Disusun Oleh :
RAHMALIA IBENTY MARDIYANTI
NIM : 858809724
PGSD BI – 1
ABSTRAK
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK .............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1. Latar Belakang ................................................................................... 1
2. Pembatasan Masalah .......................................................................... 3
3. Rumusan Masalah .............................................................................. 3
4. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
5. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 5
1. Metode Tanya Jawab .......................................................................... 5
a. Pengertian Tanya Jawab ................................................................ 5
b. Langkah-Langkah Metode Tanya Jawab ...................................... 5
c. Kekurangan dan Kelebihan Metode Tanya Jawab ....................... 6
2. Prestasi Belajar .................................................................................. 7
a. Pengertian Prestasi Belajar .......................................................... 7
b. Faktor Yang Memengaruhi Prestasi Belajar ................................ 7
3. Matematika ........................................................................................ 8
a. Pengertian Matematika ................................................................. 8
b. Pecahan Senilai ............................................................................. 8
4. Alat Pembelajaran .............................................................................. 9
a. Alat Pembelajaran ......................................................................... 9
b. WhatsApp ..................................................................................... 9
5. Kerangka Berpikir .............................................................................. 10
6. Penelitian Yang Relevan .................................................................... 10
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ...........................................................11
1. Subjek dan Objek Penelitian, Tempat Penelitian, Waktu Penelitian,
Kelas dan Karakter Siswa .................................................................. 11
2. Deskripsi Per Siklus (Prosedur Penelitian) ....................................... 12
3. Teknik Analisis Data ......................................................................... 16
a. Teknik Analisis ............................................................................. 16
b. Indikator Keberhasilan .................................................................. 17
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 18
1. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................. 18
a. Pelaksanaan Siklus I ..................................................................... 19
b. Pelaksanaan Siklus II .................................................................... 24
2. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 28
a. Siklus I .......................................................................................... 28
b. Siklus II ......................................................................................... 29
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 30
1. Kesimpulan ........................................................................................ 30
iii
2. Saran ................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. v
LAMPIRAN
a. RPP Siklus I
b. RPP Siklus II
c. Soal Post-Tes Siklus I
d. Soal Post-Tes Siklus II
e. Hasil Nilai Post-tes Siswa Siklus I dan II
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Dunia pendidikan Indonesia beberapa bulan terakhir sedang mengalami
kesulitan dikarenakan adanya pandemi yang diakibatkan oleh penyebaran virus
corona (Covid-19 atau SARS-Cov-2). Adanya penyebaran pandemi ini
mengakibatkan proses belajar mengajar di seluruh tingkatan pendidikan di Indonesia
harus terpaksa dilaksanakan secara daring, baik pada tingkat sekolah dasar hingga
perguruan tinggi. Tidak dapat dipungkiri dengan adanya kejadian pandemi ini
membuat proses belajar mengajar pada seluruh tingkat pendidikan menjadi
terhambat.
Dalam kondisi seperti saat ini, tidak memungkinkan bagi pendidik untuk dapat
menuntaskan kurikulum yang ada. Untuk itu, beberapa waktu yang lalu diterbitkan
Kepmendikbud No 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada
Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus. Dalam keputusan tersebut disampaikan
bahwa tujuan pelaksanaan kurikulum pada kondisi khusus adalah bertujuan untuk
memberikan fleksibilitas bagi satuan pendidikan untuk menentukan kurikulum yang
sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik. Dalam keputusan tersebut juga
disebutkan bahwa meski tetap mengikuti kurikulum, tetapi pembelajaran dapat
disederhanakan. Keputusan tersebut juga disebutkan bahwa satuan pendidikan dalam
kondisi khusus tidak diwajibkan untuk menuntaskan seluruh capaian kurikulum
untuk kenaikan kelas atau kelulusan. Dengan adanya ketentuan tersebut secara garis
besar dapat disimpulkan bahwa penuntasan kurikulum pada masa pandemi ini tidak
harus tuntas.
Adanya keputusan tersebut, menjadikan banyak sekolah dari berbagai tingkat
mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi mengikuti arahan dari keputusan
tersebut dan menjadikan pembelajaran yang biasanya daring dan tatap muka, harus
berganti dengan daring. Pembelajaran secara daring ini juga terjadi di SD Negeri
Wonorejo. Pembelajaran yang semula tatap muka atau luring, kini berganti dengan
daring. Hal tersebut juga dikarenakan Desa Wonorejo termasuk dalam zona merah
2
dikarenakan ada beberapa warga Desa Wonorejo yang dirawat akibat tertular virus
corona.
