PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)
Oleh:
NURHIDAYAT
NIM : 855879905
Supervisor 1 Mahasiswa,
ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa lapora praktik
pemantapan kemampuan professional (PKP) yang saya susun sebagai
syarat untuk memenuhi mata kuliah PKP pada program studi S1 PGSD
Universitas Terbuka (UT) seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.
Nurhidayat
NIM. 855879905
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang tiada putus kami haturkan kepada Allah SWT,
penyusunan Penelitian Tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Keterampilan
Berhitung Pecahan Menggunakan Media Video Interaktif Siswa Kelas V SDN
Laladan Deket Lamongan Tahun 2021” telah terselesaikan.
Tugas mata kuliah PKP dilaksanakan untuk menemukan masalah
pembelajaran dan mencari solusi dalam bentuk perencanaan pelaksanaan
perbaikan pembelajaran berdasarkan kaidah-kaidah penelitian yang disebut
dengan penelitian tindakan kelas ( PTK). Adapun tujuan dilaksanakan PTK ini
maksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran siswa
serta meningkatkan profesionalisme guru dalam mengelola KBM.
Laporan PTK ini meliputi mata pelajaran eksakta (Matematika) di kelas V
SDN Laladan Lamongan. Mata pelajaran ini dilaksanakan dalam 2 siklus
perbaikan dan dalam pelaksanaanya peneliti dibantu oleh supervisor 2 dalam
mengamati dan mengoreksi setiap siklus perbaikan pembelajaran.
Pada kesempatan kali ini disampaikan rasa terimakasih yang tiada terkira
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan Penelitian Tindakan
Kelas ini, yaitu: Kedua Orang Tua Peneliti, Bapak Rasim dan Ibu Umu
Ukhlishotin, dan Istri tercinta Dian Purwanti yang selalu memberikan dukungan
dan do’a kepada peneliti, serta:
1. Dr. M. Ali Murtadlo, A.Ma., S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing PKP
2. Bapak Kartadji, S.Pd.SD selaku Kepala SDN Laladan
3. Ibu Khalimatus Sa’diyah, S.Pd.SD dan Tutik Harmawati, S.Pd selaku
Supervisor
4. Semua Bapak Ibu guru SDN Laladan Kecamatan Deket Kabupaten
Lamongan
5. Rekan-rekan Mahasiswa Universitas Terbuka 2021 semester 2
6. Semua Siswa Siswi SDN Laladan Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
membantu terselesainya Penelitian Tindakan Kelas ini.
iv
Dalam penyusunan laporan PKP ini, peneliti menyadari masih banyak
kekurangan disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalamanyang
peneliti miliki. Tentunya PTK ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari semua pihak diharapkan agar penelitian-penelitian berikutnya
menjadi lebih baik.
Demikian mudah-mudahan laporan hasil penelitian ini bisa bermanfaat
bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya
Peneliti
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .................................... iii
KATA PENGANTAR............................................................................... iv
DAFTAR ISI............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL..................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK...................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ x
ABSTRAK ................................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................ 4
C. Tujuan Perbaikan Pembelajaran........................................... 4
D. Manfaat Perbaikan Pembelajaran......................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pembelajaran Matematika Di SD......................................... 7
B. Keterampilan Berhitung Pecahan......................................... 9
C. Media Video Interaktif......................................................... 14
D. Penggunaan Video Interaktif Untuk Meningkatkan
Keterampilan Berhitung Pecahan ........................................ 18
E. Hipotesis Tindakan............................................................... 19
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian........................................... 20
B. Setting Penelitian.................................................................. 20
C. Prosedur Penelitian............................................................... 21
D. Teknik Pengumpulan Data................................................... 27
E. Teknik Analisis Data............................................................ 28
vi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Awal Siswa Pratindakan.............................. 30
B. Hasil Tindakan Siklus I........................................................ 31
C. Hasil Tindakan Siklus II....................................................... 38
D. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran........ 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan........................................................................... 49
B. Saran..................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 50
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
viii
DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK
Gambar Halaman
1. Persentase hasil belajar siswa pra tindakan.................................................. 30
2. Persentase hasil belajar siswa siklus I.......................................................... 33
3. Persentase hasil aktifitas siswa siklus I........................................................ 35
4. Persentase hasil aktifitas guru siklus I ......................................................... 37
5. Persentase hasil belajar siswa siklus II......................................................... 40
6. Persentase hasil aktifitas siswa siklus II ...................................................... 42
7. Persentase hasil aktifitas guru siklus II ........................................................ 44
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Surat ketersediaan observer
2. Surat kesediaan penilai I/ supervisor 1
3. Surat kesediaan penilai 2/ supervisor 2
4. Surat pernyataan kepala sekolah
5. Jadwal perbaikan pembelajaran
6. Format perencanaan PTK
7. Berkas RPP siklus I
8. Berkas RPP siklus II
9. Lembar soal siklus I
10. Kunci jawaban siklus I
11. Lembar soal siklus II
12. Kunci jawaban siklus II
13. Lembar observasi siswa siklus I
14. Lembar observasi guru siklus I
15. Lembar observasi siswa siklus II
16. Lembar observasi guru siklus II
17. Rekap nilai siklus I
18. Rekap nilai siklus II
19. Hasil kerja siswa siklus I terendah
20. Hasil kerja siswa siklus I tertinggi
21. Hasil kerja siswa siklus II terendah
22. Hasil kerja siswa siklus II tertinggi
23. APKG 1,2 siklus I peniai 1
24. APKG 1,2 siklus I peniai 2
25. APKG 1, 2 siklus II penilai 1
26. APKG 1, 2 siklus II penilai 2
27. Berita acara
28. Jurnal bimbingan supervisor I
29. Jurnal bimbingan supervisor II
30. Dokumentasi
x
ABSTRAK
Nurhidayat. 2021. Peningkatan Keterampilan Berhitung Pecahan
MenggunakanMedia Video Interaktif Siswa Kelas V SDN Laladan
Lamongan Tahun 2021.
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mata pelajaran Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di
sekolah dasar mempunyai peran penting dalam pembangunan Iptek karena
mempelajari Matematika sama halnya melatih siswa dalam memecahkan
masalah yang dihadapi. Pentingnya belajar matematika tidak terlepas dari
peran dalam berbagai aspek kehidupan. Selain itu, dengan mempelajarai
matematika seseorang terbiasa berpikir secara sistematis, ilmiah
menggunakan logika, kritis, serta dapat meningkatkan daya kreativitasnya.
Mengingat pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari, maka
matematika perlu dipahami dan di kuasai oleh semua lapisan masyarakat
tak terkecuali siswa sekolah sebagai penerus. Matematika di sekolah dasar
adalah kegiatan konkret. Siswa di sekolah dasar belum bisa diajari secara
definisi,
Pembelajaran matematika diharapkan mengembangkan potensi
siswa, sehingga siswa dapat mengkonstruksikan pemahamannya sendiri
dengan peran guru sebagai fasilitator bukan sebagai sumber utama
pembelajaran. Pada pembelajaran matematika terdapat beberapa aspek di
dalam pembelajaran matematika berhitung penjumlahan, pengurangan,
membandingkan, pembagian, dan perkalian. Di dalam materi kelas V ada
bentuk-bentuk pecahan yang terdiri dari pecahan biasa atau sederhana,
pecahan campuran, pecahan desimal, pecahan bentuk persen.
Keterampilan berhitung pecahan sederhana perlu menjadi pusat perhatian
yang lebih karena berhitung pecahan sederhana merupakan dasar
berhitung pecahan lainnya.
2
konsep- konsep pembelajaran secara searah kepada siswa. Hanya sekadar
menerima penjelasan guru tanpa mengetahui bagaimana cara menemukan
konsep tersebut serta memahami bagaimana belajar itu. Mayoritas siswa
kelas V masih kesulitan memahami materi pecahan dengan kompetensi
dasar berhitung pecahan . Hal ini terlihat dari ulangan harian Matematika
siswa kelas V SD Negeri Laladan pada materi pecahan , dari 18 siswa, ada
14 siswa yang nilainya tidak mencapai KKM dan hanya ada 4 siswa yang
telah mencapai KKM. Guru kelas V menentukan nilai KKM adalah 70.
Hal ini ditunjukan hasil belajar siswa materi pecahan sangat rendah hanya
22,22 % siswa yang tuntas belajar, selebihnya mengalami kendala yang
sangat berarti dari 77,77 % yang mendapat nilai sangat kurang. Selama
proses pembelajaran guru masih banyak memnberikan tugas yang berasal
dari LKS atau lembar kerja siswa dan masih jarang dalam menggunakan
media pembelajaran online dalam menyampaikan pelajaran matematika
sehingga siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan maka rumusan
masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika materi pecahan melalui
media Video Interaktif pada Siswa Kelas V SD Negeri Laladan Lamongan
tahun 2021?
2. Bagaimana peningkatan keterampilan berhitung pecahan siswa kelas V SD
Negeri Laladan lamongan 2021 setelah diterapkanya video interaktif ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran materi pecahan melalui
media video interaktif pada siswa kelas V SDN Laladan lamongan tahun
2021.
2. Mendeskripsikan peningkatan keterampilan berhitung pecahan siswa
kelas V SDN Laladan Lamongan tahun 2021 setelah diterapkanya video
interaktif.
4
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian dengan judul “Peningkatan Keterampilan Berhitung
Pecahan Menggunakan Media Video Interaktif Siswa Kelas V SDN
Laladan Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan 2021” di harapkan dapat
bermanfaat:
1. Bagi siswa
a. Meningkatkan keterampilan berhitung pecahan pada pembelajaran yang
disajikan oleh guru melalui video interaktif sehingga hasil belajarnya
meningkat.
b. Meningkatkan kemampuan kerja sama antar peserta didik dalam
memecahkan permasalahan berhitung pecahan pada pembelajaran
matematika melalui media video interaktif.
c. Meningkatkan kerja sama antar siswa dan apresiasi dalam berhitung
pecahan pada mata pelajaran matematika.
2. Bagi Guru
a. Dapat digunakan sebagai upaya peningkatan keterampilan peserta didik
dalam berhitung pecahan dan memilih metode serta alat penilaian
secara tepat yang digunakan untuk membantu anak dalam
meningkatkan keterampilan berhitung pecahan.
b. Mengetahui peningkatan berhitung peserta didik melalui media video
interaktif yang dilakukan dalam pembelajaran matematika materi
pecahan.
c. Dapat menciptakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan.
3. Bagi Sekolah
Penelitian ini di harapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa
sesuai target kurikulum yang telah di tetapkan sehingga memudahkan
pencapaian visi dan misi sekolah.
4.. Bagi orang tua
Dapat mengetahui media pembelajaran yang tepat untuk membantu
belajar anak dirumah sehingga pembelajaran matematika dapat dilakukan
secara optimal.
