Anda di halaman 1dari 11

Berpikir Kreatif dan Inovasi

A. Pengantar
Jaman berubah. Tuntutannya juga senantiasa berubah. Kebutuhan masyarakat mengalami
perubahan juga. Sebagai sebuah peluang kewirausahaan, akhirnya perubahan itu sendiri
adalah kesempatan sekaligus tantangan. Setidaknya, perubahan terjadi karena faktor alami
dan juga karena faktor kreativitas manusia itu sendiri yang mampu mengubah lingkungan
sekitarnya.
Swiss, Swedia, Belanda, Amerika Serikat dan Inggris adalah negara paling inovatif di dunia,
sementara sekelompok negara termasuk India, Kenya, dan Vietnam mengungguli negara
tetangganya dalam tingkat perkembangan mereka, menurut Indeks Inovasi Global 2017
yang ditulis oleh Cornell University, INSEAD dan World Intellectual Property Organization
(WIPO). Indonesia karena tak memiliki keunggulan termasuk di bidang ICT seperti
Singapura dan Filipina, harus puas berada di peringkat 76 dunia. Di tengah gencarnya
usaha untuk membangun jiwa kewirausahaan, hal tersebut menjadi tantangan tersendiri di
bidang pendidikan, terutama di pendidikan tinggi. Pendidikan itulah yang diharapkan bisa
membentuk mentalitas masyarakat.
Perbedaan antara orang yang sukses dengan orang yang gagal letaknya pada
mentalitasnya. Apa yang biasa orang pikirkan, oleh seseorang menentukan apa yang akan
dicapainya. Ini berlaku di lapangan niaga maupun lapangan-lapangan lain. Jika seseorang
dapat berpikir dengan cerdas dan kreatif, maka orang tersebut akan mendapat hasil-hasil
tertentu. Jika pikiran-pikirannya tidak menentu dan tidak diarahkan kepada suatu tujuan
tertentu, maka hasilnya pun akan mengecewakan.
Kekuatan yang dimiliki oleh setiap manusia yang sering disebut dengan imajinasi. Melalui
imajinasi (atau yang sering juga diistilahkan dengan mimpi, dalam bahasa motivator) inilah
manusia dapat mencapai kemauan yang tinggi dan kesanggupannya dalam menemukan
segala hal. imajinasi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu imajinasi sintesis dan imajinasi
kreatif. imajinasi sintesis adalah untuk tidak menciptakan hal yang baru, tetapi membentuk
dan menyusun yang lama dalam bentuk kombinasi baru. Sedangkan imajinasi kreatif adalah
menciptakan hal-hal baru terutama apabila imajinasi sintesis tidak bisa bekerja dalam
memecahkan suatu masalah. Dalam hubungan ini, berpikir kreatifnya seorang Wirausaha
dapat merombak dan kemudian mendorongnya dalam pengembangan lingkungan menjadi
berhasil.
B. Pengertian Kreativitas dan Inovasi

