Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP TINGKAT KREATIVITAS MAHASISWA


FISIP UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL

Nasya Yunita Sari

2221600024

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL

TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Segala Puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang telah memberikan limpahan rahmat,
karunia serta kasih sayang yang tiada hentinya kepada penulis.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah pada Nabi Muhammad SAW., keluarga, sahabat,
dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Alhamdulillah, atas segala rahmat dan pertolongan-Nya, penulis dapat menyelesaikan proposal
penelitian yang berjudul Pengaruh Media Sosial Terhadap Tingkat Kreativitas Mahasiswa
FISIP Universitas Pancasakti Tegal.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bu Inas Sany Muyassaroh, M.Si yang telah
membimbing dalam penulisan ini dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
proposal ini sampai selesai.

Semoga kebaikan semuanya menjadi amal ibadah dan mendapat pahala yang berlimpah dari
Allah Swt.

Tegal, 4 Juli 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................................2

DAFTAR ISI ................................................................................................................................................3

BAB I .........................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN ....................................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................6

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitan ...................................................................................................6

BAB II ........................................................................................................................................................8

TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................................................8

2.1 Kerangka Teori ............................................................................................................................8

2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................................................................18

2.3 Definisi Operasional .................................................................................................................19

2.5 Alur Pikir Penelitian..................................................................................................................20

BAB III .....................................................................................................................................................21

METODE PENELITIAN .........................................................................................................................21

3.1 Jenis dan Tipe Penelitian..........................................................................................................21

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ...............................................................................................22

3.3 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................................................23

3.4 Teknik Pengolahan Data ...........................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................................24

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat saat ini telah banyak
memberikan manfaat kemudahan bagi kehidupan manusia. Salah satu teknologi
komunikasi yang berkembang saat ini adalah media sosial. Media sosial (Social
Networking) adalah sebuah media online dimana para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi yang meliputi blog, sosial network atau jejaring
sosial, wikipedia, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wikipedia merupakan
bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein (2010: 56) mendefinisikan media sosial
sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar
ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user
generated vontent”. Sehingga media sosial merupakan aplikasi atau alat bantu komunikasi
antara manusia modern saat ini yang dapat diakses di mana pun dan kapan pun tanpa
batasan waktu dan ruang.
Perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat saat ini telah banyak
memberikan manfaat kemudahan bagi kehidupan manusia. Salah satu teknologi
komunikasi yang berkembang saat ini adalah media sosial. Media sosial merupakan alat
atau media komunikasi yang sering digunakan manusia pada saat ini. Dengan media sosial,
manusia dapat memperoleh informasi, berbagi informasi, dan berbagi sumber daya dengan
mudah dan cepat. Media sosial menghapus batasan-batasan dalam bersosialisasi. Dalam
media sosial tidak ada batasan ruang dan waktu, sehingga manusia dapat berkomunikasi
kapan pun dan di mana pun berada.
Perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat saat ini telah banyak
memberikan manfaat kemudahan bagi kehidupan manusia. Salah satu teknologi
komunikasi yang berkembang saat ini adalah media sosial. Media sosial mempunyai
pengaruh yang besar dalam kehidupan seseorang. Para pengguna media sosial bisa
mengakses menggunakan jaringan internet tanpa biaya yang besar dan dapat dilakukan
sendiri dengan mudah. Hilangnya batasan-batasan dalam bersosialisasi berdampak pada
kepribadian dan kreativitas dari manusia itu sendiri. Hal ini bisa dilihat dari maraknya
plagiat, mulai hilangnya sopan santun dalam bersosialisasi, dan kurangnya komunikasi
secara langsung dalam keluarga maupun suatu komunitas sosial.

4
Penelitian yang dilakukan oleh Setiyastuti (2012: 22) menyimpulkan bahwa media
sosial sangat mempengaruhi kepribadian yang menunjukkan semakin introvert seseorang
maka akan semakin aktif di media sosial sebagai pelampiasan. Peran orang tua sangat
dibutuhkan sebagai pengawas dan juga sosok yang memahami anak. Keluarga harus dapat
memberikan fungsi afektif agar seorang anak mendapatkan perhatian yang cukup. Akibat
dari perubahan kepribadian ini, akan berpengaruh juga terhadap kreativitas anak, yang
mana salah Satu faktor perkembangan kreativitas seseorang adalah interaksi langsung antar
Individu.
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan
Informasi dalam penelusuran peran pengguna aktivitas online pada anak usia remaja tahun
2014, dapat disimpulkan bahwa media sosial melekat dengan kehidupan remaja sehari -
hari, dalam studi ini ditemukan bahwa dari 98 % remaja yang disurvei tahu tentang internet
dan 79.5 % diantaranya adalah pengguna internet, daya tarik internet dan media sosial
inilah yang kemudian memegang peranan penting dalam membangun kemampuan
berkomunikasi seseorang dan seberapa efektif media sosial mempengaruh kreativitasnya
sendiri.
Dalam era 4.0 Media sosial sangat mempengaruhi kepribadian penggunanya,
apakah media sosial mengiring penggunanya semakin kreatif ataupun semakin depresi
karena ketergantungan, peran orang tua dan lingkungan sangat dibutuhkan sebagai
pengawas dan juga sosok yang memahami anak. Keluarga harus dapat memberikan fungsi
afektif agar seorang anak mendapatkan perhatian yang cukup. Akibat dari perubahan
kepribadian ini, akan berpengaruh juga terhadap kreativitas anak, seperti halnya di
Universitas Pancasakti Tegal, khususnya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, para
pelajar sudah sangat di dominasi oleh media sosial instagram, tetapi media sosial yang
digunakan mahasiswa sudah menjadi berganti arti, di mana para mahasiswa lebih banyak
menghabiskan waktunya untuk membuka informasi dan video yang tidak berfokus pada
pengembangan kreativitasnya sendiri, seperti membuka video yang menyangkut kekerasan,
video pornografi, menjadikan situasi di lingkungan sekolah akan di dominasi kekerasan
dan juga pornografi, apabila tidak dimanfaatkan kegunaan Media sosial untuk peningkatan
kreativitas.

