Anda di halaman 1dari 40

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SAK EMKM

PADA WARUNG MAKAN INDO’ CULLING DI TORAJA

KARYA TULIS ILMIAH

NAMA ANGGOTA KELOMPOK


NUR AISYAH (36120053)
RISKA ANTIKA (36120059)
AGUNG ADHYAKSA SYAHNUR (36120060)
FRISKIAH LEUNI RIMANG (36120067)
ERNI (36120070)

PROGRAM STUDI D-3 AKUNTANSI


JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2020

1
Sampull ndak pke halaman
Bab 1
Laporan keuangan ndak perlu kapital
Klo sudah menyingkat, singkatan terus itu sj dipake

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Usaha Warung Makan merupakan salah satu contoh dari Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang kuliner. UMKM menurut UU Nomor
20 Tahun 2008 ialah usaha perdagangan yang dikelola oleh perorangan yang
merujuk pada usaha ekonomi produktif dengan kriteria yang sudah ditetapkan
dalam Undang-Undang (Diadona,2018).
Di Indonesia UMKM dibidang kuliner telah berkembang pesat karena
merupakan salah satu bentuk usaha yang mudah untuk dilakukan. Setiap usaha
tentu memerlukan Laporan Keuangan dalam menjalankan usahanya. Laporan
Keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat
untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan. Salah satu tujuan dari pembuatan Laporan Keuangan
dalam suatu usaha adalah agar penjual dapat mengetahui jumlah keuntungan atau
kerugian yang didapatkan dari usaha tersebut.
Salah satu standar penyusunan Laporan Keuangan adalah berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK EMKM) yang
dirancang sebagai standar akuntansi yang sederhana yang dapat digunakan untuk
entitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sehingga UKM dapat menyusun
Laporan Keuangan untuktujuan akuntabilitas dan pengambilan keputusan.
Laporan Keuangan tersebut digunakan untuk memperoleh pendanaan dari pihak
lain serta lampiran pelaporan pajak (IAI,2006).
Laporan Keuangan berdasarkan SAK EMKM terbagi atas: Pertama,
Laporan Posisi Keuangan, yang menyuguhkan informasi mengenai aset, liabilitas,
dan ekuitas. Aset terbagi atas aset lancar dan aset tidak lancar. Liabilitas terbagi

2
atas liabilitas jangka panjang dan liabilitas jangka pendek. Kedua, Laporan Laba
Rugi ialah kapasitas keuangan entitas dalam periode akuntansi. Ketiga, Catatan
Laporan Arus Keuangan, mencakup ikhtisar kebijakan akuntansi. Laporan
Keuangan menyajikan minimum dua periode untuk setiap Laporan Keuangan
yang disyaratkan dan catatan atas Laporan Keuangan yang terkait.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 31
Oktober 2020 di Warung Makan Indo’ Culling Kecamatan Gandangbatu Sillanan
Kabupaten Tana Toraja ditemukan permasalahan yaitu tidak adanya Laporan
Keuangan dalam melakukan usaha. Sebagai mahasiswa akuntansi hendaknya
mengetahui dan membantu masalah yang dialami dalam usaha yang
dijalankan. Salah satu usaha dalam membantu agar usaha berjalan suatu
usaha jika tidak memiliki laporan keuangan......berinisiat untuk membuat laporan
keuangan........ndak usah pke kata sebagai mahasiswa
lancar yaitu dengan membantu dalam pembuatan laporan keuangan yang
bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu usaha yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan .
Salah satu cara dalam pembuatan laporan keuangan yaitu dengan
mengumpulkan data. Pengumpulan data dapat dilakukan untuk memudahkan
dalam menyusun suatu laporan keuangan yang sesuai dengan SAK
EMKM.hilangkan
Penerapan akuntansi dalam suatu usaha sangat penting seperti Laporan
Keuangan berdasarkan SAK EMKM karena memudahkan pemilik usaha atau
bisnis dalam mencari tahu untung-rugi usaha yang telah berjalan. Hal-hal tersebut
di atas menjadi dasar mengapa penulis berinisiatif membuat karya tulis yang
berjudul “Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK EMKM pada
Warung Makan Indo’ Culling di Toraja”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti dapat merumuskan masalah
yang akan dipecahkan dan kebenarannya setelah melakukan penelitian. Rumusan

3
masalah tersebut adalah “Apakah dengan pembuatan Laporan Keuangan dapat
membantu usaha Warung Makan Indo’ Culling meningkat?” bagaimana
penysunan lk berdasarkan sak emkm pada .........

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini adalah
“Untuk menyusun Laporan Keuangan berdasarkan sak emkm pada usaha Warung
Makan Indo’ Culling”

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat memberi manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
Hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi pengetahuan
tambahan pengetahuan mengenai pembuatan laporan keuangan dalam
menjalankan suatu usaha atau bisnis.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pemilik Usaha, manfaat penelitian ini bagi pemilik usaha adalah
sebagai pedoman dalam membuat laporan keuangan untuk usahanya
kedepan.
b. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
referensi bagi peneliti yang akan melaksanakan penelitian yang sejenis.

4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Akuntansi
1. Pengertian Akuntansi
Pada era globalisasi ini, teknologi informasi berkembang dengan
pesat. Semua orang dapat dengan mudah mengakses segala informasi
mulai dari ilmu pengetahuan atau sekedar wawasan. Tidak terkecuali
dengan bidang Akuntansi. Akuntansi berkembang dengan baik dalam
berbagai aspek dan menjadi suatu kebutuhan bagi setiap entitas.
Pengertian akuntansi dikemukakan oleh APB (Accounting Principle
Board) menanyatakan bahwa “Akuntansi adalah kegiatan jasa yang
berfungsi menyediakan informasi kuantitatif terutama yang bersifat
keuangan yang kemudian dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan ekonomi.” (Rofiana Fika Sari, 2019:1). Nama belakang saja
“Akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang menghasilkan
informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu perusahaan” (Rudianto,
2009: 4).
2. Tujuan Akuntansi
Jika dijabarkan, ada beberapa tujuan akuntansi, diantaranya adalah:
a. Tujuan akuntansi secara umum
1) Memberikan informasi mengenai keuangan, baik itu aktiva
maupun passiva perusahaan
2) Menyediakan informasi mengenai perubahan pada berbagai
sumber ekonomi (netto) perusahaan
3) Memberikan informasi keuangan perusahaan yang dapat
membantu dalam pembuatan estimasi potensi keuntungan
perusahaan
4) Memberikan informasi mengenai perubahan pada berbagai
sumber ekonomi perusahaan, baik itu aset, hutang, serta
modal.
5) Menyediakan informasi lainnya terkait laporan keuangan
untuk membantu pengguna laporan tersebut
b. Tujuan akuntansi secara khusus

