PROPOSAL
Oleh
ROULI MILENIA QWINT SIBORO
NIM: 7193341038
i
DAFTAR ISI
ii
3.5 Prosedur Pelaksanaan Penelitian..................................................................34
3.6 Teknik Pengumpulan Data............................................................................35
3.6.1 Validitas Tes............................................................................................35
3.6.2 Reliabilitas Tes........................................................................................36
3.6.3 Uji Daya Pembeda..................................................................................36
3.6.4 Tingkat Kesukaran Tes..........................................................................37
3.7 Teknik Analisis Data......................................................................................38
3.7.1 Uji Normalitas Data...............................................................................38
3.7.2 Uji Homogenitas Data............................................................................39
3.7.3 Pengujian Hipotesis................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................41
LAMPIRAN....................................................................................................................42
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1......................................................................................................................27
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Presentase Ujian Akhir Semester Pada Mata Pelajaran Ekonomi X IPS SMA
NEGERI 7 MEDAN.........................................................................................3
Tabel 2. 1 Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Learning.....................................9
Tabel 2. 2 Sintaks Model Pembelajaran Interaktif...........................................................14
Tabel 3. 1 Populasi Penelitian..........................................................................................29
Tabel 3. 2 Matriks Sampel Penelitian...............................................................................30
Tabel 3. 3 Rancangan Eksperimen...................................................................................32
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus..........................................................................................................42
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran..............................................................44
Lampiran 3 Soal Pre Test dan Post Test...........................................................................50
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pendidikan ,orang tua memiliki peran penting di rumah ,selain itu guru
juga memiliki peran penting di sekolah. Dalam menempuh pendidikan harus ada
berakhlak serta keterampilan untuk diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara.
Faktor penunjang kemajuan bangsa yang akan menjadi tolak ukur majunya suatu
Seakan - akan, handphone menjadi kebutuhan pokok dan sangat penting untuk
kehidupan kita, sehingga kita juga harus bisa menghadapi tantangan akan
Akan tetapi, kita tahu sampai saat ini bahwa pendidikan khususnya di
1
2
langsung kepada peserta didik di dalam kelas. Fakta yang sering terjadi proses
monoton,sehingga membuat siswa menjadi jenuh dan bosan. Guru hanya berdiri
di kelas, dan hanya menguasai materi, tetapi tidak menguasai kelas. Seorang guru
seharusnya mampu menciptakan suasana kelas yang aktif, produktif, hal ini lah
yang harus diperhatikan untuk seorang guru. Selain itu, untuk indikator
dalam kelas, tetapi guru harus mampu menggunakan model pembelajaran yang
Belajar adalah proses pembinaan peserta didik menjadi lebih baik. Dalam
belajar, dituntut tidak hanya belajar dalam kompetensi, yang tolak ukurnya dari
nilai, belajar saat ujian adalah proses untuk mendapatkan perubahan tingkah laku
seorang yang dapat diperoleh dari interaksi di lingkungan kita yang akan menjadi
yaitu : ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif ini,
terhadap peserta didik. Hal ini, banyak upaya yang telah dilakukan oleh
3
banyak guru yang tidak kreatif dan tidak mampu mengairahkan suasana di kelas,
model pembelajaran. Menurut Joyce dan Weil (1980: 4), model pembelajaran
adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk merancang bahan-
Dengan memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karakter dan materi
penulis di SMA Negeri 1 Kisaran, masih kurang kondusif, yaitu : siswa kurang
tertarik saat belajar karena menggunakan ppt, kurangnya motivasi siswa untuk
belajar.
penulis kepada siswa kelas X SMA N 1 Kisaran, bahwa mereka sangat sulit
Dari hasil wawancara dengan guru yang mengajar pada mata pelajaran
media PPT, latihan/ tugas, dan diskusi. Saat pembelajaran gerak terbatas bagi
siswa dan menganggap guru menjadi sumber informasi. Jika siswa mengalami
kesulitan, maka siswa akan hanya diam seolah- olah mengerti apa yang diajarkan.
4
Hal ini akan berdampak pada tujuan yang dicapai belum sesuai yang diharapkan,
tidak akan mempengaruhi keterampilan sosial dan hasil belajar kognitif siswa.
Hasil belajar siswa cukup rendah, hal ini dapat dilihat dari hasil ujian tengah
semester pelajaran ekonomi siswa dimana yang mencapai KKM kelas X-5 dan X-
6 hanya 48,61 % atau 35 siswa, sementara yang tidak mencapai KKM sekitar
51,39% atau 37 siswa. Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMA Negeri 1
Kisaran yaitu 75. Adapun data rata – rata nilai ujian tengah semester pelajaran
Dari data nilai siswa dan wawancara terhadap guru dan siswa kelas X
mengikuti proses pembelajaran, tidak bertanya kepada guru yang tidak dipahami,
dan tidak diberikan siswa untuk terlibat langsung dan aktif dalam proses belajar
mengajar. Selain itu, faktor utamanya adalah karena pola mengajar kepada siswa-
siswi sangat menonton atau berfokus pada guru yang berpicu dengan ppt dari
guru. Jika dilakukan pun diskusi tetapi tidak aktif, guru harus melihat strategi
model apa yang harus dilakukan dan sepantasnya diterapkan dikelas tersebut.
