2221600024
TAHUN 2023
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Segala Puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang telah memberikan limpahan rahmat,
karunia serta kasih sayang yang tiada hentinya kepada penulis.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah pada Nabi Muhammad SAW., keluarga, sahabat,
dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Alhamdulillah, atas segala rahmat dan pertolongan-Nya, penulis dapat menyelesaikan proposal
penelitian yang berjudul Pengaruh Media Sosial Terhadap Tingkat Kreativitas Mahasiswa
FISIP Universitas Pancasakti Tegal.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bu Inas Sany Muyassaroh, M.Si yang telah
membimbing dalam penulisan ini dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
proposal ini sampai selesai.
Semoga kebaikan semuanya menjadi amal ibadah dan mendapat pahala yang berlimpah dari
Allah Swt.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I .........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................4
BAB II ........................................................................................................................................................8
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Penelitian yang dilakukan oleh Setiyastuti (2012: 22) menyimpulkan bahwa media
sosial sangat mempengaruhi kepribadian yang menunjukkan semakin introvert seseorang
maka akan semakin aktif di media sosial sebagai pelampiasan. Peran orang tua sangat
dibutuhkan sebagai pengawas dan juga sosok yang memahami anak. Keluarga harus dapat
memberikan fungsi afektif agar seorang anak mendapatkan perhatian yang cukup. Akibat
dari perubahan kepribadian ini, akan berpengaruh juga terhadap kreativitas anak, yang
mana salah Satu faktor perkembangan kreativitas seseorang adalah interaksi langsung antar
Individu.
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan
Informasi dalam penelusuran peran pengguna aktivitas online pada anak usia remaja tahun
2014, dapat disimpulkan bahwa media sosial melekat dengan kehidupan remaja sehari -
hari, dalam studi ini ditemukan bahwa dari 98 % remaja yang disurvei tahu tentang internet
dan 79.5 % diantaranya adalah pengguna internet, daya tarik internet dan media sosial
inilah yang kemudian memegang peranan penting dalam membangun kemampuan
berkomunikasi seseorang dan seberapa efektif media sosial mempengaruh kreativitasnya
sendiri.
Dalam era 4.0 Media sosial sangat mempengaruhi kepribadian penggunanya,
apakah media sosial mengiring penggunanya semakin kreatif ataupun semakin depresi
karena ketergantungan, peran orang tua dan lingkungan sangat dibutuhkan sebagai
pengawas dan juga sosok yang memahami anak. Keluarga harus dapat memberikan fungsi
afektif agar seorang anak mendapatkan perhatian yang cukup. Akibat dari perubahan
kepribadian ini, akan berpengaruh juga terhadap kreativitas anak, seperti halnya di
Universitas Pancasakti Tegal, khususnya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, para
pelajar sudah sangat di dominasi oleh media sosial instagram, tetapi media sosial yang
digunakan mahasiswa sudah menjadi berganti arti, di mana para mahasiswa lebih banyak
menghabiskan waktunya untuk membuka informasi dan video yang tidak berfokus pada
pengembangan kreativitasnya sendiri, seperti membuka video yang menyangkut kekerasan,
video pornografi, menjadikan situasi di lingkungan sekolah akan di dominasi kekerasan
dan juga pornografi, apabila tidak dimanfaatkan kegunaan Media sosial untuk peningkatan
kreativitas.
5
kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada
sebelumnya. Setiap individu memiliki tingkat kreativitas yang berbeda dengan individu
lainnya sehingga dalam pengembangan kreativitas peserta didik diperlukan perlakuan
khusus agar kreativitas yang dimiliki individu dapat terarah dengan baik.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya mengenai media sosial dan kreativitas,
sehingga perlu dilakukan penelitian untuk melihat peran media sosial terhadap kreativitas
mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pancasakti Tegal.
a. Manfaat Teoritis
Sebagai bahan referensi atau pun dasar kajian bagi mahasiswa yang ingin
mengembangkan atau melakukan penelitian dengan masalah yang sama.
b. Manfaat Praktis
Untuk menambah pengetahuan wawasan pembaca dan pihak - pihak yang terkait
mengenai pembentukan kreativitas mahasiswa melalui peran media sosial.
c. Untuk Masyarakat
Dapat memberi gambaran dan pengetahuan tentang pengaruh media sosial terhadap
peningkatan kreativitas mahasiswa.
d. Untuk Penulis
6
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian media sosial atau dalam bahasa Inggris social media menurut tata
bahasa, terdiri dari kata sosial yang memiliki arti kemasyarakatan atau sebuah interaksi
dan media adalah sebuah wadah atau tempat sosial itu sendiri. Jadi media sosial adalah
media online yang diciptakan untuk para penggunannya agar bisa lebih mudah dalam
menggunakannya seperti berbagi informasi, berpatisipasi dan menciptakan isi meliputi
blog, jejaring sosial, wikipedia, forum dan dunia virtual (Hazisah, 2017: 27).
