Anda di halaman 1dari 4

Bagian Audina Ferentia Cessie

Politik (Regulasi dan hukum)

1. Self Regulation : codes of practice


Etika periklanan di Indonesia telah disempurnakan pada 1 Juli 2005 bernama Tata
Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia atau disingkat dengan nama TKTCPI, namun
kesepakatan akhir yang diperoleh yaitu nama yang dipakai adalah Etika Periklanan
Indonesia atau disingkat dengan nama EPI. Banyak pihak yang menjadi pemangku
kebijakan dalam periklanan ini diantaranya yaitu Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS),
Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), Badan Pengawas
Periklanan Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI), Dewan Periklanan
Indonedia (DPI), Asosiasi Perusahaan Media Luar-griya Indonesia (AMLI), dan Asosiasi
Televisi Swasta Indonesia (ATVSI).
EPI telah membuat peraturan periklanan bagi perusahaan khususnya para pelaku
komunikasi pemasaran. Diantaranya yaitu :
 Tidak merendahkan berbagai budaya, golongan, agama, dan negara.
 Tidak melanggar hukum yang berlaku di Indonesia.
 Iklan harus dapart dipertanggungjawabkan, benar, dan jujur.
 Harus melakukan persaingan dengan sehat.
 Harus menghargai serta melindungi banyak khalayak khususnya konsumen.
Ketika iklan tersebut menyebabkan konsumen salah dalam menarik kesimpulan dan iklan
tersebut tidak bermaksud untuk memperdaya konsumen, maka hal ini tetap dianggap
menipu sehingga dianggap tidak etis.
Perusahaan biasanya ingin mengiklankan produk atau jasanya secara berbeda atau
lebih menonjol dan menarik daripada pesaing. Dalam hal ini, perusahaan harus berani
dan kontroversial yang akhirnya perusahaan dilema dalam melakukan pengiklanan antara
menjadi sangat kontroversial sehingga iklan tersebut ditarik atau dilarang untuk disebar
atau ditayangkan atau juga membuat iklan yang aman secara kreatif yang tidak
kontrversial.
2. Pers or print advertisements
Pers merupakan printed media atau media cetak misalnya seperti poster, brosur,
koran, dan lain-lain. Iklan yang baik adalah iklan yang tidak menipu dan tidak melanggar
norma yang berlaku serta tidak memperdaya konsumen. Hingga saat ini masih banyak
terjadi pelanggaran etika periklanan terutama pada iklan media cetak khususnya pada
surat kabar.
Contoh pertama yaitu iklan pada surat kabar yang dibuat oleh ‘Karya Indah
Wallpaper’. Iklan tersebut menggunakan kata-kata superlative yang telah dimuat dalam
EPI Pasal 1.1.2 bahwa penggunaan kata seperti “TOP”, “paling”, “nomor satu”, hingga
kata yang berawalan “ter” dan kata yang bermakna sama tidak diperkenankan untuk
digunakan dalam mengiklankan produk kecuali dapat dibuktikan dan
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Toko tersebut menggunakan kalimat “Pusat
Wallpaper Bermutu Terngkap” yang mana jelas telah melanggar etika periklanan.
Contoh lainnya yaitu iklan pada surat kabar yang dibuat oleh Tinah yang
berisikan tentang Iklan Jasa Tutup Kartu Kredit. Iklan tersebut menggunakan kalimat
yang telah melanggar UU RI No.8 tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, Pasal 9,
ayat (1) huruf k. peraturan tersebut berisi tentang pelaku usaha dilarang melakukan
promosi, memberikan penawaran, dan mengiklankan jasa atau barang secara tidak benar
atau dalam arti lain seakan-akan menwarkan sesuatu dengan janji yang belum tentu dapat
dibuktikan. Iklan tersebut menggunakan kalimat “hanya bayar 30% hutang lunas 100%”
yang mana memuat kata “legal” yang belum tentu dapat dibuktikan kebenarannya.