5. Bagi peneliti lain
Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti berikutnya yang
ingin mengkaji lebih mendalam dengan topic dan fokus serta setting yang
lain untuk memperoleh perbandingan sehingga memperkaya temuan-temuan
penelitian ini.
6
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pembelajaran Matematika di SD
Matematika merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di Sekolah
Dasar. Menurut Ruseffendi (dalam Heruman, 2016: 1), Matematika
merupakan ilmu tentang pola keteraturan, mulai unsur yang tidak
didefinisikan ke unsur yang didefiniskan kemudian ke aksioma, dan akhirnya
ke dalil. Dalam matematika terdapat sebuah pola yang teratur kemudian dapat
disusun menjadi sebuah rumus matematika yang dapat dipelajari oleh semua
orang.
Pembelajaran matematika di sekolah, guru harus menyadari bahwa
setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda dan ada beberapa siswa
yang tidak menyenangi pelajaran matematika. Guru hendaknya menyajikan
pembelajaran yang aktif dan kreatif sehingga siswa merasa senang dalam
belajar Matematika. Heruman (2016: 2) membagi konsep-konsep kurikulum
matematika sekolah dasar sebagai berikut.
1. Penanaman konsep dasar yaitu pembelajaran yang diterima siswa
mengenai suatu konsep baru matematika yang belum pernah dipelajari
sebelumnya. Dalam kegiatan ini diperlukan sebuah media atau alat
peraga yang dapat memudahkan siswa berpikir dari yang konkret ke
konsep matematika yang abstrak.
2. Pemahaman konsep memiliki dua pengertian yang berbeda. Pertama
pemahaman konsep merupakan sebuah pertemuan yang didalamnya
berisi penanaman konsep dasar dan dilanjutkan pemahaman konsep.
Selain itu pemahaman konsep dapat dilakukan pada pertemuan yang
berbeda tetapi merupakan kelanjutan dari penanaman konsep dasar.
Untuk memahami sebuah konsep dibutuhkan pengetahuan konsep
dasarnya terlebih dahulu.
3. Pembinaan keterampilan memiliki dua pengertian yang berbeda.
Pertama pembinaan keterampilan dilakukan pada sebuah pertemuan
yang didalamnya berisi penanaman konsep dasar dilanjutkan
pemahaman konsep dan dilanjutkan kembali pembinaan keterampilan.
Selain itu pembinaan keterampilan juga dapat dilakukan pada
pertemuan yang berbeda tetapi merupakan kelanjutan dari penanaman
dan pemahaman konsep. Pembinaan keterampilan memiliki tujuan
supaya siswa memiliki keterampilan menggunakan konsep
matematika pada kehidupan sehari-hari.
Bruner (dalam Heruman, 2016: 4) mengungkapkan bahwa dalam
pembelajaran matematika siswa dituntut untuk dapat menemukan
pengetahuannya sendiri. Pembelajaran di dalam kelas guru hendaknya
hanya sebagai fasilitator supaya siswa lebih diberi kesempatan untuk
menemukan pengetahuannya sendiri yang dapat dilakukan dengan
membaca buku atau berdiskusi bersama teman sekelompok.
Pembelajaran matematika di SD memiliki tujuan dan fungsi
tersendiri. Menurut Hudoyo (dalam Lentera, 2011) fungsi dari
pembelajaran matematika di SD adalah untuk mengembangkan
kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol-
simbol serta ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas dan
menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Simbol-simbol
itu penting untuk membantu memanipulasi aturan-aturan dengan operasi
yang ditetapkan. Simbolisasi menjamin adanya komunikasi dan mampu
memberikan keterangan untuk membentuk suatu konsep baru. Konsep
baru terbentuk karena adanya pemahaman terhadap konsep sebelumnya,
sehingga matematika itu konsep-konsepnya tersusun secara hirarkis.
Simbol-simbol itu dapat digunakan untuk mengkomunikasikan ide-ide
secara efektif dan efisien. Agar simbol-simbol itu berarti, kita harus
memahami ide yang terkandung di dalam simbol tersebut.
Lentera (2011) menyatakan bahwa terdapat beberapa tujuan
pembelajaran matematika di SD. Tujuan tersebut antara lain 1)
Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan
dalam kehidupan melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran logis,
rasional, kritis, cermat, jujur dan efektif; 2) Mempersiapkan siswa agar
dapat menggunakan matematika dan pola piker matematika dalam
8
kehidupan sehari-hari dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan; 3)
Menambah dan mengembangkan ketrampilan berhitung dengan bilangan
sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari; 4) mengembangkan pengetahuan
dasar matematika dasar sebagai bekal untuk melanjutkan kependidikan
menengah dan 5) membentuk sikap logis, kritis, kreatif, cermat dan
disiplin.
Mata pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sangat
penting, sehingga perlu diberikan kepada siswa mulai dari jenjang sekolah
dasar. Mengingat hakikat matematika berkenaan dengan konsep abstrak
sementara tingkat perkembangan kognitif siswa sekolah dasar pada
umumnya masih berada pada tahap operasional konkret. Berdasarkan
tingkat perkembangan siswa tersebut maka guru sebaiknya menggunakan
media dalam pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran sangat
diperlukan terutama dalam pembelajaran matematika agar konsep yang
bersifat abstrak menjadi lebih mudah dipahami oleh peserta didik.
10
pecahan sama dengan mengambil sebagian dari pecahan itu.
Contoh:
2 1 3 1
+ = ……… dan − =……….. dapat diperagakan
4 4 4 4
seperti berikut:
2 3
4 4
Diambil
Digabung
1 1
4 4
Hasil Hasil
3 2
4 4
2 1 3 3 1 2
Artinya + = Artinya − =
4 4 4 4 4 4
Melalui lembar kerja siswa (LKS) yang berisi gambar-
gambar peragaan penjumlahan pecahan, siswa dapat menulis
beberapa penjumlahan dua pecahan sekaligus menentukan hasil
penjumlahannya. Selanjutnya siswa diajak mengamati hasil
penjumlahan-penjumlahan dari setiap dua pecahan yang telah
dihasilkannya untuk menyimpulkan bahwa: Jika pecahan-pecahan
penyebutnya sama, maka hasil jumlahnya adalah pecahan lain yang
penyebutnya sama dengan penyebut pecahan-pecahan semula dan
pembilangnya merupakan jumlah dari masing-masing pembilang pada
pecahan semula
Perlakuan yang sama dengan memberikan LKS dilakukan
kepada siswa untuk pengurangan-pengurangan 2 (dua) pecahan
hingga siswa dapat mencapai kesimpulan bahwa: Jika 2 (dua)
pecahan penyebutnya sama, maka hasil pengurangannya adalah
pecahan baru yang penyebutnya sama dengan pecahan semula dan
pembilangnya merupakan hasil pengurangan dari pembilang semula.
Bagaimana peragaannya jika pada penjumlahan
/pengurangan pecahan itu penyebut-penyebutnya tidak sama?
Jawabannya adalah tidak dapat langsung dikerjakan tetapi harus
disamakan terlebih dahulu satuan-satuan pecahannya yang tidak
lain adalah menyamakan terlebih dahulu penyebut-penyebutnya
barulah kemudian melakukan operasi untuk pembilangnya
1 1
Contoh + = …..
2 3
1 3
2 6
1 2
3 6
---Di gabung---
1 1 5
+
2 3 6
1 1 3 2 5
Artinya + = + = dari peragaan yang di
2 3 6 6 6
1 1
gambarkan di atas memperlihatkan bahwa hasil dari + tidak jelas
2 3
menunjuk nilai pecahan berapa (gambar di atas). Penjumlahan kedua
pecahan baru akan jelas jika satuan pecahannya disamakan (gambar
1 3 1 2
kanan) artinya pecahan menjadi dan menjadi . Dengan begitu
2 6 3 6
5
peragaan hasilnya menjadi .
6
Pembelajaran matematika di kelas V terdapat berbagai bab
yaitu, operasi hitung membandingkan antara dua pecahan,
penjumlahan, pengurangan, operasi hitung perkalian dan pembagian.
Materi pecahan pada pembelajaran matematika di kelas V terdapat
pada semester satu. Materi pecahan tersebut dibagi terdiri dari 3
kompetensi dasar yaitu mengenal pecahan, berhitung pecahan,
12
membandingkan pecahan sederhana dan memecahkan masalah yang
melibatkan pecahan sederhana. Pada penelitian yang akan dilakukan
kali ini terfokuskan pada materi pecahan dengan kompetensi dasar
membandingkan pecahan, penjumlahan, pengurangan, operasi hitung
perkalian dan pembagian.
b. Membandingkan dua pecahan
Membandingkan dua pecahan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
dengan gambar dan dengan garis bilangan (Sulardi, 2008: 150-154).
Uraian materi membandingkan pecahan sederhana akan dijelaskan
sebagai berikut
Membandingkan pecahan dengan gambar
Membelajarkan materi matematika akan lebih mudah diawali
dengan benda yang konkret dahulu, lalu dilanjutkan dengan cara
semi konkret melalui gambar, dan abstrak. Berikut dijelaskan cara
membelajarkan matematika materi membandingkan pecahan
dengan cara semi konkret.
Dua bilangan dapat dibandingkan dengan menggunakan tanda
sebagai berikut.
1. Tanda >, misalnya a > b, artinya bilangan a lebih besar dari
bilangan b.
2. Tanda <, misalnya a < b, artinya bilangan a lebih kecil dari
bilangan b.
3. Tanda =, misalnya a = b, artinya kedua bilangan (a dan b),
nilainya sama besar
contoh
14
a. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
b. Seluk-beluk proses belajar.
c. Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan.
d. Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran.
e. Pemilihan dan penggunaan media pendidikan.
f. Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan.
g. Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran.
h. Usaha inovasi dalam media pendidikan.
2. Manfaat media dalam pembelajaran
Pada proses pembelajaran, dua unsur yang sangat penting adalah
metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling
berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan
mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai. berbagai aspek lain
yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain metode
pembelajaran, tujuan pembelajaran. Meskipun demikian, dapat dikatakan
bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat
bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan
belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa. Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran
adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga
pembelajaran lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebh khusus ada
beberapa manfaat media yang lebih rinci Kemp dan Dayton (1985)
misalnya, mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran
yaitu:
a. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
c. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
d. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
e. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
f. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan
kapan saja
g. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan
proses belajar
h. Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Selain beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan oleh
Kemp dan Dayton tersebut, tentu saja kita masih dapat menemukan
banyak manfaat praktis yang lain. Manfaat praktis media pembelajaran di
dalam proses pembelajaran sebagai berikut:
a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan
hasil belajar.
b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian
siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang
lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan
siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan
waktu.
d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru,
masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata.
Kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.
3. Jenis-jenis media pembelajaran
Media Pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai
yang paling kecil sederhana dan murah hingga media yang canggih dan
mahal harganya. Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri, ada
media yang diproduksi pabrik. Ada media yang sudah tersedia di
lingkungan yang langsung dapat kita manfaatkan, ada pula media yang
secara khusus sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran.