5
Karena setiap kelas pasti berbeda tingkat intelektual anak dan daya tangkap anak.
lebih efektif, efisien, sehingga terjadi dua arah yang saling berinteraksi, dan
melibatkan siswa yang aktif. Selain itu, guru harus memiliki inovasi yang mampu
dalam pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pelajaran. Maka hal tersebut,
kebosanan siswa saat belajar, siswa aktif dalam proses belajar. Salah satu model
Kisaran.
kelompok yang terdiri dari 4- 6 siswa. Diskusi ini dilakukan secara heterogen
maksudnya berbeda alat kelamin dan tingkat kemampuan yang berbeda juga.
Diskusi kelompok ini berisikan soal yang akan diberikan kepada siswa yang harus
dibahas, setelah itu siswa akan mempresentasikan di depan kelas. Lalu, guru
memberikan Quiz kepada siswa yang dikerjakan dengan pribadi. Nilai Quiz ini
bisa diberikan untuk nilai pribadi atau nilai kelompok. Setelah quiz, guru akan
6
merata- ratakan nilai siswa dalam pengerjaan soal yang dilakukan secara
kelompok, dan yang mendapatkan skor yang tertinggi, siswa akan diberikan
keberhasilan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kisaran. Siswa dapat
berpikir kritis dari soal yang diberikan pada saat berkelompok, meningkatkan
kritis dan keaktivitas siswa. Siswa menjadi peduli dan tertarik untuk diskusi di
kelas. Dengan adanya diskusi di kelas setelah materi, anak dapat belajar kembali
melalui soal yang diberikan di LKPD secara kelompok sehingga mereka dapat
menjadi lebih giat dan lebih termotivasi untuk belajar karena dalam model STAD
ini siswa harus mengumpulkan nilai sebanyaknya agar mendapatkan reward dari
guru. Covid yang telah melanda dunia hampir 2 tahun, pelajaran dilakukan dari
rumah (daring), sehingga guru tidak bisa menanamkan kepada siswa untuk
yang harus ditingkatkan tapi karakter dan sikap juga harus diperhatikan oleh guru.
7. Guru tidak melibatkan ssiwa secara langsung dan aktif dalam proses
belajar mengajar.
diteliti maka berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang
STAD dan hasil belajar Ekonomi kelas X SMA Negeri 1 Kisaran T.A.
2022/2023
3. Hasil belajar nilai ulangan kelas X SMA Negeri 1 Kisaran T.A. 2022/2023
masalah yang diteliti adalah “Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan
Hasil Belajar Pada Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 1 Medan Tahun
Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 1 Medan Tahun Ajaran 2022/ 2023
1. Manfaat Teoritis:
pembelajaran.
9
2. Manfaat Praktis :
Negeri Medan Khususnya Fakultas Ekonomi dan pihak lain dalam melakukan
Hasil penelitian ini sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah SMA Negeri 1
mengajar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
berfungsi sebagai acuan bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar
Menurut Utami 2015, metode STAD adalah pola pembelajaran yang dapat
memotivasi siswa agar saling membantu dan memahami sebuah materi pelajaran
paling cocok digunakan dalam kelas. Setiap anak memiliki tingkat pengetahuan
10
11
yang berbeda- beda, jadi guru harus merancang pembelajaran yang dapat menarik
kelompok, dimana beranggotakan 4-5 orang. Saat berdiskusi pasti siswa akan
pelajaran. Diskusi yang dilakukan siswa akan menjadi motivasi untuk belajar dan
akan menumbuhkan kesadaran diri bahwa belajar itu perlu, menyenangkan, dan
sangat berguna.
kelompok, (2) penyampaian materi, (3) diskusi kelompok, (4) pemberian kuis/
orang yang heterogen, duduk bersama untuk membahas materi pelajaran yang
telah diberikan guru, siswa yang sudah memahami akan mengajarin temannya
yang belum paham dengan bahasa mereka sendiri. Adapun unsur- unsur model
komponen utama yang harus dilakukan supaya siswa dapat melakukan kerja sama
1. Presentasi kelas
2. Kerja Kelompok
kelompok.
