Anda di halaman 1dari 9

MENGANALISIS PROGRAM TELEVISI YANG MELANGGAR

KETENTUAN KPI

Dosen Pengampu: Siti Aisyah, S.Sos, M.Ikom

Disusun Oleh:

Inan Hanifah 44223010134

PROGRAM STUDI PUBLIC RELATION

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2023
1. Program “Dahsyat” di RCTI
Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang
Penyiaran, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat telah menemukan
pelanggaran terhadap Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program
Siaran (P3 dan SPS) KPI tahun 2012 dalam program siaran "DAHSYAT"
yang ditayangkan oleh RCTI pada tanggal 28 Juni 2014 pukul 8.21 WIB.
Dalam program tersebut, terdapat adegan di mana Uya Kuya
melakukan terapi phobia kepada Raffi Ahmad yang phobia terhadap
rambutan. Raffi Ahmad dibantu untuk mengatasi ketakutannya terhadap
rambutan, dan adegan ini dianggap melanggar pedoman perlindungan
anak-anak dan remaja serta penggolongan program siaran.
KPI Pusat memutuskan bahwa tindakan penayangan ini melanggar
Pasal 14 dan Pasal 21 ayat (1) Pedoman Perilaku Penyiaran KPI tahun
2012, serta Pasal 15 ayat (1) dan Pasal 37 ayat 4 huruf (a) Standar
Program Siaran KPI tahun 2012. Sebagai akibatnya, KPI Pusat
memberikan sanksi administratif berupa Teguran Tertulis.
Selain itu, KPI Pusat mengeluarkan Surat Edaran
No.1508/K/KPI/06/14 pada tanggal 27 Juni 2014, yang menghentikan
praktek hypnosis, hypnoterapi, dan relaksasi di lembaga penyiaran.
Stasiun televisi yang ingin menayangkan praktek terapi phobia diharuskan
untuk melibatkan seorang pakar yang dapat menjelaskan sistem, manfaat,
dan dampak dari kegiatan tersebut agar masyarakat memperoleh informasi
yang memadai dan tidak menyalahgunakan praktek tersebut.