Kreativitas menurut Munandar (1995: 25) kreativitas adalah suatu kemampuan


umum untuk menciptakan suatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan
gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai

5
kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada
sebelumnya. Setiap individu memiliki tingkat kreativitas yang berbeda dengan individu
lainnya sehingga dalam pengembangan kreativitas peserta didik diperlukan perlakuan
khusus agar kreativitas yang dimiliki individu dapat terarah dengan baik.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya mengenai media sosial dan kreativitas,
sehingga perlu dilakukan penelitian untuk melihat peran media sosial terhadap kreativitas
mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pancasakti Tegal.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, selanjutnya dibuat rumusan masalahnya.
Rumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian, yang jawabannya diperoleh melalui
penelitian.

Bagaimanakah peran media sosial terhadap pembentukan kreativitas mahasiswa di


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pancasakti Tegal?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitan


Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian: untuk menjelaskan peran
media sosial terhadap pembentukan kreativitas mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Pancasakti Tegal. Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini yang
diharapkan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

Sebagai bahan referensi atau pun dasar kajian bagi mahasiswa yang ingin
mengembangkan atau melakukan penelitian dengan masalah yang sama.

b. Manfaat Praktis

Untuk menambah pengetahuan wawasan pembaca dan pihak - pihak yang terkait
mengenai pembentukan kreativitas mahasiswa melalui peran media sosial.

c. Untuk Masyarakat

Dapat memberi gambaran dan pengetahuan tentang pengaruh media sosial terhadap
peningkatan kreativitas mahasiswa.

d. Untuk Penulis

Dapat dijadikan sebagai literator dalam meningkatkan kreativitas siswa melalui


penggunaan media sosial.

6
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teori


a. Pengertian Media Sosial

Pengertian media sosial atau dalam bahasa Inggris social media menurut tata
bahasa, terdiri dari kata sosial yang memiliki arti kemasyarakatan atau sebuah interaksi
dan media adalah sebuah wadah atau tempat sosial itu sendiri. Jadi media sosial adalah
media online yang diciptakan untuk para penggunannya agar bisa lebih mudah dalam
menggunakannya seperti berbagi informasi, berpatisipasi dan menciptakan isi meliputi
blog, jejaring sosial, wikipedia, forum dan dunia virtual (Hazisah, 2017: 27).

Adapun media sosial salah satu kelompok aplikasi berbasis internet yang
dibangun diatas dasar teknologi Web 2.0 dan mendukung penciptaan serta pertukaran
user general content, juga memungkinkan penggunanya untuk berpartisipasi, berbagi
dalam komunikasi dan dikemas dalam bentuk yang beragama, baik blog, jejaring sosial,
forum, wikipedia dan lain - lain (Sherlyanita dan Rakhamawati, 2016: 17-18).Media
sosial dapat diartikan sebagai bentuk - bentuk eletronik yaitu dimana pengguna
membuat komunitas online untuk berbagi dalam bermacam - macam informasi, ide,
pesan pribadi dan konten lainnya (Pujiningtyas, 2014: 27).

Adapun yang dimaksud dengan sosial media menurut Ardianto Elvinaro


menyatakan bahwa “pada dasarnya media sosial sama dengan media massa, media
massa ini di bagi dua bagian yaitu media cetak dan media elektronik, media cetak
seperti surat kabar, majalah, sedangkan media elektronik seperti radio, televisi, film,
media online (internet).

Secara umum sosial media didefinisikan sebagai media online yang mendukung
interaksi sosial. Media sosial menggunakan teknologi yang berbasis web untuk
mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Beberapa situs di media sosial yang
populer sekarang ini antara lain yaitu blog, twitter, instagram, line, tiktok dan whatsapp.

Penjelasan dari ketiga teori tersebut dapat di artikan bahwa media sosial adalah
salah satu media yang sudah berkembang di era modern sekarang, dimana media online
yang diciptakan untuk memudahkan para penggunanya dalam menggunakannya.
Media sosial memiliki banyak manfaat, seperti mempermudah pengguna dalam

8
mencari informasi, memudahkan para pengguna dalam melakukan bisnis atau usaha,
dan mempermudah interaksi dengan pengguna lainnya. Selain itu kehadiran media
sosial juga dapat dijadikan sebagai hiburan dan tontonan bagi para penggunanya.

Adapun macam- macam media Sosial, kementerian perdagangan RI (2014: 58)


menyatakan bahwa, aplikasi media sosial mobile dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :

a. Tipe waktu-lokasi (location and time sensitive), yang menyebarkan informasi


terkait suatu lokasi spesifik pada waktu yang spesifik.
b. Tipe kedua adalah yang hanya mengandalkan lokasi saja (space locators),
dimana para pelaku media sosial bertukar informasi dengan peranti mobile
mengenai suatu lokasi tertentu saja.
c. Tipe ketiga yakni media sosial bergerak atau mobile yang mengandalkan waktu
kekinian (real time) seperti menggunakan aplikasi Twitter.
d. Tipe terakhir, tidak tergantung pada faktor kekinian maupun lokasi (slow timer).
Jadi lebih bebas dari batasan waktu. Penggunaan aplikasi mobile jenis ini seperti
memanfaatkan aplikasi media sosial konvensional pada desktop atau laptop.
Misalnya menyaksikan video di YouTube atau membaca berita di media sosial.

