Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN PKP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI


PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN PBI PADA
POKOK BAHASAN KELILING BANGUN DATAR SISWA KELAS III
SDN KEMUNINGSARI KIDUL 02

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
(PDGK 4501)

Disusun oleh :
ERINA KRISDIANTI MEGANANDA
NIM. 837592425

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKANGURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS TERBUKA – UPBBJ JEMBER
2021
i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN
HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

NamaMahasiswa : ERINA KRISDIANTI MEGANANDA


NIM : 837592425
Program Studi : SI PGSD
TempatMengajar : SDN Kemuningsari Kidul 02
JumlahSiklusPembelajaran : 2 (dua)
HaridanTanggal Pelaksanaan : Siklus I, Selasa, 20 April 2021
Silkus II, Selasa, 04 Mei 2021

Masalah yang merupakanfocusperbaikan :


Berdasarkan penelitian, maka fokus perbaikan adalah rendahnya hasil
belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan nilai Matematika pada siswa kelas III
SDN Kemuningsari Kidul 02 yang masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).

Jember, 30 Mei 2021


Menyetujui,
Supervisor, Mahasiswa

I Putu Sukmaantara, Drs, M.Ed ERINA KRISDIANTI MEGANANDA


ID. 76000234 NIM. 837592425

ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktek Pemantapan


Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi
mata kuliah PKP pada Program S1 PGSD Universitas Terbuka (UT) seluruhnya
merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya
sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Jember, 30 Mei 2021


Yang membuatpernyataan,

ERINA KRISDIANTI MEGANANDA


NIM : 837608606

iii
KATA PENGANTAR

Pujisyukurkehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan


hidayahNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Perbaikan Pembelajaran Matematika dengan baik. Laporan pembelajaran ini
disusun sebagai tugas dalam Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional
(PDGK 4501), dalam Program Studi SI Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka.
Kami sadar, bahwa penyusunan laporan ini tidak dapat terselesaikan
dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, bersama
ini penulis sampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Muhammad Imam Farisi, M.Pd. selaku Kepala UPBJJ Jember,
yang telah memberikan ijin kepada kami untuk melakukan penyusunan PKP
ini.
2. Drs. Mulyadi, M.Pd. selaku pengurus UT Pokjar Jenggawah yang telah
memberikan izin dan pelayanan selama pennyusunan PKPini.
3. I Putu Sukmaantara Drs, M.Ed selaku supervisor , yang telah meluangkan
waktu dan tenaganya dalam bimbingan PKPini.
4. Drs. Laelatul Munirselaku Kepala SDN Kemuningsari Kidul 02 Kecamatan
Jenggawah KabupatenJember.
5. Rekan-rekan seperjuangan, khususnya mahasiswa program studi S1 PGSD di
UT Pokjar Jenggawah -Jember.
6. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan laporanini.

Dalam penulisan laporan penelitian ini tentunya banyak terdapat


kekurangan, oleh karena itu penulis sangat berharap saran dan kritik dari semua
pihak demi perbaikan penelitian ini.Semoga penelitian ini berguna bagi kita
semua khususnya praktisi pendidikan.
Jember, 30 Mei 2021

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul ...................................................................................................... i


Lembar Pengesahan............................................................................................... ii
Lembar Pernyataan Bebas Plagiat......................................................................... iii
Kata Pengantar.......................................................................................................
iv
Daftar Isi................................................................................................................ v
Daftar Tabel........................................................................................................... vii
Daftar Gambar.......................................................................................................
...............................................................................................................................
viii
Daftar Lampiran.................................................................................................... ix
Abstrak.................................................................................................................. x
BABI.Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran............................................. 3
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran........................................... 3
BAB II. Kajian Pustaka
A. Pembelajaran Model Kooperatif............................................................. 5
B. Pembelajaran Model Kooperatif dengan Pendekatan Problem Based
Instruction................................................................................................ 5
C. Pembelajaran Matematika....................................................................... 8
D. Aktivitas Belajar Siswa.......................................................................... 9
E. Hasil Belajar Matematika ....................................................................... 9
BAB III. Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu.............. 11
B.Desain ProsedurPerbaikan Pembelajaran................................................. 12
C. Teknis Analisis Data............................................................................... 15
BABIV. Hasil dan Pembahasan
A. Deskripsi HasilPenelitian Perbaikan Pembelajaran................................ 18
B.Pembahasan HasilPenelitian Perbaikan Pembelajaran............................. 21
v
BAB V. Simpulan dan Saran Tindak Lanjut
A. Simpulan................................................................................................. 25
B. Saran Tindak Lanjut............................................................................... 25

Daftar Pustaka....................................................................................................... 26
Lampiran ....................................................................................................... 27
vi
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Aktifitas Belajar Siswa Siklus 1.................................................. 18


Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus 1................................................................. 18
Tabel 4.3Hasil Aktifitas Belajar Siswa Siklus 2................................................... 19
Tabel 4.4Hasil Belajar Siswa Siklus 2.................................................................. 20
Tabel 4.5Perbandingan Ketuntasan Belajar Siklus 1 dan Siklus 2........................ 20
vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 1........................................ 22


Gambar 4.2 Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 1........................................ 24
viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Kesedian sebagai Supervisor 2 dalam Penyelenggaraan PKP


Lampiran 2 Perencanaan PTK (Identifikasi masalah, analisis masalah, alternatif
pemecahan masalah, rumusan masalah)
Lampiran 3 Berkas RPP Prasiklus, Perbaikan Siklus1, Perbaikan Siklus 2 untuk
eksak/non eksak/tematik
Lampiran 4 Lembar Observasi/Pengamatan Kinerja Guru Terisi
Lampiran 5 Jurnal Pembimbingan dengan Supervisor 2
Lampiran 6 Hasil Pekerjaan Siswa yang Terbaik dan Terburuk per Siklus
ix
ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI


PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN
PBI PADA POKOK BAHASAN KELILING
BANGUN DATAR SISWA KELAS III
SDN KEMUNINGSARI KIDUL 02

ERINA KRISDIANTI MEGANANDA


NIM. 837592425
Email: nandamega699@gmail.com

Penelitian Tindakan Kelas ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil


belajar siswa pada pembelajaran Matematikamenghitung keliling bangun datar di
kelas III SDN Kemuningsari Kidul 02. Hasil belajar siswa masih di bawah
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Keadaan ini disebabkan oleh beberapa
faktor yang menyebabkan pembelajaran kurang berhasil.Alternatif atau solusi
yang diterapkan untuk mengatasi suatu permasalahan tersebut adalah
menggunakan pendekatan Problem Based Instruction (PBI). Perbaikan
pembelajaran dilakukan dalam 2 siklus yang terdapat 4 tahap yaitu 1)
perencanaan, 2) tindakan, 3) observasi, dan 4) refleksi. Hasil penelitian dari 2
siklus memiliki hasil yang berbeda. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
pendekatan PBI dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran
Matematika materi keliling bangun datar dikelas III SDN Kemungingsari Kidul
02 Kecamatan Jenggawah KabupatenJember.

Kata Kunci :hasil belajar,pendekatan PBI


x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah suatu kegiatan yang kompleks, berdimensi luas dan
banyak variabel yang mempengaruhinya. Sebagai suatu proses psikologis
pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar mengajar. Pendidikan
dikatakan berhasil bila terjadi perubahan tingkah laku yang mengarah pada
kemandirian siswa. (Arikunto, 2002).
Matematika sebagai salah satu ini telah berkembang pesat, baik materi
maupun kegunaannya (Depdikbud, 1994) hal ilmu dasar dewasa ini ditandai
dengan berbagai upaya pembaharuan dan penyempurnaan terhadap kurikulum
matematika (dalam Yusi, 2011). Namun masih sering kita dengar bahwa bidang
studi Matematika adalah bidang studi yang sulit dipahami oleh sejumlah siswa.
Mereka menganggap bidang studi Matematika sangat sulit, jika ternyata nilai
mereka rendah dalam bidang studi Matematika, maka rasa benci terhadap
Matematika akan bertambah dan memungkinkan prestasi belajar akan semakin
jelek khususnya pada bidang studi Matematika.

