Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KAMPANYE ONLINE PILKADA 2020 DI MASA PANDEMI

Diajukan untuk memenuhi UTS Mata Kuliah Sistem Pemerintahan Daerah

Dosen Pengampu : Drs. H. Dedeng Yusuf Maolani, S.H. M.Si.

Disusun Oleh :

Administrasi Publik/E/5

Salsiya Peparing Gusti 1188010203

JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan rahmat dan

karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah mengenai “Kampanye Online Pilkada 2020 di

Masa Pandemi” dengan baik walaupun masih banyak kekurangan di dalamnya. Serta kami juga

berterima kasih kepada Dosen mata kuliah Sistem Pemerintahan Daerah yang telah memberikan

kepercayaan menyelesaikan tugas ini.

Kami sangat berharap makalah ini bermanfaat dalam rangka menambah pengetahuan dan

juga wawasan tentang materi tersebut. Oleh sebab itu besar harapan kami agar makalah yang

sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf

jika terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan sarannya

untuk makalah ini agar kedepannya makalah ini dapat berkembang sebegaimana mestinya.

Bogor, 17 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................... i

Daftar Isi ........................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
C. Tujuan Masalah .................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Kampanye Online ................................................................................................ 2


B. Strategi saat Kampanye Online ............................................................................ 4
C. Hambatan saat Kampanye Online ....................................................................... 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 6
B. Saran .................................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Zaman sekarang internet sudah serba cepat, serba efisien dan serba real time. Berdasarkan
data dari hootsuite dan we are social dalam global digital report 2020 yang dirilis pada bulan
Januari 2020. Pengguna internet di Indonesia mencapai 175,4 juta orang data ini meningkat 17%
dibandingkan data pada tahun 2019. Waktu yang dihabiskan oleh pengguna internet Indonesia
untuk berselancar di dunia maya kurang lebih sebanyak 7 jam 59 menit, jauh melewati data
global di angka 6 jam 43 menit. Data ini membuat Indonesia menjadi 10 negara terbesar
pengakses internet di seluruh dunia.

Peningkaan penggunaan internet menawarkan kepada kita sebuah solusi yakni new
political campaign, yakni sebuah cara baru untuk menyampaikan kampanye politik dengan
menggunakan berbagai platform digital, sosial media, dan layanan live streaming. Cara ini dapat
membantu proses kampanye politik lebih interaktif dan variatif. Dalam Strategy Analytics
Advertising Forecast, 2015, komposisi kampanye politik digital secara global berada di posisi
kedua dengan persentase 30% setelah televisi dengan angka 39%.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kampanye online di masa Pandemi?
2. Apa saja strategi yang dapat dilakukan saat kampanye online?
3. Apa saja hambatan yang akan dihadapi saat kampanye online?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana kampanye online di masa Pandemi?
2. Untuk mengetahui apa saja strategi yang dapat dilakukan saat kampanye online?
3. Untuk mengetahui apa saja hambatan yang akan dihadapi saat kampanye online?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kampanye Online

Secara sederhana, kampanye sendiri adalah suatu proses yang dirancang secara sadar,
bertahap dan berkelanjutan yang dilaksanakan pada rentang waktu tertentu dengan tujuan
mempengaruhi khalayak sasaran yang telah diterapkan (Pfau dan Parrot, 1993). Negara mengatur
kampanye seperti tertuang dalam UU Pasal 1 ayat 26 No. 10 tahun 2008 pengertian kampanye
ialah kegiatan yang dilakukan oleh peserta pemilu untuk menyakinkan para pemilih dengan
menawarkan visi, misi dan program yang ditawarkan oleh calon peserta Pemilu.

