Anda di halaman 1dari 7

Mengembangkan Ide dan Gagasan Ide akan muncul apabila kita memikirkan, merenung, berimajinasi,

dan mengkhayalkan (dream) sesuatu yang akan kita lakukan, baik tentang cara-cara baru maupun
karakter baru dari sesuatu yang akan kita kembangkan. Ide bisa muncul kapan saja dan di mana saja,
mungkin ketika bangun tidur, jalan-jalan, sedang bertaman, sedang santai, atau bahkan ketika kita
sedang berada di dalam kamar mandi atau toilet. Hasil dari ide berbentuk solusi terhadap pemecahan
masalah. transformasi, arahan, petunjuk, perubahan, pengembangan, rekayasa, dan kreasi baru. Ide
dapat dikembangkan dengan cara melakukan evaluasi dan pengamatan secara terus-menerus terhadap
sesuatu yang telah ada atau yang belum tercipta. Ide dapat digerakkan secara internal melalui
perubahan cara pandang yang berbeda terhadap tindakan yang akan kita lakukan, misalnya cara
pandang terhadap karakter produk, metode kerja, sistem, dan strategi, distribusi, pemasaran, dan cara
pandang terhadap usaha-usaha yang dilakukan orang lain. Apakah karakter produk, metode, sistem,
strategi, distribusi, pemasaran, dan usaha yang ada tersebut dapat diubalh, dimodifikasi, dikembangkan,
dan direkayasa karakternya sehingga melahirkan sesuatu yang baru dan berbeda, baik dari sisi manfaat
maupun keunggulannya. Dengan cara berpikir dan cara pandang seperti itu, ide-ide akan muncul.
Gagasan adalah kecenderungan untuk menggunakan ide-ide dalam bentuk tindakan untuk menciptakan
sesuatu, baik dalam bentuk modifikasi terhadap sesuatu (barang dan jasa) maupun modifikasi terhadap
cara atau metode itu sendiri. Gagasan akan muncul bergantung pada pola pikir (mindset) seseorang.
Pola pikir itu sendiri ditentukan oleh persepsi terhadap sesuatu berdasarkan pada pengetahuan,
pengalaman, perasaan, penglihatan, dan pemahamannya, Dengan demikian, pengetahuan, pengalaman,
perasaan, dan intuisi seseorang dapat memengaruhi persepsi, pola pikir, ide, dan gagasan. Semakin
tinggi ilmu pengetahuan, pengalaman, dan kecakapan seseorang akan semakin banyak ide-ide gagasan
yang muncul. Semakin banyak ide dan gagasan yang muncul, maka akan semakin kreatif. Seperti telah
dikemukakan pada bagian sebelumnya bahwa kreativitas muncul dengan dua cara, yaitu cara yang
dimunculkan oleh seniman melalui perenungan, kemudian diwujudkannya dalam kegiatan nyata seperti
seni suara, seni drama, seni musik, seni pertunjukkan, seni lukis, dan seni lainnya. Sementara itu, cara
yang dimunculkan oleh para ilmuwan ialah berupa observasi, penelitian, atau eksperimen. Alfred H.
Jantz dalam artikelnya "Dorongan Kreativitas dan Prakarsa Karyawan" yang disunting oleh A. Dale Timpe
(1992: 91), mengemukakan bahwa agar pikiran menghasilkan, maka perlu tantangan, stimulasi, latihan,
daän tindakan. Gagasan muncul dari meminjam, memperbaiki, menggabungkan, memodifikasi, dan
mengasosiasikan fakta-fakta baru, dan mencoba untuk menerapkan teknik-teknik serta gagasan-gagasan
dalam bidang lain

