Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Seiring perkembangan dan pesatnya persaingan dalam berwirausaha menuntut
wirausahawan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan produk atau jasa yang
dimilikinya dalam rangka menyelaraskan kebutuhan konsumen yang semakin beragam dan
tanpa batas. Memasuki abad 21 sebagian besar “ futurist” menyebutkan bahwa perusahaan
semakin lama cenderung semakin bertambah ramping. Itu dimaksudkan agar perusahaan
dapat bekerja secara lebih efisien dan fleksibel, sehingga dapat mengikuti setiap boptimal.
Terlebih lagi pada kondisi pasar yang terpilah-pilah menurut Alfin Tofler, pasar masal telah
terpecah dan berubah menjadi pasar kecil menuntut berbagai spesialisasi model, warna, jenis
produk, ukuran dan sebagainya. Dari situllah tercipta era persaingan bebas.
Oleh karena itu untuk mengantisipasi era persaingan perdagangan bebas tersebut, banyak
perusahaan di Indonesia baik yang berskala besar, menengah maupun yang berskala kecil
mulai menata ulang strategi persaingannya dengan melakukan kajian terhadap tujuan
strategik perusahaan yang didasarkan atas kebutuhan pasar baik di tingkat lokal, nasional,
maupun internasional, dan juga melakukan evaluasi yang intens (terus menerus secara
mendalam) terhadap kompetensi internal perusahaan itu sendiri, termasuk dalam hal ini
melakukan penilaian kinnerja pemasaran.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apa yang dimaksud kreatifitas wirausaha ?
1.2.2. Apa yang dimaksud inovasi wirausaha ?
1.2.3. Bagaimana cara mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam berwirausaha

1.3. Tujuan Penulisan


1.3.1. Mampu memahami kreativitas dalam wirausaha
1.3.2. Mampu memahami inovasi dalam wirausaha
1.3.3. Mampu mengetahui cara pengembangan kreatifitas dan inovasi dalam
berwirausaha

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Kreativitas Wirausaha


Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide- ide baru dan cara
baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang. Proses kreativitas di antaranya
adalah adanya keinginan untuk menciptakan sesuatu yang lain berdasarkan situasi dan
kondisi yang ada, berpikir untuk menciptakan/ mewujudkan hasil pemikiran tersebut,
melakukan uji coba dan menyempurnakan hasil uji coba, mewujudkan hasil kreativi tas,
dan memperbanyak hasil kreativitas. Adapun pengembangan kreativitas menurut Jordan
E. Ayan dalam bukuya Bengkel Kreativitas, mengungkapkan cara mengembangkan
kreativitas, yaitu dengan C.O.R.E, yaitu (1) Cari tahu, yaitu selalu bertanya ketika
mendapatkan permasalahan dan berpikir untuk mencari jalan keluarnya, (2) Keterbukaan,
yaitu bersikap terbuka pada hal - hal baru, meski terasa aneh dan janggal, (3) Berani
melawan arus, melakukan untung- untungan bahkan menjadi bahan tertawaan, dan (4)
Bersemangat dalam melakukan sesuatu sehingga kreativitas akan muncul dengan
sendirinya.
Istilah kreativitas menunjukkan kemampuan dalam menciptakan hasil karya baru
yang merupakan produk-produk kreasi. Ada beberapa perbedaan pandangan
mengenai definisi kreativitas.
Santrock (2008:366) kreativitas ialah kemampuan berpikir tentang sesuatu dengan cara baru
dan tak biasa dan menghasilkan solusi yang unik atas suatu problem. Selain itu
Samsunuwiyati (2010:175) berpendapat bahwa kreativitas merupakan konsep yang majemuk
dan multi-dimensional, sehingga sulit didefinisikan secara operasional.
Rogers (dalam Utami Munandar, 2009:18) mengemukakan kreativitas adalah kecenderungan
untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi
matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan
organisme.
Yatim Riyanto (2012:232) kreativitas merupakan istilah yang banyak digunakan baik
dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah. Definisi lain menurut Moreno (dalam Yatim
Riyanto, 2012:233) kreativitas merupakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus

