Anda di halaman 1dari 41

PENERAPAN METODE TANYA JAWAB VIA WHATSAPP GROUP PADA

MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN


PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDN WONOREJO
KECAMATAN KUNJANG KABUPATEN KEDIRI

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Penelitian Tindakan Kelas yang Dibimbing Oleh
Drs. H. Sujarwoto, M.Si.

Disusun Oleh :
RAHMALIA IBENTY MARDIYANTI
NIM : 858809724
PGSD BI – 1

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ – UT MALANG SALUT KAB. KEDIRI
FKIP S1-PGSD
2020.2
i

ABSTRAK

Adanya pandemi Covid menjadikan pembelajaran di semua jenjang pendidikan


kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran. Selama pembelajaran daring, siswa kelas
IV SDN Wonorejo kesulitan memahami pembelajaran Matematika khususnya untuk
materi pecahan senilai. Untuk itu diperlukan upaya pembelajaran daring yang tepat agar
pembelajaran menjadi efektif. Metode tanya jawab merupakan salah satu metode yang
menunjang interaksi antara guru dan siswa dalam pembelajaran. Untuk itu, dalam
penelitian ini penerapan metode tanya jawab via WhatsApp Group pada materi pecahan
senilai dilakukan guna meningkatkan prestasi belajar siswa.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang mana bertujuan
untuk mengetahui permasalahan yang ada pada kelas dan memberikan solusi untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif
dengan analisis data yaitu statistik deskriptif. Penelitian dilakukan secara daring dari
rumah.
Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa penerapan metode tanya
jawab pada pembelajaran daring via WhatsApp Group pada materi operasi hitung
pecahan senilai dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Wonorejo
pada siklus I yaitu sebesar 50% dengan rata-rata nilai 81,5 namun belum mencapai
ketuntasan belajar. Pada siklus II mengalami peningkatan hasil belajar dengan rata-rata
84 dan telah mencapai ketuntasan belajar sebesar 80%.

Kata kunci : Tanya jawab, Matematika, prestasi belajar.


ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
ABSTRAK .............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1. Latar Belakang ................................................................................... 1
2. Pembatasan Masalah .......................................................................... 3
3. Rumusan Masalah .............................................................................. 3
4. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
5. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 5
1. Metode Tanya Jawab .......................................................................... 5
a. Pengertian Tanya Jawab ................................................................ 5
b. Langkah-Langkah Metode Tanya Jawab ...................................... 5
c. Kekurangan dan Kelebihan Metode Tanya Jawab ....................... 6
2. Prestasi Belajar .................................................................................. 7
a. Pengertian Prestasi Belajar .......................................................... 7
b. Faktor Yang Memengaruhi Prestasi Belajar ................................ 7
3. Matematika ........................................................................................ 8
a. Pengertian Matematika ................................................................. 8
b. Pecahan Senilai ............................................................................. 8
4. Alat Pembelajaran .............................................................................. 9
a. Alat Pembelajaran ......................................................................... 9
b. WhatsApp ..................................................................................... 9
5. Kerangka Berpikir .............................................................................. 10
6. Penelitian Yang Relevan .................................................................... 10
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ...........................................................11
1. Subjek dan Objek Penelitian, Tempat Penelitian, Waktu Penelitian,
Kelas dan Karakter Siswa .................................................................. 11
2. Deskripsi Per Siklus (Prosedur Penelitian) ....................................... 12
3. Teknik Analisis Data ......................................................................... 16
a. Teknik Analisis ............................................................................. 16
b. Indikator Keberhasilan .................................................................. 17
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 18
1. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................. 18
a. Pelaksanaan Siklus I ..................................................................... 19
b. Pelaksanaan Siklus II .................................................................... 24
2. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 28
a. Siklus I .......................................................................................... 28
b. Siklus II ......................................................................................... 29
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 30
1. Kesimpulan ........................................................................................ 30
iii

2. Saran ................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. v
LAMPIRAN
a. RPP Siklus I
b. RPP Siklus II
c. Soal Post-Tes Siklus I
d. Soal Post-Tes Siklus II
e. Hasil Nilai Post-tes Siswa Siklus I dan II
1

BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Dunia pendidikan Indonesia beberapa bulan terakhir sedang mengalami
kesulitan dikarenakan adanya pandemi yang diakibatkan oleh penyebaran virus
corona (Covid-19 atau SARS-Cov-2). Adanya penyebaran pandemi ini
mengakibatkan proses belajar mengajar di seluruh tingkatan pendidikan di Indonesia
harus terpaksa dilaksanakan secara daring, baik pada tingkat sekolah dasar hingga
perguruan tinggi. Tidak dapat dipungkiri dengan adanya kejadian pandemi ini
membuat proses belajar mengajar pada seluruh tingkat pendidikan menjadi
terhambat.
Dalam kondisi seperti saat ini, tidak memungkinkan bagi pendidik untuk dapat
menuntaskan kurikulum yang ada. Untuk itu, beberapa waktu yang lalu diterbitkan
Kepmendikbud No 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada
Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus. Dalam keputusan tersebut disampaikan
bahwa tujuan pelaksanaan kurikulum pada kondisi khusus adalah bertujuan untuk
memberikan fleksibilitas bagi satuan pendidikan untuk menentukan kurikulum yang
sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik. Dalam keputusan tersebut juga
disebutkan bahwa meski tetap mengikuti kurikulum, tetapi pembelajaran dapat
disederhanakan. Keputusan tersebut juga disebutkan bahwa satuan pendidikan dalam
kondisi khusus tidak diwajibkan untuk menuntaskan seluruh capaian kurikulum
untuk kenaikan kelas atau kelulusan. Dengan adanya ketentuan tersebut secara garis
besar dapat disimpulkan bahwa penuntasan kurikulum pada masa pandemi ini tidak
harus tuntas.
Adanya keputusan tersebut, menjadikan banyak sekolah dari berbagai tingkat
mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi mengikuti arahan dari keputusan
tersebut dan menjadikan pembelajaran yang biasanya daring dan tatap muka, harus
berganti dengan daring. Pembelajaran secara daring ini juga terjadi di SD Negeri
Wonorejo. Pembelajaran yang semula tatap muka atau luring, kini berganti dengan
daring. Hal tersebut juga dikarenakan Desa Wonorejo termasuk dalam zona merah
2

dikarenakan ada beberapa warga Desa Wonorejo yang dirawat akibat tertular virus
corona.
Selama pembelajaran daring, peneliti yang menjabat sebagai guru kelas IV SD
Negeri Wonorejo, banyak mendapatkan fakta bahwa beberapa siswa kelas IV SD
Negeri Wonorejo terhambat dalam penguasaan materi pelajaran Matematika,
khususnya untuk materi tentang hitungan pecahan. Banyak dari siswa yang belum
memahami materi pecahan, khususnya untuk pecahan senilai. Sementara yang perlu
diketahui bahwa sesuai dengan kurikulum yang berlaku, siswa diharapkan untuk
mampu menguasai materi Matematika yang telah diajarkan oleh guru. Selama
pembelajaran daring, siswa kelas IV hanya diberi video pembelajaran singkat
mengenai materi hitungan pecahan senilai dan setelah itu diberi penugasan. Hasil
yang terlihat setelah pengumpulan tugas yaitu masih terdapat banyaknya siswa yang
dinilai masih belum memahami mengenai materi Matematika, khususnya pada
materi pecahan senilai. Hal ini menunjukkan bahwa pencapaian hasil belajar siswa
kelas IV masih belum maksimal. Hal ini menjadikan peneliti yang juga menjabat
sebagai guru kelas harus mencoba metode pembelajaran yang lebih interaktif dan
berkualitas guna meningkatkan prestasi belajar siswa kels IV SDN Wonorejo.
Adapun metode pembelajaran yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu
metode tanya jawab, yang mana metode ini diharapkan dapat meningkatkan interaksi
siswa dengan guru selama pembelajaran daring. Metode tanya jawab menurut
Winarno (1986 : 83) yaitu suatu cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan
yang harus dijawab, terutama dari penyaji kepada peserta didik tetap dapat pula dari
peserta kepada penyaji. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat diketahui bahwa
metode tanya jawab ini merupakan salah satu metode pembelajaran yang bersifat
interaktif antara guru dan siswa dalam suatu kegiatan pembelajaran yang mana agar
dapat mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran. Hal ini menjadikan peneliti
tertarik untuk menerapkan metode tanya jawab guna meningkatkan interaksi antara
guru dan siswa selama pandemi dan juga bertujuan mencapai keberhasilan tujuan
pembelajaran yaitu salah satunya adalah adanya peningkatan prestasi belajar siswa
kelas IV SDN Wonorejo.
Selama pembelajaran daring ini, media yang akan digunakan dalam
pembelajaran untuk menunjang metode tanya jawab yaitu menggunakan media
3

WhatsApp Group. Dengan melakukan interaksi secara tatap muka via video call
WhatsApp Group, diharapkan interaksi antara siswa dan guru meningkat. Selain itu,
diharapkan dengan bergantinya metode pembelajaran yang hanya melalui media
video pembelajaran dan penugasan menjadi metode tanya jawab, dapat pula
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Wonorejo pada mata pelajaran
Matematika khususnya pada materi operasi hitung pecahan senilai.