Menurut Dale Timpe (1992: 91), ada beberapa teknik pengembangan potensi kreatif. vaitu sebagai
berikut. Menentukan masalah yang akan dipecahkan. Tulislah masalah yang akan dipecahkan, baik
berupa produk maupun peralatan yang akan diubah atau proses yang akan diperbaiki. 1 Tulislah
gagasan-gagasan yang muncul, kemudian segera evaluasi dan analisis gagasan-gagasan tersebut
sebelum gagasan itu hilang. 2. Catatlah hasil pengamatan Anda, baik dalam proses, operasi/produksi,
prosedur kerja maupun rintangan-rintangannya. 3. Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan untuk merangsang
aliran gagasan, misalnya, bisakah Anda menggunakan sesuatu yang lain? Bisakah Anda melakukan
penggunaan- penggunaan yang lain jika diubah? Bisakah mengambil contoh? Bisakah Anda
memodifikasi? Bisakah Anda mengubah ukuran, bentuk, kecepatan, atau bobot? Bisakah Anda
mengganti? Aturlah kembali? Balik? Gabung? Tanyalah diri Anda sendiri: sapa, apa, kapan, di mana,
mengapa, dan bagaimana? 4. Tetapkanlah sasaran dan batas waktu. Saran yang realistis, dapat diukur,
dan tepat waktu merupakan pendorong untuk menghasilkan gagasan-gagasan. Bagaimana Cara
Mengembangkan Gagasan? Yosep G. Mason dalam artikelnya "Cara Mengembangkan Gagasan" yang
disunting oleh A. Dale Timpe (1992; 14) mengemukakan bahwa terdapat empat sifat utama yang
membuat sescorang kreatif, yaitu sebagai berikut. 1. Kepekaan terhadap masalah Kepekaan terhadap
masalah adalah kemampuan untuk mengenali masalah. Bagi sescorang vang peka terhadap masalah
akan berpandangan bahwa apa-apa yang telah dikerjakan dapat diperbaiki menjadi lebih baik. Banyak
cara dan jalan untuk menealikan suatu persoalan asal kita berpikir kreatif untuk mencari cara yang
terbaik. Cata termudah untuk mengenali masalah adalah dengan cara memandang bahwa tidak ada
sesuatupun yang dikerjakan dengan baik sebagaimana seharusnya. 2 Alıran gagasan Alıran gagasan
sangat bergantung pada aliran mental seseorang. Seseorang dapat mencari beberapa cara untuk
memecahkan berbagai persoalan. Semakin banyak 8Agasan yang diniliki seseorang akan semakin banyak
seseorang itu menemukan pemecahan terhadap suatu masalah dan makin banyak peluang untuk
menemukan sesuatu yang baru dan berbeda. Cara mengembangkan gagasan adalah dengan mengamati
sekeliling kita kemudian catat karena gagasan bisa muncul di mana saja. Catatan-catatan tersebut Anda
Hunakan untuk memikirkan lebih lanjut. Seperti dikemukakan Joseph G. Mason bahwa ada manfaat
dasar dari aliran gagasan: "Jika Anda memiliki satu masalah

