Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

DINAMIKA DAN TANTANGAN IDENTITAS


NASIONAL ERA GLOBALISASI BERBASIS DIGITAL

OLEH :

Nama : Muhammad Faiz


NIM : 01021382328149
Jurusan : Ekonomi Pembangunan

DOSEN PENGAMPU :
Risa Marta Yati, S.Pd., M.Hum.

Program Studi Ekonomi Pembangunan


Fakultas Ekonomi
Universitas Sriwijaya
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kita panjatkan puja dan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Dinamika dan Tantangan Identitas
Nasional Era Globalisasi Berbasis Digital.
Tidak lupa kami ucapkan juga terima kasih kepada Ibu Risa Marta Yati,
S.Pd., M.Hum. selaku dosen pengampu pada mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan yang telah membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah
ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang selalu ada dan
selalu sedia membantu dalam mengerjakan makalah ini sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum
kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun
dosen demi tercapainya makalah yang sempurna.

Palembang, 25 Agustus 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 3
1.3 Tujuan ......................................................................................................... 4
1.4 Manfaat ....................................................................................................... 4
1.5 Metode ........................................................................................................ 4

Bab II PEMBAHASAN .................................................................................... 5


2.1 Pengertian Identitas Nasional ...................................................................... 5
2.2 Dampak dari Kemajuan Teknologi Digital Terhadap Identitas NasionaL ............. 6
2.3 Upaya Menghadapi dan Mempertahankan Identitas Nasional di Era Digital ........ 7
2.4 Contoh Kasus dan Cara Penyelesaian dari Masalah Tantangan Era Globalisasi Digital
Terhadap Identitas Nasional ................................................................................... 9

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 13


3.1 Simpulan ..................................................................................................... 13
3.2 Saran ............................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 15

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Hedomisme ....................................................................................... 10


Gambar 2. Kegiatan Gotong Royong ................................................................. 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknologi digital adalah teknologi elektronika yang dapat menghasilkan
efisiensi informasi dan sinergi informasi. Efisiensi informasi yang dimaksud berupa
penghematan biaya serta waktu yang dihasilkan ketika teknologi meningkatkan
kinerja tugas. Sinergi informasi tersebut yaitu dapat berupa hasil kinerja yang
dihasilkan ketika teknologi memungkinkan individu atau unit untuk
mengumpulkan sumber daya serta berkolaborasi lintas budaya (Dewett & Jones,
2001). Kemajuan teknologi informasi tersebut memunculkan adanya generasi
digital, yaitu mereka yang tumbuh dan berkembang dalam kemudahan akses
teknologi informasi digital, bahkan sudah menjadi suatu rutinitas dalam
kebutuhannya sehari-hari.

Penggunaan teknologi digital telah berkembang pada kehidupan manusia,


terbukti pada tahun 2015 diperkirakan lebih dari tiga miliar orang mempunyai akses
ke Internet di seluruh dunia (Internet World Stats, 2015). Peningkatan penggunaan
teknologi digital dapat mempengaruhi perkembangan identitas dan pola hubungan
karyawan didalam organisasi serta kompetensi yang dikembangkan oleh para
angkatan kerja. Menurut (Prensky, 2001) terdapat dua keterkaitan manusia terhadap
teknologi yaitu digital native dan digital immigrant. Digital native adalah individu
yang tidak dapat mengingat saat pertama kali mereka mengakses Internet. Mereka
benar-benar di rumah di 2 dunia perangkat digital dan sangat bergantung pada
teknologi untuk belajar, berkomunikasi dan hiburan. Mereka yang tergolong digital
native yaitu seseorang yang dari kecil (anak hingga remaja) sudah mengenal
teknologi digital seperti email, telepon seluler dan teknologi lainnya. Digital
immigrant yaitu orang-orang yang telah siap mengadopsi teknologi atau
mempelajari perkembangan teknologi digital sehingga mereka dapat mengikuti
kemajuan perkembangan teknologi di era globalisasi (Prensky, 2001). Dengan
meningkatnya penggunaan teknologi ini, menyebabkan perubahan besar telah

1
terjadi pada dunia kerja yang sudah banyak menggunakan teknologi digital pada
organisasinya khususnya pada kategori digital immigrant.