5
Secara khusus, tujuan akuntansi adalah untuk menyediakan
informasi dalam bentuk laporan yang memuat posisi keuangan,
hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar
sesuai Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) atau Generally
Accepted Accounting Principles (GAAP).
c. Tujuan akuntansi secara kualitatif
Tujuan akuntansi secara kualitatif meliputi beberapa hal berikut
ini:
1) Memberikan informasi yang relevan.
2) Menyampaikan informasi yang telah teruji kebenaran dan
validitasnya.
3) Informasi yang disampaikan dapat dimengerti oleh pihak-pihak
yang berkepentingan.
4) Menyampaikan laporan keuangan untuk kepentingan semua
pihak yang terkait dengan aktivitas perusahaan.
5) Memberikan informasi transaksi yang real time, atau sesegera
mungkin.
6) Informasi yang disampaikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi
Berterima Umum (PABU) dan dapat diperbandingkan.
7) Penyampaian laporan keuangan harus lengkap dan memenuhi
standar pengungkapan laporan keuangan.
3. Fungsi akuntansi
Menurut Susilowati (2016:2) setiap sistem utama akuntansi akan
melaksanakan lima fungsi utamanya yaitu :
a. Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan
transaksi perusahaan.
b. Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak
manajemen.
c. Manajemen data-data yang ada ke dalam kelompok-kelompok
yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
d. Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga asset dari suatu
organisasi atau perusahaan terjaga.
e. Penghasil informasi yang menyediakan informasi yang cukup bagi
pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, mengeksekusi
perencanaan dan mengkontrol aktivitas.

Menurut Sony Warsono (2013:1) akuntansi sebagai sistem


informasi terdiri dari 3 fungsi utama berurutan, yaitu :

a. Fungsi penginputan: akuntansi menyiapkan input secara memadai.


Input akuntansi berupa transaksi, yaitu peristiwa atau kejadian
yang menyebabkan perubahan dana.

6
b. Fungsi pemrosesan: akuntansi mengolah setiap input dalam rangka
menghasilkan informasi yang berkualitas. Proses dasar berupa
pencatatan yang terdiri dari penjurnalan dan pemindah-bukuan.
c. Fungsi pengoutputan: akuntansi menyajikan informasi dana sesuai
kebutuhan penggunaan agar dapat bermanfaat dalam pengambilan
keputusan.
4. Prinsip dan konsep dasar Akuntansi
a. Prinsip dasar Akuntansi
Ada lima prinsip dasar akuntansi yang digunakan untuk mencatat
transaksi, yakni:
1) Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
GAAP mewajibkan sebagian besar aktiva dan kewajiban
diperlakukan dan dilaporkan berdasarkan harga akuisi. Hal ini
seringkali disebut prinsip biaya historis. Prinsip ini
menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat
aktiva. utang, modal, dan biaya.
2) Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition
Principle)
Prinsip Pengakuan Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta
(aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang
dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu.
Dasar yang digunakan untuk mengukur besamya pendapatan
adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari
transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
3) Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud prinsip mempertemukan biaya adalah
mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena
biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besamya
penghasilan bersih setiap periode. Karena biaya itu harus
dipertemukan dengan pendapatannya, maka pembebanan biaya
sangat tergantung pada saat pengakuan pendapatan. Apabila
pengakuan suatu pendapatan ditunda, maka pembebanan
biayanya juga akan ditunda sampai saat diakuinya pendapatan.
4) Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahun-
tahun sebelumnya, maka metode dan prosedur-prosedur yang
digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara
konsisten dari tahun ke tahun. Sehingga bila terdapat perbedaan
antara suatu pos dalam dua periode, dapat segera diketahui
bahwa perbedaan itu bukan selisih akibat penggunaan metode
yang berbeda.
5) Prisip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip pengungkapan lengkap adalah
menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan.

7
Karena infomasi yang disajikan itu merupakan ringkasan dari
transaksi-transaksi dalam satu periode dan juga saldo-saldo dari
rekening-rekening tertentu, tidaklah mungkin untuk
memasukkan semua informasi-informasi yang ke dalam
laporan keuangan.
b. Konsep dasar akuntansi
Beberapa konsep dasar yang melandasi ilmu akuntansi menurut
Anthony, Hawkins, dan Merchant, adalah sebagai berikut.
1) Entitas Bisnis (Entity Theory)
Dalam konsep ini, perlakuan akuntansi terhadap perusahaan
atau bisnis harus berbeda dengan si pemilik entitas.
Kepemilikan aset dan kewajiban antara pemilik dan perusahaan
tidak boleh disamakan. Menurut Suwardjono (2005), Konsep
Entitas Bisnis mengandaikan bahwa sebuah perusahaan
sebenarnya sama seperti manusia yang dapat melakukan
perbuatan ekonomi maupun hukum.
2) Pengukuran Uang (Money Measurement Concept)
Uang merupakan alat ukur yang paling umum dan dianggap
paling tepat untuk mencatat aktivitas ekonomi. Penyajian
akuntansi dengan landasan moneter sebagai tolok ukur terbaik
menjadikan komunikasi informasi ekonomi dari pembuat ke
penerima informasi laporan tersebut lebih obyektif. Laporan
akuntansi yang ditampilkan dengan satuan moneter negara
setempat ini juga berfungsi sebagai dasar pengambilan
keputusan berdasarkan kondisi saat ini dibandingkan dengan
tujuan-tujuan perusahaan.
3) Kelangsungan Usaha (Going Concern)
Konsep ini mempercayai adanya statement bahwa sebuah
perusahaan diandaikan terus berjalan dalam waktu yang tidak
ditentukan. Implikasi dari pemahaman konsep kelangsungan
usaha adalah kondisi bangkrut menjadi sesuatu yang aneh
dilihat dari sudut pandang konsep ini.
Perusahaan diandaikan bisa bertahan untuk selamanya dan
tidak di rencanakan untuk bangkrut. Implikasi lain dari konsep
kelangsungan usaha adalah perusahaan menjadi yakin untuk
beroperasi dalam jangka waktu panjang sehingga mampu
menyelesaikan berbagai proyek, mengumpulkan kepercayaan
pemegang kepentingan, dan menjalankan berbagai
programnya.
4) Dua Aspek Akuntansi
Konsep dua aspek akuntansi memetakan setiap transaksi dalam
dua aspek. Hubungannya kepada penerimaan atas manfaat dan
pemberian atas manfaat. Sebagai contoh, ketika perusahaan
baru saja membeli aset baru berupa mesin produksi, aset
tersebut memiliki dua aspek.