1. Identifikasi Masalah
Pembelajaran matematika di sekolah pada umunya masih berfokus dan
berkisar pada metode ceramah atau menerangkan. Padahal dalam pembelajaran
matematika guru diharapkan dapat menciptakan pelayanan terhadap kemampuan,
potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa tentang matematika yang sangat
beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa dan siswa dengan
siswa dalam mempelajari matematika tersebut. Sehingga diperlukan strategi,
media, dan metode pembelajaran yang tepat dan menyenangkan siswa dengan
tanpa meninggalkan essensi dari pelajaran matematika itu sendiri.
1 2
2. Analisis Masalah
Dalam mengidentifikasi masalah saat pembelajaran Matematika di SDN
Kemuningsari Kidul 02 pada Keliling Bangun Datar pada kegiatan pra siklus
diperoleh hasil belajar yaitu siswa yang mendapat nilai dibawah KKM yang sudah
ditentukan yaitu 70. Sebanyak 12 siswa atau 60 % dinyatakan tidak tuntas dan 8
siswa atau 40 % dinyatakan tuntas. Adapun permasalahan yang ditemukan anatar
lain: 1) Sebagian besar siswa belum memahami materi; 2) Siswa kurang aktif
selama proses pembelajaran; 3)Model Pembelajaran yang digunakan oleh guru
kurang menarik.
Berdasarkan wawancara dengan guru matematika yang dilakukan di SDN
Kemuningsari Kidul 02 khususnya kelas III selama ini guru masih menerapkan
metode pembelajaran ceramah atau menerangkan yang merupakan pilihan utama
dalam pembelajaran, dimana dalam proses pembelajaran guru berperan aktif
sedangkan siswa hanya menerima pengetahuan dari guru. Adapun metode yang
digunakan adalah ceramah atau menerangkan, pemberian tugas, dan tanya jawab.
Pada saat belajar mengajar berlangsung, ketika guru bertanya siswa masih diam
dan yang menjawab hanya siswa tertentu saja. Dalam penilaian hasil belajar, guru
menggunakan tes tulis, PR, dan LKS. Hal ini berarti proses pembelajaran
matematika masih belum melibatkan siswa secara aktif dan kurang termotivasi
dalam belajar matematika.

3. Alternatif dan Solusi Pemecahan Masalah


Saat ini banyak model atau tknik pembelajaran kooperatif yang dapat
diterapkan disetiap jenjang pendidikan.Beberapa ahli dalam Isjoni (2010:13)
menyatakan bahwa “model pembelajaran kooperatif ini tidak hanya unggul dalam
membantu siswa memahami konsep yang sulit, tetapi juga sangat berguna untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, bekerja sama, dan membantu
teman”.Problem Based Instruction (PBI) atau Pembelajaran berdasarkan masalah
termasuk salah satu model pembelajaran kooperatif yang bertujuan
3
mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah, dan keterampilan
intelektual. Pembelajaran berdasarkan masalah digunakan untuk ketrampilan
berpikir tingkat tinggi.
Pembelajaran kooperatif dengan tipe Problem Based Instruction (PBI)
diharapkan dapat memberikan hasil yang positif dalam penerapannya untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.Dalam hal ini guru menganggap proses belajar
mengajar kurang berhasil, sehingga perlu diadakan perbaikan. Untuk itu guru
melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan aktivitas dan
hasil belajar matematika melalui model pembelajaran Kooperatif tipe Problem
Based Instruction (PBI) pada materi keliling bangun datar siswa kelas III SDN
Kemuningsari Kidul 02.”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rendahnya hasil belajar siswa maka peneliti menfokuskan :
1) Bagaimana aktivitasbelajar matematika siswa kelas III melalui model
pembelajaran kooperatif tipe Problem Based Instruction (PBI) pada materi
keliling bangun datar siswa kelas III SDN Kemuningsari Kidul 02?

2) Bagaimanakah meningkatan hasil belajar matematika siswa kelas III melalui


model pembelajaran kooperatif tipe Problem Based Instruction (PBI) pada
materi keliling bangun datar siswa kelas III SDN Kemuningsari Kidul 02?

C. Tujuan Penelitian
Perbaikan ini bertujuan untuk :
1)Mendeskripsikan aktivitas belajar matematika siswa kelas III melalui model
pembelajaran kooperatif tipe Problem Based Instruction (PBI) pada materi
keliling bangun datar siswa kelas III SDN Kemuningsari Kidul 02.
2)Mendeskripsikan hasil belajar matematika siswa kelas III melalui model
pembelajaran kooperatif tipe Problem Based Instruction (PBI) pada materi
keliling bangun datar siswa kelas III SDN Kemuningsari Kidul 02
D. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian tersebut, peneliti ini diharapkan
memberikan manfaat sebagai berikut: 4
1) Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dan dapat
memberikan tawaran alternatif pendekatan pembelajaran untuk
meningkatkan keberhasilan pembelajaran khususnya pelajaran
matematika.
2) Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi
siswa dalam belajar dan pengalaman langsung dalam belajar karena dalam
pembelajaran ini siswa dituntut untuk aktif dalam memahami materi dan
memiliki kemampuan menyelesaikan masalah matematika serta agar siswa
senang dalam belajar.
3) Bagi lembaga pendidikan dan sekolah yang terkait, hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran demi peningkatan
mutu pendidikan khususnya untuk mata pelajaran matematika sehingga
siswa yang menerima pembelajaran lebih menyenangkan.
4) Peneliti lain. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam
melaksanakan penelitian yang sejenis.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

1. Pembelajaran Model Kooperatif


Belajar kooperatif bukanlah sesuatu yang baru. Sebagai guru ataupun
mungkin sebagai siswa kita pernah menggunakannya atau mengalaminya. Sebagai
contoh saat kita bekerja dalam laboratorium. (Slavin, Eggen dan Kau Chak dalam
Trianto 2009) berpendapat bahwa dalam belajar kooperatif , siswa dibentuk dalam
kelompok-kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 siswa untuk bekerja sama dalam
menguasai materi yang diberikan oleh guru agar mencapai tujuan bersama. Jadi
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan
kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Johnson & Johnson (1994) (dalam Trianto 2009) menyatakan bahwa
tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk
meningkatkan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun
secara kelompok. Sebagai tambahan, belajar kooperatif menekankan pada tujuan
dan kesuksesan kelompok, yang hanya bisa dicapai jika semua kelompok
mencapai tujuan atau penguasaan materi. (Slavin dalam Trianto 2009).
Konsep utama dari belajar kooperatif menurut (Slavin dalam Trianto
2009), yaitu: 1) Penghargaan kelompok; 2) Tanggung jawab individual; 3)
Kesempatan yang sama untuk sukses. Tujuan utama dalam penerapan
pembelajaran model mengajar cooperative learning adalah agar peserta didik
dapat belajar secara berkelompok bersama teman–temannya dengan cara saling
menghargain pendapat dalam memberikan kesempatan kepada orang lain untuk
mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara
berkelompok.