Dan satu gagasan cara memecahkannya, maka lianya memiliki satu gagasan yang baik atau buruk. Jika
Anda memiliki dua gagasan, kemungkinannya adalah satu gagasan akan lebih baik dari yang lainnya. Jika
Anda memiliki 20 atau 50 gagasan, bahkan 100 gagasan, maka masalah Anda yang terbesar adalah
memutuskan mana yang terbaik" (Dale Timpe, 2002: 19). 3. Keaslian Keaslian yang dimaksud adalah
menemukan sesuatu yang baru dan berbeda untuk melahirkan keragaman. Cara untuk menemukan
sesuatu yang baru dan berbeda (keragaman) dapat dilakukan dengan mengubah karakter terhadap cara-
cara atau produk-produk yang sudah ada, atau cara-cara baru untuk menerapkan gagasan- gagasan yang
ada ke dalam keadaan baru, atau modifikasi baru dari keadaan yang ada. Keaslian diperlukan untuk
memenuhi keadaan yang ada dan cocok dengan situasi baru. Cara ini bisa dikembangkan dengan
mengembangkan kelbiasaan berpikir dan menggunakan bentuk pertanyaan-pertanyaan seperti:
mengapa dibuat dengan cara atau prosedur, proses, atau seperti ini? Apakah kita bisa dengan cara yang
lain yang lebih baik dan bernilai? Apakah kita bisa memperbaiki cara, prosedur, dan proses tersebut
sehingga kita bisa menghasilkan yang baru dan berbeda? Anda bisa membuat pertanyaan sesuai dengan
improvisasi Anda sendiri. Carilah cara baru dan berbeda untuk memecahkan persolan yang Anda hadapi.
4. Fleksibilitas Banyak pendekatan untuk memecahkan berbagai masalah. Kualitas fleksibilitas sangat
bergantung pada kesediaan untuk mempertimbangkan bermacam- macam pendekatan terhadap suatu
masalah. Orang kreatif selalu menggunakan pendekatan dengan berpegang teguh pada satu
pendekatan, tetapi fleksibel dan selalu mempertimbangkan pendekatan lain. Seorang psikolog, yaitu
James E. Gates, mengemukakan kebiasaan-kebiasaan khusus untuk menjadi kreatif, sebagai berikut. "...
cara kita merasakan segala sesuatu.. cara kita melihat segala sesuatu berpikir bagaimaną kita harus
mengerjakan sesuatu." Kebiasaan-kebiasan tersebut sangat penting bagi orang yang selalu berpikir
kreatif. Kebiasan-kebiasaan cara merasakan segala sesuatu, cara kita melihat sesuatu, dan cara berpikir
liagaimana kita harus mengerjakan sesuatu, sangat penting dalam melahirkan berhagai inspirasi, ide,
dan gagasan gagasan baru (Dale Timpe, 1992: 42). Untuk memproses masalah, menurut Josep G. Mason
dalam artikelnya "Cara Mengembangkan Gagasan". yang disunting olch Dale Timpe (1992: 22-23), ada
beberapa langkah metode pemecahan masalah yang dapat digunakan, yaitu sebagai berikut, a.
Tentukan masalah b Dapatkan fakta-fakta C. Carilah gagasan cara kita d. Gunakan inkubusi e Evaluasilah
gagasan Anda

Masalah merupakan sumber gagasan. Menentukan masalah atau menetapkan masalah herupakan
langkah awal dalam mengembangkan gagasan, Pada bagian apa saja yang bermasalah: apakah pada
masalah produk, proses, metode, distribusi, pemasaran, atau pada manajemen? Fakta-fakta diperlukan
untuk pemecahan masalah. Untuk mendapatkan fakta-fakta kita bisa melakukan observasi,
pengamatan, membaca, dan studi dokumentasi. Mencari gagasan dapat dilakukan dengan cara belajar
lebih banyak, bertanya, berpikir, dan berpetualang. Untuk memecahkan masalah diperlukan inkubasi,
yaitu tahapan merenung sejenak untuk menemukan pemecahan terbaik. Mengelola Ide Menjadi
Peluang Kemampuan untuk Menciptakan Peluang Menurut Zimmerer (1996), kemampuan untuk
memperoleh peluang sangat bergantung pada beberapa masalah berikut ini. I. Kemampuan
menganalisis dan mengevaluasi terhadap karakter dan sifat-sifat yang sudah ada. Artinya, kita dapat
mengubah karakter suatu kegiatan atau barang atau jasa-jasa yang sudah ada. Perubahan karakter ini
bisa menambah nilai. Nilai-nilai inilah sebagai peluang. 2. Kemampuan menganalisis sifat-sifat dan
perilaku pengguna atau pasar atau disebut kemampuan analisis pasar. Analisis pasar berhubungan
dengan analisis fokus pasar, Fokus pasar bisa diungkap melalui riset untuk mengetahui persepsi, emosi,
dan budaya konsumen. Fokus pasar juga bisa dalam berbagai tirigkatan seperti usia, jenis kelamin, dan
karakter konsumen. 3. Kemampuan untuk menganalisis keunggulan-keurggulan yang dapat dijadikan
daya saing dan peluang. Perlu diingat bahwa keunggulan lahír dari kebaruan, kebaruan muncul dari
keunikan, keunikan muncul dari perbedaan, perbedaan muncul dari kreativitas. Nilai tambah ada jika
ada kegunaan, keistimewaan, kebaruan, dan kemudahan untuk dipahami. Oleh sebab itu, sesuatu itu
akan disebut unggul, jika memiliki keunikan/keistimewaan, pembaruan, perbedaan, tambahan manfaat/
kegunaan, dan tambahan kemudahan penggunaannya. 4. Dalam suatu bagan, proses penciptaan
peluang tersebut

