Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP

GENERASI MILENIAL

HELMI NUGRAHA
17416286206042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVRSITAS BUANA PERJUANGAN
KARAWANG
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................1


B. Identifikasi Masalah ................................................................................4
C. Pembatasan Masalah................................................................................4
D. Rumusan Masalah ...................................................................................4
E. Tujuan Penelitian .....................................................................................4

BAB II KAJIAN PUSTAKA.............................................................................5

A. Deskripsi Konseptual................................................................................5
1. Media Sosial ......................................................................................5
2. Generasi Milenial...............................................................................6

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................9

i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Era digital merupakan era dimana pengaplikasian internet ada di segala
bidang, hal ini menuntut masyarakat dari segala usia terutama generasi milenial
untuk melek terhadap teknologi. Era digital ini telah mengakibatkan digitalisasi di
segala bidang, sehingga terjadi rotasi tentang cara-cara kehidupan sosial dari
konvensional ke digital. Generasi muda saat ini identik dengan media sosial,
media sosial yang ada memudahkan kita untuk merasa dekat dengan yang jauh
dan merasa jauh dari yang dekat, namun pada dasarnya media sosial yang ada
merupakan sarana untuk menjalin komunikasi antar manusia. Namun, belakangan
ini media sosial kerap digunakan untuk hal-hal yang berdampak negatif. Hal ini
mengakibatkan munculnya berbagai tren dan permasalahan dengan media sosial
sebagai sumber produknya. Akibatnya, muncul isu-isu perpecahan yang dapat
mengganggu integrasi bangsa.
Kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi, berkembang sangat pesat
teknologi, komunikasi, informasi mendorong perubahan di termasuk di
Indonesia. masyarakatnya. Perubahan tersebut berdampak luas bagi masyarakat
Indonesia dalam berbagai aspek seperti aspek nilai, keyakinan, norma, dan
perilaku. Tidak terkecuali perilaku masyarakat di media sosial yang menjadi
wujud perubahan kemajuan dalam berkomunikasi. Media social adalah ruang
publik yang sangat bebas sehingga dalam beraktivitas di media sosial
Penggunaan internet yang semakin meluas berhasil menghubungkan setiap
individu pada sistem yang besar dan tidak terbatas sehingga penggunaan internet
di Indonesia sendiri semakin meningkat setiap tahunnya. Internet sudah mampu
menggantikan media massa konvensional seperti televisi, radio dan media cetak
seperti majalah dan koran. Teknologi dapat memadukan teks, suara, dan gambar
agar menjadi lebih hidup dan dapat terjadi secara interaktif (Salman, 2017).
Manusia sebagai makhluk hidup yang mempunyai akal terkadang lupa
akan hal yang lain. Kita sering melupakan bahwa manusia adalah makhluk
sosial yang tidak dapat hidup dengan sendiri. Dengan kemajuan teknologi

1
2

mengakibatkan interaksi antar individu cenderung lebih sedikit, khususnya


interksi secara langsung. Dimana dengan kemajuan teknologi manusia lebih
melakukan interaksi secara jarak jauh, hal tersebut membuat ikatan atau
hubungan antar individu satu dengan yang lain menjadi kurang mengenal
atau akrab antar satu dengan yang lain. Sekilas jika kita lihat hal ini biasa,
tetapi jika kita kaji lebih dalam hal ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan
kita khususnya masyarakat Indonesia. Dimana ciri khas bangsa kita yaitu
gotong royong, sudah mulai memudar seiring berjalan waktu, menjadikan
manusia yang individualis, rasa Nasionalisme dan Patriotisme kurang
dikarenakan generasi muda cenderung menirukan gaya hidup idola dimana
idolanya merupakan artis luar negeri.
Berkembangnya teknologi, komunikasi, informasi mendorong perubahan di
masyarakatnya (Hadu, 2019). Perubahan tersebut berdampak luas bagi
masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek seperti aspek nilai, keyakinan,
norma, dan perilaku. Tidak terkecuali perilaku masyarakat di media sosial
yang menjadi wujud perubahan kemajuan dalam berkomunikasi. Media sosial
adalah ruang publik yang sangat bebas sehingga dalam beraktivitas di
media sosial sangat perlu untuk memperhatikan etika dalam berinteraksi pada
individu lain. Etika yang perlu diperhatikan tidak lepas dari perwujudan
nilai-nilai pancasila. Dapat dikatakan bahwa pancasila sebagai nilai luhur yang
mengandung makna, harapan, dan cita-cita luhur sudah seharusnya
diimplementasikan di dunia nyata dan di dunia maya untuk mempertahankan
persatuan bangsa.
Semakin maju teknologi memang membuat generasi muda menjadi cerdas
secara kognitif namun lemah secara afektif. Tanpa disadari, gadget dan
media sosial membuat banyak generasi-generasi penggunanya menjadi
manusia yang manipulatif, seolah-olah tidak sesuai dengan kenyataannya. Hal ini
tampak pada keseharian, dimana membully, menghina dengan terang-terangan di
media sosial, perilaku kekerasan, hingga karakter seksual menyimpang tak
lagi menjadi hal yang tabu atau bahkan malu untuk diperlihatkan. (Anne
Rufaidah, 2020).
3