Lebih lanjut, KPU menjabarkan salah satu bentuk kampanye dapat dilaksanakan melalui
penyebaran melalui media cetak dan media elektronik serta penyiaran melalui radio atau televisi.
Kampanye yang sering kita dengar selama ini ditentik dengan pengumpulan masa, orasi janji-
janji politik, hiburan rakyat dan sosialisasi visi-misi. Namun, di kala pandemi sepertinya akan
sulit untuk mewujudkan kampanye model lama yang selama ini kita ketahui.

Peraturan KPU (PKPU) terbaru No.13 Tahun 2020 yang berisi perubahan PKPU NO.10
Tahun 2020 melarang bentuk kampanye rapat umum seperti konser musik, kegiatan kebudayaan,
olahraga, HUT Parpol, dan membatasi kampanye dengan tatap muka secara terbatas menuntut
para Paslon Pilkada 2020 untuk melakukan kampanye virtual. Beberapa Paslon dalam kampanye
hari pertama Pilkasa 2020 terlihat mengutamakan kampanye online ketimbang kampanye offline.
Pemberitaan hari pertama kampanye Pilkada 2020 dikabarkan sepi. Para Paslon lebih memilih
kampanye di rumah saja dan menyapa masyarakat dengan aplikasi zoom atau pertemuan secara
virtual.

Kampanye virtual merupakan jawaban atas perkembangan zaman. Selain lebih efektif
murah meriah dan aman untuk menghindari penularan atau penyebaran Covid-19. Seperti yang
diatur dalam Pasal 58 ayat (1) yang menegaskan bahwa partai politik, gabungan partai politik,
pasangan calon dan tim kampanye pasangan calon lebih mengutamakan metode kampanye
pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka dan dialog dengan menggunakan media sosial dan
media daring. Sementara dalam Pasal 59 PKPU 13/2020 menyatakan, pada masa tahapan

2
kampanye debat publik atau debat terbuka antarpasangan calon terdapat pembatasan secara ketat
hanya dihadiri oleh pasangan calon, empat orang anggota tim kampanye pasangan calon,
Bawaslu dan KPU sesuai tingkatannya.

Begitu pula ketentuan Pasal 88 C PKPU memperkuat protokol kesehatan dalam masa
tahapan kampanye berupa langkah pencegahan dan penindakan pelanggaran, dengan melarang
kegiatan lain dalam metode kampanye berupa rapat umum, kegiatan sosial, konser musik,
kegiatan kebudayaan dan lain-lain yang diselenggarakan oleh pasangan calon, tim kampanye dan
pihak lain.

Kita ketahui bersama, sejak pertama kali Presiden beserta Menteri Kesehatan, Terawan
mengumumkan kasus pertama dan kedua COVID 19 di Indonesia pada 2 Maret 2020
pertumbuhan COVID kian mengkhawatirkan dan menakutkan. Virus yang "diduga" berasal dari
China ini di awal kehadirannya masih dianggap enteng oleh sebagian pejabat kita, tak terkecuali
oleh stakeholder pemilihan umum di Indonesia.

Pilkada 2020 sudah memasuki tahap kampanye. Pilkada serentak yang akan digelar pada 9
Desember 2020 akan dilaksanakan di 270 daerah dengan rincian 9 provnsi, 224 kabupaten dan
37 kota. Awalnya pelaksanaan pilkada dijadwalkan pada 23 September 2020, namun mundur
karena pertumbuhan pandemi COVID 19 yang kian mengkhawatirkan. Pilkada 2020 setidaknya
akan melibatkan 687 pasangan bakal calon peserta pilkada 2020 di seluruh Indonesia. Keinginan
untuk menyukseskan pilkada serentak tentunya harus berbarengan dengan keinginan untuk
melawan pandemi COVID 19.

Pertumbuhan penggunaan internet pun mengalami peningkatan signifikan selama pandemi,


operator telekomunikasi mencatat peningkatan traffic broadband sebanyak 16%. E-learning dan
meeting conference menjadi aplikasi yang diguankan pengguna internet di Indonesia selama
pandemi.