2. Program “Insert Siang” di Trans TV


Program siaran ini telah melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran
dan Standar Program Siaran (P3SPS) yang dikeluarkan oleh KPI terkait
dengan penghormatan hak privasi seseorang dalam isi siaran. KPI Pusat
telah mengkonfirmasi pelanggaran ini melalui surat teguran tertulis
pertama yang ditujukan kepada Trans TV.
Selain melanggar aturan privasi, program siaran ini juga melanggar
beberapa pasal P3SPS yang berhubungan dengan penggunaan kamera
tersembunyi dalam peliputan (Pasal 32 huruf a), perlindungan dan
kepentingan anak dalam isi siaran (Pasal 14 ayat 1 dan 2 P3), serta aturan
penggolongan program siaran (Pasal 21 ayat 1 P3, Pasal 37 ayat 1, 2, dan
4 SPS).
Pelanggaran ini terjadi dalam wawancara dengan Nursyah, ibu dari
Indah Pertamasari, yang dilakukan melalui kamera tersembunyi.
Wawancara ini mencakup pertanyaan tentang kepemilikan tanah yang
dibeli oleh Indah Pertamasari dan pengakuan dari Nursyah yang
menyatakan bahwa dia belum pernah menerima uang dari anaknya. Dalam
tayangan tersebut, narator juga mencatat bahwa ibu tersebut tidak ingin
diwawancara, tetapi pertanyaan tetap diajukan dan rekaman dilakukan
dengan menggunakan kamera yang tidak diketahui.
Setelah melakukan verifikasi, analisis, dan pertimbangan
mendalam terhadap tayangan tersebut, rapat pleno memutuskan untuk
memberikan sanksi teguran pertama kepada program siaran "Insert Siang"
di Trans TV, karena dinilai telah melanggar 11 Pasal dalam P3SPS KPI
tahun 2012.
Dalam surat teguran juga dijelaskan bahwa lembaga penyiaran
boleh menyiarkan kehidupan pribadi, asalkan tidak mendorong pihak yang
terlibat dalam konflik untuk mengungkapkan secara terperinci aib atau
kerahasiaan masing-masing pihak yang berkonflik. Aturan ini diatur dalam
Pasal 13 SPS.
Selain itu, Trans TV dan lembaga penyiaran lainnya diingatkan
untuk memberikan kategori atau klasifikasi yang sesuai untuk setiap acara.
Jika program siaran diberi klasifikasi R (remaja), maka kontennya harus
sesuai dengan perkembangan psikologis remaja, sesuai dengan ketentuan
dalam Pasal 37 ayat 1 SPS.
3. Program “Newsline” di Metro TV
Pelanggaran terjadi pada tanggal 06 Oktober 2021 pukul 14.42
WIB dalam laporan berita yang berkaitan dengan "Polisi Ungkap Praktik
Prostitusi Online." Laporan tersebut menampilkan identitas (wajah)
beberapa wanita yang diduga sebagai pekerja seks komersial, serta
menghadirkan visual seorang anak di bawah umur selama proses
penggerebekan.
Tampilan wajah dari individu yang diduga ini tanpa penyamaran
dianggap melanggar peraturan yang mengharuskan lembaga penyiaran
untuk menyamarkan wajah dan identitas orang yang diduga sebagai
pekerja seks komersial. Aturan ini diatur dalam Pasal 44 Standar Program
Siaran KPI, yang juga memerlukan penyamaran gambar dan identitas
orang yang diduga menderita HIV/AIDS serta pasien dalam kondisi yang
memalukan.
Sebagai konsekuensi, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah
memutuskan untuk memberikan sanksi berupa teguran tertulis dan Sanksi
Administratif Teguran Tertulis kepada Program Siaran Jurnalistik
"Newsline." Hal ini disebabkan oleh pelanggaran yang dianggap telah
dilakukan oleh acara tersebut, termasuk ketidakpatuhan terhadap Pedoman
Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) terkait kewajiban
untuk menyamarkan gambar dan identitas orang yang diduga sebagai
pekerja seks komersial, serta pelanggaran terhadap perlindungan anak dan
remaja dalam siaran.

4. Program “Rumpi No Secret” di Trans TV


Pada tanggal 01 Maret 2021 pukul 14.05 WIB, stasiun Trans TV
menyiarkan program siaran "Rumpi No Secret" yang menampilkan Yunita
Lestari sebagai narasumber. Yunita Lestari mengungkapkan kekesalannya
terhadap Daus Mini dan istrinya, termasuk masalah uang bulanan yang
awalnya berkurang hingga akhirnya tidak diberikan oleh Daus Mini.
Selain itu, Yunita Lestari juga membicarakan besaran uang bulanan
tersebut dan keinginan istri Daus Mini untuk melakukan tes DNA terhadap
anaknya. Dalam percakapan tersebut, host juga meminta penjelasan
mengenai besaran uang bulanan tersebut.
Berdasarkan Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia tentang
Standar Program Siaran, Pasal 13 Ayat (1), program siaran wajib
menghormati hak privasi dalam kehidupan pribadi subjek isi siaran. Pasal
14 huruf a mengatur bahwa masalah kehidupan pribadi sebagaimana
dijelaskan dalam Pasal 13 dapat disiarkan, dengan catatan tidak ada niat
untuk merusak reputasi subjek yang disiarkan. Hal ini merujuk pada
segmen tanya jawab yang dilakukan oleh host kepada narasumber Yunita
Lestari.
KPI telah mengambil keputusan untuk mengirimkan surat teguran
tertulis terkait program siaran ini. Selain pemberian sanksi tersebut,
beberapa temuan, termasuk yang tengah menjadi perbincangan, masih
dalam proses peninjauan dan tahap klarifikasi.