2.Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Problem Based Instruction


(PBI)
Pembelajaran ini merupakan gabungan dari dua jenis pembelajaran yaitu
pembelajaran kooperatif dan pembelajaran berdasarkan masalah (PBI).
5 6
Oleh karena itu, dalam pembelajaran ini akan menunjukkan karakteristik
kedua pembelajaran tersebut. Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif
dengan pendekatan Problem Based Instruction (PBI) sebagai berikut.
1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa serta mengorientasi siswa
pada masalah. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Selain itu guru menjelaskan logistik yang dibutuhkan untuk
pembelajaran, mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita untuk
memunculkan masalah, memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan
masalah yang dipilih dan memotivasi siswa untuk belajar.
2) Menyajikan informasi, guru menyajikan informasi kepada siswa dengan
jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
3) Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar, guru
menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar
dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Dalam pembelajaran ini kelompok-kelompok tersebut sudah ditentukan oleh
peneliti, karena untuk menghemat waktu dan untuk membentuk kelompok
yang heterogen.
4) Mengorganisasi siswa untuk belajar, guru membantu siswa untuk
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan
dengan permasalahan yang diangkat dalam pembelajaran.
5) Membimbing kelompok dalam penyelidikan, bekerja, dan belajar, guru
membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan
tugas. Selain itu guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi
yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah.
6) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, guru membantu siswa
dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai untuk
dipresentasikan. Guru meminta salah satu atau dua kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerjanya. Hal ini disebabkan untuk penghematan
waktu dalam proses belajar mengajar. Untuk penilaian pada tahap ini, bagi
7
siswa yang mempresentasikan hasil karyanya, penilaiannya berdasarkan
pada keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dalam presentasi.
Sedangkan untuk siswa yang tidak presentasi, penilaiannya berdasarkan
pada keaktifan dalam mengikuti presentasi, misalnya memberikan
pertanyaan, tanggapan, pendapat atau sanggahan.
7) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, guru
mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari yaitu tentang
masalah yang diberikan oleh guru.
8) Memberikan penghargaan, guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang paling aktif dalam pembelajaran. Penghargaan tersebut
misalnya berupa hadiah yang berupa alat-alat belajar, agar siswa lebih giat
dan bersemangat dalam belajarnya.
Pembelajaran berdasarkan masalah atau Problem Based Instruction (PBI)
secara umum merupakan pembelajaran yang menyajikan kepada siswa tentang
situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan
kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri. Menurut Arends
(dalam Trianto, 2010:92), pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu
pendekatan pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik.
Menurut Nurhadi dan Senduk (2003), pembelajaran berdasarkan masalah
(Problem Based Instruction) merupakan suatu pendekatan pengajaran yang
menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar
tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk
memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.
Pendekatan ini juga berfokus pada keaktifan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran. Peserta didik tidak lagi diberikan materi belajar secara satu arah
seperti pada pembelajaran konvensional. Dengan tipe ini, diharapkan peserta didik
dapat mengembangkan pengetahuan mereka secara mandiri.
2.1 Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe Problem Based Instruction
(PBI):
Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar-benar
diserapnya dengan baik. 8
a) Dilatih untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain.
b) Dapat memperoleh dari berbagai sumber.
c) Siswa berperan aktif dalam KBM.
d) Siswa lebih memahami konsep matematika yg diajarkan sebab mereka sendiri
yang menemukan konsep tersebut.

2.2 Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe Problem Based Instruction


(PBI) :
a) Untuk siswa yang malas, tujuan dari metode tersebut tidak dapat tercapai.
b) Membutuhkan banyak waktu dan dana.
c) Membutuhkan fasilitas yang memadai seperti laboratorium, tempat duduk
siswa yang terkondisi untuk belajar kelompok, perangkat pembelajaran, dll
d) Menuntut guru membuat perencanaan pembelajaran yang lebih matang.

3. Pembelajaran Matematika
Istilah mathematics (Inggris), mathematik (Jerman), mathematque
(Perancis), matematico (Itali), matematiceski (Rusia), atau mathematic/wiskunde
(Belanda) berasal dari perkataan latin mathematica, yang mulanya diambil dari
perkataan Yunani, mathematike, yang berarti “relating to learning”. Perkataan itu
mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge,
science). Matematika tumbuh dan berkembang karena proses berpikir, oleh karena
itu logika adalah masa bayi dari matematika, sebaliknya matematika adalah masa
dewasa dari logika.
Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang dipelajari dari
Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas. Menurut Soedjadi (2000:11),
matematika adalah ilmu pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi. Penalaran
yang logis, fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk serta
struktur-struktur yang logis. Hudojo (1990) (dalam fajar, 2011) mengatakan
bahwa hakekat matematika adalah ide, struktur dan hubungan yang diatur menurut
urutan logis dan suatu objek langsung yang berupa fakta-fakta dan konsep-
konsep, dan keterampilan. 9
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
matematika merupakan suatu proses belajar mengajar antara guru dan siswa
dengan cara bernalar yang berupa fakta-fakta, konsep dan prinsip untuk mencapai
tujuan pembelajaran yaitu meningkatkan kemampuan kognitif (pengetahuan),
afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan) yang dikembangkan melalui
pengalaman mengajar.

4. Aktivitas Belajar Siswa


Aktivitas siswa dalam memperhatikan penjelasan dari guru terlihat pada
saat guru menyampaikan tujuan pembelajran, memotivasi siswa, dan
mengorientasi siswa pada masalah serta menyajikan menyajikan informasi pada
awal pembelajaran. Sedangkan aktivitas siswa dalam mengerjakan LKS terlihat
pada saat siswa setelah mendapatkan tugas LKS dari guru. Aktivitas siswa pada
saat berdiskusi dengan kelompok akan terlihat pada saat proses mengerjakan tugas
dari LKS yang diikuti dengan aktivitas siswa dalam melakukan percobaan yaitu
melakukan eksperimen dalam memecahkan masalah. Kemudian setelah setiap
kelompok selesai mengerjakan LKS, guru menunjuk salah satu perwakilan dari
setiap kelompok untuk menyajikan hasil karya yang diperoleh selama
mengerjakan LKS dengan mempresentasikan di depan kelas. Dalam presentasi ini
aktivitas siswa yang diamati adalah bertanya dan menjawab pertanyaan selama
presentasi berlangsung.

5. Hasil Belajar Matematika


Belajar menurut Slameto (1995:2) belajar adalah “suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.” Sehubungan dengan hasil belajar, Poerwanto (1986:28)
memberikan pengertian hasil belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang
dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.”
Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam
pembelajaran. Menurut Slameto (1995:54-72), faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar adalah sebagai berikut. 10
1) Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar,
faktor ini terdiri dari:
a. faktor jasmani, meliputi: faktor kesehatan dan cacat tubuh;
b. faktor psikologis, meliputi: intelegensi, perhatian, minat, bakat, kematangan
dan kesiapan;
c. faktor kelelahan, seperti kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.
2) Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu, faktor ini terdiri dari:
a. faktor keluarga, meliputi cara didikan orang tua, relasi antar anggota keluarga,
suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, dan latar belakang kehidupan
orang tua;
b. faktor sekolah, meliputi: metode mangajar, kurikulum, relasi guru dengan
siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu
sekolah, standart pelajaran, keadaan gedung sekolah, metode mengajar dan
tugas di rumah;
c. faktor masyarakat, meliputi: kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa,
teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat lainnya.
Dengan demikian hasil belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar
lingkungan terutama dari model atau metode pembelajaran yang digunakan oleh
guru.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu


1. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas III SDN Kemuningsari
Kidul 02 dengan jumlah total 20 siswa, yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 8
siswa perempuan.
2. Tempat Penelitian
Tempat dari penelitian ini adalah di kelas III SDN Kemuningsari Kidul
02 yang beralamatkan di Jl. Manggarejo No.03, Kemuningsari Kidul-Jenggawah
Penentuan lokasi penelitian didasarkan beberapa alasan meliputi:
a) Merupakan tempat peneliti mengajar
b) Aktivitas siswa pada pembelajaran Matematika yang rendah
c) Hasil belajar siswa belum mencapai ketuntasan secara klasikal
3. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 20 April 2021
sampaidengan 04 Mei 2021 dengan rincian sebagai berikut :
1. Siklus I : 20 April 2021 sampai dengan 21 April 2021
2. Siklus II: 04 Mei 2021 sampai dengan 05 Mei 2021
Mata pelajaran yang diteliti adalah Matematika dengan materi keliling bangun
datar.
4. Pihak yang Membantu
Adapan pihak-pihak yang membantu dalam penelitian perbaikan pembelajan
adalah :
1. Ibu Sri Umi Hanik S.Pd. teman sejawat yakni guru Kelas IIIyang
banyak membantu pelaksanaan penelitian ini.
2. Bapak Drs. Laelatul Munir selaku Kepala SDN Kemuningsari Kidul
02 yang telah memberi ijin pelaksanaan penelitian ini.