Peningkatan konsumsi internet dan traffic broadband yang terjadi di Indonesia ternyata
memiliki pola khusus. Dalam jurnal internasional berjudul the impact of phusical distanting and
associated factors towards internet addiction among adults in Indonesia during COVID-19
pandemic : A Nationwide Web-Based Study menjelaskan bahwa peningkatan penggunaan

3
internet dilakukan untuk menghilangkan stres serta rasa takut akibat mewabahnya COVID-19 di
Indonesia. Penelitian ini pun paparkan bahwa penguna internet mencari hiburan dan "berekreasi"
di dunia maya sebagai upaya adaptasi terhadap perubahan drastis COVID-19.

Melihat hal ini dorongan Pemerintah, DPR dan Penyelenggara Pemilu agar kampanye
pilkada 2020 didorong ke arah kampanye virtual merupakan sebuah keniscayaan dan sesuai
dengan kondisi pandemi serta perkembangan zaman. Karena itu, para Paslon harus lebih
mengedepankan sense of crisis, dengan mengutamakan keselamatan para pendukung dan
masyarakat.

B. Strategi saat Kampanye Online


Beberapa strategi yang bisa dilakukan ialah:. :
Pertama, menggalakan kampanye berbasis digital yang lebih efisien, low cost dan aman
dari COVID. Dengan melakukan strategi ini para paslon akan lebih hemat biaya dan pastinya
lebih efisien dan juga akan meminimalisir persebaran Virus Covid ini.

Kedua, menyiarkan kampanye secara live streaming di kanal-kanal publik seperti youtube,
facebook, twitter dan instagram. Para paslon berarti harus memiliki kanal media sosial sendiri
agar masyarakat dapat dengan mudah mengetahui dan melihat kampanye dari para paslon
tersebut. Dan juga konten-konten yang di share di media sosial tersebut harus yang mudah
dipahami oleh masyarakat tanpa menyindir atau menjelekkan paslon lain.

Ketiga, membuat model kampanye yang mengandung unsur hiburan dengan tetap ada
penyampaian orasi politik; dan terakhir, beradaptasi dengan model kampanye digital di masa
pandemic. Model kampanye tersebut juga harus tetap mengandung unsur hiburan agar
masyarakat lebih tertarik terhadap konten yang para paslon berikan.

Selain media daring, ada beberapa metode kampanye yang boleh dilakukan di pilkada
serentak dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Peraturan
KPU Nomor 6 Tahun 2020 tentang pelaksanaan pilkada serentak lanjutan dalam kondisi bencana
nonalam Covid-19 telah mengatur sejumlah metode kampanye tersebut.

4
Pasal 57 PKPU Nomor Tahun 2020 menyebutkan tujuh metode kampanye yang
diperbolehkan dalam Pilkada serentak kali ini antara lain pertemuan terbatas, pertemuan tatap
muka dan dialog, debat publik antar pasangan calon, penyebaran bahan kampanye, pemasangan
alat peraga kampanye (APK), penayangan iklan kampanye di media massa cetak, media massa
elektronik, dan lembaga penyiaran publik atau lembaga penyiaran swasta, serta kegiatan lain
yang tidak melanggar larangan kampanye dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kegiatan lain yang dimaksud Pasal 57 huruf g yakni rapat umum disebut juga kampanye
akbar, kegiatan kebudayaan berupa pentas seni, panen raya, dan/atau konser musik, kegiatan
olahraga berupa gerak jalan santai, sepeda santai, perlombaan, kegiatan sosial berupa bazar
dan/atau donor darah, peringatan hari ulang tahun partai politik, serta melalui media daring.

C. Hambatan Kampanye Online


Selain strategi yang bisa dipilih para paslon dalam kampanye online ini, ada beberapa
hambatan yang harus dihadapi dalam mengadakan kampanye online ini, yaitu :
Tantangan pertama yang bakal dihadapi di Pilkada 2020, ialah tingkat partisipasi pemilih
pasti akan mengalami penurunan drastis. Hal itu disebabkan kekhawatiran masyarakat terhadap
penyebaran Covid-19 sehingga takut untuk mendatangi tempat pemungutan suara (TPS).