Teknologi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari masa kini,


memberikan dampak positif dan negatif terhadap jati diri bangsa Indonesia.
Dampak positifnya adalah sikap kerja negara maju yang berdisiplin tinggi dan
beretika yang harus kita ikuti untuk meningkatkan jati diri bangsa Indonesia. Selain
dampak positifnya, teknologi juga berdampak negatif terhadap jati diri bangsa
Indonesia, khususnya nilai-nilai negara Barat yang semakin mendominasi etnis
Indonesia dibandingkan dengan negara Barat lainnya seperti pergaulan bebas, cara
bicara, kebiasaan batil. bahasa. pemikiran juga mengikuti orang Barat. Hal ini
disebabkan karena nilai-nilai Barat cenderung liberal dan pragmatis sehingga
menyebabkan masyarakat lebih banyak mengikuti nilai-nilai Barat. Hal ini tentunya
juga merusak nilai-nilai moral yang menjadi identitas bangsa Indonesia. Tidak
hanya dari segi nilai dan etika, cara berpakaian mereka juga bergaya Barat yang
terbuka, yang tentunya berbeda dengan cara berpakaian orang Indonesia yang
santun dan tertutup.
Teknologi juga memainkan peran penting dalam mempromosikan dan
meningkatkan warisan nasional. Melalui platform online, museum, galeri seni dan
peninggalan dapat mengunggah koleksi mereka, memungkinkan orang dari
berbagai belahan dunia mengakses dan menghargai kekayaan budaya suatu negara.
Selain itu, teknologi juga membuka peluang bagi seniman dan pelaku budaya lokal
untuk dipromosikan lebih luas. Mereka dapat menggunakan media sosial, situs web,
dan platform digital lainnya untuk mempresentasikan produk seni, musik, atau
budaya mereka kepada khalayak global, sehingga meningkatkan citra dan nilai
budaya negara mereka. Memfasilitasi Komunikasi dan Koneksi Antarwarga
NegaraTeknologi digital telah mengubah cara kita berkomunikasi dan berinteraksi
satu sama lain, tidak hanya secara lokal tetapi juga secara global. Dalam konteks
identitas bangsa, teknologi berperan penting dalam mempermudah komunikasi dan
koneksi antarwarga, meningkatkan rasa persatuan dan solidaritas di tengah
kemajuan teknologi yang selalu berubah. Salah satu keunggulan utama teknologi
komunikasi adalah kemampuannya untuk mengatasi hambatan geografis. Berkat
aplikasi perpesanan instan, jejaring sosial, dan platform komunikasi online lainnya,

2
individu dapat dengan mudah dan cepat terhubung dengan sesama warga, terlepas
dari jarak geografis di antara mereka. Hal ini memungkinkan terjadinya pertukaran
ide, pandangan dan pengalaman yang dapat memperkuat identitas nasional dan
menumbuhkan solidaritas antar warga negara.
Pemanfaatan teknologi untuk mempermudah komunikasi dan koneksi
antarwarga juga mendukung partisipasi politik dan partisipasi aktif dalam
pembentukan jati diri bangsa. Melalui jejaring sosial dan platform online lainnya,
individu dapat mengungkapkan pandangan mereka, berbagi pemikiran dan
berpartisipasi dalam diskusi dan debat tentang isu-isu yang berkaitan dengan
identitas nasional. Ini membangun kesadaran diri sebagai warga negara, mendorong
pemikiran kritis, dan membangun pemahaman di antara warga negara. Peningkatan
literasi digital, edukasi nilai-nilai budaya dan pembangunan infrastruktur untuk
mendukung pembangunan jati diri bangsa melalui teknologi adalah hal-hal yang
patut menjadi perhatian kita. Menghadapi era digital yang terus berubah, penting
bagi kita untuk memahami dan menyikapi secara bijak dampak teknologi terhadap
jati diri bangsa.Jati diri bangsa adalah kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan,
sekaligus memanfaatkan potensi teknologi untuk memperkokoh persatuan dan
memajukan kebudayaan kita.Dengan sikap berpikiran maju dan langkah yang tepat,
kita dapat mengatasi tantangan dan memanfaatkan dampak positif teknologi untuk
memperkuat jati diri bangsa di era yang terus berubah ini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan identitas nasional?