3. Kuis
Kuis yang diberikan guru kepada siswa tentang materi pelajaran yang
Setelah kuis, guru menilai hasil kuis yang telah diadakan, nilai tersebut
5. Rekognisi tim
tertinggi. Skor ini dapat dirata-ratakan dari nilai individu dan nilai tim
saat diskusi.
model pembelajaran lain. Menurut Lubis (2015, 78) terdapat beberapa kelebihan
Achievement Division sangat tepat untuk dilakukan jika guru ingin siswa
mendalami materi pelajaran secara detail tentang apa yang sudah diberikan oleh
guru sebelumnya.
berpusat pada guru, (2) terjadi pasip learning, (3) interaksi diantara siswa
kurang, (4) tidak ada kelompok- kelompok kooperatif, dan (5) penilaian
bersifat sporadic.
tradisional atau parsial ialah pembelajaran yang membagi bahan ajar menjadi
unit-unit kecil dan penyajian bahan ajar antara materi yang satu terpisah
dengan materi yang lain, antara fonem, morfen, kata, dan kalimat tidak
dikatakan antara yang satu dengan yang lain tiap materi pelajaran berdiri
sendiri sebagai bidang ilmu, termasuk pula sistem penilaiannya. Dalam proses
guru, komunikasi lebih banyak satu arah dari guru ke siswa, metode
informasi secara pasif, dimana siswa menerima pengetahuan dari guru dan
Pada metode ini, guru berperan sebagai sumber informasi bagi siswa. Guru lebih
mengajar;
6. Diperkirakan hanya sebagian kecil saja dari siswa yang menguasai materi
langsung terhadap siswa. Seperti yang diungkapkan dalam Djamarah (2010: 97-
2. Mudah mengorganisasikan;
17
2. Yang mempunyai sifat visual menjadi rugi, yang auditif lebih besar
menerimanya;
4. Guru sukar untuk menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada
5. ceramahnya;
pelajaran dihafal, jika pelajaran itu sudah dikuasi maka siswa akan mampu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan
suatu proses perubahan tingkah laku yang menjadi hasil dari interaksi dengan
tersebut tidak dapat dikatakan sebagai hasil belajar jika disebabkan oleh karena
lingkungan yang menjadi pengalaman individu dan dengan belajar dapat merubah
kebiasaan, pengetahuan, dan sikap diri sendiri. Dalam proses belajar ini, seorang
menunjukkan hasil perubahan dari proses belajar. Hasil belajar ini akan ada pada
siswa yang dimiliki setelah menerima pengalaman belajarnya. Jadi hasil belajar
siswa yang didapat menjadi proses belajar, berinteraksi siswa dengan guru. Hal ini
yang telah diperoleh dari belajar. Untuk mencapai hasil belajar, dilakukan
evaluasi yang mengetahui siswa menguasai materi pelajaran. Dalam evaluasi ini
19
menjadi penilaian akhir dari materi pelajaran. Pelajaran yang didapat akan
tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-
lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang
akan mengubah pikir orang yang akan menghasilkan perilaku kerja yang baik dan
sempurna. Terdapat beberapa factor yang berpengaruh, yaitu faktor eksternal dan
faktor internal. Faktor eksternal berasal dari luar siswa yang terdiri dari faktor
lingkungan dan faktor instrumental. Faktor internal berasal dari dalam siswa yang
faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, diantaranya siswa harus memiliki
20
motivasi tinggi di dalam diri sendiri untuk meningkatkan hasil belajar. Selain itu,
orang tua, guru, kurikulum, program, sarana dan prasarana, lingkungan dapat
acuan dalam hasil belajar. Jika siswa memiliki motivasi belajar akan tetapi tidak
di dukung oleh faktor eksternal terutama dari orang tua dan guru, maka hasil yang
didapat siswa tidak akan maksimal, sebaliknya jika motivasi siswa tidak ada, akan
tetapi dukungan orang tua dan guru ada, maka akan memberikan dampak negative
Istilah ekonomi berasal dari Bahasa Yunani yaitu Oikonomia yang terdiri
dari dua suku kata, yaitu Oikos dan Nomos. Oikos adalah rumah tangga, nomos
(2007 : 101) mengatakan bahwa Oikonomia adalah aturan yang berlaku untuk
suatu rumah tangga. Seiring perkembangan zaman, Adam Smith (dalam sukirno
2005) “ Ilmu Ekonomi adalah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya
kekayaan negara.” Dalam hal ini Ilmu ekonomi yang berperan aktif dalam
suatu negara.
(test) yang dinyatakan dengan nilai yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
pembelajaran STAD lebih tinggi dari hasil belajar yang diajarkan dengan
Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa kelas XII Akuntansi SMA Negeri
kritis siswa pada siklus I yaitu tidak ada siswa yang memiliki kemampuan
berpikir yang sangat kritis, 17 siswa masuk dalam kategori kritis dengan
52.78 % .
8.33 % dan tidak ada siswa masuk dalam kategori kurang kritis.sedangkan
tes hasil belajar siswa yang dilaksanakan terdapat peningkatan hasil belajar
siswa yaitu pada siklus I terdapat 21 siswa ( 58.33 % ) yang tuntas menjadi
32 siswa ( 88.89 % ) pada siklus II . Dari perolehan hasil belajar siswa dan
dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS 3 SMA Negeri 1 Kisaran
memiliki rata- rata 41,17 dan simpang bakunya adalah 11,79. Dilakukan
uji “t” sebesar 10,11 sedangkan taraf signifikasi 0,05. Sehingga dapat
2017/2018”
rata-rata 57,6, varians 50,25 dan simpangan baku 7,09. Dari hasil uji
normalitas, diperoleh dikelas eksperimen Lhitung <Ltabel yaitu 0,1949 < 2,269
2,269 dan untuk kelas kontrol 0,1781 < 0,264 pada taraf nyata α = 0.05.