16
Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak
banyak jenis media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah. Beberapa
media yang paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan adalah
media cetak (buku). Selain itu banyak juga sekolah yang telah
memanfaatkan jenis media lain gambar, model, dan Overhead Projector
(OHP) dan obyek-obyek nyata. Sedangkan media lain seperti kaset audio,
video, VCD, slide (film bingkai), program pembelajaran komputer masih
jarang digunakan meskipun sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi
sebagian besar guru.
4. Video Interaktif
Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-vidi-visum yang
artinya melihat (mempunyai daya penglihatan). Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1995: 1119) mengartikan video dengan: 1) bagian yang
memancarkan gambar pada pesawat televisi; 2) rekaman gambar hidup
untuk ditayangkan pada pesawat televisi. Senada dengan itu, Peter Salim
dalam The Contemporary English-Indonesian Dictionary (1996:2230)
memaknainya dengan sesuatu yang berkenaan dengan penerimaan dan
pemancaran gambar. Tidak jauh berbeda dengan dua definisi tersebut,
Smaldino (2008: 374) mengartikannya dengan “the storage of visuals and
their display on television-type screen” (penyimpanan/perekaman gambar
dan penanyangannya pada layar televisi).
Beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa video itu
berkenaan dengan apa yang dapat dilihat, utamanya adalah gambar hidup
(bergerak), proses perekamannya, dan penayangannya yang tentunya
melibatkan teknologi. Banyak orang yang memahami video dalam dua
pengertian, yakni sebagai rekaman gambar hidup yang ditayangkan (di sini
video sama dengan film dan penyebutan video seringkali dipakai
bergantian dengan film). Aplikasi umum dari video adalah televisi atau
media
Sedangkan pengertian yang kedua adalah sebagai teknologi, yaitu
teknologi pemrosesan sinyal elektronik mewakilkan gambar bergerak.
Disini istilah video juga digunakan sebagai singkatan dari videotape,
perekam video dan pemutar video.
Ada banyak kelebihan video ketika digunakan sebagai media
pembelajaran di antaranya menurut Nugent (2005) dalam Smaldino dkk
(2008: 310), video merupakan media yang cocok untuk pembelajaran,
seperti kelas, kelompok kecil, bahkan satu siswa seorang diri sekalipun.
Kondisi para siswa saat ini yang tumbuh berkembang dalam dunia digital
seperti televisi, di mana paling tidak setiap 30 menit menayangkan
program yang berbeda. Video dengan durasi yang hanya beberapa menit
mampu memberikan keluwesan lebih bagi guru dan dapat mengarahkan
pembelajaran secara langsung pada kebutuhan siswa.
Selain itu, menurut Smaldino sendiri, pembelajaran dengan video
multi-suara bisa ditujukan bagi beragam tipe pebelajar. Teks bisa didisplay
dalam aneka bahasa untuk menjelaskan isi video. Beberapa DVD bahkan
menawarkan kemampuan memperlihatkan suatu objek dari berbagai sudut
pandang yang berbeda.
D. Penggunaan Video Interaktif Untuk Meningkatkan Keterampilan
Berhitung Pecahan
Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya keterampilan siswa
dalam berhitung pecahan sederhana, rendahnya keterampilan berhitung
pecahan sederhana di SD dapat disebabkan banyak faktor di antaranya
adalah : 1) kemampuan siswa memang masih rendah, 2) kualitas materi
pelajaran tidak sesuai dengan tingkat usia siswa, 3) jumlah mata pelajaran
yang terlalu banyak
Video banyak digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Umumnya,
video digunakan sebagai komponen kegiatan belajar konvensional, menjadi
landasan dari pembelajaran campuran, maupun sebagai media penyampaian
materi dalam pembelajaran daring (Brame, 2016). Pemilihan video sebagai
bagian dari kegiatan pembelajaran bukan tak berdasar. Video dapat
memfasilitasi siswa untuk mempelajari suatu materi dengan mengikuti
kecepatan pemahamannya. Video juga fleksibel, dapat disaksikan di mana
18
saja dan kapan saja. Hal ini tampak dari keterlibatan dan hasil belajar siswa
yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode pengajaran melalui whatsapp
Peningkatan keterampilan berhitung siswa dalam bembelajaran
matematika di SD melalui video interaktif merupakan salah satu solusi dalam
masa pandemi yang mengharuskan siswa melaksanakan pembelajaran jarak
jauh, penggunaan media video interaktif dapat membangkitkan minat siswa
agar dapat berpartisipasi aktif dan kreatif dalam pembelajaran matematika
khususnya materi pecahan sederhana. Melalui media video interaktif dapat di
tingkatkan kegiatan belajar mengajar, sehingga akan dapat memperbaiki
kemampuan berhitung siswa materi pecahan sederhana dan meningkkatkan
hasil belajarnya, dengan video interaktif diharapkan agar siswa dapat
memotivasi diri untuk mencari pengetahuan dan pemahaman sendiri dalam
pembelajaran.
Penelitian Zhang (2006) mengemukakan bahwa video interaktif
berpengaruh positif terhadap keterampilan berhitung dan kepuasan siswa
terhadap pembelajaran daring. Penelitian tersebut melibatkan empat kondisi
pembelajaran yang berbeda. Tiga kondisi pertama merupakan pembelajaran
daring dengan video interaktif, video noninteraktif, dan tanpa video.
Pengaturan terakhir merupakan pembelajaran konvensional di kelas. Hasil
dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa siswa yang belajar dalam
lingkungan pembelajaran daring dengan video interaktif di dalamnya
memperoleh hasil belajar yang lebih baik dan kepuasan belajar yang lebih
tinggi dibandingkan dengan tiga pengaturan belajar lainnya.
E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah: jika kegiatan pembelajaran pecahan sederhana menggunakan media
video interaktif maka keterampilan dalam berhitung pecahan sederhana akan
miningkat secara optimal.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
20
setiap siklus meliputi planning (rencana) action (tindakan), observation
(pengamatan), dan reflection (refleksi).
B. Setting Penelitian
1. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 13 November 2021
sampai 20 November 2021, masing-masing siklus terdiri dari satu kali
pertemuan adapun rincian waktunya sebagai berikut:
1) Siklus 1: dilaksanakan selasa tanggal 13 November pukul 08.00 –
09.10. materi titik beratkan pada materi berhitung penjumlahan dan
pengurangan pecahan.
2) Siklus 2: dilaksanakan, selasa 20 November 2021 pukul 08.00 – 09.10
materi dititik beratkan pada pada materi berhitung penjumlahan,
pengurangan pecahan dan perbandingan pecahan.
Subyek penelitian ini yaitu pada siswa kelas V SDN Laladan tahun
pelajaran 2021/2022 dengan jumlah 18 siswa yang terdiri dari 9 siswa
perempuan dan 9 siswa laki laki
2. Tempat, obyek, dan subyek penelitian
Penelitian ini diadakan di kelas V SDN Laladan di Dusun Keduran
Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan pada kelas V jumlah 18 siswa.
Secara rinci dapat dipaparkan sebagai berikut: Tempat pelaksanaan di
SDN Laladan, mata pelajaran Matematika, kelas V, jumlah siswa 18
orang.
Berdasarkan penjelasan ini tampak bahwa subyek dan obyek
penelitiannya adalah sebagai berikut.
a. Subyek penelitiannya siswa kelas V SDN Weduni yang jumlahnya 18
orang yang terdiri dari 9 siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki. Saat
pelaksanaan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai guru kelas V
didampingi oleh teman sejawat bernama Khalimatus Sa’diyah,
S.Pd.SD yang bertindak sebagai observer.
b. Obyek penelitian ini adalah peningkatan keterampilan berhitung
menggunakan media video interaktif.
C. Prosedur Penelitian
Sesuai jenis penelitian yang dipilih, penelitian ini menggunkaan model
penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam Sugiarti,1997:6), yaitu
berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus berikutnya. Setiap siklus
meliputi planning (rencana) action (tindakan), observation (pengamatan), dan
reflection (refleksi). Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan ini
dapat dilihat pada gambar berikut :
22
Pembelajaran), menyiapkan lembar kerja siswa, menyiapkan
instrument pengumpulan data, menentukan kriteria keberhasilah
pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dalam penelitian.
Setelah diketahui keterampilan siswa kelas V SDN Laladan
menunjukan minimal 80 % siswa belum memiliki kompetensi yang di
harapkan maka peneliti menyusun alternatif pemecahan masalah
(rencana tindakan) siklus 1. Penyusunan alternatif pemecahan masalah
melalui tindakan pada siklus 1 ini dilakukan secara kolaboratif dengan
teman sejawat yang nantinya bertindak sebagai observer pada saat
proses pembelajaran. Selain menyusun alternatif pemecahan masalah
melalui tindakan siklus 1, peneliti juga menetapkan urutan kegiatan
pembelajaran, menyusun RPP, membuat lembar observasi, dan
beberapa peralatan pendukung terlaksananya tindakan siklus 1.
b. Tahap 2. Pelaksanaan Tindakan (acting)
Pelaksanaan tindakan ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kegiatan menyusun rencana tindakan. Pelaksanaan
tindakan ini sebagai action tindakan yang direncanakan oleh peneliti
pada tahap perencanaan tindakan. Hasil dari refleksi awal dan
alternatif pemecahan yang telah dituangkan di dalam rencana
tindakan digunakan sebagai pijakan bagi peneliti dalam memberikan
tindakan pada siklus 1. Pada tahap ini peneliti didampingi oleh teman
sejawat yang bertindak sebagai observer. Peneliti melakukan
pembelajaran berdasarkan rencana tindakan, yakni membelajarkan
siswa melalui daring materi berhitung pecahan sederhana, di fokuskan
pada penjumlahan dan pengurangan pecahan
c. Tahap 3. Pengamatan (observing)
Tahap pengamatan (observasi) dilakukan saat pembelajaran.
Bertindak sebagai pengamat utama adalah teman sejawat yang telah di
tunjuk sebelumnya. Selain itu, peneliti juga bertindak sebagai guru
juga melakukan pengamatan yang telah dilakukan oleh teman sejawat
(observer) dengan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti adalah
terletak pada subyek pengamatan. Pengamatan yang dilakukan oleh
observer adalah mengamati seluruh bentuk kegiatan yang dilakukan
oleh peserta didik, serta situasi dan kondisi yang tampak pada saat
berlangsungnya proses pembelajaran. Pengamatan semacam ini tidak
dapat dilakukan oleh peneliti sendiri sehingga di butuhkan kehadiran
orang lain yang melakukan rekaman dari semua bentuk kejadian.
Hasil observasi digunakan sebagai bahan refleksi. Sedangkan
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti adalah terbatas pada aktifitas
yang dilakukan oleh siswa. Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti
ini berfungsi sebagai jalan untuk dapat memberikan tindakan secara
tepat pada proses pembelajaran yang berlangsung.
Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang hasil
kegiatan siswa yang telah dilakukan. Adapun observasi yang
dilakukan meliputi observasi kelas, dilakukan untuk mendapatkan data
tentang keterampilan berhitung pecahan sederhana menggnakan video
interaktif dan observasi hasil kegiatan pembelajaran, yakni berbentuk
ketercapaian kompetensi oleh peserta didik dalam kegiatan berhitung
pecahan.
d. Tahap 4. Refleksi (reflecting)
Pelaksanaan refleksi ni sangat penting artinya bagi peneliti
untuk menentukan tindakan berikutnya. Refleksi ini dilakukan setelah
berakhirnya pelaksanaan tindakan 1. Peneliti menyampaikan berbagai
macam permasalahan yang terjadi yang dialami pada saat pelaksanaan
tindakan 1. Observer juga menyampaikan hasil observasinya ketika
tindakan 1. Observer menyampaikan beberapa keunggulan yang sudah
dicapai oleh peneliti. Selain itu, beberapa kekurangan yang
dijumpaijuga diungkapkan kepada peneliti.
Hal ini dilakukan dengan harapan diketahui kelemahandan
kelebihan pelaksanaan pembelajaran pada tindakan. Dengan
diketahuinya kedua hal ini maka mempermudah peneliti untuk
menentukan tindakan selanjutnya agar lebih baik. Melalui diskusi
bersama (antara peneliti dengan teman sejawat yang bertindak sebagai
observer) ditentukan cara yang terbaik untuk memperbaiki proses
24
pembelajaran pada tindakan 1. Yang selanjutnya di gunakan sebagai
dasar melakukan tindakan 2 yang lebih baik.
2. Siklus 2
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1, peneliti mengadakan
perbaikan rencana pelaksanaan pembelajaran terutama pada media
pembelajaran. Penerapan siklus 2 sama halnya siklus 1 untuk mencapai
tujuan yang diharapkan.
26
untuk dapat memberikan tindakan secara tepat pada proses pembelajaran
yang berlangsung saat itu.
Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang hasil
kegiatan siswa yang telah dilakukan. Adapun observasi yang dilakukan
meluputi observasi kelas, dilakukan untuk mendapatkan data tentang
pecahan sederhana materi penjumlahan, pengurangan dan
membandingkan yaitu berbentuk ketercapaian kompetensi oleh siswa
dalam kegiatan berhitung pecahan.
28
Analisis data merupakan proses mencari dan mengatur secara
sistematis semua transkip wawancara, cacatan lapangan, dan bahan-bahan
lain yang telah terhimpun untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman
mengenai data meliputi: mengatur, mengurutkan, mengelompokan, memberi
kode dan mengkategorikan dengan tujuan menemukan tema (moleong, 2003)
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik deskriptif kualitatif. Adapun kreteria ketuntasan yang di tetapkan pada
penelitian ini adalah:
1. Jika nilai rata-rata yang diperoleh 91-100 kategori A (Amat Baik), siklus
dapat dihentikan
2. Jika nilai rata-rata yang diperoleh 75-90,9 kategori B (baik), dinyatakan
tuntas/berhasil, siklus berikutnya dapat di hentikan.
3. Jika nilai rat-rata yang diperoleh 60-74,9 kategori C (cukup), di nyatakan
belum tuntas, siklus diteruskan
4. Jika nilai rata-rata yang diperoleh 0-59,9 kategori D (kurang), dinyatakan
belum tuntas sehingga siklus diteruskan
Teknik analisis data dalam memperoleh data pada kegiatan pelaksanaan
perbaikan pembelajaran, peneliti menggunakan data kualitatif dan kuantitatif:
1. Data kualitatif
Data kualitatif di peroleh melalui lembar observasi dan dianalisis secara
deskriptif kualitatif.
2. Data kuantitatif
Data kuantitatif diperroleh melalui hasil tes siswa dan analisis secara
kuantitatif. Menurut Mames dalam Rutsam (2010:53) untuk mengetahui
tingkat ketuntasan belajar siswa secara kuantitatif setiap siklus dengan
menggunakan rumus :
∑ skor yang di peroleh
Nilai = x 100
∑ skor maksimum
Sedangkan untuk mengetahui persentase keberhasilan siswa pada tiap
siklusnya dengan menggunakan rumus.
∑ siswa yang tuntas
Nilai = x 100
∑ semua siswa
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
100 %
80 %
60 % tuntas
40 % belum tuntas
20%
0% 30
Pra tindakan
Gambar 1. Grafik Presentase Hasil Belajar Peserta didik yang Tuntas
dan Belum Tuntas pada Pra Tindakan
32
14 SAFIRA NADIVA 82,85 T
15 TURANGGA SETA 57,14 TT
16 M IQBAL MAULANA 74,28 T
17 GUNTUR ALMA A 82,85 T
18 MEISHIN S 74,28 T
Jumlah 1251,33
Rata-rata 69,51
Jumlah peserta didik tuntas 10 peserta didik
Jumlah peserta didik tidak tuntas 8 peserta didik
Persentase peserta didik yang tuntas 55,55%
Persentase peserta didik yang tidak 44,44%
tuntas
Keterangan: T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa peserta didik
telah mengalami peningkatan daripada prasiklus, namun peserta didik
belum tuntas secara keseluruhan dalam belajar, karena belum memenuhi
standart ketuntasan (KKM) yaitu 70
Tabel tersebut menunjukkan dari hasil tes siklus I ada 8 peserta
didik (44,44%) yang tidak tuntas dan 10 peserta didik (55,55%) yang
tuntas. Sedangkan nilai tertinggi 82,85 dan nilai terendah 51,14. Sehingga
masih ada perbedaan yang cukup jauh antara nilai tertinggi dengan nilai
terendah. Rata-rata hasil tesnya yaitu 69,51
Presentase hasil belajar matematika materi pecahan kelas V SD
Negeri Laladan pada siklus I dapat disajikan dalam grafik sebagai berikut
100 %
80 %
60 % tuntas
40 % belum tuntas
20%
0%
Siklus I
Gambar 2. Hasil Belajar Peserta didik pada Siklus I
Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa peserta didik yang
tuntas dalam mengerjakan soal pada siklus I sebesar 55,55%, sedangkan
peserta didik yang belum tuntas sebesar 44,44%. Hal tersebut
menunjukkan adanya peningkatan peserta didik yang tuntas pada siklus I
sebesar 20,44% dibandingkan pada saat pra tindakan.
Dari hasil tindakan siklus I yang telah terurai seperti di atas maka
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika materi pecahan
kompetensi dasar berhitung pacahan telah mengalami peningkatan. Tetapi
tindakan pada siklus I belum memenuhi nilai target yang ingin dicapai.
Jadi pembelajaran pada siklus 1 belum berhasil atau masih perlu
perbaikan, peneliti bersama teman sejawat menetapkan penelitian harus
dilanjutkan pada tindakan siklus ke II.
Table 4.2
Hasil pengamatan terhadap aktvitas peserta didik
No Aspek yang diobservasi Persentase
1 Peserta didik mempersiapkan diri dengan tertib
dibangkunya masing-masing, menjawab salam, 60
berdo’a bersama
2 Mendengarkan penjelasan guru tentang materi
yang disampaikan dengan rasa hormat dan 80
perhatian
3 Mengenal dan menyebutkan materi pecahan yang
80
disampaikan guru dengan semangat
4 Peserta didik menjawab pertanyaan tentang materi
75
pecahan dengan dipandu guru dengan tekun
5 Peserta didik membuat catatan tentang hal-hal
yang dianggap penting dalam penjelasan yang 60
dilakukan guru
6 Mengumpulkan tugas yang telah dikerjakan 60
7 Mendengarkan kesimpulan dari tugas yang
60
diberikan guru dengan seksama dan disiplin
Rata-rata 67,85
Keterangan
A = 85-100 (baik sekali)
B = 75-84 (baik)
34
C = 60-74 (cukup)
D = ≤ 60 (kurang)
36
yang telah dibahas jelas dalam
dalam menyimpulkan
pembelajaran materi
Rata-rata 87,5
120%
100%
80%
60%
40% Aspek
,
20% .
0%
si r n n ik hi
r b an
s ep aja jara iata d id ak awa ul
r n la g a s j p
Ap
e ha be ke rt a a im
p ba m an ese tug any K es
an e i i T
ha P pa P
be
r
Ta siap an am ndu m
ju
Pe
r
Tu ny em
a
M
e
Pe M
4. Refleksi siklus I
Pada tahap ini peneliti bersama dengan supervisor membuat
kesimpulan dan keputusan hasil pembelajaran. Kesimpulan didasarkan dari
hasil pengamatan mulai perencanaan dan pelaksanaan perbaikan siklus I
Secara keseluruhan pembelajaran telah berlangsung sebagaimana
yang direncanakan namun berdasarkan data yang terkumpul dari hasil
perbaikan pembelajaran pada siklus I belum menunjukan peningkatan
yang signifikan atau masih terdapat peserta didik yang belum tuntas dalam
belajar, maka diputuskan untuk melanjutkan pada siklus II. Kekurangan
yang muncul pada siklus I seperti guru dalam menyampaikan materi masih
terlihat gugup, suara dari video pembelajaran juga kurang jelas, alat bantu
pendukung video pembelajaran juga masih belum maksimal yang
berakibat tampilan gambar nya juga kurang jelas dapat dijadikan bahan
perbaikan pada siklus berikutnya.
38
pecahan menggunakan media video pembelajaran interaktif. Kegiatan awal
guru menyiapkan media video pembelajaran sambil mengulang materi
yang sudah dipelajari pada siklus I. selain itu guru juga memotvasi peserta
didik untuk aktif mengikuti pembelajaran. Pada kegiatan ini media video
pembelajaran interaktif digunakan untuk menjelaskan tentang berhitung
pecahan. Membahas tentang menambahkan, menjumlahkan dan
membandingkan pecahan dengan video pembelajaran. Pada kegiatan akhir
peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan. Guru juga memberikan nasihat
kepada peserta didik untuk belajar dengan giat. Berikut ini tabel hasil
belajar matematika materi pecahan kompetensi dasar berhitung pecahan
pada siklus II, data yang diperoleh dari hasil tes pada siklus II adalah
ukuran menentukan prestasi belajar pada materi pelajaran.
3. Pengamatan Siklus II
Selama pelaksanaan perbaikan pembelajaran peneliti melakukan
pengamatan/ observasi terhadap pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran peneliti di bantu supervisor 2
dalam melakukan observasi selama proses perbaikan pembelajaran.
Berikut data yang diperoleh dari hasil observasi.