Selama pembelajaran daring, peneliti yang menjabat sebagai guru kelas IV SD
Negeri Wonorejo, banyak mendapatkan fakta bahwa beberapa siswa kelas IV SD
Negeri Wonorejo terhambat dalam penguasaan materi pelajaran Matematika,
khususnya untuk materi tentang hitungan pecahan. Banyak dari siswa yang belum
memahami materi pecahan, khususnya untuk pecahan senilai. Sementara yang perlu
diketahui bahwa sesuai dengan kurikulum yang berlaku, siswa diharapkan untuk
mampu menguasai materi Matematika yang telah diajarkan oleh guru. Selama
pembelajaran daring, siswa kelas IV hanya diberi video pembelajaran singkat
mengenai materi hitungan pecahan senilai dan setelah itu diberi penugasan. Hasil
yang terlihat setelah pengumpulan tugas yaitu masih terdapat banyaknya siswa yang
dinilai masih belum memahami mengenai materi Matematika, khususnya pada
materi pecahan senilai. Hal ini menunjukkan bahwa pencapaian hasil belajar siswa
kelas IV masih belum maksimal. Hal ini menjadikan peneliti yang juga menjabat
sebagai guru kelas harus mencoba metode pembelajaran yang lebih interaktif dan
berkualitas guna meningkatkan prestasi belajar siswa kels IV SDN Wonorejo.
Adapun metode pembelajaran yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu
metode tanya jawab, yang mana metode ini diharapkan dapat meningkatkan interaksi
siswa dengan guru selama pembelajaran daring. Metode tanya jawab menurut
Winarno (1986 : 83) yaitu suatu cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan
yang harus dijawab, terutama dari penyaji kepada peserta didik tetap dapat pula dari
peserta kepada penyaji. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat diketahui bahwa
metode tanya jawab ini merupakan salah satu metode pembelajaran yang bersifat
interaktif antara guru dan siswa dalam suatu kegiatan pembelajaran yang mana agar
dapat mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran. Hal ini menjadikan peneliti
tertarik untuk menerapkan metode tanya jawab guna meningkatkan interaksi antara
guru dan siswa selama pandemi dan juga bertujuan mencapai keberhasilan tujuan
pembelajaran yaitu salah satunya adalah adanya peningkatan prestasi belajar siswa
kelas IV SDN Wonorejo.
Selama pembelajaran daring ini, media yang akan digunakan dalam
pembelajaran untuk menunjang metode tanya jawab yaitu menggunakan media
3
WhatsApp Group. Dengan melakukan interaksi secara tatap muka via video call
WhatsApp Group, diharapkan interaksi antara siswa dan guru meningkat. Selain itu,
diharapkan dengan bergantinya metode pembelajaran yang hanya melalui media
video pembelajaran dan penugasan menjadi metode tanya jawab, dapat pula
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Wonorejo pada mata pelajaran
Matematika khususnya pada materi operasi hitung pecahan senilai.
2. PEMBATASAN MASALAH
Adapun agar masalah yang teridentifikasi pada uraian latar belakang di atas
dapat dikaji secara mendalam, maka perlu dilakukan adanya pembatasan masalah.
Hal ini ditujukan agar masalah yang diteliti oleh peneliti tidak melenceng terlalu
jauh dari pembahasan yang akan dijabarkan pada penelitian ini. Pada penelitian ini
masalah yang akan dikaji lebih dalam yaitu tentang penerapan metode belajar yang
tepat yang ditujukan agar terdapat peningkatan prestasi belajar pada siswa yaitu
dengan :
1. Penerapan metode tanya jawab pada pembelajaran Matematika untuk materi
pecahan senilai yang diterapkan melalui media WhatsApp Group selama
pembelajaran daring.
2. Hasil dari metode tanya jawab yang dilakukan untuk pembelajaran
Matematika untuk materi pecahan senilai yang ditetapkan melalui media
WhatsApp Group dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
3. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan metode tanya jawab via WhatsApp Group pada
materi operasi hitung pecahan senilai siswa kelas IV di SDN Wonorejo
Kecamatan Kunjang Kabupaten Kediri?
2. Apakah penerapan metode tanya jawab via WhatsApp Group pada materi
operasi hitung pecahan senilai dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
kelas IV di SDN Wonorejo Kecamatan Kunjang Kabupaten Kediri?
4
4. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya, adapun
penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui bagaimana penerapan metode tanya jawab via WhatsApp
Group pada materi operasi hitung pecahan senilai siswa kelas IV di SDN
Wonorejo Kecamatan Kunjang Kabupaten Kediri.
2. Mengetahui penerapan metode tanya jawab via WhatsApp Group pada
operasi hitung pecahan senilai dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
kelas IV di SDN Wonorejo Kecamatan Kunjang Kabupaten Kediri.
5. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini antara lain :
1. Bagi Dinas Pendidikan atau lembaga terkait, hasil penelitian dapat
dikembangkan guna menentukan kebijakan pendidikan yang dapat
meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sekolah.
2. Bagi Kepala Sekolah dan jajaran Pengawas, penelitian ini diharapkan dapat
membantu peningkatan profesionalisme guru dan jajaran tenaga pendidik
lainnya.