Uji Fhitung < Ftabel yaitu 1,80 < 2,70 pada taraf α = 0,05. Untuk uji “t”,
diperoleh thitung = 7,621 > ttabel 1,676 maka H0 ditolak. Jadi dapat
Model STAD di MIN Glugur Darat II Medan Timur Tahun Ajaran 2017
2018.
Dari pendapat penelitian diatas yang akan dilakukan adalah rujukan dan
Kompetensi Dasar:
Hasil Belajar
Gambar 2. 1
hipotesis dalam penelitian ini adalah hasil belajar ekonomi yang diajarkan dengan
Belajar Pada Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 1 Medan Tahun Ajaran
2022/ 2023.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPS SMA Negeri
7 medan tahun ajaran 2021/2022 yang berjumlah 72 siswa yang terdiri dari 2
kelas.
3.2.2 Sampel
Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak dua kelas, teknik
kemampuan siswa yang relatif sama yang dilihat dari nilai rata rata siswa. Sampel
yang diteliti berjumlah 72 orang siswa dari total populasi. Satu sebagai kelas
Divisions dan satu lainnya sebagai kelas Kontrol menggunakan model pengajaran
Konvensional.
27
28
Variabel penelitian ini menggunakan dua variabel, yakni variabel bebas (X)
melibatkan dua kelas, dimana dua kelas tersebut diberikan model pembelajaran
Keterangan:
Pendekatan Interaktif..
Agar penelitian ini cukup memadai pengujian hipotesis penelitian, dan juga
karakteristik atau pengertian gejala yang timbul pada sampel akibat perlakuan
reaksi dari prosedur penelitian, yaitu pengontrolan terhadap hal hal yang
lingkungan yang lain, yakni dalam kondisi bagaimana hasil eksperimen ini
dapat berlaku.
hasil hasil yang diperoleh benar akibat perlakuan yang diberikan kepada masing
dikontrol juga dengan cara memberi sanksi akademis bagi siswa yang tidak
32
singkat.
mengadakan perubahan pada bentuk tes yang dipakai setelah dilakukan uji
coba.
1. Tahap Awal
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap akhir
c. Menarik kesimpulan
Sebelum tes ini disampaikan kepada siswa, maka terlebih dahulu tes di uji
coba kepada kepada 72 siswa melalui test pilihan berganda berupa soal dengan 5
Validitas tes adalah tingkat ketepatan suatu tes dalam mengukur apa yang
hendak diukur secara tepat. Maka digunakan rumus product moment adalah:
N ∑ XY −(∑ X )(∑Y )
rxy =
√ {N ∑ X 2−¿ ¿
(Arikunto,2011:317)
keterangan:
N = Jumlah soal
apabila rh<r1 , dimana rh = rhitung; rt =rtabel ; dengan taraf kepercayaan 95% dan α 5%.
( )( )
k v 1−∑ pq
r11 = (Adrikunto, 2011:231)
k −1 v1
Keterangan:
vt = Varians total
Kriteria jika 0 < r11<1 maka uji test dianggap reliabel dan jika memenuhi
Untuk menghitung indeks daya beda soal (indeks diskriminasi) digunakan rumus
sebagai berikut:
35
BA BB
D= − = PA - PB (Arikunto, 2009:213)
J A JB
Keterangan:
kesukaran)
Pemberian interpretasinya :
∑B
TK = (Purwanto, 2011;99)
∑P
Keterangan:
Pemberian interpretasi:
Dalam penelitian ini data yang diperoleh adalah hasil belajar siswa dari
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut langkah-langkah teknik analisis data:
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah sampel berdistribusi normal atau
tidak. Uji yang digunakan dikenal dengan nama uji Liliefors, Sudjana dengan
dengan rumus:
x1− X
Zi =
s
Dimana:
∑ X1
X= S = √ n ∑ x 21−¿ ¿ ¿
N
Sudjana (2012:466)
Keterangan:
S = Simpangan baku
6. Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku,
7. Selanjutnya dihitung proporsi Z1,Z2,Z3, ……,Zn yang lebih kecil atau sama
Banyaknya Z 1 , Z 2 , Z 3 , … … , Z n ¿ z i
S(Zi)=
n
9. Mengambil harga terbesar dari selisih harga mutlak F(Zi) – S (Zi) sebagai L0.
Untuk menerima atau menolak distribusi normal atau data penelitian dapat
dibandingkan Lhitung dengan nilai kritis Ltabel yang diambil dari daftar tabel uji
Kriteria pengujian:
Varianterbesar S 21
F= atau F= 2 (Sudjana , 2012:250)
Varian terkecil S2
Keterangan:
2
S1 = Varians dari kelompok yang lebih besar.