a. Kreativitas
Memahami maksud dan makna suatu kata, jalan paling sederhana adalah dengan
menelusuri asal katanya atau yang disebut dengan etimologis. Kreativitas secara etimologi
berasal dari bahasa latin yakni creare yang berarti mencipta. Akar kata ini kemudian juga
digunakan dalam bahasa Inggris, to create. Kata creare dalam bahasa latin ini, awalnya
menunjuk pada Tuhan atau dewa yang menciptakan sesuatu. Kini, dengan nuansa yang
berbeda, secara sederhana kata ini dapat dikenakan kepada manusia sejauh menunjuk
pada kemampuannya untuk membuat sesuatu yang sebelumnya ‘tidak ada’ menjadi ada,
atau kemampuan untuk mengadakan sesuatu yang baru.
Ada banyak pengertian kreativitas menurut para ahli. Namun, secara umum kreativitas
dapat dipahami sebagai inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang bermanfaat, benar,
tepat, dan bernilai terhadap suatu tugas yang lebih bersifat heuristic yaitu sesuatu yang
merupakan pedoman, petunjuk, atau panduan yang tidak lengkap yang akan menuntun kita
untuk mengerti, mempelajari, atau menemukan sesuatu yang baru.
Ciri-ciri umum orang yang kreatif adalah: terbuka terhadap pengalaman, suka
memperhatikan melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa, kesungguhan, menerima dan
merekonsiliasi sesuatu yang bertentangan, toleransi terhadap sesuatu yang tidak jelas,
independen dalam mengambil keputusan, berpikir dan bertindak, memerlukan dan
mengasumsikan otonomi, percaya diri, tidak menjadi subjek dari standar dan kendali
kelompok, rela mengambil resiko yang diperhitungkan, gigih, sensitif terhadap
permasalahan, lancar-kemampuan untuk men-generik ide-ide yang banyak, fleksibel
keaslian, responsif terhadap perasaan, terbuka terhadap fenomena yang belum jelas,
motivasi, bebas dari rasa takut gagal, berpikir dalam imajinasi, selektif.
Peran sentral kreativitas dalam kewirausahaan adalah mewujudkan adanya kemampuan
yang kuat untuk menciptakan (to create or to innovate) sesuatu yang baru, misalnya: sebuah
organisasi baru, pandangan baru tentang pasar, nilai-nilai corporate baru, proses-proses
manufacture yang baru, produk-produk dan jasa-jasa baru, cara-cara baru dalam mengelola
sesuatu, cara-cara baru dalam pengambilan keputusan.
Kreativitas adalah: “Berpikir sesuatu yang baru”. “Kreativitas sebagai kemampuan untuk
mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan
persoalan dalam menghadapi peluang”.
Kreativitas merupakan suatu topik yang relevan tidak hanya bagi wirausaha yang baru
memulai, tetapi juga bagi bisnis dan kegiatan bisnis pada umumnya. Kretivitas merupakan
sumber penting dalam penciptaan daya saing untuk semua organisasi yang peduli terhadap
growth (pertumbuhan) dan change (perubahan).

2021 Technopreneurship
2 Sukarno B N, S.Kom, M.Kom
Pertemuan 4
Ada beberapa syarat agar orang menjadi kreatif yaitu:
1. Keterbukaan terhadap pengalaman (openness to experience).
2. Pengamatan melihat dengan cara yang biasa dilakukan (observanvce seeing things
in unusual ways).
3. Keinginan (curiosity) Toleransi terhadap ambiguitas (tolerance of apporites)
4. Kemandirian dalam penilaian, pikiran dan tindakan (independence in judgement,
thought and action)
5. Memerlukan dan menerima otonomi (needing and assuming autonomy)
6. Kepercayaan terhadap diri sendiri (self-reliance)
7. Tidak sedang tunduk pada pengawasan kelompok (not being subject to group
standart and control).
8. Ketersediaan untuk mengambil resiko yang diperhitungakan (willing to take
calculated risks).

Hal hal tersebut dapat memenuhi kreativitas yang secara sederhana dapat dimaknai
sebagai kemampuan untuk menghadirkan suatu gagasan baru. Maka, kreativitas itu
merupakan sebuah proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Kreativitas
seseorang yang semacam itu dipengaruhi oleh bakat, pengetahuan, dan lingkungan.
Kreativitas merupakan sumber yang penting dari kekuatan persaingan karena adanya
perubahan lingkungan.

b. Inovasi
Inovasi merupakan penerapan secara praktis gagasan kreatif. Inovasi tercipta karena
adanya kreativitas yang tinggi. Inovasi adalah kemampuan untuk membawa sesuatu yang
baru ke dalam kehidupan. Inovasi adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi
atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsur, data, variabel, yang sudah ada
sebelumnya.
Secara etimologis, inovasi berasal dari bahasa Latin: in + novus, novare. In berarti masuk,
novus berarti baru yang kata kerjanya menjadi novare, memperbaharui. Maka, dari
pengertian istilahnya dapat dikatakan secara sederhana bahwa inovasi adalah masuk dalam
pembaharuan, masuk ke dalam sesuatu yang baru. Dan inilah perubahan.
Salah satu karakter yang sangat penting dari wirausahawan adalah kemampuannya
berinovasi. Tanpa adanya inovasi perusahaan tidak akan dapat bertahan lama. Hal ini
disebabkan kebutuhan, keinginan, dan permintaan pelanggan berubah-ubah.
Pelanggan tidak selamanya akan mengkonsumsi produk yang sama. Pelanggan akan
mencari produk lain dari perusahaan lain yang dirasakan dapat memuaskan kebutuhan
mereka. Untuk itulah diperlukan adanya inovasi terus menerus jika perusahaan akan

