Anda di halaman 1dari 9

PENGANTAR PERIKLANAN

Empat iklan TV yang melanggar ETIKA PERIKLANAN disertakan pasal


pelanggaran yang berbeda-beda

Dosen Pengajar:
Yuanita Setyastuti, S.IP., M.Si

Disusun Oleh:
Nurlaila Abida (D1C114045)
Sri Vidianti (D1C114215)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2015/2016

1. Iklan Betadine Feminim Hygines Fakta Bicara Iklan TV Melanggar Etika


Pariwara Indonesia

Untuk iklan TV Betadine Feminim Hygines Fakta Bicara, berpotensi melanggar EPI
karena ditayangkan di luar klasifkasi jam tayang dewasa. EPI yang dilanggar adalah BAB IIIA
No. 4.3.1, yaitu produk khusus orang dewasa hanya boleh disiarkan mulai pukul 21.30 hingga
05.00 waktu setempat, selain itu juga EPI BAB IIIA No. 2.8.2 yang menjelaskan bahwa:
produk-produk yang bersifat intim harus ditayangkan pada waktu penyiaran yang khusus
untuk orang dewasa.
Iklan TV Betadine Feminim Hygines ini prospek tujuannya yaitu pada masyarakat yang
memiliki umur dewasa mengingat produk yang ditawarkan juga mencerminkan target
positionig untuk orang dewasa. Pasal 49 ayat (1) tentang Standar Program Siaran (SPS) KPI
Tahun 2009.Kepmenkes No. 368/MEN.KES/SK/IV/1994 Tentang Pedoman Periklanan Obat
Bebas, Obat Tradisional, Alat Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan Kesehatan, Rumah Tangga,
Makanan, dan Minuman.

2. Iklan sepatu New Era

Iklan ini menampilkan adegan seorang wanita menari erotis dengan pakaian minim, serta
menampilkan seorang pria bertelanjang dada yang mengerakan dadanya. Sehingga melanggar
ketentuan EPI Huruf A point 1.26 disebutkan Iklan tidak boleh mengeksploitasi erotisme atau
seksualitas dengan cara apapun dan untuk tujuan atau alasan apapun. Komisi Penyiaran
Indonesia Pusat (KPI Pusat) berdasarkan kewenangan menurut Undang-Undang No.32 tahun
2002 tentang Penyiaran (UU Penyiaran), pengaduan masyarakat, pemantauan, dan hasil analisis
telah menemukan pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan
SPS) Komisi Penyiaran Indonesia tahun 2012 pada Siaran Iklan New Era Iklan tersebut
menampilkan adegan seorang wanita dengan pakaian minim dan bergoyang erotis. Selain itu
terdapat adegan seorang laki-laki yang bertelanjang dada dan menggerak-gerakkan dadanya. KPI
Pusat menilai bahwa muatan tersebut tidak santun karena tidak memperhatikan norma kesopanan
dan kesusilaan yang berlaku dalam masyarakat, perlindungan terhadap anak dan remaja, serta
ketentuan siaran iklan.
KPI Pusat memutuskan bahwa tindakan penayangan iklan tersebut telah melanggar
Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 9, Pasal 14, Pasal 43
serta Standar Program Siaran Pasal 9, Pasal 15 ayat (1), dan Pasal 58 ayat (1). Berdasarkan
pelanggaran tersebut, KPI Pusat memberikan sanksi administrasi Teguran Tertulis. Berdasarkan
Pasal 43 Pedoman Perilaku Penyiaran dan Pasal 58 Standar Program Siaran KPI Tahun 2012
maka ketentuan siaran iklan harus tunduk pada Etika Pariwara Indonesia (EPI). Pada ketentuan
EPI huruf A poin 1.7 disebutkan bahwa iklan harus menghormati dan melestarikan nilai-nilai
budaya Indonesia. Budaya Indonesia yang menjunjung norma kesopanan tidak selaras dengan
visualisasi wanita yang menari dengan pakaian minim. Hal demikian dapat memberikan
pengaruh buruk terhadap khalayak terutama anak dan remaja.

KPI Pusat mengingatkan saudara bahwa adegan sebagaimana dijabarkan di atas


berpotensi melanggar Standar Program Siaran KPI Tahun 2012 Pasal 58 ayat (4) huruf d jo.
Pasal 18 bahwa siaran iklan dilarang menayangkan gerakan tubuh dan/atau tarian erotis.
Pelanggaran terhadap ketentuan tersebut berimplikasi pada sanksi administrasi berupa
penghentian sementara mata acara yang bermasalah sesuai dengan ketentuan Pasal 80 jo. Pasal
75 SPS. Oleh karena itu, KPI Pusat meminta Saudara agar mematuhi etika periklanan
sebagaimana yang tercantum dalam EPI dan senantiasa menjadikan P3 dan SPS KPI tahun 2012
sebagai acuan utama dalam penayangan sebuah program siaran, termasuk iklan.