Khairuni (2016;94-95) menyebutkan bahwa dalam media sosial terdapat


beberapa karakteristik atau ciri – ciri pada sosial media, yaitu:

a. Partisipasi, partisipasi ini dapat mendorong umpan balik dan konstribusi dari
setiap orang yang berminat atau tertarik menggunakannya, sehingga
mengaburkan batas antara audience (media massa/ media siaran).
b. Keterbukaan, dari berbagai media sosial kebanyakan terbuka bagi umpan balik
dan partisipasi melalui sarana - sarana voing, berbagi informasi dan komentar
dalam media sosial jarang sekali ditemukan batasan – batasan untuk mengakses
dan memanfaatkan isi pesan (perlindungan password terhadap isi cenderung
dianggap aneh)
c. Perbincangan, sosial media memungkinkan terjadinya perbincangan antar
pengguna secara dua arah.
d. Komunitas, media sosial memiliki beberapa komunitas - komunitas secara
instan atau cepat. Di dalam media sosial juga dapat berkomunikasi secara efektif
tentang beragam isu kepentingan seperti tentang politik, hobi fotografi dan
tayangan TV favorit.

9
e. Keterhubungan, mayoritas media sosial mempunyai kemampuan dalam
melayani keterhubungan antar pengguna yaitu dengan melalui fasilitas tautan
atau link ke website, sumber-sumber informasi dan pengguna lainnya.

Dalam penggunaan media sosial ada beberapa faktor yang mempengaruhi yakni
kesamaan karakteristik, informasi, prestige, media transaksi, citizen journalism dan
refreshing (Prigunanto, 2015: 109). Kehidupan era dulu dengan era modern sekarang
sangat lah berbeda jauh sekali perkembangan dalam teknologinya. Teknologi informasi
yang banyak digunakan di era sekarang adalah media sosial. Media sosial diciptakan
untuk mempermudah dalam segala hal seperti mencari informasi, berpartisipasi, dan
lain sebagainya. Pada dasarnya manusia memiliki sifat keingintahuan terhadap sesuatu
hal yang baru, dan selalu ingin mencoba dan memilikinya.

Media sosial salah satunya yang telah banyak mempengaruhi manusia, karena
memiliki banyak manfaat dan kegunaan. Di era Sekarang hampir di seluruh dunia
mengenal media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Blog dan lain sebagainya.
Media sosial sangat mempengaruhi terhadap penggunanya, karena media sosial
memiliki banyak sekali manfaat. Namun media sosial juga memiliki dampak negatif
bagi pengguna jika tidak digunakan dengan baik dan benar.

Media sosial sudah banyak dikenal dikalangan anak - anak, remaja mau pun
dewasa. Media sosial sudah menjadi kebutuhan sehari - hari bagi kehidupan manusia.
Media sosial sebagai tempat berkomunikasi dan tempat berbagi dengan tidak mengenal
batasan ruang dan waktu dan tidak mengenal dengan siapa mereka berkomunikasi,
kapan pun dan di mana pun mereka berada. Dengan ini media sosial memiliki pengaruh
besar dan memiliki dampak terhadap kehidupan seseorang. Adapun dampak positif
media sosial, yaitu :

1. Mempermudah kegiatan belajar, karena dapat digunakan sebagai sarana untuk


berdiskusi dengan teman sekolah tentang tugas ( mencari informasi)
(Khairuni, 2016: 99).
2. Mempermudah dalam menambah pertemanan atau bertemu kembali dengan
teman lama. Baik itu teman disekolah, dilingkungan bermain maupun teman
yang bertemu melalui jejaring sosial lain ( Khairuni, 2016: 100).
3. Menjadi penghibur dan tontonan bagi para pengguna sehingga dapat
menghilangkan stress.
4. Memiliki banyak pengetahuan dalam mencari informasi di media sosial

10
Selain dampak positif sosial media juga memiliki dampak – dampak negatif
terhadap penggunanya. Adapun dampak negatif media sosial, yaitu :

1. Berkurangnya sosialisasi didunia nyata, pengguna lebih sering aktif di


kehidupan dunia maya dibandingkan di dunia nyata.
2. Banyak menghabiskan waktu sehingga waktu menjadi sia - sia, karena
pengguna lebih cenderung lama aktif di media sosial.
3. Melalaikan kewajiban dalam melaksanakan ibadah seperti shalat, membaca Al-
Qur’an , mengikuti kajian dan ibadah lainnya.
4. Mengganggu kesehatan pengguna karena terlalu banyak menatap layar
handphone maupun komputer dan juga terlalu banyak bergadang sampai larut
malam sehingga kesehatan menurun.

b. Fenomena Media Sosial

Penggunaan media sosial merupakan hal yang terus berevolusi dan berkembang
selama kurang lebih 2 dekade terakhir. Pandemi COVID-19 yang berkepanjangan telah
mendorong bertambahnya konsumsi media sosial secara signifikan oleh para
penggunanya. Namun, sebagaimana sebuah perkembangan selalu ada dampak positif
maupun negatif yang menyertainya. Perkembangan media sosial juga turut diimbangi
dengan beragam fenomena yang muncul. Sebagai contoh :

1. Cyber Bullying
Cyber bullying menjadi salah satu di antara fenomena yang cukup sering
dijumpai di media sosial. Aneka komentar tajam dan perilaku saling
merendahkan sering dianggap sebagai sesuatu yang lumrah. Bahkan sikap
tersebut dilakukan karena sekedar ikut-ikutan yang sedang viral.