2. PEMBATASAN MASALAH
Adapun agar masalah yang teridentifikasi pada uraian latar belakang di atas
dapat dikaji secara mendalam, maka perlu dilakukan adanya pembatasan masalah.
Hal ini ditujukan agar masalah yang diteliti oleh peneliti tidak melenceng terlalu
jauh dari pembahasan yang akan dijabarkan pada penelitian ini. Pada penelitian ini
masalah yang akan dikaji lebih dalam yaitu tentang penerapan metode belajar yang
tepat yang ditujukan agar terdapat peningkatan prestasi belajar pada siswa yaitu
dengan :
1. Penerapan metode tanya jawab pada pembelajaran Matematika untuk materi
pecahan senilai yang diterapkan melalui media WhatsApp Group selama
pembelajaran daring.
2. Hasil dari metode tanya jawab yang dilakukan untuk pembelajaran
Matematika untuk materi pecahan senilai yang ditetapkan melalui media
WhatsApp Group dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

3. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan metode tanya jawab via WhatsApp Group pada
materi operasi hitung pecahan senilai siswa kelas IV di SDN Wonorejo
Kecamatan Kunjang Kabupaten Kediri?
2. Apakah penerapan metode tanya jawab via WhatsApp Group pada materi
operasi hitung pecahan senilai dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
kelas IV di SDN Wonorejo Kecamatan Kunjang Kabupaten Kediri?
4

4. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya, adapun
penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui bagaimana penerapan metode tanya jawab via WhatsApp
Group pada materi operasi hitung pecahan senilai siswa kelas IV di SDN
Wonorejo Kecamatan Kunjang Kabupaten Kediri.
2. Mengetahui penerapan metode tanya jawab via WhatsApp Group pada
operasi hitung pecahan senilai dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
kelas IV di SDN Wonorejo Kecamatan Kunjang Kabupaten Kediri.

5. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini antara lain :
1. Bagi Dinas Pendidikan atau lembaga terkait, hasil penelitian dapat
dikembangkan guna menentukan kebijakan pendidikan yang dapat
meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sekolah.
2. Bagi Kepala Sekolah dan jajaran Pengawas, penelitian ini diharapkan dapat
membantu peningkatan profesionalisme guru dan jajaran tenaga pendidik
lainnya.
3. Bagi guru, diharapkan penelitian ini dapat menjadi pertimbangan dalam
melakukan proses pembelajaran yang menyenangkan dan menarik dan juga
sebagai refleksi bagi guru terkait profesionalisme dalam mengajar.
4. Bagi siswa, agar penelitian ini dapat dijadikan evaluasi dan koreksi
terutama dalam meningkatkan prestasi belajar.
5. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menjadi pembelajaran yang baik
untuk mempersiapkan diri sebagai guru yang melakukan penelitian
nantinya.
5

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

1. METODE TANYA JAWAB


a. Pengertian Tanya Jawab
Menurut Winarno (1986 : 83) metode tanya jawab yaitu suatu cara
penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari
penyaji kepada peserta didik tetap dapat pula dari peserta kepada penyaji.
Sementara menurut Sutikno (2013:92) metode tanya jawab adalah cara
penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari
guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.
Jadi metode tanya jawab merupakan suatu metode pembelajaran dimana
seorang guru memberikan / mengajukan / mengajarkan pertanyaan-pertanyaan
kepada siswa terkait dengan materi atau bahan pelajaran yang sudah dipelajari
sambil mengamati proses berpikir siswa.
b. Langkah-Langkah Metode Tanya Jawab
Untuk dapat menerapkan metode tanya jawab yang dilakukan oleh guru
untuk siswa, perlu diperhatikan langkah-langkah yang tepat. Nana Sudjana
(2005 : 76) berpendapat bahwa terdapat langkah-langkah yang ada dalam
penggunaan metode tanya jawab, yaitu sebagai berikut :
1) Merumuskan tujuan tanya jawab sejelasnya dalam bentuk khusus dan
berpusat pada tingkah laku anak didik.
2) Mencari alasan pemilihan metode tanya jawab.
3) Menetapkan kemungkinan pertanyaan-pertanyaan yang akan dikemukakan.
4) Menetapkan kemungkinan jawaban untuk menjaga agar tidak menyimpang
pokok persoalan.
5) Menyediakan kesempatan bertanya oleh anak didik.
Jadi langkah-langkah metode tanya jawab dapat disusun secara umum
sebagai berikut :
1) Guru harus mempersiapkan materi dan berbagai pertanyaan yang akan
disampaikan ke siswa.
6

2) Guru menyampaikan pertanyaan kepada siswa yang bertujuan agar


membangkitkan konsentrasi siswa dalam kegiatan belajar.
3) Guru memberikan pertanyaan yang sesuai dengan materi pelajaran yang
sebelumnya telah ditentukan agar siswa dapat menjawabnya.
4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab dan
memberikan waktu untuk siswa memikirkan jawaban dari soal atau
pertanyaan yang diberikan.
5) Guru selanjutnya menyimpulkan materi dan memberikan tugas kepada
siswa untuk diperiksa pada pertemuan berikutnya.
c. Kekurangan dan Kelebihan Metode Tanya Jawab
Dalam metode tanya jawab juga terdapat kebihan dan kelemahan. Hal
ini dapat dilihat dari pendapat Yusuf (2002: 31-32) mengenai kelebihan dan
kekurangan metode tanya jawab yaitu :
1) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian
2) Metode ini dapat merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan
daya pikir dan daya ingat;
3) Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan
mengemukakan pendapat;
4) Pertanyaan dapat mengurangi proses lupa;
5) Pertanyaan dapat membangkitkan hasrat untuk melakukan penyelidikan.
Adapun kekurangan-kekurangan metode ini meliputi :
1) Siswa dapat dicekam ketakutan (nervous) selama tanya jawab dilakukan;
2) Tidak mungkin seluruh kelas dapat diberi giliran selama satu jam pelajaran;
3) Waktu banyak terbuang, khususnya ketika siswa tidak dapat menjawab
pertanyaan sampai dua atau tiga siswa;
4) Akan terdapat siswa yang tidak terlibat dalam proses berpikir atas
pertanyaan;
5) Sukar diperoleh jawaban yang memuaskan.
Hal ini menunjukkan bahwa peran guru sebagai pengajar dituntut untuk
dapat menerapkan metode tanya jawab tersebut secara tepat agar terwujud
kelebihan metode tanya jawab dan meminimalisir terjadinya beberapa
kelemahan metode tanya jawab.
7

2. PRESTASI BELAJAR
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi memiliki berbagai macam pengertian. Zaenal Arifin (1990: 2)
mengemukakan bahwa prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu ³prestatie´
dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Menurut
Sutratinah Tirtonegoro (1984: 43) prestasi belajar adalah penilaian hasil belajar
yang dinyatakan dalam bentuk simbol huruf, angka maupun kalimat yang
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.
Menurut Bloom dalam James Phopham dalam W. Gulo (2002: 40) prestasi
belajar sebagai perubahan tingkah laku meliputi tiga ranah, yaitu :
1) Ranah Kognitif (pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis dan sintesis
serta evaluasi).
2) Ranah Afektif (memperhatikan, merespon, menghayati nilai, mengorganisasi
dan mepribadikan nilai atau seperangkat nilai).
3) Ranah Psikomotorik (persepsi, set, respon terbimbing, respon mekanis dan
respon kompleks).
Prestasi belajar merupakan penilaian hasil belajar yang dicapai oleh
setiap anak dalam periode tertentu yang juga perwujudan perubahan tingkah
laku mencakup seperti ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
b. Faktor Yang Memengaruhi Prestasi Belajar
Adapun begitu, untuk mengetahui prestasi belajar yang diperoleh siswa
terdapat berbagai faktor-faktor yang dapat memengaruhi siswa terkait dengan
prestasi belajar yang diperolehnya. Slameto dan Suryabrata dalam St. Hasmiah
dan Sri Sulasteri (2013:154-156) berpendapat bahwa terdapat beberapa faktor
yang memengaruhi prestasi belajar siswa yang terbagi dalam :
1. Faktor Internal
Faktor yang menyangkut seluruh pribadi termasuk kondisi fisik maupun mental
atau psikis. Faktor internal ini sering disebut faktor instrinsik yang meliputi
kondisi fisiologi dan kondisi psikologis yang mencakup minat, kecerdasan,
bakat, motivasi, dan lain-lain.
2. Faktor Eksternal
8

Faktor yang bersumber dari luar diri individu yang bersangkutan. Adapun
faktor-faktor ini yaitu :
a. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu:
lingkungan alami dan lingkungan sosial.
b. Faktor Instrumental
Faktor-faktor instrumental adalah yang penggunaannya dirancang sesuai
dengan hasil belajar yang diharapkan.

