Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“MENGGUNAKAN TEKNOLOGI DIGITAL DAN ALAT KOMUNIKASI


SECARA EFEKTIF UNTUK MENGEMBANGKAN PENGETAHUAN
KREATIF”

Dosen pembimbing:

Hidayat darussalam, M.E.Sy.

Disusun Oleh:

Sendy rachmad akbar (2223120078)


Ego sahirul efendi (2223120060)

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM ENGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah


Subhanahuwata’ala yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik dan
hidayah-Nya. Sehingga saya mampu menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
kepada sang pendidik sejati Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, serta para sahabat,
tabi’in dan para umat yang senantiasa berjalan dalam risalahnya.
Terimakasih juga kepada teman-teman yang telah memberikan ide-idenya
sehingga makalah ini bisa disusun dengan rapi. Kami berharap semoga makalah yang
berjudul “Menggunakan Teknologi Digital Dan Alat Komunikasi Secara Efektif Untuk
Mengembangkan Pengetahuan Kreatif” bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Bengkulu, 26 November 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
C. Tujuan ..............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................3

A. Pengertian teknologi digital dan alat komunikasi............................................3


B. Menggunakan Teknologi Digital dan Alat Komunikasi secara Efektif untuk
mengembangkan pengetahuan kreatif ............................................................. 4

BAB III PENUTUP .......................................................................................................24

A. Kesimpulan ....................................................................................................24
B. Saran ..............................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media berkembang begitu cepat. Dengan kemajuan dunia komunikasi
dan informasi yang serba digital, kini masyarakat semakin mudah untuk
mengakses berbagai informasi dari mana saja. Hal ini semakin memperberat dan
menambah kompleksitas permasalahan yang disebabkan oleh faktor eksternal
seperti budaya asing dibandingkan dengan era sebelumnya. Efeknya, oleh
karena itu, munculnya gaya media baru dalam memberitakan berita yang
diperlukan atau bertentangan dengan kehidupan masyarakat. Teknologi
informasi yang berkembang sejak tahun1960-an, terdiri dari perangkat teknologi
informasi, jauh tertinggal saat ini. Komunikasi dalam kehidupan masyarakat
dapat dibagi menjadi empat fase perubahan dan perkembangan. Mulai
komunikasi pada zaman tulisan, zaman media cetak, zaman media
telekomunikasi (ketika perkembangan komunikasi mulai mengenal komunikasi
jarak jauh) dan perkembangan terakhir seperti sekarang ini, termasuk dalam
zaman media interaktif.
Dengan adanya teknologi digital, perkembangan komunikasi dan
informasi berkembang pesat. Hal ini tercermin dari dampaknya terhadap
kehidupan masyarakat, artinya mereka menyebabkan perubahan dalam
kehidupan mereka. Padahal, perkembangan dunia d``````````````` igital
mempengaruhi komunikasi antar bangsa atau masyarakat. Fakta bahwa media
digital telah mempermudah, mempersingkat dan tentunya mempercepat jalur
komunikasi antar bangsa menjangkau setiap orang yang menggunakan alat
komunikasi dan teknologi informasi (dunia digital). Perkembangan teknologi
komunikasi dan perkembangan informasi telah menjadikan peradaban
manusia modern khususnya internet sebagai ciptaan manusia yang sangat
mengesankan. Internet menciptakan dunia baru yang abstrak namun berdampak
nyata bagi peradaban manusia. Dunia baru saat ini sering disebut dengan dunia
maya atau cyberspace.
B. Rumusan Masalah

1
1. Apa pengertian teknologi digital dan alat komunikasi?
2. Bagaimana Menggunakan Teknologi Digital dan Alat Komunikasi secara
Efektif untuk mengembangkan pengetahuan kreatif?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian teknologi digital dan alat komunikasi.
2. Untuk mengetahui Menggunakan Teknologi Digital dan Alat
Komunikasi secara Efektif untuk mengembangkan pengetahuan kreatif.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknologi Digital Dan Alat Komunikasi