2
merupakan sesuatu yang baru bagi oranglain atau dunia pada umumnya, misalnya seorang
menciptakan untuk dirinya sendiri suatu hubungan baru dengan siswa/orang lain.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka kreativitas dapat dirumuskan sebagai suatu
proses aktivitas kognitif seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa karya
baru maupun karya kombinasi yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang ada
sebelumnya.
Ada 2 sumber kreatifitas diantaranya :
1. Imajinasi dan ide
Berdasarkan fungsinya, kapasitas mental manusia dapat di kelompokkan menjadi empat
bagian, yaitu absortive, retentive, reasoning, creative. Imajinasi yang kreatif merupakan
kekuatan yang tidak terbatas, misalnya meskipun seseorang yang hampir tidak pernah keluar
rumah tetapi dengan menggunakan imajinasinya ia dapat melalang buana ke dunia sekitar.
Imajinasi jauh lebih penting dari pada ilmu pengetahuan dan kekuatan murni dari pikiran
manusia.
2. Sifat Proses kreatif
Kreativitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Setiap orang
Kreatif pada tingkat tertentu. Orang mempunyai kemampuan dan bakat dalam bidang tertentu
dapat lebih kreatif dari pada orang lain. Hal yang sama juga dialami oleh orang yang dilatih
dan dikembangkan dalam suatu lingkungan yang mendukung pengembangan kreativitas,
mereka diajari untuk berfikir dan bertindak secara kreatif . Bagi pihak lain proses kreatif
lebih sukar karena tidak dikembangkan secara positif dan jika mereka inginmenjadi kreatif,
mereka harus belajar cara mengimplementasikan proses kreatif.

2.2. Inovasi Wirausaha


Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka
pemecahan masalah dan menemukan peluang. Prinsip- prinsip inovasi ada dua, yaitu
prinsip keharusan dan prinsip larangan. Prinsip keharusan diantaranya keharusan
menganalisi peluang, keharusan memperluas wawasan, keharusan untuk bertindak efektif,
dan keharusan untuk tidak berpikir muluk. Adapun prinsip larangan yakni larangan
untuk berlagak pintar, larangan untuk rakus, dan larangan untuk berpikir terlalu jauh
kedepan. Sedangkan proses inovasi dimulai dari adanya masalah / tantangan dalam
kehidupan yang dihadapi oleh manusia, kemudian berpikir menciptakan sesuatu yang
baru untuk mengatasi masalah/ tantangan yang ada, melakukan uji coba dan hasil
pemikiran tersebut, menyempurnakan hasil uji coba, mewujudkan hasil inovasi, dan
3
memperbanyak hasil inovasi. Untuk mengembangkan cara berpikir inovatif, dapat
dilakukan dengan cara membiasakan memiliki mimpi, memperkaya sumber ide,
membiasakan diri menerima perbedaan dan perubahan, menumbuhkan sikap empati, dan
menerapkan kemampuan inovatif. Seorang wirausaha yang inovatif dikenal mempunyai
kemampuan menggabungkan imajinasi dan pikiran kreatif secara sistematis dan logis.
Kombinasi tersebut menjadi bekal penting bagi keberhasilan didalam berwirausaha.
Menurut Kuratko (1995) ada 4 (empat) jenis proses penerapan kemampuan inovatif yaitu
penemuan (invensi), pengembangan (ekstensi) penggandaan (duplikasi) dan sintesis.
Penemuan (inven si) adalah produk, jasa atau proses yang benar- benar baru, sedangkan
pengembangan (ekstensi) adalah pemanfaatan baru atau penerapan lain pada produk, jasa
atau proses yang ada. Adapun penggandaan (duplikasi) adalah replikasi kreatif atas
konsep yang telah ada, sedangkan sintesis adalah kombinasi atas konsep dan faktor-
faktor yang telah ada dalam penggunaan atau formulasi baru.
Everett M. Rogers Mendefisisikan bahwa inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek
atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau
kelompok untuk diadopsi.
Menurut Stephen Robbins inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan untuk
memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.
Van de Ven, Andrew H mengemukakan Inovasi adalah pengembangan dan
implementasi gagasan-gagasan baru oleh orang dimana dalam jangka waktu tertentu
melakukan transaksi-transaksi dengan orang lain dalam suatu tatanan organisasi.
Menurut Kuniyoshi Urabe Inovasi bukan merupakan kegiatan satu kali pukul (one
time phenomenon),melainkan suatu proses yang panjang dan kumulatif yang meliputi banyak
proses pengambilan keputusan di dan oleh organisasi dari mulai penemuan gagasan sampai
implementasinya di pasar.
Peter Drucker mengatakan inovasi memiliki fungsi yang khas bagi wirausahawan.
Dengan inovasi wirausahawan menciptakan baik sumberdaya produksi baru maupun
pengelolahan sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai potensi untuk menciptakan
sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Meskipun demikian, terdapat perbedaan yang signifikan
antara sebuah ide yang timbul semata dari spekulasi dan ide yang merupakan hasil pemikiran
riset pengalaman dan kerja yang sempurna hal yang lebih penting, Wirausahawan yang
prospektif harus mempunyai keberanian untuk memberikan sebuah ide melalui tahapan
pengembangan. Dengan demikian inovasi adalah suatu kombinasi visi untuk menciptakan