3. Bagi guru, diharapkan penelitian ini dapat menjadi pertimbangan dalam
melakukan proses pembelajaran yang menyenangkan dan menarik dan juga
sebagai refleksi bagi guru terkait profesionalisme dalam mengajar.
4. Bagi siswa, agar penelitian ini dapat dijadikan evaluasi dan koreksi
terutama dalam meningkatkan prestasi belajar.
5. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menjadi pembelajaran yang baik
untuk mempersiapkan diri sebagai guru yang melakukan penelitian
nantinya.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2. PRESTASI BELAJAR
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi memiliki berbagai macam pengertian. Zaenal Arifin (1990: 2)
mengemukakan bahwa prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu ³prestatie´
dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Menurut
Sutratinah Tirtonegoro (1984: 43) prestasi belajar adalah penilaian hasil belajar
yang dinyatakan dalam bentuk simbol huruf, angka maupun kalimat yang
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.
Menurut Bloom dalam James Phopham dalam W. Gulo (2002: 40) prestasi
belajar sebagai perubahan tingkah laku meliputi tiga ranah, yaitu :
1) Ranah Kognitif (pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis dan sintesis
serta evaluasi).
2) Ranah Afektif (memperhatikan, merespon, menghayati nilai, mengorganisasi
dan mepribadikan nilai atau seperangkat nilai).
3) Ranah Psikomotorik (persepsi, set, respon terbimbing, respon mekanis dan
respon kompleks).
Prestasi belajar merupakan penilaian hasil belajar yang dicapai oleh
setiap anak dalam periode tertentu yang juga perwujudan perubahan tingkah
laku mencakup seperti ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
b. Faktor Yang Memengaruhi Prestasi Belajar
Adapun begitu, untuk mengetahui prestasi belajar yang diperoleh siswa
terdapat berbagai faktor-faktor yang dapat memengaruhi siswa terkait dengan
prestasi belajar yang diperolehnya. Slameto dan Suryabrata dalam St. Hasmiah
dan Sri Sulasteri (2013:154-156) berpendapat bahwa terdapat beberapa faktor
yang memengaruhi prestasi belajar siswa yang terbagi dalam :
1. Faktor Internal
Faktor yang menyangkut seluruh pribadi termasuk kondisi fisik maupun mental
atau psikis. Faktor internal ini sering disebut faktor instrinsik yang meliputi
kondisi fisiologi dan kondisi psikologis yang mencakup minat, kecerdasan,
bakat, motivasi, dan lain-lain.
2. Faktor Eksternal
8
Faktor yang bersumber dari luar diri individu yang bersangkutan. Adapun
faktor-faktor ini yaitu :
a. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu:
lingkungan alami dan lingkungan sosial.
b. Faktor Instrumental
Faktor-faktor instrumental adalah yang penggunaannya dirancang sesuai
dengan hasil belajar yang diharapkan.
3. MATEMATIKA
a. Pengertian Matematika
Menurut Ernest dalam Sriyanto (2017) mengatakan bahwa matematika
sebagai suatu konstruktivisme sosial yang memenuhi tiga premis, yaitu i) dasar
pengetahuan Matematika adalah bahasa linguistik, konvensional dan aturan dan
bahasa merupakan konstruksi sosial; ii) proses sosial interpersonal diperlukan
untuk mengubah pengetahuan matematika subjektif individu, dalam menerima
pengetahuan matematika objektif; dan iii) objektivitas itu sendiri akan dipahami
secara sosial. Sedangakan menurut Menurut Ismail dkk dalam kutipan Ali
Hamzah dan Muhlisarini (2014) mengatakan bahwa matematika adalah ilmu
yang membahas angka-angka dan perhitungannya. Jadi matematika adalah ilmu
yang mempelajari tentang angka-angka untuk mengembangkan kemampuan
menghitung dalam kehidupan sehari-hari.
b. Pecahan Senilai
Menurut Suparmin dan kawan-kawan (2016 : 10) pecahan senilai yaitu
pecahan yang nilainya tidak akan berubah walaupun pembilang dan penyebutnya
dikalikan bilangan tidak nol yang sama. Misalnya yaitu :
2 2 x2 4 2 2 :2 1
4
= 4x2
= 8
dan =
4 4 :2
= 2
1 2 4
Berdasarkan perhitungan di atas, maka pecahan ,
2 4
dan merupakan
8
pecahan-pecahan yang senilai.
9
4. ALAT PEMBELAJARAN
a. Alat Pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2020) alat merupakan benda yang
dipakai untuk mengerjakan sesuatu: perkakas; perabot(an). Sementara itu,
menurut Indrakusumah (1973:138) alat pendidikan adalah berupa perbuatan-
perbuatan atau tindakan-tindakan yang secara konkrit dan tegas dilaksanakan,
guna menjaga agar proses pendidikan bisa berjalan dengan lancar dan berhasil.