11 12
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian
tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran
di kelas. Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk memecahkan
permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru
dalam kegiatan pengembangan profesinya (Kunandar, 2010).
Adapun bagan dari model penelitian tindakan kelas yang dimaksud
seperti yang tercantum dalam Arikunto (2010) yaitu sebagai berikut:

Gambar 3.1 Spiral penelitian tindakan kelas Kemmis dan Mc Taggrat (dalam
Arikunto, 2008:16)

Prosedur penelitian ini terbagi dalam bentuk siklus kegiatan dari Hopkins
(dalam Mulyasa, 2009), yang setiap siklus terdiri atas empat kegiatan pokok
adalah kegiatan : perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siklus I
berupa penggunaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Problem Based
Instruction (PBI) materi keliling bangun datar. Sedangkan perencanaan pada
siklus II disusun sesuai dengan hasil refleksi dari siklus I. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar Materi keliling bangun datar
melalui penggunaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Problem Based
Instruction (PBI) telah atau belum tuntas dalam nilai ketuntasan minimal. 13
a. Pra Siklus
Pada tahap ini dilakukan identifikasi kesulitan siswa dalam memahami
materi Materi keliling bangun datar pada pembelajaran ke-1 untuk mencari
informasi mengenai penerapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Penelitian
ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus, yakni siklus I dan siklus II.
b. Siklus I
Tahapan-tahapan yang dilaksanakan dalam siklus I sesuai dengan model
siklus kegiatan dari Hopkins antara lain: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi.
1. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan merupakan langkah awal sebelum melakukan penelitian.
Langkah-langkah tersebut adalah:
a) Menetapkan dan memilih Materi keliling bangun datar yang dijadikan bahan
dalam pelaksanaan penelitian.
b) Menyusun skenario pembelajaran yang disusun oleh peneliti Materi keliling
bangun datar Pembelajaran.
c) Menyusun instrument penilaian meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan
d) Menyusun bahan ajar dan media yang digunakan saat pembelajaran.
2. Tahap Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan ini yaitu melaksanakan proses
pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah
dibuat pada Materi keliling bangun datar dengan menggunakan melalui model
pembelajaran kooperatif tipe Problem Based Instruction (PBI). Setelah
pelaksanaan pembelajaran siklus selesai maka dilakukan penilaian meliputi aspek
sikap, pengetahuan dan keterampilan.
3. Tahap Observasi
Kegiatan obsevasi dilakukan secara bersama antar guru dengan observer.
Dalam hal ini yang bertindak sebagai observer adalah teman sejawat. Selama
pembelajaran berlangsung semua aktivitas dan kesulitan siswa dicatat dan
14
digunakan sebagai bahan masukan dalam pelaksanaan siklus berikutnya.
Observasi bertujuan untuk mengamati proses pembelajaran dan mengetahui
kekurangan-kekurangan guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran
menggunakan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Problem Based
Instruction (PBI) .

4. Tahap Refleksi
Tahap refleksi diperlukan untuk mengkaji segala hal yang telah terjadi
selama pelaksanaan tindakan dan observasi berlangsung. Kegiatan yang dilakukan
pada tahap refleksi yaitu menganalisis, menjelaskan dan mengumpulkan data dari
hasil kegiatan dan observasi. Refleksi pada tindakan ini adalah guru beserta
observer menganalisis aktivitas dan hasil belajar yang diperoleh siswa setelah
melakukan proses pembelajaran. Hasil dari kegiatan refleksi ini akan dijadikan
dasar untuk merencanakan tindakan selanjutnya yaitu siklus kedua. Pelaksanaan
siklus kedua merupakan upaya untuk perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan
pada siklus sebelumnya agar mencapai hasil yang lebih baik.
c. Siklus II
Adapun tahap-tahap yang akan dilaksanakan pada siklus II antara lain:
1. Tahap Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi siklus I, peneliti melakukan perencanaan kembali.
Perencanaan ulang ini diterapkan pada siklus II. Sebelum merevisi perencanaan,
terlebih dahulu membuat catatan-catatan permasalahan yang muncul pada siklus I.
Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus kedua sebagai berikut:
a) Menetapkan dan memilih Materi keliling bangun datar yang dijadikan bahan
dalam pelaksanaan penelitian.
b) Menyusun skenario pembelajaran yang disusun oleh peneliti Materi keliling
bangun datar Pembelajaran.
c) Menyusun instrument penilaian meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan
d) Menyusun bahan ajar dan media yang digunakan saat pembelajaran
2. Tahap Tindakan
Pada tahapan ini tindakan yang dilakukan sesuai dengan yang telah
15
direncanakan. Sama dengan pelaksanaan tindakan siklus I, hanya saja ada
perubahan dan penyempurnaan kegiatan siklus I yang dilaksanakan pada siklus II.
Setelah pelaksanaan pembelajaran siklus selesai maka dilakukan penilaian
meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dari hasil tersebut akan
diketahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II.
3. Tahap Observasi
Kegiatan observasi pada siklus II, tetap seperti kegiatan observasi pada
siklus I. Observer mencatat dan mengamati kegiatan proses pembelajaran mulai
dari awal sampai akhir pembelajaran, yaitu mengamati aktivitas siswa dan hasil
belajar yang diperoleh siswa.
4. Tahap Refleksi
Pada akhir tindakan dalam siklus II, dilakukan refleksi terhadap kegiatan
yang telah dilakukan. Dari hasil refleksi ini disusun kesimpulan dari seluruh
kegiatan pada siklus II, sehingga diperoleh perbandingan peningkatan aktivitas
dan hasil belajar siswa pada siklus I dan II.

C. Teknik Analisis Data


Data yang diperoleh melalui metode pengumpulan data masih mentah.
Untuk dapatnya diambil suatu kesimpulan akhir, maka diperlukan analisa data
yang tepat sebagai proses untuk mengambil kesimpulan tersebut.
Data yang dianalisa dalam penelitian ini adalah:
1. Analisis Aktivitas BelajarSiswa
Aktivitas belajar siswa yang diamati pada penelitian perbaikan
pembelajaran ini adalah keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.Metode
pengumpulan data untuk aktivitas belajar siswa yang diterapkan adalah
menggunakan metode observasi.Hasil dari data aktivitas belajar siswa dianalisis
menggunakan rumus:

a. Keaktifan secara Individu


Rumus Persentase Keaktifan :Jumlah Skor Yang diperolehx 100%
Jumlah Skor Maximum
b. Keaktifan secara Klasikal
Rumus ProsentaseKeaktifan: Jumlah SiswaYang Tuntas x100% 16
Jumlah Seluruh Siswa
Data yang dipresentasikan lalu ditafsirkan menggunakan kalimat yang
kualitatif untuk mengetahui sampai dimana tingkat pencapaian dari masing –
masing data yang diperoleh. Adapun tingkat pencapaian adalah sebagai berikut:
Batas Kategori Predikat
A ≥ 80 % Sangat Baik
70% ≤ A < 80 % Baik
60 % ≤ A < 70 % Cukup Baik
50 % ≤ A < 60 % Kurang
A < 50 % Kurang sekali
Keterangan : A = Aktif
Kriteria keaktifan belajar Matematika siswa kelas III SDN Kemuningsari
Kidul 02Kecamatan Jenggawah tahun pelajaran 2020 / 2021 dapat dinyatakan
sebagai berikut:
1. Keaktifan perorangan, seorang siswa dikatakan aktif apabila telah mencapai
nilai ≥ 70 dari nilai maksmal100.
2. Keaktifan klasikal, suatu kelas dikatakan aktif apabila terdapat minimal 75%
yang telah mencapai nilai ≥ 70 dari nilai maksimal100.