3. MATEMATIKA
a. Pengertian Matematika
Menurut Ernest dalam Sriyanto (2017) mengatakan bahwa matematika
sebagai suatu konstruktivisme sosial yang memenuhi tiga premis, yaitu i) dasar
pengetahuan Matematika adalah bahasa linguistik, konvensional dan aturan dan
bahasa merupakan konstruksi sosial; ii) proses sosial interpersonal diperlukan
untuk mengubah pengetahuan matematika subjektif individu, dalam menerima
pengetahuan matematika objektif; dan iii) objektivitas itu sendiri akan dipahami
secara sosial. Sedangakan menurut Menurut Ismail dkk dalam kutipan Ali
Hamzah dan Muhlisarini (2014) mengatakan bahwa matematika adalah ilmu
yang membahas angka-angka dan perhitungannya. Jadi matematika adalah ilmu
yang mempelajari tentang angka-angka untuk mengembangkan kemampuan
menghitung dalam kehidupan sehari-hari.
b. Pecahan Senilai
Menurut Suparmin dan kawan-kawan (2016 : 10) pecahan senilai yaitu
pecahan yang nilainya tidak akan berubah walaupun pembilang dan penyebutnya
dikalikan bilangan tidak nol yang sama. Misalnya yaitu :
2 2 x2 4 2 2 :2 1
4
= 4x2
= 8
dan =
4 4 :2
= 2
1 2 4
Berdasarkan perhitungan di atas, maka pecahan ,
2 4
dan merupakan
8
pecahan-pecahan yang senilai.
9

4. ALAT PEMBELAJARAN
a. Alat Pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2020) alat merupakan benda yang
dipakai untuk mengerjakan sesuatu: perkakas; perabot(an). Sementara itu,
menurut Indrakusumah (1973:138) alat pendidikan adalah berupa perbuatan-
perbuatan atau tindakan-tindakan yang secara konkrit dan tegas dilaksanakan,
guna menjaga agar proses pendidikan bisa berjalan dengan lancar dan berhasil.
Sementara menurut Annisa (2020:12) ada alat pembelajaran tidak terkandung
pesan/isi pelajaran, tapi punya peranan yang sangat penting dalam membantu
proses belajar mengajar. Dapat disimpulkan alat pembelajaran merupakan suatu
benda atau perkakas yang dipakai selama pembelajaran dan peran penting dalam
membantu proses belajar mengajar agar berjalan dengan lancar dan berhasil.
b. WhatsApp
Menurut Pranajaya dan Hendra Wicaksono dalam Raharti (2019:151)
WhatsApp adalah aplikasi berbasis internet yang merupakan salah satu dampak
perkembangan teknologi informasi yang paling popular. Aplikasi berbasis internet
ini sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai media komunikasi, karena
memudahkan penggunanya untuk saling berkomunikasi dan berinteraksi tanpa
menghabiskan biaya banyak dalam pemakaiannya, karena WhatsApp tidak
menggunakan pulsa, melainkan menggunakan data internet. Sementara menurut
Winarso dalam Raharti (2019:151) Whatsapp juga dapat digunakan untuk
bertukar informasi dan penyebaran informasi. WhatsApp bisa mengirim dan
menerima tidak dalam bentuk teks saja melainkan juga bisa dalam bentuk gambar,
video, audio, berkasberkas kantor atau yang lainnya dalam jumlah tidak terbatas.
Aplikasi ini juga menawarkan kemampuan untuk melakukan panggilan yang
sederhana,aman, dan reliabel, yang tersedia untuk telepon di seluruh dunia.
Banyaknya kemudahan yang tersedia menjadikan aplikasi ini sangat digemari dan
terkenal. WhatsApp menyediakan keuntungan atau kemudahan dalam
berkomunikasi seperti biaya murah dan mempermudah kehidupan. Oleh karena
itulah WhatsApp merupakan aplikasi chat yang bisa menjadi media komunikasi
yang efektif dan bermanfaat bagi penggunanya.
10

5. KERANGKA BERPIKIR
Pada proses pembelajaran yang dilakukan secara daring untuk mata
pelajaran Matematika yang ada pada kelas IV SDN Wonorejo, Kecamatan
Kunjang, Kabupaten Kediri, guru lebih sering menggunakan metode kovensional
memalui ceramah materi lewat video pembelajaran dan penugasan. Dalam kondisi
ini tenyata didapati bahwa hasil belajar siswa masih banyak yang belum paham
yang mana ditunjukkan dari rendahnya nilai yang diperoleh dari pemberian
latihan soal pasca pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan temuan tersebut maka perlu dilakukan perbaikan dan perlunya
menerapkan suatu metode pembelajaran lain yang diharapkan dapat
meningkatkan hasil pembelajaran siswa. Adanya perbaikan ini merupakan salah
satu langkah agar metode pembelajaran yang nantinya digunakan dapat
menstimulus sikap dan minat siswa terhadap pelajaran Matematika dan
memenuhi batas ketuntasan minimum. Upaya yang dapat ditempuh dalam
perbaikan ini salah satunya yaitu dengan menerapkan metode tanya jawab selama
pembelajaran daring berlangsung melalui video call WhatsApp Group.

6. PENELITIAN YANG RELEVAN


Penelitian yang berkaitan dengan metode tanya jawab yang dilakukan oleh
Kepala SD Negeri 49 Banda Aceh tahun 2015 oleh Nirwana Pohan dengan judul
“Ketuntasan Belajar dengan Penerapan Metode Tanya Jawab dan Pemberian Tugas
Dalam Pembelajaran Matematika Pada Konsep Akar Kuadrat”. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan Nirwana Pohan bahwa dengan menggunakan metode tanya
jawab dan pemberian tugas dapat meningkatkan motivasi siswa pada siklus 1
menjadi 65% dan pada siklus 2 menjadi 83% dalam pembelajaran Matematika.
Selain itu terdapat peningkatan [ada nilai ketuntasan belajar siswa yang pada siklus 1
rata-rata 6,89 menjadi 7,55 dan pada siklus 2 dari 6,7 menjadi 7,9. Berdasarkan hal
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode tanya jawab
ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika.
11

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

1. SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN, TEMPAT PENELITIAN, WAKTU


PENELITIAN, KELAS DAN KARAKTERISTIK SISWA
a. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN Wonorejo yang
berjumlah 10 siswa. Subjek penelitian ini juga akan dibagi menjadi dua
kelompok dikarenakan keterbatasan jumlah peserta yang dapat masuk dalam
video call WhatsApp Group, sehingga ke depannya pembelajaran akan terbagi ke
dalam dua kelompok yaitu siswa dengan kelompok A dan siswa dengan
kelompok B. Objek penelitiannya yaitu hasil belajar siswa kelas IV dalam
pembelajaran Matematika pada materi operasi hitung pecahan senilai selama
pembelajaran daring.

b. Tempat Penelitian
Dikarenakan adanya pandemi ini, maka penelitian ini akan dilakukan
secara daring (online) melalui video interaksi WhatsApp Group. Jadi, meskipun
penelitian berasal dari rumah, tetapi tetap dapat dilakukan.

c. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2020 yaitu pada bulan November
selama 2 minggu mulai tanggal 15 hingga 27 November, yang dilaksanakan
sampai selesai karena dalam PTK memerlukan waktu cukup untuk mendapatkan
hasil berupa ketuntasan siswa dalam mencapai hasil belajar yang dilakukan
dalam beberapa siklus. Berikut adalah rincian lengkap waktu penelitian :
Tabel 3.1 Rencana Penelitian

November 2020
No. Uraian Minggu ke 3 Minggu ke 4
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1. Persiapan penelitian
2. Perencanaan
3. Pelaksanaan Pra
Siklus
4. Pelaksanaan Siklus I
12

5. Pelaksanaan Siklus II
6. Pengolahan Data
7. Penyusunan Laporan

d. Kelas dan Karakter Siswa


Kelas IV tahun ajaran 2020/2021 di SDN Wonorejo berisi 10 siswa,
dimana jumlah siswa tersebut terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 4 siswa
perempuan. Kondisi kelas IV sebagai subjek penelitian memiliki berbagai
karakteristik yang heterogen. Dari segi sikap ada beberapa siswa yang mudah
diatur dan ada yang sulit datur sehingga kadang-kadang menghambat guru untuk
menyampaikan materi pelajaran ketika pembelajaran sedang berlangsung. Tetapi,
secara keseluruhan sikap tersebut bukan merupakan hambatan yang besar
sehingga kelas masih bisa berjalan dengan cukup efektif.
Untuk kemampuan siswa pada materi pecahan sederhana masih dinilai
kurang. Terutama untuk materi pecahan senilai. Hal tersebut bisa saja berasal dari
permasalahan kurang pahamnya siswa dalam mempelajarai Matematika atau ada
metode guru yang kurang tepat dalam menyampaikan materi. Permasalahan
kurang paham dan adanya kemungkinan metode yang kurang teapt inilah yang
mendorong peneliti untuk mengangkat metode tanya jawab secara daring melalui
video call WhatsApp Group agar dapat berinteraksi langsung dengan siswa dan
mengetahui bagaimana siswa dapat memahami materi pecahan senilai.