Langkah-Langkah Menciptakan Peluang Ide merupakan potensi yang dapat ditransformasi menjadi
peluang. Bagaimana caranya? Agar ide-ide menjadi peluang, cara yang sangat sederhana adalah dengan
melakukan evaluasi dan pengamatan secara terus-menerus terhadap apa yang ada, terhadap apa yang
kita ketahui, yang kita alami, kita pikirkan, kita lihat, kita dengar, kita rasakan, dan kita perhatikan. Ide-
ide itu perlu disaring secara terus-menerus. Proses penjaringan ide disebut proses screening, yaitu suatu
cara terbaik untuk menuangkan ide-ide potensial menjadi peluang. Untuk menciptakan peluang,
menurut Zimmerer (1996) ada beberapa langkah proses penjaringan (screening), yaitu sebagai berikut.
Ciptakan produk baru yang berbeda. 1. Amatilah pintu peluang. 2. Analisislah produk dan proses. 3.
Taksirlah risiko yang mungkin terjadi. Bila ide itu dimunculkan dalam bentuk produk, cara-cara baru atau
pemecahan baru terhadap masalah, maka produk-produk, cara-cara, atau pemecahan baru tersebut
harus berbeda karakternya dibanding dengan produk-produk atau cara-cara yang sudah ada
sebelumnya, baik bentuk, kegunaan, manfaat, kemudahan, maupun keistimewaan lainnya. Produk-
produk atau cara-cara itu harus mengandung karckteristik pembaruan (new), kebergunaan (usefull), dan
kemudahan dipahami (understandable). Pada perubahan karekteristik seperti itulah nilai tambah produk
terbentuk. Ide ide itu sendiri akan muncul apabila kita melakukan evaluasi dan mengajukan pertanyaan
terhadap

apa-apa yang sudah ada, misalnya: apakah sesuatu yang sudah ada tersebut masih bisa diperbarui dan
dikembangkan ke dalam bentuk dan cara lain yang baru dan berbeda? Produk-produk atau cara-cara
baru tersebut tentu saja harus bertambah nilai guna atau manfaatnya. Misalnya, apakah produk-produk
atau cara-cara tersebut dapat meningkatkan efisiensi dalam penggunaannya? Perbaikan-perbaikan apa
yang memberi nilai tambah bagi penggunaannya? Pertanyaan-pertanyaan itu penting dalam
menciptakan peluang. Kuncinya adalah ciptakan produk baru, berbeda, berguna, dan mudah dimengerti.
Mengamati Pintu Peluang Penganiatan terhadap pintu peluang dapat dilakukan dengan cara mengamati
potensi yang dimiliki, di antaranya: 1, mengamati sesuatu produk atau proses untuk dikembangkan lebih
lanjut; 2. mengamati sesuatu untuk dilakukan perbaikan sehingga nilai tambah meningkat; 3. mengamati
sesuatu untuk dilakukan transformasi sehingga muncul keunggulan; 4. mengamati sesuatu untuk
direkayasa dan dieksploitasi nildi tambahnya: 5. mengamati sesuatu untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan kemudian atasi kelemahan dan kembangkan kekuatan; 6. mengamati sumber daya yang
dimiliki; 7. menganati kembali pengalaman yang lalu; 8. mengamati faktor-faktor pendukung seperti
dukungan keuangan dan dukungan sumber daya. yang dimiliki, Untuk melakukan pengamatan tersebut,
diperlukan dukungan ilmu pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan kemampuan. Misalnya,
șşeseorang yang memiliki kemampuan seni, maka ia dapat mengembangkan karya seninya secara serius.
Seseorang yang memiliki kemampuan dan ilmu desain, maka ia akan mengembangkan desain produk
secara beraneka ragam. Analisis Produk dan Proses Secara Mendalam Analisis produk dan proses sangat
penting untuk memastikan dan menjamin apakah jumlah dan kualitas yang dihasilkan sudah memadai
atau tidak, apakah proses sudah efisien atau tidak. Ingat bahwa yang dimaksudkan analisis produk dan
proses tidak tertuju pada bagaimana memproduksi dan memproses barang serta jasa tersebut, tetapi
memproses dan memproduksi jasa-jasa kreatif seperti paten, merek dagang, desain, dan royalti.
Misalnya, menganalisis proses bagaimana agar penyajian jasa-jasa franchising (pewaralaba) bisa
bertahan lama dan menguntungkan. Bagaimana merek-merek yang kita buat itu betul- betul bersifat
komersial. Oleh karena itu, dalam menganalisis proses tersebut, sebaiknya angan hanya melihat sejarah,
tetapi filosofi yang dikandung di dalamnya harus dapat dimengerti, dipahami oleh
konsumen/masyarakat secara global