2. Apa saja dampak yang terjadi akibat dari kemajuan teknologi digital
terhadap dinamika dan tantangan identitas nasional di era globalisasi?

3. Bagaimana cara menghadapi perkembangan teknologi digital terhadap


identitas nasional?

4. Dan juga bagaimana menyelesaikan permasalahan dari contoh kasus


mengenai dampak dari perkembangan teknologi digital terhadap dinamika
dan tantangan identitas nasional di era globalisasi?

3
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian atau maksud dari identitas nasional

2. Untuk mengetahui dampak yang terjadi akibat dari kemajuan teknologi


digital terhadap dinamika dan tantangan identittas nasional di era
globalisasi.

3. Untuk mengetahui Bagaimana cara menghadapi perkembangan teknologi


digital yang terjadi pada saat ini di era globalisasi.

4. Untuk mengetahui cara menyelesaikan permasalahan dari contoh kasus


mengenai dampak dari perkembangan teknologi digital terhadap dinamika
dan tantangan identitas nasional di era globalisasi.

1.4 Manfaat

1. Dapat menambah pengetahuan dan juga wawasan yang berhubungan


tentang dampak dari perkembangan teknologi di era digital, cara
menghadapi perkembangan teknologi di era digital, dan bagaimana cara
menyelesaikan permasalahan dari contoh kasus mengenai dampak dari
perkembangan teknologi digital terhadap dinamika dan tantangan identitas
nasional di era globalisasi.

2. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca tentang


dampak-dampak kemajuan teknologi berbasis digital di era globalisasi yang
terjadi sekarang ini.

1.5 Metode 22

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode studi


pustaka, metode deskriptif dalam menganalisis data, dan metode informatif
(naratif) dalam penyajian hasil analisis.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Identitas Nasional


Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak
yang dimaksud sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang
lain. Sedangkan nasional atau Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang
berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada
Negara kebangsaan. Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati
diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu
dengan bangsa yang lainnya.
Identitas nasional dalam kosteks bangsa cenderung mengecu pada
kebudayaan, adat istiadat, serta karakter khas suatu negara. Sedangkan
identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-simbol
kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional yaitu
Bahasa Indonesia, Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar
Falsafah negara yaitu Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD
1945 serta Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat. Pahlawan – pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional seperti
Pattimura, Hasanudin, Pangeran Antasari dan lain – lain.
Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara
Indonesia dapat mengikat eksistensinya serta memberikan daya hidup.
Sebagai bangsa dan negara yang merdeka, berdaulat dalam hubungan
internasional akan dihargai dan sejajar dengan bangsa dan negara lain.
Identitas bersama itu juga dapat menunjukkan jatidiri serta kepribadiannya.
Rasa solidaritas sosial, kebersamaan sebagai kelompok dapat mendukung
upaya mengisi kemerdekaan. Dengan identitas bersama itu juga dapat
memberikan motivasi untuk mencapai kejayaan bangsa dan negara di masa
depan.
Identitas nasional merupakan suatu konsep kebangsaan yang tidak
pernah ada padanan sebelumnya. Perlu dirumuskan oleh suku-suku tersebut.