3. Iklan Lampu Shinyoku Versi Romy Rafael

Iklan TV Shinyoku versi Romy Rafael pelanggaran EPI yang ditemukan adalah
penayangan pernyataan superlatif di dalam iklan tersebut berupa pernyataan : paling terang,
paling hemat, dan paling kuat. Pernyataan superlatif di dalam iklan melanggar EPI BAB IIIA
No. 1.2.2 yang menyatakan bahwa: Iklan tidak boleh menggunakan kata-kata superlatif
seperti paling, nomor satu, top, atau kata-kata berawalan ter dan atau yang bermakna
sama, tanpa secara khas menjelaskan keunggulan tersebut yang harus dapat dibuktikan dengan
pernyataan tertulis dan otoritas terkait atau sumber yang otentik.
Shinyoku versi Romy Rafael :Target produk Shinyoku versi Romy Rafael adalah para
masyarakat umum yang memang saat ini perlu memakai lampu yang memiliki kualitas dan
sesuai harapan dari segi kemampuan lampu itu sendiri. Khusunya dengan meluncurkan
produk dalam kemasan yang menarik pada pembungkusnya melalaui gabar lampu yan terang
apalagi figurnya adalaha Romy Rafael yang cukup terkenal. Ditambah lagi dengan harga yang
terjangkau sehingga target market produk ini yaitu masyarakat secara umum.
Iklan yang tayang yaitu iklan Lampu merk Shinyoku yang diperankan oleh Romy
Rafael. Masyarakat menengah ke bawah, yang menginginkan lampu terang, hemat, serta
murah. Dengan menggunakan seorang pesulap / mentalist sebagai bintang iklannya dan dia
memainkan trik sulap yang tiba-tiba lampunya menyala dengan terang, serta dengan ucapan
yang sangat meyakinkan penonton dengan kata-kata paling terang, paling hemat, dan paling
kuat. Untuk iklan lampu merk Shinyoku versi Romy Rafael pelanggaran EPI yang ditemukan
adalah penayangan pernyataan superlatif di dalam iklan tersebut berupa pernyataan : paling
terang, paling hemat, dan paling kuat. Pernyataan superlatif di dalam iklan melanggar EPI
BAB IIIA No. 1.2.2 yang menyatakan bahwa: Iklan tidak boleh menggunakan kata-kata
superlatif seperti paling, nomor satu, top, atau kata-kata berawalan ter dan atau yang

bermakna sama, tanpa secara khas menjelaskan keunggulan tersebut yang harus dapat
dibuktikan dengan pernyataan tertulis dan otoritas terkait atau sumber yang otentik.
KPI Pusat juga mengingatkan kepada para pembuat iklan dan televisi bahwa dalam
Pasal 49 ayat (1) Standar Program Siaran (SPS) KPI Tahun 2009 telah dinyatakan bahwa iklan
wajib berpedoman kepada EPI. Selanjutnya KPI Pusat meminta kepada semua stasiun TV
untuk mematuhi Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3-SPS) Tahun
2009 dan EPI. Menurut saya, apa yang dilakukan merk Shinyoku sudah menyalahi aturan
yang ada. Mungkin dalam pemasaran itu tidak masalah, karena itu menjadi salah satu strategi
perusahaan untuk meningkatkan kredibilitas dan profit yang melimpah. Tetapi jika dilihat dari
kacamata beretika bisnis, mungkin mereka sudah tidak beretika lagi. Sebab mereka saling
serang menyerang dalam menjatuhkan produk lawan, dan itu sudah dianggap melenceng
dari etika bisnis.

