Anda di halaman 1dari 35

DAMPAK INFORMASI DIGITAL TERHADAP PERILAKU REMAJA

DI MAN I LAMPUNG TIMUR

SKRIPSI
Di Ajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Guna Memeperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S. Pd)

Disusun Oleh :
Lucky Kusuma Putra
NPM. 20250042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNUVERSITAS AGAMA ISLAM
1445 H /2024 M
KATA PENGANTAR
‫ِبْس ِم ِهللا الَّرْح َمِن الَّرِح ْیم‬

Puji syukur penulis panjatkan kepada allah tuhan seluruh alam berkat
rahmat dan hidayatnya penulis dapt menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul
“Dampak Informasi Digital Terhadap Prilaku Remaja Di MAN 1 Timur”
Laporan proposal skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan
skripsi pada program Strata-1 program studi pendidikan agama islam, Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Metro.
Penulis menyadari dalam penyusunan proposal skripsi ini tidak akan
selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu kami hendak
mengucapkan trimakasih kepada:
1. Dr. H. Nyoto Suseno, M. Si selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Metro
2. Muhammad Nur, M. Kom. I selaku dekan Fakultas Agama Islam
Universutas Muhammadiyah Metro
3. Heri Cahyono, M. Pd. I selaku wakil dekan 1 bidang akademik sekaligus
dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama
penyusunan proposal ini
4. Dr. Prabowo Adi Widayat selaku kaprodi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Metro
5. Seluruh dosen dan staf Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Metro untuk semua ilmu, nasihat seta bimbingan selama menempuh
pembelajaran di kampus
6. Seluruh rekan-rekan program studi Pendidikan Agama Islam angkatan
2020 yang telah berpartisipasi dan memberikan motifasi dalam
penyusunan proposalini

Sebagai manusia biasa penulis sadar bahwa penyusunan proposal ini jauh dari
kata sempurna karena keterbatasan dan ilmu pengetahuan yang minim dari
penulis. Oleh karnanya atas kesalahan dan kekurangan dalam penulisan proposal
ini, penulis, memohon maaf dan bersedia menerima keritikan dan saran serta
masukan untuk membangun penulis menjadi yang lebih baik lagi.
Terakhir harapan penulis, semoga karya ini bisa bermanfaat bagi siapa saja
yang membacanya.

Metro 5 Februari 2024


Penulis

Lucky Kusuma Putra


NPM. 20250042
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .....................................................................................


KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah......................................................................
B. Rumusan Masalah ..............................................................................
C. Pembatasan masalah............................................................................
D. Tujuan Penelitian.................................................................................
E. Kegunaan Penelitian............................................................................
F. Metode Penelitian ...............................................................................
BAB II LANDASAN TEORI
A. Informasi Digital.................................................................................
1. Pengertian informasi digital..........................................................
2. Ciri-ciri informasi digital..............................................................
3. Perkembangan Tekhnologi dan Informasi ...................................
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Informasi Digital.................
5. Model Model Teori Informasi Digital..........................................
B. Remaja................................................................................................
1. Pengertian Remaja........................................................................
2. Perilaku Remaja ...........................................................................
3. Jenis-Jenis Perilaku Remaja..........................................................
4. Dampak Teknologi Informasi Terhadap Remaja..........................
C. Penelitian Terdahulu...........................................................................
D. Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu.............................................
BAB III GAMBARAN UMUM LIKASI PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Lokasi Penelitian ......................................................
B. Sistem Menegemen.............................................................................
C. Sistem Organisasi................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULIAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu
cepat telah membawa manusia memasuki era internet, dimana hampir
seluruh manusia di muka bumi dapat terhubung dalam satu jaringan
global. Saat ini, umat manusia tidak hanya hidup dalam satu realitas nyata,
tetapi juga di dalam realitas virtual.1 Pada era digital saat ini
perkembangan teknologi sangatlah pesat sehingga dengan apapun manusia
beraktifitas pasti menghadirkan teknologi, mempermudah untuk mencari
informasi-informasi yang baru, namun di balik kemajuan teknologi ini
pastinya ada dampak poditif dan negatif yang di timbulkan di masyarakat
seperti halnya mudahnya menyebarkan informasi yang tidak jelas asalnya
hal ini dapat memecah Kan keharmonisan dalam bermasyarakat bahkan
bisa berdampak kepada generasi muda atau penerus bangsa.
Di era teknologi masa kini, banyak aspek kehidupan yang
terpengaruh. Dunia seakan beralih ke digital. Manusia selalu
membutuhkan interaksi dan interaksi membutuhkan sarana tertentu.
Sarana interaksi di masa kini yang banyak digunakan adalah media sosial.
Media sosial merupakan salah satu aktivitas online yang saat ini paling
menarik. Sebanyak 92% pengguna media sosial diantaranya adalah
remaja.2
Remaja adalah masa peralihan diri anak menuju dewasa, pada
masa ini terjadi berbagai macam perubahan yang cukup bermakna baik
secara fisik, biologis, mental dan emosional serta psikososial.
Kesemuanya ini dapat mempengaruhi kehidupan pribadi, lingkungan
keluarga maupun masyarakat.3

1
Catur Nugroho, Kharisma Nasionalita, Indeks Literasi Digital Remaja Di Indonesia,
Jurnal Pekommas, Univeristy Bandung Vol. 5 No. 2, Oktober 2020, h.215.
2
Haifa Firyal Iswanto, Risna Anggraeni, Reny Kartikasari, Aida Tika Biluthfil Bahij, Sri
Kadarwati, Pelatihan Bijak Bermedia Sosial Sebagai Upaya Pendidikan Karakter Pada Remaja,
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Negeri Semarang, Vol 25, No. 2 (2021), h.197.
3
Riska Mayeni, Okviani Syafti2, Sefrinal, Dampak Perkembangan Teknologi Dikalangan
Remaja Dilihat dari Nilai-Nilai Karakter, Jurnal Penelitian dan Pengabdian, STKIP Pesisir
Kenakalan remaja pada saat ini bisa di sebabkan oleh adanya
teknologi yang tidak dapat dikendalikan dan hilang kontrol dari orang
sekitar akan menyebabkan kerusakan remaja mulai dari perilaku hingga
sampai ke mental, perkembangan teknologi digital dapat meningkatkan
kasus kenakalan pada remaja di indonesia serta mendorong dampak
negatif terhadap pandangan masyarakat di lingkungan tempat tinggal
mereka sehingga teknologi ini sering di sebut sebagai alat pengubah.4
Remaja sendiri cenderung susah untuk diatur maka dari itu peran
orang tua dalam kondisi ini sangat dibutuhkan untuk selalu mengontrol
kegiatan anaknya dalam bermedia sosial, berbagai macam kenakalan
remaja yang tidak diawasi oleh orang tua ataupun guru sangat
mempengaruhi perkembangan generasi muda di indonesia, kebebasan
remaja untuk mengakses segala informasi bahkan mudahnya mengakses
budaya-budaya barat yang yang seharusnya tidak ditiru oleh para remaja
sehingga dapat merusak budaya yang ada di indonesia seperti pergaulan
bebas, minuman keras dan lain sebagainya sehingga dapat merusak mental
para generasi muda di indonesia. Sehingga membuat moral para remaja
saat ini menajadi hilang ataupun rusak, remaja saat ini sudah banyak
mengikuti ajaran-ajaran barat yang mana budaya luar tidak cocok dipakai
di indonesia mengingat budaya kita menjunjung perbuatan yang baik baik
secara negara atupun adat sedangkan budaya luar cenderung budaya yang
memiliki sifat bebas, maka dari ini perkembangn teknologi bagi para
remaja memili dampak yang sangan besar bagi berkemajuannya bangsa.
Salah satu hal yang melatar belakangi kenakalan remaja saat ini
adalah mereka merasa bebas dan leluasa untuk mengakses segala
informasi dan berita di media sosial, dengan adanya perkembangan
teknologi untuk mencari segala berita informasi sangatlah mudah dari
berita yang akurat ataupun berita yang hoax seperti pada waktu lalu ada
sebuah isu yang mengatakan bahwa “Agama itu racun, lebih baik
pendidikan agama di Indonesia dihapus saja”5 Itulah salah satu berita hoax
Selatan, Vol. 7, No. 2, (2019) h.242.
4
4. https://cekfakta.tempo.co/fakta/848/fakta-atau-hoaks-benarkah-kemendikbud-akan-
hilangkan-mata-pelajaran-agama, Diakses pada tanggal 22 januari (23:37)
5
yang menyebar luas di kalangan masyarakat dan lembaga pendidikan yang
sebenarnya berita itu tidak benar adanya. Pada zaman ini semua nya sudah
dipermudah dengan dibantu alat-alat komunikasi manusia bekerja
menggunakan teknolgi yang sudah semakin canggih maka dari itu harus
pandai-pandai menggunakan media sosial agar tidak tertipu dengan berita-
berita yang belum jelas kebenarannya.
Remaja yang digadang-gadang sebagai penerus bangsa harus dapat
mdenyikapi perkembangan teknologi dengan baik, perkembangn teknologi
jangan sampai merusak moralitas para remaja, agar tidak merusak moral
remaja maka di perlukan peran orang tua serta guru untuk memberi arahan
dalam pemggunaan teknologi pada remaja. Pendidikan di masa sekarang
telah menjadi kebutuhan primer bagi setiap manusia. Sehingga keberadaan
pendidikan menjadi salah satu aspek penting dalam peningkatan potensi
sumber daya manusia yang berkualitas. Selain itu, posisi pendidikan saat
ini menjadi hal utama dalam pembangunan peradaban bangsa serta ujung
tombak untuk melestarikan nilai-nilai kehidupan masyarakat.6
Keberadaan teknologi di tengah-tengah masyarakat yang
kekurangan daya tarik untuk belajar akan membuat teknologi informasi
menjadi kurang berguna pasalnya, mereka yang tidak ingin mengakses
berita-berita ataupun informasi-informasi yang aktual dan akurat,
akibatnya mereka membiarkan anak-anaknya untuk bermain media sosial
tanpa pengawasan orang tua dan bimbingan yang sangat minim membuat
para generasi muda terjerumus kedalam kesemena-menaan dalam
bermedia sosial.
Harus diakui, pada zaman ini manusia mau tidak mau harus
mengikuti perkembangan teknologi yang semakin hari semakin canggih,
jika seseorang tidak mengikuti perkembangan zaman dan teknologi maka
dipstikan mereka akan tertinggal informasi dan mungkin juga akan
teralialenasi oleh keadaan. Kemajuan teknologi yang mana setiap hari
akan semakin berkembang dan semakin canggih ini yang tidak bisa kita