Adapun media sosial salah satu kelompok aplikasi berbasis internet yang
dibangun diatas dasar teknologi Web 2.0 dan mendukung penciptaan serta pertukaran
user general content, juga memungkinkan penggunanya untuk berpartisipasi, berbagi
dalam komunikasi dan dikemas dalam bentuk yang beragama, baik blog, jejaring sosial,
forum, wikipedia dan lain - lain (Sherlyanita dan Rakhamawati, 2016: 17-18).Media
sosial dapat diartikan sebagai bentuk - bentuk eletronik yaitu dimana pengguna
membuat komunitas online untuk berbagi dalam bermacam - macam informasi, ide,
pesan pribadi dan konten lainnya (Pujiningtyas, 2014: 27).
Secara umum sosial media didefinisikan sebagai media online yang mendukung
interaksi sosial. Media sosial menggunakan teknologi yang berbasis web untuk
mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Beberapa situs di media sosial yang
populer sekarang ini antara lain yaitu blog, twitter, instagram, line, tiktok dan whatsapp.
Penjelasan dari ketiga teori tersebut dapat di artikan bahwa media sosial adalah
salah satu media yang sudah berkembang di era modern sekarang, dimana media online
yang diciptakan untuk memudahkan para penggunanya dalam menggunakannya.
Media sosial memiliki banyak manfaat, seperti mempermudah pengguna dalam
8
mencari informasi, memudahkan para pengguna dalam melakukan bisnis atau usaha,
dan mempermudah interaksi dengan pengguna lainnya. Selain itu kehadiran media
sosial juga dapat dijadikan sebagai hiburan dan tontonan bagi para penggunanya.
a. Partisipasi, partisipasi ini dapat mendorong umpan balik dan konstribusi dari
setiap orang yang berminat atau tertarik menggunakannya, sehingga
mengaburkan batas antara audience (media massa/ media siaran).
b. Keterbukaan, dari berbagai media sosial kebanyakan terbuka bagi umpan balik
dan partisipasi melalui sarana - sarana voing, berbagi informasi dan komentar
dalam media sosial jarang sekali ditemukan batasan – batasan untuk mengakses
dan memanfaatkan isi pesan (perlindungan password terhadap isi cenderung
dianggap aneh)
c. Perbincangan, sosial media memungkinkan terjadinya perbincangan antar
pengguna secara dua arah.
d. Komunitas, media sosial memiliki beberapa komunitas - komunitas secara
instan atau cepat. Di dalam media sosial juga dapat berkomunikasi secara efektif
tentang beragam isu kepentingan seperti tentang politik, hobi fotografi dan
tayangan TV favorit.
9
e. Keterhubungan, mayoritas media sosial mempunyai kemampuan dalam
melayani keterhubungan antar pengguna yaitu dengan melalui fasilitas tautan
atau link ke website, sumber-sumber informasi dan pengguna lainnya.
Dalam penggunaan media sosial ada beberapa faktor yang mempengaruhi yakni
kesamaan karakteristik, informasi, prestige, media transaksi, citizen journalism dan
refreshing (Prigunanto, 2015: 109). Kehidupan era dulu dengan era modern sekarang
sangat lah berbeda jauh sekali perkembangan dalam teknologinya. Teknologi informasi
yang banyak digunakan di era sekarang adalah media sosial. Media sosial diciptakan
untuk mempermudah dalam segala hal seperti mencari informasi, berpartisipasi, dan
lain sebagainya. Pada dasarnya manusia memiliki sifat keingintahuan terhadap sesuatu
hal yang baru, dan selalu ingin mencoba dan memilikinya.