Menaksir Risiko yang Mungkin Terjadi Risiko bisa terjadi pada level rendah, tinggi, dan moderat.
Kemungkinan risiko hanya salah satu dari ketiga-tiganya. Risiko rendah kemungkinan keuntungannya
rendah, risiko sedang kemungkinan keuntungannya sedang, dan risiko tinggi kemungkinan
keuntungannya tinggi. Menurut Zimmerer (1996: 125), untuk meminimalkan risiko yang timbul dalam
memperkenalkan produk dan jasa-jasa baru kita harus mempertimbangkan beberapa hal sebagai
berikut. 1. Kesederhanaan (simplicity), yaitu bahwa apa yang diproses itu harus mudah digunakan (user
friendly), misalnya barang yang mudah ditempatkan di mana saja, dibawa ke mana saja, banyak fungsi
dan fasilitas yang dapat digunakan (multifunction), mudah dioperasikan, mudah dalam perawatan, dan
mudah ditempatkan. Contoh yang paling sederhana adalah handphone, Ipad, televisi, dan barang-
barang elektronik lainnya yang multifungsi serta sederhana untuk digunakan. 2. Integritas (integrity),
yaitu apa yang didesain itu harus baik sejak awal desain itu dibuat. Apabila barang atau jasa itu pernah
gagal dan cacat sejak didesain pada awal pembuatan dan diketahui oleh konsumen, maka risiko yang
harus dipikul akan semakin tinggi karena akan memperburuk citra barang atau jasa tersebut. 3. Fokus
pada orang (human focus), yaitu memperhatikan peranan komplementer pemakai akhir dan untuk
mendesain integritas yang memperhatikan pemakainya secara ekonomis. 4. Berdaya juang (synergy),
yaitu bahwa desain produk yang baik memerlukan kombinasi antara pengalaman, pengetahuan, dan
kecakapan dari suatu tim yang profesional. 5. Kreativitas (creativity), yaitu bahwa keberhasilan sangat
bergantung pada keahlian kreatif berbagai orang dan harus didorong menjadi lingkungan yang kreatif. 6.
Risiko (risk), yaitu bahwa desain produk yang baik ditunjukkan oleh produk-produk yang terus terjamin
keberadaannya sampai batas akhir. Cara Menciptakan Peluang Seorang kreator dan inovator merupakan
orang yang mampu melihat sesuatu dalam perspektif dan dimensi yang berlainan pada suatu waktu.
Bahkan mampu melakukan berbagai kegiatan sekaligus dalam satu waktu. la mampu melakukan dan
menangani berbagai persoalan yang dihadapi dengan piawai. Semakin tinggi kemampuan kreator dalam
mengerjakan berhagai tugas sekaligus, maka semakin besar kemungkinan untuk mengolah peluang
menjadi sarmber daya yang produktif menghasilkan nilai tambah.