Kreativitas sangat diperlukan dalam hidup ini dengan beberapa alasan
antara lain: pertama, kreativitas memberikan peluang bagi individu untuk
mengaktualisasikan dirinya, kedua, kreativitas memungkinkan orang dapat
menemukan berbagai alternatif dalam pemecahan masalah, ketiga, kreativitas
dapat memberikan kepuasan hidup, dan keempat, kreativitas memungkinkan
manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Dari segi kognitifnya, kreativitas
merupakan kemampuan berpikir yang memiliki kelancaran, keluwesan, keaslian,
dan perincian. Adapun dari segi afektifnya kreativitas ditandai dengan motivasi
yang kuat, rasa ingin tahu, tertarik dengan tugas majemuk, berani menghadapi
resiko, tidak mudah putus asa, menghargai keindahan, memiliki rasa humor,
selalu ingin mencari pengalaman baru, menghargai diri sendiri dan orang lain.
Karya-karya kreatif siswa missal di dunia pendidikan ditandai dengan
orisinalitas, memiliki nilai, dapat ditransformasikan, dan dapat dikondensasikan.
melalui TIK individu akan memperoleh berbagai informasi dalam lingkup yang
lebih luas dan mendalam sehingga meningkatkan wawasannya. Hal ini
merupakan rangsangan yang kondusif bagi berkembangnya seseorang menjadi
mandiri terutama dalam hal pengembangan kompetensi, kreativitas, kendali diri,
konsistensi, dan komitmennya baik terhadap diri sendiri maupun terhadap pihak
lain.
Teknologi digital merupakan sebuah alat yang mana pengoperasiannya
tidak lagi membutuhkan tenaga manusia dan cenderung pada sistem yang
otomatis dapat menghubungkan dengan semua komputer. Literasi teknologi
digital juga membawa berbagai kondisi tentang kesadaran penggunaan digital,
salah satunya tentang perubahan sosial, karena teknologi digital dapat
menghadirkan publik virtual, serta tranmisi informasi yang cepat. Hampir setiap
hari manusia selalu berhubungan dengan berbagai macam teknologi digital
mulai dari internet hingga smartphone. Berkembangnya teknologi digital

3
membuat masyarakat mudah mendapatkan berbagai informasi terkaitan tentang
pembayaran secara online.1 Dan Alat komunikasi adalah suatu media yang
digunakan untuk menyampaikan ataupun menerima informasi.
Teknologi digital yang semakin canggih membuat perusahaan akan
semakin mudah untuk memasarkan produknya secara efektif. Teknologi digital
akan menjadi prospek yang lebih menarik dalam memasarkan produk melalui
berbagai aplikasi serta riset pemasaran yang cocok dengan produk yang akan
dipasarkan.2 Penggunakan teknologi digital akan menjangkau seluruh wilayah
yang terhubung dengan internet serta dapat bermanfaat untuk meningkatkan
jumlah muzaki dan fundraising.
Dengan adanya teknologi digital akan membuat orang mudah dalam
melaksanakan pekerjaan dimanapun berada dan kapan saja. Beberapa
penggunaan teknologi digital dalam memudahkan pekerjaan. Pertama,
pengiriman pesan (email). Kedua, untuk mentransfer data. Ketiga, untuk
penelusuran atau pencarian. Keempat, untuk mengirim, menyimpan dan
menyajikan informasi
B. Menggunakan Teknologi Digital dan Alat Komunikasi secara Efektif untuk
mengembangkan pengetahuan kreatif
Teknologi informasi dan komunikasi mempunyai pengaruh yang cukup
berarti terhadap proses dan hasil pembelajaran baik di kelas maupun di luar
kelas. Teknologi informasi dan komunikasi telah memungkinkan terjadinya
akselerasi, pengayaan, perluasan, efektivitas dan produktivitas pembelajaran
yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pendidikan sebagai
infrastruktur pengembangan sumber daya manusia secara keseluruhan. Melalui
penggunaan Teknologi informasi dan komunikasi setiap peserta belajar akan
terangsang untuk belajar maju berkelanjutan sesuai dengan potensi dan
kecakapan yang dimilikinya. Pembelajaran dengan menggunakan Teknologi
informasi dan komunikasi menuntut kreativitas dan kemandirian diri sehingga
memungkinkan mengembangkan semua potensi yang dimilikinya.

1 Diah Ajeng Purwani, Pemberdayaan Era Digital (Yogyakarta: Bursa Ilmu, 2021), 16.
2 Ilham Prisgunanto, Komunikasi Pemasaran di Era Digital (Jakarta: CV Prisani Cendikia,
2014), 258.