4
suatu gagasan yang lebih baik dan keteguhan serta dedikasi untuk mempertahankan konsep
melalui implementasi.
Proses inovasi di mulai dengan analisis sumber daya kesempatan yang menjadi obyek.
Inovasi beresifat konseptual dan perseptual, dapat di pahami dan dilihat inovator harus
maelihat bertanya dan mendengar orang lain dalam mencari inovasi. Mereka berfikir keras
dengan segenap kemampuan otaknya, mereka melakukan perhitungan dengan cermat dan
mendengarkan pendapat orang lain, serta memperhatikan potensi pengguna inovasi yang di
carinya untuk memenuhi harapan nilai dan kebutuhan.Inovasi yang berhasil pada umumnya
sederhan dan terfokus dan di tujukan pada aplikasi yang di desain khas, jelas dan cermat.
Inovasi lebih banyak melibatkan kerja fisik dari pada pemikiran. Thomas Alfa Edison
mengatakan ”jenius merupakan perpaduan yang terdiri dari 1% inspirasi dan 99% kerja
keras” lebih dari itu inovator pada umumnya bekerja dalam suatu bidang, edison bekerja
dalam hanya dalam bidang listrik dan menemukan inovasi baru yang berupa bola lampu
Inovasi terdiri dari empat jenis, diantaranya penemuan, pengembangan, duplikasi dan
sintesis.
1. Penemuan.
Kreasi suatu produk, jasa, atau proses baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Konsep ini cenderung disebut revolisioner. Ex, penemuan pesawat terbang oleh wright
bersaudara, telepon oleh alexander graham bell dll.
2. Pengembangan.
Pengembangan suatu produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Konsep seperti ini menjadi
aplikasi ide yang telah ada berbeda. Misalnya, pengembangan McD oleh Ray Kroc.
3. Duplikasi.
Peniruan suatu produk, jasa, atau proses yang telah ada. Meskipun demikian duplikasi bukan
semata meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk memperbaiki konsep agar lebih
mampu memenangkan persaingan. Misalnya, duplikasi perawatan gigi oleh Dentaland.
4. Sintesis.
Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru. Proses ini
meliputi engambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan dan dibentuk sehingga
menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru. Misal, sintesis pada arloji oleh
Casio.