2. DESKRIPSI PER SIKLUS (PROSEDUR PENELITIAN)


13

Gambar 3.1. Siklus Kegiatan PTK (Desain PTK model Hopkins)

Selanjutnya yaitu mengenai pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus pertama


yang terdiri atas empat kegiatan. Jika keberhasilan atau hambatan sudah diketahui
pada pelaksanaan di siklus I, peneliti selanjutnya yaitu mengidentifikasi
permasalahan baru untuk menentukan rancangan untuk siklus II. Pada siklus II dapat
berupa kegiatan yang sama seperti siklus sebelumnya apabila dibuat untuk
mengulangi keberhasilan dan untuk menguatkan hasil. Tetapi pada umumnya
kegiatan pada siklus II memiliki beberapa kegiatan tambahan atau perbaikan dan
tindakan yang dimaksudkan untuk mengatasi hambatan / kesulitan yang ditemukan
pada siklus I.
Setelah siklus II selesai, maka akan didapatkan hasil dari penelitian. Apabila
peneliti masih belum puas, maka dapat melakukan langkah penelitian seperti langkah
pada siklus I dan II lagi dan dilanjutkan lagi hingga peneliti mendapatkan hasil yang
sesuai dengan apa yang diinginkan penulis. Artinya tidak ada batasan banyaknya
siklus yang harus dilaksanakan pada penelitian tindakan kelas ini. Pada PTK terdapat
beberapa langkah pengerjaan. Berikut merupakan langkah-langkah PTK pada
penelitian ini :
1) Siklus I
a. Perencanaan
14

Perencanaan merupakan tahap awal dalam pembuatan PTK yang harus


dilakukan guru sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran. Rencana
pembelajaran harus dibuat satu siklus berdasarkan analisis permasalahan yang
dihadapi. Dalam menyusun perencaan maka yang harus dilakukan yaitu :
1. Melihat permasalahan yang ada selama kelas berlangsung dengan
memonitoring hasil latihan tugas siswa setelah diberikannya materi pecahan
senilai.
2. Menyusun RPP
3. Membuat soal-soal yang berbentuk post-tes (dilakukan di akhir
pembelajaran).
4. Mempersiapkan bahan materi berupa video pembelajaran dan materi ajar
pembelajaran.
5. Mempersiapkan teknis seperti persiapan untuk video call via WhatsApp dan
mengatur jadwal dimana semua siswa dapat melakukan video call.
6. Mempersiapkan cara mengevaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa dengan membuat kuis ketika pelaksanaan berlangsung.
b. Tahap pelaksanaan
Tahap ini dilakukan apabila penyusunan perencanaan telah selesai.
Adapun langkah tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut :
1. Guru mengucap salam, menyapa siswa, menyampaikan materi yang akan
dibahas, dan menyampaikan tujuan pembelajaran melalui pesan singkat di
WhatsApp Group.
2. Guru membagikan link untuk dapat mengakses video pembelajaran tentang
materi pecahan senilai.
3. Guru selanjutnya melakukan video call bersama kelompok A dan melakukan
tanya jawab setelah siswa kelompok A selesai melihat video.
4. Guru selanjutnya melakukan kegiatan yang serupa dengan siswa kelompok B.
5. Guru kemudian memberikan soal latihan untuk dikerjakan oleh siswa.
6. Guru menyimpulkan secara singkat materi yang dipelajari.
7. Guru mengakhiri pembelajaran dan memberikan penguatan singkat.
8. Guru mengucap salam.
c. Tahap pengamatan
15

Tahap pengamatan dilaksanakan selama pelaksanaan telah berlangsung.


Pengamatan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa mengenai materi pecahan senilai yang didapatkan dari
hasil belajar siswa yaitu berupa nilai post-tes yang didapat dari pemberian
tugas latihan soal. Dengan adanya latihan soal tersebut, guru dapat
mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa dengan melihat hasil
belajar setelah dilakukannya metode tanya jawab.
d. Tahap refleksi
Tahap ini lakukan setelah proses pengamatan selesai, kegiatan ini
dilakukan untuk melihat apakah akan dilakukan siklus selanjtnya atau tidak.

2) Siklus II
Pada siklus II dan seterusnya langkah-langkah yang ada juga sama seperti
langkang-langkah siklus I. Berikut adalah rincian dari siklus II dimana menrt
peneliti pada siklus I hasilnya belum maksimal atau tuntas, sementara peneliti
membutuhkan data penguat.
a. Perencanaan
Tahap perencanaan ini dibuat berdsarkan sejauh mana pemahaman
siswa terhadap materi yang diberikan oleh guru pada siklus I sebelumnya.
Berikut adalah langkah-langkah pada siklaus II.
1. Mengidentifikasi permasalahan yang ada pada siklus I.
2. Merencanakan RPP.
3. Menentukan langah-langkah yang nantinya akan dilakukan ketika
pembelajaran berlangsung.
b. Tahap pelaksanaan
Kegiatan pada siklus ini merupakan setelah dilakukan perencanaan
yang disusun sesuai RPP dalam siklus I. Berikut adalah langkah-langkahnya :
1. Guru mengucap salam, menyapa siswa, menyampaikan materi yang akan
dibahas, dan menyampaikan tujuan pembelajaran melalui pesan singkat di
WhatsApp Group.
16

2. Guru membagikan link untuk dapat mengakses video pembelajaran yang


berbeda tetapi masih tentang materi pecahan senilai serupa dengan siklus I.
3. Guru selanjutnya melakukan video call bersama kelompok A dan melakukan
tanya jawab setelah siswa kelompok A selesai melihat video.
4. Guru selanjutnya melakukan kegiatan yang serupa dengan siswa kelompok B.
5. Guru kemudian memberikan soal latihan untuk dikerjakan oleh siswa.
6. Guru menyimpulkan secara singkat materi yang dipelajari.
7. Guru mengakhiri pembelajaran dan memberikan penguatan singkat.
8. Guru mengucap salam.
c. Tahap pengamatan
Tahap ini dilakukan setelah tahap pelaksanaan selesai. Pada tahap ini
dilakukan untuk mengetahui tindakan yang dilakuakn telah sesuai dengan apa
yang direncanakan, yaitu adalah menghasilkan perubahan yang sesuai dengan
pelaksanaan yang direncanakan.
d. Tahap refleksi
Di akhir kegiatan penelitian ini siswa diberikan soal-soal yang masih
berhubungan dengan materi yang telaj diajarkan. Hal ini bertujuan untuk
melihat perkembangan dan pemahaman siswa mengenai materi pecahan
senilai dengan menggunakan metode tanya jawab ini. Apabila pada siklus II
ternyata diketahui bahwa siswa belum tuntas maka akan dilanjut dengan
siklus selanjutnya dengan menggunakan langkah-langkah yang sama pada
siklus II.

3. TEKNIK ANALISIS DATA


a. Teknik Analisis
Teknik analisis data menurut Moelong (2002:10) analisis data merupakan
proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja
seperti yang disarankan oleh data. Data yang terkumpul akan dianalisis mulai dari
awal sampai akhir pelaksanaan. Teknik analisis data dapat dilakukan dengan
beberapa cara tergantung jenis metode penelitian yang digunakan. Sugiyono
menambahkan bahwa teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan
17

statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data yaitu
statistik deskriptif dan statistik inferensial. Menurut Sugiyono (2017:207-208)
statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud memmbuat kesimpulan yang berlaku bagi
umum atau generalisasi.
Analisis data dilakukan untuk mengetahui keberhasilan metode yang
digunakan dalam mata pelajaran Matematika khususnya untuk materi pecahan
senilai. Karena PTK ini menggunakan analisis deskripsi kuantitatif, adapun
penelitian ini akan menggambarkan atau menjabarkan kenyataan atau fakta yang
diperoleh dari data yang didapatkan. Adapun analisis ini yaitu dengan :
a) Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus :
∑x
M=
N
Keterangan :
M = nilai rata-rata kelas
∑x = jumlah total nilai yang diperoleh peserta didik
N = jumlah peserta didik

b) Menghitung persentase ketuntasan secara klasikal dengan rumus :


∑ s x 100 %
TB = N
Keterangan :
TB = ketuntasan belajar
∑s = peserta yang tuntas belajar
N = jumlah peserta didik

Analisis ini dilakukan pada tahapan refleksi. Hasil analisis digunakan


untuk bahan refleksi untuk menentukan perencanaan lanjut pada siklus
selanjutnya. Hasil analisis digunakan pula untuk memperbaiki rancangan
pembelajaran.