4
Teknologi digital definisinya sangat beragam, melalui konteks ini istilah
istilah tersebut seringkali dapat dipertukarkan misalnya, melek huruf, kefasihan,
dan kompetensi semuanya dapat digunakan untuk menggambarkan kapasitas
untuk menavigasi lingkungan digital dan informasi untuk mengidentifikasi,
menganalisis, dan menerima atau menolak informasi3. Orang yang
mempopulerkan ungkapan literasi digital adalah Paul Gilster, yang merilis
bukunya dengan judul Digital Literacy pada tahun 1997.
Gilster menciptakan istilah literasi digital, mendefinisikannya sebagai
kapasitas untuk menggunakan teknologi informasi dari perangkat digital secara
efektif dan efisien dalam beragam situasi kehidupan sehari-hari".4 Perspektif ini
menunjukkan bahwa literasi bukan hanya tentang kemampuan membaca, tetapi
juga tentang membaca dengan makna dan pemahaman, yang melibatkan
penguasaan konsep, sehingga seseorang tidak hanya memiliki kemampuan untuk
memanfaatkan teknologi, tetapi juga membuat seseorang menjadi pintar.
Dalam menghadapi tantangan kehidupan global, kreativitas dan
kemandirian sangat diperlukan untuk mampu beradaptasi dengan berbagai
tuntutan. Kreativitas sangat diperlukan dalam hidup ini dengan beberapa alasan
antara lain: pertama, kreativitas memberikan peluang bagi individu untuk
mengaktualisasikan dirinya, kedua, kreativitas memungkinkan orang dapat
menemukan berbagai alternatif dalam pemecahan masalah, ketiga, kreativitas
dapat memberikan kepuasan hidup, dan keempat, kreativitas memungkinkan
manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Dari segi kognitifnya, kreativitas
merupakan kemampuan berfikir yang memiliki kelancaran, keluwesan, keaslian,
dan perincian. Sedangkan dari segi afektifnya kreativitas ditandai dengan
motivasi yang kuat, rasa ingin tahu, tertarik dengan tugas majemuk, berani
menghadapi resiko, tidak mudah putus asa, menghargai keindahan, memiliki
rasa humor, selalu ingin mencari pengalaman baru, menghargai diri sendiri dan
orang lain, dsb. Karya-karya kreatif ditandai dengan orisinalitas, memiliki nilai,
dapat ditransformasikan, dan dapat dipertanggung jawabkan.

3 Belshaw, Douglas A.J. (2011). What is digital literacy? A Pragmatic investigation, thesis.
United Kingdom
4 Gilster, P. (1997). Digital Literacy. New York: Wiley&Sons. Inc.

5
Adapun industri kreatif itu sendiri dapat diartikan sebagai industri yang
berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu untuk
menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan
mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu. Industri kreatif bertujuan
untuk membantu perekonomian nasional dan industri di tanah air.
Di Indonesia industri kreatif terdiri dari 14 sektor industri, yaitu:
1. Periklanan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi dan produksi
iklan, antara lain: riset pasar, perencanaan komunikasi iklan, iklan luar
ruang, produksi material iklan, promosi, kampanye relasi publik, tampilan
iklan di media cetak dan elektronik.
2. Arsitektur: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan cetak biru bangunan
dan informasi produksi antara lain: arsitektur taman, perencanaan kota,
perencanaan biaya konstruksi, konservasi bangunan warisan, dokumentasi
lelang, dan lain-lain.
3. Pasar Seni dan Barang Antik: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan
kreasi dan perdagangan, pekerjaan, produk antik dan hiasan melalui lelang,
galeri, toko, pasar swalayan, dan internet.
4. Kerajinan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi dan distribusi
produk kerajinan antara lain barang kerajinan yang terbuat dari batu
berharga, aksesoris, pandai emas, perak, kayu, kaca, porselin, kain, marmer,
kapur, dan besi.
5. Desain: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, interior,
produk, industri, pengemasan, dan konsultasi identitas perusahaan.
6. Desain Fesyen: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain
pakaian, desain alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi
pakaian mode dan aksesorisnya, konsultansi lini produk fesyen, serta
distribusi produk fesyen. Sebagai contoh Batik
7. Video, Film, dan Fotografi: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi
produksi video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video, film.
Termasuk didalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi,
sinetron, dan eksibisi film.