Kriteria Penelitian:
38
Jika Fhitung < Ftabel maka sampel mempunyai varians yang sama.
Jika Fhitung < Ftabel maka sampel tidak mempunyai varians yang sama.
sebagai berikut:
X 1−X 2
t=
S
√ 1
−
1
m1 m2
2012:39)
Keterangan:
2
S = Varians kedua kelompok sampel
DAFTAR PUSTAKA
Aris, & Shoimin. (2014). Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Ihsana. (2017). Belajar dan Pembelajaran Konsep Dasar Metode dan Aplikasi Nilai-Nilai
Spiritualitas dalam proses Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Suci. (2008). Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Partisipasi
Belajar dan Hasil Belajar Teori Akuntansi Mahasiswa Jurusan ekonomi
UNDIKSHA. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Jurusan Pendidikan
Ekonomi Fakultas Ilmu Sosial Undiksha, 74-86.
Syamsidah, & Hamidah , S. (2018). Buku Model Problem Based Learning. Yogyakarta:
deepublish.
Trianto, & dkk. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Surabaya: Bumi Aksara.
LAMPIRAN
Lampiran 1 ATP
Nama Penulis : Rouli Milenia Qwint Siboro
Instansi : SMA Negeri 1 Kisaran
ELEMEN
FASE E
Pemahaman Konten Keterampilan Proses
Pada akhir fase ini peserta didik mampu memahami Pada fase ini siswa terampil merumuskan masalah, merumuska
kelangkaan sebagai inti dari masalah ekonomi. mengumpulkan data, menganalisis data, membuat kesimp
Peserta didik memahami skala prioritas sebagai acuan menyampaikan ide. Pada akhir ini, peserta didik mampu melakuk
dalam menenukan berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi penelitian sederhana dengan menggunakan teknik atau metode
Peserta didik memahami pola hubungan antara kelangkaan untuk mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menarik k
dan biaya peluang. Peserta didik memahami sistem mengomunikasikan hasil penenlitian mengenai berbagai fenome
ekonomi sebagai cara dalam mengatur berbagai kebutuhan berdasarkan konsep- konsep ekonomi.
ekonomi guna memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat. Perseta didik mampu merefleksikan dan merencanakan proj
Peserta didik memahami konsep keseimbangan pasar serta secara kolaboratif. Peserta didik mencari dan menggunakan berba
CAPAIAN memahami pemodelannya dalam bentuk tabel dan kurva. belajar yang relevan terkait ilmu ekonomi, keseimbangan pasar
Peserta didik memahami konsep sistem pembayaran dan dan insdustri keuangan non bank. Peserta didik mampu meny
PEMBELAJARAN memahami konsep uang sebagai alat pemayaran. prioritas kebutuhan dasar sesuai dengan kondisi di lingkungan
Peserta didik memahami berbagai bentuk alat pembayaran Peserta didik mengolah dan menyimpulkan berdasakan
non- tunai yang berlaku di Indonesia serta memahami pengamatan wawancara tentang terbentuknya keseimbangan pa
penggunaannya. Peserta didik memahami konsep bank dan didik menyimpulkan hubungan antara sistem pembayaran d
industri keuangan non-bank dan memahami berbagai pembayaran. Peserta didik membuat pola hubungan antara O
produk yang dihasilkan guna mendukung tercapainya Keuangan dan lembaga jasa keuangan serta menyimpulkan tenta
keterampilan literasi keuangan jasa keuangan dan perekonomian Indonesia. Peserta didik menyu
investasi pribadi
41
42
KELAS X (Sepuluh)
10.1. Menganalisis hubungan antara kelangkaan dengan 10.1. Menyusun skala prioritas kebutuhan sebagai salah satu u
biaya peluang dan menceritakan fenomena kelangkaan mengatasi permasalahan kelangkaan yang terjadi di lingkungan se
berdasarkan pengalaman dari lingkungan sekitarnya.
10.2. Menganalisis proses terbentuknya keseimbangan 10.2. Menyajikan dan menafsirkan hasil pengamatan tentang
pasar dan menceritakan fenomena terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar.
keseimbangan pasar berdasarkan pengalaman
Alur Tujuan 10.3. Menganalisis konsep sistem pembayaran dan alat 10.3. Memberi argumentasi mengenai bentuk alat pembay
Pembelajaran pembayaran tunai dan non tunai dan menceritakan sesuai untuk digunakan di lingkungan sekitarnya.
pengalamannya dalam menggunakan berbagai alat
pembayaran yang berlaku di lingkungan sekitarnya.
10.4. Mendeskripsikan tugas, produk, dan peran lembaga 10.4. Menilai produk keuangan yang sesuai digunakan oleh kalan
jasa keuangan dalam perekonomian Indonesia. dan memberi argumentasi terkait hubungan antara produk-produ
tersebut dengan literasi keuangan.
