Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MAKALAH ETIKA KOMUNIKASI & BISNIS

“ETIKA PERIKLANAN - ELEKTRONIK”

DISUSUN OLEH :

1. ALFIAN FIKRI.B

2. BRIGITHA RARANTA

3. EDIANYO PURBA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perkembangan dunia bisnis elektronik ini, iklan merupakan salah satu kekuatan
terbesar, yang dapat digunakan untuk menarik minat konsumen sebanyak-banyaknya terhadap
barang yang ditawarkan oleh suatu perusahaan. Penekanan utama iklan adalah akses informasi
dan promosi dari pihak produsen kepada konsumen. Secara teoritik, iklan adalah suatu bentuk
peyampaian pesan dalam komunikasi non personal yang mengikuti alur teori yang berlaku pada
ilmu komunikasi pada umumnya dan khususnya komunikasi massa. Dalam kegiatan periklanan
ada juga beberapa teori yang patut diingat dan dijadikan pegangan dalam kegiatan periklanan
tersebut.

Iklan pada hakekatnya merupakan salah satu strategi pemasaran yang dimaksudkan untuk
mendekatkan barang yang hendak dijual kepada konsumen dengan produsen. Sasaran akhir
seluruh kegiatan bisnis adalah agar barang yang telah dihasilkan bisa dijual kepada konsumen.
Secara positif iklan adalah suatu metode yaang digunakan untuk memungkinkan barang dapat
dijual kepada konsumen.

Kegiatan periklanan ini juga tak lepas dari badan hukum dan etika yang harus ditaati oleh
para pelaku periklanan khususnya di Indonesia. Sebagaimana diketahui Pemerintah sudah
mengatur tata cara beriklan di dalam undang-undang pers Indonesia, jadi etika dalam perikalanan
ini harus dijaga segala batasan-batasan dalam kegiatan periklanan hendaknya harus ditaati oleh
para pelaku periklanan khususnya diIndonesia. Jangan sampai melanggar etika dan undang-
undang yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Etika Periklanan
2. Asas dan Etika Persaingan Dalam Periklanan
3. Hukum dan Undang-undang dalam Periklanan
4. Pelanggaran Periklanan Produk Elektronik

C. Tujuan Penelisan
1. Untuk mengetahui Iklan
2. Untuk mengetahui Etika Periklanan
3. Untuk mengetahui Asas dan Etika Dalam Periklanan
4. Untuk mengetahui Hukum, UU dalam Periklanan
5. Untuk mengetahui Pelanggaran dalam Periklanan Produk Elektronik
BAB II

PEMBAHASAN

A. Etika Periklanan

Etika adalah ilmu tentang hal baik maupun buruk dan tentang hak dan kewajiban dalam
bermoral (menurut kamus besar bahasa Indonesia). Bisa juga diartikan dalam kasus ini, etika
dalam periklanan adalah ilmu yang membahas tentang baik atau buruk, hak dan kewajiban yang
berkaitan dengan periklanan.

Ciri-ciri Iklan yang baik

 Etis : berkaitan dengan kepantasan.


 Estetis : berkaitan dengan kelayakan target market, target audiennya, kapan harus
ditayangkan.
 Artistik : bernilai seni sehingga mengundang daya tarik khalayak.

Contoh Penerapan Etika

 Iklan rokok : tidak menampakkan secara eksplisit orang merokok.


 Iklan pembalut wanita : tidak memperlihatkan secara realistis dengan menampilkan
daerah kepribadian wanita tersebut.
 Iklan sabun mandi : tidak memperlihatkan orang mandi secara utuh.

Etika Secara Umum

 Jujur : tidak memuat konten yang tidak sesuai dengan kondisi produk yang
diiklankan.
 Tidak memicu konflik SARA.
 Tidak mengandung pornografi.
 Tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku.
 Tidak melanggar etika bisnis : saling menjatuhkan produk tertentu dan sebagainya.
 Tidak plagiat.
B. Asas dan Etika Persaingan dalam Periklanan

Dalam kita Kitab Pariwara Indonesia, disebutkan asas utama periklanan yaitu, iklan dan
pelaku periklanan harus :

 Jujur, benar dan bertanggung jawab.