6
8. Permainan Interaktif: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi,
produksi, dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat
hiburan, ketangkasan, dan edukasi. Sebagai contoh game Nusantara Online.
Game ini merupakan sebuah game online dengan genre MMORPG (Masiv
Multiplayer Online Role Playing Game). Game online ini merupakan karya
anak bangsa dengan latar belakang sejarah nusantara masa lalu.
9. Musik: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi,
distribusi, dan ritel rekaman suara, hak cipta rekaman, promosi musik,
penulis lirik, pencipta lagu atau musik, pertunjukan musik, penyanyi, dan
komposisi musik.
10. Seni Pertunjukan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha yang
berkaitan dengan pengembangan konten, produksi pertunjukan, pertunjukan
balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik tradisional, musik
teater, opera, termasuk tur musik etnik, desain dan pembuatan busana
pertunjukan, tata panggung, dan tata pencahayaan.
11. Penerbitan & Percetakan: kegiatan kreatif yang terkait dengan dengan
penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan
konten digital serta kegiatan kantor berita.
12. Layanan Komputer dan Piranti Lunak: kegiatan kreatif yang terkait
dengan pengembangan teknologi informasi termasuk jasa layanan
komputer, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis
sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak dan
piranti keras, serta desain portal.
13. Televisi & Radio: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi,
produksi dan pengemasan, penyiaran, dan transmisi televisi dan radio.
14. Riset dan Pengembangan: kegiatan kreatif yang terkati dengan usaha
inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi dan penerapan
ilmu dan pengetahuan tersebut untuk perbaikan produk dan kreasi produk
baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru
yang dapat memenuhi kebutuhan pasar

7
literasi digital sebagai kapasitas kegiatan membaca, berpikir, dan menulis
dengan tujuan tingkatkan kapasitas untuk memahami informasi secara kritis,
kreatif, dan inovatif untuk menggunakan literasi digital sangat penting dan tidak
dapat diabaikan.
literasi digital mencakup tiga kemampuan kompetensi dalam
memanfaatkan teknologi, membaca dan menganalisis materi digital dan menilai
keandalannya, dan mengetahui cara membuat, mempelajari, dan berkomunikasi
dengan alat yang sesuai. Menurut Belshaw ada delapan aspek penting untuk
membangun literasi digital, yaitu sebagai berikut :5
1. Budaya, yaitu memahami berbagai konteks pengguna dunia digital.
2. Kognitif, yaitu daya pikir dalam menilai isi.
3. Konstruktif, yaitu penciptaan sesuatu yang ahli dan aktual.
4. Komunikatif, yaitu memahami kinerja jaringan dan komunikasi di dunia
digital.
5. Rasa percaya diri yang bertanggung jawab.
6. Kreatif, melakukan hal baru dengan cara baru.
7. Sensitivitas terkait konten.
8. Tanggung jawab sosial.
Menurut sudut pandang Belshaw literasi digital adalah pengetahuan dan
kemampuan untuk memanfaatkan media digital, teknologi komunikasi, atau
jaringan untuk mencari, mengevaluasi, menggunakan, membuat, dan
memanfaatkan informasi secara sehat, arif, cerdas, dan teliti. Untuk
mengembangkan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari, perlu dipatuhi dan
ditaati. Pada periode komputerisasi, pengertian literasi media mulai dianut
sebagai keterampilan yang diperoleh seseorang untuk dapat menggunakan
peralatan komputer, ketika internet dimanfaatkan secara luas, pengertian ini
berkembang menjadi literasi informasi. Gagasan literasi informasi yang dirasa

