DI MASYARAKAT
MAKALAH
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, muncul
berbagai penemuan-penemuan baru yang dapat memberikan masyarakat
kemudahan dalam memperoleh informasi maupun dalam berhubungan
dengan orang lain walaupun tanpa harus bertatap muka. Salah satu dampak
dari perkembangan teknologi adalah munculnya media sosial. Media sosial
adalah media daring yang digunakan untuk kebutuhan komunikasi jarak jauh,
proses interaksi antara user satu dengan user lain, serta mendapatkan sebuah
informasi melalui perangkat aplikasi khusus menggunakan jaringan internet.
Dalam bidang sosial pengaruh perkembangan zaman memberikan dampak
positif dan negatif bagi seseorang.
Dampak positif dari perkembangan bidang sosial ialahdengan
kemajuan dalam bidang komunikasi. Dampak positif ini memberikan
kemudahan bagi orang yang bertempat tinggal jauh untuk saling
terhubung dengan sangat mudahnya dengan orang yang bertempat
tinggal di tempat yang lain. Jika dahulu untuk berkomunikasi dengan
orang maupun keluarga yang jauh kita hanya bisa berkirim surat, namun
sekarang dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
orang dapat berhubungan dengan mudah melalui telepon genggam,
smartphonedan gadget.
Selain sebagai media baru dalam berinteraksi dan bersosialisasi,sosial
media juga memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap berbagai aspek,
seperti jurnalisme, public relations, dan pemasaran. Sosial media
mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi
feedback secara terbuka memberikan komentar, serta membagi informasi
dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Tidak dapat dipungkiri bahwa sosial
media mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan.
Selain memberikan dampak positif, media sosial juga dapat memberikan
dampak negatif salah satunya adalah munculnya berbagai informasi baik
informasi yang buruk maupun baik, kemudahan dalam mengakses informasi
yang tidak sesuai dengan moral yang digunakan dalam masyarakat indonesia.
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 jo UU Nomor 35
Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak Bab IV tentang Kewajiban dan
Tangung Jawab, bagian keempat tentang kewajiban dan Tanggung Jawab
Keluarga dan Orangtua. Pasal 26 ayat 1 menyebutkan bahwa orangtua
berkewajiban dan bertanggung jawab untuk, (1) Mengasuh, memelihara,
1
mendidik, dan melindungi anak, (2) Menumbuh kembangkan anak sesuai
dengan kemampuan, bakat,dan minatnya dan (3) Mencegah terjadinya
perkawinan pada usia anak-anak.
Media sosial dapat berdampak terhadap perilaku masyarakat khususnya
bagi remaja yang pada usianya masih belum cakap dalam menyaring
informasi yang ditemukan di sosial media. Perilaku adalah tindakan atau
aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat
luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah,
menulis, membaca, dan sebagainya.
Hal-hal di atas menjadi alasan penulis berinisiatif membuat makalah yang
berjudul “Pengaruh Sosial Media Terhadap Perilaku Remaja di MAsyarakat”.
B. Perumusan Masalah
Pada makalah ini dibahas bagaimana dampak dan pengaruh dari
media sosial terhadap perilaku remaja di lingkungan masyarakat yg
berpengaruh pada perkembangan remaja. berdasarkan latar belakang di
atas, dapat di rumuskan masalah yang akan di pecahkan dalam penelitian
ini yaitu “Bagaimana dampak dan pengaruh sosial media terhadap perilaku
remaja di lingkungan masyarakat?”
C. Tujuan Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh seberapa besar pengaruh media sosial di lingkungan masyarakat,
meliputi hal apa saja pengaruh media sosial bagi remaja terhadap
perubahan perilaku.
D. Manfaat Penelitian.
Manfaat yang dapat di peroleh dari hasil penelitian ini adalah :
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan untuk penelitian
selanjutanya.
2. Manfaat praktis
a. Remaja
(1). Sebagai pembuka cakrawala berfikir menganai bagaimana cara
menggunakan media sosial dengan bijak
b. Masyarakat Umum
Sebagai tambahan informasi mengenai dampak media sosial bagi
remaja apabila menggunakan media sosial tanpa pengawasan dari
orang-orang di sekitar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi media sosial
Media sosial adalah media yang berupa situs dan aplikasi yang
melibatkan teknologi berbasis internet. Media berbasis teknologi internet
ini mendorong dan memungkinkan penggunannya saling terhubung
dengan siapa saja, baik orang-orang terdekat hingga orang asing yang
tidak pernah dikenal sebelumnya. Para peserta FGD mengartikan media
sosial sebagai media yang memberikan fasilitas layanan jaringan online
yang dapat menghubungkan orang-orangsecara individu atau kelompok
(Obar, J.A and Wildman, S., 2015).
3
B. Remaja
1. Pengertian remaja
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh
atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang
lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan
fisik (Hurlock, 1992)
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah
antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya
dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18
tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir.
Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi
empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12
– 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja
akhir 18 – 21 tahun. Masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan
masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk
memasuki masa dewasa.