2. Analisis Hasil BelajarSiswa


Kegiatan siswa selama proses kegiatan belajar berlangsung yang
semuanya diperoeh dari observasi yakni meliputi aspek afektif dan psikomotorik.
Kegiatan analisis hasil belajar siswa dlam membuat puisi anak dinilai
menggunakan hasil ketuntasan individu dan hasil ketuntasan secara klasikal.
Hasil dari data ketuntasan belajar siswa dianalisis menggunakan rumus:
a. Ketuntasan secara Individu
Rumus Persentase Ketuntasan :Jumlah Skor Yang diperoleh x 100%
Jumlah Skor Maximum
b. Ketuntasan secara Klasikal
Rumus Prosentase Ketuntasan :Jumlah Siswa Yang Tuntas x100%
Jumlah Seluruh Siswa

Data yang dipresentasikan lalu ditafsirkan menggunakan kalimat yang


kualitatif untuk mengetahui sampai dimana tingkat pencapaian dari masing –
masing data yang diperoleh. Adapun tingkat pencapaian adalah sebagaiberikut: 17

Batas Kategori Predikat


T ≥ 80 % Sangat Baik
70% ≤ T < 80 % Baik
60 % ≤ T < 70 % Cukup Baik
50 % ≤ T < 60 % Kurang
T < 50 % Kurang sekali

Keterangan : T = tuntas
Kriteria ketuntasan belajar Maematika siswa kelas III SDN
Kemuningsari Kidul 02Kecamatan Jenggawah tahun pelajaran 2020 / 2021 dapat
dinyatakan sebagai berikut:
1. Ketuntasan perorangan, seorang siswa dikatakan tuntas apabila telah mencapai
nilai ≥ 70 dari nilai maksmal 100.
2. Ketuntasan klasikal, suatu kelas dikatakan tuntas pabila terdapat minimal 75%
yang telah mencapai nilai ≥ 70 dari nilai maksimal100.
.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Hasil Penelitian Siklus1
a. Hasil Keaktifan Belajar Siswa dalamPembelajaran
Keaktifan selama pembelajaran dinilai berdasarkan lembar
observasi..Berikut disajikan hasil keaktifan siswa pada siklus 1.
Tabel 4.1

Jumlah Siswa 20 siswa


Nilai Persentase 60% B
Jumlah Siswa Diatas Persentase 12 siswa
Jumlah Siswa Dibawah Persentase 8 Siswa

Berdasarkan hasil aktivitas pada siklus 1 diperoleh data bahwa ada 12


siswa dari 20 siswa yang memperoleh nilai persentase dibawah 60 % atau
tepatnya mendapat nilai aktifitas dibawah dari cukup, hal itu dapat menjadi
catatan dalam proses belajar – mengajar selanjutnya.

b. Hasil Belajar Siswa pada SiklusI


Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus 1 diperoleh data hasil belajar
siswa pada tes esay sebagai berikut :
Tabel 4.2
Jumlah Siswa 20 siswa
Rata-rata Nilai 66.40
Jumlah Siswa Tuntas 11 siswa
Jumlah Siswa Tidak Tuntas 9 siswa
Berdasarkan tabel diatas diperoleh data bahwa pada siklus 1 rata – rata
kognitif siswa adalah 66.40 dengan siswa tuntas KKM 11 siswa dan tidak tuntas
KKM adalah 9 siswa.

18 19
c. Refleksi Siklus1
Setelah melaksanakan pengamatan di atas tindakan pembelajaran di kelas
selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan dalam
kegiatan pada siklus I. Hasil refleksi itu adalah :
1. Kegiatan peneliti dalam proses KBM pada siklus I sudah baik, hanya dalam
pemberian tugas kelompok kurang begituoptimal.
2. Keaktifan siswa dalam pelaksanaan siklusI:
a. Siswa yang aktif dalam kegaiatn belajar mengajarada 12anak (60,0%),
dan terdapat 9 anak (40,0%) yang kurang aktif atau cenderung pasif.
b. Agar siswa meningkat keaktifannya, maka pada siklus berikutnya guru
memberikan motivasi, perhatian dan bimbingan kepada siswa untuk
mendiskusikan LKS bersamakelompoknya.
2. Berdasar hasil analisis nilai tes siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas 66,40
dengan ketuntasan klasikal sebesar 60,0%. Ada 9 siswa (36,0%) belum tuntas
belajar.Hasil Penelitian Siklus2

Dari pelaksanaan siklus 2, diperoleh berbagai data yaitu data hasil


aktifitas siswa dalam melakukan permaian dan data hasil belajar siswa dalam
menjawab tesesay.
a. Hasil Keaktifan Belajar Siswa dalam Pembelajaran Pada Siklus2
Keaktifan selama pembelajaran dinilai berdasarkan lembar
observasi.Observasi ini dilakukan pada saat siswa melakukan permaian bersama
dengan kelompoknya.Berikut disajikan hasil penilaian tes kinerja pada siklus 2.
Tabel 4.3
Jumlah Siswa 20
Nilai Persentase 85.0%
Jumlah Siswa Diatas Persentase 17 siswa
Jumlah Siswa Dibawah Persentase Siswa

b. Hasil Belajar Siswa pada Siklus2


Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus 2 diperoleh data hasil belajar
20
siswa pada tes esay sebagai berikut :

19 21
Tabel 4.4
Jumlah Siswa 20 siswa
Rata-rata Nilai 82.00
Jumlah Siswa Tuntas 16 siswa
Jumlah Siswa Tidak Tuntas 4 siswa
Dari tabel diatas dapat diperjelaskan bahwa dengan menerapkan metode
permainan, nilai rata – rata prestasi belajar siswa adalah 82.00 dan ketuntasan
belajar mencapai 88.0% atau 16 siswa dari 20 siswa sudah tuntas. Dengan
demikian siswa sudah tuntas belajar secara klasikal pada siklus kedua dengan
hasil nilai ≥ 70 adalah 88,0%, lebih besar dari ketuntasan yang di kehendaki yaitu
85%.

Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus 1 dan siklus 2 diperoleh


perbandingan sebagai berikut :

Tabel 4.5Perbandingan Ketuntasan Belajar pada siklus 1 dan Siklus 2


OBJEK
NO SIKLUS 1 SIKLUS 2 KET.
PERBANDINGAN
1 Siswa tuntas 11 16 Naik 5 siswa
2 Siswa tidak tuntas 9 4 Turun 5 siswa
3 Rata – rata 66.40 82.00 Naik 15.60
4 Persentase ketuntasan 55.00% 85.00% Naik 30 %

c. Refleksi Siklus2
Pelaksanaan pengamatan pembelajaran di kelas dan dianalisa selanjutnya
diadakan refleksi atas kegiatan pada siklus II. Hasil refleksi ini adalah:
1. Keaktifan siswa dalam pelaksanaan siklus IIdiperoleh:
a. Siswa yang aktif dalam melakukan permainan sudah terdapat
peningkatan sesuai dengan apa yang diharapkan olehpeneliti.
b. Siswa dalam mengerjakan lembar kerja kelompok juga
sudah sesuai dengan prosedur lembarkerja.
2. Peranan guru dalam pelaksanaan siklus IIdiperoleh:
a. Guru selalu memberi motivasi kepada siswa untuk melakukan
permaianan, sehingga banyak siswa yang sudah antusias dalam
melakukanpermaianan. 22

b. Guru selalu berkeliling untuk mengontrol kerja kelompok, sehingga


semua anggota kelompok aktifbekerja.
c. Suasana kelas tertib, terkendali dan kondusif. Dengan demikian proses
pembelajaran dapat berjalan dengan tertib danlancar.
d. Pelaksanaan siklus II dipandang cukup, karena aktifitas selama
melakukan permaianan sudah berjalan dengan baik. Nilai rata-rata
hasil tes siklus II sudah mencapai 82.00 dan ketuntasan belajar
klasikal 88.0%, berarti sudah melebihi tolok ukur yang ditetapkan
yaitu70%.

Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan siklus II secara keseluruhan


pembelajaran melalui metode permaianan pada materi membuat puisi dapat
ditingkatkan.

B. Pembahasan Hasil Penelitian PerbaikanPembelajaran


1. Pembahasan siklus1
Siklus I merupakan pembelajaran dari materi menghitung keliling
bangun datar pada mata pelajaran Matematika di SDN Kemuningsari Kidul 02.
Hasil penelitian pada siklus I ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Hasil Keaktifan Belajar Siswa dalamPembelajaran
Pada siklus 1 lembar observasi, menunjukkan aktifitas belajar
siswa.Seperti meningkatnya aktifitas dan motivasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran, karena dorongan dan pemberian motivasi oleh guru. Untuk kerja
kelompoknya pun menunjukkan aktivitas, seperti diskusi dan tanya jawab antar
teman dalam kelompok, serta memberi pendapat tentang hasil diskusi yang
diperoleh. Namun hal ini belum menunjukkan aktivitas siswa secara optimal
sesuai dengan yang diharapkan, sehingga perlu ditingkatkan lagi.
Berdasarkan hasil lembar observasi aktivitas siswa, skor keaktifan siswa
4 siswa, termasuk dalam kriteria sangat baik.Meskipun demikian masih perlu
ditingkatkan.Hal ini disebabkan siswa masih kurang percaya diri dalam
melaksanakan permainan, dan masih canggung untuk bekerja dalam kelompok,
serta kurangnya pengawasan tingkah laku siswa dalam melakukan diskusi23

kelompok, karena masih ada siswa yang bermain dan mengganggu temannya
sehingga tidak memperhatikan penjelasan guru.Dengan adanya kegiatan belajar
yang belum optimal tersebut perlu adanya perbaikan dengan memberikan
dorongan motivasi kepada siswa untuk bersungguh-sungguh dalam melaksanakan
permainan, menyatukan pendapat, tidak boleh mengganggu teman serta
melakukan diskusi secara aktif dan memberi pujian bagi siswa yang bertanya dan
menjawab pertanyaan. Guru harus mampu memberi perhatian serta motivasi
terhadap kegiatan siswa dalamkelompoknya.

b. Hasil Belajar Siswa Pada SiklusI


Dari hasil pengerjaan tes diperoleh rata-rata hasil belajar siswa
sebesar66.40. Dengan standar ketuntasan belajar klasikal sebesar 70 diperoleh
prosentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 60.0% atau sebanyak 21 siswa
tuntas belajar dengan mendapatkan nilai ≥ 70.Dengan hasil belajar belum
mencapai indikator keberhasilan, oleh karena itu diadakan upaya perbaikan pada
siklus II dengan memotivasi pada siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran.
Berikut ini adalah grafik hasil penilaian belajar siswa, yang diperoleh
dari pelaksanaan siklus I :
Gambar 4.1. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 1

TidakTunta
s Tuntas
40% 60%
2. Pembahasan Siklus2

Siklus I akan digunakan sebagai pedoman perbaikan pembelajaran


dengan menggunakan metode permainan yang dapat meningkatkan keaktifan
siswa pada saat proses pembelajaran yang sangat mempengaruhi hasil belajar
siswa pada siklus II. Beberapa catatan penting yang menjadi dasar perbaikan pada
siklus II adalah : 24

1. Guru harus mampu menciptakan kegiatan permainan yang mampu


menciptakan kondisi pembelajaran yangbaik.
2. Guru harus mampu membagi perhatian yang sama kepada semua siswa,
sesuai dengan peran guru selama pembelajaran berlangsung yakni sebagai
fasilitator.
3. Guru harus mampu menciptakan kondisi diskusi yang sehat dengan
memberikan peran yang sama kepada semua siswa selama diskusi
berlangsung.
4. Perbaikan ini berkaitan dengan perubahan rencana pembelajaran,
pengaturan waktu, pembentukan kelompok atau secara individu,
pelaksanaan tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus II.

a. Hasil Keaktifan Belajar Siswa dalamPembelajaran


Pada siklus II aktivitas siswa lebih meningkat lagi dibandingkan dengan
siklus I. Ditandai dengan perolehan skor total lembar observasi yang tinggi yaitu
17 siswa yang termasuk dalam kriteria sangat baik. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa siswa yang melakukan aktivitas belajar yang sangat baik lebih banyak
dibandingkan dengan siklus I. Ini berarti siswa lebih menguasai permainan dan
berhasil dalam menciptakan kondisi kelas yang kondusif. Siswa juga telah bekerja
sama dengan kelompoknya secara baik, walaupun dalam melakukan permainan
masih didominasi siswa pandai. Tetapi siswa yang pandai di sini sudah mau
membantu siswa yang lain. Hal tersebut sesuai dengan pendapat seorang pakar
yang menyatakan bahwa pembagian kelompok secara heterogen memberikan
kesempatan untuk saling mendukung, meningkatkan relasi dan interaksi serta
memudahkan pengelolaan kelas, karena dengan adanya siswa yang
berkemampuan akademis yang tinggi guru mendapatkan asisten untuk kelompok
(Lie, 2002: 42).Oleh karena itu belajar kelompok sangat diperlukan agar diperoleh
hasil belajar yang lebihbaik.
b. Hasil Belajar Siswa pada SiklusII
Dari hasil tes pada siklus II terdapat peningkatan.Hal ini dapat terlihat dari
tabel 4.1 diperoleh rata-rata hasil tes yang diberikan kepada siswa pada siklus II
adalah sebesar 82.00. Ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 88.8 % atau 25
sebanyak 22 anak dari 25 siswa yang memperoleh nilai ≥70. Dengan hasil belajar
yang diperoleh pada siklus II ini sudah sesuai dengan indikator keberhasilan yang
ditetapkan, maka tidak perlu dilakukan siklusberikutnya.
Berikut ini adalah grafik hasil penilaian belajar siswa, yang diperoleh dari
pelaksanaan siklus 2 :
Tidak Tuntas
15% %

Tuntas
85%

Gambar 4.2. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 2


BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari seluruh kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan selama 2 siklus dan berdasarkan seluruh pembahasan
serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penerapan pendekatan Problem Based Instruction (PBI) dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa selama pembelajaran, ditunjukkan hasil belajar pada
pelajaran Matematika pokok bahasan menghitung keliling bangun datar di
kelas III SDN Kemuningsari Kidul 02 Kec. jenggawah Kab.Jember.
2. Peningkatan hasil belajar siswa dengan pendekatan Problem Based
Instruction (PBI) pada pokok bahasan menghitung keliling bangun datar di
kelas III SDN Kemuningsari Kidul 02 Kec. jenggawah Kab. Jember
mengalami peningkatan ketuntasan klasikal sebesar 28% yang pada siklus 1
nilai rata-rata kognitif sebesar 66.40 dengan ketuntasan klasikal sebesar
60.00% dan pada siklus II nilai rata-rata kognitif sebesar 82.00 dengan
ketuntasan klasikal sebesar85.00%.