Alur tujuan pelajaran disusun berdasarkan pengurutan dari konten yang paling mendasar hingga ke yang paling kompleks. Ilm
merupakan salah satu cabang ilmu yang dinamis sehingga pembelajaran perlu dikontekstualisasi sesuai dengan perkembangan
Rasional sedang terjadi. Selain itu, pembelajaran ilmu ekonomi juga mengacu pada unsur literasi keuangan dimana siswa diharapkan
perubahan perilaku dalam pengambilan keputusan terkait pengelolaan keuangan.
Perkiraan Jumlah
32 jam pelajaran
Jam Pelajaran
Kata atau Frasa Kelangkaan, Biaya Peluang, Kebutuhan, Skala prioritas, Pembayaran Tunai, Pembayaran Non-Tunai, Produk-Produk Keuangan
Kunci
43
Pelajar menjadi pribadi yang berpikir kritis yang ditunjukkan melalui kemampuannya dalam menganalisis dan mengevaluas
Profil Pelajar yang digunakannya dalam menemukan dan mencari solusi serta mengambil keputusan. Pelajar juga menjadi pribadi yang ma
Pancasila ditunjukkan melalui kemampuannya dalam menentukan prioritas pribadi, berinisiatif mencari dan mengembangkan penge
keterampilan yang spesifik sesuai tujuan di masa depan.
Glosarium Fenomena, Literasi keuangan
MODUL AJAR
44
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran Domain CP Indikator Capaian
46
Pembelajaran
Aspek Kognitif
11.10. Melalui diskusi kelompok
1. Menjelaskan pengertian kelangkaan
dengan menggunakan teknik
2. Menjelaskan faktor-faktor yang
pembelajaran Student Team
menyebabkan kelangkaan
Achievment Division
3. Menjelaskan dimaksud biaya peluang
(STAD) peserta didik
4. Menjelaskan hubungan antara kelangkaan
mampu mendeskripsikan
dengan biaya peluang
sistem pembayaran dalam
5. Menjelaskan upaya yang dapat dilakukan
perekonomian Indonesia
Memahami untuk mengatasi masalah kelangkaan
dengan tepat
kelangkaan sebagai Aspek psikomotor/keterampilan
11.11. Melalui diskusi kelompok
inti dari masalah ilmu 1. Keterampilan berpikir kritis,
dengan menggunakan teknik
ekonomi, dan berkomunikasi, dan berkolaborasi
pembelajaran Student Team
memahami biaya mengenai kelangkaan dan biaya
Achievment Division (STAD)
peluang, serta pola peluang
peserta didik mampu
hubungan antara
mendeskripsikan alat
kelangkaan dan biaya
pembayaran dalam
peluang.
perekonomian Indonesia
47
Pertanyaan Inti
1. Apa yang dimaksud dengan kelangkaan?
2. Mengapa terjadi kelangkaan?
3. Apa pengertian biaya peluang?
4. Apa hubungan kelangkaan dengan biaya peluang?
Prasyarat Kompetensi
Pengetahuan mengenai kelangkaan
Pengetahuan materi biaya peluang
Profil Pelajar Pancasila
Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis (memproses informasi, menganalisis, dan mengevaluasi penalaran),
kreatif (menghasilkan gagasan yang orisinil), bergotong royong (kemampuan bekerja sama dengan orang lain),
bersikap demokratis (dalam mengemukakan pendapat) dan beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
LCD/ proyektor
Papan Tulis
Target perangkat ajar ini dapat digunakan Guru untuk Jumlah peserta didik untuk pembelajaran maksimal
mengajar: 36 peserta didik
Peserta didik regular/tipikal
Peserta didik cerdas istimewa berbakat
istimewa (CIBI)
Ketersediaan Materi
Pengayaan untuk peserta didik YA/TIDAK
berpencapaian tinggi
Alternatif penjelasan, metode, aktivitas untuk YA/TIDAK
peserta didik yang memiliki kesulitan konsep
Referensi Internet
Situs website:
Video dapat diakses di:
Alat Anggaran Biaya
Alat yang diperlukan dalam proses Print dan Foto copy lembar kerja
pembelajaran: (perlembar Rp5.00,00)
Pendahuluan 20 Menit
Guru mengkondisikan peserta didik (berdo’a memeriksa
kehadiran peserta didik)
Melakukan pretest untuk melihat hasil belajaran anak
Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan materi
sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan
disampaikan
Guru memberikan motivasi kepada peserta didik berupa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru menyampaikan acuan pembelajaran yang digunakan
Guru menyampaikan arahan mengenai langkah-langkah
pembelajaran dengan teknik Student Team Achievment Division
(STAD)
53
Inti 75 menit
Guru menampilkan PPT yang telah disediakan
Penutup 10 menit
Guru mengkondisikan peserta didik ke tempat duduknya masing-
masing
SOAL
1. Kelangkaan adalah suatu kondisi atau keadaan kebutuhan manusia tidak terbatas, dihadapkan pada sarana atau alat pemuas
kebutuhan yang terbatas. Alat pemuas kebutuhan ini bisa berbentuk barang ataupun jasa. Ilmu ekonomi mempelajari cara cara
manusia mengatasi masalah kelangkaan dan cara memenuhi kebutuhan manusia. Tiap manusia memiliki kebutuhan dan alat
pemuas kebutuhan yang berbeda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh faktor peradaban, lingkungan, adat istiadat dan agama.