5
2.3. Cara Mengembangkan Kreativitas Dan Inovasi Dalam Berwirausaha
Wirausaha dari segi etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha,
berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu.
Menurut Ahmand Sanusi, Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku
yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil
bisnis.
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (ability to create the new and different). (Drucker, 1959).
Menurut Zimmerer, 1996. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan
inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan.
Soeharto Prawiro ,mendefenisikan Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan
untuk memulai suatu usaha (star-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth)..
Selain itu, Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995). Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar.
Seorang wirausaha harus memiliki 4 (empat) hal yang mengembangkan usahanya :
1. Proses berkreasi, yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambah
nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausaha semata tapi
juga oleh orang lain yang menggunakan kreasi tersebut.
2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan.
Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha maka akan
mendukung proses kreasi yang akan timbul dalam kewirausahaan.
3. Memperkirakan risiko yang mungkin timbul. Dalam hal risiko yang mungk in
terjadi yang berkisar pada risiko keuangan, fisik dan risiko sosial.
4. Memperoleh reward. Dalam hal ini, reward yang terpenting adalah kebebasan
yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa uang biasanya
dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya.
Jiwa dan sikap yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha, yaitu :

6
1. Percaya diri (self confidence), merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang
dalam menghadapi tugas atau pekerjaan yang bersifat internal, sangat relatif, dan
dinamis yang ditentukan dari kemampuan untuk memulai, melaksanakan dan
menyelesaikan suatu pekerjaan. Kepercayaan mempengaruhi gagasan, inisiatif,
kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, dan yang lainnya.
2. Disiplin dalam berwirausaha. Seorang wirausaha harus memiliki sikap disiplin
yang tinggi, yaitu ketepatan komitennya terhadap usahanya tersebut. Ketepatan
yang dimaksud antara lain ketepatan waktu, kualitas pekerjaan, dan sistem kerja.
Ketepatan terhadap waktu dapat dibina dengan cara berusaha mengerjakan
pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda
pekerjaan adalah sikap yang dapat menghambat seseorang wirausahawan meraih
keberhasilan.
3. Komitmen tinggi, merupakan suatu kesepakatan mengenai sesuatu hal yang
dibuat oleh dirinya maupun orang lain. Dalam menjalankan suatu usaha,
wirausahwan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan berorientasi pada
kemajuan. Komitmen terhadap diri sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-
cita, harapan, dan target- target yang direncanakan dihidup nya. Sedangkan
komitmen dengan orang lain terutama untuk konsumen diantaranya pelayanan
prima yang berorientasi kepada kepuasan konsumen, dan kualitas produk yang
sesuai dengan harga produk yang ditawarkan.
4. Kejujuran, menjadi landasan moral yang kadang- kadang dilupakan oleh
wirausaha. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran mengenai
karakteristik produk dan jasa yang ditawarkan, kejujuran mengena i promosi yang
dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan yang dijanjikan dan kejujuran
mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan.
5. Berorientasi dengan tugas dan hasil. Seseorang yang mengutamakan tugas dan
hasil adalah orang - orang yang selalu mengutamakan nilai - nilai motif
berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan kerja keras. Peluang hanya bisa
didapat dengan inisiatif. Inisiatif dapat ditumbuhkan dengan cara penelitia n dan
pengalaman bertahun- tahun den pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin
diri, berpikir kritis, tanggap, dan berprestasi.
6. Keberanian mengambil resiko. Wirausaha adalah orang- orang yang menyukai