B. Saran dan TindakLanjut


Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini ada beberapa
saran yang perlu dipertimbangkan:
1. Guru perlu menyusun lembar kerja siswa dengan langkah-langkah yang
dapat membimbingsiswa.
2. Guru perlu memperhatikan penggunaan alat peraga dalampembelajaran,
3. Pembentukan kelompok belajar dapat membantu siswa menyelesiakan
materi membuat puisi secara bersama-sama dan siswa yang lebih pandai
dapat menjelaskan kepada anggota kelompoknya yang mengalami kesulitan
untuk memahami materi yangdipelajari.

25
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta:Rineka Cipta
James L Mursell. 1975. Pengajaran Berhasil, Jakarta: Universitas Indonesia

Kemendikbud.2013. Panduan Teknis Penilaian di Sekolah Dasar. Jakarta:


KementerianPendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar.
Munandar, Utami.1992. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah
(Petunjuk Bagi Para Guru dan Orang Tua). Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Syaodih, Nana. 2002. Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT. Tarsito

Slavin. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung:Nusa


Media

Purwanto, Ngalim. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.


Tarigan, Henry Guntur. 1984. Prinsip – Prinsip Dasar Sastra, Bandung: Angkasa
Waluyo, Herman J. 1991. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif - Progresif Konsep,
Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Jakarta: Kencana.
Surakhmad, Winarno. 1986. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar dan Teknik
Metode Mengajar. Bandung:Tarsito

26

Lampiran 1

KESEDIAAN SEBAGAI SUPERVISOR 2


DALAM PENYELENGGARAAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

Kepada
Kepala
UPBJJJember
di Jember

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Sri Umi Hanik, S.Pd.
NIP : 19721109 200801 2 010
TempatMengajar : SDN Kemuningsari Kidul 02
AlamatSekolah : Jl. Manggarejo No.03Kemuningsari
Kidul-Jenggawah
Telepon : 0856 9181 5827
menyatakan bersedia sebagai Supervisor untuk membimbing
mahasiswa dalam perencanaan dan pelaksanaan PKP (PDGK4501)
atas:
Nama : Erinna Krisdianti Megananda
NIM : 837592425
ProgramStudi : S 1PGSD
TempatMengajar : SDN Karanganyar 04
AlamatSekolah : Jl. Manggarejo No.03Kemuningsari
Kidul-Jenggawah
Telepon : 0813 5831 9131

Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Jember, 17 April 2021


Mengetahui, Supervisor2
Kepala Sekolah

Drs. Laelatul MuniU Sri Umi Hanik S.Pd.


NIP. 19640707 198303 1 003 NIP.19721109 200801 2 010
27
Lampiran 2

Format Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Matematika

Fakta/Data pembelajaran yang terjadi di kelas :


Setelah diadakan ulangan harian Matematika, hasil belajar siswa kelas IIISDN
Kemuningsari Kidul 02 masih belum mencapai ketuntasan belajar.
Identifikasi masalah :
1. Hasil belajar siswa rendah
2. Model pembelajaran yang digunakan di sekolah masih bersifat konvensional
3. Media/alat peraga jarang digunakan
Analisis masalah :
1. Rendahnya pemahaman siswa terhadap soal-soal matematika
2. Proses pembelajaranmatematikacenderungterpusatpada guru (teacher
oriented).
3. Guru terlalumendominasikelas, sedangkansiswahanyamenjadiobyek di kelas
4. Metode Guru kurangbervariasi.
Alternatif dan prioritas pemecahan masalah :
1. Guru menggunakan pendekatan Problem Based Instruction
2. Guru mengguanakan metode yang bervariasi seperti ceramah,penugasan,
diskusi, presentasi dan tanya jawab
Rumusan masalah :
1. Bagaimana Keaktifan belajar siswa dalam membuat puisi menggunakan
metode permainan pada siswa kelas III SDN Kemuningsari Kidul 02 Tahun
ajaran 2020 /2021?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dalam membuat puisi menggunakan metode
permainan pada siswa kelas kelas III SDN Kemuningsari Kidul 02Tahun
ajaran 2020 /2021?

28
Lampiran 3.1
RPP Pra Siklus

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SDN KEMUNINGSARI KIDUL 02
2020/2021

Kelas: III/2 Menghitung Keliling Bangun Datar dengan Satuan Tidak Baku
Periode :-
Guru Kelas :

Tujuan Pembelajaran
Matematika:
1. Menyebutkan contoh-contoh bangun datar beraturan
2. Menyebutkan contoh-contoh bangun datar tidak beraturan
3. Menyebutkan contoh-contoh satuan tidak baku
4. Menghitung keliling bangun datar beraturan dengan satuan tidak baku
5. Menghitung keliling bangun datar tidak beraturan dengan satuan tidak baku
6. Mengerjakan soal cerita tentang keliling bangun datar beraturan dan bangun
datar tidak beraturan dengan satuan tidak baku

Kegiatan Pembelajaran
- Menyanyikan lagu Garuda pancasila
- Mendengarkan penjelasan materi tentang keliling bangun datar menggunakan
satuan tidak baku
- Mengerjakan soal-soal latihan menghitung keliling bangun datar menggunakan
satuan tidak baku
- Mengerjakan soal cerita menghitung keliling bangun datar menggunakan satuan
tidak baku
- Melakukan refleksi

29
Kegiatan Pembelajaran
Asesmen

Tes Tertulis Matematika

Soal-soal uraian dan soal cerita


Jember, 13 April 2021
Kepala SDN Kemuningsari Kidul 02 Mahasiswa

Drs.Laelatul Munir. Erina Krisdianti Megananda

NIP. 19640707 198303 1 003NIM. 837592425

Lampiran Kegiatan Pembelajaran dan penilaian

Contoh Kegiatan Pembelajaran Matematika


- Menyayikan lagu Garuda Pancasila
- Mendengarkan penjelasan materi tentang keliling bangun datar menggunakan
satuan tidak baku
- Mengerjakan soal-soal latihan menghitung keliling bangun datar menggunakan
satuan tidak baku
- Mengerjakan soal cerita menghitung keliling bangun datar menggunakan satuan
tidak baku
- Melakukan refleksi

Asesmen
Penilaian dilakukan secara menyeluruh mencakup sikap , pengetahuan dan
keterampilan
Sikap diobservasi selama kegiatan belajar mencakup, kedisiplinan, kekompakan
dan kebersihan
Pemahaman tentang menghitung keliling bangun datar dengan satuan tidak baku

30
Lampiran 3.2
RPP Siklus 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SDN KEMUNINGSARI KIDUL 02
2020/2021

Kelas: III/2 Menghitung Keliling Bangun Datar dengan Satuan Tidak Baku
Periode :-
Guru Kelas :

Tujuan Pembelajaran
Matematika:
1. Menyebutkan contoh-contoh bangun datar beraturan
2. Menyebutkan contoh-contoh bangun datar tidak beraturan
3. Menyebutkan contoh-contoh satuan tidak baku
4. Menghitung keliling bangun datar beraturan dengan satuan tidak baku
5. Menghitung keliling bangun datar tidak beraturan dengan satuan tidak baku
6. Mengerjakan soal cerita tentang keliling bangun datar beraturan dan bangun
datar tidak beraturan dengan satuan tidak baku
Kegiatan Pembelajaran
- Menyanyikan lagu Garuda pancasila
- Mendengarkan penjelasan materi tentang keliling bangun datar menggunakan
satuan tidak baku
- Mengerjakan soal-soal latihan menghitung keliling bangun datar menggunakan
satuan tidak baku
- Mengerjakan soal cerita menghitung keliling bangun datar menggunakan satuan
tidak baku
- Melakukan refleksi