Media sosial salah satunya yang telah banyak mempengaruhi manusia, karena
memiliki banyak manfaat dan kegunaan. Di era Sekarang hampir di seluruh dunia
mengenal media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Blog dan lain sebagainya.
Media sosial sangat mempengaruhi terhadap penggunanya, karena media sosial
memiliki banyak sekali manfaat. Namun media sosial juga memiliki dampak negatif
bagi pengguna jika tidak digunakan dengan baik dan benar.
Media sosial sudah banyak dikenal dikalangan anak - anak, remaja mau pun
dewasa. Media sosial sudah menjadi kebutuhan sehari - hari bagi kehidupan manusia.
Media sosial sebagai tempat berkomunikasi dan tempat berbagi dengan tidak mengenal
batasan ruang dan waktu dan tidak mengenal dengan siapa mereka berkomunikasi,
kapan pun dan di mana pun mereka berada. Dengan ini media sosial memiliki pengaruh
besar dan memiliki dampak terhadap kehidupan seseorang. Adapun dampak positif
media sosial, yaitu :
10
Selain dampak positif sosial media juga memiliki dampak – dampak negatif
terhadap penggunanya. Adapun dampak negatif media sosial, yaitu :
Penggunaan media sosial merupakan hal yang terus berevolusi dan berkembang
selama kurang lebih 2 dekade terakhir. Pandemi COVID-19 yang berkepanjangan telah
mendorong bertambahnya konsumsi media sosial secara signifikan oleh para
penggunanya. Namun, sebagaimana sebuah perkembangan selalu ada dampak positif
maupun negatif yang menyertainya. Perkembangan media sosial juga turut diimbangi
dengan beragam fenomena yang muncul. Sebagai contoh :
1. Cyber Bullying
Cyber bullying menjadi salah satu di antara fenomena yang cukup sering
dijumpai di media sosial. Aneka komentar tajam dan perilaku saling
merendahkan sering dianggap sebagai sesuatu yang lumrah. Bahkan sikap
tersebut dilakukan karena sekedar ikut-ikutan yang sedang viral.
2. Cyber Crime
Salah satu di antara fenomena yang marak di jumpai seiring
perkembangan media sosial yang semakin pesat adalah cyber crime. Informasi
pribadi yang kamu cantumkan di media sosial tidak menutup kemungkinan akan
digunakan oleh piham lain untuk perbuatan yang tidak dibenarkan. Jika ini
sampai terjadi, tentu yang akan mengalami kerugian adalah diri sendiri.
11
Memang tidak dapat dipungkiri jika sekarang media sosial juga
digunakan sebagai sarana berekspresi. Orang akan berlomba-lomba
menunjukkan kehidupannya di media sosial, tidak terkecuali dengan
pencapaian hidup. Secara tidak langsung ini turut melahirkan fenomena baru
yang akrab di kalangan milenial dan generasi z, yaitu social media comparison.
Kamu akan berlomba-lomba membandingkan diri satu sama lain hanya
berdasarkan informasi dari unggahan di media sosial.
4. Doomscrolling
Salah satu fenomena yang patut diwaspadai adalah doomscrolling.
Fenomena satu ini membuatmu kecanduan berita buruk sehingga tanpa disadari
mentalmu akan tertekan dan keseimbangan hidup pun mulai terganggu.
Keberadaan media sosial memang bisa membawa dampak baik itu positif
maupun negatif. Fenomena yang berdampak positif yaitu :
c. New Media
Kehadiran media baru atau (New media) turut menyampaikan perubahan pada
pola komunikasi masyarakat. Media baru, salah satunya internet sedikit banyak
mempengaruhi cara individu berkomunikasi satu menggunakan individu lainnya.
Internet di zaman kini hadir untuk memenuhi kebutuhan manusia pada berkomunikasi
serta memperoleh isu.
Internet berfungsi menjadi Jaringan global buat komunikasi dari satu lokasi ke
lokasi lainnya. Internet juga berfungsi menjadi aspek penyedia informasi yang tidak
terdapat batasan. Mengakses internet saat ini telah menjadi rutinitas kebanyakan warga,
12
jadi dapat disimpulkan media baru merupakan media yang terbentuk dari interaksi
antara manusia dengan komputer dan internet secara khususnya. Termasuk di dalamnya
ialah web, blog, online social network, online forum dan lain – lain.