Hal hal yang menyebabkan kelangkaan?
2. Apa usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk mengatasi kelangkaan sumber daya!
3. Tuliskan 3 fenomena yang pernah terjadi di Indonesia yang diakibatkan kelangkaan!
4. Apa dampak terhadap kehidupan masyarakat terhadap fenomena tersebut?
57
KUNCI JAWABAN
1. Kelangkaan benda pemuas kebutuhan itu terjadi karena beberapa sebab:
a. Terbatasnya persediaan sumber alam.
b. Terbatasnya kemampuan manusia untuk mengolah alam.
c. Keserakahan manusia dengan akibat berkurangnya benda pemuas kebutuhan, atau menjadi cepat rusaknya benda,
misalnya: penebangan hutan liar.
d. Meningkatnya kebutuhan manusia yang lebih cepat dari kemampuan manusia untuk menghasilkan atau belum
ditemukannya sumber-sumber baru.
2. Usaha-usaha yang dapat dilakukan manusia untuk mengatasi kelangkaan sumber daya:
1) Melakukan penghematan dalam penggunaan sumber daya yang termasuk langka / terbatas.
2) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
3) Mengelola dan mendayagunakan sumber daya modal dengan tepat guna
4) Menyusun skala prioritas, yakni membuat daftar kebutuhan mana yang perlu didahulukan pengadaannya karena dirasa
lebih mendesak.
3. Kelangkaan yang pernah terjadi di Indonesia,yaitu :
- Naiknya harga Minyak Goreng
- Naiknya harga BBM (Bahan Bakar Minyak)
- Naiknya harga cabe
4. Dampak kehidupan masyarakat terjadi kelangkaan tersebut,yaitu :
58
Pedoman Penskoran
skor perolehan
Nilai Akhir = x 100 %
skor maksimal
59
Inti 80 menit
Guru menampilkan PPT yang telah disediakan
Penutup 10 menit
Guru mengkondisikan peserta didik ke tempat duduknya masing-
masing
Guru memberikan materi sebagai penguatan
Guru menanyakan kepada beberapa peserta didik mengenai
kesimpulan dari materi yang telah disampaikan
Guru memberikan refleksi
Guru menegaskan peserta didik untuk mempelajari materi
selanjutnya
62
SOAL
1. Apa yang dimaksud dengan Biaya Peluang (Opportunity Cost) dan tuliskan contohnya !
2. Apa perbedaan biaya peluang dan biaya sehari- hari !
3. Berikan penjelasan tentang prinsip ekonomi dan motif ekonomi!
4. Identifikasikan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam melakukan perbuatan yang berdasarkan prinsip ekonomi!
5. Suatu perusahaan akan menentukan berbagai pilihan produksi sebagai berikut. Apabila memproduksi barang A diperoleh laba
Rp2.000.000,00, memproduksi barang B diperoleh laba Rp 2.200.000,00, dan memproduksi barang C diperoleh laba
Rp2.500.000,00. Pada akhirnya perusahaan mengambil keputusan untuk memproduksi barang D. Lakukan diskusi dengan
teman-temanmu berapa biaya peluangnya!
64
Kunci Jawaban
1. Biaya peluang adalah biaya yang dikorbankan untuk menggunakan sumber daya bagi tujuan tertentu, yang diukur dengan
manfaat yang dilepasnya karena tidak menggunakan untuk tujuan lain. Biaya peluang tidak selalu berhubungan dengan uang,
namun dapat berupa kesenangan, keuntungan, waktu, pengalaman, dan ilmu pengetahuan.
Faris ditawari untuk bekerja di suatu perusahaan dengan gaji Rp 3.000.000,00. Di sisi lain Faris memiliki kemampuan secara
keahlian dan modal untuk melakukan produksi suatu barang dengan peluang mendapatkan laba Rp 5.000.000,00. Jadi, jika
Faris lebih memilih mengambil peluang untuk melakukan produksi barang sendiri maka dia telah kehilangan peluang sebesar
Rp 3.000.000,00, yang diperolehnya jika ia memilih bekerja di perusahaan. Itulah yang dimaksud dengan biaya peluang. Jadi
besarnya biaya peluang bagi Faris adalah sebesar Rp 3.000.000,00
2. Biaya sehari-hari adalah pengorbanan yang harus dilakukan untuk melakukan suatu kegiatan (kegiatan ekonomi), tanpa
memperhitungkan kerugian karena dikorbankannya kegiatan lain. Sedangkan Biaya peluang adalah segala sesuatu yang
dikorbankan untuk mendapat sesuatu. Perbedaannya, biaya sehari-hari muncul dari kegiatan yang dilakukan. Biaya peluang
muncul dari kegiatan lain yang tidak dilakukan atau Biaya peluang adalah biaya yang tidak digunakan karena memilih
alternatif lain sedangkan biaya sehari-hari adalah biaya yang digunakan untuk tujuan tertentu.