31
Kegiatan Pembelajaran
Asesmen

Tes Tertulis Matematika

Soal-soal uraian dan soal cerita


Jember, 20 April 2021
Kepala SDN Kemuningsari Kidul 02 Mahasiswa

Drs.Laelatul Munir. Erina Krisdianti Megananda

NIP. 19640707 198303 1 003NIM. 837592425

Lampiran Kegiatan Pembelajaran dan penilaian

Contoh Kegiatan Pembelajaran Matematika


- Menyayikan lagu Garuda Pancasila
- Mendengarkan penjelasan materi tentang keliling bangun datar menggunakan
satuan tidak baku
- Mengerjakan soal-soal latihan menghitung keliling bangun datar menggunakan
satuan tidak baku
- Mengerjakan soal cerita menghitung keliling bangun datar menggunakan satuan
tidak baku
- Melakukan refleksi
Asesmen
Penilaian dilakukan secara menyeluruh mencakup sikap , pengetahuan dan
keterampilan
Sikap diobservasi selama kegiatan belajar mencakup, kedisiplinan, kekompakan
dan kebersihan
Pemahaman tentang menghitung keliling bangun datar dengan satuan tidak baku

32
Lampiran 3.3
RPP Siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SDN KEMUNINGSARI KIDUL 02
2020/2021

Kelas: III/2 Menghitung Keliling Bangun Datar dengan Satuan Tidak Baku
Periode :-
Guru Kelas :

Tujuan Pembelajaran
Matematika:
1. Menyebutkan contoh-contoh bangun datar beraturan
2. Menyebutkan contoh-contoh bangun datar tidak beraturan
3. Menyebutkan contoh-contoh satuan tidak baku
4. Menghitung keliling bangun datar beraturan dengan satuan tidak baku
5. Menghitung keliling bangun datar tidak beraturan dengan satuan tidak baku
6. Mengerjakan soal cerita tentang keliling bangun datar beraturan dan bangun
datar tidak beraturan dengan satuan tidak baku

Kegiatan Pembelajaran
- Menyanyikan lagu Garuda pancasila
- Mengelompokkan cotnoh-contoh bangun datar beraturan dan tidak beraturan
bersama kelompok
- Mendiskusikan contoh-contoh saruan tidak baku bersama kelompok
- Mengerjakan soal-soal latihan menghitung keliling bangun datar menggunakan
satuan tidak baku secara individu
- Mengerjakan soal cerita menghitung keliling bangun datar menggunakan satuan
tidak baku secara individu
- Melakukan refleksi

33
Kegiatan Pembelajaran
Asesmen

Tes Tertulis Matematika


Soal-soal uraian dan soal cerita
Jember, 04 Mei 2021
Kepala SDN Kemuningsari Kidul 02 Mahasiswa

Drs. Laelatul Munir. Erina Krisdianti Megananda

NIP. 19640707 198303 1 003 NIM. 837592425

Lampiran Kegiatan Pembelajaran dan penilaian

Contoh Kegiatan Pembelajaran Matematika


- Menyanyikan lagu Garuda pancasila
- Mengelompokkan cotnoh-contoh bangun datar beraturan dan tidak beraturan
bersama kelompok
- Mendiskusikan contoh-contoh saruan tidak baku bersama kelompok
- Mengerjakan soal-soal latihan menghitung keliling bangun datar menggunakan
satuan tidak baku secara individu
- Mengerjakan soal cerita menghitung keliling bangun datar menggunakan satuan
tidak baku secara individu
- Melakukan refleksi
Asesmen
Penilaian dilakukan secara menyeluruh mencakup sikap , pengetahuan dan
keterampilan
Sikap diobservasi selama kegiatan belajar mencakup, kedisiplinan, kekompakan
dan kebersihan
Pemahaman tentang menghitung keliling bangun datar dengan satuan tidak baku

34
Lampiran 4

LEMBAR PENGAMATAN
TERHADAP KINERJA GURU
MataPelajaran : Matematika
Kelas : III
Hari/ Tangggal : Selasa, 20 April 2021
FokusObservasi : Penerapan Metode yang Bervariasi,
Penggunaan Alat Peraga,danBenda Nyata

Kemunculan **)
No Aspek yang Diobservasi Tidak Komentar
Ad Ada
a
1 Penerapan Variasi Metode:
Ceramah:
 Menjelaskan pokok – pokok  Sesuai
materi secara sistematis
 MemberikanIlustrasi  Sesuai
 Menggali pengetahuan siswa Sesuai
yang berkaitan denganmateri 
Tanya Jawab:
 MengajukanPertanyaan  Sesuai
 Memberikan kesempatan Sesuai
padasiswa untukbertanya 
 Memindahkan giliranpertanyaan  Sesuai
 Memberikan pertanyaan  Sesuai
yangrelevan
Kerja Kelompok:
 Menjelaskan tugas  Sesuai
yangharus dikerjakan
 MembagikanLKS  Sesuai
 Melakukan supervise Sesuai
terhadap 
kegiatankelompok  Sesuai
 Memberi bantuan kepadakelompok
2 Penggunaan Gambar dan Benda
Nyata
Sebagai Alat Peraga
Penggunaan Gambar:
 Memajang  Sesuai
 Meminta komentar siswa  Sesuai
 Menggunakan gambar sebagai Sesuai
alat peraga yangsesuai 35 
Penggunaan Benda Nyata: 36
 Menggunakan benda nyata Materi tidak
sebagaialat peraga yangsesuai  memerlukan
bendanyata
Evaluasi Pembelajaran
Mencakup kompetensi yang  Sesuai
diharapkan

Mengetahui,
Kepala SDN Kemuningsari Kidul 02

Drs. Laelatul Munir


NIP. 19640707 198303 1 003

Lampiran 5

JURNAL PEMBIMBINGAN SUPERVISOR 2

Nama/NIM : Erina Krisdianti Megananda/837592425


Mengajar di kelas : III (TIGA)
Sekolah :SDN Kemuningsari Kidul 02 Jenggawah
Paraf
Hari/ TindakL
No Kegiatan Hasil/Komentar Maha- Super-
Tanggal anjut
siswa visor 2
1. Minggu/ Pengajuan Judul maksimal Perbaiki
04-04- Judul 25 kata judul
2021
2 Minggu/ Pengajuan Perlu perbaikan Perbaiki
11-04- bab 1 latar belakang bab 1
2021 masalah
3 Minggu/ Pengajuan Tambahi teori- Perbaiki
18-04- bab 2 teori yang relevan bab 2
2021 dengan penelitian
4 Minggu/ Pengajuan Metode analisis Perbaiki
25-04- bab 3 data harus jelas bab 3
2021
5 Minggu/ Pengajuan Pada RPP Perbaiki
02-05- RPP Siklus 1 lengkapi dengan RPP
2021 LKS Siklus 1
6 Minggu/ Pengajuan Tambahi Diagram Perbaiki
09-05- bab 4 dan Peningkatan hasil Bab 4
2021 RPP siklus 2 belajar
7 Minggu/ Pengajuan Kesimpulan Perbaiki
16-05- bab 5 menjawab Bab 5
2021 hipotesis
8 Minggu/ Penyerahan -
23-05- laporan PKP
2021

Jember, 30 Mei 2021


Supervisor 2,

Sri Umi Hanik, S.Pd


NIP.19721109 200801 2 010
37
Lampiran 6.1 Hasil Pekerjaan Siswa Tertinggi Siklus 1
38
Lampiran 6.2 Hasil Pekerjaan Siswa Terendah Siklus 1
39
Lampiran 6.3 Hasil Pekerjaan Siswa Tertinggi Siklus 2
40
Lampiran 6.4 Hasil Pekerjaan Siswa Terendah Siklus 2
41

Anda mungkin juga menyukai