Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

HUKUM DAN KEBIJAKAN KOMUNIKASI


Dosen Pengampu :
MOCHAMMAD ROCHIM, S.SOS., M.SI.

Disusun Oleh :
MUHAMAD RAFI PUTRA EFFENDI
10080021131
H

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah Hukum dan Kebijakan Komunikasi ini dapat tersusun hingga
selesai. Tidak lupa juga saya mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari
bapak MOCHAMMAD ROCHIM, S.SOS., M.SI.. Penyusunan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi nilai tugas ujian akhir semester 3 Selain itu, pembuatan makalah ini
juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Bandung, 17 Januari 2023

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dengan perkembangannya zaman pada era globalisasi ini sangat banyak pelanggaran yang terjadi
dari televisi,radio dan media sosial, pelanggaran yang terjadi sangat sering terkait dengan Undang-
Undang Penyiaran nomor 32 tahun 2002. Mulai dari kode etik penyiaran, penyiaran yaitu kegiatan
pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan sarana transmisi di darat, laut atau antariksa
dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel atau media lainnya untuk
dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran.
Tujuan saya membahas Undang-Undang Penyiaran nomor 32 tahun 2002 karena pada masa
sekarang sangat banyak pelanggaran penyiaran yang dilaporkan kepada KPI (Komisi Penyiaran
Indonesia), mulai dari kode etik sampai ham yang terjadi atas pelanggaran penyiaran. Fungsi
membahas Undang-Undang ini agar acara televisi dan radio lebih memperhatikan kode etik dan
standar program penyiaran P3-SPS.
Kasus yang terjadi dalam kode etik penyiaran sering terlihat pada penyiaran radio, penyiaran
televisi, siaran iklan, siaran iklan layanan masyarakat dan siaran iklan niaga. Yang jarang sekali
memerhatikan bahwa adanya undang-undang yang berlaku pada penyiaran. Kode etik adalah hal
yang harus sangat diperhatikan oleh setiap orang karena kode etik dapat membuat jurnalis lebih
baik dalam mencari berita dan presenter dapat menjadi lebih baik dalam membacakan berita.
Apabila kode etik penyiaran dan undang-undang mengenai penyiaran tidak ada maka jurnalis
dalam mencari berita akan seenaknya dan presenter dalam membawakan berita akan seenaknya
juga. Periklanan juga harus memerhatikan kode etik karena dalam penayangan iklan harus ada kode
etik yang harus di perhatikan.
Media penyiaran tentunya sangat erat kaitannya dengan Hukum Perfilman sebagaimana kita
ketahui bahwa perfilman di Indonesia berkembang pesat melalui media penyiaran seperti radio dan
televisi. Sebagaimana tertulis dalam UU No. 32 Tahun 2002 Pasal 3 mengatur tentang penyiaran
dengan muatan, yaitu :
1. Lembaga penyiaran yang menyelenggarakan jasa penyiaran radioatau jasa penyiaran
televisi terdiri atas stasiun penyiaran jaringandan stasiun penyiaran lokal.
2. Lembaga penyiaran publik dapat meyelenggarakan siaran dengansistem jaringan yang
menjangkau seluruh wilayah republic Indonesia.
3. Lembaga penyiaran swasta dapat meyelenggarakan siaran melaluisistem stasiun
jaringan dengan jangkauan terbatas.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kasus Penyiaran Yang Terjadi Di Televisi
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat memutuskan menjatuhkan sanksi administrasi teguran
tertulis untuk Program Siaran "Silet" di INews TV, Jumat (24/1/2020). Program siaran ini
kedapatan melakukan dua pelanggaran terhadap Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program
Siaran (P3SPS) KPI tahun 2012.
Dua pelanggaran itu terpantau KPI Pusat pada 3 Januari 2020 mulai pukul 09.33 WIB yakni
berupa muatan a.n Panglima Langit yang meramal kehidupan Ashanty melalui mata batin. Ada dua
pasal P3 yang diabaikan serta dua pasal di SPS yang dilanggar oleh tayangan tersebut, tambahnya.
Menurut Mulyo, semestinya tayangan dengan klasifikasi R tidak boleh menampilkan muatan yang
mendorong remaja percaya pada kekuatan paranormal, klenik, praktek spiritual magis,
supranatural, dan mistik. Tayangan yang diklasifikasikan mestinya memenuhi unsur sebuah
tayangan yang edukatif dan berisi pesan moral yang positif.
Hal-hal seperti ini semestinya yang ditampilkan, jangan sebaliknya, katanya. Satu lagi adegan
yang melanggar ditemukan KPI Pusat pada 13 Januari 2020 mulai pukul 09.21 WIB. Berdasarkan
Peraturan KPI Nomor 02/P/KPI/03/2012 tentang Standar Program Siaran Pasal 37 Ayat huruf a,
program siaran klasifikasi R dilarang menampilkan muatan yang mendorong remaja belajar tentang
perilaku yang tidak pantas dan atau membenarkan perilaku yang tidak pantas tersebut sebagai hal
yang lumrah dalam kehidupan sehari-hari. Ada bahaya dalam tayangan yang berpotensi dicontoh
oleh anak-anak dan remaja ketika muatan seperti itu ditayangkan pada jam yang semestinya
memperhatikan kepentingan mereka.
2.2 Kasus Penyiaran Yang Terjadi Di Radio
Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat) berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2002
tentang Penyiaran (UU Penyiaran), berwenang mengawasi pelaksanaan peraturan dan Pedoman
Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI Tahun 2012 serta memberikan
sanksi terhadap pelanggaran P3 dan SPS. Berdasarkan pemantauan dan hasil analisis, KPI Pusat
telah menemukan pelanggaran pada Program Siaran "Indika Pagi" yang disiarkan oleh stasiun radio
Indika FM pada tanggal 18 Januari 2018 mulai pukul 07.45 WIB.
KPI Pusat menilai perbincangan yang membahas isu seksualitas secara eksplisit tersebut tidak
layak disiarkan pada jam siar anak-anak dan remaja. Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai
pelanggaran atas ketentuan tentang perlindungan anak-anak dan remaja serta program siaran yang
berisikan pembicaraan mengenai masalah seks.
Saudara wajib menjadikan P3 dan SPS KPI Tahun 2012 sebagai acuan utama dalam penayangan
sebuah program siaran. KPI Pusat memutuskan bahwa tayangan tersebut telah melanggar Pedoman
Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 14 Ayat (2) dan Pasal 16 serta
Standar Program Siaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 15 Ayat (1) dan Pasal 22
Ayat (1). Berdasarkan pelanggaran tersebut, KPI Pusat memberikan sanksi administratif Teguran
Tertulis.
2.3 Pelanggaran Kode Etik Oleh Jurnalis
Direktur Pemberitaan Metro TV Don Bosco Selamun mengatakan manajemen Metro TV tidak
akan memberi toleransi terhadap wartawan yang melakukan pelanggaran kode etik. Direksi, kata
Bosco, akan memberi sanksi kepada wartawannya jika terbukti terlibat menghalangi proses hukum
kasus Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Setya Novanto.
Wartawan Metro TV, Hilman Mattauch, diisukan menyembunyikan Setya Novanto, tersangka
korupsi kartu penduduk elektronik , di apartemen miliknya saat menghilang ketika hendak dijemput
paksa Komisi Pemberantasan Korupsi pada Rabu, 15 November 2017. Bosco mengatakan sampai
saat ini belum dapat bertemu dengan Hilman. Sebab, Hilman masih menjalani pemeriksaan di
Kepolisian Daerah Metro Jaya. Metro TV, menurut dia, tidak akan ikut campur terkait dengan
masalah hukum yang menjadi urusan pribadi Hilman.
Sebelumnya, Bosco menjelaskan, sebagai kontributor Metro TV yang bertugas di DPR, saat itu
Hilman bersama dengan beberapa anggota tim ditugaskan menyelidiki di mana keberadaan Ketua
DPR yang menghilang saat hendak dijemput paksa KPK di kediamannya pada Rabu. Namun,
Bosco mengatakan, dia tidak tahu-menahu Hilman saat itu bersama dengan Setya hingga terjadinya
kecelakaan tunggal, yakni mobil yang dikemudikan Hilman menabrak trotoar dan tiang listrik di
Permata Hijau, Jakarta Barat. Kepada polisi, Hilman mengaku bersama dengan Setya Novanto
hendak ke studio Metro TV di Kompleks Pilar Mas Raya, Kaveling D. Hilman menjemput Setya
yang akan menjadi narasumber dalam program Prime Time News. Hilman saat ini tengah diperiksa
polisi sebagai saksi saat kecelakaan, yang juga pengemudi mobil Fortuner yang saat itu membawa
Novanto.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat memutuskan menjatuhkan sanksi administrasi teguran
tertulis untuk Program Siaran "Silet" di INews TV, Jumat (24/1/2020). Program siaran ini
kedapatan melakukan dua pelanggaran terhadap Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program
Siaran (P3SPS) KPI tahun 2012.
Dua pelanggaran itu terpantau KPI Pusat pada 3 Januari 2020 mulai pukul 09.33 WIB yakni
berupa muatan a.n Panglima Langit yang meramal kehidupan Ashanty melalui mata batin. Ada dua
pasal P3 yang diabaikan serta dua pasal di SPS yang dilanggar oleh tayangan tersebut.
Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat) berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2002
tentang Penyiaran (UU Penyiaran), berwenang mengawasi pelaksanaan peraturan dan Pedoman
Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI Tahun 2012 serta memberikan
sanksi terhadap pelanggaran P3 dan SPS. Berdasarkan pemantauan dan hasil analisis.
Direktur Pemberitaan Metro TV Don Bosco Selamun mengatakan manajemen Metro TV tidak
akan memberi toleransi terhadap wartawan yang melakukan pelanggaran kode etik. Direksi, kata
Bosco, akan memberi sanksi kepada wartawannya jika terbukti terlibat menghalangi proses hukum
kasus Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Setya Novanto
3.2 Saran
Kedepannya untuk jurnalis, presenter dan periklanan agar memerhatikan kode etik dan undang-
undang penyiaran yang berlaku, agar lebih baik dalam menjalankan tugasnya masing masing.
Dalam menjalankan tugas sangat harus diperhatikan rambu-rambu atau ketentuan yang mengatur
kegiatan liputan yang terangkum dalam kode etik.
Dalam Undang-undang no 32 tahun 2002 tentang penyiaran dijelaskan kegiatan pemancarluasan
melalui siaran pemancaran dan media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan
oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kpi.go.id/index.php/id/umum/38-dalam-negeri/35548-temukan-dua-pelanggaran-kpi-
jatuhkan-sanksi-untuk-program-silet-di-inews-tv
http://www.kpi.go.id/index.php/id/edaran-dan-sanksi/34319-teguran-tertulis-untuk-program-siaran-
indika-pagi-radio-indika-fm
https://metro.tempo.co/read/1034724/kasus-setya-novanto-metro-tv-tak-toleransi-pelanggar-kode-
etik/full&view=ok

Anda mungkin juga menyukai