New media sendiri memiliki beberapa pengertian, Jhon Vivian pada Surokim et
al. (2017:24) mengatakan bahwa media baru yakni internet bisa melampaui pola
penyebaran sebuah pesan media tradisional, seperti yang bisa diketahui sifat internet
dapat mengaburkan batas geografis buat melakukan hubungan, kapasitas hubungan,
serta yang terpenting ialah bisa dilakukan secara real time.
Pengertian yang diungkapkan oleh John Vivian tersebut, tampak sejalan dengan
yang disampaikan oleh Fikri (2018: 90-91) yang mengatakan bahwa teknologi
komunikasi modern telah memperpendek adanya jarak geografis antar masyarakat serta
menembus ruang dan waktu. Selain itu teknologi komunikasi kian menjadi semakin
murah dan memudahkan masyarakat yang menggunakannya, hal tersebut menjadi salah
satu pendorong akrabnya masyarakat dalam menggunakan teknologi komunikasi dalam
seluruh aktivitas kesehariannya seperti mencari berita, lowongan pekerjaan, informasi
beasiswa, dan mengakses segala informasi yang tersedia dalam New media.
Selanjutnya Meyrowitz pada Surokim et al. (2017: 25) berkata bahwa lingkungan
media baru atau dikenal menggunakan cyberspace telah membawa tawaran pemikiran
yang baru terhadap riset media yang tidak hanya berfokus dipesan semata, namun mulai
melibatkan teknologi komunikasi itu sendiri yang secara pribadi menyampaikan
keterangan bahwa perangkat komunikasi berteknologi itu adalah salah satu bentuk atau
tipe asal lingkungan sosial.
Kemunculan dan perkembangan media baru (New media) kini sangat lah pesat,
khususnya penggunaan teknologi internet yang turut pula membawa manfaat bagi
masyarakat sebagai penggunanya. Menurut badan Asosiasi penyelenggara jasa internet
13
Indonesia (APJII) pada 16 Mei 2019 diketahui bahwa respons terhadap bullying di
medsos diketahui sebanyak 31,6% korban hanya membiarkan perlakuan Cyber
bullying, sebanyak 7,9% membalas, sebanyak 5,2% menghapus ejekan atau Cyber
bullying tersebut dan hanya 3,6% korban yang melaporkan tindakan Cyber bullying
yang mereka terima.
Selain itu, Fikri (2018: 99) juga mengungkapkan manfaat new media bagi
masyarakat sebagai penggunanya yaitu, apabila masyarakat sebagai pengakses internet
bisa menggunakan dan memanfaatkan secara positif seperti dijadikan sebagai sumber
inspirasi, maka internet bisa menjadi alternatif yang atraktif. Namun, dibalik adanya
manfaat positif juga terdapat sisi negatif yang muncul secara bersamaan, yakni pada
saat mengakses internet tidak memiliki tujuan dan orientasi yang jelas untuk
memanfaatkannya, maka pengakses tersebut dapat kehilangan waktu yang sangat
banyak.
Seperti yang telah dijelaskan oleh ketiga ahli diatas, maka dapat ditarik benang
merah bahwa kehadiran new media dalam kehidupan masyarakat saat ini memberikan
banyak manfaat yakni sebagai media yang menyajikan berbagai kemudahan dalam
melakukan komunikasi, menyampaikan dan mendapatkan informasi, memperlancar
segala pekerjaan, mendorong masyarakat untuk selalu maju dengan adanya internet
sebagai New media yang senantiasa menggambarkan adanya kemajuan teknologi serta
mendorong seseorang untuk selalu terinspirasi dan terus berkembang. Akan tetapi
hadirnya new media dalam kehidupan masyarakat saat ini juga dapat memberikan
dampak negatif apabila tidak digunakan secara bijak atau dengan tujuan yang jelas.
14
1. Teknologi yang berbasis komputer
2. Memiliki karakter hibdra, tidak berdedikasi, dan fleksibel
3. Memiliki potensi interaktif
4. Memiliki fungsi publik dan privat
5. Terdapat peraturan yang tidak ketat
6. Kesalingterhubungan
7. Terdapat dimana - mana atau tidak bergantung pada lokasi
8. Dapat diakses individu sebagai komunikator
9. Menjadi media komunikasi massa dan pribadi
D. Kreativitas
15
Sedangkan Torrance (dalam Ali & Asrori, 2006: 41) mendefinisikan kreativitas
sebagai proses kemampuan memahami kesenjangan - kesenjangan atau hambatan -
hambatan dalam hidupnya, merumuskan hipotesis-hipotesis baru, dan
mengkomunikasikan hasil – hasilnya, serta sedapat mungkin memodifikasi dan
menguji hipotesis - hipotesis yang telah dirumuskan.