5 Belshaw, Douglas A.J. (2011). What is digital literacy? A Pragmatic investigation, thesis.
United Kingdom

8
belum cukup digunakan untuk menyikapi fenomena beredarnya berita bohong
(hoaks). 6
Selanjutnya kemandirian sangat diperlukan dalam kehidupan yang penuh
tantangan ini sebab kemandirian merupakan kunci utama bagi individu untuk
mampu mengarahkan dirinya ke arah tujuan dalam kehidupannya. Kemandirian
didukung dengan kualitas pribadi yang ditandai dengan penguasaan kompetensi
tertentu, konsistensi terhadap pendiriannya, kreatif dalam berfikir dan bertindak,
mampu mengendalikan dirinya, dan memiliki komitmen yang kuat terhadap
berbagai hal. Dengan memperhatikan ciri-ciri kreativitas dan kemandirian
tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan mengintegrasikan
teknologi informasi dan telekomunikasi memberikan peluang untuk
berkembangnya kreativitas dan kemandirian peserta belajar. Pembelajaran
dengan dukungan Teknologi informasi dan telekomunikasi memungkinkan
dapat menghasilkan karya-karya baru yang orsinil, memiliki nilai yang tinggi,
dan dapat dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan yang lebih bermakna.
Melalui teknologi informasi dan telekomunikasi siswa akan memperoleh
berbagai informasi dalam lingkup yang lebih luas dan mendalam sehingga
meningkatkan wawasannya. Hal ini merupakan rangsangan yang kondusif bagi
berkembangnya kemandirian peserta belajar terutama dalam hal pengembangan
kompetensi, kreativitas, kendali diri, konsistensi, dan komitmennya baik
terhadap diri sendiri maupun terhadap pihak lain.
Semua hal yang telah dipaparkan di atas tidak akan terjadi dengan
sendirinya karena setiap peserta belajar memiliki kondisi yang berbeda antara
satu dengan lainnya. Peserta belajar memerlukan bimbingan baik dari pengajar
maupun dari orang tuanya dalam melakukan proses pembelajaran dengan
dukungan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam kaitan ini pengajar
memegang peran yang amat penting dan harus menguasai seluk beluk teknologi
informasi dan komunikasi dan yang lebih penting lagi adalah kemampuan
memfasilitasi pembelajaran peserta belajar secara efektif. Peran pengajar sebagai

6 Belshaw, Douglas A.J. (2011). What is digital literacy? A Pragmatic investigation, thesis.
United Kingdom

9
pemberi informasi harus bergeser menjadi manajer pembelajaran dengan
sejumlah peran-peran tertentu, karena pengajar bukan lagi sebagai satusatunya
sumber informasi melainkan hanya salah satu sumber informasi. Peran pengJr
mengalami perluasan yaitu sebagai: pelatih (coaches), konselor, manajer
pembelajaran, partisipan, pemimpin, pembelajar, dan pengarang.
Pengintegrasian teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran
sangat membuka peluang untuk membentuk kreativitas dan kemandirian peserta
belajar. Beragamnya sumber belajar yang dapat diakses peserta belajar
membutuhkan kearifan agar selektif dalam memilah dan memilih sumber
tersebut. Peserta belajar tidak lagi hanya bergantung pada pengajar untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan tetapi terbiasa untuk kreatif mencari dan
menciptakan informasi serta pengetahuan yang relatif baru. Teknologi informasi
dan komunikasi memberikan peluang yang lebih besar bagi peserta belajar untuk
saling berkolaborasi antar peserta belajar, karena pola pembelajaran yang
terbentuk tidaklagi berpola pada individual tetapi pola kerjasama yang
didalamnya terkandung tanggung jawab pribadi. Terbentuknya kreativitas dan
kemandirian belajar dalam diri peserta belajar menjadikan mereka mampu untuk
bertahan dan bersaing di era global.