Dalam setiap kehidupan ini, sebenarnya penuh dengan berbagai peluang dan kesempatan untuk maju,
tumbuh, dan berkembang, asalkan kita memiliki kamauan dan kemampuan untuk terus belajar,
betusaha, dan bertindak. Banyak sekali rahasia kehidupan yang harus dipecahkan, dan hal-hal yang baru
yang dapat ditemukan oleh umat manusia untuk memenuhi impian dan membangun kenyamanan
hidup. Bagi Muslim yang memiliki keyakinan terhadap Tuhan Yang Mahakuasa (Allah Swt.), maka banyak
rahasia-Nya yang belum dapat diungkap. Dalam ajaran Islam (Alquran), dikemukakan bahwa Allah Swt.
telah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya untuk kelangsungan hidup mahluk- Nya. "Allah
Swt. tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa-apa yang ada
pada diri mereka" (Surah 13 Ayat 11, Alquran). Untuk mengungkap dan mengubah hidupnya, manu dan
kesempurnaan berupa akal dan pikiran agar digunakan dalam berusaha, belajar, berpikir, dan bertindak.
Dengan akal-pikiran, tindakan, dan usaha itulah, maka nasib manusia dapat berubah. Tuhan Yang
Mahakuasa (Allah Swt.) sudah menciptakan segala sesuatu yang dibutuhkan manusia

menemukan dan mengembangkan sesuatu (produk barang dan jasa) agar menghasilkan nilai tambah
(berupa manfaat, kebaruan, dan kemudahan) bagi kehidupan manusia itu sendiri. Untuk menciptakan
nilai tambah (peluang), tentu saja manusia harus mempunyai kemauan dan kemampuan untuk
menggali, menemukan, dan mengembangkan. Tidak hanya berpikir dan menggunakan akal, akan tetapi
harus memadukan semua proses tersebut secara integral, seperti aktivitas belajar, berpikir, bertindak,
dan berusaha untuk menggali serta meningkatkan manfaat dari sesuatu yang belum ditemukan. Hal
inilah yang disebut dengan menggali dan menciptakan peluang. Dengan keyakinan tersebut, kita
sebenarnya selalu mempunyai ruang dan waktu ide-ide baru, perubahan-perubahan, dan
penyempurnaan- dalam setiap aspek kehidupan. Apabila mau berpikir secara kreatif, untuk
memunculkan gagasan, penyempurnaan sesungguhnya banyak rahasia dan kebenaran yang dapat
diungkap oleh umat manusia dalam kehidupan ini. Manusia harus terus menemukan dan
mengembangkan melalui pengalaman serta pencarian yang tidak terhenti. Setiap pengalaman dan
pencarian yang tidak berhenti untuk berpikir, maka akan menemukan sesuatu yang bermakna dan
berpeluang untuk sukses. Setiap perubahan yang terjadi dalam kehidupan merupakan bagian dan proses
alami untuk membantu kita dalam belajar, berubah, dan tumbuh ke arah yang lebih baik. "Belajar
merupakan peluang", "berubah juga merupakan peluang". dan "tumbuh juga merupakan peluang".
Dengan demikian, peluang tumbuh melalui proses belajar, perubahan, dan pertumbuhan. Belajar,
berubah, dan tumbuh merupakan perjalanan hidup yang harus dilalui. Menurut Howkins (2001) "Bila
Anda berhenti belajar untuk memperbaiki diri, tidak berubah, dan fidak tumbuh, berarti saat itulah Anda
mengambil keputusan untuk berhenti menjadi seseorang yang kreatif". Menurutnya, seorang kreator
menciptakan peluang dari belajar yang tidak berhenti, dari perubahan, dan dari pertumbuhan dalam
kehidupannya. Jadi, kalau kita mendapat pertanyaan mengenai berapa jumlah kotak pada papan catur,
maka jika jawaban klasik yang muncul dan tidak mau belajar-hanya 64 kotak. Padahal jawabannya bisa
lebih dari itu. Bagi orang yang belajar, selalu berpikir kreatif, dan ingin tumbuh menjadi juara, maka dari
64 kotak tersebut bisa mencari peluang lebih dari 1000 langkah. Jadi, bagi orang kreatif semua serba
mungkin dan bisa berpeluang