2. Cyber Crime
Salah satu di antara fenomena yang marak di jumpai seiring
perkembangan media sosial yang semakin pesat adalah cyber crime. Informasi
pribadi yang kamu cantumkan di media sosial tidak menutup kemungkinan akan
digunakan oleh piham lain untuk perbuatan yang tidak dibenarkan. Jika ini
sampai terjadi, tentu yang akan mengalami kerugian adalah diri sendiri.

3. Social Media Comparison

11
Memang tidak dapat dipungkiri jika sekarang media sosial juga
digunakan sebagai sarana berekspresi. Orang akan berlomba-lomba
menunjukkan kehidupannya di media sosial, tidak terkecuali dengan
pencapaian hidup. Secara tidak langsung ini turut melahirkan fenomena baru
yang akrab di kalangan milenial dan generasi z, yaitu social media comparison.
Kamu akan berlomba-lomba membandingkan diri satu sama lain hanya
berdasarkan informasi dari unggahan di media sosial.

4. Doomscrolling
Salah satu fenomena yang patut diwaspadai adalah doomscrolling.
Fenomena satu ini membuatmu kecanduan berita buruk sehingga tanpa disadari
mentalmu akan tertekan dan keseimbangan hidup pun mulai terganggu.

5. Fear of Missing Out


fenomena yang muncul seiring perkembangan media sosial yang
semakin pesat adalah fear of missing out. Akses informasi yang terbuka pada
akhirnya membuatmu takut ketinggalan hal-hal yang bersifat baru. Entah itu
berupa tren fashion, lifestyle, maupun beragam hal lain yang dianggap keren.

Keberadaan media sosial memang bisa membawa dampak baik itu positif
maupun negatif. Fenomena yang berdampak positif yaitu :

media sosial dapat digunakan untuk personal branding, campaign, marketing,


dan brand images. Selain itu, media sosial juga dapat digunakan untuk menghasilkan
uang, membantu mendapat perhatian dari khalayak, dan kita menjadi memiliki
kemampuan untuk mempromosikan secara mandiri.

c. New Media

Kehadiran media baru atau (New media) turut menyampaikan perubahan pada
pola komunikasi masyarakat. Media baru, salah satunya internet sedikit banyak
mempengaruhi cara individu berkomunikasi satu menggunakan individu lainnya.
Internet di zaman kini hadir untuk memenuhi kebutuhan manusia pada berkomunikasi
serta memperoleh isu.

Internet berfungsi menjadi Jaringan global buat komunikasi dari satu lokasi ke
lokasi lainnya. Internet juga berfungsi menjadi aspek penyedia informasi yang tidak
terdapat batasan. Mengakses internet saat ini telah menjadi rutinitas kebanyakan warga,

12
jadi dapat disimpulkan media baru merupakan media yang terbentuk dari interaksi
antara manusia dengan komputer dan internet secara khususnya. Termasuk di dalamnya
ialah web, blog, online social network, online forum dan lain – lain.

New media sendiri memiliki beberapa pengertian, Jhon Vivian pada Surokim et
al. (2017:24) mengatakan bahwa media baru yakni internet bisa melampaui pola
penyebaran sebuah pesan media tradisional, seperti yang bisa diketahui sifat internet
dapat mengaburkan batas geografis buat melakukan hubungan, kapasitas hubungan,
serta yang terpenting ialah bisa dilakukan secara real time.

Pengertian yang diungkapkan oleh John Vivian tersebut, tampak sejalan dengan
yang disampaikan oleh Fikri (2018: 90-91) yang mengatakan bahwa teknologi
komunikasi modern telah memperpendek adanya jarak geografis antar masyarakat serta
menembus ruang dan waktu. Selain itu teknologi komunikasi kian menjadi semakin
murah dan memudahkan masyarakat yang menggunakannya, hal tersebut menjadi salah
satu pendorong akrabnya masyarakat dalam menggunakan teknologi komunikasi dalam
seluruh aktivitas kesehariannya seperti mencari berita, lowongan pekerjaan, informasi
beasiswa, dan mengakses segala informasi yang tersedia dalam New media.
Selanjutnya Meyrowitz pada Surokim et al. (2017: 25) berkata bahwa lingkungan
media baru atau dikenal menggunakan cyberspace telah membawa tawaran pemikiran
yang baru terhadap riset media yang tidak hanya berfokus dipesan semata, namun mulai
melibatkan teknologi komunikasi itu sendiri yang secara pribadi menyampaikan
keterangan bahwa perangkat komunikasi berteknologi itu adalah salah satu bentuk atau
tipe asal lingkungan sosial.

Berdasarkan beberapa pendapat yang disampaikan di atas tentang pengertian


New Media, maka penulis menarik konklusi new media bisa berpengaruh positif serta
negatif. Imbas positifnya artinya berita berasal media sangat simpel dihasilkan serta
sangat cepat buat di akses di mana pun serta mendapatkan informasi kini sangat lah
murah. Sedangkan efek negatif asal new media terhadap insan ialah info dari media
tersebut tanpa batas serta memudahkan masuknya budaya luar melalui media baru, jika
tidak didasarkan kepada ilmu pengetahuan maka akan mengakibatkan hal-hal yang
negatif terhadap rakyat

Kemunculan dan perkembangan media baru (New media) kini sangat lah pesat,
khususnya penggunaan teknologi internet yang turut pula membawa manfaat bagi
masyarakat sebagai penggunanya. Menurut badan Asosiasi penyelenggara jasa internet

13
Indonesia (APJII) pada 16 Mei 2019 diketahui bahwa respons terhadap bullying di
medsos diketahui sebanyak 31,6% korban hanya membiarkan perlakuan Cyber
bullying, sebanyak 7,9% membalas, sebanyak 5,2% menghapus ejekan atau Cyber
bullying tersebut dan hanya 3,6% korban yang melaporkan tindakan Cyber bullying
yang mereka terima.