Sementara menurut Annisa (2020:12) ada alat pembelajaran tidak terkandung
pesan/isi pelajaran, tapi punya peranan yang sangat penting dalam membantu
proses belajar mengajar. Dapat disimpulkan alat pembelajaran merupakan suatu
benda atau perkakas yang dipakai selama pembelajaran dan peran penting dalam
membantu proses belajar mengajar agar berjalan dengan lancar dan berhasil.
b. WhatsApp
Menurut Pranajaya dan Hendra Wicaksono dalam Raharti (2019:151)
WhatsApp adalah aplikasi berbasis internet yang merupakan salah satu dampak
perkembangan teknologi informasi yang paling popular. Aplikasi berbasis internet
ini sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai media komunikasi, karena
memudahkan penggunanya untuk saling berkomunikasi dan berinteraksi tanpa
menghabiskan biaya banyak dalam pemakaiannya, karena WhatsApp tidak
menggunakan pulsa, melainkan menggunakan data internet. Sementara menurut
Winarso dalam Raharti (2019:151) Whatsapp juga dapat digunakan untuk
bertukar informasi dan penyebaran informasi. WhatsApp bisa mengirim dan
menerima tidak dalam bentuk teks saja melainkan juga bisa dalam bentuk gambar,
video, audio, berkasberkas kantor atau yang lainnya dalam jumlah tidak terbatas.
Aplikasi ini juga menawarkan kemampuan untuk melakukan panggilan yang
sederhana,aman, dan reliabel, yang tersedia untuk telepon di seluruh dunia.
Banyaknya kemudahan yang tersedia menjadikan aplikasi ini sangat digemari dan
terkenal. WhatsApp menyediakan keuntungan atau kemudahan dalam
berkomunikasi seperti biaya murah dan mempermudah kehidupan. Oleh karena
itulah WhatsApp merupakan aplikasi chat yang bisa menjadi media komunikasi
yang efektif dan bermanfaat bagi penggunanya.
10
5. KERANGKA BERPIKIR
Pada proses pembelajaran yang dilakukan secara daring untuk mata
pelajaran Matematika yang ada pada kelas IV SDN Wonorejo, Kecamatan
Kunjang, Kabupaten Kediri, guru lebih sering menggunakan metode kovensional
memalui ceramah materi lewat video pembelajaran dan penugasan. Dalam kondisi
ini tenyata didapati bahwa hasil belajar siswa masih banyak yang belum paham
yang mana ditunjukkan dari rendahnya nilai yang diperoleh dari pemberian
latihan soal pasca pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan temuan tersebut maka perlu dilakukan perbaikan dan perlunya
menerapkan suatu metode pembelajaran lain yang diharapkan dapat
meningkatkan hasil pembelajaran siswa. Adanya perbaikan ini merupakan salah
satu langkah agar metode pembelajaran yang nantinya digunakan dapat
menstimulus sikap dan minat siswa terhadap pelajaran Matematika dan
memenuhi batas ketuntasan minimum. Upaya yang dapat ditempuh dalam
perbaikan ini salah satunya yaitu dengan menerapkan metode tanya jawab selama
pembelajaran daring berlangsung melalui video call WhatsApp Group.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
b. Tempat Penelitian
Dikarenakan adanya pandemi ini, maka penelitian ini akan dilakukan
secara daring (online) melalui video interaksi WhatsApp Group. Jadi, meskipun
penelitian berasal dari rumah, tetapi tetap dapat dilakukan.
c. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2020 yaitu pada bulan November
selama 2 minggu mulai tanggal 15 hingga 27 November, yang dilaksanakan
sampai selesai karena dalam PTK memerlukan waktu cukup untuk mendapatkan
hasil berupa ketuntasan siswa dalam mencapai hasil belajar yang dilakukan
dalam beberapa siklus. Berikut adalah rincian lengkap waktu penelitian :
Tabel 3.1 Rencana Penelitian
November 2020
No. Uraian Minggu ke 3 Minggu ke 4
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1. Persiapan penelitian
2. Perencanaan
3. Pelaksanaan Pra
Siklus
4. Pelaksanaan Siklus I
12
5. Pelaksanaan Siklus II
6. Pengolahan Data
7. Penyusunan Laporan
2) Siklus II
Pada siklus II dan seterusnya langkah-langkah yang ada juga sama seperti
langkang-langkah siklus I. Berikut adalah rincian dari siklus II dimana menrt
peneliti pada siklus I hasilnya belum maksimal atau tuntas, sementara peneliti
membutuhkan data penguat.
a. Perencanaan
Tahap perencanaan ini dibuat berdsarkan sejauh mana pemahaman
siswa terhadap materi yang diberikan oleh guru pada siklus I sebelumnya.
Berikut adalah langkah-langkah pada siklaus II.