5
Istilah Identitas Nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki
oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan
bangsa lain. Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi yang sangat kuat
terutama karena pengaruh kekuasaan internasional.
Ciri khas suatu bangsa yang merupakan local genius dalam menghadapi
pengaruh budaya asing akan menghadapi challence dan response. Jika
challence cukup besar sementara response kecil maka bangsa tersebut akan
punah dan hal ini sebagaimana terjadi pada bangsa Aborigin di Australia dan
bangsa Indian di Amerika. Namun demikian jika challance kecil sementara
response besar maka bangsa tersebut tidak akan berkembang menjadi bangsa
yang kreatif.
Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi
globalisasi maka harus tetap meletakkan jati diri dan identitas nasional yang
merupakan kepribadian bangsa Indonesia sebagai dasar pengembangan
kreatifitas budaya globalisasi. Sebagaimana terjadi di berbagai negara di
dunia, justru dalam era globalisasi dengan penuh tantangan yang cenderung
menghancurkan nasionalisme, muncullah kebangkitan kembali kesadaran
nasional.

2.2 Dampak Dari Kemajuan Teknologi Digital Terhadap


Identitas Nasional
Setiap bangsa memiliki identitas yang berbeda. Demikian dengan
bangsa Indonesia juga memiliki identitasnya yaitu, bahasa persatuan (bahasa
Indonesia), bendera Merah Putih, lagu kebangsaan (Indonesia Raya).
Pengertian Identitas Nasional ialah suatu ciri yang dimiliki sebuah bangsa
yang membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lainnya. Berdasarkan
pengertian tersebut maka setiap bangsa di dunia ini akan mempunyai identitas
sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan, ciri-ciri, bagaimana bangsa tersebut
terbetuk. Teknologi merupakan bagian yang tidak terpisah pada saat ini,
Teknologi mempunyai dampak positif dan dampak negatif terhadap identitas
bangsa Indonesia.

6
Dampak positifnya adalah sikap etos kerja yang tinggi dan disiplin dari
negara maju yang harus kita tiru demi kemajuan identitas bangsa Indonesia.
Teknologi juga terdapat dampak negatif terhadap identitas bangsa Indonesia
yaitu, Nilai- nilai negara barat semakin menguasai bangsa Indonesia
contohnya, pada zaman sekarang ini masyarakat Indonesia cenderung
berpikir secara individualis, yaitu hanya berpikir pada dirinya sendiri dan
cenderung mengikuti nilai-nilai dari negara Barat lainnya seperti, pergaulan
bebas, cara berbicara dan cara berpikir juga mengikuti orang Barat.

2.3 Upaya Menghadapi dan Mempertahankan Identitas Nasional


di Era Digital
Identitas nasional indonesia meliputi apa yang dimiliki bangsa
indonesia yang membedakannya dengan bangsa lain seperti kondisi
geografis, sumber kekayaan alam indonesia, kependudukan indonesia,
ideologi, ragam, politik negara,ekonomi dan pertahanan keamanan.
Menghadapi identitas nasional, bangsa indonesia sendiri masih kesulitan
dalam menghadapi masalah bagaimana untuk menyatukan negara yang
mempunyai banyak sekali kelompok etnis,yang memiliki pengalaman yang
berbeda dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Namun saat ini masyarakat
indonesia masih bingung dengan identitas bangsanya. Karena kebiasaan atau
pun budaya masyarakat kita telah bercampur dengan kebiasaan dan
kebudayaan negara negara lain. Indikator identitas nasional itu antara lain
pola perilaku yang nampak dalam kegiatan masyarakat seperti adat-istiadat,
tata kelakuan, kebiasaan. Lambang-lambang yang menjadi ciri bangsa dan
negara seperti bendera,bahasa,dan lagu kebangsaan.
Arus globalisasi yang demkian pesatnya ,ternyata telah mampu
mempengaruhi identitas nasional dan berpotensi merosotnya nilai-nilai
budaya bangsa. Masyarakat budaya tidak lagi memperhatikan budaya nya
sendiri apalagi punya keinginan dan dorongan untik melestarikan. Mereka
cenderung mengadopsi dan menerapkan budaya asing dan mengabaikan
budaya sendiri. Budaya yang asli dianggap kuno dibandingkan budaya asing
yang di anggap lebih modern.