8
Aspek pertama adalah ketika mesin bisa memproduksi barang
atau jasa yang akan dijual dan menghasilkan sejumlah uang
yang disebut sebagai pendapatan perusahaan. Sedangkan aspek
kedua dari aset ini adalah ketika mesin tersebut melahirkan
kewajiban pembayaran bagi perusahaan yang membeli aset
tersebut kepada supplier mesin.
5) Kos
Konsep ini lebih banyak digunakan ketika perusahaan hendak
menentukan nilai jual sebuah aset dan mendapatkan laba dari
transaksi tersebut. Karena besarnya laba harus diukur secara
pasti dan meminimalisir subyektivitas pemberi nilai,
digunakanlah konsep kos. Maka dalam konsep ini juga dikenal
nilai wajar sebagai basis.
Contoh penggunaan konsep kos ini adalah ketika seseorang
memiliki sebuah aset yang ketika ia beli nilainya Rp
75.000.000 , padahal mungkin saja nilai itu bukan nilai aslinya
karena barang tersebut merupakan barang secondhand yang
dulunya didapatkan dengan harga Rp 100.000.000. Maka
menurut pencatatan orang tersebut, ia tetap mendapatkan
sebuah aset dengan harga Rp 75.000.000.
6) Periode Akuntansi
Sebuah bisnis memang diproyeksikan akan terus berjalan
sampai batas waktu tidak ditentukan, bukan berarti konsep
waktu tidak penting untuk urusan akuntansi. Konsep waktu ini
tetap digunakan untuk mengetahui hasil operasi sebuah
perusahaan (yang kemudian disajikan dalam bentuk laporan
posisi keuangan).
7) Perbandingan (Matching Concept)
Konsep ini memberikan pemahaman bahwa beban diakui tidak
saat pengeluaran sudah dilunasi. Beban akan diakui ketika
produk – baik barang maupun jasa – sudah memberikan
kontribusi pada pendapatan.
8) Upaya dan Hasil (Effort and Accomplishment)
Hampir sama dengan Konsep Perbandingan yang mengakui
beban, Konsep Upaya dan Hasil mengakui adanya pendapatan
sekaligus manfaatnya belum diberikan. Misalkan agen asuransi
berhasil mendapatkan konsumen baru yang membayar polis
langsung lunas dalam satu tahun.
B. Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan akuntansi, atau juga disebut persamaan dasar akuntansi
adalah komponen yang membentuk dasar untuk semua sistem akuntansi.
Bahkan untuk seluruh konsep akuntansi entri ganda didasarkan pada
persamaan dasar akuntansi.
Persamaan sederhana ini menggambarkan dua fakta tentang
perusahaan: apa yang dimiliki perusahaan dan berapa besar hutang

9
perusahaan. Persamaan akuntansi menyamakan aset perusahaan dengan
liabilitas dan ekuitasnya, hal ini menunjukkan bahwa semua aset
perusahaan diperoleh melalui hutang atau pembiayaan ekuitas.Rumus
persamaan dasar akuntansi sebagai berikut :
Aset = Liabilitas + Ekuitas
1. Komponen Persamaan Dasar Akuntansi
a. Aset (Aktiva)
Aset adalah sumber daya yang dimiliki atau dikendalikan oleh
perusahaan untuk digunakan untuk manfaat masa depan. Beberapa
aset berwujud seperti uang tunai, sementara yang lain bersifat tidak
berwujud seperti goodwill atau hak cipta.

Aset umum lainnya adalah piutang. Ini adalah janji untuk dibayar
dari pihak lain. Piutang timbul ketika perusahaan menyediakan
layanan atau menjual produk kepada seseorang secara kredit.

Semua aset ini adalah sumber daya yang dapat digunakan


perusahaan untuk keuntungan masa depan. Berikut adalah
beberapa contoh aset yang umum:
Aset lancar
 Kas
 Piutang
 Biaya Dibayar Dimuka
Aset Tetap
 Kendaraan
 Bangunan
Aset Tak Berwujud
 Goodwill
 Hak cipta
 Paten
b. Liabilitas (Kewajiban)
Kewajiban adalah klaim kreditor atas aset perusahaan
karena ini adalah jumlah aset yang akan dimiliki kreditor jika
perusahaan dilikuidasi. Bentuk kewajiban yang umum adalah
hutang. Hutang adalah kebalikan dari piutang. Ketika suatu
perusahaan membeli barang atau jasa dari perusahaan lain secara
kredit, hutang dicatat untuk menunjukkan bahwa perusahaan
berjanji untuk membayar perusahaan lain untuk aset mereka.
Berikut adalah beberapa contoh dari beberapa kewajiban
yang paling umum:
 Akun hutang
 Pinjaman bank
 Kredit permanen (LOC)

10
 Pinjaman pribadi
 Pinjaman karyawan
 Pendapatan diterima dimuka
c. Ekuitas (Modal)
Ekuitas mewakili porsi aset perusahaan yang dimiliki oleh
pemegang saham atau mitra. Dengan kata lain, pemegang saham
atau mitra memiliki sisa aset setelah semua kewajiban dilunasi.
Pemilik dapat meningkatkan bagian kepemilikan mereka dengan
menyumbangkan uang kepada perusahaan atau mengurangi ekuitas
dengan menarik dana perusahaan. Demikian juga, pendapatan
meningkatkan ekuitas sementara biaya menurunkan ekuitas.Berikut
adalah beberapa akun ekuitas umum:
 Modal pemilik
 Penarikan dana pemilik
 Pinjaman karyawan
 Pendapatan diterima dimuka
 Saham biasa
 Modal disetor
C. Saldo Normal Akun
Saldo normal atau yang biasa disebut saldo normal akun adalah
klasifikasi terhadap suatu kode perkiraan (Akun) yang erupakan salah satu
dari prinsip pembukuan berpasangan (Wikipedia). Saldo normal akun
dapat memiliki saldo normal Debit (Dr) dan Kredit (Cr).
Saldo normal akun merupakan ketetapan dalam ilmu akuntansi,
sehingga memang harus kita pahami dengan baik agar mempermudah kita
dalam proses akuntansi.
Berikut ini saya sajikan Saldo Normal dari setiap akun dalam
akuntansi beserta dengan perubahannya, mulai dari Aset, hutang, Modal,
Pendapatan, dan Beban.
Tabel 2.1. Aturan Debet, Kredit dan Saldo Normal