Kedua, kemungkinan adanya pelanggaran penerapan protokol Covid-19. Terkait turunnya


kualitas penyelenggaran Pilkada 2020. Dia menilai majunya petahana yang diperkirakan
mencapai angka 80 persen dikhawatirkan akan memanfaatkan berbagai program bantuan sosial
sebagai alat kampanye di masa pandemi.

Hambatan ketiga adalah tantangan untuk menyediakan dukungan sumber daya seperti alat
perlindungan diri (APD), penyediaan rapid tes, dukungan tenaga media, sarana dan prasaran
penunjang yang berujung pada ketersediaan dukungan anggaran.

Adapun yang keempat ada ketidakpastian implementasi Pilkada 2020 karena masih terbuka
peluang untuk menunda berdasarkan aspek hukum. Terakhir, mengenai literasi teknologi yang
perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menghindari penyebaran Covid-19 pada saat
pelaksanaan berbagai tahapan dalam pemilu.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Peraturan KPU (PKPU) terbaru No.13 Tahun 2020 yang berisi perubahan PKPU NO.10
Tahun 2020 melarang bentuk kampanye rapat umum seperti konser musik, kegiatan kebudayaan,
olahraga, HUT Parpol, dan membatasi kampanye dengan tatap muka secara terbatas menuntut
para Paslon Pilkada 2020 untuk melakukan kampanye virtual. Berbagai strategi pun bisa
dilakukan para paslon untuk berkampanye diantaranya menyiarkan kampanye secara live
streaming di kanal-kanal media sosial milik mereka, serta membuat model kampanye yang
mengandung unsur hiburan dengan tetap ada penyampaian orasi politik.

Selain Strategi yang bisa dilakukan juga ada hambatan yang harus dilalui oleh para paslon
diantaranya yaitu, tingkat partisipasi pemilih pasti akan mengalami penurunan drastis. Hal itu
disebabkan kekhawatiran masyarakat terhadap penyebaran Covid-19 sehingga takut untuk
mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) serta kemungkinan adanya pelanggaran penerapan
protokol Covid-19. Dilema pilkada di tengah pandemi menjadi tantangan baru proses demokrasi
Indonesia. Para paslon harus tetep melakukan kampanye di masa pandemi dan harus tetepa
mematuhi segala protocol kesehatan demi tercapainya pilkada 2020 dan juga terhindar dari virus
corona ini.

B. Saran

Setelah penulis menjelaskan dan memaparkan tentang Kampanye Online 2020 di masa
Pandemi diatas, pembaca disarankan untuk mengambil ilmu dari makalah ini. Semoga makalah
ini dapat dipahami dan bermanfaat bagi para pembaca. Makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh karena ini kritik dan saran dari pembaca sangat berarti bagi penulis.

6
DAFTAR PUSTAKA

Baqir, Muhammad.2020. Ketua MPR Bamsoet Sebut Ada 6 Hambatan Pilkada 2020.
https://www.teras.id/news/pat-2/267274/ketua-mpr-bamsoet-sebut-ada-6-hambatan-pilkada-
2020 Diakses 17 November 2020.

Fahlevi, Reza. 2020. Larangan Rapat Umum dan Tantangan Kampanye Model Baru di Pilkada
2020. https://www.kompasiana.com/katapublik/5f6f4c48097f3626d36fb7c2/larangan-rapat-
umum-dan-tantangan-kampanye-model-baru-di-pilkada-2020?page=3 Diakses 17 November
2020

Harry.2020. KPU Efektifkan Kampanye Daring untuk Pilkada. https://portalpemilu.com/kpu-


efektifkan-kampanye-daring-untuk-pilkada/ Diakses 17 November 2020.

Anda mungkin juga menyukai