7
Pemikiran dan pemahaman seperti inilah yang membuat menurunnya
nilai-nilai kebudayaan asli bangsa dan berpotensi hilangnya identitas bangsa
yang sebenarnya. Menyikapi hal ini maka dianggap penting untuk
mempertahankan identitas nasional demi eksistensi bangsa. Salah satu alasan
pentingnya mempertahankan nilai nilai budaya sendiri adalah karena nilai-
nilai budaya suatu negara adalah identitas negara tersebut didepan dunia
internasional. Jika kita sebagai masyarakat indonesia tidak menghargai dan
mempertahankan budaya kita sendiri, siapa yang akan mempertahankannya?
Jika kita tidak mempertahankan budaya kita sendiri dengan kita membuang
identitas negeri kita didepan dunia internasional membuat negara kita tidak
terpandang didepan negara-negara lain. Dengan kita lebih menghargai dan
mempertahankan budaya kita, akan lebih banyak lagi negara negara yang
akan tahu tentang bangsa kita dan dapat mendatangkan berbagai keuntungan
dalam hal moneter ataupun hal non-moneter seperti nama indonesia yang
terpandang sebagai negara dengan berbagai keunikan dan keindahan alam.
Dari pembahasan di atas berikut cara-cara atau upaya untuk menghadapi dan
mempertahankan identitas nasional di era globalisasi digital:
1. Mengembangkan Nasionalisme. Nasionalisme merupakan kecintaan
terhadap tanah air sebagai bentuk upaya mempertahankan identitas
nasional di era digital. Ada beberapa sikap yang harus dikembangkan,
misalnya: Menggunakan produk atau barang teknologi dari dalam negeri,
ini perlu dilakukan untuk menumbuhkan rasa cinta dan bangga dengan
produk dalam negeri. Contohnya adalah menggunakan handphone dari
dalam negeri seperti asus, ataupun memakai tv produk dalam negeri seperti
polytron.
2. Pendidikan Nasionalisme Sejak Dini. Pendidikan nasionalisme
mempunyai peran yang sangat besar dalam pembentukan jati diri bangsa
Indonesia. Maka dari itu, pendidikan nasionalisme harus dilakukan atau
ditanamkan sejak dini misalnya dengan menanamkan budaya Indonesia
kepada anak-anak karena anak merupakan aset suatu bangsa yang nantinya
dapat memperkenalkan seperti apa itu Indonesia kepada dunia luar melalui
teknologi.

8
3. Melestarikan Budaya. Budaya merupakan salah satu penentu jati diri
bangsa Namun, sekarang ini budaya Indonesia mulai menghilang karena
banyaknya pengaruh budaya barat yang masuk ke Indonesia. Sebagai
warga Negara, seharusnya kita melestarikan budaya yang ada di
Indonesia.Di era digital/cyber kita dapat mengenalkannya melalui sosial
media.
4. Bela Negara. Bela Negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga
negara,hal itu membuktikan bahwa bela negara juga menjadi suatu aturan
agar setiap warga negara harus melakukan tindakan bela negara demi
ketahanan dan eksistensi sebuah negara apalagi di era digital/cyber saat
ini. Contohnya,kasus pengklaiman batik oleh negara tetangga Malaysia
kita bisa melihat ke internet bahwa mereka mengklaim itu milik mereka
dengan seperti itu kita dapat melakukan bela negara. Di era digital/cyber
internet dapat digunakan sebagai wadah untuk pengecekan dan bela
negara.