11
12
Sumber : Perkasa Rambe

13
Lebih singkatnya dapat dijabarkan sebagai beriku :
Tabel 2.2. Aturan Debet, Kredit dan Saldo Normal

Sumber : Beyoungonsoulbee, (2018)

D. Metode Pencatatan Akuntansi


Dalam metode pencatatan Akuntansi terdapat jurnal akuntansi dan dua
metode pencatatan jurnal tersebu. 2 metode yang biasa digunakan dalam
akuntansi. metode cash basis dan acrual basis sebelum mencatat transaksi
ke dalam jurnal

Pencatatan jurnal dimaksudkan untuk mempermudah pencatatan transaksi


sesuai nomor akun, nama akun yang dibukukan dan jumlah nominal suatu
akun dalam transaksi, sebelum mencatatnya dalam buku besar.
1. Cash Basic ( Basis kas )
Mencatat transaksi dengan mengakui pendapatan setelah kas atau
setara kas diterima atau dibayar dari transaksi penjualan yang
digunakan untuk pengakuan pendapatan; dan pengeluaran kas atau
setara kas akan dicatat dalam jurnal sebagai beban setelah kas
dikeluarkan (dibayar).
Contoh :
a. Kas atau setara kas yang diterima dari transaksi penjualan -
akan dicatat dalam jurnal pendapatan setelah kas atau setara kas
diterima perusahaan.
b. Kas atau setara kas yang belum diterima dari transaksi
penjualan – tidak dicatat dalam jurnal piutang perusahaan.
c. Kas atau setara kas yang di keluarkan dari transaksi pembelian
akan dicatat dalam jurnal beban perusahaan.
2. Accrual Basic (Basis Akrual)
Mencatat transaksi dengan mengakui pendapatan berdasarkan tanggal
keterjadian / tanggal terjadinya transaksi, baik kas atau setara kas
sudah diterima atau belum diterima dari suatu transaksi keterjadian.
dalam sebuah pembelajaran baik sekolah maupun universitas

14
menggunakan cara yang kedua ini dalam pembelajaran untuk para
siswa/siswa atau mahasiswa.
Contoh :
a. Kas atau setara kas yang diterima dari transaksi penjualan -
akan dicatat dalam jurnal pendapatan
b. Kas atau setara kas yang belum diterima dari transaksi
penjualan - akan dicatat dalam jurnal piutang penjualan

Pengakuan pendapatan dan piutang berdasarkan kas atau setara kas


akan dicatat dalam jurnal secara urut berdasarkan transaksi sesuai bukti
transaksi tanggal keterjadian.

E. Kode Akun
Kode akun adalah pemberian/penggunaan kode untuk setiap akun agar
mudah diingat, dipahami dalam penyusunan laporan keuangannya.
Umumnya kode akun disusun dengan angka-angka, huruf, atau gabungan
antara angka dan huruf.

Tujuan pengkodean akun adalah


1. Memudahkan dalam pengelompokkan akun/transaksi
2. Mengidentifikasi data akuntansi secara unik
3. Meringkas data, memudahkan mengingat dan mempercepat pencatatan
4. Menyampaikan makna tertentu/mewakili nama-nama akun yang
bersangkutan
5. Memudahkan mencari akun yang diinginkan
6. Mengurangi kekeliruan pencatatan ke dalam buku besar

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian nomor kode,
yaitu:
1. Kode akun dibuat secara sederhana, mudah dimengerti dan mudah
diingat
2. Kode akun dalam penggunaannya harus konsisten
3. Jika ada penambahan akun baru, usahakan jangan sampai mengubah
kode yang sudah ada

Dalam menentukan kode akun, tidak terikat pada satu aturan tertentu,
setiap perusahaan memiliki kode akun yang berbeda dengan perusahaan
lain. Hal ini bergantung pada perusahaan itu sendiri, terutama sering
tidaknya muncul kode akun tersebut dalam beberapa transaksi.
Penyusunan kode akun dapat dilakukan dengan beberapa sistem berikut
ini.
1. Sistem Kode Numerical

15
Penggunaan sistem ini dinyatakan dengan angka (dari1 s/d 9),
penyusunan sistem ini dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu sebagai
berikut.
a. Disusun Menurut Angka Berurutan
Dalam hal ini, setiap akun diberi nomor halaman buku.
Tabel 2.3 : Disusun Menurut Angka Berurutan
100 – 115. Harta lancar
101. Kas
102. Kas Kecil
103. BNI
104. BRI
105. Bank Mandiri
106. Bank Muammalat
107. Efek
108. Piutang Usaha/Dagang
109. Beban dibayar di muka
110. Persediaan Bahan
111. Perlengkapan Kantor
116 – 125 Harta Tetap
116. Tanah
117. Gedung
118. Akumulasi Penyusutan Gedung
119. Kendaraan
120. Akumulasi Penyusutan Kendaraan
121. Peralatan
122. Akumulasi Penyusutan Peralatan
Sumber : vanesyayulianti (2014)

b. Disusun Menurut Kelompok (Group)


Akun yang disusun menurut kelompok, penyusunannya
berdasarkan kepada beberapa kelompok, yaitu harta, utang,
modal, pendapatan, dan beban. Setiap kelompok dibagi
menjadi beberapa golongan dan setiap golongan terdiri atas
subgolongan. Angka yang digunakan 0-9.
Tabel 2.4 : Disusun menurut kelompok
1. Harta (assets)
10. Harta Lancar
101. Kas Dan Bank
1011. Kas
1012. Kas Kecil
1013. Bank Dagang
1014. BRI
1015. Bank Mandiri
1016. Bank Duta
1017. Efek

16
1018. Piutang Dagang
102. Surat-surat Berharga
1021. Saham Preferen
1022. Saham Preferen Kumulatif
1023. Obligasi
103. Piutang
1031. Piutang Dagang
1032. Wesel Tagih
1033. Penyisihan Piutang
104. Persediaan
1041. Persediaan Barang Mentah
1042. Persediaan Barang Jadi
105. Beban yang dibayar di muka
1051. Asuransi yang dibayar di muka
1052. Upah yang dibayar di muka
1053. Iklan yang dibayar di muka
109. Perlengkapan
110. Persediaan Bahan
Sumber : vanesyayulianti (2014)

c. Disusun Menururt Blok


Kode blok adalah pemberian kode akun yang dibagi dalam
beberapa blok secara sistematis.