16
menggunakan bermacam – macam pendekatan atau cara pemikiran. Orang kreatif
adalah orang yang luwes berpikir.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek dari kemampuan berpikir kreatif
adalah kelancaran, fleksibilitas, elaborasi, dan keaslian berpikir. Kreativitas tetap disebut –
sebut sebagai salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sehari – hari maupun dunia
pendidikan.
Wallas (dalam Solso, Maclin & Maclin, 2007: 445) menjelaskan bahwa ada empat
tahapan dalam proses kreatif, yaitu:
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan salah satu fakultas di Universitas
Tegal yang memiliki dua program studi, yaitu Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Komunikasi, kedua
program studi tersebut menjadi sebuah wadah untuk menimba Ilmu, berkarya dan berinovasi
dalam bidang ilmu yang berbeda. Ilmu pemerintahan mempunyai keahlian diantaranya
menguasai pemahaman mengenai konsep kehidupan bernegara, dunia birokrasi, serta
kemampuan kritis untuk memahami berbagai fenomena sosial dan politik.
17
Sedangkan Ilmu Komunikasi mempunyai keahlian dalam bidang Industri media dan
kehumasan. Dalam bidang ini mahasiswa diajarkan untuk berfikir kreatif, kompetitif serta
berkarakter.
F. Urgensi Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh media sosial terhadap
kreativitas mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pancasakti Tegal (2)
Pengaruh media sosial terhadap kepribadian mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pancasakti Tegal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Terdapat pengaruh
Media Sosial terhadap kreativitas mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Pancasakti Tegal (2) Terdapat pengaruh Media Sosial terhadap kepribadian mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pancasakti Tegal. Hal ini bisa dilihat dari
hasil penelitian deskriptif yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara media
sosial terhadap kreativitas dan terdapat hubungan antara media sosial terhadap kepribadian
mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pancasakti Tegal.
18
2.3 Definisi Operasional
Berikut adalah contoh materi definisi operasional untuk beberapa variabel dalam
proposal penelitian kuantitatif dengan judul "Pengaruh Media Sosial Terhadap Tingkat
Kreativitas Mahasiswa FISIP UPS Tegal":
Intensitas penggunaan media sosial diukur dari suatu semangat seseorang yang
dituangkan dalam frekuensi penggunaan media sosial sebagai alat untuk berkomunikasi
dan berkreativitas dengan tanpa batas yang berupa pesan gambar, suara, video yang
dilakukan secara rutin.
Mahasiswa UPS Tegal diidentifikasi sebagai mahasiswa yang terdaftar dan aktif
di Universitas Pancasakti Tegal. Data keanggotaan mahasiswa diperoleh dari data
universitas atau melalui metode – metode survey yang memvalidasi status mahasiswa.
2.4 Hipotesis
Hipotesis pada proposal penelitian kuantitatif "Pengaruh Penggunaan Teknologi
Komunikasi Terhadap Kualitas Hubungan Asmara Pasangan LDR Pada Mahasiswa
UPS Tegal" dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Hipotesis Penelitian Utama: Terdapat pengaruh positif antara penggunaan
media sosial dan tingkat kreativitas mahasiswa FISIP UPS Tegal.
2. Hipotesis Penelitian Pendukung :
1) Media sosial memberikan akses mudah dan cepat terhadap beragam konten,
ide, dan inspirasi. Mahasiswa dapat dengan mudah menemukan informasi yang
relevan dengan minat dan bidang studi mereka, serta berbagi gagasan dengan
orang lain. Ini membuka peluang untuk memperluas wawasan dan menggali
ide-ide baru yang dapat meningkatkan kreativitas.
19
2) Mahasiswa terhubung dengan sesama mahasiswa, dosen, dan profesional di
bidang yang sama atau sejenis. Mereka dapat berkolaborasi dalam proyek-
proyek kreatif, berbagi pandangan, dan saling memberikan umpan balik.