2021 Technopreneurship
3 Sukarno B N, S.Kom, M.Kom
Pertemuan 4
berlangsung lebih lanjut dan tetap berdiri dengan usahanya. Inovasi adalah sesuatu yang
berkenaan dengan barang, jasa atau ide yang dirasakan baru oleh seseorang. Meskipun ide
tersebut telah lama ada tetapi ini dapat dikatakan suatu inovasi bagi orang yang baru
melihat atau merasakannya.
Perusahaan dapat melakukan inovasi dalam bidang:
1. Inovasi produk (barang, jasa, ide dan tempat).
2. Inovasi manajemen (proses kerja, proses produksi, keuangan pemasaran, dll).

Dalam melakukan inovasi perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:


1. Menganalisi peluang,
2. Apa yang harus dilakukan untuk memuaskan peluang,
3. Sederhana dan terarah,
4. Dimulai dari yang kecil, dan
5. Kepemimpinan

Inovasi dapat dilihat sebagai ide, praktek atau obyek yang dianggap baru oleh seorang
individu atau unit pengguna lainnya. Inovasi merupakan kemampuan untuk menerapkan
kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan
memperkaya kehidupan.
Ada beberapa alasan yang menjadikan inovasi sangat penting. Di antaranya adalah:
1. Teknologi berubah sangat cepat seiring adanya produk baru, proses dan layanan baru
dari pesaing, dan ini mendorong usaha entrepreneurial untuk bersaing dan sukses. Yang
harus dilakukan adalah menyesuaikan diri dengan inovasi teknologi baru.
2. Efek perubahan lingkungan terhadap siklus hidup produk semakin pendek, yang artinya
bahwa produk atau layanan lama harus digantikan dengan yang baru dalam waktu cepat,
dan ini bisa terjadi karena ada pemikiran kreatif yang menimbulkan inovasi.
3. Konsumen saat ini lebih pintar dan menuntut pemenuhan kebutuhan. Harapan dalam
pemenuhan kebutuhan mengharap lebih dalam hal kualitas, pembaruan, dan harga. Oleh
karena itu skill inovatif dibutuhkan untuk memuaskan kebutuhan konsumen sekaligus
mempertahankan konsumen sebagai pelanggan.
4. Dengan pasar dan teknologi yang berubah sangat cepat, ide yang bagus dapat semakin
mudah ditiru, dan ini membutuhkan metode penggunaan produk, proses yang baru dan
lebih baik, dan layanan yang lebih cepat secara kontinyu.
5. Inovasi bisa menghasilkan pertumbuhan lebih cepat, meningkatkan segmen pasar, dan
menciptakan posisi korporat yang lebih baik.