Tabel 2.5 : Disusun Menururt Blok

Sumber : vanesyayulianti (2014)

2. Sistem Kode Desimal


Dengan sistem ini, akun diklasifikasikan menurut kelompok atau
rubrik. Setiap rubrik, golongan, dan jenis akun diberi nomor kode
mulai dari 0 sampai dengan 9.
a. Akun dibagi menjadi beberapa rubrik, yaitu
Tabel 2.6 : Sistem Kode Desimal
Rubrik 0 : Akun harta lancar
Rubrik 1 : Akun harta tetap
Rubrik 2 : Akun utang lancar
Rubrik 3 : Akun utang jangka panjang
Rubrik 4 : Akun modal

17
Rubrik 5 : Akun pendapatan
Rubrik 6 : Akun beban
Rubrik 7 : Akun pembelian
Rubrik 8 : Akun penjualan
Rubrik 9 : Akun pendapatan lain-lain
Sumber : vanesyayulianti (2014)

b. Rubrik dibagi menjadi beberapa golongan, yaitu


Contoh Rubrik 2 : Akun utang lancar
Golongan : 20 Utang Usaha
21 Utang Wesel
c. Golongan dibagi menjadi beberapa jenis
Golongan utang usaha (20)
Jenis : 21 Utang Gaji
22 Utang Sewa
23 Utang Bunga
3. Sistem Kode Mnemonik
Kode akun dengan sistem mnemonik adalah kode akun dengan
menggunakan huruf. Biasanya huruf yang digunakan adalah huruf
awal dari setiap akun agar mudah diingat.

Gambar 2.1 : Sistem Kode Mnemonik

Sumber : vanesyayulianti (2014)

18
4. Sistem Kombinasi Huruf dengan Angka
Pemberian kode akun pada sistem ini merupakan kombinasi antara
huruf dan angka. Huruf disimpan di awal kode akun dan angka
disimpan di akhir kode akun.
Tabel 2.7 : Sistem Kombinasi Huruf dengan Angka
H – 150 beban bahan bagian pencelupan
I – 150 beban bahan bagian pengerjaan kain
J – 150 beban bahan bagian penyelesaian
H – 250 beban tenaga kerja bagian pencelupan
I – 250 beban tenaga kerja bagian pengerjaan kain
J – 250 beban tenaga kerja bagian penyelesaian
Sumber : vanesyayulianti (2014)
F. Siklus Akuntansi
Siklus Akuntansi secara khusus diartikan sebagai proses berulang
untuk melakukan identifikasi, analisis, dan merekam setiap kegiatan
akuntansi dalam sebuah perusahaan. Siklus dalam kegiatan akuntansi ini
terjadi dalam kurun waktu satu tahun.
Gambar 2.2 : Sikluas Akuntansi

Sumber : Mozilla,2020

Proses akuntansi ini dilakukan berkesinambungan dan berulang


selama perusahaan masih aktif. Hal ini kemudian menjadikan proses-
proses tersebut sebuah siklus. Adanya siklus ini dapat membantu pemilik
perusahaan dalam melakukan analisis terkait kondisi keuangan perusahaan
yang dimilikinya. Berikut ini tahapan dalam siklus akuntansi :
1. Identifikasi transaksi
Identifikasi setiap transaksi menjadi tahapan pertama dalam siklus ini.
Kegiatan identifikasi ini harus dilakukan secara tepat oleh akuntan
yang bisa dilakukan dengan cara melakukan pencatatan setiap transaksi

19
yang terjadi. Transaksi akuntansi yang dicatat merupakan setiap
transaksi yang memiliki dampak secara langsung pada perubahan
kondisi keuangan perusahaan dan dinilai secara objektif. Transaksi
yang terjadi juga harus memiliki bukti-bukti transaksi agar bisa
dilakukan identifikasi.
Bukti transaksi ini bisa berupa kuitansi, faktur, nota, atau bukti lainnya
yang dianggap sah dalam dunia akuntansi. Oleh sebab itu, setiap
transaksi akuntansi sebaiknya menggunakan bukti transaksi yang
sehingga bisa dicatat dan diidentifikasi oleh akuntan, terutama
transaksi yang berkaitan dengan perubahan kondisi keuangan
perusahaan.
2. Analisis transaksi
Sistem pencatatan akuntansi dalam perusahaan selalu menggunakan
Double-entry system. Artinya, setiap transaksi akuntansi yang terjadi
akan memberikan pengaruh pada posisi keuangan di debet dan kredit
dan harus dalam jumlah yang sama besarnya. Secara matematis,
umumnya akuntansi menggunakan persamaan:
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas
Dalam melakukan analisis dan perhitungan transaksi yang terjadi.
Sebagai ilustrasi, sebuah perusahaan mendapatkan investasi uang tunai
sebesar Rp 1.000.000,-, peralatan dan perlengkapan sebesar Rp
500.000,-. Transaksi tersebut bisa dianalisis bahwa terjadi penambahan
kas, perlengkapan, dan peralatan sebesar Rp 1.500.000,-. Penambahan
tersebut berarti menambah modal perusahaan sebesar Rp 1.500.000,-
karena semua transaksi tersebut merupakan bagian dari modal
perusahaan.
3. Pencatatan transaksi pada jurnal
Dalam proses penjurnalan, setiap transaksi dibagi ke dalam dua bagian:
Debit dan Kredit. Pencatatan ini bisa dilakukan dalam sebuah Jurnal
Umum. Pencatatan harus dilakukan dengan berurutan dan teliti, tanpa
ada transaksi yang terlewatkan. Sehingga pada masa akhir akan
didapatkan jumlah debet dan kredit yang sama besarnya.
a. Jurnal umum
Jurnal umum yang lebih diketahui dengan istilah jurnal saja.
Biasanya pencatatan suatu transaksi yang dimasukan kedalam satu
rekening yang didebit dan satu rekening dikredit.

Contoh :
Gambar 2.3 : Jurnal Umum

20
Sumber : Guru ekonomi (2020)
b. Jurnal Khusus
Jurnal khusus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi pencatatan
terhadap suatu transaksi yang berulang. Misalnya saja seperti jurnal
penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, dan
sebagainya. Contohnya :
Gambar 2.4 : Jurnal Khusus

Sumber : Guru ekonomi (2020)


4. Posting buku besar
Secara umum, buku besar dapat diartikan sebagai kumpulan rekening
pembukuan yang berisikan informasi aktiva tertentu yang dicatat

21
dalam satu periode. Dalam sebuah perusahaan dipastikan memiliki
berbagai daftar rekening buku besar. Masing-masing rekening yang
ada dalam buku besar tersebut diberi nomor-nomor kode tertentu.
Tujuannya adalah memudahkan ketika proses identifikasi dalam jurnal
tersebut. Selain itu, akuntan juga akan lebih mudah dalam melakukan
pengecekan ulang atau melihat referensi terkait dengan transaksi yang
terjadi jika sudah tercatat dalam buku besar.
Gambar 2.5 : Buku besar

Sumber : Guru ekonomi (2020)

5. Menyusun neraca saldo dan jurnal penyesuaian


Neraca saldo berisikan daftar saldo dari masing-masing rekening pada
buku besar pada periode tertentu. Dalam menuliskan neraca saldo,
saldo yang terdapat dalam buku besar disatukan dan harus dalam
kondisi sama jumlahnya. Bila dalam suatu kondisi ternyata terdapat
transaksi yang belum tercatat atau ditemukan ada kesalahan dalam
neraca saldo, maka akuntan wajib untuk melakukan pencatatan dalam
jurnal penyesuaian.