 Bersaing secara sehat.
 Melindungi dan menghargai khalayak, tidak merendahkan agama, budaya, negara,
atau golongan, serta tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.
 Dari sisi bahasa, iklan tidak boleh menggunakan kata-kata superlatif (berlebihan)
Hiperbolisasi, boleh dilakukan sepanjang ia semata-mata dimaksudkan sebagai
penarik perhatian atau humor yang secara sangat jelas berlebihan atau tidak masuk
akal, sehingga tidak menimbulkan salah presepsi dari khalayak sasarannya.
 Iklan yang baik tidak mengadakan perbandingan langsung dengan produk-produk
saingannya. Apanila perbandingan semacam ini diperlukan, maka dasar perbandingan
harus sama dan jelas. Konsumen tidak disesatkan oleh perbandingan tersebut.
 Perbandingan langsung dapat dilakukan, namun hanya terhadap aspek-aspek teknis
produk, dengan kriteria yang sama. Jika perbandingan langsung menampilkan data
riset, maka metodologi sumber dan waktu penelitiannya harus diungkapkan secara
jelas. Penggunaan data riset tersebut harus sudah memperoleh persetujuan atau
verifikasi dari organisasi penyelenggara riset tersebut.
 Perbandingan harga, perbandingan harga hanya dapat dilakukan terhadap efisiensi
dan menafaatan penggunaan produk, dan harus disertai dengan penjelasan atau
penalaran yang memadai.
 Tidak Merendahkan, iklan tidak boleh merendahkan produk pesaing secara langsung
ataupun tidak langsung.
 Peniruan Iklan, iklan tidak boleh dengan sengaja meniru iklan produk pesaing
sedemikian rupa sehingga dapat merendahkan produk pesaing, ataupun menyesatkan
dan membingungkan khalayak. Peniruan tersebut meliputi baik ide dasar, konsep, alur
cerita, seting, komposisi musik, maupun eksekusi. Dalam pengertian eksekusi
termasuk model, kemasan, bentuk merek, logo, judul atau sub judul, slogan,
komposisi huruf dan gambar, komposisi musik baik melodi maupun lirik, ikon atau
atribut khas lain, dan properti.
C. Hukum dan Undang-undang Periklanan

UUPK

UUPK adalah Undang-undang yang mengatur mengenai periklanan diIndonesia. Tujuan dari
suatu perlindungan konsumen adalah sebagai berikut :

 Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi


diri.
 Mengangkat harkat dan martabat konsumen dangan menghindarkannya dari ekses
negatif pemakaian barang.
 Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam mimilih, menentukan dan hak-haknya
sebagai konsumen.
 Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian
hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi.
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang PERS

Pers berdasarkan Pasal 1 butir 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang PERS
(untuk selanjutnya disebut UU Pers) merupakan lembaga sosial dan wahana komunikasi
massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara,
gambar, suara dan gambar serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan
menggunakan media cetak, media elektronik dan segala jenis saluran yang tersedia

D. Pelanggaran Periklanan Produk Elektronik (Samsung terhadap pesaingnya)

1. Samsung menunjukkan bahwa prodaknya lebih tahan air dibanding dengan Iphone.

2. Samsung menunjukkan secara terang-terangan bahwa banyak fitur yang dimiliki oleh
Samsung dan fitur-fitur tersebut tidak dimiliki oleh Iphone.
3. Pada iklan dibawah ini, Samsung berusaha mengatakan kepada konsumen, bahwa untuk
mendapatkan prodak Samsung, lebih mudah ketimbang Iphone, karena prodak Samsung
memiliki gerai dimana-mana.

Pasal-pasal UU ITE dan Periklanan yang di langgar oleh samsung

1. Penghinaan atau pencemaran nama baik ( Pasal 27 Ayat 3)


Dalam kasus ini, Samsung menjatuhkan kompetitornya secara terang-terangan,
terutama Iphone. Samsung membandingkan antara prodak mereka dengan Iphone
secara langsung dalam bentuk fisik pada iklan Samsung.

2. Ujaran kebencian ( Pasal 28 Ayat 2)


Pada kasus ini, Samsung terkena pasal 28 ayat (2) karena Samsung berusaha
terlihat lebih baik dalam segala hal dibanding Iphone. Samsung dianggap telah
berusaha menghasut konsumen untuk tidak menggunakan prodak Iphone dan lebih
baik menggunakan prodaknya.

3. Promosi yang dihubungkan dengan pribadi/kelompok, yang menyinggung perasaan


dan/atau merendahkan martabat pribadi/kelompok lain. ( Pasal 46 Ayat 3)

Pada kasus ini, Samsung dianggap telah menyinggung kopetitornya terutama Iphone,
karena pada iklannya Samsung secara terang-terangan menjelek-jelekan prodak Iphone dan
membandingkannya dengan prodak Samsung. Padalah Samsung bisa saja membuat iklan dan
menaikkan prodaknnya tanpa harus menggunakan prodak Iphone secara nyata dan dijadikan
sebagai pembanding dalam iklannya.

Anda mungkin juga menyukai