C. Kreativitas, Inovasi, dan Kewirausahaan

2021 Technopreneurship
4 Sukarno B N, S.Kom, M.Kom
Pertemuan 4
Dalam mengelola usaha, keberhasilan seorang pengusaha terletak pada sikap dan
kemampuan berusaha, serta memiliki semangat kerja yang tinggi. Sementara itu, semangat
atau etos kerja yang tinggi seorang pengusaha terletak pada kreativitas dan rasa percaya
pada diri sendiri untuk maju dalam berwirausaha. Seorang pengusaha yang kreatif dapat
menciptakan hal-hal yang baru untuk mengembangkan usahanya. Kreativitas dapat
menyalurkan inspirasi dan ilham terhadap gagasan-gagasan baru untuk kemajuan dalam
bidang usahanya. Memang, Kita tidak mungkin sepenuhnya memiliki gambaran yang
lengkap mengenai sesuatu yang akan datang, tetapi tindakan kita akan memiliki
konsekuensi di masa depan. Oleh karena itulah, kita memerlukan pemikiran yang kreatif
yang membantu untuk melihat konsekuensi dari tindakan serta untuk memberikan alternatif
tindakan. Pemikiran kreatif berhubungan secara langsung dengan penambahan nilai,
penciptaan nilai, serta penemuan peluang bisnis.
Pola pemikiran kreatif juga dibutuhkan untuk menggambarkan keadaan masa depan, di
mana seorang Wirausaha akan beroperasi, juga akan memberikan gambaran yang tidak
dapat dihasilkan oleh eksplorasi terhadap trend masa kini. Sebagai analogi, supaya kita
tidak terlalu mengawang awang membayangkan masa depan, kita bisa beranjak pada masa
sekarang. Apa yang ada sekarang ini, dengan kemajuan dan kecanggihan teknologinya
tidak bisa kita dapatkan begitu saja pada 10 tahun yang lalu. Dunia usaha yang terjadi
sekarang dengan perubahan yang semakin lama semakin pesat, tidak terperhitungkan pada
waktu waktu itu sehingga harus dipahami bahwa trend, mode, teknologi, dan kebutuhan
serta pemenuhannya umumnya bersifat temporer atau sementara. Di situlah, kreativitas
berhadapan dengan kreativitas. Perubahan jaman karena adanya kreativitas dan juga
inovasi, harus dihadapi dengan kreativitas dan inovasi yang makin lama harus semakin
cerdas.
Pola pemikiran yang kreatif merupakan motivator yang sangat besar, karena membuat
orang sangat tertarik akan pekerjaannya. Pemikiran kreatif juga memberikan kemungkinan
bagi setiap orang untuk mencapai sesuatu tujuan. Seorang Wirausaha yang kreatif akan
membuat hidup akan lebih menyenangkan, lebih menarik serta akan menyediakan
kerangka kerja dan dapat bekerjasama dengan orang lain.
Ciri-ciri tentang pemikiran kreatif adalah sebagai berikut :
1. sensitif terhadap masalah-masalah,
2. mampu menghasilkan sejumlah ide besar,
3. fleksibel,
4. keaslian,
5. mau mendengarkan perasaan,
6. keterbukaan pada gejala bawah sadar,
7. mempunyai motivasi,

2021 Technopreneurship
5 Sukarno B N, S.Kom, M.Kom
Pertemuan 4
8. bebas dari rasa takut gagal,
9. mampu berkonsentrasi, dan
10. mempunyai kemampuan memilih.

Seorang Wirausahawan yang memliki daya pengembangan kreativitas yang tinggi akan
dapat merombak dan mendorongnya di dalam pengembangan lingkungan usahanya
menjadi berhasil. Karena dengan kreativitas seorang Wirausahawan dapat:
1. meningkatkan efisiensi kerja,
2. meningkatkan inisiatif,
3. meningkatkan penampilan,
4. meningkatkan mutu produk, dan
5. meningkatkan keuntungan.

Seorang Wirausahawan yang kreatif selalu dihujani bahan-bahan informasi bisnis melalui
televisi, surat kabar, majalah, percakapan dengan orang lain, laporan, surat, memo,
pengumuman, selebaran, telepon dan sebagainya. Bagi kalangan Wirausahawan, tingkat
kreativitas akan sangat menunjang dalam kemajuan bisnis. Dalam lingkungan bisnis global,
di mana perubahan begitu cepat, organisasi dipaksa membutuhkan orang- orang kreatif
yang dapat mengantisipasi dan tanggap terhadap perubahan.

D. Proses untuk berpikit Kreatifitas dan Inovasi


Setidaknya, ada beberapa tahapan untuk memacu kreativitas yang tinggi pada diri
seseorang yang diharapkan hal hal berikut dapat dikembangkan untuk membangun jiwa
kewirausahaan. Keempat hal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Latar Belakang atau Akumulasi Pengetahuan


Kreasi yang baik biasanya didahului oleh penyelidikan dan pengumpulan informasi. Hal ini
meliputi membaca, berbicara dengan orang lain, menghadiri pertemuan pro-fesional dan
penyerapan informasi sehubungan dengan masalah yang tengah digeluti. Sebagai
tambahan dapat juga menerjuni lahan yang berbeda dengan masalah kita karena hal
ini dapat memperluas wawasan dan memberikan sudut pandang yang berbeda-beda.

2, Proses Inkubasi
Dalam tahap ini seseorang tidak selalu harus terus menerus memikirkan masalah yang
tengah dihadapinya, tetapi ia dapat sambil melakukan kegiatan lain yang sama sekali
tidak ada hubungannya dengan masalah. Akan tetapi, ada waktu-waktu tertentu di mana ia

2021 Technopreneurship
6 Sukarno B N, S.Kom, M.Kom
Pertemuan 4
harus menyempatkan diri memikirkan masalah ini untuk pemecahannya. Pemecahan
masalah inilah yang akan mendorong adanya kreativitas dan inovasi.