b. Indikator Keberhasilan
18

Penelitian ini dikatakan berhasil apabila telah memenuhi indikator sebagai


berikut:
a) Aktivitas siswa dalam pembelajaran Matematika mengalami peningkatan
dengan menerapkan metode tanya jawab selama daring dari aktivitas
pembelajaran sebelumnya.
b) Hasil belajar siswa kelas IV SDN Wonorejo mencapai ketuntasan yaitu ≤
80%

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN


Dalam pembelajaran yang dilakukan secara daring, guru cenderung
memberikan materi hanya berupa video pembelajaran singkat dan penugasan. Lalu
setelah itu pembelajaran akan berlanjut ke materi selanjutnya. Tertama dalam
keadaan seperti ini guru dan siswa tidak berada dalam kelas dan tidak bertatap
muka secara langsung sehingga guru kesulitan untuk melihat perkembangan siswa
selama belajar di rumah. Sementara untuk hasil belajar dapat diketahui dari
kumpulan tugas-tugas yang dikerjakan siswa dan mengumpulkannya lewat foto
yang dikirim ke WhatsApp Group kelas IV SDN Wonorejo. Kurang adanya
interaktif ini menjadikan perkembangan siswa dalam memahami materi pun dirasa
berkurang. Hal ini dikarenakan tidak adanya penjelasan materi secara langsung
kepada peserta didik. Kondisi belajar secara daring yang telah terlaksana sepanjang
semester gasal 2020/2021 terlihat menunjukkan hasil belajar siswa yang menurun.
Hal tersebut diketahui dari nilai hasil belajar siswa yang kurang dari setengah
jumlah siswa mendapat nilai di bawah KKM yaitu 75. Hal tersebut dapat diamati
pada tabel hasil post tes pra siklus mata pelajaran Matematika materi pecahan
senilai sebagai berikut :
Tabel 4.1 Hasil Post Tes Prasiklus Mapel Matematika Kelas IV SDN Wonorejo
No. Nilai Frekuensi Presentase
19

1. 50 1 10%
2. 55 1 10%
3. 60 3 30%
4. 65 1 10%
5. 75 2 20%
6. 80 1 10%
7. 85 1 10%
Jumlah 660 10 100%
Rata-rata 66

Berdasarkan hasil post-tes perolehan nilai siswa kelas IV SDN Wonorejo


untuk mapel Matematika jumlah frekuesi siswa yang nilainya kurang dari KKM
berjumlah 6 siswa. Sedangkan siswa yang memiliki nilai tertinggi hanya berjumlah
1 orang. Rata-rata nilai keseluruhan siswa dari pot-tes pra sikulas adalah 66.
Adapun begitu analisis hasil belajar siswa untuk mengetahui tingkat ketuntasan post
tes pra siklus adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2. Analisis Hasil Belajar Siswa Pada Post-tes Pra Siklus
Tingkat
No. Capaian KKM Banyak Siswa Persentase
Ketuntasan
1. ≤ 75 Tidak tuntas 6 60%
2. ≥ 75 Tuntas 4 40%
Jumlah 10 100%

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang tidak tuntas
sebanyak 6 siswa dengan tingkat persentase 60%. Sementara diketahui rata-rata
kelas yaitu 66. Berdasarkan kondisi awal tersebut, maka untuk meningkatkan hasil
pembelajaran siswa untuk mata pelajaran Matematika materi pecahan senilai
diperlukan metode pembelajaran yang bisa diterapkan selama pembelajaran daring
berlangsung. Untuk itu, peneliti menggunakan metode tanya jawab dengan media
WhatsApp Group melalui video call. Pemilihan metode tanya jawab ini masih
dapat dijangkau oleh guru meskipun pembelajaran dilaksanakan secara daring dan
interaksi guru dan murid juga terlaksana.

A. Pelaksanaan Siklus I
Pada siklus I berutujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan
menjadikan siswa lebih interaktif dengan guru karena pembelajaran daring
20

tidak hanya berupa penugasan tetapi ada interaksi antara guru dan siswa yaitu
melalui tanya jawab mengenai materi pecahan senilai. Pada siklus I ini juga
bertujuan untuk memperbaiki metode pembelajaran dan mengatasi masalah
siswa dalam memahami materi pecahan senilai seperti yang terlihat pada hasil
pengamatan dan hasil nilai dari post-tes siswa pada pra siklus.
Kegiatan Siklus I ini peneliti merencanakan selama 1 kali pertemuan
dengan masing-masing pertemuan yaitu 1 x15 menit untuk masing-masing
kelompok A dan B. adapun 4 tahapan yang dilaksanakan pada siklus I yaitu :
a) Perencanaan Tindakan
Setelah mengetahui permasalahan belajar yang didapat siswa pada mata
pelajaran Matematika untuk materi pecahan senilai dari pra siklus, maka
tahap selanjutnya yaitu merencanakan penelitian yang bertujuan untuk
pemecahan masalah dengan menggunakan metode tanya jawab. Maka pada
tahap ini yang dilakukan peneliti adalah :
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Daring yang berisi
tentang langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Menyiapkan sarana pendukung pembelajaran berupa bahan ajar dan
latihan soal untuk post-tes siklus I.
3. Membuat lembar observasi untuk memantau guru dan siswa selama
pembelajaran daring berlangsung.
4. Membuat lembar observasi untuk memantau guru selama pembelajaran
daring berlangsung.
b) Pelaksanaan Tindakan
Setelah menyusun perenacanaan, maka selanjutnya yaitu tahap
pelaksanaan. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan berdasarkan RPP yang
telah disusun pada tahap perencanaan. Adapun pelaksanaan tindakan
dilakukan secara daring melalui pesan singkat dan video call di WhatsApp
Group. Alokasi waktu pembelajaran pada pembelajaran daring ini
berlangsung selama 1 x 15 menit untuk masing-masing kelompok A dan B
yang dilaksanakan pada 21 November 2020. Untuk waktu pelaksanaan, sesi
pertama yaitu kelompok A dan sesi kedua adalah kelompok B. Adapun
kegiatan yang dilakukan adalah :
21

Kegiatan Awal
Guru memberikan salam, menayakan kabar siswa, menyampaikan
tujuan dan materi pembelajaran berupa pecahan senilai dan aspek-aspek
yang akan dinilai melalui pesan singkat WhatsApp Group.
Kegiatan Inti
Guru memberikan link youtube berupa video pembelajaran dan
peserta didik menyimak materi yang disampaikan dalam video. Setelah itu
dilanjutkan dengan video call WhatsApp Group dengan kelompok A pada
sesi pertama dan Bpada sesi kedua. Pada masing-masing sesi melakukan
tanya jawab mengenai materi yang baru saja dibahas dalam video. Siswa
diberi kesempatan bertanya apabila masih belum memahami materi.
Selanjutnya siswa diberi tugas berupa soal latihan tentang pecahan senilai.
Kegiatan Penutup
Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal latihan setelah video
call berakhir dan mengumpulkan jawaban lewat foto dan dikirim ke
WhatsApp guru. Sebelum menutup videocall, guru menyimpulkan sekilas
materi pecahan senilai, mengapresiasi keaktifan siswa yang hadir pada saat
pembelajaran daring dan kemudian menutup kegiatan pembelajaran dengan
berucap salam.
c) Pengamatan Tindakan
Karena pembelajaran dilaksanakan secara daring, maka untuk
pengamatan juga dilakukan secara daring. Peneliti meminta bantuan dari
salah satu guru sebaya untuk bergabung dalam panggilan video call ketika
pembelajaran berlangsung untuk menilai dan mengobservasi keterampilan
peneliti dalam mengajar serta mengobservasi aktifitas siswa. Hasil observasi
pada Siklus I diperoleh data yang yang dianalisis berdasarkan teknik analisa
yang sesuai. Berikut hasil observasi tentang aktivitas guru dalam proses
pembelajaran siklus I :
Tabel 4.3. Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Siklus I
Jawaban
No. Aspek yang diamati Ket
Ya Tidak
A. Kegiatan Awal
1. Mempersiapkan siswa √
2. Melakukan apersepsi √
22

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran √


4. Menyampaikan materi yang akan dibahas √
B. Kegiatan Inti
1. Penyampaian materi yang diajarkan √
2. Urutan dalam menyampaikan materi pembelajaran √
3. Penerapan model dan strategi pembelajaran √
4. Alokasi Waktu √
5. Guru membangkitkan semangat / motivasi √
6. Guru menjawab pertanyaan siswa √
7. Guru menguasai materi √
C. Kegiatan penutup
1. Guru memberikan refleksi √
2. Guru menyimpulkan pembelajaran √
3. Guru memberikan tugas / evaluasi √

Berdasarkan hasil pengamatan di atas, terlihat semua aspek telah


terpenuhi oleh guru namun untuk urutan penyampaian materi masih belum
terlihat ketika observator mengamati. Untuk hasil observasi siswa, dapat
dilihat melalui hasil observasi yang terdapat pada tabel berikut :