6
Fitriah, Dhia., & Miranda, Meggi Ullyah. (2019). Kesiapan Guru Dalam Menghadapi
Tantangan Pendidikan Berbasis Teknologi. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program
Pascasarjana Universitas PGRI Palembang. Palembang:03 Mei 2019,h. 148.
hindari dalam kehidupan, karna berkemajuannya teknologi diiringi dengan
ilmu pegetahuan. Agar para remaja di zaman ini modern ini memiliki
moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran-pelanggaran moral, maka
perlu adanya kerja sama antara keluarga guru sekolah, dan masyarakan
sekitar, karena sebaik apapun pendidikan moral dari keluarga tanpa ada
dukungan dari sekolah dan masyarakat sulit bagi remaja saat ini untuk
memiliki moral yang baik.
Menurut salah satu pakar teknologi informasi dari Institute
Teknologi Bandung (ITB), Dimitri Mahayana: sekitar 5-10 persen
Komsumsi informasi digitas mania terbiasa menyentuh sebanyak 100-
200 kali dalam sehari. Jika waktu efektif manusia beraktivitas 16 jam atau
960 menit perhari, dengan demikian orag yang kecanduan gadget akan
menyentuh perangkatnya itu 4,8 menit sekali. Seorang pencandu
Komsumsi informasi digitas akan sulit untuk menjalani kehidupan nyata,7
misalnya mengobrol atau tidak memperhatikan pembelajaran karena
perhatiannya hanya tertuju pada gadget. Dan bahkan jika dia dipisahkan
dengan gadget, maka akan muncul perasaan gelisah.
Berdasarkan hasil observasi yang bertempat MAN 1 Lampung
Timur diperoleh informasi bahwa benar di sekolah tersebut pernah terjadi
penyimpangan perilaku sosial seperti merokok di lingkungan sekolah,
pada saat jam pelajaran tidak ada guru siswa sibuk dengan gadget untuk
Komsumsi informasi digital nya masing-masing, bersosial media, berselfi,
chattingan dan bahkan pada saat guru menerangkah ada pula yang masih
menggunakan gadgetnya. Dan tidak jarang pula guru-guru disekolah
tersebut merazia handphone yang dibawa oleh para siswa. Informasi ini
diperoleh dari siswa/i sekolah tersebut. Guru di sekolah tersebut pun
membenarkan informasi tersebut bahwa siswa dibolehkan membawa
gadget ke sekolah dengan alasan untuk anak-anak berkomunikasi dengan
orangtuanya di rumah, tetapi siswa/i menyalah gunakannya dengan
bermain gadget pada saat yang tidak tepat. Salah satu guru menyebutkan

7
https://www.kompasiana.com/kenazsheehanryvantya/5f4b44c8d541df1331798d82/
Pengaruh Smartphone dalam Kehidupan Sehari-hari - Kompasiana.com, Diakses tanggal 22
januari (23:50)
bahwa setiap satu bulan sekali di adakan razia handphone untuk
memeriksa apakah terdapat konten- konten yang tidak pantas di
handphone tersebut.8
Berdasarkan pada hasil data yang didapat penulis mengambil judul
“Dampak Informasi Digital Terhadap Perilaku Remaja Di MAN 1
Lampung timur”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti merumuskan dua
pokok permadalahan yang akan di kembangkan dalam penulisan proposal
ini, yaitu:
1. Bagaimana ragam informasi digital terhadap perilaku remaja di MAN
1 lampung timur saat ini?
2. Bagaimana dampak informasi digital terhadap perilaku remaja di
MAN 1 Lampung Timur?
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya
penyimpangan maupum pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut
lebih terarah dan memudahkan penulis dalam pembahasan sehingga tujuan
dari penelitian akan tercapai dengan maksimal, beberapa batasan masalah
dalam penelitian inin adalah sebagai berikut:
1. Dampak teknologi informasi terhadap prilaku remaja di MAN 1
Lampung Timur kelas 12
2. Mencari manfaat teknologi informasi terhadap perilaku remaja di
MAN 1 Lampung Timur

D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian, yakni:
1. Untuk mengetahui ragam informasi terhadap perilaku remaja di MAN
1 Lampung Timur

8
Bella Indah Saputri, wawancara dengan penulis, 27 desember 2023
2. Mengetahui dampak informasi digital terhadap perilaku remaja di
MAN 1 Lampung Timur
E. Kegunaan Penelitian
1. Secara praktis
Untuk mengetahui perilaku keagamaan remaja saat ini dilihat dari
segi ibadah, kesopanan terhadap orang yang lebih tua, dan
silaturahmi. Dampak dari teknologi ini tentunya yang terjadi bukan
berdampak negatif saja melainkan ada beberapa dampak positifnya.
Memperkaya ilmu pengetahuan tentang luasnya teknologi informasi
dan komunikasi dan tidak terbawa arus negatif dari derasnya
kekayaan dunia maya. Mengingat dan sadar akan perilaku keagamaan
yang semakin menurun karena gadget, karena mengkaji hal ini bisa
merefresh sikap dan perila
ku keagamaan.
2. Secara teoritis
Untuk pengembangan keilmuan Studi Agama-Agama (SAA)
khususnya disiplin keilmuan mata kuliah Pemdidikan Agama Islam,
Akhlak, Bimbingan Konseling Sosial Keagamaan, serta dapat
mempermudah peneliti selanjutnya untuk mencari pembahasan
mengenai pengaruh konsumsi informasi digital pada prilaku remaja
islam era teknologi.
F. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian Kualitatif
adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuanpenemuan yang tidak
dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau
dengan cara kuantifikasi lainnya. Penelitian kualitatif dapat digunakan
untuk meneliti kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku,
fungsionalisasi organisasi, gerakan sosial, atau hubungan kekerabatan.9
.Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana

9
Dr. Eko Murdiyanto, Penelitian Kualitatif (Teori dan Aplikasi disertai contoh proposal),
Edisi I 2020. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat UPN ”Veteran” Yogyakarta
press, Yogyakarta, h.19.
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data yang bersifat
induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi. Ketika seseorang menangis, secara langsung kebanyakan
orang akan mengatakan bahwa ia sedih. Memang kebanyakan orang
menangis karena sedih, namun pendekatan kualitatif masih
mempertanyakan mengapa menangis?, boleh jadi seseorang menangis
karena terlalu bahagia, karena baru mendapat hadiah atau baru mendapat
kabar mendapat nilai A. Berdasarkan pengertian diatas pendekatan
kualitatif merupakan suatu penerapan pendekatan alamiah pada
pengkajian suatu masalah yang berkaitan dengan individu, fenomenal,
simbol-simbol, dokumen-dokumen, dan gejala-gejala sosial.10
Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat
penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci.
Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang
luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang
diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna
dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas,
untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi
sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data,
dan meneliti sejarah perkembangan.
Jenis Penelitian ini adalah Penelitian ini bersufat deskriptif yaitu
menganalisis, menggambarkan dan meringkas berbagai kondisi, situasi
dari berbagai data yang dikumpulkan dalam bentuk wawancara atau
pengamatan mengenai masalah yang diteleti di lapangan.11
1. Sumber Data
a. Yaitu sumber yang secara langsung memberikan data kepada
peneliti dari informan yang mengetahui secara jelas dan rinci
tentang masalah yang sedang diteliti. Informan adalah orang yang
dapat dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi
10
Dr. Eko Murdiyanto, Penelitian Kualitatif (Teori dan Aplikasi disertai contoh proposal),
h.19.
11
Bab III Metodologi Penelitian Diakses Dari: eaheses.uin-malang.ac.ad, Pada Tanggal 5
Februari 2024 pukul 9;24
dan kondisi dalam penelitian. Diantara informan yang masuk
dalam penelitian ini antara lain meliputi; tutor atau pengajar,
masyarakat sekitar dan warga belajar yang dianggap mampu
memberikan informasi yang jelas dan relevan.
b. Yaitu jenis data yang berasal dari bahan-bahan kepustakaan. Data
yang dikumpulkan oleh peneliti ini, sebagai penunjang dari
sumber pertamanya. Data sekunder itu, biasanya telah tersusun
dalam bentuk berupa dokumen-dokumen sekolah, majalah, buku,
jurnal, dan yang lainnya yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian.
2. Tehnik pengumpulan data
Berdasarkan pada jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif,
maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan
analisis dokumen, observasi, dan wawancara sehingga mudah untuk di
fahami.12 Teknik dan cara ini diperlukan unntuk mengumpulkan dan
mengolah data yang didapat dari lapangan sehingga diharapkan
penelitian ini berjalan dengan lancer dan sistematis. Dalam penelitian
ini metode pengumpulan data menggunakan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi.
a. Observasi
Observasi atau pengamatan langsung dari lapangan13
Pengamat berperan serta melakukan dua peranan sekaligus, yaitu
sebagai pengamat dan sekaligus menjadi anggota resmi dari
kelompok yang diamatinya Observasi atau pengamatan
merupakan salah satu teknik penelitian yang sangat penting.
Pengamatan itu digunakan karena berbagai alasan. Pengamatan
dapat diklasifikasikan atas pengamatan melalui cara berperan
serta, pada pengamatan tanpa peran serta pengamat hanya
melakukan satu fungsi, yaitu mengadakan pengamatan.
b. Wawancara
12
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D, (Bandung: Alfabeta
CV,2015), h.244
13
Raco Jr, Metode Penelitian Kualitatif (Jenis, Karakteristik Dan Keunggulannya),
(Jakarta: Pt Gramedia Widiasarana Indonesia, 2010), h112
Wawancara adalah acara untuk menangkap makna suatu
14
pengalamam. Merupakan salah satu teknik penelitian yang
sangat penting. Pengamatan itu digunakan karena berbagai
alasan. Pengamatan dapat diklasifikasikan atas pengamatan
melalui cara berperan serta, pada pengamatan tanpa peran serta
pengamat hanya melakukan satu fungsi, yaitu mengadakan
pengamatan. Teknik wawancara terstruktur digunakan sebagai
teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah
mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan
diperoleh.
c. Dokumentasi
Dokumentasi ialah metode mencari data mengenai hal-hal
yang berupa catatan, buku, transkip, surat kabar,prasasti, majalah,
notulen rapat, agenda serta foto-foto kegiatan.15Metode
dokumentasi dalam penelitian ini, dipergunakan untuk
melengkapi data dari hasil wawancara dan hasil pengamatan
(observasi). Metode dokumentasi, merupakan teknik
pengumpulan data dengan mempelajari data-data yang telah
didokumentasikan. Dari asal katanya, dokumentasi, yakni
dokumen, berarti barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan
metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis,
seperti buku-buku, majalah, peraturan-peraturan, dokumen,
notula rapat, catatan harian, dan sebagainya.
G. Tehnik Analis Data
Analisis data kualitatif dilakukan apabila data empiris yang
diperoleh adalah data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan
bukan rangkaian angka serta tidak dapat disusun dalam kategori/struktur
klasifikasi. Data bisa saja dikumpulkan dalam aneka macam cara
(observasi, wawancara, dokumentasi) dan biasanya diproses terlebih
dahulu sebelum digunakan (melalui pencatatan, pengetikan, penyuntingan,
atau menulis)sehingga mudah untuk difahami dan temuannya dapat
14
Raco Jr, Metode Penelitian Kualitatif (Jenis, Karakteristik Dan Keunggulannya), h89
15
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktek, hlm. 206.
diinformasikan kepada orang lain16, tetapi analisis kualitatif tetap
menggunakan kata-kata yang biasanya disusun ke dalam teks yang
diperluas, dan tidak menggunakan perhitungan matematis atau statistika
sebagai alat bantu analisis.
Kegiatan analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara
bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan
akan Terjadi secara bersamaan sebagai sesuatu yang saling jalin menjalin
merupakan proses siklus dan interaksi pada saat sebelum, selama, dan
sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar yang membangun
wawasan umum yang disebut “analisis data”.
1. Langkah Langkah Penelitian
a. Tahap Pra Lapangan
Tahap ini merupakan tahap awal penelitian, dimana peneliti
melakukan observasi terlebih dahulu ke tempat yang akan
dijadikan objek penelitian, sebelumnya peneliti meminta ijin
terlebih dahulu dari pihak sekolah tepatnya di MAN I lampung
timur.
Tahap ini diperlukan agar peneliti dapat mengenal tentang
latar belakang penelitian yang akan diteliti dan permasalahan
yang ada di sekolah tersebut. Dalam hal ini ada beberapa hal yang
dilakukan oleh peneliti yakni diantaranya seperti mengurus
perizinan melakukan penelitian, mencari gambaran objek yang
akan diteliti, dan lain sebagainya.
b. Tahap Penelitian/Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan penelitian dengan
mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian. Pada
tahap ini peneliti benar-benar melakukan pekerjaannya.
c. Tahap Analisis Data
Pada tahap ini, peneliti melakukan penafsiran terhadap data
yang sudah diperoleh pada tahap sebelumnya di lapangan. Selain
itu, pada tahap ini peneliti juga melakukan tes terhadap keabsahan
16
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta CV,
2015), h..244.
data yang diperoleh lalu selanjutnya akan di deskripsikan dalam
sebuah laporan penelitian.
d. Tahap Penarikan Kesimpulan
Pada tahap ini data yang telah dianalisis peneliti lalu ditarik
kesimpulan sebagai hasil dari penelitian yang telah dilakukan.
e. Tahap Penulisan Laporan
Pada tahap ini peneliti menggambarkan semua tentang
penelitian yang dilakukan dalam bentuk uraian mulai dari semua
perencanaan dari penelitian yang dilakukan, data-data yang
terkumpul dan juga analisis data yang dilakukan serta kesimpulan
dari penelitian yang dilakukan peneliti.