Apabila Anda perhatikan, ada berapa jenis merek, desain, bentuk, dan tipe produk seperti mobil, televisi,
pakalan, makanan, dan minuman yang Anda bell dan digunakan? Blsakah Anda menciptakan ribuan
desain, merek, mode, dan fitur produk-produk tersebut dengan cara yang berbeda seperti dicontohkan
pada kotak papan catur? Jawabannya pasti bisa. Bisakah Anda berpikir untuk menciptakan sesuatu yang
baru dari yang Anda makan, minum, dan pakai sehari-hari? Saatnya Anda berpikir kreatif untuk meraih
peluang. Untuk menciptakan peluang, Anda harus mengubah kebiasaan-kebiasaan Anda. Menurut
Zimmerer (1996) ada beberapa kebiasaan entrepreneur yang dapat dilakukan, yaitu sebagai berikut.
Ciptakan, berinovasi, dan aktiflah dalam berbagai kegiatan (create

innovate, and activate). Untuk menciptakan peluang kita harus memiliki kebiasaan- kebiasaan untuk
menciptakan, menemukan, dan menggiatkan/menggerakan. Harus selalu lebih banyak mimpi-mimpi
atau nmengkhayal dengan ide baru dan bertanya "apa mungkin?", dan "mengapa tidak". 1. Selalu
mencarı peluang baru (always be on the look out for new opportunities). Harus selalu mencàri peluang-
peluang baru, dengan cara menciptakan cara-cara dan karakter karakter baru untuk menciptakan
peluang. 2. Berpikir sederhana (keep it simple). Berpikir sederhana dan tidak jelimet (rumit). Cobalah,
tetapkan, dan kerjakan (try it, fix it, do it). Cobalah, canangkanlah, dan lakukanlah. Mulailah sejak
sekarang. Apabila Anda memiliki ide saat ini, lakukan dan kerjakan sekarang juga. 3. Kejarlah yang
terbaik (shoot for the top). Kejarlah yang terbaik, terunggul, terdepan, dan tercepat untuk mencapai
sasaran. Bermimpi besarlah Anda karena hanya dengan bermimpi besar inovasi dan visi bisa tercapai
meskipun belum tentu benar. 4. Jangan malu-malu untuk memulai dari hal yang kecil (don't be ashamed
to start small). Jangan malu-malu untuk memulai dari hal-hal yang kecil dan sederhana. Banyak
pengusaha besar yang sukses justru dimulai dari usaha-usaha yang sangat kecil. 5. Jangan takut gagal,
belajarlah dari kegagalan (don't fear fuilure; learn from it). Jangan takut gagal, belajarlah dari kegagalan
itu. Banyak keberhasilan yang diawali dari kegagalan. Kegagalan adalah tantangan. Tantangan adalah
sumber peluang. Tidak ada tantangan tidak ada usaha. Tidak ada usaha tidak akan menemukan
tantangan dan peluang. 6. Jangan mudah menyerah (never give up). Jangan mudah menyerah dan
berhenti karena peluang bagi orang kreatif tidak muncul dari mental orang yang mudah menyerah.
Upayakan terus. Tahukan Anda, berapa kali Thomas Alfa Edison gagal untuk menemukan listrik yang kita
gunakan sekarang? 7. Kejarlah apa yang ingin dicapai sampai berhasil (go for it). Berusahalah terus untuk
mengejar apa-apa yang belum tercapai dan dinginkan. Cara yang sederhana untuk menciptakan peluang
adalah dengan mengamati berbagai kemungkinan terhadap apa yang kita lihat, kita beli, kita gunakan,
kita makan, dan kita rasakan. Perhatikan ilustrasi dalam kotak berikut ini. Apabila Anda melihat binatang
(kupu-kupu, ulat, burung, dan apa saja) yang menempel pada suatu pohön, dapatkab Anda membuat
sesuatu yang betnilai ekonomi dan komersial? Apabila Arida melibat pedagang kaki lima yang menjual
bakso, lontong kari (lontong sayur); atau jenis makanan apa saja yang dilual oleh para pedagang di
pinggit jalan, dapatkah Anda membuat perusatiaan dengan memanajemen/mengorganistr penjual-
penjual tersebut? Apabila Anda meminum segelas air, dapatkah Anda berimajinasi untuk mengubah air
vng Anda minum itu menjadi air yang bernilai tambah lain? Apabila Anda merasakan knkurangan dalam
kehidupan Anda (dalam mengenakan 3esuAru tugan), dapatkart Andda berpikr mengerukanaa dengan
cara lain? Mart kita kreatif menggali dan mendmukan

Anda mungkin juga menyukai