Tabel 4.5. Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus 1


Jawaban
No. Aspek yang Diamati Ket
B C K
1. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran daring √
2. Reaksi terhadap pendekatan yang dipilih guru √
3. Perilaku siswa dalam menyampaikan pertanyaan / pendapat √
4. Keaktifan siswa mengerjakan tugas dari guru √
5. Keaktifan siswa dalam sesi tanya jawab √

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa selama pembelajaran


siklus I yang dilakukan dengan daring melalui video call WhatsApp Group
terlihat bahwa siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran daring. Hal ini
ditunjukkan dengan bergabungnya seluruh siswa dalam video call yang
dilaksanakan. Sementara untuk reaksi siswa terhadap pendekatan yang
dipilih guru, perilaku siswa selama pembelajaran daring, keaktifan siswa
mengerjakan tugas, dan keaktifan siswa pada sesi tanya jawab dinilai
terlihat cukup baik.
d) Analisis Data Siklus I
Setelah kegaitan pembelajaran pada Siklus I selesai, siswa diberi tugas
untuk dikerjakan di rumah dan mengumpulkan hasil pekerjaannya pada
keesokan harinya di pagi hari. Adapun berikut data hasil ketuntasan siswa
23

kelas IV SDN Wonorejo untuk keseluruhan kelompok dalam mengerjakan


soal latihan yang diberikan :
Tabel 4.6. Data Ketuntasan Belajar Siswa pada Post-tes Siklus 1
No. Nama Nilai Keterangan
1. Affan Ridho Afghoni 75 Tuntas
2. Anora Evelyna Chyndaga 90 Tuntas
3. Brian Aditya Pratama 60 Tidak Tuntas
4. Chiara Felysiana Malva Utomo 80 Tuntas
5. Farrelio Reyga Vindha 70 Tidak Tuntas
6. Geisha Rahma 80 Tuntas
7. Kim Yudda Pratama 60 Tidak Tuntas
8. Lintang Putri Andika 70 Tidak Tuntas
9. M. Arsa' Maghfiraldy 70 Tidak Tuntas
10. Mohamad Ridwan Aliudin 80 Tuntas
Jumlah 815

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa terdapat 5 siswa yang


belum mencapai ketuntasan apabila aspek penilaiannya didasarkan pada
KKM. Untuk rata-rata nilai siswa dapat dilihat pada rumus berikut :

M=
∑ jumlah seluruh nilai siswa
jumlah seluruh siswa
815
M= = 81,5
10
Berdasarkan perhitungan tersebut, diketahui rata-rata nilai siswa pada
post-tes siklus I adalah 81,5. Sedangkan untuk persentase ketuntasan dapat
dihitung dengan rumus berikut :
∑ siswa yang tuntas belajar
TB = x 100%
jumlah seluruh siswa
5
TB = x 100 % = 50%
10
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa persentase tingkat
ketuntasan belajar siswa adalah 50%. Hal ini menunjukkan bahwa
ketuntasan belajar siswa belum mencapai target ketuntasan belajar yang
lebih dari atau minimal 80%. Untuk itu perlu dilakukan siklus II untuk
menguatkan data terkait metode tanya jawab yang dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa.
e) Refleksi
24

Berdasarkan analisis data atau hasil yang didapatkan, dapat


disimpulkan sebagai berikut :
1. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal tentang materi pecahan
senilai pada siklus I yang mencapai nilai KKM sebesar 50% dan siswa
yang belum tuntas 50%, rata-rata kelas adalah 81,5.
2. Selama pembelajaran berlangsung, pada sesi tanya jawab tidak semua
siswa terlibat aktif.
Dari hasil yang diperoleh pada siklus I dapat menjadi motivasi bagi
guru untuk dapat menyampaikan materi pembelajaran yang lebih baik lagi
pada siklus selanjutnya.

B. Pelaksanaan Siklus II
Siklus II ini bertujuan untuk mengetahui terdapat peningkatan prestasi
belajar siswa pada siklus I dengan adanya penerapan metode tanya jawab
selama pembelajaran daring melalui video call WhatsApp Group.
Permasalahan yang pada siklus I seperti nilai yang diperoleh siswa belum
semua tuntas dan hanya 50% yang tuntas. Selain itu, pada siklus I siswa tidak
semua terlibat dalam interaksi tanya jawab.
a) Perencanaan Tindakan II
Setelah mengetahui adanya permasalahan pada siklus I yang mana
nilai yang diperoleh dari post-tes siklus I untuk mata pelajaran Matematika
materi pecahan senilai, maka untuk menjalankan tindakan II ini diperlukan
perencanaan tindakan yaitu antara lain :
1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dan membuat siswa menjadi lebih aktif
dalam pembelajaran daring.
2. Membuat lembar observasi untuk guru dan siswa.
3. Menyiapkan sarana pembelajaran yang menunjang rencana pelaksanaan
pembelajaran.
b) Pelaksanaan Tindakan II
25

Pelaksanaan pertemuan pada siklus II dilakukan pada 23 November


2020 dengan materi pelajaran Matematika tentang pecahan senilai. Alokasi
waktu pelaksanaan Siklus II ini sama dengan alokasi waktu pada
pelaksanaan Siklus I yaitu 1 x 15 menit untuk masing-masing kelompok A
dan kelompok B. Adapun langkah kegiatan selama pelaksanaan tindakan di
siklus II adalah sebagai berikut:
Kegiatan Awal
Guru memberikan salam, menayakan kabar siswa, menyampaikan
tujuan dan materi pembelajaran berupa pecahan senilai dan aspek-aspek
yang akan dinilai melalui pesan singkat WhatsApp Group.
Kegiatan Inti
Guru memberikan link youtube berupa video pembelajaran yang
berbeda dengan video sebelumnya dan peserta didik menyimak materi yang
disampaikan dalam video. Setelah itu dilanjutkan dengan video call
WhatsApp Group dengan kelompok A pada sesi pertama dan kelompok B
pada sesi kedua. Pada masing-masing sesi melakukan tanya jawab mengenai
materi yang baru saja dibahas dalam video. Siswa diberi kesempatan
bertanya apabila masih belum memahami materi. Selanjutnya guru
mengadakan kuis singkat pada sesi tanya jawab terkait materi tentang
pecahan senilai. Selanjutnya siswa diberi tugas berupa soal latihan tentang
pecahan senilai.
Kegiatan Penutup
Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal latihan setelah video
call berakhir dan mengumpulkan jawaban lewat foto dan dikirim ke
WhatsApp guru. Sebelum menutup videocall, guru menyimpulkan sekilas
materi pecahan senilai, mengapresiasi keaktifan siswa yang hadir pada saat
pembelajaran daring dan kemudian menutup kegiatan pembelajaran dengan
berucap salam.
c) Pengamatan Tindakan II
Pengamatan dilakukan ketika pelaksanaan Siklus II melalui daring
yaitu dengan pesan singkat dan videocall di WhatsApp Group. Pengamatan
dilakukan oleh guru sebaya yang dipilih peneliti sebagai observer yang juga
26

bergabung dalam keanggotaan peserta di WhatsApp Group. Observer akan


mengobservasi kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran daring
berlangsung. Hasil observasi pada Siklus II diperoleh data yang yang
dianalisis berdasarkan teknik analisa yang sesuai. Data hasil pengamatan
mencakup data hasil observasi siswa dalam ranah afektif. Berikut hasil
observasi tentang aktivitas guru dalam proses pembelajaran Siklus II :
Tabel 4.7. Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Siklus II

Jawaban
No. Aspek yang diamati Ket
Ya Tidak
A. Kegiatan Awal
1. Mempersiapkan siswa √
2. Melakukan apersepsi √
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
4. Menyampaikan materi yang akan dibahas √
B. Kegiatan Inti
1. Penyampaian materi yang diajarkan √
2. Urutan dalam menyampaikan materi pembelajaran √
3. Penerapan model dan strategi pembelajaran √
4. Alokasi Waktu √
5. Guru membangkitkan semangat / motivasi √
6. Guru menjawab pertanyaan siswa √
7. Guru menguasai materi √
C. Kegiatan penutup
1. Guru memberikan refleksi √
2. Guru menyimpulkan pembelajaran √
3. Guru memberikan tugas / evaluasi √

Berdasarkan hasil observasi, untuk semua kriteria aspek yang diamati


sudah disampaikan oleh guru ketika pembelajaran sedang berlangsung
kecuali urutan penyampaian materi pembelajaran yang mana dalam
pembelajaran daring dilakukan lewat video pembelajaran yang diberikan
oleh guru. Untuk hasil pengamatan terhadap siswa dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.8. Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Siklus II
Jawaban
No. Aspek yang Diamati Ket
B C K
1. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran daring √
2. Reaksi terhadap pendekatan yang dipilih guru √
3. Perilaku siswa dalam menyampaikan pertanyaan / pendapat √
4. Keaktifan siswa mengerjakan tugas dari guru √
5. Keaktifan siswa dalam sesi tanya jawab √
27