BAB II
KAJIAN LITERATUR

A. Informasi Digital
1. Pengertian informasi digital
Informasi adalah sesuatu yang mempengaruhi atau mengubah
status pikiran, dalam konteks ilmu informasi, informasi disalurkan
melalui media teks, dokumen, atau cantuman artinya apa yang
dipahami seorang pembaca dari teks atau dokumen.
Informasi merupakan data yang berasal dari fakta yang tercatat dan
selanjutnya dilakukan pengolahan menjadi bentuk yang berguna atau
bermanfaat bagi pemakainya. Informasi adalah hasil dari kegiatan
pengolahan data yang memberikan bentuk yang lebih berarti dari suatu
kejadian.17 Informasi adalah pengolahan data yang diinterprestasiskan
maupun diklasifikasi yang dipakai dalam proses untuk mengambil
keputusan.18
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, informasi adalah
kumpulan data yang telah diproses sehingga menghasilkan sesuatu
yang dapat dipahami dan dapat berguna serta bermanfaat bagi
penerimanya sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi kehidupan
pemakai informasi.
2. Ciri-ciri informasi digital
a. Dapat diproduksi ulang
Tidak seperti halnya buku fisik biasa, onjek informasi digital
dapata disalin beberapa kali tanpa kehilangan atau mengurangi
struktur informasi tesebut.

b. Fleksibel
Informasi digital bahkan dapat digunakan untuk mengontrol
pergerakan di dunia fisik melalui actuator yang di control langsung
oleh digital.
c. Mudah untuk dimodifikasi

17
Rhoni Radin, Informasi dalam Konteks Sosial Budaya, (Depok: PT Rajagrafindo Persada,
2020), h. 2.
18
Dedy Rahman Prehanto, Konsep Sistem Informasi, (Surabaya: Scopindi Media Pustaka,
2020), h.12.
Maksudnya dalam memodifikasi adalah mudah untuk diedit dan
di rubah sesuai kebutuhan pengguna informasi.
3. Perkembangan Tekhnologi dan Informasi
Perkembangan teknologi informasi di Indonesia sangat
dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya manusia dalam memahami
komponen teknologi informasi. Untuk membangun fasilitas IT,
Indonesia masih sangat mengandalkan investor.
Perkembangan teknologi dijaman sekarang ini sangatlah canggih
dan pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi dimasa
ini, dengan yang sederhana maupun yang menghebohkan dunia.
Teknologi sudah ada sejak jaman dahulu, yaitu jaman romawi kuno.
Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan terus
berevolusi hingga sekarang yang semakin canggih dan mendunia.
Perkembangan tehnologi semakin maju, dahulu yang handphone hanya
digunakan untuk telepon dan sms untuk sekedar menanya kabar,
sekarang ini handphone tidak hanya bisa telepon dan sms, akan tetapi
di sekarang ini bisa juga menjadi sebuah komputer mini yang canggih,
bisa menjadi tv juga dengaadanya smartphone.19
Tidak dapat disangkal bahwa salah satu penyebab utama
terjadinya era globalisasi yang datangnya lebih cepat dari dugaan
semua pihak adalah karena perkembangan pesat teknologi informasi.
Implementasi internet,electronic commerce, electronic data
interchange, virtual office,telemedicine, intranet, dan lain sebagainya
telah menerobos batas-batasfisik antar negara. Penggabungan antara
teknologi komputer dengan telekomunikasi telah menghasilkan suatu
revolusi di bidang sistem informasi. Data atau informasi bahan
belajar yang pada jaman dahuluharus memakan waktu berhari-hari
untuk diolah sebelum dikirimkan kesisi lain di dunia, saat ini dapat
dilakukan dalam hitungan detik.
Secara garis besar, ada tiga periode atau era perkembangan
sistem informasi, yang dimulai daripertama kali diketemukannya
19
Kompasiana.com/shadam34363/6102d32a6e383365be68f042/artikel-perkembangan-
teknologi-informasi-di-indonesia, di akses pada tanggal 29 januari 2024
komputer hingga saat ini. Ketiga era tersebutyakni era komputerisasi,
era teknologi informasi, dan era globalisasi informasi, terjadi tidak
hanya karena dipicu oleh perkembangan teknologikomputer yang
sedemikian pesat, namun didukung pula oleh teori-teoribaru mengenai
manajemen modern. Ahli-ahli manajemen dan organisasi seperti Peter
Drucker, Michael Hammer, Porter, sangat mewarnai pandangan
manajemen terhadap teknologi informasi di era modern
Secara khusus untuk Indonesia, kemajuan di bidang teknologi
ini sangat berdampak terhadap berbagai aspek. Aspek tersebut
diantaranya di sektor ekonomi dan juga sosial. Berdasarkan data
dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia
(Menkominfo), salah satu dari jajaran Menteri Republik Indonesia
tersebut menyatakan bahwa Indonesia sebagai salah satu negara
yang masyarakatnya terbanyak mengakses Internet di dunia. Selain
itu, ada juga sebuah lembaga riset menyebutkan bahwa Indonesia
merupakan peringkat ke lima dalam daftar pengguna smartphone
terbesar di seluruh dunia. Di dalam data tersebut juga disebutkan
bahwa Indonesia menduduki posisi 5 besar dengan pengguna aktif
internet yakni sebanyak 47 juta atau sekitar 14% dari seluruh total
pengguna ponsel.
Teknologi informasi dan komunikasi tidak terlepas dengan
kehidupan manusia. Sejak dahulu penggunaan media komunikasi telah
dipakai dan hingga kini terus berkembang. Perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi saat ini memudahkan siapapun untuk
mengakses dan menggunakan media ini. Namun tidak dapat kita
pungkiri, media teknologi ini sangat terintegrasi dengan semua
kegiatan yang kita lakukan. Menyatakan bahwa Manusia
menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan akalnya ia
ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik dan ingin menjalin
hubungan dengan masyarakat sosial lainnya. Perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi ini tidak hanya berpengaruh terhadap media
itu sendiri, tetapi juga mempengaruhi konsumsi masyarakat terhadap
media. Teknologi komunikasi dan informasi memiliki peran dan
dampak dalam berbagai aspek kehidupan. Pesatnya perkembangan
media teknologi informasi dan komunikasi ini membuat kita sangat
bergantung pada tehnologi terutama internet. Tetapi tidak semua media
teknologi ini memiliki pengaruh yang baik bagi penggunanya.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Informasi Digital
a. Faktor Sosial
Faktor sosial sebagai internalisasi individu dari referensi
kelompok budaya subyektif dan mengkhususkan persetujuan antar
pribadi bahwa individu telah berusaha dengan yang lain pada
situasi sosial khusus. Budaya subyektif berisi norma (norm), peran
(role) dan nilai-nilai (values). Faktor-faktor sosial yaitu sebagai
proses internalisasi individu sesuai aturan budaya subjektif
kelompoknya serta kesepakatan interpersonal tertentu yang telah
dijalinnya dengan individu-individu lain dalam situasi sosial
tertentu.20
b. Faktor Effect
Faktor affect sebagai perasaan gembira, kegirangan hati,
kesenangan atau depresi, kemuakan, ketidaksenangan dan benci
yang berhubungan dengan individu tertentu dalam Komunikasi
teknologi informasi.21
c. Faktor Kompleksitas
Kompleksitas didefinisikan sebagai tingkat inovasi yang
dirasakan seperti sukar secara relatif untuk memahami dan
menggunakan.
d. Faktor Kosekuensi Jangka Panjang
Komponen selanjutnya dari persepsi pemanfaatan teknologi
informasi didefinisikan sebagai konsekuensi jangka panjang
penggunaan (long-term consequences of use). Konsekuensi jangka