Tabel 4.4
Daftar nilai siklus II kelas V SDN Laladan Lamongan
No Nama peserta didik Nilai Ket
1 A FAHMI ALKHUSAIRI 77,14 T
2 ALEYSA DANIA A 74,28 T
3 ALFIANSYAH ABI M 85,71 T
4 AMRINA ROSYADA 97,14 T
5 EDVAN DWI H 88,57 T
6 ELVIANA ANUGRA L 85,71 T
7 KEYLA ALMAS A 85,71 T
8 LINA NAFIATUS S 71,42 T
9 M DENIS TIRTA 97,14 T
10 M FALAKHUL AKMAL 100 T
11 M RAFI RAMDHANI 97,14 T
12 NAHDA RIHADATUL AISY 80 T
13 NUR LAILA ALIVIYAH 68,57 TT
14 SAFIRA NADIVA 97,14 T
15 TURANGGA SETA 77,14 T
16 M IQBAL MAULANA 68,57 TT
17 GUNTUR ALMA A 77,14 T
18 MEISHIN S 65,71 TT
Jumlah 1494,23
Rata-rata 83,01
Jumlah peserta didik tuntas 15 peserta didik
Jumlah peserta didik tidak tuntas 3 peserta didik
Persentase peserta didik yang tuntas 83,33%
Persentase peserta didik yang tidak tuntas 16,66%
Keterangan: T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa peserta didik
telah mengalami peningkatan daripada siklus I, namun peserta didik belum
tuntas secara keseluruhan dalam belajar, karena belum memenuhi standart
ketuntasan (KKM) yaitu 70
Tabel tersebut menunjukkan dari hasil tes siklus II ada 15 peserta
didik (83,33%) yang tuntas dan 3 peserta didik (16,66%) yang belum
tuntas. Sedangkan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 65,71. Sehingga
masih ada perbedaan yang cukup jauh antara nilai tertinggi dengan nilai
terendah. Rata-rata hasil tesnya yaitu 83,01.
Presentase hasil belajar matematika materi pecahan kelas V SD
Negeri Laladan pada siklus II dapat disajikan dalam grafik sebagai berikut:
100 %
80 %
60 % tuntas
40 % belum tuntas
20%
0%
Siklus II 40
Gambar 5. Grafik Presentase Hasil Belajar Peserta didik yang
Tuntas dan Belum Tuntas pada Siklus II
100%
95%
90%
85%
80% Aspek
,
75% -
70%
an an an an an s n
rk ah ya at ga lka
r tib a c n t tu u
te ng pe ta ca n p
Ke de an per u at ulka nyim
en tk b p e
M bu wab em um M
y e ja M g
en en en
M m M
42
Selain aktifitas peserta didik, kemampuan guru dalam
melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran menggunakan media
video pembelajaran interaktif merupakan factor yang sangat menunjang
keberhasilan pembelajaran.
120%
100%
80%
60%
40% Aspek
,
20% _
0%
si r n n ik hi
r b an
s ep aja ja ra ia ta
Did
A k awa ul
r n la g J p
Ap
e ha be Ke rta as
ny
a
es
im
p ba em ian ese Tug a K
ha an P ri T
P pa du
Ta siap u an a m n m
be
r j ny a e
Pe Tu Pe em M
M
44
Pada tahap ini peneliti bersama dengan supervisor 2 membuat
kesimpulan dan keputusan tentang rangkuman hasil pembelajaran.
Kesimpulan didasarkan dari hasil pengamatan mulai perencanaan dan
pelaksanaan perbaikan siklus II.
Secara keseluruhan pembelajaran telah berlangsung sebagaimana
yang direncanakan namun berdasarkan data yang terkumpul dari hasil
perbaikan pembelajaran pada siklus II menunjukan peningkatan yang
signifikan terhadap hasil belajar peserta didik dalam belajar, adapun
peserta didik yang belum tuntas dalam belajar akan dibimbing oleh guru
diluar jam pelajaran. Peneliti dan supervisor 2 memutuskan penelitian
tindakan kelas di hentikan, sebab kemampuan berhitung pecahan sudah
menunjukan peningkatan dan nilai sudah memenuhi KKM.
7) Mengembangkan imajinasi
8) Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan penjelasan yang
lebih realistik
46
Pada siklus berikutnya peserta didik harus lebih memahami dan teliti
dalam berhitung pecahan. Jadi, pembelajaran pada siklus I belum
berhasil atau masih perlu perbaikan, untuk melanjutkan siklus ke II.
2. Siklus II
a. Tahap perencanaan penelitian sudah melaksanakan tindakan perbaikan
pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah dalam RPP yang telah
dibuat. Perencanaan penggunaan media video pembelajaran interaktif
dapat meningkatkan kemampuan berhitung peserta didik kelas V SDN
Laladan Lamongan Kelebihan Media Video Pembelajaran Interaktif
antara lain:
1) Mengatasi kebosanan
7) Mengembangkan imajinasi
48
pecahan secara cepat.
Respon peserta didik terhadap pembelajaran matematika
dengan menggunakan media video pembelajaran interaktif ini sangat
baik, terlihat dari kenaikan antusiasme dan keterlibatan peserta didik
dalam mengikuti proses pembelajaran. Data yang telah dideskripsikan
di atas, merupakan hasil dari implikasi tindakan yang telah
dilaksanakan, karena 83,33 % dari jumlah peserta didik mencapai nilai
> 70, maka penelitian ini diakhiri pada siklus II.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pembelajaran dengan menggunakan media video pembelajaran
interaktif meningkatkan kemampuan berhitung peserta didik pada materi
pecahan di kelas V SD Negeri Laladan dari siklus I hingga siklus II dapat
disimpulkan sebagai berikut.
50
Zakky,D 2020. Pengertian media pembelajaran . diambil dari:
https://www.zonareferensi.com/pengertian-media-pembelajaran/ di akses
16 oktober 2021
Arsyad, azhar 2013, pengertian manfaat jenis media pembelajaran, diambil dari
https://www.asikbelajar.com/pengertian-manfaat-jenis-dan-pemilihan/ di
akses 16 oktober 2021
Heruman. 2016. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Hirdjan 1997. Permainan Matematika 7 Operasi Bilangan Kartu Matematika.
Yogyakarta: FPMIPA IKIP Yogyakarta.
Hudojo, H. (1988). Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Departemen dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Izzaty, R.E., dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.
Kartika, R.(2012). Kajian Kemanfaatan Alat Peraga. Diakses melalui
http://cahayasangbintang.blogspot.co.id/2012/03/kajian-kemanfaatan-alat-
peraga.html. Pada tanggal 17 Oktober 2021 Pkl. 13.00 WIB
Lentera (2011). Pembelajaran Matematika di SD. Diakses melalui
http://lenterakecil.com/pembelajaran-matematika-di-sekolah-dasar/
Pada tanggal 17 Oktober 2021 Pkl. 14.00 WIB
Muhsetyo, G,. dkk. (2008). Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas
Terbuka
Prihandoko, A.C.(2006). Memahami Konsep Matematika Secara Benar dan
Menyajikannya dengan menarik.Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional.
Purwanto. (2010). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta:Kencana.
Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sulardi (2008). Pandai Berhitung Matematika.Jakarta: Erlangga.
Murtadlo, Ali. 2020,Mudahnya Menjadi Peneliti PTK Secara Professional.
Jombang: cv Mahasurya Pustaka
Sekti, (2021). Matematika || Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Berpenyebut
Sama - YouTube Diakses Pada Tanggal 1 November 2021 Pkl. 18.00 WIB
Sekti. (2021). Matematika || Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Berpenyebut
Beda - YouTube Diakses Pada Tanggal 1 November 2021 Pkl. 19.00 WIB
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
31. Surat ketersediaan observer
32. Surat kesediaan penilai I/ supervisor 1
33. Surat kesediaan penilai 2/ supervisor 2
34. Surat pernyataan kepala sekolah
35. Jadwal perbaikan pembelajaran
36. Format perencanaan PTK
37. Berkas RPP siklus I
38. Berkas RPP siklus II
39. Lembar soal siklus I
40. Kunci jawaban siklus I
41. Lembar soal siklus II
52
42. Kunci jawaban siklus II
43. Lembar observasi siswa siklus I
44. Lembar observasi guru siklus I
45. Lembar observasi siswa siklus II
46. Lembar observasi guru siklus II
47. Rekap nilai siklus I
48. Rekap nilai siklus II
49. Hasil kerja siswa siklus I terendah
50. Hasil kerja siswa siklus I tertinggi
51. Hasil kerja siswa siklus II terendah
52. Hasil kerja siswa siklus II tertinggi
53. APKG 1,2 siklus I peniai 1
54. APKG 1,2 siklus I peniai 2
55. APKG 1, 2 siklus II penilai 1
56. APKG 1, 2 siklus II penilai 2
57. Berita acara
58. Jurnal bimbingan supervisor I
59. Jurnal bimbingan supervisor II
60. Dokumentasi
Kepada
Kepala UPBJJ-UT SURABAYA
Di Surabaya
Kepada
Kepala UPBJJ-UT SURABAYA
Di Surabaya
54
Telepon : 085645396633
Menyatakan bersedia sebagai penilai 1/ supervisor 1 untuk membimbing
mahasiswa dalam perencanaan dan pelaksanaan PKP (PGK4501) atas:
Nama : Nurhidayat
NIM : 855879905
Program Studi : S-1 PGSD
Tempat Mengajar : SDN LALADAN
Alamat Sekolah : Desa Laladan, Kec. Deket, Kab. Lamongan
Telepon : 085730553540
Kepada
Kepala UPBJJ-UT SURABAYA
Di Surabaya
SURAT PERNYATAAN
Yang bertandatangan dibawah ini kepala sekolah SDN LALADAN kecamatan
deket kabupaten lamongan:
Nama : Kartadji, S.Pd.SD
NIP : 19630708 198303 1 014
Jabatan : Kepala Sekolah
56
Dengan ini menerangkan bahwa:
Nama : Nurhidayat
NIM : 855879905
Kartadji, S.Pd.
NIP.19630708 198303 1 014
JADWAL, NAMA SUPERVISOR 2, DAN PENILAI 1 PRAKTEK PERBAIKAN PEMBELAJARAN PKP
Nama mata kuliah : PKP Kabupaten/kota : LAMONGAN
Pokjar : S1 PGSD UPBJJ-UT : SURABAYA
Nama, Nip
Kelas, tempat dan
NO Nama Nim Mata pelajaran/tema Siklus1 Siklus 2 Penilai 1/ Penilai 2/
alamat mengajar
supervisor 1 supervisor 2
1 Nurhidaya 855879905 Kelas V SDN Matematika/ 13 November 2021 20 November 2021 Dr M. Ali Murtadlo, Tutik
t LALADAN berhitung pecahan pukul 08.00-09.10 pukul 08.00–09.10 A.Ma., S.Pd., M.Pd. Harmawati,
S.Pd
Format Perencanaan Perbaikan Pembelajaran
Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Matematika
Identifikasi masalah:
Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan sebagian besar siswa belum
memahami dan belum bisa berhitung pecahan dalam matematika
Analisis masalah:
Guru mengalami kesulitan mengajar pada Mata pelajaran Matematika
khususnya materi pecahan, dan selama ini guru belum pernah memakai media
pembelajaran berupa video dalam pembelajaran matematika materi pecahan.