Menurut Surokim et al. (2017:72) terdapat beberapa dampak positif dengan


adanya kehadiran media baru seperti diantaranya, internet dapat dijadikan sebagai
media komunikasi, dapat dijadikan sebagai media pertukaran data, media penyedia
informasi, media baru juga memberikan kemudahan dalam dunia branding dan
marketing, dan media ini pula bisa melakukan terpaan (exposure) kepada remaja pada
proses penentuan keputusan seperti misalnya pada dunia politik yakni pemilihan
umum.

Selain itu, Fikri (2018: 99) juga mengungkapkan manfaat new media bagi
masyarakat sebagai penggunanya yaitu, apabila masyarakat sebagai pengakses internet
bisa menggunakan dan memanfaatkan secara positif seperti dijadikan sebagai sumber
inspirasi, maka internet bisa menjadi alternatif yang atraktif. Namun, dibalik adanya
manfaat positif juga terdapat sisi negatif yang muncul secara bersamaan, yakni pada
saat mengakses internet tidak memiliki tujuan dan orientasi yang jelas untuk
memanfaatkannya, maka pengakses tersebut dapat kehilangan waktu yang sangat
banyak.

Seperti yang telah dijelaskan oleh ketiga ahli diatas, maka dapat ditarik benang
merah bahwa kehadiran new media dalam kehidupan masyarakat saat ini memberikan
banyak manfaat yakni sebagai media yang menyajikan berbagai kemudahan dalam
melakukan komunikasi, menyampaikan dan mendapatkan informasi, memperlancar
segala pekerjaan, mendorong masyarakat untuk selalu maju dengan adanya internet
sebagai New media yang senantiasa menggambarkan adanya kemajuan teknologi serta
mendorong seseorang untuk selalu terinspirasi dan terus berkembang. Akan tetapi
hadirnya new media dalam kehidupan masyarakat saat ini juga dapat memberikan
dampak negatif apabila tidak digunakan secara bijak atau dengan tujuan yang jelas.

Kehadiran media baru berjalan seiringan perkembangan media internet yang


tidak dapat terlepas kan dari kehidupan kita sehari - hari. New media seperti media
internet memiliki ciri – ciri seperti yang diungkapkan Nasution (2016:29-30) sebagai
berikut:

14
1. Teknologi yang berbasis komputer
2. Memiliki karakter hibdra, tidak berdedikasi, dan fleksibel
3. Memiliki potensi interaktif
4. Memiliki fungsi publik dan privat
5. Terdapat peraturan yang tidak ketat
6. Kesalingterhubungan
7. Terdapat dimana - mana atau tidak bergantung pada lokasi
8. Dapat diakses individu sebagai komunikator
9. Menjadi media komunikasi massa dan pribadi

Berdasarkan beberapa pernyataan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa secara


umum ciri – ciri new media tidak terlepas dari keterkaitannya dengan teknologi
komunikasi dan digital, misalnya dapat diakses kapan saja, serta memiliki dua bentuk
utama yaitu berupa privat dan publik. Selain itu ciri lain Yang bisa dilihat dari new
media adalah adanya komunikasi dua arah yang dilakukan antara penyampai pesan dan
penerima pesan.

D. Kreativitas

Kreativitas mempunyai definisi yang banyak sekali. Definisi kreativitas juga


bergantung pada dasar teori yang menjadi acuan para pakar. Barron (dalam Ali & Arori,
2006) mendefinisikan kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru.

Drevdahl (dalam Hurlock, 1978: 4) mendefinisikan kreativitas sebagai berikut


: Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk,
atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal
pembuatnya. Ia dapat berupa kegiatan imajinatif atau sintesis pemikiran yang hasilnya
bukan hanya perangkuman. Ia mungkin mencakup pembentukan pola baru dan
gabungan informasi yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya dan pencangkokan
hubungan lama ke situasi baru dan mungkin mencakup pembentukan korelasi baru. Ia
harus mempunyai maksud atau tujuan yang ditentukan, bukan fantasi semata, walaupun
merupakan hasil yang sempurna dan lengkap. Ia mungkin dapat membentuk produk
seni, kesusastraan, produk ilmiah, atau mungkin bersifat prosedural atau metodologis.

15
Sedangkan Torrance (dalam Ali & Asrori, 2006: 41) mendefinisikan kreativitas
sebagai proses kemampuan memahami kesenjangan - kesenjangan atau hambatan -
hambatan dalam hidupnya, merumuskan hipotesis-hipotesis baru, dan
mengkomunikasikan hasil – hasilnya, serta sedapat mungkin memodifikasi dan
menguji hipotesis - hipotesis yang telah dirumuskan.

Munandar (2002: 95) mendefinisikan kreativitas sebagai suatu proses yang


tercermin dari kelancaran, fleksibilitas, dan orisinalitas dalam berpikir.