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa aktivitas siswa seperti


keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran daring, reaksi terhadap
pendekatan yang dipilih guru, perilaku siswa dalam menyampaikan
pertanyaan / pendapat, keaktifan siswa mengerjakan tugas dari guru, dan
keaktifan siswa dalam sesi tanya jawab sudah masuk dalam kategori baik.
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan pembelajaran daring
dengan metode tanya jawab telah berjalan dengan baik.
d) Analisis Data II
Setelah kegaitan pembelajaran pada Siklus II selesai, siswa diberi
tugas untuk dikerjakan di rumah dan mengumpulkan hasil pekerjaannya
pada keesokan harinya di pagi hari. Adapun berikut data hasil ketuntasan
siswa kelas IV SDN Wonorejo untuk keseluruhan kelompok dalam
mengerjakan soal latihan yang diberikan :
Tabel 4.9. Data Ketuntasan Belajar Siswa pada Post-tes Siklus II
No. Nama Nilai Keterangan
1. Affan Ridho Afghoni 80 Tuntas
2. Anora Evelyna Chyndaga 100 Tuntas
3. Brian Aditya Pratama 80 Tuntas
4. Chiara Felysiana Malva Utomo 100 Tuntas
5. Farrelio Reyga Vindha 80 Tuntas
6. Geisha Rahma 90 Tuntas
7. Kim Yudda Pratama 70 Tidak Tuntas
8. Lintang Putri Andika 80 Tuntas
9. M. Arsa' Maghfiraldy 70 Tidak Tuntas
10. Mohamad Ridwan Aliudin 90 Tuntas
Jumlah 840

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa terdapat 8 siswa yang


telah mencapai ketuntasan dan 2 siswa yang belum mencapai ketuntasan
apabila aspek penilaiannya didasarkan pada KKM. Untuk rata-rata nilai
siswa dapat dilihat pada rumus berikut :

M=
∑ jumlah seluruh nilai siswa
jumlah seluruh siswa
840
M= = 84
10
28

Berdasarkan perhitungan tersebut, diketahui rata-rata nilai siswa pada


post-tes siklus II adalah 84. Sedangkan untuk persentase ketuntasan dapat
dihitung dengan rumus berikut :
∑ siswa yang tuntas belajar
TB = jumlah seluruh siswa
x 100%
8
TB = x 100 % = 80%
10
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa persentase tingkat
ketuntasan belajar siswa adalah 80%. Hal ini menunjukkan bahwa
ketuntasan belajar siswa telah mencapai target ketuntasan belajar yang lebih
dari atau minimal 80%. Berdasarkan penjabaran data yang ada maka dapat
disimpulkan bahwa pada Siklus II terdapat peningkatan hasil belajar siswa
kelas IV SDN Wonorejo pada pembelajaran daring materi Matematika
pecahan senilai dengan menggunakan metode tanya jawab melalui video
call WhatsApp.

e) Refleksi
Berdasarkan hasil data di atas, diketahui bahwa guru telah mampu
menerapkan metode tanya jawab dalam meningkatkan hasil prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran Matematika materi pecahan senilai melalui video
call di WhatsApp Group. Terdapat kenaikan rata-rata nilai kelas dari yang
semula 81,5 menjadi 84 dan tedapat kenaikan persentase ketuntasan belajar
siswa yang semula 50% menjadi 80%. Jika dilihat sesuai dengan indikator
keberhasilan maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa selama
pembelajaran daring telah meningkat dengan diterapkannya metode tanya
jawab serta hasil belajar siswa telah mengalami peningkatan dan mencapai
ketuntasan yang sedikitnya atau melebihi 80%, sehingga tidak perlu
dilakukan pembelajaran pada siklus selanjutnya.

2. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN


Pada pembahasan hasil penelitian akan membahas mengenai hasil-hasil
penelitian secara umum yaitu berupa analisis kuanitatif dan kualitatif. Hasil yang
29

akan dibahas ini akan memberikan gambaran seberapa besar tingkat keberhasilan
siswa setelah penerapan metode tanya jawab pada mata pelajaran Matematika
materi pecahan senilai siswa kelas IV SDN Wonorejo Kecamatan Kunjang
Kabupaten Kediri pada semester gasal tahun ajaran 2020/2021.
A. Siklus I
Dari hasil post-tes pada pra-siklus, dapat diketahui bahwa dari 10 siswa
terdapat 4 siswa yang telah tuntas dan 6 siswa lainnya masih belum tuntas belajar,
yang mana artinya persentase ketuntasan hanya 40%. Sedangkan untuk nilai rata-
rata pra-siklus sebesar 66 yang mana kurang dari KKM yaitu 75. Kemudian peneliti
melakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode tanya jawab
melalui video call WhatsApp Group dan melakukan proses pembelajaran sesuai
dengan perencanaan yang disusun pada tahapan Siklus I. Hasilnya diperoleh bahwa
selama pembelajaran daring aktvitas siswa sudah cukup baik. Hasil belajar siswa
mengalami peningkatan yaitu nilai rata-rata post-tes pada Siklus I menjadi 81,4
namun persentase ketuntasan belajar hanya mengalami peningkatan sedikit yaitu
50%. Hal ini belum bisa dikatakan bahwa pada Siklus I belum semua indikator
keberhasilan penelitian ini tercapai.

B. Siklus II
Dari refleksi dan hasil post-tes pada Siklus I, diketahui bahwa belum semua
indikator keberhasilan penelitian belum tercapai. Oleh karena itu diadakan
penelitian tindakan Siklus II untuk memenuhi semua indikator keberhasilan.
Setelah peneliti melakukan proses pembelajaran pada Siklus II dengan menerapkan
metode tanya jawab seperti rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) dapat
diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dan peningkatan
persentase ketuntasan belajar siswa. Adapun peningkatan hasil belajar dapat
diketahui dari meningkatnya nilai rata-rata yang diberikan pada saat post-tes Siklus
II yaitu sebesar 84 dan ketuntasan belajar menjadi 80%. Selain itu terdapat
perubahan aktivitas siswa dari Siklus I yang cukup baik menjadi baik pada Siklus
II. Perbandingan hasil ketuntasan belajar siswa dapat diamati pada tabel berikut :
Tabel 4.10. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa
pada Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
Deskripsi Persentase
30

Prasiklus 40%
Siklus I 50%
Siklus II 80%

Berdasarkan dari tabel di atas, diketahui bahwa terdapat peningkatan untuk


ketuntasan belajar pada mata pelajaran Matematika materi pecahan senilai yaitu
pada post-tes prasiklus 40% , Siklus I mengalami kenaikan menjadi 50% tetapi
masih belum sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian dan Siklus II juga
mengalami kenaikan menjadi 80% dan telah susuai dengan indikator keberhasilan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian yang
dilaksanakan selama dua siklus dengan menggunakan metode tanya jawab mata
pelajaran Matematika materi pecahan senilai pada siswa kelas IV SDN Wonorejo
dari siklus-siklus tindakan terjadi peningkatan baik proses maupun hasil. Dengan
demikian penggunaan metode tanya jawab pembelajaran daring via WhatsApp
Group pada pembelajaran Matematika dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
kelas IV SDN Wonorejo Kecamatan Kunjang Kabupaten Kediri.

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan
bahwa penerapan metode tanya jawab via WhatsApp Group pada materi operasi
hitung pecahan dalam pembelajaran Matematika pada siswa kelas IV SDN
Wonorejo Kecamatan Kunjang Kabupaten Kediri berhasil meningkatkan
prestasi belajar siswa.

B. SARAN
a. Bagi guru hendaknya untuk memperhatikan penggunaan metode dalam proses
pembelajaran sehingga pembelejaran dapat berjalan dengan baik meskipun
sedang dalam masa pandemi. Penggunaan metode tidak harus menggunakan
metode tanya jawab, tetapi bisa menggunakan metode yang lain yang dapat
disesuaikan dengan materi pelajaran yang diampu.
31

b. Bagi peneliti berikutnya apabila ingin melakukan penelitian yang serupa,


setidaknya harus membuat pembelajaran lebih efektif dan efisien disertai dengan
membuat rancangan dan desain pembelajaran yang sesuai dengan kesulitan yang
dialami oleh siswa.
iv

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Basrudin, Ratman dan Yusdin Gagaramusu. 2013. Penerapan Metode Tanya Jawab
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber
Daya Alam di Kelas IV SDN Fatufia Kecamatan Bahodopi. Jurnal Kreatif
Tadulako Online 1(1), 214 – 227.

Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif & Inovatif. Jakarta : AV


Publisher.

Dimyati, Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Gulo,W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.

Indrakusuma, Amir. 1973. Pengantar Ilmu Pendidikan. Surabaya :Usaha Nasional.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Daring) diakses pada 10 November 2020 melalui
https://kbbi.web.id/alat.

