangggal : Selasa, 20 April 2021
FokusObservasi : Penerapan Metode yang Bervariasi,
Penggunaan Alat Peraga,danBenda Nyata
Kemunculan **)
No Aspek yang Diobservasi Tidak Komentar
Ad Ada
a
1 Penerapan Variasi Metode:
Ceramah:
Menjelaskan pokok – pokok Sesuai
materi secara sistematis
MemberikanIlustrasi Sesuai
Menggali pengetahuan siswa Sesuai
yang berkaitan denganmateri
Tanya Jawab:
MengajukanPertanyaan Sesuai
Memberikan kesempatan Sesuai
padasiswa untukbertanya
Memindahkan giliranpertanyaan Sesuai
Memberikan pertanyaan Sesuai
yangrelevan
Kerja Kelompok:
Menjelaskan tugas Sesuai
yangharus dikerjakan
MembagikanLKS Sesuai
Melakukan supervise Sesuai
terhadap
kegiatankelompok Sesuai
Memberi bantuan kepadakelompok
2 Penggunaan Gambar dan Benda
Nyata
Sebagai Alat Peraga
Penggunaan Gambar:
Memajang Sesuai
Meminta komentar siswa Sesuai
Menggunakan gambar sebagai Sesuai
alat peraga yangsesuai 35
Penggunaan Benda Nyata: 36
Menggunakan benda nyata Materi tidak
sebagaialat peraga yangsesuai memerlukan
bendanyata
Evaluasi Pembelajaran
Mencakup kompetensi yang Sesuai
diharapkan
Mengetahui,
Kepala SDN Kemuningsari Kidul 02
Lampiran 5