20
Irma Salamah, Rd. Kusumanto , Hj. Lindawati, Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi Dosen Politeknik Negeri Sriwijaya, Stmik
Amikom Yogyakarta, 10 Februari 2018, h.34.
21
Irma Salamah, Rd. Kusumanto , Hj. Lindawati, Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi Dosen Politeknik Negeri Sriwijaya, h.35.
panjang diukur dari output yang dihasilkan apakah mempunyai
keuntungan di masa yang akan datang, seperti peningkatan
fleksibilitas dalam perubahan pekerjaan atau meningkatkan
kesempatan untuk pekerjaan yang lebih baik. Hal ini adalah hasil-
hasil yang harus dibayar dimasa mendatang, seperti meningkatnya
fleksibilitas untuk merubah pekerjaan atau meningkatnya peluang
untuk pekerjaan yang lebih berarti.22
5. Model Model Teori Informasi Digital
a. Model Kognitif
Model Kognitif adalah kerangka teoritis untuk memahami
bagaimana pikiran bekerja. Ini adalah studi psikologi yang
berfokus pada proses mental yang berada di balik perubahan
perilaku. Perubahan perilaku yang diamati digunakan untuk
menginformasikan apa yang terjadi di dalam pikiran pelajar.
Model kognitif adalah salah satu model prosesor interaksi
manusia yang bertujuan untuk menghitung waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan beberapa task. Metode pemodela
kognitif adalah suatu metode cara untuk mengevaluasi kegunaan
suatu produk atau hasil.23
Metode pemodelan kognitif adalah salah satu model
prosesor manusia yang bertujuan untuk menghitung waktu
yang dibutuhkan untuk melakukan beberapa task. Metode
pemodelan kognitif yaitu salah satu cara untuk mengevaluasi
kegunaan dari produk atau hasil.
Metode lainnya dari model kognitif yaitu GOMS,
desain parallel dan Interaksi manusia dan komputer. Metode
pemodelan dari nilai prosesor manusia memungkinkan
manusia dalam perancangan sistem untuk memprediksi kinerja
yang berkaitan dengan waktu yang dibutuhkan untuk

22
Irma Salamah, Rd. Kusumanto , Hj. Lindawati, Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi Dosen Politeknik Negeri Sriwijaya, h.35
23
Mailia Putri Utami, Pemanfaatan Desain Interaksi Antar Muka Pengguna Dengan
Implementasi Model Goms Pada Aplikasi Mobile Elma, Jurnal System Teknologi Dan Informasi
Unlvrab, Politeknik STMI Jakarta, Vol.8, No 1, 2023, h.19.
penyelesaian tugas tanpa perlu adanya percobaan berulang
kali.Metode pemodelan kognitif adalah salah satu model
prosesor manusia yang bertujuan untuk menghitung waktu
yang dibutuhkan untuk melakukan beberapa task.
Metode pemodelan kognitif yaitu salah satu cara untuk
mengevaluasi kegunaan dari produk atau hasil. Metode lainnya
dari model kognitif yaitu GOMS, desain parallel dan
Interaksi manusia dan komputer. Metode pemodelan dari nilai
prosesor manusia memungkinkan manusia dalam perancangan
sistem untuk memprediksi kinerja yang berkaitan dengan
waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas tanpa perlu
adanya percobaan berulang kali.Metode pemodelan kognitif
adalah salah satu model prosesor manusia yang bertujuan
untuk menghitung waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
beberapa task. Metode pemodelan kognitif yaitu salah satu cara
untuk mengevaluasi kegunaan dari produk atau hasil. Metode
lainnya dari model kognitif yaitu GOMS, desain parallel dan
Interaksi manusia dan komputer. Metode pemodelan dari nilai
prosesor manusia memungkinkan manusia dalam perancangan
sistem untuk memprediksi kinerja yang berkaitan dengan
waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas tanpa perlu
adanya percobaan berulang kali.
b. Model Sosial
Model sosial merupakan sumberdaya yang berada pada
jaringan sosial masyarakat, dan dapat mempengaruhi tindakan
individu tertentu modal sosial adalah kumpulan sumber daya
aktual dan potensial, yang terkait dengan kepemilikan jaringan
yang tahan lama dari hubungan saling kenal atau pengakuan yang
relatif terlembaga. modal sosial mencakup beberapa aspek
struktur sosial dan memfasilitasi tindakan tertentu oleh individu
dalam struktur tersebut. Modal sosial menunjukkan ciri-ciri
struktur sosial, seperti jaringan, norma, dan kepercayaan sosial,
yang memfasilitasi koordinasi dan kerja sama untuk keuntungan
bersama.
Model yang didasarkan pada teori interaksi sosial berasal
dari teori belajar Gestalt. Menurut teori ini, obyek atau peristiwa
tertentu akan dipandang sebagai suatu keseluruhan yang
terorganisasikan. Jadi makna suatu obyek terletak pada
keseluruhan bentuk, bukan bagian-bagiannya.24
Model sosial mencakup informasi, kepercayaan, dan norma
timbal balik yang melekat dalam jaringan sosial. modal sosial
sebagai jumlah sumber daya aktual dan potensial yang tertanam
di dalamnya, tersedia melalui, dan berasal dari jaringan hubungan
yang dikelola oleh individu atau unit sosial.
c. Model Pengambilan Keputusan
Model Pengambilan Keputusan adalah percontohan yang
mengandung unsur yang bersifat penyederhanaan untuk dapat
ditiru ( jika perlu ). Pengambilan keputusan itu sendiri merupakan
suatu proses beruntun yang memerlukan penggunaan model
secara tepat.
Desicion making (Pengambilan Keputusan) adalah sebuah
mekanisme dalam melakukan penilaian dan menyeleksi sebuah /
beberapa pilihan. Ketetapan desicion making dirumuskan setelah
menjalani beberapa proses perhitungan rasional dan peninjauan
alternatif.25
Dalam mengambil keputusan ada hal-hal yang diperhatikan
yaitu kegagalan dan keberhasilan. Memperlajari kegagalan sama
pentingnya dengan mempelajari keberhasilan, karena kegagalan
merupakan awal dari kesuksesan. Jika tidak ada kata gagal maka
tidak ada yang bisa dikatakan berhasil maka dari itu penting
untuk kita belajar dari kegagalan. Suatu keputusan yang diambil