Mahdalena, Sri. 2014. Penggunaan Metode Tanya Jawab Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKN di Kelas V. Pontianak : Universitas
Tanjungpura.

Mirawati, Yeni. 2017. Pengaruh Penerapan Metode Tanya Jawab Terhadap


Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V B pada Mata Pelajaran Al-
Qur’an Hadist di MIN Karang Baru Mataram Tahun Pelajaran 2016/2017.
Mataram : Universitas Islam Negeri Mataram.

Mustamin, St. Hasmiah, dan Sri Sulasti. 2013. FAKTOR-FAKTOR YANG


MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR. Jurnal Matematika dan Pembelajaran
(MAPAN) 1(1), 151 – 177.

Nasoetion, Noehi., dkk. 2016. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Tangerang Selatan :


Universitas Terbuka.

Pohan, Nirwana. 2015. Ketuntasan Belajar Dengan Penerapan Metode Tanya Jawab
dan Pemberian Tugas Dalam Pembelajaran Matematika Pada Konsep Akar
Kuadrat. Jurnal Serambi Ilmu Edisi September (22)1, 180 – 192.

Raharti. 2019. “WhatsApp” Media Komuniasi Efektif Masa Kini (Studi Kasus Pada
Layanan Jasa Informasi Ilmiah di Kawasan Puspiptek). Visi Pustaka (21)2,
147-156.

Ramayulis. 2005. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia.


v

Sari, Annisa Ratna.________. Media dan Alat Pembelajaran. Diunduh pada 10


November 2020 melalui
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132309999/pendidikan/ppa-media-dan-alat-
pembelajaran.pdf

Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : sinar baru
algensindo.

Surakhmad, Winarno. 1986. Metodologi Pengajaran Nasional. Bandung : Jenmars.

Sutikno, M. Sobry. 2013. Belajar dan Pembelajaran, Upaya Kreatif dalam


Mewujudkan Pembelajaran Yang Berhasil. Lombok: Holistica.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
( SIKLUS I )
Nama Sekolah : SDN Wonorejo
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV (Empat) / Ganjil
Materi Pokok : Bilangan Pecahan (Pecahan Senilai)
Alokasi Waktu : 2 x 15 menit

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pembelajaran jarak jauh menggunakan aplikasi WhatsApp dan video pembelajaran
tentang pecahan senilai peserta didik dapat mengetahui bentuk pecahan senilai.
2. Melalui pembelajaran jarak jauh menggunakan aplikasi WhatsApp dan video pembelajaran
tentang pecahan senilai, peserta didik dapat menemukan bilangan pecahan senilai dengan
mengalikan pembilang dan penyebut dengan bilangan yang sama.
3. Melalui pembelajaran jarak jauh menggunakan aplikasi WhatsApp dan uraian tugas dari guru,
diharapkan peserta didik dapat mengerjakan soal pecahan senilai.

B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alat dan media
Waktu
Guru melakukan salam, menanyakan kabar siswa,
Pendahuluan menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran dan WhatsApp group 2 menit
aspek-aspek yang akan dinilai.
Kegiatan Inti DARING Modul / Buku 20 menit
 Peserta didik diberi link youtube tentang pembelajaran matematika kelas
matematika pecahan senilai. 4 dan video
 Guru melanjutkan video call dengan kelompok A youtube
pada sesi 1 dan kelompok B pada sesi 2 dan https://www.yout
melakukan tanya jawab seputar materi. ube.com/watch?
 Peserta didik diberikan soal latihan tentang pecahan v=FW86iKtVccc
senilai.
Penutup  Peserta didik mengerjakan soal latihan setelah video Modul / Buku 8 menit
call dan mengumpulkan hasilnya lewat foto dan matematika kelas
dikirim ke WhatsApp guru. 4
 Guru menyimpulkan, mengapresiasi dan memberikan
tindak lanjut.

C. PENILAIAN

Pengetahuan Sikap Keterampilan


Tugas latihan soal yang dibuat Kedisiplinan siswa Terampil menulis bilangan
guru mengumpulkan tugas pecahan dengan benar.

D. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


Media Pembelajaran : Video pembelajaran Matematika materi pecahan senilai
Sumber Pembelajaran : Buku Matematika kelas 4 dan Tugas dari guru.

Wonorejo, 18 November 2020


Mengetahui,
Kepala SDN Wonorejo Guru Kelas IV

Kusen Nawawi, S. Pd. Rahmalia Ibenty M., S. IAN.


NIP. 19680805 199605 1 001 NIP. -
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
( SIKLUS II )
Nama Sekolah : SDN Wonorejo
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV (Empat) / Ganjil
Materi Pokok : Bilangan Pecahan (Pecahan Senilai)
Alokasi Waktu : 2 x 15 menit

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pembelajaran jarak jauh menggunakan aplikasi WhatsApp dan video pembelajaran
tentang pecahan senilai peserta didik dapat mengetahui bentuk pecahan senilai.
2. Melalui pembelajaran jarak jauh menggunakan aplikasi WhatsApp dan video pembelajaran
tentang pecahan senilai, peserta didik dapat menemukan bilangan pecahan senilai dengan
mengalikan pembilang dan penyebut dengan bilangan yang sama.
3. Melalui pembelajaran jarak jauh menggunakan aplikasi WhatsApp dan uraian tugas dari guru,
diharapkan peserta didik dapat mengerjakan soal pecahan senilai.

B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alat dan media
Waktu
Guru melakukan salam, menanyakan kabar siswa,
Pendahuluan menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran dan aspek- WhatsApp group 2 menit
aspek yang akan dinilai.
Kegiatan Inti DARING Modul / Buku 20 menit
 Peserta didik diberi link youtube tentang pembelajaran matematika kelas
matematika pecahan senilai. 4 dan video
 Guru melanjutkan video call dengan kelompok A pada youtube
sesi 1 dan kelompok B pada sesi 2 dan melakukan tanya https://youtu.be
jawab seputar materi. Guru juga memberikan kuis /-lGhglcdYY0
singkat pada setiap sesi.
 Peserta didik diberikan soal latihan tentang pecahan
senilai.
Penutup  Peserta didik mengerjakan soal latihan setelah video call Modul / Buku 8 menit
dan mengumpulkan hasilnya lewat foto dan dikirim ke matematika kelas
WhatsApp guru. 4
 Guru menyimpulkan, mengapresiasi dan memberikan
tindak lanjut.

C. PENILAIAN

Pengetahuan Sikap Keterampilan


Tugas latihan soal yang dibuat Kedisiplinan siswa Terampil menulis bilangan
guru mengumpulkan tugas pecahan dengan benar.

D. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


Media Pembelajaran : Video pembelajaran Matematika materi pecahan senilai
Sumber Pembelajaran : Buku Matematika kelas 4 dan Tugas dari guru.

Wonorejo, 18 November 2020


Mengetahui,
Kepala SDN Wonorejo Guru Kelas IV

Kusen Nawawi, S. Pd. Rahmalia Ibenty M., S. IAN.


NIP. 19680805 199605 1 001 NIP. -
Soal Post-tes Siklus I

Tentukan pecahan senilai dari pecahan di bawah ini!

3 4
1.
4
= .... 6.
6
= ...
2 9
2.
5
= .... 7.
10
= ...
1 3
3.
3
= .... 8. = ...
8
2 5
4.
7
= .... 9. = ...
9
4 1
5.
5
= .... 10. = ...
2

Soal Post-tes Siklus II

Tentukan pecahan senilai dari pecahan di bawah ini!

4 6
1.
7
= .... 6.
8
= ....
3 5
2.
5
= .... 7. = ....
9
3 2
3.
6
= .... 8. = ....
7
4 4
4.
6
= .... 9. = ....
9
3 2
5.
9
= .... 10. = ....
5
Daftar Nilai Post-tes Siswa Kelas IV Siklus I

No Nama Nilai
.
1. Affan Ridho Afghoni 75
2. Anora Evelyna Chyndaga 90
3. Brian Aditya Pratama 60
4. Chiara Felysiana Malva Utomo 80
5. Farrelio Reyga Vindha 70
6. Geisha Rahma 80
7. Kim Yudda Pratama 60
8. Lintang Putri Andika 70
9. M. Arsa' Maghfiraldy 70
10. Mohamad Ridwan Aliudin 80

Daftar Nilai Post-tes Siswa Kelas IV Siklus II

No Nama Nilai
.
1. Affan Ridho Afghoni 80
2. Anora Evelyna Chyndaga 100
3. Brian Aditya Pratama 80
4. Chiara Felysiana Malva Utomo 100
5. Farrelio Reyga Vindha 80
6. Geisha Rahma 90
7. Kim Yudda Pratama 70
8. Lintang Putri Andika 80
9. M. Arsa' Maghfiraldy 70
10. Mohamad Ridwan Aliudin 90

Anda mungkin juga menyukai