3. Melahirkan Ide
Ide atau solusi yang seirama ini dicari-cari mulai ditemukan. Terkadang ide muncul pada
saat yang tidak ada hubungannya dengan masalah yang ada. Ia bisa muncul tiba-
tiba. Di sini ia harus dapat dengan cepat dan tanggap menangkap dan memformulasikan
baik ide maupun pemecahan masalah lanjutan dari ide tersebut.

4. Evaluasi dan Implementasi


Tahap ini merupakan tahap tersulit dalam tahapan-tahapan proses kreativitas karena dalam
tahap ini seseorang harus lebih serius, disiplin, dan benar-benar berkonsentrasi.
Wirausahawan yang sukses dapat mengidentifikasi ide-ide yang mungkin dapat dikerjakan
dan memiliki kemampuan untuk melaksanakannya. Lebih penting lagi, ia tidak menyerah
begitu saja bila menghadapi hambatan. Bahkan biasanya ia baru akan berhasil
mengembangkan ide-ide setelah beberapa kali mencoba. Hal penting lain dalam tahapan
ini adalah di mana Wirausahawan mencoba-coba kembali ide-ide sampai menemukan
bentuk finalnya karena ide yang muncul pada tahap c tadi biasanya dalam bentuk yang tidak
sempurna. Jadi, masih perlu dimodifikasi dan diuji untuk mendapatkan bentuk yang baku
dan matang dari ide tersebut.

E. Mengembangkan Sikap Kreativitas


Kembali ke masalah mentalitas, manusia yang pesimis menganggap hidup ini hanya
dipenuhi oleh penderitaan dan masalah yang sulit diatasi, sedangkan manusia yang optimis
memandang bahwa hidup ini penuh dengan kesempatan dan kemungkinan untuk maju
dan berhasil dalam hidup. Manusia yang optimis mempunyai daya imajinasi yang positif
yang dapat menolong pemikiran yang kreatif. Keinginan, angan-angan, cita-cita, tujuan
hidup, masalah kehidupan, perbintangan, nasib, takdir, ataupun segala pengalaman diri kita
selama hidup ini dapat merangsang jiwa kita untuk berpikir kreatif. Untuk itu kita hendaknya
memiliki daya cipta yang dinamis. Kita harus senantiasa sadar dan waspada terhadap
segala yang terjadi di sekitar kita dan mengambil manfaat dari setiap peristiwa.
Ada beberapa hambatan mental yang dapat mengurangi daya imajinasi kita di antaranya:
1. pandangan hidup yang sempit dan kebodohan,
2. kepercayaan terhadap takhayul,
3. keputusasaan atau mudah menyerah
4. kurangnya kepercayaan pada diri sendiri,
5. kekhawatiran akan kegagalan.

2021 Technopreneurship
7 Sukarno B N, S.Kom, M.Kom
Pertemuan 4
Berikut ini adalah hal-hal yang dapat membantu mengembangkan kemampuan pribadi
dalam program peningkatan kreativitas:

a. Mengenali hubungan
Banyak penemuan dan inovasi lahir sebagai cara pandang terhadap suatu hubungan yang
baru dan berbeda antara objek, proses, bahan, teknologi, dan orang. Kita bisa
membayangkan bagaimana internet, android, komputer, pesawat, mobil, dll hanya bisa
muncul berkat kombinasin hal hal tersebut. Secara sederhana dalam kewirausahaan kita
lihat makanan di swalayan dan minimarket, lahir dari proses yang sebenarnya sangat
sederhana sebagai sebuah inovasi. Dan inovasi berangkat dari coba coba penggabungan
sesuatu.
Untuk membantu meningkatkan kreativitas, kita dapat melakukan cara pandang kita yang
statis terhadap hubungan orang dan lingkungan yang telah ada. Dari sini kita coba melihat
mereka dengan cara pandang yang baru dan berbeda. Orang yang kreatif akan memiliki
intuisi tertentu untuk dapat mengembangkan dan mengenali hubungan yang baru dan
berbeda dari fenomena tersebut. Hubungan ini nantinya dapat memperlihatkan ide-ide,
produk dan jasa yang baru.
Contoh praktisnya mengenali hubungan dengan menggabungkan coklat, vanila, dengan es
krim. Jadilah es krim coklat vanila. Atau bakso yang dikemas itu juga hubungan antara
bakso yang biasanya berkuah, kebiasaan masyarakat makan gorengan, dan memperhatikan
praktisnya produk kemasan, jadilah bakso goreng kemasan.