2.4 Contoh Kasus dan Cara Penyelesaian dari Masalah


Tantangan Era Globalisasi Digital Terhadap Identitias
Nasional
Kehadiran globalisasi ditengah kehidupan masyarakat dunia,
termasuk Indonesia, tentunya memberikan dampak positif maupun negatif.
Salah satu dampak positif dari adanya globalisasi ialah mudahnya masyarakat
dalam mencari informasi atau fenomena yang tejadi diseluruh dunia dengan
mudah dan cepat. Dengan bantuan media sosial seperti COPA90, misalnya,
masyarakat Indonesia yang begitu erat dengan olahraga sepakbola dapat
mengetahui informasi dan fenomena seputar sepakbola yang terjadi di seluruh
penjuru dunia. Terlebih, pada saat ini masyarakat tidak hanya menjadi
penonton dan pendengar saja tapi mereka dapat memberikan pandangannya
dengan cara berkomentar melalui situs jejaring sosial yang dimilikinya.
Artinya, globalisasi telah memberikan ruang bagi masyarakat untuk
berekspresi dalam lingkup nasional hingga internasional. Dampak negatif

9
dari adanya globalisasi munculnya tantangan terhadap identitas nasional
Indonesia. Tantangan terhadap identitas nasional Indonesia tersebut, seperti:
1. Munculnya Hedonisme. Hedonisme adalah suatu pandangan hidup yang
mengutamakan kesenangan dan kepuasan (Dinda Larasati, 2016).
Sehingga adanya hedonisme membuat masyarakat Indonesia dengan
mudahnya menghabiskan hal-hal yang berkaitan dengan materi hanya
untuk kesenangan dan kepuasan. Keberadaan hedonisme ini dapat dilihar
dari munculnya cafe, restoran cepat saji, mall, dan lainnya.

22
2
2

2Gambar 1. Hedomisme

Cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi dampak dari hidonisme akibat
dari perkembangan teknologi digital terhadap identitas nasional adalah
dengan cara:

 Mengubah sifat konsumtif jadi produktif


 Menyadari bahwa hidup bukan hanya tentang senang-senang saja
 Susun target dan rencana keuangan dengan jangka panjang
 Membatasi diri saat melakukan Self-Reward
 Mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan
 Mengurangi penggunaan kartu kredit
 Selektif saat memilih lingkungan pertemanan

2. Lunturnya semangat gotong royong. Gotong royong merupakan salah satu


kegiatan dan juga budaya kearifanlokal masyarakat indonesia. Seperti kerja
bakti membersihkan lingkungan disekitar kita. Namun, aktifitas ini sudah

10
langka dilakukan di lingkungan masyarakat atau lunturnya kebudayaan ini.
Terlebih lagi anak muda yang turut serta kerja bakti saat ini hampir tidak
ada. Hal ini tidak lepas dikarenakan oleh dampak dari kemajuan teknologi
digital yang terjadi pada saat ini, kebanyakan anak muda akan berpikir
bahwasanya kerja bakti kegiatan gotong royong itu adalah suatu kegiatan
yang sangat membosankan mereka lebih banyak melakukan kegiatan untuk
bersenang-senang seperti refreshing, santai-santai, dan bahkan juga
kegiatannya hanya dihabiskan untuk main gedget dan juga game.

Gambar 2. Kegiatan gotong royong

Terlepas dari penjelasan di atas bahwasanya kegiatan gotong royong yang


ada pada saat ini sudah mulai menghilang dan juga pudar. Maka dari itu,
kita hendaklah membangkitkan lagi kegiatan tersebut yang selama ini sudah
menjadi tradisi dan juga telah mendarah daging dikehidupan kita sehari-hari
terutama di lingkungan masyarakat. Berikut yang dapat kita atasi atau dapat
kita lakukan untuk menumbuhkan lagi kegiatan gotong royong tersebut di
era kemajuan teknologi digital yaitu:

 Melakukan komunikasi yang itensif dan efektif


 Menghargai perbedaan pendapat antar sesama
 Menumbuhkan rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar
 Menumbuhkan rasa kemanusiaan dan kedaulatan antar golongan
 Bersikap toleransi antar umat beragama, suku yang ada diberbagai
lingkungan sekitar

