OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
Risa Marta Yati, S.Pd., M.Hum.
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kita panjatkan puja dan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Dinamika dan Tantangan Identitas
Nasional Era Globalisasi Berbasis Digital.
Tidak lupa kami ucapkan juga terima kasih kepada Ibu Risa Marta Yati,
S.Pd., M.Hum. selaku dosen pengampu pada mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan yang telah membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah
ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang selalu ada dan
selalu sedia membantu dalam mengerjakan makalah ini sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum
kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun
dosen demi tercapainya makalah yang sempurna.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
terjadi pada dunia kerja yang sudah banyak menggunakan teknologi digital pada
organisasinya khususnya pada kategori digital immigrant.
2
individu dapat dengan mudah dan cepat terhubung dengan sesama warga, terlepas
dari jarak geografis di antara mereka. Hal ini memungkinkan terjadinya pertukaran
ide, pandangan dan pengalaman yang dapat memperkuat identitas nasional dan
menumbuhkan solidaritas antar warga negara.
Pemanfaatan teknologi untuk mempermudah komunikasi dan koneksi
antarwarga juga mendukung partisipasi politik dan partisipasi aktif dalam
pembentukan jati diri bangsa. Melalui jejaring sosial dan platform online lainnya,
individu dapat mengungkapkan pandangan mereka, berbagi pemikiran dan
berpartisipasi dalam diskusi dan debat tentang isu-isu yang berkaitan dengan
identitas nasional. Ini membangun kesadaran diri sebagai warga negara, mendorong
pemikiran kritis, dan membangun pemahaman di antara warga negara. Peningkatan
literasi digital, edukasi nilai-nilai budaya dan pembangunan infrastruktur untuk
mendukung pembangunan jati diri bangsa melalui teknologi adalah hal-hal yang
patut menjadi perhatian kita. Menghadapi era digital yang terus berubah, penting
bagi kita untuk memahami dan menyikapi secara bijak dampak teknologi terhadap
jati diri bangsa.Jati diri bangsa adalah kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan,
sekaligus memanfaatkan potensi teknologi untuk memperkokoh persatuan dan
memajukan kebudayaan kita.Dengan sikap berpikiran maju dan langkah yang tepat,
kita dapat mengatasi tantangan dan memanfaatkan dampak positif teknologi untuk
memperkuat jati diri bangsa di era yang terus berubah ini.
2. Apa saja dampak yang terjadi akibat dari kemajuan teknologi digital
terhadap dinamika dan tantangan identitas nasional di era globalisasi?
3
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1.5 Metode 22
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Istilah Identitas Nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki
oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan
bangsa lain. Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi yang sangat kuat
terutama karena pengaruh kekuasaan internasional.
Ciri khas suatu bangsa yang merupakan local genius dalam menghadapi
pengaruh budaya asing akan menghadapi challence dan response. Jika
challence cukup besar sementara response kecil maka bangsa tersebut akan
punah dan hal ini sebagaimana terjadi pada bangsa Aborigin di Australia dan
bangsa Indian di Amerika. Namun demikian jika challance kecil sementara
response besar maka bangsa tersebut tidak akan berkembang menjadi bangsa
yang kreatif.
Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi
globalisasi maka harus tetap meletakkan jati diri dan identitas nasional yang
merupakan kepribadian bangsa Indonesia sebagai dasar pengembangan
kreatifitas budaya globalisasi. Sebagaimana terjadi di berbagai negara di
dunia, justru dalam era globalisasi dengan penuh tantangan yang cenderung
menghancurkan nasionalisme, muncullah kebangkitan kembali kesadaran
nasional.
6
Dampak positifnya adalah sikap etos kerja yang tinggi dan disiplin dari
negara maju yang harus kita tiru demi kemajuan identitas bangsa Indonesia.
Teknologi juga terdapat dampak negatif terhadap identitas bangsa Indonesia
yaitu, Nilai- nilai negara barat semakin menguasai bangsa Indonesia
contohnya, pada zaman sekarang ini masyarakat Indonesia cenderung
berpikir secara individualis, yaitu hanya berpikir pada dirinya sendiri dan
cenderung mengikuti nilai-nilai dari negara Barat lainnya seperti, pergaulan
bebas, cara berbicara dan cara berpikir juga mengikuti orang Barat.
7
Pemikiran dan pemahaman seperti inilah yang membuat menurunnya
nilai-nilai kebudayaan asli bangsa dan berpotensi hilangnya identitas bangsa
yang sebenarnya. Menyikapi hal ini maka dianggap penting untuk
mempertahankan identitas nasional demi eksistensi bangsa. Salah satu alasan
pentingnya mempertahankan nilai nilai budaya sendiri adalah karena nilai-
nilai budaya suatu negara adalah identitas negara tersebut didepan dunia
internasional. Jika kita sebagai masyarakat indonesia tidak menghargai dan
mempertahankan budaya kita sendiri, siapa yang akan mempertahankannya?
Jika kita tidak mempertahankan budaya kita sendiri dengan kita membuang
identitas negeri kita didepan dunia internasional membuat negara kita tidak
terpandang didepan negara-negara lain. Dengan kita lebih menghargai dan
mempertahankan budaya kita, akan lebih banyak lagi negara negara yang
akan tahu tentang bangsa kita dan dapat mendatangkan berbagai keuntungan
dalam hal moneter ataupun hal non-moneter seperti nama indonesia yang
terpandang sebagai negara dengan berbagai keunikan dan keindahan alam.