Rhodes (dalam Munandar, 2004: 20-22) menyatakan bahwa definisi kreativitas


dapat ditinjau dari empat aspek atau biasa disebut dengan istilah “Four P’s of Creativity:
Person, Process, Press, and Product”, yaitu:

a. Pribadi (Person): tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan


kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya (Hulbeck, dalam
Munandar, 2004).
b. Proses (Process): langkah-langkah proses kreatif menurut Wallas
(dalam Munandar, 2004) yang banyak diterapkan dalam
pengembangan kreativitas, meliputi tahap persiapan, inkubasi,
iluminasi, dan verifikasi.
c. Produk (Product): kreativitas adalah kemampuan untuk
Menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru (Barron, dalam
Munandar, 2004).
d. Pendorong (Press): menekankan faktor “press” atau dorongan, baik
dorongan internal, berupa keinginan dan hasrat untuk mencipta atau
bersibuk diri secara kreatif; maupun dorongan eksternal dari
e. lingkungan sosial dan psikologis.

Guilford (dalam Sternberg, 1999) mengemukakan beberapa faktor penting yang


merupakan aspek dari kemampuan berpikir kreatif, yaitu:

a. Kelancaran berpikir (fluency of thinking)


Kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran secara cepat.
Dalam kelancaran berpikir yang perlu ditetapkan adalah kuantitas bukan kualitas.
b. Keluwesan berpikir (flexibility)
Kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide jawaban atau pertanyaan yang
bervariasi, melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda - beda dan mampu

16
menggunakan bermacam – macam pendekatan atau cara pemikiran. Orang kreatif
adalah orang yang luwes berpikir.

c. Elaborasi pikiran (elaboration)

Kemampuan mengembangkan gagasan dan menambahkan atau merinci detil – detil


dari suatu objek gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.

d. Keaslian berpikir (originality)


Kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan
gagasan asli.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek dari kemampuan berpikir kreatif
adalah kelancaran, fleksibilitas, elaborasi, dan keaslian berpikir. Kreativitas tetap disebut –
sebut sebagai salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sehari – hari maupun dunia
pendidikan.

Wallas (dalam Solso, Maclin & Maclin, 2007: 445) menjelaskan bahwa ada empat
tahapan dalam proses kreatif, yaitu:

a. Persiapan : memformulasikan suatu masalah dan membuat usaha awal untuk


memecahkannya.
b. Inkubasi : masa di mana tidak ada usaha yang dilakukan secara langsung untuk
memecahkan masalah dan perhatian dialihkan sejenak pada hal lainnya,
c. Iluminasi : memperoleh insight (pemahaman yang mendalam) dari masalah
tersebut.
d. Verifikasi : menguji pemahaman yang telah didapat dan membuat solusi.

E. FISIP Universitas Pancasakti Tegal

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan salah satu fakultas di Universitas
Tegal yang memiliki dua program studi, yaitu Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Komunikasi, kedua
program studi tersebut menjadi sebuah wadah untuk menimba Ilmu, berkarya dan berinovasi
dalam bidang ilmu yang berbeda. Ilmu pemerintahan mempunyai keahlian diantaranya
menguasai pemahaman mengenai konsep kehidupan bernegara, dunia birokrasi, serta
kemampuan kritis untuk memahami berbagai fenomena sosial dan politik.

17
Sedangkan Ilmu Komunikasi mempunyai keahlian dalam bidang Industri media dan
kehumasan. Dalam bidang ini mahasiswa diajarkan untuk berfikir kreatif, kompetitif serta
berkarakter.

F. Urgensi Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh media sosial terhadap
kreativitas mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pancasakti Tegal (2)
Pengaruh media sosial terhadap kepribadian mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pancasakti Tegal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Terdapat pengaruh
Media Sosial terhadap kreativitas mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Pancasakti Tegal (2) Terdapat pengaruh Media Sosial terhadap kepribadian mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pancasakti Tegal. Hal ini bisa dilihat dari
hasil penelitian deskriptif yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara media
sosial terhadap kreativitas dan terdapat hubungan antara media sosial terhadap kepribadian
mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pancasakti Tegal.

2.2 Penelitian Terdahulu


Nama Penulis Judul Hasil Penelitian

Cahya Nusantara Peran Media Sosial untuk Hasil penelitian


Peningkatan Kreativitas menyatakan bahwa
media sosial bisa
menambah
kreativitas
seseorang karena di
media sosial kita
bisa mengasah
kemampuan kita
seperti ide kreatif
membuat video
dengan cara menjadi
youtuber dan
menciptakan video –
video kreatif.

18
2.3 Definisi Operasional
Berikut adalah contoh materi definisi operasional untuk beberapa variabel dalam
proposal penelitian kuantitatif dengan judul "Pengaruh Media Sosial Terhadap Tingkat
Kreativitas Mahasiswa FISIP UPS Tegal":

1. Variabel : Penggunaan media sosial

Intensitas penggunaan media sosial diukur dari suatu semangat seseorang yang
dituangkan dalam frekuensi penggunaan media sosial sebagai alat untuk berkomunikasi
dan berkreativitas dengan tanpa batas yang berupa pesan gambar, suara, video yang
dilakukan secara rutin.

2. Variabel : Kreativitas Mahasiswa

Kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau


konsep baru, atau gagasan dan konsep yang sudah ada. Dari sudut pandang keilmuan
hasil dari pemikiran kreatif (pemikiran divergen) biasanya dianggap memiliki keaslian
dan kepantasan.

3. Mahasiswa FISIP UPS Tegal

Mahasiswa UPS Tegal diidentifikasi sebagai mahasiswa yang terdaftar dan aktif
di Universitas Pancasakti Tegal. Data keanggotaan mahasiswa diperoleh dari data
universitas atau melalui metode – metode survey yang memvalidasi status mahasiswa.