24
Ade Koesnandar, Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif Berbasis Teknologi
Informasi Dan Komunikasi (Tik) Sesuai Kurikulum 2013, Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol: 08/01
Juli 2020, h.38.
25
Rizky Eka Febriansah, S.Mb., M.SM, Dewi Ratiwi Meiliza, SE. MM., Teori
Pengambilan Keputusan, (Sidoarjo, Jawa Timur: UMSIDA Press, 2020), h.2
merupakan sebuah pilihan. Alternatif-alternatif yang ada penting
untuk kita pertimbangkan dalam mengambil sebuah keputusan
dalam mengambil keputusan sebaiknya dapat memperkirakan
kemungkinan yang akan terjadi, menghitung hasil yang akan
diperoleh, dan menempatkan tujuan dan berbagai sasaran yang
ingin dicapai. Dengan mempelajari pengambilan keputusan dapat
memperkirakan kemungkinan yang akan terjadi, menganalisis
hasil yang baik. Untuk melaksanakannya maka harus mengetahui
berbagai model dan teknik pengambilan keputusan sehingga
apabila diterapkan dapat mendatangkan hasil yang baik yang
sesuai dengan yang diharapkan.
B. Remaja
1. Pengertian remaja
Remaja adalah restrukturisasi kesadaran,26 usia dimana individu
menjadi terintregasi kedalam masyarakat dewasa usia dimana merasa
bahwa dirinya tidak berada dibawah orang yang kebih tau darinya
melainkan mereka merasa derajatnya sama bahkan setara. Masa remaja
dapat dilihat dari tanda-tanda pubertas dan berlanjut sampai matangnya
seksualnya, telah mencapai tinggi badan yang maksimal serta
tumbuhnya mental secara penuh.
Remaja sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak kemasa
dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai
tercapainya kematangan,biasanya dari mulai usia 10 tahun sampai usia
22 tahun. Remaja sendiri adalah sekelompok minoritas yang memiliki
kesenangan sendiri dan merasa memiliki dunianya sendiri.
Remaja sebagai awal kehidupan yang memiliki karaktristik
biologis , kognitif dan sosial dari perubahan pola yang sebelumnya
yautu anak-anak ke dewasa, remaja juga sebutan bagi seseorang yang
masih dalam rentan waktu pubertas. Pubertas ialah perubahan hormone
yang berlangsung di awal masa remaja sementara itu belum ada
penelitian ilmiah yang mengkaji batas umur remaja. Oleh karena itu

26
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, (Jakarta: Raja Grafindo Prsada, 2003),h. 11
masih banyak sekali perkembangan yang berubah-ubah yang di alami
oleh remaja dalam masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa27
Hakikat remaja dimaknai secara berbeda-beda dalam berbagai
budaya terutama berkenaan dengan peran dan posisi remaja di keluarga
dan masyarakat. Muncul tuntutan baru masyarakat terhadap remaja. Di
perkotaan masa remaja berlangsung lebih lama karena kehidupan kota
lebih majemuk dan kompleks, sebaliknya di pedesaan masa remaja
berlangsung lebih singkat karena remaja ikut bekerja yang mestinya
dilakukan orang dewasa. Artinya remaja di pedesaan dituntut memikul
tanggung jawab lebih besar dibanding dengan remaja di perkotaan.
Jiwa arogan yang ada pada diri remaja harus di perhatikan, oleh
karnanya para remaja dapat mencari penegasan diri untuk menentukan
bahwa dirinya berbeda, dan merupakan proses yang penting dalam
tahap-tahap pembentukan kepribadian, perkembangan psikologi pada
remaja yaitu pada konsep diri perkembangan moral, religi tersebut
dapat mengendalikan tingkah laku para remaja dan mengatur pola fikir
remaja agar tidak dapat melakukan hal yang bersimpangan dengan
norma agama.
Di dalam diri remaja terdapat dua proses untuk dapat menjadi
perubahan terhadap sikap remaja yaitu pertumbuhan dan kematangan,
factor lingkungan, keluarga dan serta lingkungan tempat belajar juga
sangat berpengaruh bagi proses pertumbuhan remaja Perkembangan
dapat dicapai karena adanya proses belajar dan proses belajar hanyalah
munkin berhasil jika ada kematangan.28 Sebagai individu yang sedang
mencari jati diri, remaja berada pada situasi psikologis antara ingin
melepaskan diri dari orang tua dan perasaan masih belum mampu untuk
mandiri.
Perilaku jiwa yang sesungguhnya muncul pada masa remaja,
dimana remaja tidak hanya melakukan sesuattu dengan standar sosial
saja tapi juga melaksanakan hal tersebut secara sukarela yang disertai

27
Panut Panuju, Psikologi Remaja, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1999) Hal 39
28
Mohammad Ali & Mohammad Asrori, Psikologi Remaja, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),
11
dengan tanggung jawab pribadi untuk tindakan masing-masing.
Perkembangan intelek sering juga dikenal di dunia psikologi maupun
pendidikan dengan istilah perkembangan kognitif.
2. Perilaku remaja
Perilaku merupakan manifestasi kehidupan psikis. Sebagaimana
yang diketahui bahwa perilaku atau aktivitas yang ada pada individu
atau organisme itu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagi akaibat
dengan adanya stimulus atau rangsang yang mengenai individu atau
organisme itu. Perilaku adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri”
Dari pandangan bilogis, perilaku merupakan suatu kegiatan tau
aktifitas organism yang bersangkutan. “peilaku adalah tindakan atau
perbuatan suatu organism yang dapat di amati bahkan dapat dipelajari.”
Dalam Islam, remaja sering disebut masa akil baligh. Dalam masa
ini, seseorang telah diwajibkan untuk menunaikan ibadah wajib dan
menghindari larangan-larangan-Nya. Pada prosesnya, fisik, kecerdasan
kognitif dan psikososial jelas mengalami perkembangan dibandingkan
masa anak-anak. Dalam menunaikan ibadah wajib, remaja dinilai sudah
waktunya untuk melaksanakan ibadah layaknya berpuasa dan shalat.
Bahkan remaja dianggap sudah mandiri untuk membayarkan zakat
meskipun secara finansial masih disokong oleh orang tuanya. Adapun
prilaku remaja yang harus di tekankan pada hidupnya menurut islam
ialah:
a. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Remaja
1) Faktor Internal
a) Kontrol Diri Yang Lemah
Kontrol diri yang lemah terjadi karena kenakalan remaja
dapat digambarkan sebagai bentuk kegagalan mengembangkan
kontrol diri dalam tingkah laku remaja. Beberapa anak dalam
mengembangkan kontrol diri yang seharusnya sudah diterima
ketika mengalami proses pertumbuhan. Oleh karena itu kontrol
diri yang lemah menjadi pengaruh remaja melakukan perilaku
menyimpang. Menurut Kartono anak-anak remaja yang
melakukan kejahatan atau melakukan perilaku menyimpang
pada umumnya kurang memiliki kontrol diri tersebut dan suka
menegakkan standar tingkah laku sendiri disamping
meremehkan keberadaan orang lain
b) Kurangnya Pemahaman Tentang Agama
Sudah menjadi kejadian yang ada didunia di mana segala
sesuatu hampir dapat dicapai dengan ilmu pengetahuan,
sehingga keyakinan beragama mulai terdesak. Kepercayaan
kepada allah SWT tinggal simbol, larangan-larangan dan
suruhan-suruhan allah SWT. tidak diindahkan lagi. Dengan
kurangnya pemahaman tentang agama pada seseorang maka
hilanglah kekuatan pengontrol yang ada di dalam dirinya
sehingga terjerumus kedalam perilaku menyimpang. Dengan
demikian satu-satunya alat pengawas dan pengontrol moral
yang dimiliki adalah masyarakat dengan hukum dan
peraturannya.
2) Faktor External
a) Pengaruh Lingkungan Sekolah
Perkembangan remaja sangat di pengaruhi oleh lingkungan
tempat tinggalnya, misalnya remaja berteman dengan orang
yang nakal maka dia akan ikut nakal juga begitu juga
sebaliknya Karena remaja masih sangat rentan terhadap
perilaku yang ada di tempat tinggalnya. Lingkungan
masyarakat merupakan kondisi tempat tinggal yang turut
mempengaruhi pola pikir dan berkembangnya jiwa remaja.
Bentuk salah satu manifestasi dan penentangan terhadap
lingkungan adalah geng remaja. Saat ini geng remaja telah
menjurus pada hal-hal yang negatif, seperti perkelahian masal,
minum-minuman keras (alkohol, Komix). Narkoba,
melakukan kejahatan seksual dan perampokan.