Akibatnya nilai mata pelajaran matematika yang diperoleh siswa relatif
menurun dan hanya menjelaskan materi dengan media gambar tanpa
mengajak siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
Rumusan Masalah:
3. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika materi pecahan melalui
media Video Interaktif pada Siswa Kelas V SD Negeri Laladan Lamongan
tahun 2021?
4. Bagaimana peningkatan keterampilan berhitung pecahan siswa kelas V SD
Negeri Laladan lamongan 2021 setelah diterapkanya video interaktif ?
52
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mengamati tayangan video pembelajaran tentang operasi hitung dan
penjelasan dari guru siswa dapat :
- Menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan penjumlahan dua
pecahan sederhana berpenyebut sama dengan benar
- Menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan pengurangan dua
pecahan berpenyebut sama dengan benar
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi kegiatan
1. Guru mengawali pembelajaran memberi salam dan mengajak
berdoa
C. MATERI PERBAIKAN
Konsep menjumlah pada pecahan sama dengan menggabungkan kedua
pecahan sementara konsep mengurang pada pecahan sama dengan mengambil
sebagian dari pecahan itu. Contoh:
2 1 3 1
+ = ……… dan − =………..
4 4 4 4
dapat diperagakan seperti berikut
2 3
4 4
Diambil
Digabung
1 1
4 4
Hasil Hasil
3 2
4 4
2 1 3 3 1 2
Artinya + = Artinya − =
4 4 4 4 4 4
54
F. PENILAIAN HASIL BELAJAR
Kompetensi Indikator Teknik Bentuk
Pencapaian Penilaian Penilaian
Menyelesaikan
permasalahan
tentang
Tes Tulis Lembar Tes
penjumlahan
pecahan biasa ber
penyebut sama
Kognitif
Menyelesaikan
permasalahan
tentang Lembar
Penugasan
pengurangan Penilaian Tugas
pecahan biasa ber
penyebut sama
Menunjukkan
Pembilang dan
Penyebut
Mempresentasikan Pengamatan
Psikomotor Unjuk Kerja
hasil diskusi Unjuk Kerja
kelompok di
depan kelas
Menunjukkan
sikap berani
menyampaikan
pendapat, Lembar
menghargai, Pengamatan
Afektif Pengamatan
bekerja sama, Sikap
Sikap
ketepatan waktu
(disiplin), dan
jujur.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mengamati tayangan video pembelajaran tentang operasi hitung dan
penjelasan dari guru siswa dapat :
- Menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan penjumlahan dua
pecahan sederhana berpenyebut sama dengan benar
- Menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan pengurangan dua
pecahan berpenyebut sama dengan benar
- Menjelaskan perbandingan antara dua pecahan dengan benar
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiata Deskripsi kegiatan
n
1. Guru mengawali pembelajaran memberi salam dan mengajak
berdoa
56
atau penguatan.
C. MATERI PERBAIKAN
Konsep menjumlah pada pecahan sama dengan menggabungkan kedua
pecahan sementara konsep mengurang pada pecahan sama dengan mengambil
sebagian dari pecahan itu. Contoh:
2 1 3 1
+ = ……… dan − =………..
4 4 4 4
dapat diperagakan seperti berikut
2 3
4 4
Diambil
Digabung
1 1
4 4
Hasil Hasil
3 2
4 4
2 1 3 3 1 2
Artinya + = Artinya − =
4 4 4 4 4 4
Membandingkan pecahan
a. Tanda >, misalnya a > b, artinya bilangan a lebih besar dari bilangan b.
b. Tanda <, misalnya a < b, artinya bilangan a lebih kecil dari bilangan b.
c. Tanda =, misalnya a = b, artinya kedua bilangan (a dan b), nilainya sama
besar.
Contoh
Mempresentasikan
58
hasil diskusi
kelompok di depan
kelas
Menunjukkan sikap
berani
menyampaikan
pendapat, Lembar
Pengamatan
Afektif menghargai, bekerja Pengamatan
Sikap
sama, ketepatan Sikap
waktu (disiplin), dan
jujur.
12
3. Pecahan di baca…
36
a. Seperdua belas pertiga puluh enam
b. Tiga puluh enam perdua belas
c. Dua belas pertiga puluh enam
d. Sepertiga puluh enam perdua belas
1 2 3 3
a. b. c. d.
3 5 9 8
60
7. Bila 1 dikurangi 1⁄3 hasilnya adalah ….
a. 2⁄3 b. 1⁄3 c. 3⁄3 d. 3⁄2
8. ⁄6 – 1⁄6 = ….
5
4. 2
⁄25 + 12⁄25 Hasil dari operasi hitung pecahan di samping adalah ….,,,
3 1 4
5. + + =………
8 3 6
12 15 24
a. b. c.
30 100 42
Jawab…………………………………………………………………………
…………….......................................................................................................
...........................................
2. Tulislah lambang pecahan berikut ini!
a. Dua perdelapan belas
b. delapan perdua puluh
c. sepersebelas
Jawab……………………………………………………………………………
…………...............................................................................................................
.................................
Jawab…………………………………………………………………………
…………….........................................................................................................
.........................................
4. Nuri, Rini, Diyah dan Maya membeli pita bersama-sama di Toko. Nuri
1 2 3
membeli meter Rini membeli meter, dan Maya membeli meter.
4 3 4
Dari keterangan tersebut, maka, Hitunglah panjang pita mereka jika
dijumlahkan!
Jawab…………………………………………………………………………
…………….........................................................................................................
.........................................
Jawab : ..............................................................................................................
...........................................................................................................................
.............
62
KUNCI JAWABAN SIKLUS 1
A. JAWABAN
1. a. Pembilang
2. b. Seperdelapan
3. c. Dua belas pertiga puluh enam
5
4. c.
9
3
5. d.
8
2
6. c.
8
2
7. a.
3
4
8 . c.
6
7
9. c.
6
1
10. a
6
B. JAWABAN
1. Satu buah semangka dibagi menjadi 3 bagian. Maka setiap bagian bernilai ….
a. 3⁄3 b. 3⁄1 c. 2⁄3 d. 1⁄3
2. Pecahan 2⁄15 dibaca ….
a. Dua bagi lima belas c. Dua perlima belas
b. Dua kali lima belas d. Atas dua bawah lima belas
2 4
6. ,……. , Tanda yang tepat untuk mengisi titik-titik di atas agar menjadi
6 7
urutan yang tepat adalah.....
a. > b. < c. = d. +-
3 6
7. …… Tanda yang tepat untuk mengisi titik-titik di samping adalah .....
6 6
a. > b. < c. = d. +-
64
8. Bu Rina baru saja membelah semangka miliknya menjadi 10 bagian. Ada dua
bagian yang dimakan oleh anak bu rina. Sisa semangka Bu Rina tinggal ….
a. 2⁄10 b. 3⁄10 c. 1⁄10 d. 8⁄10
10. Sandi mempunyai tali karet sepanjang 1 meter. Ia telah menggunakan 1⁄4 tali
karetnya untuk mengikat kardus sepanjang meter. Sisa tali Sandi adalah ….
a. 0⁄4 b. 1⁄4 c. 2⁄4 d. 3⁄4
2. 1 – 2⁄14 = …..
Hasil dari operasi hitung pecahan di atas adalah ….
5 8
4. …….. Tanda yang tepat untuk mengisi titik-titik di samping
20 100
adalah .....
Jawab : ………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………
Jawab :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………
5. Pak Santoso memiliki 1 kuintal beras. Pak Santo menjual padinya
sebesar 5⁄20 kuintal. Berapakah sisa padi Pak Santoso ?
Jawab :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………….
66
KUNCI JAWABAN SIKLUS 2
A. JAWABAN
1. d. 1⁄3
2. c dua per lima belas
3. b 4⁄9
4. a.3⁄8
5. b. 1⁄6
6. b. <
7. b. <
8. d. 8⁄10
9. b. 2⁄5
10. d. 3⁄4
B. JAWABAN
1. satu per dua puluh lima
2. 12⁄14
3. 3⁄8
4. >
5. 8⁄10
C. JAWABAN
3. 16⁄18
4. 13⁄10
5. 5⁄20
68
C = 60-74 (cukup)
D = ≤ 60 (kurang)
Kemunculan
No Aspek yang diobservasi Ada Tidak Persentase Ket
ada
1 Pada tahap apersepsi guru √ 80 Guru masih
mengucapkan salam, belum menggali
mengabsen berdo’a pengalaman
peserta didik
2 Guru mempersiapkan √ 90 Sudah
materi ajar media dan alat terlaksana
peraga dengan baik,
namun dengan
perlengkapan
yang belum
maksimal
3 Guru menyampaikan √ 90 Ada sedikit
tujuan pembelajaran tujuan yang
belum di
sampaikan
4 Guru menyampaikan √ 90 Sudah
kegiatan yang akan terlaksana
dilaksanakan dengan baik,
namun lebih
ditingkatkan
lagi
kepercayaan diri
nya
5 Guru memandu peserta √ 80 Sudah
didik untuk mempelajari terlaksana
dan memahami materi namun masih
tentang pecahan ada peserta
didik yang
kurang faham
6 Guru memberi tugas √ 100 Sudah
akhir/tes formatif secara terlaksana
individu kepada peserta dengan baik
didik sesuai materi ajar
7 Guru memberikan √ 90 Sudah
kesempatan kepada terlaksana
peserta didik yang belum namun masih
memmahami ada peserta
pembelajaran yang telah didik yang
diajarkan belum
menguasai
materi
8 Guru menyimpulkan √ 80 Sudah
tentang materi yang telah terlaksana
dibahas Dalam namun kurang
pembelajaran jelas dalam
menyimpulkan
materi
Rata-rata 87,5
70
HASIL OBSERVASI SIKLUS 2
Kemunculan
Aspek yang
No Ada Tidak Persentase Ket
diobservasi
ada
1 Pada tahap √ 80
Guru masih
apersepsi guru
belum menggali
mengucapkan
pengalaman
salam, mengabsen
peserta didik
berdo’a
2 Guru √ 100
Sudah
mempersiapkan
terlaksana
materi ajar media
dengan baik
dan alat peraga
3 Guru √ 90 Ada sedikit
menyampaikan tujuan yang
tujuan belum di
pembelajaran sampaikan
4 Guru √ 100
Sudah
menyampaikan
terlaksana
kegiatan yang akan
dengan baik
dilaksanakan
5 Guru memandu √ 80 Sudah
peserta didik untuk terlaksana
mempelajari dan namun masih
memahami materi ada peserta
tentang pecahan didik yang
kurang faham
6 Guru memberi √ 100 Sudah
tugas akhir/tes terlaksana
formatif secara dengan baik
indvidu kepada
peserta didik
sesuai materi ajar
7 Guru memberikan √ 100 Sudah
kesempatan terlaksana
kepada peserta dengan baik
didik yang belum
memmahami
pembelajaran yang
telah diajarkan
72
8 Guru √ 80 Sudah
menyimpulkan terlaksana
tentang materi namun kurang
yang telah dibahas jelas dalam
dalam menyimpulkan
pembelajaran materi
Rata-rata 91,25
KELAS :V
MATA PELAJARAN : Matematika
WAKTU : 2 X 35 Menit
TANGGAL : 13 November 2021
PETUNJUK
Rata-rata butir 2 =
B 4,67
1 2 3 4 5
3.2 Menyusun langkah-langkah
5
perbaikan pembelajaran
3.3 Menentukan alokasi waktu perbaikan
5
Pembelajaran
3.4 Menentukan cara-cara memotivasi
5
Siswa
3.5 Menyiapkan pembelajaran
4
Rata-rata butir 3 =
C 4,8
84
4. Merancang pengelolaan kelas
perbaikan pembelajaran
4.1 Menentukan penataan ruang dan 4
fasilitas belajar
4.2
Menentukan cara-cara 4
pengorganisasian siswa agar siswa
dapat berpartisipasi dalam perbaikan
Pembelajaran
Rata-rata butir 4 = 4
D
Rata-rata butir 6 = 5
F
Nilai APKG 1 = R
R = A + B + C + D + E + F = 4,745
Mengetahui,
Lamongan. 13 November 2021
Kepala Sekolah Pembimbing/Penguji I
86
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU - APKG - PKP 2
LEMBAR PENILAIAN 1
KEMAMPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
1. NAMA GURU/MAHASISWA : Nurhidayat
2. NIM : 855879905
3. TEMPAT MENGAJAR/UJIAN : SDN LALADAN
4. KELAS :V
5. MATA PELAJARAN : Matematika
6. WAKTU : 2 X 35 Menit
7. TANGGAL : 13 November 2021
PETUNJUK
1. Amatilah dengan cermat pembelajaran yang sedang
berlangsung.