2. Ciri-Ciri Remaja
a. Pertumbuhan fisik
Pertumbuhan fisik mengalami perubahan dengan cepat, lebih
cepat dibandingkan dengan masa anak – anak dan masa dewasa.
b. Perkembangan seksual
Seksual mengalami perkembangan yang kadang – kadang
menimbulkan masalah dan menjadi penyebab timbulnya
perkelahian, bunuh diri dan sebagainya.
c. Cara berfikir
Cara berpikir causatif yaitu menyangkut hubungan sebab dan
akibat. Misalnya remaja duduk didepan pintu, kemudin orang tua
melarangnya sambil berkata “pantang“. Andai yang dilarang itu
anak kecil, pasti ia akan menuruti perintah orang tuanya, tetapi
remaja yang dilarang itu akan mempertanyakan mengapa ia tidak
boleh duduk didepan pintu.
d. Emosi yang meluap – luap
Keadaan emosi remaja masih labil karena erat hubungannya
dengan keadaan hormon. Suatu saat ia bisa sedih sekali, dilain
waktu ia bisa marah sekali.
e. Mulai tertarik pada lawan jenis
Dalam kehidupan sosial remaja, mereka lebih tertarik pada lawan
jenisnya dan mulai pacaran.
4
f. Menarik perhatian lingkungan
Pada masa ini remaja mulai mencari perhatian lingkungannya,
berusaha mendapatkan status dan peran seperti melalui kegiatan
remaja di kampung – kampung.
g. Terikat dengan kelompok
Remaja dalam kehidupan sosialnya tertarik pada kelompok
sebayanya sehingga tidak jarang orang tua dinomor duakan
sedangkan kelompoknya dinomor satukan.
Hal tersebut sesuai dengan aktifitas anak dan remaja terkait dengan
media sosial, yaitu:
1. Menyatakan eksistensi diri dengan mengomentari foto diri teman-
teman mereka di akun media sosial
2. Mendekatkan diri dengan follower dan friends melalui aktivitas
memberi komen atau chatting
3. Mencari informasi terkini karena keingintahuan mereka
4. Mencari teman yang memiliki minat yang sama
5
5. Menyalurkan minat mereka dengan mencari informasi dan terlibat
dalam aktivitas online.
6. Mengunggah hasil aktualisasi mereka, termasuk foto, lagu dan
video
7. Menggunakan media sosial sebagai sarana hiburan, termasuk
bermain game.
6
singkat. Bagi para siswa sebagai pelaku dalam institusi pendidikan, media
sosial menyediakan ruang untuk memperoleh solusi/bantuan dalam
mengerjakan tugas sekolah, membaca dan belajar saat menghadapi ujian
sekolah. Terkait kegiatan membaca di media sosial, selain membaca
sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan sekolah juga termasuk
membaca sesuatu yang bersifat non-akademis seperti hobi, berita, gosip,
komunitas dan sebagainya. Dalam hal ini mereka biasanya berbagi
informasi melalui aplikasi instant messenger seperti Whatsapp Sementara
kegiatan membaca dapat dilakukan pada platform media sosial seperti
Facebook, Instagram termasuk pula LINE. Remaja merupakan kelompok
masyarakat dengan usia yang sedang memasuki fase penting terkait upaya
aktualisasi diri dalam era digital saat ini. Salah satu tindakan yang
menunjukkan hal tersebut yaitu berbagi status mengenai apa yang sedang
mereka lakukan dan rasakan di berbagai platform media sosial yang
mereka gunakan. Berbagi status terkait pula dengan fakta bahwa mereka
juga terhubung dengan teman-teman mereka sehingga segala sesuatu yang
dibagikan berpotensi diterima dan dicerna serta dikomentari.Salah satu
tindakan yang paling lekat dalam keseharian anak dan remaja di media
sosial adalah chatting atau bercakap-cakap dengan orang lain sesama
pengguna aplikasi (instant messenger). Pengguna lain ini dapat mencakup
teman, keluarga hingga orang yang relatif belum dikenal sama sekali.
Platform yang populer digunakan seperti Whatsapp.
7
emosi yang masih labil. Selain itu, ada masalah kesehatan lain yang
mengintai seperti depresi dan obesitas
3. Perundungan siber Mayoritas remaja pernah menjadi korban
cyberbullying atau perundungan siber. Pelaku perundungan biasanya
memanfaatkan teknologi, dalam hal ini media sosial, untuk
melecehkan, menghina, dan hal negatif lainnya kepada korban. Remaja
yang menjadi korban cyberbullying cenderung mengalami depresi,
kecemasan, dan bahkan memiliki pikiran untuk bunuh diri.
4. Iri hati Di media sosial banyak orang yang menampilkan sisi terbaik
dari dirinya. Sangat sedikit yang mau menunjukkan kesusahan atau hal
lain yang membuatnya direndahkan. Ketika seseorang menampilkan
dirinya dengan sangat baik di internet, hal itu memberikan kesan
seolah hidupnya lebih menarik dibanding orang lain. Tak jarang juga
hal itu mengundang rasa iri hati dari pengguna media sosial lain.