Gambar 2.6 : Neraca saldo

22
Sumber : Guru ekonomi (2020)

Penyusunan Jurnal penyesuaian ini bersifat periodik dan prosesnya


juga sama dengan penjurnalan pada umumnya. Setelah dicatat dalam
Jurnal Penyesuaian, maka hasil laporan keuangannya menjadi aktual.
Contoh :
Gambar 2.7 : Jurnal Penyesuaian

23
Sumber : Guru ekonomi (2020)

6. Menyusun neraca saldo penyesuian


Neraca Saldo Penyesuaian dibuat dengan berdasarkan pada buku
Neraca Saldo yang sudah dibuat sebelumnya dengan memperhatikan
Jurnal Penyesuaian. Saldo-saldo tersebut terbagi ke dalam kelompok
aktiva dan pasiva sesuai dengan statusnya. Kemudian disusun hingga
jumlah saldo keduanya sama besar. Yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan Neraca Saldo Penyesuaian ini adalah jumlah saldo pada
Aktiva maupun Pasiva berjumlah sama besar. Bila tidak, maka terjadi
kesalahan dalam perhitungan dan tidak bisa dibuat Laporan
Keuangannya. Laporan Keuangan ini dibuat setelah jumlah saldo
Aktiva dan Pasiva pada buku Neraca Saldo berjumlah sama besar.
Gambar 2.8 : Neraca saldo penyesuian

Sumber : Guru ekonomi (2020)

7. Laporan keuangan
Dalam Laporan Keuangan disusun beberapa laporan seperti laporan
laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan neraca yang
menghitung likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas.

24
a. Tujuan Laporan Keuangan adalah untuk mencapai tujuan tertentu
dalam suatu perusahaan. Berikut ini beberapa tujuan pembuatan
atau penyusunan laporan keuangan yaitu (Kasmir, 2013: 10-11):
Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang
dimiliki perusahaan pada saat ini
b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan
modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini
c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang
diperoleh pada suatu periode tertentu
d. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang
dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu
e. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi
terhadap aktiva, pasiva dan modal perusahaan
f. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan
dalam suatu periode
g. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan
keuangan
h. Informasi keuangan lainnya

Menurut Kasmir (2013: 19-23), Pihak-pihak yang memerlukan


laporan keuangan sebagai berikut :
a. Pemilik
Kepentingan bagi para pemegang saham yang merupakan pemilik
perusahaan terhadap hasil laporan keuangan adalah untuk melihat
kondisi perusahaan atau sejauh mana perkembangan perusahaan
dalam menghasilkan laba. Dan untuk menilai kinerja manajemen
atas capaian yang telah dihasilkan ataupun tidak
b. Manajemen
Bagi pihak manajemen perusahaan, laporan keuangan merupakan
cerminan hasil kerja mereka untuk suatu periode tertentu. Dengan
adanya laporan keuangan, manajemen dapat mengevaluasi kinerja
yang telah dilakukan dengan melihat targettarget atau capaian yang
telah dihasilkan. Dan dengan laporan keuangan manajemen dapat
mengambil keputusan untuk masa yang akan datang berdasarkan
kelemahan dan kekuatan serta sumber daya yang dimiliki
perusahaan. Guna memajukan perusahaan dan menciptakan laba
yang maksimal.
c. Kreditor
Kreditor merupakan penyandang dana bagi perusahaan seperti
bank. Bagi pihak kreditor, prinsip kehati-hatian dalam
menyalurkan dana (pinjaman) kepada berbagai perusahaan sangat
diperlukan. Oleh sebab itu, penting pihak kreditor mengetahui

25
laporan keuangan perusahaan sebagai pertimbangan untuk melihat
kemampuan perusahaan dalam mematuhi pembayaran
kewajibannya. Pihak kreditor juga tidak ingin kredit atau pinjaman
yang diberikan justru menjadi beban nasabah dalam pengembalian
jika tidak sesuai kemampuan perusahaan yang diperkirakan.
d. Pemerintah
Pemerintah melalui Departemen Keuangan mewajibkan kepada
setiap perusahaan untuk menyusun dan melaporkan keuangan
perusahaan secara periodik. Arti penting laporan keuangan bagi
pihak pemerintah adalah untuk menilai kejujuran perusahaan
dalam melaporkan seluruh keuangan perusahaan yang
sesungguhnya dan untuk mengetahui kewajiban perusahaan
terhadap negara dengan jumlah pajak yang harus dibayar secara
jujur dan adil.
e. Investor
Investor adalah pihak yang hendak menanamkan dana di suatu
perusahaan. Bagi investor yang ingin menanamkan dananya dalam
suatu perusahaan maka ada banyak hal yang harus
dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk membeli saham.
Dasar pertimbangan nya yaitu laporan keuangan perusahaan yang
bersangkutan. Investor akan menilai prospek usaha dimasa yang
akan datang dengan melihat laporan keuangan dimasa sekarang.
Mulai dari keuntungan yang akan diperoleh hingga perkembangan
nilai saham ke depannya perlu dipertimbangkan dengan matang.
Setelah itu baru diambil keputusan untuk membeli saham
perusahaan tersebut atau tidak.

Berikut ini jenis-jenis laporan keuangan :


a. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah berkas yang di dalamnya berisi data-data
pemasukan dan pengeluaran perusahaan. Jika lebih banyak
pemasukan dibandingkan pengeluaran maka disebut laba
perusahaan. Sebaliknya jika yang lebih besar adalah pengeluaran,
tentu perusahaan merugi. Karena tidak ada profit atau keuntungan
yang masuk ke badan usaha. Ini yang dimaksud kerugian usaha.
erdapat dua jenis laporan laba rugi yang biasa digunakan oleh
bisnis pertama adalah single step dan kedua adalah multiple step.