5. Program “Silet” di RCTI


Sanksi yang diberikan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
Pusat kepada RCTI terkait dengan program "silet" yang menampilkan
adegan penggerebekan yang dilakukan oleh Vicky Prasetyo di kediaman
istrinya, Angel Lelga. Program siaran ini dianggap melanggar Pasal P3 dan
SPS KPI tahun 2012, termasuk Pasal 13, Pasal 14 Ayat (2), dan Pasal 21
Ayat (1) dalam Pedoman Perilaku Penyiaran (P3), serta Pasal 13 Ayat (1),
Pasal 15 Ayat (1), dan Pasal 37 Ayat (4) huruf a dalam Standar Program
Siaran (SPS).
Dalam penjelasan yang disampaikan dalam surat sanksi KPI,
keempat stasiun televisi menayangkan adegan penggerebekan rumah
Angel Lelga yang melibatkan seorang pria di dalam kamar. Adegan ini
mencakup momen ketika Vicky Prasetyo memanjat pagar rumah,
mendobrak pintu rumah dan kamar, serta terjadinya perseteruan antara
keluarga Vicky dan Angel Lelga. Semua adegan ini tercatat terjadi pada
tanggal 19 November 2018.
Menurut KPI, penayangan adegan tersebut dianggap sebagai
pelanggaran terhadap ketentuan tentang kewajiban program siaran untuk
menghormati hak privasi, serta kewajiban untuk memperhatikan dan
melindungi kepentingan anak. Selain itu, program ini juga dianggap
melanggar larangan untuk menampilkan konten yang mendorong remaja
untuk belajar perilaku yang tidak pantas.
Sanksi yang diberikan berupa teguran tertulis untuk program "silet"
disebabkan oleh pandangan bahwa program ini hanya menampilkan
muatan privasi tanpa memberikan manfaat kepada publik. Sanksi ini juga
memiliki dimensi pesan kepada seluruh lembaga penyiaran bahwa
tayangan semacam itu tidak boleh ditampilkan.

6. Program “Ganteng-Ganteng Serigala” di SCTV


Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang
Penyiaran (UU Penyiaran), Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat,
melalui pengaduan masyarakat, pemantauan, dan analisis, menemukan
pelanggaran terhadap Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program
Siaran (P3 dan SPS) KPI tahun 2012 dalam Program Sinetron "Ganteng-
Ganteng Serigala" yang ditayangkan oleh SCTV pada tanggal 26 April
2014 pukul 19.20 WIB.
Dalam program tersebut, terdapat adegan eksplisit yang
menampilkan murid-murid berseragam sekolah yang seolah-olah sedang
memakan kelinci hidup dengan mulut berdarah-darah. Jenis pelanggaran
ini diklasifikasikan sebagai pelanggaran terhadap perlindungan anak-anak
dan remaja, program siaran yang berkaitan dengan lingkungan pendidikan,
pembatasan adegan kekerasan, dan penggolongan program siaran.
KPI Pusat menyimpulkan bahwa penayangan adegan tersebut
melanggar Pasal 14 dan Pasal 21 ayat (1) Pedoman Perilaku Penyiaran
KPI tahun 2012, serta Pasal 15 ayat (1), Pasal 16 ayat (2) huruf b, Pasal 23
huruf (d), dan Pasal 37 ayat (4) huruf a Standar Program Siaran KPI tahun
2012. Sebagai konsekuensi atas pelanggaran tersebut, KPI Pusat
memutuskan untuk memberikan sanksi administratif berupa Teguran
Tertulis.
Selain itu, pada tanggal 30 April 2014 pukul 19.59 WIB, KPI juga
menemukan adegan yang ditayangkan secara eksplisit di mana seorang
murid berseragam sekolah menonjok salah satu temannya.
KPI Pusat juga memberikan perintah agar dalam waktu 7 (tujuh)
hari ke depan sejak tanggal surat ini dikeluarkan, Program Sinetron
"Ganteng-Ganteng Serigala" yang sarat dengan kekerasan diperbaiki. Hal
ini dilakukan karena banyak pihak mengkhawatirkan bahwa program
kekerasan dapat menjadi pemicu tindakan kekerasan terhadap anak-anak
dan remaja saat ini.