b) Keutuhan Keluarga
Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan dan
perilaku reamaja ialah faktor keutuhan keluarga, yang
dimaksud dengan faktor keutuhan keluarga ialah keutuhan
dalam struktur keluarga, yaitu di dalam keluarga itu ada ayah,
ibu dan ana-anak. Apabila tidak ada ayah atau ibu keduanya
tidak ada, maka struktur keluarga itu tidak utuh lagi. Apabila
ayah atau ibunya jarang pulang kerumah atau berbulan-bulan
meninggalkan rumah, karena tugas-tugas lai, maka struktur
keluarga itu pun sebenarnya tidak utuh lagi. Begitu pula
apabila orang tuanya bercerai, maka keluarga itu pun tidak
utuh lagi.29 Dalam proses perkembangan remaja membutuhkan
keluarga karena keluarga merupakan unit sosial terkecil yang
pertama ditemuinya. Perkembangan remaja sangatlah
bergantung terhadap bimbingan dari orang tuanya. Bagi
remaja yang kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya
maka dia akan melakukan perilaku menyimpang. Oleh karena
itu keutuhan keluarga sangat berpengaruh terhadap
perkembangan remaja.
c) Pengaruh Teman Sebaya
Lingkungan sosial yang dimaksud adalah teman sebaya.
Teman sebaya merupakan lingkungan bergaul seorang anak
dan melalui interaksi dengan teman sebaya, individu akan
berkenalan dan mulai bergaul dengan teman-teman dengan
pola perilaku yang berbeda-beda. Sehingga melalui interaksi
inilah masing-masing individu akan saling memahami
keinginan-keinginan dan tidak jarang individu akan
membentuk kelompok-kelompok. Jika perilaku teman-teman
sebayanya telah dirasa cocok, pergaulan teman sebaya dapat
mempengaruhi perilaku remaja. Perilaku tersebut bisa berupa
perilaku positif dan dapat pula berupa perilaku negatif30
3. Jenis-Jenis Perilaku Remaja
29
Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 20017), hal. 239.
30
Sofyan Wilis, Remaja dan Masalahnya, (Bandung: Alfabeta,2012), hal . 66
Kenakalan remaja mengatakan Juvenille Delinquency
secara estimologis dapat diartikan sebagai kejahatan anak, akan
tetapi pengertian tersebut memberikan konotasi yang cenderung
negative atau negative sama sekali. Atas pertimbangan yang lebih
moderat dan mengingat kepentingan subyek, maka beberapa
ilmuwan memberanikan diri untuk mengartikan Juvenille
Delinquency sebagai kenakalan remaja.
Ada banyak sekali jenis kenakalan yang telah dilakukan
remaja pada saat ini, oleh karena itu ada pengelompokkan
kenakalan remaja di dalam seperti yang diungkapkan Sudarsono:
1. Kejahatan dengan kekerasan, termasuk didalamnya
pembunuhan dan penganiayaan.
2. Kejahatan Pencurian, baik itu pencuriana biasa maupun
pencurian dengan pemberatan.
3. Penggelapan.
4. Penipuan.
5. Pemerasan.
6. Gelandangan.
7. Pemerkosaan.
8. Kejahatan Narkotika, termasuk didalamnya memakai dan
mengedarkan narkotika.
4. Dampak teknologi informasi terhadap remaja
a. Dampak positif
Banyak sekali dampak positif dari perkembangan teknologi
ini bagi remaja salah satunya mengerjakan tugas dengan mudah
menggunakan laptop ataupun handphone, remaja dapat dengan
mudah memulain bersosialisasi dan mengetahui berita-berita yang
sedang beredar diluar sana, remaja juga dapat memanfaatkan
teknologi untuk memulai berbisnis online. Memudahkan untuk
berkomunikasi dan memeperoleh informasi dari internet dengan
cepat sehingga tidak tertinggal berita-berita terkini.
Perkembangan teknologi dan informasi berkembang
dengan sangat pesat yang dapat menghubungkan komunikasi antar
manusia diberbagai belahan dunia yang tidak mengenal ras, kelas
ekonomi. Munculnya berbagai media sosial seperti Facebook,
Twitter, Instagram dan Tiktok yang digandrungi remaja membawa
banyak manfaat yang didapatkan.31
Memudahkan dalam berkomunikasi dan memperoleh
informasi dengan internet menghubungkan jutaan manusia diseluruh
dunia, tanpa mereka mengetahui keberadaan lawan komunikasinya.
b. Dampak negative
Dampak negative dari perkembangan teknologi adalah
tidak meratanya penyebaran informasi serta kurang nya pesan-pesan
yang berisi edukasi, terjadinya manipulasi informasi, terjadinya
penyalahgunaan hak cipta serta dapat meninfasi privasi
pribadi.Memunculkan kejahatan baru yang sebelunya belum ada
sebelum munculnya internet dan teknologi seperti judi online dan
prostitusi online. Membantu mudahnya masuk budaya-budaya barat
yang tergolong sebagai budaya yang negative dan mempermudah
penyebaran nilai-nilai pornografi.
Perkembangan teknologi informasi pada saat ini sangat
pesat, berbagai kemajuan dapat kita temukan di mana saja dengan
sangat mudah seiring denganberjalannya zaman alat teknologi
dapat ditemukan dengan berbagai model dan kegunaanya diantara
lain internet, handphone, twiter, facebook dan lain sebagainya.
C. Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian yang penulis akan teliti ini, ada penelitia yang
relevan sebagai bahan acuana penulis antara lain yaitu:
1 Rujuakan yang pertama dari peneliti Nesy Aryani Fajrin (2013) skripsi
S1 lulusan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
dengan judul “Pengaruh Penggunaan Handphone Terhadap Pola
Pemikiran Remaja di Era Globalisasi”. Jenis penelitian skripsi ini
31
Alcianno G. Gani Pengaruh Media Sosial Terhadap Perkembangan Anak Remaja. Jurnal
Mitra Manaj. Vol. 7, (2020), hal.32.
adalah field research atau penelitian lapangan, dengan menggunakan
teknik pengumpulan data yang berupa wawancara, observasi dan
dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa remaja di
Pedukuhan II Dukuh Kilung yang memiliki handphone sangat
berpengaruh terhadap pola pemikiran mereka.Kemajuan teknologi
menciptakan nilai-nilai, norma, kebudayaan, gaya hidup dan ideologi
baru bagi remaja dan masyarakat desa. Mereka menjadi malas untuk
bersosialisasi, lunturnya jiwa sosial, perubahan pola interaksi sehingga
tidak ada bedanya antara masyarakat pedesaan dengan masyarakat
kota. Menggeser jati diri mereka yang memiliki norma serta budi
pekerti yang luhur bahkan kemerosotan moral sehingga menimbulkan
pola pemikiran baru dalam segi kehidupan sehari- hari dan segi
keagamaan mereka, ini merupakan akibat dari adanya alat- alat
konsumsi baru salah satunya adalah handphone
2 Rujukan penelitian yang kedua dari Ina Astari Utaminingsih (2006)
skripsi S1 lulusan Institut Pertanian Bogor dengan Judul “Pengaruh
Penggunaan Ponsel Pada Remaja Terhadap Interaksi Sosial Remaja”.
Penelitian ini merupakan jenis deskriptif korelasional. Penelitian
deskriptif korelasional dapat memastikan berapa besar pengaruh yang
disebabkan oleh satu variabel dalam hubungannya dengan variasi
yang disebabkan oleh variabel lain (Rakhmat, 2005). Pendekatan
penelitian adalah kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian
adalah data kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Data
kuantitatif dilakukan dengan metode survei, yaitu melalui kuisioner
sebagai instrumen utama penelitian. Sedangkan data kualitatif sebagai
pendukung penelitian melalui wawancara untuk mendapatkan
keterangan tambahan dari responden. Penelitian dilakukan di Sekolah
Menengah Umum Negeri (SMUN) 68 Salemba, Jakarta Pusat, DKI
Jakarta. Hasil penelitian ini adalah penggunaan ponsel tidak
mempengaruhi interaksi remaja secara tatap muka. Penggunaan ponsel
remaja (laki-laki maupun perempuan) memang cenderung tinggi.
Tetapi dalam hal interaksi tatap muka antara remaja dengan
lingkungan sosialnya tetap saja cenderung kurang. Dapat disimpulkan
bahwa interaksi remaja tersebut tidak hanya disebabkan oleh tingkat
penggunaan ponsel yang tinggi. Banyak terdapat faktor-faktor lainnya
dalam karakteristik remaja, seperti semakin tingginya beban akademik,
mulai mengkonsumsi media-media massa atau teknologi dengan
tinggi serta cenderung lepas dengan lingkungan sosial keluarganya.
Dengan begitu terlihat bahwa memang kelompok usia remaja
cenderung kurang interaksinya secara tatap muka dengan lingkungan
sosialnya.
3 Rujukan penelitian yang ke tiga yaitu asmaul islamiyah (2018) Skripsi
(Dampak teknologi informasi terhadap prilaku keagamaan bagi remaja
di menganti gresik) di susun oleh asmaul islamiah program studi
agama-agama fakultas ushuluddin dan filsafat inuversitas islam negri
sunan ampel Surabaya, Metodologi yang digunakan dalam penelitian
ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskritif. Berdasarkan
temuan hasil penelitian didapati bahwasanya Dampak teknologi
informasi terhadap perilaku keagamaan pada remaja di desa Menganti
Dampak negatif seperti kecanduan teknologi tercatat 3 remaja yang
sangat sulit dipisahkan dari gadget, pastinya mempengaruhi ibadahnya
yang selalu absen, tingkah laku dilihat dengan bersosialisasi kurang
menghargai seseorang secara langsung. Dampak Positif teknologi
melalui jejaring sosial hampir seluruh remaja menciptakan menjaga
Silahturahmi secara tidak langsung, dengan menggunakan jejaringan
sosial seperti Instagram dan lain sebagainya dapat berinteraksi dengan
sahabat atau keluarganya meskipun jarak diantara mereka sangat jauh.
Ini merupakan sebuah bukti bahwa jejaringan sosial bisa dijadikan
media untuk selalu menjaga silaturahmi antara satu pengguna dengan
pengguna yang lain.
4 Rujukan penelitian yang ke empat yaitu Kursiwi (2016) skripsi S1
lulusan Universitas Islam Negeri Jakarta dengan Judul “Dampak
Penggunaan Gadget Terhadap Interaksi Sosial Mahasiswa Semester V
(Lima) Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN)
Jakarta. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode pendekatan kualitatif deskritif. Berdasarkan
temuan hasil penelitian didapati bahwasanya terdapat dampak positif
dan negatif dalam penggunaan gadget pada mahasiswa. Dampak
positif pengguaan gadget meliputi: memudahkan mahasiswa menjalin
komunikasi dengan orang yang jauh, dan memudahkan mahasiswa
memperoleh informasi perkuliahan secara cepat. Adapun dampak
negative penggunaan gadget meliputi: mahasiswa mengalami
disfungsi sosial, intensitas interaksi langsung dengan mahasiswa lain
berkurang, mahasiswa kurang peka terhadap lingkungan sekitar,
kualitas interaksi langsung sangat rendah, mahasiswa jarang
melakukan komunikasi langsung (tatap muka) dan mahasiswa menjadi
konsumtif.
5 Rujukan penelitian yang kelima yaitu Wandistra 2018 skripsi S1
lulusan Universitas Islam Negri (UIN) Raden Intan Lampung dengan
judul “dampak teknologi komunikasi terhadap moralitas remaja”
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
pendekatan kualitatif deskritif. Berdasarkan temuan hasil penelitian
didapati bahwasanya terdapat Penggunaan teknologi komunikasi
handphone dikalangan remaja di Pekom Kota Agung kecamatan Kota
Agung Kabupaten Tanggamus sangat mendominan, hampir semua
remaja rata-rata aktif dalam menggunkan handphone yang membuat
remaja lupa waktu dan tempat dalam penggunaannya. Moral remaja
yang menurun terjadi diakibatkan remaja yang tidak tau waktu dan
tempat dalam memanfaatkan handphonenya dan menggunkan
handphone hanya sekedar untuk hiburan dan kesenangan sehingga
melalai kan waktu untuk solat, belajar bahkan sedang berbicara dengan
orang yang lebih tua mereka tetap menggunakan handphone.
BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah singkat MAN 1 Lampung timur