1. Mengidentifikasi permasalahan yang ada pada siklus I.
2. Merencanakan RPP.
3. Menentukan langah-langkah yang nantinya akan dilakukan ketika
pembelajaran berlangsung.
b. Tahap pelaksanaan
Kegiatan pada siklus ini merupakan setelah dilakukan perencanaan
yang disusun sesuai RPP dalam siklus I. Berikut adalah langkah-langkahnya :
1. Guru mengucap salam, menyapa siswa, menyampaikan materi yang akan
dibahas, dan menyampaikan tujuan pembelajaran melalui pesan singkat di
WhatsApp Group.
16
statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data yaitu
statistik deskriptif dan statistik inferensial. Menurut Sugiyono (2017:207-208)
statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud memmbuat kesimpulan yang berlaku bagi
umum atau generalisasi.
Analisis data dilakukan untuk mengetahui keberhasilan metode yang
digunakan dalam mata pelajaran Matematika khususnya untuk materi pecahan
senilai. Karena PTK ini menggunakan analisis deskripsi kuantitatif, adapun
penelitian ini akan menggambarkan atau menjabarkan kenyataan atau fakta yang
diperoleh dari data yang didapatkan. Adapun analisis ini yaitu dengan :
a) Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus :
∑x
M=
N
Keterangan :
M = nilai rata-rata kelas
∑x = jumlah total nilai yang diperoleh peserta didik
N = jumlah peserta didik
b. Indikator Keberhasilan
18
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. 50 1 10%
2. 55 1 10%
3. 60 3 30%
4. 65 1 10%
5. 75 2 20%
6. 80 1 10%
7. 85 1 10%
Jumlah 660 10 100%
Rata-rata 66
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang tidak tuntas
sebanyak 6 siswa dengan tingkat persentase 60%. Sementara diketahui rata-rata
kelas yaitu 66. Berdasarkan kondisi awal tersebut, maka untuk meningkatkan hasil
pembelajaran siswa untuk mata pelajaran Matematika materi pecahan senilai
diperlukan metode pembelajaran yang bisa diterapkan selama pembelajaran daring
berlangsung. Untuk itu, peneliti menggunakan metode tanya jawab dengan media
WhatsApp Group melalui video call. Pemilihan metode tanya jawab ini masih
dapat dijangkau oleh guru meskipun pembelajaran dilaksanakan secara daring dan
interaksi guru dan murid juga terlaksana.
A. Pelaksanaan Siklus I
Pada siklus I berutujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan
menjadikan siswa lebih interaktif dengan guru karena pembelajaran daring
20
tidak hanya berupa penugasan tetapi ada interaksi antara guru dan siswa yaitu
melalui tanya jawab mengenai materi pecahan senilai. Pada siklus I ini juga
bertujuan untuk memperbaiki metode pembelajaran dan mengatasi masalah
siswa dalam memahami materi pecahan senilai seperti yang terlihat pada hasil
pengamatan dan hasil nilai dari post-tes siswa pada pra siklus.
Kegiatan Siklus I ini peneliti merencanakan selama 1 kali pertemuan
dengan masing-masing pertemuan yaitu 1 x15 menit untuk masing-masing
kelompok A dan B. adapun 4 tahapan yang dilaksanakan pada siklus I yaitu :
a) Perencanaan Tindakan
Setelah mengetahui permasalahan belajar yang didapat siswa pada mata
pelajaran Matematika untuk materi pecahan senilai dari pra siklus, maka
tahap selanjutnya yaitu merencanakan penelitian yang bertujuan untuk
pemecahan masalah dengan menggunakan metode tanya jawab. Maka pada
tahap ini yang dilakukan peneliti adalah :
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Daring yang berisi
tentang langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Menyiapkan sarana pendukung pembelajaran berupa bahan ajar dan
latihan soal untuk post-tes siklus I.
3. Membuat lembar observasi untuk memantau guru dan siswa selama
pembelajaran daring berlangsung.
4. Membuat lembar observasi untuk memantau guru selama pembelajaran
daring berlangsung.
b) Pelaksanaan Tindakan
Setelah menyusun perenacanaan, maka selanjutnya yaitu tahap
pelaksanaan. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan berdasarkan RPP yang
telah disusun pada tahap perencanaan. Adapun pelaksanaan tindakan
dilakukan secara daring melalui pesan singkat dan video call di WhatsApp
Group. Alokasi waktu pembelajaran pada pembelajaran daring ini
berlangsung selama 1 x 15 menit untuk masing-masing kelompok A dan B
yang dilaksanakan pada 21 November 2020. Untuk waktu pelaksanaan, sesi
pertama yaitu kelompok A dan sesi kedua adalah kelompok B. Adapun
kegiatan yang dilakukan adalah :
21
Kegiatan Awal
Guru memberikan salam, menayakan kabar siswa, menyampaikan
tujuan dan materi pembelajaran berupa pecahan senilai dan aspek-aspek
yang akan dinilai melalui pesan singkat WhatsApp Group.