Laporan laba rugi single step adalah laporan keuangan yang


menyajikan pendapatan, pengeluaran, dan pada akhirnya laporan
laba atau rugi yang dihasilkan oleh bisnis, tetapi laporan ini hanya
melaporkan informasi dengan menggunakan hanya satu persamaan
untuk menghitung laba. Persamaan yang digunakan dalam laporan
laba rugi single step adalah:

26
Penghasilan Bersih = (Pendapatan + Keuntungan) – (Beban +
Kerugian)
Laporan laba rugi single step menggunakan persamaan dasar akuntansi
langsung dari aktivitas keuangan bisnis Anda. Mudah dipahami dan
relatif mudah dibuat dan cocok untuk bisnis berskala kecil.

Gambar 2.9 : Laporan Laba Rugi

Sumber : Sugi Priharto (2020)


b. Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas berisi data terkait arus keluar masuknya uang
perusahaan dalam periode tertentu. Sedangkan tujuan laporan ini
untuk mengetahui perputaran keuangan sebelumnya. Laporan arus
kas digunakan sebagai bahan evaluasi yang penting. Karena ini
menjadi penentu sistem perputaran uang di periode selanjutnya
yang akan dilakukan. Bisa jadi jika di periode pertama banyak
kerugian, akan terjadi perubahan sistem arus kas di periode terbaru.
Gambar 2.10 : Laporan Arus Kas

27
Sumber : Sugi Priharto (2020)

c. Laporan Perubahan Modal


Laporan perubahan modal berisi tentang data-data modal
perusahaan. Biasanya laporan ini juga dibuat untuk periode
tertentu, bisa enam bulan atau satu tahun. Karena di dalam waktu-
waktu tersebut perputaran modal juga berubah-ubah sehingga perlu
pencatatan.
Gambar 2.11 : perubahan ekuitas pemilik

Sumber : Sugi Priharto (2020)

28
d. Laporan Neraca
aporan Neraca biasanya berisi data-data keuangan perusahaan yang
lebih detail dibandingkan laporan sebelumnya. Bahkan di laporan
ini juga di-input aktiva, kewajiban dan modal. Intinya laporan
neraca adalah gabungan dari segala laporan keuangan. Ini juga
dibuat dalam waktu tertentu yang normalnya adalah satu tahun
sekali. Tujuannya adalah untuk menentukan langkah terkait
finansial di tahun selanjutnya.
Gambar 2.12 : Laporan Neraca

29
Sumber : Sugi Priharto (2020)

e. Catatan Atas Laporan Keuangan


Catatan atas laporan keuangan mengacu pada informasi tambahan
yang membantu menjelaskan bagaimana perusahaan sampai pada
angka laporan keuangannya.Catatan ini juga membantu

30
menjelaskan penyimpangan atau anggapan inkonsistensi dalam
metodologi akun tahun ke tahun.
Catatan catatan laporan keuangan bukanlah hal yang wajib , hanya
untukmemberikan kejelasan kepada mereka yang
membutuhkannya tanpa memiliki informasi yang ditempatkan di
kolom pernyataan. Namun demikian, informasi yang termasuk
dalam catatan atas laporan keuangan seringkali penting karena apat
mengungkapkan masalah mendasar terhasap kesehatan keuangan
perusahaan.

8. Penyususan Neraca Saldo


Proses penyusunan Neraca Saldo dan Jurnal Pembalik ini bersifat
opsional, boleh dilakukan atau tidak. Neraca Saldo pada tahap ini
berisikan saldo rekening permanen dari rekening buku besar setelah
Jurnal Penutup.
Gambar 2.13 : Jurnal Penutup

Sumber : Guru ekonomi (2020)

9. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penutupan (Opsional)


Neraca saldo ini ialah daftar saldo suatu rekening buku besar setelah
dibuatnya jurnal penutup. Oleh sebab itu neraca saldo ini hanya bisa
memuat saldo rekening permanen nya saja.
Tujuan pembuatan neraca saldo setelah penutupan ialah untuk
mendapatkan keyakinan bahwa saldo yang seimbang sudah benar dan
akurat. Sehingga penyusunan neraca saldo tersebut tidak hanya bersifat
opsional saja.

31
10. Penyusunan Jurnal Pembalik (Opsional)
Tujuan jurnal pembalik ialah menyederhanakan prosedur pencatatan
transaksi tertentu yang terjadi secara repetitif di periode berikutnya.
Sebab tujuannya hanya untuk menyederhanakan oelh karena itu tahap
terakhir ini juga bersifat opsional.
Jurnal pembalik biasanya dapat dibuat di awal periode berikutnya.
Caranya adalah dengan membuat jurnal pembalik nya dari jurnal
penyesuaian yang telah dibuat. Dengan demikian membalikan akun
yang telah dibuat pada jurnal penyesuaian dari yang awalnya debit
menjadi kredit dan dari yang awalnya kredit menjadi debit.
Ini adalah contoh dari penyusunan jurnal pembalik :
Gambar 2.14 : Jurnal Pembalik

Sumber : Sarjana Ekonomi (2020)

G. Usaha Mikro Kecil Menengah


Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 BAB Ipasal 1
Usaha Mikro, Kecil dan Menengahadalah usaha ekonomi produktif milik
orang perseorangan dan/atau bahan usaha perorangan yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari usaha Menengah atau Usaha yang memenuhi kriteria
usaha kecil
1. Kriteria usaha mikro adalah memiliki kekayaan bersih paling
banyak Rp 50.000.000,-(lima puluh juta rupiah) cek
carapenulisan uang di pedoman bagaimn penulisanx klo dlm teks

32
sma klo di tabel tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp
300.000.000,-(tiga ratus juta rupiah)
2. Kriteria usaha kecil adalah memiliki kekayaan bersih lebih
dari Rp 50.000.000,-(lima puluh juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp 500.000.000,-(lima ratus juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,-(tiga ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000 (dua
milyar lima ratus juta rupiah).
3. Kriteria Usaha Menengah adalah memiliki kekayaan bersih lebih
dari Rp 500.000.000,-(lima ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp 10.000.000.000,-(sepuluh milyar rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000 (dua milyar lima
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
50.000.000.000,-(lima puluh milyar rupiah)Menurut Badan Pusat
Statistik jumlah tenaga kerja UMKM kurang dari 100 orang,
dengan rincian kategori sebgai berikut : usaha rumah tangga dan
mikro terdiri dari 1-4 tenaga kerja, usaha kecil terdiri dari 5-19
tenaga kerja, usaha menengah terdiri dari 20-99 tenaga kerja, dan
usaha besar memiliki tenaga kerja sebanyak 100 tenaga kerja atau
lebih.