Man 1 lampung timur berdiri sejak tahun 1968, awal di bangunnya
madrasah ini diberi nama sekolah persiapan institut agama islam negeri
(SPIAIN) Metro. Madrasah ini bediri atas semangat dari masyarakat
muslim lampung tengah untuk memiliki sekolah setara SLTA yang berciri
khas agama islam. Pada tahun 1970 madrasah ini berubah menjadi
Madrasah Aliyah Agama Islam Negri (MAAIN) yang mengiduk ke
MAAIN tanjung karang yang sekarang berubah menjadi MAN 1 bandar
lampung.
Tahun 1978, madrasah ini berubah menjadi madrasah aliyah negeri
(MAN) metro lampung tengah, berdasarkan SK mentri Agama RI tanggal
30 November 1978. Pada tahun 1982 masa kepemimpinan Hi. Sanuri, BA,
man metro mampu membeli sebidang tanah seluas 1000 m2 dan
mendirikan bangunan di atasnya sehinghga pada tahun 1983 MAN metro
pindah ke lokasi dari MAN metro kelokasi baru di desa banjarejo 38B
Batanghari kanupaten lampung tengah.
Tahun 1992 masa kepemimpinan Machrudi, MAN 1 metro
lampung tengah mengembagkan pola pendidikan boarding schoolyang di
beri nama dengan madrasah aliyah kelas khusus (MAKK). Semua siswa
yang masuk seleksi MAKK wajib tinggal di asrama (pondok)
Pada tahun 1999 kabupaten lampung tengah diadakan pemekaran
wilayah pemerintahan menjadi kabupaten lampung timur maka dari siti
MAN 1 metro lampung tengahmasuk kedalam wilayah kecamatan batang
hari kabupaten lampung timur sehingga sekarang menjadi Man 1 lampung
timur.
Tahun 2005 pada kepemimpinan Drs. H. MOH. LUTHFIE AZIZ
HF, MAAK (boarding school) man 1 metro mendapatkan piagam
pendirian pondok pesantren dengan nama pondok modern AL-KAHFI
banjarejo. Pemberian piagam pondok pesantren ini dengan harapan agar
kelas asrama (boarding school) yang ada di MAN 1 lampung timur lebih
mendapatkan dukungan dan perhatian dari masyarakat, pemerintah daerah
ataupun Pemerintah pusat serta perguruan tinggi favorit dalam penjaringan
siswa berprestasi dan fasilitas penunjang kegiatan pembelajaran. Nama
MAN 1 lampung timur secara resmi digunakan sejak 17 septmber 2014
berdasarkan KMA NO0 157 tahun 2014 yang awalnya adalan MAN 1
metro lampung timur.
Kepemimpinan MAN 1 lampung timur dilanjutkan oleh Drs. Imam
sakroni secara definitive 6 februari 2016 yang sebelumnya di pimpin oleh
Drs. H. MOH. LUTHFIE AZIZ HF yang memasuki masa pension. Dan
mulai dari tahun 2021 kepemimpinan MAN 1 lampung timur di lanjutkan
oleh Bpk. Haji rubangi, M. Pd. I sampai dengan saat ini.
B. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian yang peneliti ambil ialah di MAN 1 Lampung
timur yang terletak di Jalan Kampus No. 38 Banjarejo, Kecamatan
Batanghari, Kab Lampung Timur, Prov Lampung
C. Sistem menejemen
System menejemen di man 1 lampung timur adalah sebagai
berikut:
1. Data kepemmpinan kepala sekolah
2. Program kerja
3. Data tenaga guru
4. Jumlah peserta didik
5. Jumlah sarana pra sarana/ fasilitas
6. Extrakulikuler
7. Struktur organisasi

D. Struktur organisasi

STRUKTUR ORGANISASI MAN 1 LAMPUNG TIMUR

Anda mungkin juga menyukai