Interaksi ini mendorong pertukaran ide dan perspektif, merangsang imajinasi
dan inovasi.
5) Media sosial memfasilitasi eksplorasi minat dan percobaan ide – ide baru
tanpa adanya batasan fisik. Mahasiswa dapat berbagi karya – karya
eksperimental mereka, memperoleh umpan balik, dan belajar dari pengalaman
orang lain. Proses ini mendorong keberanian untuk berinovasi dan berkreasi di
luar zona nyaman.
20
pendidikan, merumuskan tujuan penelitian, yaitu untuk mengidentifikasi pengaruh
media sosial terhadap tingkat kreativitas mahasiswa FISIP UPS Tegal.
2. Tinjauan Puastaka : Melakukan tinjauan terkait pengaruh media sosial terhadap
kreativitas dan penelitian terdahulu yang relevan dengan konteks mahasiswa FISIP UPS
Tegal, membahas konsep kreativitas dan faktor – faktor yang mempengaruhinya,
termasuk peran media sosial dalam proses kreatif, menyajikan temuan – temuan
penelitian terdahulu yang menghubungkan media sosial dengan tingkat kreativitas
mahasiswa.
3. Metode Penelitian: Menjelaskan pendekatan penelitian yang akan digunakan, seperti
pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner.
Menggambarkan populasi dan sampel penelitian, yaitu mahasiswa FISIP UPS Tegal
yang terlibat dalam penelitian. Mendefinisikan variabel – variabel yang akan diukur
dan mengembangkan instrumen penelitian yang valid dan reliabel, menjelaskan
prosedur pengumpulan dan analisis data yang akan dilakukan.
4. Hasil dan Analisis: Menganalisis data yang telah terkumpul menggunakan metode yang
sesuai. Menafsirkan temuan – temuan dari hasil analisis data. Mengaitkan hasil
penelitian dengan literatur yang relevan dan membandingkannya dengan penelitian
sebelumnya. Menyajikan temuan-temuan penting yang berkaitan dengan pengaruh
media sosial terhadap tingkat kreativitas mahasiswa FISIP UPS Tegal.
BAB III
METODE PENELITIAN
21
1. Penelitian dengan metode studi kasus
metode yang berfokus pada suatu objek untuk mempelajari kasus tertentu
yang berkaitan. Tujuannya adalah supaya dapat memberi gambaran atau
deskripsi yang rinci mengenai sifat, karakter, latar belakang, dari suatu
kasus, kemudian dikaitkan dengan hal – hal yang umum.
2. Penelitian dengan metode deskriptif kesinambungan
Metode yang dilakukan secara kontinyu atau berkesinambungan dengan
riset sebelumnya untuk mendapatkan hasil atau pengetahuan yang
menyeluruh mengenai suatu peristiwa atau fenomena. Pada metode
penelitian ini lebih umum atau terkenal pada pengkajian masalah-masalah
sosial.
3. Penelitian dengan metode survei
Metode yang mengumpulkan informasi dengan menggunakan kuesioner,
jajak pendapat, atau survei dalam pengumpulan datanya. Survei dapat
dikatakan baik ketika peneliti memilih pertanyaan yang baik pula, sehingga
hasil yang didapatkan bisa mencakup seluruh informasi mengenai suatu
permasalahan.
4. Penelitian dengan metode kepustakaan
Penelitian yang meneliti mengenai suatu permasalahan lalu mengaitkannya
dengan tulisan – tulisan yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.
22
dan ditanya apakah mereka mengetahui orang yang lain dengan karakteristik seperti yang
dimaksud untuk keperluan data penelitian. Kontak awal akan membantu dalam mendapatkan
responden lainnya melalui rekomendasi. Untuk mencapai tujuan penelitian, maka metode ini
didukung juga dengan wawancara dan survey lapangan. Secara singkat teknik pengambilan
sampel ini meminta informasi dari sampel pertama untuk mendapatkan sampel berikutnya,
demikian secara terus menerus hingga seluruh kebutuhan sampel dapat terpenuhi.
Berdasarkan hasil pencarian ditemukan 68 mahasiswa/i Ilmu Komunikasi dan 16 mahasiswa/i
ilmu pemerintahan dengan jumlah keseluruhan terdapat 84 konten kreator dilingkungan FISIP
UPS Tegal.
23
DAFTAR PUSTAKA
24