Teknologi saat ini sudah menjadi kebutuhan setiap generasi muda, bahkan
teknologi sudah menjadi teman untuk mereka berbincang atau berkomunikasi
dan hal ini sudah menjadi kebiasaaan yang terus menerus berkembang.
Revolusi industry 4.0 menuntut manusia masuk dalam perkembangan
teknologi. Revolusi Industri 4.0 secara fundamental mengakibatkan
berubahnya cara manusia berpikir, hidup, dan berhubungan satu dengan yang
lain.
Pengguna media sosial didominasi oleh generasi milenial yang akrab
dengan digitalisasi dan tumbuh seiringan dengan berkembangnya teknologi.
Kehadiran media sosial menjadi sarana generasi milenial untuk menjalin dan
mengembangkan pertemanan serta saling berbagi dengan minat sesama
jejaring mereka. Selain untuk menjalin hubungan dengan orang lain, generasi
milenial juga menggunakan media sosial sebagai wadah yang memberikan
kesempatan untuk menghibur diri. Media sosial sudah seperti ruang yang
sangat bebas dan luas sehingga generasi milenial bisa dengan leluasa melakukan
berbagai hal di media sosial untuk mencapai kepuasan (Fahrimal, 2018).
Kebutuhan dan aktivitas yang sangat cepat menuntuk generasi muda
untuk tidak lepas dari perkembangan teknologi. Berbagai hal mampu
diketahui dengan adanya alat canggih yang bernama “Handphone”. Hampir
keseluruhan anak muda memiliki handphone, bahkan saat ini handphone
digunakan untuk bermain game online seperti yang sedang tren yaitu mobil
legend. Akibatnya mereka cenderung lebih fokus untuk bermain gadget dari
pada berkumpul dengan keluarga atau bercengkrama di masyarakat. Dari sini
munculah sikap individu dan kurangnya rasa peduli terhadap sekitar.
Berdasarkan permasalahan yang ditemukan oleh peneliti dan seiring dengan
adanya masalah yang sedang terjadi saat ini, begitu juga dengan banyaknya
penelitian yang membahas mengenai penggunaan sosial media dikalangan
generasi milenial, maka perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam mengenai
penggunaan sosial media terhadap generasi milenial, sehingga peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Sosial Media
Terhadap Generasi Milenial ”.
4

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka
identifikasi masalah penelitian dapat diidentifikasi,yaitu :

C. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan penelitian ini menjadi lebih terarah dan lebih fokus,
maka peneliti perlu membatasi dengan pengaruh penggunaan sosial media
terhadap generasi milenial.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang diangkat
dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana penggunaan Media Sosial di Kalangan Generasi Milenial.
2. Bagaimana generasi menial seharusnya memanfaatkan media sosial
E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Karena itu kajian ini
bertujuan untuk memahami lebih jauh bagaimana generasi milenial menyikapi
perkembangan media sosial yang ada dalam kehidupan sosial dan
kebangsaan mereka.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Konseptual
1. Media Sosial
Istilah media sosial tersusun dari dua kata, yakni “media” dan “sosial”.
“Media” diartikan sebagai alat komunikasI. Sedangkan kata “sosial” diartikan
sebagai kenyataan sosial bahwa setiap individu melakukan aksi yang memberikan
kontribusi kepada masyarakat. Pernyataan ini menegaskan bahwa pada
kenyataannya, media dan semua perangkat lunak merupakan “sosial” atau dalam
makna bahwa keduanya merupakan produk dari proses sosial. Dari pengertian
masing-masing kata tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media sosial adalah
alat komunikasi yang digunakan oleh pengguna dalam proses sosial.
Media sosial adalah sesuatu yang ditopang oleh internet ini sangat penting
bagi kehidupan umat manusia masa kini karena ia mempromosikan kondisi
interkonektivitas dari masyarakat secara kebudayaan berbeda-beda (Shoelhi
2015). Media sosial ini juga memungkinkan masyarakat untuk berkomunikasi dan
terlibat dalam arus informasi yang mudah diakses melalui jaringan internet.
Pengguna internet dan media sosial makin populer di mana-mana dan komunikasi
yang terjadi dalam konteks online memajukan dialog interaktif yang mampu
membangun saling pengertian antara kebudayaan yang berbeda di tengah
masyarakat internasioanal.
Media sosial merupakan sekumpulan media berbasis internet yang
memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated, yang berarti
penggunanya bisa membuat, menerima, dan membagikan berbagai informasi
dalam ruang digital sosial dengan waktu yang cepat dan ruang yang tidak
terbatas. Secara umum, media sosial merupakan alat, jasa, dan komunikasi
secara online yang memberikan fasilitas seorang individu menjalin hubungan
dengan orang lain yang memiliki kepentingan atau ketertarikan sendiri dalam
penggunaannya (Candra, 2017). Tidak hanya sebatas media informasi, tapi
juga sebagai penyedia hiburan untuk relaksasi, mengekspresikan budaya,
bisnis, bahkan sampai bidang politik menjadi motif penggunanya

5
menggunakan media sosial. Oleh karena itu, penggunaan media sosial saat
ini tidak dapat dipungkiri sudah menjadi kegiatan sehari-hari dan media
sosial menjadi salah media yang berkembang paling pesat di internet. Sekitar
70% pengguna internet di seluruh dunia juga aktif dalam media sosial.
Terdapat enam jenis media sosial yaitu proyek kolaborasi (misalnya, wikipedia),
blog dan microblog (misalnya, twitter), komunitas konten (misalnya,
youtube), situs jaringan sosial (misalnya facebook, instagram), virtual game
(misalnya Mobile Legend), dan virtual social (misalnya Second Life).
Pengguna dari media sosial didominasi oleh generasi milenial yang tumbuh
bersama berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi, khususnya
internet (Lesmana, 2012).
Beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan media sosial adalah bersifat
nonlinear dan penciptaan harapan baru terhadap konten informasi yang secara
langsung memengaruhi cara masyarakat dalam memanfaatkan media.
2. Generasi Milenial
Generasi milenial adalah generasi yang hidup pada era informasi secara
terbuka dari internet. Termasuk pilihan di pasar online. Milenials adalah istilah
Cohort dalam demografi. Menurut Ali dan Purwadi (2017) dalam (Nugraha, 2018)
saat ini terdapat empat cohort besar dalam demografi, yaitu generasi yang
disebut Baby Boomer yaitu generasi yang lahir pada tahun 946-1964, Gen-X
adalah generasi yang lahir pada tahun 1965-1980, selanjutnya Millenials atau
generasi Y yakni generasi yang lahir antara tahun 1981 hingga 2000. Terakhir ada
yang disebut generasi Gen Z yaitu generasi yang lahir dari tahun 2001 sampai
sekarang. Namun dalam beberapa literatur juga disebutkan bahwa yang termasuk
generasi milenial ini adalah gabungan dari generasi Y dan generasi Z.
Generasi milenial atau Generasi Y merupakan istilah dari generasi yang lahir pada
rentang tahun 1980-2000an, sehingga rentang umur generasi milenial berada di
usia 19 - 40 tahun. Kehidupan generasi milenial tidak dapat dilepaskan dari dunia
digital seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi karena dilahirkan disaat
pendidikan sedang berkembang. Perkembangan teknologi di era generasi milenial
dari televisi berwarna, telepon genggam, internet, dan teknologi digital lainnya