b. Pengembangan Perspektif Fungsional


Kita dapat melihat adanya suatu perspektif yang fungsional dari benda dan orang.
Seseorang yang kreatif akan dapat melihat orang lain sebagai alat untuk memenuhi
keinginannya dan membantu menyelesaikan suatu pekerjaan. Misalnya, sering secara tidak
sadar kita menggunakan pisau dapur untuk memasang baut gara-gara palu yang kita cari
tidak ketemu. Cara lain, kita harus memulainya dari cara pandang yang nonkonvensional
dan dari perspektif yang berbeda. Sebagai contoh, cobalah sebutkan fungsi lain dari sebuah
kursi, buku yang anda pegang ini, dan lain-lain. Hal ini juga akan membangkitkan
kemampuan berwirausaha.

2021 Technopreneurship
8 Sukarno B N, S.Kom, M.Kom
Pertemuan 4
c. Gunakan Akal
Fungsi otak pada bagian yang terpisah antara kiri dan kanan telah dilakukan sejak tahun
1950-an dan tahun 1960-an. Otak bagian kanan dipakai untuk hal-hal seperti analogi,
imajinasi, dan lain-lain. Sedangkan otak bagian kiri dipakai untuk kerja-kerja seperti
analisis, melakukan pendekatan yang rasional terhadap pemecahan masalah, dan lain-lain.
Meski secara fungsi ia berbeda, tetapi dalam kerjanya ia harus saling berhubungan. Proses
kreativitas meliputi pemikiran logis dan anlitis terhadap pengetahuan, evaluasi dan tahap-
tahap implementasi. Jadi, bila kita ingin lebih kreatif, kita harus melatih dan
mengembangkan kemampuan kedua belah otak kita tersebut.

d. Hapus Perasaan Ragu-ragu


Kebiasaan mental yang membatasi dan menghambat pemikiran kreatif, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Pemikiran Lain,
Perkembangan kehidupan seseorang banyak terpenuhi oleh hal-hal yang tidak pasti dan
meragukan. Banyak orang yang menyerah dengan kenyataan-kenyataan yang dihadapi.
Bagi orang yang kreatif lebih baik belajar menerima keadaan tersebut dalam hidupnya,
bahkan mereka sering menemukan sesuatu yang berharga dalam kondisi tersebut.

2. Mencari Selamat,
Dalam kehidupannya orang akan cenderung menghindari risiko seminimal mungkin, tetapi
seorang inovator akan senang menghadapi risiko, misalnya risiko kesalahan atau
kegagalan. Bahkan kegagalan dianggap sebagai permainan yang menarik yang dapat
dijadikan guru yang baik untuk keberhasilan di masa yang akan datang.

3. Stereotype,
Sepertinya sudah ada ketentuan atau karakteristik tertentu untuk suatu hal, begitu pula
halnya akan kesuksesan yang dapat diraih. Karena keterbatasan ini, seseorang yang ingin
melakukan suatu hal, karena asas stereotype ini, akan terlimitasi cara pandang dan
persepsinya terhadap kemungkinan lain yang sebenarnya dapat diraih.

4. Pemikiran Kemungkinan/Probabilitas,
Guna memperoleh keamanan dalam membuat keputusan, seseorang akan cenderung
percaya kepada teori kemungkinan. Bila berlebihan, maka hal ini hanya akan menghambat
seseorang mencari kesempatan yang hanya akan datang sekali saja dalam hidupnya.

2021 Technopreneurship
9 Sukarno B N, S.Kom, M.Kom
Pertemuan 4
5. Bagaimana Mengembangkan Sikap Kreatif
Banyak diantara kita yang merasa dirinya sangat tidak kreatif, bagaimana juga, dalam
lingkungan bisinis global, dimana perubahan begitu cepat, organisasi dipaksa membutuhkan
orang-orang kreatif yang dapat secara efektif mengantisipasi dan tanggap terhadap
perubahan.