2. Pusatkanlah perhatian Anda pada kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran serta dampaknya pada diri siswa.
3. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian
berikut.
4. Khusus untuk butir 5. yaitu mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam
pembelajaran. pilihlah salah satu butir penilaian yang sesuai dengan mata
pelajaran yang sedang diajarkan.
5. Nilailah semua aspek kemampuan guru.
88
5. Mendemonstrasikan kemampuan
khusus dalam perbaikan pembelajaran
mata pelajaran tertentu
a. Bahasa Indonesia
5.1 Mendemonstrasikan penguasaan
materi bahasa Indonesia
5.2 Mengembangkan kemampuan
siswa untuk berkomunikasi dan
bernalar
5.3 Memberikan latihan keterampilan
berbahasa
5.4 Peka terhadap kesalahan
penggunaan istilah teknis
5.5 Memupuk kegemaran membaca
b. Matematika
5.1 Menanamkan konsep matematika 4
melalui metode bervariasi yang
sesuai dengan karakteristik materi
5.2 Menguasai simbol-simbol 5
matematika
5.3 Memberikan latihan matematika 4
dalam kehidupan sehari-hari
5.4 Menguasai materi matematika 5
4,
Rata-rata butir 5.b = E 5
c. IPA
5.1 Membimbing siswa membuktikan
konsep IPA melalui pengalaman
langsung terhadap objek yang
dipelajari
5.2 Meningkatkan keterlibatan siswa
melalui pengalaman belajar
dengan berbagai kegiatan
5.3 Menggunakan istilah yang tepat
pada setiap langkah pembelajaran
5.4 Terampil dalam melakukan
percobaan IPA serta tepat dalam
memilih alat peraga IPA
5.5 Menerapkan konsep IPA dalam
kehidupan sehari-hari
5.6 Menampilkan penguasaan IPA
d. IPS
5.1 Mengembangkan pemahaman
konsep IPS terpadu
1 2 3 4 5
5.2 Mengembangkan pemahaman
konsep waktu
5.3 Mengembangkan pemahaman
konsep ruang
5.4 Mengembangkan pemahaman
konsep kelangkaan (scarcity)
Rata-rata butir 5.d = E
e. PPKn
5.1 Menggunakan metode dan alat
bantu dalam pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan
5.2 Meningkatkan keterlibatan siswa
dalam proses pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan
5.3 Ketepatan penggunaan istilah-
istilah khusus dan konsep dalam
Pendidikan Kewarganegaraan
5.4 Menunjukkan penguasaan materi
Pendidikan Kewarganegaraan
5.5 Menerapkan konsep Pendidikan
Kewarganegaraan dalam
kehidupan sehari-hari
Rata-rata butir 5.e = E
90
6. Melaksanakan penilaian proses dan hasil
Belajar
6.1 Melaksanakan penilaian selama 5
proses pembelajaran
6.2 Melaksanakan penilaian pada akhir 5
pembelajaran
Rata-rata butir 6 =
F 5
Rata-rata butir 7 =
G 4,5
Y = A + B + C + D + E + F + G = 4,57
7
Mengetahui,
Lamongan. 13 November 2021
Kepala Sekolah Pembimbing/Penguji I
PETUNJUK
Baca dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan digunakan oleh
guru/mahasiswa ketika mengajar. Kemudian. nilailah semua aspek yang terdapat
dalam rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian di bawah ini :
2. Mengembangkan dan
mengorganisasikan
materi. media (alat bantu pembelajaran).
dan sumber belajar
2.1 Mengembangkan dan 5
mengorganisasikan materi
pembelajaran
2.2 Menentukan dan mengembangkan 4
alat bantu perbaikan pembelajaran
92
2.3 Memilih sumber belajar 5
Rata-rata butir 6 = F 5
Nilai APKG 1 = R
R= A+B+C+D+E+F = 4,57
6
94
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU - PKP 2
(APKG - PKP 2)
LEMBAR PENILAIAN 2
KEMAMPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
1. NAMA GURU/MAHASISWA : Nurhidayat
2. NIM : 855879905
3. TEMPAT MENGAJAR/UJIAN : SDN LALADAN
4. KELAS :V
5. MATA PELAJARAN : Matematika
6. WAKTU : 2 X 35 Menit
7. TANGGAL : 13 November 2021
PETUNJUK
96
4.5 Membantu siswa menumbuhkan 5
kepercayaan diri
Rata-rata butir 4 = D 4,4
5. Mendemonstrasikan kemampuan
khusus dalam perbaikan pembelajaran
mata pelajaran tertentu
a. Bahasa Indonesia
5.1 Mendemonstrasikan penguasaan
materi bahasa Indonesia
5.2 Mengembangkan kemampuan
siswa untuk berkomunikasi dan
bernalar
5.3 Memberikan latihan keterampilan
berbahasa
5.4 Peka terhadap kesalahan
penggunaan istilah teknis
5.5 Memupuk kegemaran membaca
Rata-rata butir 5.a = E
b. Matematika
5.1 Menanamkan konsep matematika 4
melalui metode bervariasi yang
sesuai dengan karakteristik materi
5.2 Menguasai simbol-simbol 5
matematika
5.3 Memberikan latihan matematika 5
dalam kehidupan sehari-hari
5.4 Menguasai materi matematika 5
c. IPA
5.1 Membimbing siswa
membuktikan konsep IPA
melalui pengalaman langsung
terhadap objek yang dipelajari
5.2 Meningkatkan keterlibatan siswa
melalui pengalaman belajar
dengan berbagai kegiatan
5.3 Menggunakan istilah yang tepat
pada setiap langkah pembelajaran
5.4 Terampil dalam melakukan
percobaan IPA serta tepat dalam
memilih alat peraga IPA
5.5 Menerapkan konsep IPA
dalam kehidupan sehari-hari
d. IPS
5.1 Mengembangkan pemahaman
konsep IPS terpadu
1 2 3 4 5
5.2 Mengembangkan pemahaman
konsep waktu
5.3 Mengembangkan pemahaman
konsep ruang
5.4 Mengembangkan pemahaman
konsep kelangkaan (scarcity)
Rata-rata butir 5.d = E
e. PPKn
5.1 Menggunakan metode dan alat
bantu dalam pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan
5.2 Meningkatkan keterlibatan siswa
dalam proses pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan
5.3 Ketepatan penggunaan istilah-
istilah khusus dan konsep dalam
Pendidikan Kewarganegaraan
5.4 Menunjukkan penguasaan materi
Pendidikan Kewarganegaraan
5.5 Menerapkan konsep Pendidikan
Kewarganegaraan dalam
kehidupan sehari-hari
Rata-rata butir 5.e = E
98
6. Melaksanakan penilaian proses dan hasil
Belajar
6.1 Melaksanakan penilaian selama 5
proses pembelajaran
6.2 Melaksanakan penilaian pada
akhir 5
pembelajaran
Rata-rata butir 6 = F 5
PETUNJUK
Baca dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan digunakan oleh
guru/mahasiswa ketika mengajar. Kemudian. nilailah semua aspek yang terdapat
dalam rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian di bawah ini:
1.
Menentukan bahan perbaikan
pembelajaran dan merumuskan 1 2 3 4 5
tujuan/ indikator perbaikan
pembelajaran
1.
Menggunakan bahan perbaikan 5
pembelajaran yang sesuai
dengan kurikulum dan masalah
yang diperbaiki
2. Merumuskan tujuan 5
khusus/indicator perbaikan
pembelajaran
Rata-rata butir 1 = A 5
2. Mengembangkan dan
mengorganisasikan materi, media
(alat bantu pembelajaran) dan sumber
Belajar
100
2.1 Mengembangkan dan
mengorganisasikan materi
pembelajaran 4
1 2 3 4 5
3.2 Menyusun langkah-langkah
perbaikan pembelajaran 4
3.5
Menyiapkan pembelajaran 5
4.2
Menentukan cara-cara 5
pengorganisasian siswa agar
siswa dapat berpartisipasi dalam
perbaikan pembelajaran
Rata-rata butir 4 =D 4
102
5.2 Membuat alat-alat penilaian
dan kunci jawaban 5
Rata-rata butir 5 = E 5
6. Tampilan dokumen rencana
perbaikan Pembelajaran
Rata-rata butir 6 = F 5
Nilai APKG 1 = R
R = A + B + C + D + E + F = 4,74
6
Mengetahui,
104
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU - PKP 2
(APKG - PKP 2)
LEMBAR PENILAIAN 1
KEMAMPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
1. NAMA GURU/MAHASISWA : Nurhidayat
2. NIM : 855879905
3. TEMPAT MENGAJAR/UJIAN : SDN LALADAN
4. KELAS :V
5. MATA PELAJARAN : Matematika
6. WAKTU : 2 X 35 Menit
7. TANGGAL : 20 November 2021
PETUNJUK
2.1
Memulai pembelajaran 5
2.2 Melaksanakan pembelajaran
yang sesuai dengan tujuan,
siswa, situasi, dan lingkungan 5
106
3.5 Memantapkan penguasaan
materi pembelajaran 5
Rata-rata butir 3 = C 5
4.4
Membantu siswa menyadari 5
kelebihan dan kekurangannya
4.5 Membantu siswa
menumbuhkan 5
kepercayaan diri
Rata-rata butir 4 = D 4,8
5.