usaha- usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atan kegagalan
daripada usaha yang kurang menantang. Pilihan terhadap resiko bergantung pada
7
kesediaan untuk rugi dan kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal.Selanjutnya
kemampuan mengambil resiko tergantung dari keyakinan pada diri sendiri,
kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan
kemungkinan untuk memperoleh keuntungan, serta kkemampuan untuk menilai
resiko secara realis.
7. Memiliki jiwa kepemimpinan, yaitu berani tampil berbeda dan berani mengambil
resiko dengan penuh perhitungan. Kepemimpinan (leadership ) merupakan faktor
utama menjadi wirausahawan sukses. Berani tampil ke depan menghadapi sesuatu
yang baru walaupun penuh resiko. Keberanian ini tentunya dilandasi perhitungan
yang rasional. Seorang yang takut untuk tampil memimpin dan selalu
melemparkan tanggung jawab kepada orang lain, akan sulit meraih sukses dalam
berwirausaha. Sifat- sifat tidak percaya diri, minder, malu yang berlebihan, takut
salah dan merasa rendah diri adalah sifat - sifat yang harus ditinggalkan dan
dibuang jauh- jauh apabila ingin meraih sukses dalam berwirausaha. Serta
mempunyai ide- ide kreatif dan inovatif yang dapat menjadi pelopor dalam
memproduksi barang maupun pemasaran.
8. Keorsinilan, berupa kreativitas dan inovatif. Wirausaha yang inovatif adalah
wirausaha yang memiliki ciri- ciri yaitu tidak pernah puas dengan apapun yang
dilakukan walaupun itu sudah cukup baik, selalu menuangkan imajinasi dalam
segala sesuatu yang dikerjakannya, dan selalu ingin tampil beda dan
memanfaatkan perbedaan itu.
Menurut Everett E. Hagen ciri- ciri innovational personality terdiri dari terbuka
terhadap pengalaman, kemampuan bekerja dengan penuh imajinasi, memiliki keyakinan
atas penilaian dirinya dan teguh pendirian, selalu memiliki kepuasan dalam menghadapi
dan memecahkan persoalan, memiliki tugas dan rasa tanggung jawab untuk berprestasi,
serta memiliki kecerdasan dan energik. Wirausaha yang sukses pada umumnya yang
memiliki kompetensi yaitu seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan
dan kualitas individu, yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku untuk
melaksanakan pekerjaan / kegiatan. Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang
wirausaha adalah managerial skill, conceptual skill, human skill, decision making skill,
dantime managerial skill. Managerial skill (keterampilan manajerial) merupakan
kemampuan menjalankan fungsi - fungsi perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan
pengawasan agar usaha yang dijalankan dapat mencapai tujuan. Secara garis besar ada
dua cara untuk menumbuhkan kemampuan manajerial,yaitu melalui jalur formal dan
8
informal. Conceptual skill merupakan kemampuan untuk merumuskan tujuan, kebijakan
dan strategi usaha merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses. Human skill
merupakan keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi. Supel,
mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah modal keterampilan yang
sangat mendukung wirausaha menuju keberhasilan usaha. Decision making skill
merupakan keterampila n merumuskan masalah dan mengambil keputusan. Wirausaha
dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk
dicarikan berbagai alternatif pemecahannya. Time managerial skill merupakan
keterampilan mengatur dan menggunakan waktu. Pakar- pakar psikologi mengatakan
bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah ketidakmampuan seseorang
dalam mengatur waktu dan pekerjaan. Seorang wirausaha harus terus belajar mengelola
waktu. Keterampilan mengelola waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan
rencana- rencana yang telah digariskan.
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kreativitas. Berikut
ini adalah hal yang dapat membantu mengembangkan kemampuan pribadi dalam program
peningkatan kreativitas sebagaimana dikemukakan oleh James L.Adams (1986).
1. Mengenali hubungan
Banyak penemuan dan inovasi lahir sebagai cara pandang terhadap suatu hubungan yang baru
dan berbeda antar obyek, proses, bahan, teknologi dan orang. Seperti mencampurkan aroma
bunga melati dengan air the kemudian dibotolkan menjadi the botol yang harum dan segar
rasanya.