4. Iklan On Clinic

Undang Undang 32 Tahun 2002 berkaitan dengan penyiaran menyebutkan pasal 1 siaran
iklan niaga adalah siaran iklan komersial yang disiarkan melalui penyiaran radio atau televisi
dengan tujuan memperkenalkan, memasyarakatkan, dan/atau mempromosikan barang atau
jasa kepada khalayak sasaran untuk mempengaruhi konsumen agar menggunakan produk
yang ditawarkan. Perusahaan menggunakan iklan sebagai media untuk promosi produknya,
tetapi masih banyak perusahaan yang melanggar peraturan yang telah ada.
Seperti yang dilanggar oleh perusahaan dalam melayani bidang jasa yaitu On Clinic. On
Clinic Indonesia adalah jaringan klinik Internasional yang mengkhususkan diri dalam
konsultasi serta pengobatan Impotensi & Ejakulasi Dini, yang ditangani oleh dokter-dokter
berpengalaman. Selama 11 tahun kehadirannya, On Clinic telah berhasil berperan serta dalam
mengobati masalah Impotensi & Ejakulasi Dini dan telah mengobati lebih 120.000 pasien di
seluruh Indonesia. Pengobatan di On Clinic seluruhnya menggunakan obat-obat medis
kedokteran dengan tingkat keberhasilan diatas 90%. Pengobatan di On Clinic juga sangat
efektif untuk pasien yang disertai penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, hypertensi,
kolsterol tinggi, dll. Dengan Visi Membantu Kebahagian Keluarga,On Clinic Indonesia
memberikan pelayanan secara profesional dengan menjaga kerahasiaan dan mendukung
privacy pasien.
KPI Pusat melayangkan surat teguran kedua terkait adanya pelanggaran pada penayangan
program siaran iklan On Clinic di stasiun televisi. Pelanggaran yang dilakukan adalah
penayangan materi dewasa berupa pengobatan vitalitas seksual pada jam anak dan remaja.
Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas perlindungan anak dan remaja,
penggolongan program siaran, dan siaran ikla.

Pelanggaran yang dilakukan adalah

penayangan materi ,Yang menjadi dari target iklan On Clinic adalah masyarat yang sudah

berkeluarga baik suami dan istrri dapat dikatakan orang yang dewasa dalam umurnya. Cara
menentukan target dari iklan tersebut adalah orang yang sudah dewasa, berkeluarga, secara
perilaku memiliki permasalahan dengan seks. Positioning dari on clinic adalah mengatasi
ejakulasi dini.
KPI Pusat memutuskan bahwa tindakan penayangan materi iklan tersebut telah
melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Pasal 10 dan Pasal 29
ayat (1) serta Standar Program Siaran Pasal 13 ayat (1), Pasal 38 ayat (4) huruf f, Pasal 39
ayat (5) huruf e, Pasal 49 ayat (1), dan Pasal 50 ayat (2) penjelesan ayat dan pasal tersebut
sebagai berikut:
1. Pasal 10 ayat (1). Program dikatakan mengandung muatan kekerasan secara dominan
apabila sepanjang tayangan sejak awal sampai akhir, unsur kekerasan muncul
mendominasi program dibandingkan unsur-unsur yang lain, antara lain yang
menampilkan secara terus menerus sepanjang acara adegan tembak-menembak,
perkelahian dengan menggunakan senjata tajam, darah, korban dalam kondisi
mengenaskan, penganiayaan, pemukulan, baik untuk tujuan hiburan maupun kepentingan
pemberitaan (informasi).
2. Pasal 13 ayat (1). Lembaga penyiaran wajib melakukan pembatasan adegan seksual,
sesuai dengan penggolongan program siaran.
3. Pasal 38 ayat (4) huruf f. Program siaran klasifikasi A dilarang menampilkan: obatobatan untuk meningkatkan kemampuan seksual, iklan produk rokok, iklan pakaian
dalam yang menampilkan visualiasi pakaian dalam, iklan kondom dan/atau alat pencegah
kehamilan lain, iklan film yang diperuntukkan bagi penonton dewasa, iklan majalah dan
tabloid yang ditujukan bagi pembaca dewasa, dan iklan alat pembesar payudara dan alat
vital.
4. Pasal 39 ayat (5) huruf e. Program siaran klasifikasi R dilarang menampilkan: obatobatan untuk meningkatkan kemampuan seksual, iklan produk rokok, iklan pakaian
dalam yang menampilkan visualiasi pakaian dalam, iklan kondom dan/atau alat pencegah
kehamilan lain, iklan film yang diperuntukkan bagi penonton dewasa, iklan majalah dan

tabloid yang ditujukan bagi pembaca dewasa, dan iklan alat pembesar payudara dan alat
vital.
5. Pasal 49 ayat (1) Program siaran iklan wajib berpedoman pada Etika Pariwara Indonesia.
6. Pasal 50 ayat (2) Program siaran iklan produk dan jasa untuk dewasa yang berkaitan
dengan obat dan alat kontrasepsi, serta vitalitas seksual hanya dapat disiarkan pada 22.00
03.00 waktu setempat.

Anda mungkin juga menyukai