Kegiatan Inti
Guru memberikan link youtube berupa video pembelajaran dan
peserta didik menyimak materi yang disampaikan dalam video. Setelah itu
dilanjutkan dengan video call WhatsApp Group dengan kelompok A pada
sesi pertama dan Bpada sesi kedua. Pada masing-masing sesi melakukan
tanya jawab mengenai materi yang baru saja dibahas dalam video. Siswa
diberi kesempatan bertanya apabila masih belum memahami materi.
Selanjutnya siswa diberi tugas berupa soal latihan tentang pecahan senilai.
Kegiatan Penutup
Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal latihan setelah video
call berakhir dan mengumpulkan jawaban lewat foto dan dikirim ke
WhatsApp guru. Sebelum menutup videocall, guru menyimpulkan sekilas
materi pecahan senilai, mengapresiasi keaktifan siswa yang hadir pada saat
pembelajaran daring dan kemudian menutup kegiatan pembelajaran dengan
berucap salam.
c) Pengamatan Tindakan
Karena pembelajaran dilaksanakan secara daring, maka untuk
pengamatan juga dilakukan secara daring. Peneliti meminta bantuan dari
salah satu guru sebaya untuk bergabung dalam panggilan video call ketika
pembelajaran berlangsung untuk menilai dan mengobservasi keterampilan
peneliti dalam mengajar serta mengobservasi aktifitas siswa. Hasil observasi
pada Siklus I diperoleh data yang yang dianalisis berdasarkan teknik analisa
yang sesuai. Berikut hasil observasi tentang aktivitas guru dalam proses
pembelajaran siklus I :
Tabel 4.3. Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Siklus I
Jawaban
No. Aspek yang diamati Ket
Ya Tidak
A. Kegiatan Awal
1. Mempersiapkan siswa √
2. Melakukan apersepsi √
22
M=
∑ jumlah seluruh nilai siswa
jumlah seluruh siswa
815
M= = 81,5
10
Berdasarkan perhitungan tersebut, diketahui rata-rata nilai siswa pada
post-tes siklus I adalah 81,5. Sedangkan untuk persentase ketuntasan dapat
dihitung dengan rumus berikut :
∑ siswa yang tuntas belajar
TB = x 100%
jumlah seluruh siswa
5
TB = x 100 % = 50%
10
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa persentase tingkat
ketuntasan belajar siswa adalah 50%. Hal ini menunjukkan bahwa
ketuntasan belajar siswa belum mencapai target ketuntasan belajar yang
lebih dari atau minimal 80%. Untuk itu perlu dilakukan siklus II untuk
menguatkan data terkait metode tanya jawab yang dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa.
e) Refleksi
24
B. Pelaksanaan Siklus II
Siklus II ini bertujuan untuk mengetahui terdapat peningkatan prestasi
belajar siswa pada siklus I dengan adanya penerapan metode tanya jawab
selama pembelajaran daring melalui video call WhatsApp Group.
Permasalahan yang pada siklus I seperti nilai yang diperoleh siswa belum
semua tuntas dan hanya 50% yang tuntas. Selain itu, pada siklus I siswa tidak
semua terlibat dalam interaksi tanya jawab.
a) Perencanaan Tindakan II
Setelah mengetahui adanya permasalahan pada siklus I yang mana
nilai yang diperoleh dari post-tes siklus I untuk mata pelajaran Matematika
materi pecahan senilai, maka untuk menjalankan tindakan II ini diperlukan
perencanaan tindakan yaitu antara lain :
1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dan membuat siswa menjadi lebih aktif
dalam pembelajaran daring.
2. Membuat lembar observasi untuk guru dan siswa.
3. Menyiapkan sarana pembelajaran yang menunjang rencana pelaksanaan
pembelajaran.
b) Pelaksanaan Tindakan II
25
Jawaban
No. Aspek yang diamati Ket
Ya Tidak
A. Kegiatan Awal
1. Mempersiapkan siswa √
2. Melakukan apersepsi √
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
4. Menyampaikan materi yang akan dibahas √
B. Kegiatan Inti
1. Penyampaian materi yang diajarkan √
2. Urutan dalam menyampaikan materi pembelajaran √
3. Penerapan model dan strategi pembelajaran √
4. Alokasi Waktu √
5. Guru membangkitkan semangat / motivasi √
6. Guru menjawab pertanyaan siswa √
7. Guru menguasai materi √
C. Kegiatan penutup
1. Guru memberikan refleksi √
2. Guru menyimpulkan pembelajaran √
3. Guru memberikan tugas / evaluasi √
M=
∑ jumlah seluruh nilai siswa
jumlah seluruh siswa
840
M= = 84
10
28
e) Refleksi
Berdasarkan hasil data di atas, diketahui bahwa guru telah mampu
menerapkan metode tanya jawab dalam meningkatkan hasil prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran Matematika materi pecahan senilai melalui video
call di WhatsApp Group. Terdapat kenaikan rata-rata nilai kelas dari yang
semula 81,5 menjadi 84 dan tedapat kenaikan persentase ketuntasan belajar
siswa yang semula 50% menjadi 80%. Jika dilihat sesuai dengan indikator
keberhasilan maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa selama
pembelajaran daring telah meningkat dengan diterapkannya metode tanya
jawab serta hasil belajar siswa telah mengalami peningkatan dan mencapai
ketuntasan yang sedikitnya atau melebihi 80%, sehingga tidak perlu
dilakukan pembelajaran pada siklus selanjutnya.