Untuk membantu meningkatkan kreativitas, kita dapat melakukan cara pandang kita yang
statis terhadap hubungan orang dan lingkungan yang telah ada. Di sini kita coba melihat
mereka dengan cara pandang yang baru dan berbeda. Orang yang kreatif akan memiliki
hubungan intuisi tertentu untuk dapat mengembangkan dan mengenali hubungan yang baru
dan berbeda dari fenomena tersebut. Hubungan ini nantinya dapat memperlihatkan ide
produk dan jasa yang baru. Sebagai contoh kita melakukan latihan dengan melihat hubungan
antara kue coklat dan es krim vanili, atlet dan pelatih serta manajer dengan buruh
2. Mengembangkan perspektif fungsional.
Jika dikembangkan lebih lanjut, kita dapat melihat adanya suatu perspektif yang fungsional
dari benda dan orang.
Seorang yang kreatif akan dapat melihat orang lain sebagai alat untuk memenuhi
keinginannya dan membantu menyelesaikan suatu pekerjaan. Misalnya sering secara tidak
sadar kita menggunakan pisau dapur untuk memasang baut gara-gara palu yang kita cari tidak
9
ditemukan. Cara lain kita harus memulainya dari cara pandang yang non konvenional dan
dari perspektif yang berbeda. Sebagai contoh: cobalah sebutkan fungsi lain dari sebuah kursi,
buku yang kita pegang dan lain-lain.
3. Gunakan akal
Penelitian terhadap penggunaan fungsi otak pada bagian yang terpisah antara kiri dan kanan
telah dilakukan sejak tahun 1950-an dan tahun 1960-an.
Otak bagian kanan dipakai untuk hal seperti analogi, imajinasi dan lain-lain. Sedangkan otak
bagian kiri dipakai untuk kerja seperti analisis, melakukan pendekatan yang rasional terhadap
pemecahan masalah dan lain-lain. Meski secara fungsi ia berbeda, tetapi dalam pekerjaannya
ia harus saling berhubungan. Proses kreativitas meliputi pemikiran logis dan analitis terhadap
pengetahuan, evaluasi dan tahap implementasi. Jadi bila kita ingin lebih kreatif, kita harus
melatih dan mengembangkan kemampuan kedua otak kita tersebut. Contoh latihan dapat kita
buat sesuai dengan fungsi belahan otak.
4. Hapus perasaan ragu-ragu
Banyak kebiaaan mental yang membatasi dan menghambat pemikiran kreatif. Sebuah studi
menemukan bahwa orang dewasa hanya menggunakan 2-10 persen potensi kreativitas yang
dimilikinya. Contoh : banyak orang memiliki kecenderungan membuat penilaian yang cepat
terhadap sesuatu orang ataupun ide-ide.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Aktivitas bisnis sangat memerlukan orang-orang yang inovatif, kreatif dan cepat
tanggap terhadap setiap perubahan. Para peneliti telah mengatakan bahwa kreativitas
menyangkut keputusan-keputusan Anda tentang apa yang Anda inginkan dan bagaimana
Anda melakukannya dengan lebih baik. Jadi, urutan tersebut melibatkan sebuah proses,
bukan hanya melihat hasil akhir yang diharapkan, sehingga kita tidak perlu merasa sangat
terbebani untuk menjadi kreatif.
Para peneliti telah membedakan tipe kreativitas dalam kehidupan sehari-hari,yaitu:
1. Membuat atau menciptakan, yaitu proses membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada.
2. Mengombinasikan dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling berkaitan menjadi lebih
bermanfaat.
3. Memodifikasi sesuatu yang memang sudah ada. Proses ini menggunakan berbagai cara
untuk membentuk fungsi-fungsi baru atau menjadikan sesuatu menjadi lebih berguna bagi
orang lain
Demikian kesimpulan yang dapat kami uraikan. Inovatif dan kreatif adalah 2 hal penting
yang menjadi penyeimbang dalam rangka mengelola wirausaha secara berkesinambungan
dan akan selalu diterima dimasyarakat karena pembaharuan kreasi dan inovasi slalu
dilakukan demi kepuasan konsumen.

11
DAFTAR PUSTAKA
Suryana, 2001, Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat
Sahlan Sulaiman, Wasman, Multi, 1998 Dimensi Sumber Kreatifitas Manusia. Bandung
,Sinar Baru .
Bennett,D. M. (2014). [No Title]. British Journal of Psychiatry,205(01), 76–77.
https://doi.org/10.1192/bjp.205.1.76a
Ernani, H. (2011). Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha
Kecil (Creativity and Innovation Affects Small Enterprise Entrepreneurship). Jurnal
Manajemen Dan Kewirausahaan (Journal of Management and Entrepreneurship), 13, 8–
16. https://doi.org/10.9744/jmk.13.1.8- 16

12

Anda mungkin juga menyukai