2.4 Hipotesis
Hipotesis pada proposal penelitian kuantitatif "Pengaruh Penggunaan Teknologi
Komunikasi Terhadap Kualitas Hubungan Asmara Pasangan LDR Pada Mahasiswa
UPS Tegal" dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Hipotesis Penelitian Utama: Terdapat pengaruh positif antara penggunaan
media sosial dan tingkat kreativitas mahasiswa FISIP UPS Tegal.
2. Hipotesis Penelitian Pendukung :

1) Media sosial memberikan akses mudah dan cepat terhadap beragam konten,
ide, dan inspirasi. Mahasiswa dapat dengan mudah menemukan informasi yang
relevan dengan minat dan bidang studi mereka, serta berbagi gagasan dengan
orang lain. Ini membuka peluang untuk memperluas wawasan dan menggali
ide-ide baru yang dapat meningkatkan kreativitas.

19
2) Mahasiswa terhubung dengan sesama mahasiswa, dosen, dan profesional di
bidang yang sama atau sejenis. Mereka dapat berkolaborasi dalam proyek-
proyek kreatif, berbagi pandangan, dan saling memberikan umpan balik.
Interaksi ini mendorong pertukaran ide dan perspektif, merangsang imajinasi
dan inovasi.

3) Media sosial menyediakan platform untuk mahasiswa memamerkan karya


kreatif mereka, seperti tulisan, desain, seni, musik, dan video. Dengan
mendapatkan umpan balik dari audiens yang lebih luas, mahasiswa dapat
memperoleh motivasi, pengakuan, dan apresiasi yang mendorong mereka untuk
terus mengembangkan kreativitas mereka.

4) Media sosial penuh dengan konten yang menginspirasi, termasuk karya –


karya kreatif dari individu-individu lain. Mahasiswa dapat melihat dan
mengamati pencapaian dan ide – ide baru dalam bidang mereka, yang dapat
memicu proses berpikir kreatif dan memperluas wawasan mereka.

5) Media sosial memfasilitasi eksplorasi minat dan percobaan ide – ide baru
tanpa adanya batasan fisik. Mahasiswa dapat berbagi karya – karya
eksperimental mereka, memperoleh umpan balik, dan belajar dari pengalaman
orang lain. Proses ini mendorong keberanian untuk berinovasi dan berkreasi di
luar zona nyaman.

Hipotesis penelitian utama menyatakan terdapat pengaruh positif antara


penggunaan media sosial dan peningkatan kreativitas mahasiswa FISIP UPS Tegal.

Hipotesis penelitian pendukung mengaitkan frekuensi penggunaan media sosial


dengan peningkatan kreativitas mahasiswa FISIP UPS Tegal. Hipotesis ini didasarkan
pada pemahaman bahwa penggunaan intensif media sosial dapat memperkaya ide
mahasiswa FISIP UPS Tegal untuk berkreativitas.

2.5 Alur Pikir Penelitian


Alur pikir penelitian "Pengaruh Media Sosial Terhadap Tingkat Kreativitas Mahasiswa
UPS Tegal" dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pendahuluan: Memperkenalkan topik penelitian tentang pengaruh media sosial


terhadap tingkat kreativitas mahasiswa, menjelaskan latar belakang pentingnya
penelitian ini, seperti peningkatan penggunaan media sosial dan peran kreativitas dalam

20
pendidikan, merumuskan tujuan penelitian, yaitu untuk mengidentifikasi pengaruh
media sosial terhadap tingkat kreativitas mahasiswa FISIP UPS Tegal.
2. Tinjauan Puastaka : Melakukan tinjauan terkait pengaruh media sosial terhadap
kreativitas dan penelitian terdahulu yang relevan dengan konteks mahasiswa FISIP UPS
Tegal, membahas konsep kreativitas dan faktor – faktor yang mempengaruhinya,
termasuk peran media sosial dalam proses kreatif, menyajikan temuan – temuan
penelitian terdahulu yang menghubungkan media sosial dengan tingkat kreativitas
mahasiswa.
3. Metode Penelitian: Menjelaskan pendekatan penelitian yang akan digunakan, seperti
pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner.
Menggambarkan populasi dan sampel penelitian, yaitu mahasiswa FISIP UPS Tegal
yang terlibat dalam penelitian. Mendefinisikan variabel – variabel yang akan diukur
dan mengembangkan instrumen penelitian yang valid dan reliabel, menjelaskan
prosedur pengumpulan dan analisis data yang akan dilakukan.
4. Hasil dan Analisis: Menganalisis data yang telah terkumpul menggunakan metode yang
sesuai. Menafsirkan temuan – temuan dari hasil analisis data. Mengaitkan hasil
penelitian dengan literatur yang relevan dan membandingkannya dengan penelitian
sebelumnya. Menyajikan temuan-temuan penting yang berkaitan dengan pengaruh
media sosial terhadap tingkat kreativitas mahasiswa FISIP UPS Tegal.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Tipe Penelitian


Penelitian Deskriptif : Jenis penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan
mendeskripsikan fenomena pengaruh media sosial terhadap kreativitas mahasiswa
secara rinci. Peneliti akan mengumpulkan data tentang penggunaan media sosial oleh
mahasiswa dan bagaimana penggunaan tersebut mempengaruhi aspek kreativitas
mereka. Penelitian deskriptif yang menginvestigasi pengaruh media sosial terhadap
kreativitas mahasiswa FISIP UPS Tegal akan berfokus pada deskripsi dan analisis data
mengenai hubungan antara penggunaan media sosial dan tingkat kreativitas mahasiswa.
Penelitian ini akan mencoba menjawab pertanyaan seputar pengaruh media sosial
terhadap kreativitas mahasiswa FISIP di lingkungan UPS Tegal.
Metode – metode dalam penelitian deskriptif :