7. Program “Kabar Petang” di TVOne


Pada tanggal 28 April 2023, Program Siaran Jurnalistik "Kabar
Petang" di stasiun tvOne mulai pukul 16.59 WIB, terdapat muatan strategi
promosi produsen rokok SUKUN Mc. WARTONO dalam bentuk
informasi sponsor yang terlihat melalui penyematan logo di kemeja
reporter, mobil, superimpose, serta bumper-in dan bumper out. Dalam
surat teguran yang dikeluarkan oleh KPI, disebutkan bahwa penempatan
logo ini tidak terkait dengan konteks isi tayangan dan bukan pula
berfungsi sebagai pesan sosial yang berskala besar, sehingga dikategorikan
sebagai iklan rokok. Temuan serupa juga ditemukan pada tanggal 29-30
April 2023.
Terkait dengan pelanggaran yang terjadi dalam empat program
acara jurnalistik dan satu promo program di tvOne, pentingnya
pemahaman dan ketelitian dari pihak tvOne dan lembaga penyiaran
lainnya terhadap ketentuan atau aturan terkait penayangan promo atau
iklan rokok. Aturan tersebut menentukan bahwa promo dan iklan rokok
harus disiarkan setelah pukul 21.30 (jam 10 malam) hingga pukul 05.00
pagi.
Menurut Pasal 59 ayat 2 Standar Program Siaran (SPS) KPI,
program siaran yang berisi berbagai bentuk dan strategi promosi yang
dibuat oleh produsen rokok harus dikategorikan sebagai iklan rokok. Ini
berarti bahwa, terlepas dari bentuk dan strategi promosinya, jika ada kaitan
dengan promosi atau iklan rokok, maka harus mematuhi peraturan yang
berlaku. Hal ini dilakukan sebagai salah satu langkah KPI untuk
melindungi anak-anak dalam semua aspek siaran. Penjelasan lebih rinci
dapat ditemukan dalam surat teguran yang telah dipublikasikan pada
tanggal 10 Mei 2023 dan telah disampaikan kepada lembaga penyiaran
terkait.
Selain itu, disebutkan bahwa setiap sanksi yang diberikan oleh KPI
Pusat mengikuti mekanisme yang telah diatur dalam Peraturan KPI Nomor
1 tahun 2023 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Terkait Isi
Siaran. KPI Pusat juga memberikan kesempatan bagi lembaga penyiaran
untuk memberikan tanggapan dan keberatan terhadap sanksi yang
diterimanya.
DAFTAR PUSTAKA

Danar. (2018). KPI Sanksi 4 Televisi Karena Tayangan Penggrebekan


Angel Lelga. Diakses pada 6 November 2023.
https://www.krjogja.com/film-selebrita/1242565681/kpi-sanksi-4-
televisi-karena-tayangkan-penggrebekan-angel-lelga.
Jakarta. Komisi Penyiaran Indonesia. KPI 10 Sinetron & FTV Bermasalah
dan Tidak Layak Ditonton. (2014).
https://www.kpi.go.id/index.php/id/siaran-pers/32063-kpi-10-
sinetron-ftv-bermasalah-dan-tidak-layak-ditonton?detail3=8365
RG. (2019). 14 Program Siaran Disanksi KPI. Diakses pada 6 November
2023.
https://www.kpi.go.id/index.php/id/umum/38-dalam-negeri/35300-
14-program-siaran-disanksi-kpi.
RG. (2023). KPI Beri Sanksi Lima Program Siaran. Diakses pada 6
November 2023. https://www.kpi.go.id/id/umum/38-dalam-
negeri/36961-kpi-beri-sanksi-lima-program-siaran.

Anda mungkin juga menyukai