10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Semakin cepatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
menuntut manusia untuk mencoba membuat perubahan di segala jenis
kehidupannya yang tujuannya adalah mendapatkan hasil maupun kondisi yang
terbaik yang dapat dicapai. Banyaknya sektor kehidupan yang ada diharapkan
membuka inovasi baru bagi kita untuk menciptakan sesuatu yang baru untuk
kemajuan peradaban manusia. Namun, semua inovasi tersebut hendaknya harus
dibatasi oleh aturan hukum Negara dan budaya bangsa Indonesia. Pentingnya
kreativitas dalam aktivitas sehari-hari hal ini jelas bahwa tanpa kreativitas
manusia tidak dapat menikmati kesenangan dan makna hidup, dan tanpa
kreativitas tidak memiliki seni, literatur, ilmu, inovasi, pemecahan masalah, serta
kemajuan. Perkembangan bidang IT, ilmu pengetahuan dan kreativitas telah
memicu lahirnya wacana mengenai industri kreatif yang saat ini telah menjadi
fenomena global. Dengan teknologi informasi manusia mampu melakukan
sesuatu dengan lebih cepat, tepat, dan efisien serta dengan perkembangan ilmu
pengetahuan di bidang teknologi informasi saat ini sudah banyak berkembang
kreativitas masyarakat yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Bahkan mereka mampu menciptakan lapangan usaha sendiri atau usaha mandiri
yang lebih dikenal sebagai industri kreatif. Melalui Teknologi Informasi dan
Komunikasi kita dapat mengeksplorasi, menganalisis, mencari ideide dan dapat
menambah daya kemandirian dan rasa inisiatif dalam diri kita dalam mencari
apapun yang kita butuhkan saat ini dan di masa yang akan datang. Dengan
meningkatnya perkembangan teknologi memiliki pengaruh pula dalam
peningkatan kreativitas seorang anak. Beberapa dari mereka menjadi lebih
kreatif akibat seringnya bergelut dengan teknologi dan memunculkan ide-ide
kreatif baru. Dapat disimpulkan baik atau buruknya peran teknologi tergantung
bagaimana pemanfaatan atau penggunaannya serta tak menutup kemungkinan
juga peran para orang tua dalam mendidik dam mendampingi para generasi
muda masa depan.

11
B. SARAN
Demikian yang dapat penulis sajikan, mungkin banyak kesalahan atau
kekeliruan dalam menulis karena ini semua jauh dari kesempurnaan penulis.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
agar penulis bisa memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik. Dan semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

12
DAFTAR PUSTAKA

Astini, Ni Komang Suni (2019). Pentingnya literasi teknologi informasi


dankomunikasi bagi guru sekolah dasar untuk menyiapkan
generasi milenial.Prosiding Seminar Nasional Dharma Acarya.
Vol. 1. No. 1. 2019.
Belshaw, Douglas A.J. (2011). What is digital literacy? A Pragmatic
investigation, thesis. United Kingdom
Danuri, M. (2019). Perkembangan dan transformasi teknologi digital.
JurnalIlmiah Infokam,15(2).
Diah Ajeng Purwani, Pemberdayaan Era Digital (Yogyakarta: Bursa Ilmu,
2021), 16.
Gilster, P. (1997). Digital Literacy. New York: Wiley&Sons. Inc.
Hidayat, Nandang.,& Husnul Khotimah. (2019). Pemanfaatan teknologi
digitaldalam kegiatan pembelajaran.Jurnal Pendidikan dan
Pengajaran GuruSekolah Dasar (JPPGuseda) 2.1: 10-15.
Ilham Prisgunanto, Komunikasi Pemasaran di Era Digital (Jakarta: CV Prisani
Cendikia, 2014), 258.
Budiarti, Y. (2015). Pengembangan Kemampuan Kreativitas dalam
Pembelajaran IPS. PROMOSI: Jurnal Pogram Studi Pendidikan
Ekonomi, 3(1), 61–72.
Hartanto. (2011). Mengembangkan Kreativitas Siswa melalui Pembelajaran
Matematika Dengan Pendekatan Inkuiri Hartanto Dosen Prodi
Pendidikan Matematika FKIP – Universitas Bengkulu. Jurnal
Kependidikan Triadik, 14, 11–18.
Husain, C. (2014). Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Pembelajaran di SMA Muhammadiyah Tarakan. Jurnal
Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan, 2(2), 184–192.
Juliantine, T. (2009). Pengembangan Kreativitas Siswa melalui Implementasi
Model Pembelajaran Inkuiri dalam Pendidikan Jasmani.
Bandung: FPOK UPI.

13
Khadijah. (n.d.). Pengembangan Kreativitas dalam Teknologi Pembelajaran. Al-
Ta'lim Journal, 453–460.
Suhaya. (2016). Pendidikan Seni sebagai Penunjang Kreativitas. JPKS (Jurnal
Pendidikan dan Kajian Seni, 1(1), 1–15.
Wiranata, Hendra. 2016. Pemanfaatan Teknologi untuk Menumbuhkan
Kreativitas dan Kemandirian Belajar Siswa.
Anugeraha, Prayuda. Peran dan fungsi Teknologi Informasi dalam Kehidupan
Sehari-hari.

14

Anda mungkin juga menyukai