Sejumlah orang dewasa bisa mengalaminya, tapi lebih rentan terjadi
pada remaja. Oleh karenanya, penting bagi orangtua untuk memastikan
anaknya tidak iri hati terhadap kehidupan orang lain di media sosial.
Ajarkan anak untuk memahami bahwa tidak semua di media sosial
adalah nyata dan minta mereka untuk berhenti membandingkan diri
dengan orang lain. Sebab hal itu dapat membuatnya rendah diri. Selain
itu, orangtua juga bisa mengajarkan anak untuk fokus pada dirinya
sendiri daripada mencoba menjadi seperti orang lain.
5. Kurang komunikasi Meskipun media sosial adalah tempat untuk
berinteraksi dengan orang lain, tapi tentu rasanya berbeda dengan
berkomunikasi langsung.
8
yang ingin mendaptkan teman atau pasangan hidup dari tempat
yang jauh atau negara asing.
c. Jarak dan waktu bukan lagi masalah
Di era media sosial seperti sekrang ini, hubungan jarak jauh
bukan lagi halangan besar karena kita tetap dapat berinteraksi
dengan orang lain kapan saja walaupun dipisahkan oleh jarak
yang cukup jauh.
d. Lebih mudah dalam mengekspresikan diri
Media sosial memberikan sarana baru bagi remaja dalam
mengejspersikan diri. Orang biasa, orang pemalu, atau orang yang
selalu gugugp mengungkapkan pendapat di depan umum akhirnya
mampu menyuarakan diri mereka secara bebas.
e. Penyebaran berinteraksi dengan banyakorang
Dengan media sosial, kitadapat dengan mudah berinteraksi siapa
saja termasuk artis favorit kita yang informasi dapat juga
berlangsung secara cepat.
9
Dengan media sosial, apapun yang kita unggah bisa dengan
mudah dilihat oleh orang lain. Hal ini tentu saja dapat
membocorkan masalah-masalah pribadi kita. Oleh karena itu,
sebaiknya tidak mengunggah hal-hal yang bersifat privasi ke
dalam media sosial.
f. Menimbulkan konflik
Dengan media sosial siapapun bebas mengeluarkan pendapat,
opini, ide gagasan dan yang lainnya, akan tetapi kebeasanyang
berlebihan tanpa ada kontrol sering menimbulkan potensi
konflk yang akhirnya berujung pada sebuah perpecahan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Dampak media sosial terhadap remaja adalah kegelisaan sebagian
besar remaja mengalami tekanan untuk menulis sesuatu yang
sempurna, mengunggah gambar terbaik, dan langsung membalas
ketika ada pesan di media sosial.Selain itu, tak sedikit remaja yang
mendapatkan komentar negatif tentang dirinya di media
sosial.Kurang tidur menurut suatu penelitian yang diterbitkan
dalam Journal Of Youth, penggunaan media sosial dapat
memengaruhi pola tidur remaja.Iri hati di media sosial banyak
orang yang menampilkan sisi terbaik dari dirinya.Oleh karenanya,
penting bagi orangtua untuk memastikan anaknya tidak iri hati
terhadap kehidupan orang lain di media sosial.
10
2. Di era media sosial seperti sekarang ini, hubungan jarak jauh
bukan lagi halangan besar karena kita tetap dapat berinteraksi
dengan orang lain kapan saja walaupun dipisahakan oleh jarak
yang cukup jauh.Dengan media sosial, siapapun dapat
menyebarkan informasi baru kapan saja, sehingga orang lain juga
dapat memperoleh informasi yang terbesar di media sosial kapan
saja.Orang yang terjebak dalam media sosial memiliki kelemahan
besar yaitu berisiko mengabaikan orang-orang di kehidupannya
sehari-hari.Karena mudahnya berinteraksi melalui media sosial,
maka seseorang akan semakin malas untuk bertemu secara
langsung dengan orang lain.Dengan kepraktisan dan kemudahan
menggunakan media sosial, maka orang-orang akan semakin
tergantung pada media sosial, dan pada akhirnya akan menjadi
kecanduan terhadap internet.
B. SARAN
Media sosial memang baik untuk remaja, karena di media sosial
mereka akan mendapatkan banyak teman informasi dan sebagainya.
Tetapi, para remaja harus dapat membagi waktu antara orang tua,
belajar, dan teman yang berada didunia nyata.
DAFTAR PUSTAKA
Putri, M. A. (2020). 5 dampak negatif media sosial terhadap remaja, orang tua perlu
tau. Indonesia: KOMPAS.com.
Putri, w. s., Nurwati, N., & Budiarti, M. (2016). Pengaruh media sosial terhadap perilaku
remaja. Pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja.
Triastuti, E., Prabowo, D. A., & Nurul, A. (2017). kajian dampak penggunaan media sosial
bagi anak dan remaja. Indonesia: PUSKAKOM Siber Kreasi.
11