F. Penutup
Mahasiswa itu tugasnya belajar. Belajar tentu bukan hanya masalah masalah formal dan
akademis. Juga tidak bisa dikatakan bahwa mahasiswa belajar untuk hidup, belajar hidup.
Belajar pada prinsipnya mencakup dua hal konseptual dan praksis. Praksis berbeda dengan
praktek, praksis dilandasi pada teori, dan inilah kekhasan mahasiswa sebagai komunitas
terdidik. Maka proses pembelajaran mencakup dua hal itu, belajar pada taraf konseptual dan
praksis. Keduanya harus diperdalam. Dengan demikian, teori harus dipraktekkan dan
praktek harus diteorikan untuk menjadi sebuah ilmu.
Sebagai calon calon profesional tentu saja praksis keilmuan harus dijalankan. Di situlah
nanti akan muncul kreativitas dan inovasi sebagai buah buah pembelajaran. Tekhnologi
adalah anak kandung dunia ilmu. Tekhnologi menghasilkan produk produk baru baik barang
maupun jasa. Untuk meraih ke sana, kita dituntut untuk selalu terbuka dan terus berkreasi,
mencoba dan mencoba dan tidak takut pada kegagalan. Baiklah untuk dikatakan bahwa
inovasi adalah buah dari keberanian. Berani berfikir, berani mencoba, dan berani untuk
menjadi sukses.
Sebagai sebuah pengambangan dunia ilmu, bisa dipahami kemudian kalau inovasi dan
kreativitas tidak dibatasi oleh bidang bidang ilmu. Termasuk ilmu ilmu sosial. Oleh karena
itulah tidak ada alasan lagi bahwa bidang keilmuan tertentu membatasi orang untuk
membangun kreativitas wirausaha. Kita bisa memahami, bahwa di dalam masyarakat yang
memberikan kebebasan berfikir, cenderung memiliki daya invoasi dan kreativitas yang
tinggi. Tentu saja, tahapan tahapan kreativitas di atas harus dilewati satu demi satu untuk
melihat bagaimana peluangnya di tengah tengah masyarakat. Contohnya adalah fast food,
lahir dari kebutuhan masyarakat akan makanan siap saji bagi mereka yang aktivitasnya
tinggi. Uber, sebagai aplikasi transportasi online lahir dari kebutuhan masyarakat akan
mobilitas tinggi, kepraktisan, dan juga kepastian harga. Dalam dunia inovasi dan kreasi
berlaku prinsip: segala sesuatunya adalah mungkin.

2021 Technopreneurship
10 Sukarno B N, S.Kom, M.Kom
Pertemuan 4
Daftar Pustaka
1. Baldacchino. 2008. “Entrepreneurial Creativity and Innovation”, The First
International Conference on Strategic Innovation and Future Creation, University of
Malta, Malta.
2. Bjerke, B. 2005. Managing Entrepreneurship on Whose Terms? in Research at the
Marketing/ Entrepreneurship Interface, Edited by Hills, G. and Miles, M., Chicago:
University of Illinois.
3. Bustami, Bernadien, Sandra Nurlela & Ferry. 2007. Mari Membangun Usaha Mandiri:
Pedoman Praktis Bagi UKM, Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
4. Frinces, Heflin. 2004. Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis, Cetakan Pertama,
Yogyakarta: Penerbit Darusalam
5. Jong & Wennekers. 2008. “Conceptualizing Entrepreneurial Employee Behavior”,
SMEs and Entrepreneurship Programme Finance by the Netherlands Ministry of
Economic Affairs.
6. Keeh, Hean Tat, Mai Nguyen & Ping. 2007. “The Effects of Entrepreneurial
Orientation and Marketing Informationon the Performance of SMEs”, Journal of
Business Venturing, hal.: 592-611.
7. Larsen, P. & A. Lewis. 2007. “How Award Winning SMEs Manage The Barriers to
Innovation”, Journal Creativity and Innovation Management, hal.: 141-151.
8. Ernani Hadiyati, Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan
Usaha Kecil, JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL.13, NO. 1,
MARET 2011 hal.: 8-16

2021 Technopreneurship
11 Sukarno B N, S.Kom, M.Kom
Pertemuan 4

Anda mungkin juga menyukai