6
(Faiza dan Firda, 2018). Oleh sebab itu, kemajuan teknologi termasuk ruang
digital tidak dapat lepas dari kehidupan sehari-hari generasi milenial, bahkan
generasi milenial lebih banyak menghabiskan waktunya di dunia maya. Melalui
internet, generasi ini menjadikan ruang digital sebagai ruang pribadinya untuk
mengakses, mendapatkan, dan memberikan segala informasi yang mereka miliki
di internet. Generasi milenial menjadi sosok masyarakat digital yang dengan
mudahnya menggunakan jagat maya dalam berkomunikasi (Sari, 2019).
Milenial ini identik dengan kehidupan yang serba digital dan melek
teknologi. Tetapi hidup di era produk yang sepenuhnya otomatis dan canggih,
mereka cenderung menginginkan sesuatu yang langsung nyaman. Gaya hidup
baru ini juga dipraktikkan oleh kaum milenial dan cenderung hedonistik,
penyayang, dan bebas. Jika mereka terus mengambil sisi negatif dari globalisasi
dan perkembangan teknologi, itu akan menyebabkan banyak masalah dalam
kehidupan dan kepribadian mereka.
Generasi Milenial merupakan pondasi utama dalam menghadirkan
pimpinan masa depan. Tentunya karakter generasi milenial ini adalah
connected, creative, dan confidence. Pola kepemimpinan yang mereka
jalankan selalu mengedepankan interaksi antara pola kepemimpinan secara
umum dengan teknologi informasi berbasis internet yang mereka miliki
(connected). Pola kepemimpinan yang dijalankan juga berfokus pada
kreativitas (creative) yang berlangsung terus menerus. Tidak ada pola
tunggal dalam memecahkan problem, pendekatan situasional memungkinkan
dilakukan dalam menghadirkan solusi terbaik. Selain itu, pemimpin ala milenial
memiliki kepercayaan diri yang tinggi (confidence) dalam menghadapi
beragam situasi dan problem yang ada. Aksi dan tindakan generasi milenial ini
sangat gesit, meskipun tetap berada pada garis-garis rambu yang tepat.

Beberapa generasi milenial saat ini memiliki adik atau bahkan sudah
mempunyai anak. Lebih dari 25% generasi milenial kini sudah menjadi
orang tua. Berarti penerapan pola asuh generasi selanjutnya akan bergaya
milenial sesuai dengan perkembangan teknologi di sekitarnya. Tidak heran
jika anak-anak dari generasi milenial sudah mahir menggunakan gawai dan

7
tidak asing dengan media sosial. Hal ini menjadi tantangan dan juga peluang
generasi milenial dalam menanamkan nilai Pancasila pada anaknya (Alia,
2020). Kondisi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menciptakan lingkungan
rumah yang kesehariannya berpedoman pada nilai luhur pancasila. Media
sosial dapat menjadi wadah untuk mengedukasikan nilai-nilai pancasila pada
anak atau generasi selanjutnya. Media sosial adalah ruang publik yang luas
dan juga cepat, sehingga tidak ada lagi alasan untuk tidak menyebarkan
kebaikan dari nilai- nilai pancasila melalui media sosial itu sendiri. Generasi
milenial merupakan generasi yang sangat akrab dengan teknologi, begitupun
generasi penerusnya sehingga menanamkan nilai-nilai pancasila juga efektif.

Salah satu karakteristik utama yang dimiliki oleh Generasi Milenial


ditandai oleh peningkatan penggunaan dan keakraban dalam media, komunikasi,
dan teknologi digital. Dibesarkan oleh kemajuan-kemajuan teknologi, generasi
milenial memiliki ciri-ciri yang kreatif, informative, mempunyai passion dan
produktif

Berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa generasi


milenial adalah generasi yang lahir diantara tahun 1980-2000 saat terjadi
kemajuan teknologi yang pesat. Jika kita lihat Dari kelompok umur, Generasi
milenial merupakan suatu generasi yang saat ini berusia 15-34 tahun.

8
DAFTAR PUSTAKA
Nurhalimah, Sitti. 2019. Media Sosial dan Masyarakat Pesisir : Refleksi
Pemikiran Mahasiswa Bidikmisi. DEEPUBLISH

Oktastika Nirmala. Mendidik Generasi Muslim Milenial, Jakarta: Erlangga, 2020.

Resky, Joko dkk. Generasi Milenial yang Siap Menghadapi Era Revolusi Digital
(Society 5.0 dan Revolusi 4.0) di Bidang Pendidikan MelaluiPengembangan
Sumber Daya Manusia.Prosiding Seminar Nasioanal Pascasarjana UNNES, 2019.

Sari, S. (2019). Literasi Media pada Generasi Milenial di Era Digital.


Profesional: Jurnal Komunikasi dan Administrasi Publik, 6(2), 30- 42.

Shoelhi, Muhamad.2015. Komunikasi Lintas Budaya. Bandung: Simbiosa


Rekatama Media.

Anda mungkin juga menyukai