11
 Niatkan di dalam hati bahwa kita melakukan kegiatan gotong royong
tersebut ikhlas tanpa ingin mengharapkan imbalan dan juga
mengharapkan pamrih kepada sesuatu pihak tertentu
 Bersikap adil dan saling percaya terhadap sesama dan juga kelompok
 Berusaha membantu orang lain yang sedang kesulitan tanpa latar
belakang
 Memiliki rasa solidaritas dan setia kawan
 Menumbuhkan rasa di dalam diri atau niat untuk membantu dan juga
ingin meringankan pekerjaan orang lain.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
2

Nasionalisme merupakan kecintaan terhadap tanah air sebagai bentuk


upaya mempertahankan identitas nasional di era digital. Contohnya adalah
menggunakan handphone dari dalam negeri seperti asus, ataupun memakai
produk dalam negeri seperti polytron.
Pendidikan nasionalisme mempunyai peran yang sangat besar dalam
pembentukan jati diri bangsa. Maka dari itu, pendidikan nasionalisme harus
dilakukan dan ditanamkan sejak dini misalnya dengan menanamkan budaya
Indonesia kepada anak-anak karena anak merupakan aset suatu bangsa yang
nantinya dapat memperkenalkan seperti apa itu Indonesia kepada dunia luar
melalui teknologi. Budaya merupakan salah satu penentu jati diri bangsa.
Namun, sekarang ini budaya Indonesia mulai menghilang karena banyaknya
pengaruh budaya barat yang masuk ke Indonesia.
Kehadiran globalisasi di tengah kehidupan masyarakat Indonesia,
termasuk Indonesia, tentunya memberikan dampak negatif dan juga positif.
Terlebihnya, pada saat ini masyarakat tidak hanya menjadi penonton dan
pendengar saja tapi mereka dapat memberikan pandangannya dengan cara
berkomentar melalui situs jejaring sosial yang dimilikinya. Salah satu yang
menyebabkan lunturnya nasionalisme budaya Indonesia adalah hedonisme.
Hedonisme adalah suatu pandangan hidup yang mengutamakan kesenangan dan
kepuasan. Sehingga adanya hedonisme membuat masyarakat Indonesia
mudahnya menghabiskan hal-hal berkaitan dengan materi hanya untuk
kesenangan dan kepuasan. Keberadaan hedonisme ini dapat dilihat dari
munculnya cafe, restoran cepat saji, mall, dan lainnya.

3.2 Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekeliruan yang kami miliki, baik dari
tulisan maupun bahsan yang kami sajikan. Oleh karena itu, mohon diberikan

13
sarannya agar kami bisa membuat makalah lebih baik lagi, dan semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi kita semua, dan menjadi wawasan kita dalam
memahami dinamika dan tantangan identitas nasional era globalisasi berbasis
digital.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ativa, Titik. “Makalah Identitas Nasional”


http://putrimedansitiativa.blogspot.co.id/ (diakses pada Selasa, 29 Agustus
2023)

Latheva. “Identitas Nasional Sebagai Karakter Bangsa Indonesia”


https://lathevha.wordpress.com/2016/05/03/kewarganegaraan-
identitasnasional-sebagai-karakter-bangsa-indonesia/ (diakses pada Selasa, 29
Agustus 2023)

Dewantara, A. (2017). Filsafat Moral (Pengumulan Etis Keseharian Hidup


Manusia)
https://nusantaranews.co/lunurnya-budaya-gotong-royong/ (diakses pada
Selasa, 29 Agustus 2023)
https://www.mikirbae.com/2018/02/manfaat-gotongroyongmendukung.html
(diakses pada Selasa, 29 Agustus 2023)

Rizky Amalia. (2022). Cara meningkatkan Semangat Gotong Royong Dalam Diri
https://kids.grid.id/read/473515680/10-cara-meningkatkan-semangat-
gotong-royong-dalam-diri-jawaban-ppkn-kelas-7-smp?page=all (diakses
pada Selasa, 29 Agustus 2023)

15

Anda mungkin juga menyukai