Mendemonstrasikan kemampuan
khusus dalam perbaikan pembelajaran
mata pelajaran tertentu
a.
Bahasa Indonesia
5.1 Mendemonstrasikan
penguasaan materi bahasa
Indonesia
5.2 Mengembangkan
kemampuan siswa untuk
berkomunikasi dan bernalar
5.3 Memberikan latihan
keterampilan berbahasa
5.4 Peka terhadap kesalahan
penggunaan istilah teknis
b. Matematika
108
c. IPA
5.1 Membimbing siswa
membuktikan konsep IPA
melalui pengalaman
langsung terhadap objek
yang dipelajari
5.2 Meningkatkan keterlibatan
siswa melalui pengalaman
belajar dengan berbagai
kegiatan
5.3 Menggunakan istilah yang
tepat pada setiap langkah
pembelajaran
5.4 Terampil dalam melakukan
percobaan IPA serta tepat
dalam memilih alat peraga
IPA
5.5 Menerapkan konsep
IPA dalam kehidupan
sehari-hari
5.6 Menampilkan
penguasaan IPA
d. IPS
5.1 Mengembangkan
pemahaman konsep
IPS terpadu
1 2 3 4 5
5.2 Mengembangkan
pemahaman konsep waktu
5.3 Mengembangkan
pemahaman konsep ruang
5.4 Mengembangkan
pemahaman konsep
kelangkaan (scarcity)
Rata-rata butir 5.d = E
e. PPKn
5.1 Menggunakan metode
dan alat bantu dalam
Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan
5.2 Meningkatkan
keterlibatan siswa
dalam proses pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan
Kewarganegaraan dalam
kehidupan sehari-hari
Rata-rata butir 5.e = E
Rata-rata butir 6 = F 5
110
7.1 Keefektifan proses
pembelajaran 5
Rata-rata butir 7 = G 5
Y= A + B + C + D + E + F + G = 4,9
7
PETUNJUK
Baca dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan digunakan oleh
guru/mahasiswa ketika mengajar. Kemudian. nilailah semua aspek yang terdapat dalam
rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian di bawah ini:
Rata-rata butir 2 = B 5
112
3. Merencanakan skenario
perbaikan pembelajaran
3.1 Menentukan jenis kegiatan
perbaikan pembelajaran 5
1 2 3 4 5
3.2 Menyusun langkah-langkah
perbaikan 5
pembelajaran
3.3 Menentukan alokasi waktu
perbaikan pembelajaran 5
6.2
Penggunaan bahasa tulis 5
Rata-rata butir 6 = F 5
Nilai APKG 1 = R
R = A+B+C+D+E+F = 4,8
6
114
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU - PKP 2
(APKG - PKP 2)
LEMBAR PENILAIAN 2
KEMAMPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
1. NAMA GURU/MAHASISWA : Nurhidayat
2. NIM : 855879905
3. TEMPAT MENGAJAR/UJIAN : SDN LALADAN
4. KELAS :V
5. MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
6. WAKTU : 2 X 35 MENIT
7. TANGGAL : 20 November 2021
PETUNJUK
116
kepercayaan diri
Rata-rata butir 4 = D 5
5. Mendemonstrasikan kemampuan
khusus dalam perbaikan
pembelajaran mata pelajaran tertentu
a. Bahasa Indonesia
5.1 Mendemonstrasikan
penguasaan materi
bahasa Indonesia
1 2 3 4 5
5.2 Mengembangkan kemampuan
siswa untuk berkomunikasi
dan bernalar
5.3 Memberikan latihan
keterampilan berbahasa
5.4 Peka terhadap kesalahan
penggunaan istilah teknis
5.5 Memupuk kegemaran membaca
b. Matematika
5.1 Menanamkan konsep 5
matematika melalui metode
bervariasi yang sesuai dengan
karakteristik materi
5.2 Menguasai simbol-simbol 5
Matematika
5.3 Memberikan latihan 5
matematika dalam kehidupan
sehari-hari
5.4 Menguasai materi matematika 5
c. IPA
5.1 Membimbing siswa
membuktikan konsep IPA
melalui pengalaman
langsung terhadap objek yang
dipelajari
5.2 Meningkatkan keterlibatan
siswa melalui pengalaman
5.3 Menggunakan istilah yang
tepat pada setiap langkah
pembelajaran
5.4 Terampil dalam melakukan
percobaan IPA serta tepat
dalam memilih alat peraga
IPA
5.5 Menerapkan konsep IPA dalam
kehidupan sehari-hari
5.6 Menampilkan penguasaan IPA
d. IPS
5.1 Mengembangkan pemahaman
konsep IPS terpadu
1 2 3 4 5
5.2 Mengembangkan pemahaman
konsep waktu
5.3 Mengembangkan pemahaman
konsep ruang
5.4 Mengembangkan pemahaman
konsep kelangkaan (scarcity)
Rata-rata butir 5.d = E
e. PPKn
5.1 Menggunakan metode dan alat
bantu dalam pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan
5.2 Meningkatkan keterlibatan
siswa dalam proses
pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan
5.3 Ketepatan penggunaan istilah-
istilah khusus dan konsep
dalam Pendidikan
Kewarganegaraan
5.4 Menunjukkan penguasaan
materi Pendidikan
Kewarganegaraan
5.5 Menerapkan konsep Pendidikan
Kewarganegaraan dalam
kehidupan sehari-hari
118
Rata-rata butir 5.e = E
Rata-rata butir 7 = G 5
Y = A + B + C + D + E + F + G = 4,9
7
Mengetahui,
Kartadji, S. Pd, SD
NIP. 196307081983031014
120
JURNAL PEMBIMBINGAN PENILAI 1/ SUPERVISOR 1
PKP S1 PGSD UPBJJ SURABAYA
Paraf
No Hari/ Tanggal Kegiatan * Hasil/ penemuan
Mhs Spv.1
1. Minggu, 1. Identifikasi permasalahan pembelajaran yang telah saudara laksanakan, temukan masalah Sudah dilaksanakan
17 Oktober 2021 yang paling krusial untuk dipecahkan melalui penelitian tindakan kelas. dengan baik
2. Membuat sebuah latar belakang PTK dengan mengacu pada akar masalah yang telah saudara
temukan.
2. Minggu, 1. Membuat rumusan masalah ptk berdasarkan pada tugas 1 Sudah dilaksanakan
24 Oktober 2021 2. Membuat sebuah judul ptk yang sesuai dengan rumusan masalah yang anda tentukan. dengan baik
5 Minggu, 1. Menyusun laporan hasil penelitian tindakan perbaikan pembelajaran siklus 1 yang telah Sudah dilaksanakan
14 November 2021 anda laksanakan secara utuh beserta lampirannya. dengan baik
8 Minggu, 1. Revisi laporan hasil penelitian tindakan perbaikan pembeljaran siklus 1 dan 2 Sudah dilaksanakan
5 Desember 2021 dengan baik
9 Selasa, 1. Revisi laporan hasil penelitian tindakan perbaikan pembeljaran siklus 1 dan 2 Sudah dilaksanakan
7 Desember2021 dengan baik
10 Jumat, 1. Revisi laporan hasil penelitian tindakan perbaikan pembeljaran siklus 1 dan 2 Sudah dilaksanakan
10 Desember 2021 2. Menyususn Laporan Karya Ilmiah (Karil) dengan baik
Kartadji, S.Pd.SD
NIP. 19630708 198303 1 014
122
JURNAL PEMBIMBINGAN PENILAI 2/ SUPERVISOR 2
PKP S1 PGSD UPBJJ SURABAYA
2. Minggu, 1. Membuat rumusan masalah ptk berdasarkan pada tugas 1 Sudah dilaksanakan
24 Oktober 2021 2. Membuat sebuah judul ptk yang sesuai dengan rumusan masalah yang anda dengan baik
tentukan.
3. Minggu, 1. Membuat tujuan ptk Sudah dilaksanakan
31 Oktober 2021 2. Membuat manfaat penelitian tindakan kelas dengan baik
3. Membuat rencana perbaikan pembelajaran (rpp) yang akan anda laksanakan pada
siklus 1
4. Menyusun kajian teori sebagai landasan pelaksanaan perbaikan pembelajaran
siklus 1
5. Membuat instrumen lembar pengamatan pembelajaran sesuai dengan materi
pembelajaran siklus 1
6. perbaikan pembelajaran siklus 1 berdasarkan rpp yang telah dibuat.
7. Gunakan APKG 1 dan 2 untuk menilai tingkat keberhasilan dalam pelaksanaan
perbaikan pembelajaran siklus 1
4. Minggu, 1. Membuat rencana perbaikan pembelajaran siklus 2 berdasarkan hasil refleksi Sudah dilaksanakan
7 November 2021 perbaikan pembelajaran siklus 1 dengan baik
2. Perbaikan pembelajaran siklus 2 berdasarkan rpp yang telah anda buat.
3. Menggunakan APKG 1 dan 2 untuk menilai tingkat keberhasilan saudara dalam
pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 2
4. Olah data hasil perbaikan pembelajaran siklus 1 dan sajikan data tersebut sesuai
dengan kaidah penyajian data penelitian tindakan kelas
5 Minggu, 1. Menyusun laporan hasil penelitian tindakan perbaikan pembelajaran siklus 1 Sudah dilaksanakan
14 November 2021 yang telah anda laksanakan secara utuh beserta lampirannya. dengan baik
8 Minggu, 1. Revisi laporan hasil penelitian tindakan perbaikan pembeljaran siklus 1 dan 2 Sudah dilaksanakan
5 Desember 2021 dengan baik
9 Selasa, 1. Revisi laporan hasil penelitian tindakan perbaikan pembeljaran siklus 1 dan 2 Sudah dilaksanakan
7 Desember2021 dengan baik
10 Jumat, 1. Revisi laporan hasil penelitian tindakan perbaikan pembeljaran siklus 1 dan 2 Sudah dilaksanakan
10 Desember 2021 2. Menyususn Laporan Karya Ilmiah (Karil) dengan baik
11 Minggu, 1. Revisi Laporan Karya Ilmiah (Karil) Sudah dilaksanakan
12 Desember 2021 dengan baik
12 Rabu, 1. Unggah karil cyang telah anda buat melalui alamat Sudah dilaksanakan
15 Desember 2021 berikut: Http://karil.ut.ac.id/pendas dengan baik
Lamongan, 20 November 2021
Supervisor 2 Supervisor 1
Kartadji, S.Pd.SD
NIP. 19630708 198303 1 014
124
DOKUMENTASI
2
Guru membuka pelajaran pada siklus II
4
Kegiatan selama proses pembelajaran
6