3. Prinsip ekonomi adalah berusaha dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu, atau dengan
pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil maksimal.
Motif ekonomi adalah segala sesuatu yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan atau kegiatan ekonomi.
4. Prinsip ekonomi adalah suatu cara bertindak untuk memperoleh hasil tertentu dengan pengorbanan yang minimum. Ada
beberapa faktor yang dijadikan pertimbangan dalam melakukan prinsip ekonomi.
65
66
67
e. Tersier
4. Jenis kebutuhan menurut sifatnya adalah…
a. Sekunder
b. Primer
c. Jasmani dan rohani
d. Kebutuhan sekarang dan mendatang
e. Kebutuhan sekunder
5. Penyebab biaya peluang yang benar adalah…
a. Kelangkaan
b. Selera yang berbeda
c. Letak geografis
d. Sumber daya melimpah
e. Jumlah modal yang banyak
6. Segala suatu yang dikorbankan untuk mendapatkan sesuatu disebut
a. Biaya sehari hari
b. Biaya peluang
c. Biaya emplisit
d. Biaya implisit
e. Biaya kebutuhan
7. Faktor-faktor penyebab kelangkaan sarana pemuas kebutuhan adalah....
a. Sumber daya melimpah
b. Tenaga ahli kurang
c. Sumber daya melimpah
d. Kebutuhan manusia terbatas
e. Jumlah modal banyak
8. Apabila Dinda ebih memilih menjadi karyawan dengan gaji Rp 4.000.000
dan mengorbankan peluang menjadi penulis dengan gaji Rp 3.000.000 dan
peluang menjadi entrepreneur dengan keuntungan Rp 3.500.000, biaya
peluang Dinda sebesar
a. Rp 6.500.000
b. Rp 4.000.000
68
c. Rp 3.500.000
d. Rp 3.000.000
e. Rp 500.000
9. Motif dalam memenuhi kebutuhan hidup adalah
a. Manusia melakukan tindakan ekonomi karena didorong adanya
kebutuhan yang harus dipenuhi
b. keadaan saat manusia ingin mengonsumsi jauh lebih banyak dari apa
yang tersedia.
c. adanya pilihan yang dilakukan individu-individu, perusahaan dan
masyarakat atas kelangkaan yang dihadap
d. urutan kebutuhan yang disusun berdasarkan tingkat kepentingan
kebutuhan.
e. Kebutuhan manusia yang satu dengan manusia yang lain tidak lah
selalu sama, hal ini terjadi karena ada berbagai perbedaan sifat,
situasi, kondisi, maupun selera yang terdapat pada masing-masing
manusia, masyarakat atau negara
10. Dita membeli motor bekas kemudian memperbaikinya. Motor tersebut
kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Tindakan ini disebut ....
1. motif ekonomi
2. hukum ekonomi
3. prinsip ekonomi
4. tindakan ekonomi
5. biaya ekonomi
11. Kenaikan harga minyak goreng yang ditetapkan pemerintah telah
menimbulkan reaksi dikalangan masyarakat. Tindakan konsumen yang
tepat untuk menghadapi kenaikan harga minyak goreng adalah…
a. berusaha tidak menggunakan minyak goreng agar harganya diturunkan
b. mengimpor minyak goreng dari negara - negara lain agara minyak
goreng bertambah banyak
c. memproduksi minyak goreng secara maksmal dalam rangka
peningkatan perekonomian nasional
69
b. Peluang emplisit
c. Peluang implisit
d. Sehari- hari
e. Kebutuhan
20. Perhatikan dibawah ini
1) prioritas pengeluaran
2) Dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan yang bisa ditunda
3) Bila perlu mengorbankan kepentingan lain
Dibawah ini yang merupakan ciri dari ...
a. Biaya sehari hari
b. Biaya peluang
c. Biaya emplisit
d. Biaya implisit
e. Biaya kebutuhan
72
Kelas : X-6
B. Studi : Ekonomi
No Nama Siswa Nilai Ujian Tengah Semester
1 ASS 80
2 AS 0
3 ATP 60
4 AP 75
5 ANH 65
6 AZP 55
7 AR 70
8 DPS 0
9 FSS 75
10 FR 0
11 FZN 0
12 KNS 80
13 KIS 75
14 LSB 70
15 MA 70
16 MHPH 0
17 MSM 0
18 MRP 0
19 MK 75
20 MP 75
21 MRR 70
22 MYAH 0
23 NAP 75
24 NP 65
25 PAN 80
26 RAN 80
27 RYS 70
28 RAIL 80
29 RAH 70
30 REH 75
31 SABS 80
32 SFS 80
33 SAP 0
34 S 80
35 TK 70
36 TZP 75
Remedial : 20 orang
Tidak remedial : 16 orang