akan dibahas ini akan memberikan gambaran seberapa besar tingkat keberhasilan
siswa setelah penerapan metode tanya jawab pada mata pelajaran Matematika
materi pecahan senilai siswa kelas IV SDN Wonorejo Kecamatan Kunjang
Kabupaten Kediri pada semester gasal tahun ajaran 2020/2021.
A. Siklus I
Dari hasil post-tes pada pra-siklus, dapat diketahui bahwa dari 10 siswa
terdapat 4 siswa yang telah tuntas dan 6 siswa lainnya masih belum tuntas belajar,
yang mana artinya persentase ketuntasan hanya 40%. Sedangkan untuk nilai rata-
rata pra-siklus sebesar 66 yang mana kurang dari KKM yaitu 75. Kemudian peneliti
melakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode tanya jawab
melalui video call WhatsApp Group dan melakukan proses pembelajaran sesuai
dengan perencanaan yang disusun pada tahapan Siklus I. Hasilnya diperoleh bahwa
selama pembelajaran daring aktvitas siswa sudah cukup baik. Hasil belajar siswa
mengalami peningkatan yaitu nilai rata-rata post-tes pada Siklus I menjadi 81,4
namun persentase ketuntasan belajar hanya mengalami peningkatan sedikit yaitu
50%. Hal ini belum bisa dikatakan bahwa pada Siklus I belum semua indikator
keberhasilan penelitian ini tercapai.
B. Siklus II
Dari refleksi dan hasil post-tes pada Siklus I, diketahui bahwa belum semua
indikator keberhasilan penelitian belum tercapai. Oleh karena itu diadakan
penelitian tindakan Siklus II untuk memenuhi semua indikator keberhasilan.
Setelah peneliti melakukan proses pembelajaran pada Siklus II dengan menerapkan
metode tanya jawab seperti rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) dapat
diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dan peningkatan
persentase ketuntasan belajar siswa. Adapun peningkatan hasil belajar dapat
diketahui dari meningkatnya nilai rata-rata yang diberikan pada saat post-tes Siklus
II yaitu sebesar 84 dan ketuntasan belajar menjadi 80%. Selain itu terdapat
perubahan aktivitas siswa dari Siklus I yang cukup baik menjadi baik pada Siklus
II. Perbandingan hasil ketuntasan belajar siswa dapat diamati pada tabel berikut :
Tabel 4.10. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa
pada Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
Deskripsi Persentase
30
Prasiklus 40%
Siklus I 50%
Siklus II 80%
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan
bahwa penerapan metode tanya jawab via WhatsApp Group pada materi operasi
hitung pecahan dalam pembelajaran Matematika pada siswa kelas IV SDN
Wonorejo Kecamatan Kunjang Kabupaten Kediri berhasil meningkatkan
prestasi belajar siswa.
B. SARAN
a. Bagi guru hendaknya untuk memperhatikan penggunaan metode dalam proses
pembelajaran sehingga pembelejaran dapat berjalan dengan baik meskipun
sedang dalam masa pandemi. Penggunaan metode tidak harus menggunakan
metode tanya jawab, tetapi bisa menggunakan metode yang lain yang dapat
disesuaikan dengan materi pelajaran yang diampu.
31
DAFTAR PUSTAKA
Basrudin, Ratman dan Yusdin Gagaramusu. 2013. Penerapan Metode Tanya Jawab
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber
Daya Alam di Kelas IV SDN Fatufia Kecamatan Bahodopi. Jurnal Kreatif
Tadulako Online 1(1), 214 – 227.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Daring) diakses pada 10 November 2020 melalui
https://kbbi.web.id/alat.
Mahdalena, Sri. 2014. Penggunaan Metode Tanya Jawab Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKN di Kelas V. Pontianak : Universitas
Tanjungpura.
Pohan, Nirwana. 2015. Ketuntasan Belajar Dengan Penerapan Metode Tanya Jawab
dan Pemberian Tugas Dalam Pembelajaran Matematika Pada Konsep Akar
Kuadrat. Jurnal Serambi Ilmu Edisi September (22)1, 180 – 192.
Raharti. 2019. “WhatsApp” Media Komuniasi Efektif Masa Kini (Studi Kasus Pada
Layanan Jasa Informasi Ilmiah di Kawasan Puspiptek). Visi Pustaka (21)2,
147-156.
Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : sinar baru
algensindo.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pembelajaran jarak jauh menggunakan aplikasi WhatsApp dan video pembelajaran
tentang pecahan senilai peserta didik dapat mengetahui bentuk pecahan senilai.
2. Melalui pembelajaran jarak jauh menggunakan aplikasi WhatsApp dan video pembelajaran
tentang pecahan senilai, peserta didik dapat menemukan bilangan pecahan senilai dengan
mengalikan pembilang dan penyebut dengan bilangan yang sama.
3. Melalui pembelajaran jarak jauh menggunakan aplikasi WhatsApp dan uraian tugas dari guru,
diharapkan peserta didik dapat mengerjakan soal pecahan senilai.
B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alat dan media
Waktu
Guru melakukan salam, menanyakan kabar siswa,
Pendahuluan menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran dan WhatsApp group 2 menit
aspek-aspek yang akan dinilai.
Kegiatan Inti DARING Modul / Buku 20 menit
Peserta didik diberi link youtube tentang pembelajaran matematika kelas
matematika pecahan senilai. 4 dan video
Guru melanjutkan video call dengan kelompok A youtube
pada sesi 1 dan kelompok B pada sesi 2 dan https://www.yout
melakukan tanya jawab seputar materi. ube.com/watch?
Peserta didik diberikan soal latihan tentang pecahan v=FW86iKtVccc
senilai.
Penutup Peserta didik mengerjakan soal latihan setelah video Modul / Buku 8 menit
call dan mengumpulkan hasilnya lewat foto dan matematika kelas
dikirim ke WhatsApp guru. 4
Guru menyimpulkan, mengapresiasi dan memberikan
tindak lanjut.
C. PENILAIAN
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pembelajaran jarak jauh menggunakan aplikasi WhatsApp dan video pembelajaran
tentang pecahan senilai peserta didik dapat mengetahui bentuk pecahan senilai.
2. Melalui pembelajaran jarak jauh menggunakan aplikasi WhatsApp dan video pembelajaran
tentang pecahan senilai, peserta didik dapat menemukan bilangan pecahan senilai dengan
mengalikan pembilang dan penyebut dengan bilangan yang sama.
3. Melalui pembelajaran jarak jauh menggunakan aplikasi WhatsApp dan uraian tugas dari guru,
diharapkan peserta didik dapat mengerjakan soal pecahan senilai.
B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alat dan media
Waktu
Guru melakukan salam, menanyakan kabar siswa,
Pendahuluan menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran dan aspek- WhatsApp group 2 menit
aspek yang akan dinilai.
Kegiatan Inti DARING Modul / Buku 20 menit
Peserta didik diberi link youtube tentang pembelajaran matematika kelas
matematika pecahan senilai. 4 dan video
Guru melanjutkan video call dengan kelompok A pada youtube
sesi 1 dan kelompok B pada sesi 2 dan melakukan tanya https://youtu.be
jawab seputar materi. Guru juga memberikan kuis /-lGhglcdYY0
singkat pada setiap sesi.
Peserta didik diberikan soal latihan tentang pecahan
senilai.
Penutup Peserta didik mengerjakan soal latihan setelah video call Modul / Buku 8 menit
dan mengumpulkan hasilnya lewat foto dan dikirim ke matematika kelas
WhatsApp guru. 4
Guru menyimpulkan, mengapresiasi dan memberikan
tindak lanjut.
C. PENILAIAN
3 4
1.
4
= .... 6.
6
= ...
2 9
2.
5
= .... 7.
10
= ...
1 3
3.
3
= .... 8. = ...
8
2 5
4.
7
= .... 9. = ...
9
4 1
5.
5
= .... 10. = ...
2
4 6
1.
7
= .... 6.
8
= ....
3 5
2.
5
= .... 7. = ....
9
3 2
3.
6
= .... 8. = ....
7
4 4
4.
6
= .... 9. = ....
9
3 2
5.
9
= .... 10. = ....
5
Daftar Nilai Post-tes Siswa Kelas IV Siklus I
No Nama Nilai
.
1. Affan Ridho Afghoni 75
2. Anora Evelyna Chyndaga 90
3. Brian Aditya Pratama 60
4. Chiara Felysiana Malva Utomo 80
5. Farrelio Reyga Vindha 70
6. Geisha Rahma 80
7. Kim Yudda Pratama 60
8. Lintang Putri Andika 70
9. M. Arsa' Maghfiraldy 70
10. Mohamad Ridwan Aliudin 80
No Nama Nilai
.
1. Affan Ridho Afghoni 80
2. Anora Evelyna Chyndaga 100
3. Brian Aditya Pratama 80
4. Chiara Felysiana Malva Utomo 100
5. Farrelio Reyga Vindha 80
6. Geisha Rahma 90
7. Kim Yudda Pratama 70
8. Lintang Putri Andika 80
9. M. Arsa' Maghfiraldy 70
10. Mohamad Ridwan Aliudin 90