21
1. Penelitian dengan metode studi kasus
metode yang berfokus pada suatu objek untuk mempelajari kasus tertentu
yang berkaitan. Tujuannya adalah supaya dapat memberi gambaran atau
deskripsi yang rinci mengenai sifat, karakter, latar belakang, dari suatu
kasus, kemudian dikaitkan dengan hal – hal yang umum.
2. Penelitian dengan metode deskriptif kesinambungan
Metode yang dilakukan secara kontinyu atau berkesinambungan dengan
riset sebelumnya untuk mendapatkan hasil atau pengetahuan yang
menyeluruh mengenai suatu peristiwa atau fenomena. Pada metode
penelitian ini lebih umum atau terkenal pada pengkajian masalah-masalah
sosial.
3. Penelitian dengan metode survei
Metode yang mengumpulkan informasi dengan menggunakan kuesioner,
jajak pendapat, atau survei dalam pengumpulan datanya. Survei dapat
dikatakan baik ketika peneliti memilih pertanyaan yang baik pula, sehingga
hasil yang didapatkan bisa mencakup seluruh informasi mengenai suatu
permasalahan.
4. Penelitian dengan metode kepustakaan
Penelitian yang meneliti mengenai suatu permasalahan lalu mengaitkannya
dengan tulisan – tulisan yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian


Menurut Arikunto (2006: 130) “populasi adalah keseluruhan objek penelitian”.
Penelitian hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya tidak terlalu banyak.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FISIP UPS Tegal yang berjumlah 641
mahasiswa aktif (menurut data PDDikti:22). Peneliti memilih mahasiswa dilingkungan FISIP
UPS Tegal dikarenakan mahasiswanya yang unik dan menarik terkenal dengan kreativitasnya
yang tinggi serta berpotensi menjadi seorang konten creator.
Menurut Sugiyono (2008: 118) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Jadi dalam penelitian ini, menggunakan metode
Sampling penelitian deskriptif yaitu, metode pengambilan sampel untuk menentukan jumlah
dan anggota sampel. Sampel pada penelitian ini adalah sebagian mahasiswa FISIP UPS Tegal.
Metode penentuan jumlah sampel dilakukan dengan cara snowball sampling. Snowball
sampling ialah suatu metode untuk menemukan responden – responden yang memiliki banyak
informasi. Dengan menggunakan metode ini, beberapa responden yang potensial dihubungi

22
dan ditanya apakah mereka mengetahui orang yang lain dengan karakteristik seperti yang
dimaksud untuk keperluan data penelitian. Kontak awal akan membantu dalam mendapatkan
responden lainnya melalui rekomendasi. Untuk mencapai tujuan penelitian, maka metode ini
didukung juga dengan wawancara dan survey lapangan. Secara singkat teknik pengambilan
sampel ini meminta informasi dari sampel pertama untuk mendapatkan sampel berikutnya,
demikian secara terus menerus hingga seluruh kebutuhan sampel dapat terpenuhi.
Berdasarkan hasil pencarian ditemukan 68 mahasiswa/i Ilmu Komunikasi dan 16 mahasiswa/i
ilmu pemerintahan dengan jumlah keseluruhan terdapat 84 konten kreator dilingkungan FISIP
UPS Tegal.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik Observasi,
kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Observasi dilakukan untuk melihat tingkah laku dan
aktivitas mahasiswa. Kuesioner dilakukan untuk mendapatkan data penelitian tentang media
sosial, kepribadian mahasiswa, dan kreativitas mahasiswa FISIP UPS Tegal. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan cara berkomunikasi langsung dengan responden untuk mendapat
informasi serta data yang dibutuhkan. Kuesioner dilakukan dengan mengajukan pertanyaan
secara langung maupun tidak langsung kepada responden dan jawaban yang diperoleh dalam
bentuk tertulis melalui dokumen terkait.

3.4 Teknik Pengolahan Data


Perumusan masalah : mengajukan pertanyaan – pertanyaan kepada mahasiswa yang
akan menjadi landasan penelitian dimana jawabannya dicari di lapangan. Hal ini agar membuat
penelitian lebih terfokus pada masalah yang ingin diselesaikan
Menentukan jenis informasi : jenis informasi atau data yang akan digunakan. Memastikan data
relevan dengan permasalahan yang ingin diselesaikan.
Menentukan prosedur pengumpulan data yang efektif dan prosedur pengolahan data yang
sesuai dengan data yang digunakan.
Melakukan pengambilan keputusan berdasarkan data yang sudah diolah untuk menjawab
pertanyaan – pertanyaan yang sudah dirumuskan.

23
DAFTAR PUSTAKA

Antony, M. 2008. What Is Sosial Media. Crossing.


Azwar, S. 1996. Pengantar Psikologi Intelegensi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
DePorter, B., dkk. 2000. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa.
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003,
Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Kaplan, A. M., & Haenlein, M. 2010. Users of the world, unite! The
challenges and opportunities of Social Media. Business Horizons.
Nurul, Z. 2016. Pengaruh Kreativitas dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas
Guru Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar Sekecamatan Baturetno
Kabupaten Wonogiri. Volume 1. No 1. PP 23-38.
Munandar, U. 2004. Pengembangan Emosi dan Kreativitas. Jakarta: Rineka
Cipta.
Setiyastuti, Y. 2012. Aprehensi Komunikasi Berdasarkan Konteks Komunikasi
dan Tipe Kepribadian Ekstrovert Introvert. Jurnal UMY. Volume 4, No. 4.

24

Anda mungkin juga menyukai