Dari pembahasan di atas berikut cara-cara atau upaya untuk menghadapi dan
mempertahankan identitas nasional di era globalisasi digital:
1. Mengembangkan Nasionalisme. Nasionalisme merupakan kecintaan
terhadap tanah air sebagai bentuk upaya mempertahankan identitas
nasional di era digital. Ada beberapa sikap yang harus dikembangkan,
misalnya: Menggunakan produk atau barang teknologi dari dalam negeri,
ini perlu dilakukan untuk menumbuhkan rasa cinta dan bangga dengan
produk dalam negeri. Contohnya adalah menggunakan handphone dari
dalam negeri seperti asus, ataupun memakai tv produk dalam negeri seperti
polytron.
2. Pendidikan Nasionalisme Sejak Dini. Pendidikan nasionalisme
mempunyai peran yang sangat besar dalam pembentukan jati diri bangsa
Indonesia. Maka dari itu, pendidikan nasionalisme harus dilakukan atau
ditanamkan sejak dini misalnya dengan menanamkan budaya Indonesia
kepada anak-anak karena anak merupakan aset suatu bangsa yang nantinya
dapat memperkenalkan seperti apa itu Indonesia kepada dunia luar melalui
teknologi.
8
3. Melestarikan Budaya. Budaya merupakan salah satu penentu jati diri
bangsa Namun, sekarang ini budaya Indonesia mulai menghilang karena
banyaknya pengaruh budaya barat yang masuk ke Indonesia. Sebagai
warga Negara, seharusnya kita melestarikan budaya yang ada di
Indonesia.Di era digital/cyber kita dapat mengenalkannya melalui sosial
media.
4. Bela Negara. Bela Negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga
negara,hal itu membuktikan bahwa bela negara juga menjadi suatu aturan
agar setiap warga negara harus melakukan tindakan bela negara demi
ketahanan dan eksistensi sebuah negara apalagi di era digital/cyber saat
ini. Contohnya,kasus pengklaiman batik oleh negara tetangga Malaysia
kita bisa melihat ke internet bahwa mereka mengklaim itu milik mereka
dengan seperti itu kita dapat melakukan bela negara. Di era digital/cyber
internet dapat digunakan sebagai wadah untuk pengecekan dan bela
negara.
9
dari adanya globalisasi munculnya tantangan terhadap identitas nasional
Indonesia. Tantangan terhadap identitas nasional Indonesia tersebut, seperti:
1. Munculnya Hedonisme. Hedonisme adalah suatu pandangan hidup yang
mengutamakan kesenangan dan kepuasan (Dinda Larasati, 2016).
Sehingga adanya hedonisme membuat masyarakat Indonesia dengan
mudahnya menghabiskan hal-hal yang berkaitan dengan materi hanya
untuk kesenangan dan kepuasan. Keberadaan hedonisme ini dapat dilihar
dari munculnya cafe, restoran cepat saji, mall, dan lainnya.
22
2
2
2Gambar 1. Hedomisme
Cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi dampak dari hidonisme akibat
dari perkembangan teknologi digital terhadap identitas nasional adalah
dengan cara:
10
langka dilakukan di lingkungan masyarakat atau lunturnya kebudayaan ini.
Terlebih lagi anak muda yang turut serta kerja bakti saat ini hampir tidak
ada. Hal ini tidak lepas dikarenakan oleh dampak dari kemajuan teknologi
digital yang terjadi pada saat ini, kebanyakan anak muda akan berpikir
bahwasanya kerja bakti kegiatan gotong royong itu adalah suatu kegiatan
yang sangat membosankan mereka lebih banyak melakukan kegiatan untuk
bersenang-senang seperti refreshing, santai-santai, dan bahkan juga
kegiatannya hanya dihabiskan untuk main gedget dan juga game.
11
Niatkan di dalam hati bahwa kita melakukan kegiatan gotong royong
tersebut ikhlas tanpa ingin mengharapkan imbalan dan juga
mengharapkan pamrih kepada sesuatu pihak tertentu
Bersikap adil dan saling percaya terhadap sesama dan juga kelompok
Berusaha membantu orang lain yang sedang kesulitan tanpa latar
belakang
Memiliki rasa solidaritas dan setia kawan
Menumbuhkan rasa di dalam diri atau niat untuk membantu dan juga
ingin meringankan pekerjaan orang lain.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
2
3.2 Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekeliruan yang kami miliki, baik dari
tulisan maupun bahsan yang kami sajikan. Oleh karena itu, mohon diberikan
13
sarannya agar kami bisa membuat makalah lebih baik lagi, dan semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi kita semua, dan menjadi wawasan kita dalam
memahami dinamika dan tantangan identitas nasional era globalisasi berbasis
digital.
14
DAFTAR PUSTAKA
Rizky Amalia. (2022). Cara meningkatkan Semangat Gotong Royong Dalam Diri
https://kids.grid.id/read/473515680/10-cara-meningkatkan-semangat-
gotong-royong-dalam-diri-jawaban-ppkn-kelas-7-smp?page=all (diakses
pada Selasa, 29 Agustus 2023)
15