3. Television advertisements
Iklan yang ditayangkan di televisi umumnya harus memperoleh persetujuan
sebelum disiarkan. Iklan yang ditayangkan di televisi apabila melanggar norma
kesopanan dan mengandung unsur pornografi akan mendapat teguran tertulis yang telah
dikeluarkan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tentang Pedoman Perilaku Penyiaran
dan Standar Program Siaran pada UU No.32 Tahun 2002. Selain itu program siaran
televisi juga harus mematuhi aturan Pasal 9 Ayat (1) P3SPS KPI Tahun 2012 yang berisi
tentang program siaran harus memerhatikan norma kesusilaan dan kesopanan yang
dijunjung oleh beragam khalayak tentang budaya
Hardly Stefano selaku Komisioner dan Koordinator dari bidang Isi Siaran KPI
Pusat berkata bahwa KPI meminta kepada seluruh produsen untuk memerhatikan brand
safety saat membuat iklan serta promosi. Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia atau
P3I mendapatkan surat peringatan yang ditandatangani bersama KPI agar sesuai dengan
MoU, yaitu mengawasi dan mengevaluasi iklan agar pantas dengan etika iklan serta
norma yang berlaku.
Contoh perusahan yang mendapat teguran mengenai penayangan iklannya yaitu
perusahaan Shopee dengan artis girlband asal Korea Selatan (Blackpink) sebagai brand
ambassadornya. Iklan tersebut dianggap tidak pantas ditayangkan di televisi dikarenakan
berisi sekelompok wanita yang mengenakan pakaian minim dengan gerakan tarian dan
ekspresi yang provokatif. Nilai pancasila yang beradab tidak tercermin dalam iklan ini.
Selain itu, iklan ini juga sering ditayangkan pada saat jam program anak-anak sehingga
khawatir membawa pengaruh buruk bagi anak-anak. Akhirnya Komisi Perlindungan
Anak Indonesia (KPAI) bertindak dengan cara memanggil manajer Shopee. Komisi
Penyiaran Indonesia (KPI) juga bertindak dengan cara memberikan peringatan keras
kepada 11 stasiun televisi yang diantaranya adalah SCTV, RCTI, RTV, Trans TV, TV
One, ANTV, NET, Indosiar, MNC TV, TRANS 7, dan GTV.

4. Macro-political effects on business and communication


Perusahaan perdagangan berskala internasional perlu memperhatikan hasil dari
persetujuan politik di dunia. Hal ini dikarenakan supaya perusahaan tersebut dapat
mempersiapkan rencana untuk masa yang akan datang ketika terjadi perselisihan
ekonomi yang besar atau berskala internasional yang nantinya akan berdampak bagi
perusahaan.
Persetujuan politik dunia bukan hanya memengaruhi karakteristik produk seperti
layanan, jenis produk, dan rentang produk, namun juga dapat mempengaruhi perubahan
sosial. Perubahan sosial tersebut nantinya dapat menentukan isu apa yang dianggap
sebagai masalah sosial di benak pelanggan. Masalah sosial tersebut selanjutnya akan
memberikan pengaruh terhadap kebijakan tanggung jawab sosial dan program
komunikasi pemasaran suatu perusahaan. Perubahan sosial tersebut tersebut biasanya
terjadi dalam waktu yang singkat sehingga perusahaan perlu membuat pertimbangan
mengenai dampak dari ekonomi nasional yang memengaruhi komunikasi pemasaran
perusahaan tersebut.

Daftar Pustaka :

Pratama, V. A., & Malau, R. M. U. 2019. Pengaruh Terpaan Iklan Televisi Shopee Versi
Birthday Sale 12.12 Blackpink Terhadap Citra Merek. eProceedings of
Management, 6(3).
https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/index.php/management/article/
view/11131/10999. [Diakses pada 12 Maret 2023]

Jumbadi, S. P. 2020. Pelanggaran Etika Periklanan dalam Surat Kabar.


https://www.kompasiana.com/serlyputrijumbadi7874/5e914614097f3620af552492/
pelanggaran-etika-periklanan-dalam-surat-kabar?page=2&page_images=1. [Diakses pada
12 Maret 2023]

Hidayat, Z. 2014. Etika Persaingan Dalam Komunikasi Pemasaran.


https://www.esaunggul.ac.id/etika-persaingan-dalam-komunikasi-pemasaran/. [Diakses
pada 12 Maret 2023]

Anda mungkin juga menyukai