H. Penyususan Laporan Keuangan berdasarkan SAK EMKM


Informasi posisi keuangan entitas terdiri dari informasi
mengenai asset, liabilitas, dan ekuitas entitas pada tanggal tertentu, dan
disajikan dalam laporan posisi keuangan. Unsur-unsur tersebut
didefinisikan sebagai berikut menurut (SAK EMKM, 2016)
1. Asset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu dan yang dari manfaat
ekonomik dimasa depan diharapkan akan diperoleh entitas.
2. Liabilitas adalah kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa
masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar dari
sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomik
3. Ekuitas adalah hak residual atas asset entitas setelah dikurangi
seluruh liabilitasnya.
Informasi kinerja entitas terdiri dari informasi mengenai
penghasilan dan beban selama periode pelaporan, dan disajikan
dalam laporan laba rugi.

33
1. Penghasilan (income)adalah kenaikan manfaat ekonomik selama
periode pelaporan dalam bentuk aruskas masuk atau kenaikan
asset, atau penurunan liabilitas yang mengakibatkan kenaikan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal
2. Beban (expenses)adalah penurunan manfaat ekonomik selama
periode pelaporan dalam bentuk arus kas keluar atau penurunan asset,
atau kenaikan liabilitas yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang
tidak disebabkan oleh distribusi kepada penanam modal.

Dasar Pengukuran unsur laporan keuangan dalam SAK EMKM


adalah biaya historis. Biaya historis suatu asset adalah sebesar jumlah
kas atau setara kas yang dibayarkan untuk memperoleh asset tersebut
pada saat perolehan. Biaya historis suatu liabilitas adalah sejumlah
kas atau setara kas yang diterima atau jumlah kas yang
diperkirakan akan dibayarkan untuk memenuhi liabilitas dalam
pelaksanaan usaha normal.
Pengakuan unsur laporan keuangan merupakan proses pembentukan
suatu pos dalam laporan keuangan atau laporan aba rugi yang
memenuhi kriteria :
1. Manfaat ekonomik yang terkait dengan pos-pos asset,
liabilitas, penghasilan dan beban dapat dipastikan akan mengalir ke
dalam atau keluar dari entitas
2. Pos-pos tersebut memiliki biaya yang dapat dikukur dan andal.

Pengungkapan diperlukan ketika kepatuhan atas persyaratan tertentu


dalam SAK EMKM tidak memadai bagi pemakai untuk
memahami pengaruh dari transaksi, peristiwa dan kondisi lain atas
posisi dan kinerja keuangan entitas.
Penyajian wajar laporan keuangan mensyaratkan entitas untuk
menyajikan informasi yang relevan, representative tepat,
keterbandingan, dan keterpahaman. Entitas menyajikan secara
lengkap laporan keuangan pada akhir setiap periode pelaporan.
Laporan keuangan minimal terdiri dari :
1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode
2. Laporan laba rugi selama periode
3. Catatan atas laporan keuangan yang berisi tambahan dan rincian
pos-pos tertentu yang relevan.
Laporan posisi keuangan entitas mencakup pospos berikut :
1. Kas dan setara kas
2. Piutang
3. Persediaan
4. Asset tetap
5. Utang usaha

34
6. Utang bank
7. Ekuitas
Laporan laba rugi entitas mencakup pos-pos berikut :
1. Pendapatan
2. Beban keuangan
3. Beban pajak

Catatan atas laporan keuangan memuat :


1. Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai
SAK EMKM
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi
3. Informasi tambahan dan rincian pos tertentu yang menjelaskan
transaksi penting dan material sehingga bermanfaat bagi pengguna
untuk memahami laporan keuangan.

35
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di warung makan........Toraja selama bulan
Desember.
B. Tipe Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif
kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013), penelitian deskriptif adalah penelitian
yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel
atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan
dengan variabel yang lain. Penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2013)
adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data
kualitatif yang diangkakan. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian
dengan melakukan penghitungan terhadap data-data data saja yang bersifat
pembuktian dari masalah.
Penggunaan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dalam proposal ini
diharapkan mampu memberikan gambaran melalui perhitungan dari data-data
yang diperoleh mengenai penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK
EMKM pada Warung Makan Indo’culling di Toraja.
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau objek
yang merupakan sifat-sifat umum. Populasi dalam penelitian ini adalah
warung makan kapurung yang ada di Toraja.
Sampel merupakan bagian populasi yang ingin diteliti oleh peneliti. Dalam
teknik pengambilan sampel ini penulis menggunakan teknik sampling
purposive. Sugiyono menjelaskan bahwa “sampling purposive adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.” . Dari pengertian diatas
agar memudahkan penelitian, penulis menetapkan sifat-sifat dan karakteristik

36
yang digunakan dalam penelitian ini. Sampel yang akan digunakan penelitian
ini adalah warung makan kapurung Indo’ Culling di Toraja.

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data digunakan untuk mengumpulkan data sesuai tata
cara penelitian sehingga diperoleh data yang dibutuhkan. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi,
observasi, dan wawancara.
1. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode mengkaji dan mengolah data dari
dokumen-dokumen yang sudah ada sebelumnya dan mendukung data
penelitian. “dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk menelusuri
historis”, (Burhan, 2008 : 122). Metode dokumentasi digunakan untuk
mengumpulkan data pembelian kapurung warung Indo’ Culling, transaksi
dan data pembuatan kapurung warung Indo’ Culling.
2. Observasi
Menurut pendapat Sugiyono (2012:166), observasi adalah teknik
pengumpulan data untuk mengamati perilaku manusia, proses kerja,
gejala-gejala alam dan responden. Dalam penelitian ini peneliti
melakukan pengamatan langsung untuk menemukan fakta-fakta
dilapangan. Instrumen yang digunakan peneliti adalah observasi
nonpartisipan, yaitu peneliti hanya mengamati secara langsung
keadaan objek. Observasi digunakan untuk mengamati proses
transaksi warung Indo’ Culling dan pembuatan kapurung warung
Indo’ Culling. Ndak perlu ada klo sudah lengkap di dokumentasi.
Kecuali ada data yng dibutuhkan tapi tidak ada di dokumentadi
3. Wawancara
Wawancara dalam penelitian terjadi dimana peneliti sedang
berbincang-bincang dengan narasumber dengan tujuan menggali
informasi melalui pertanyaan-pertanyaan dan menggunakan teknik
tertentu. “wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

37
Percakapan dua orang, pewawancara sebagai yang mengajukan
pertanyaan yang memberikan jawaban”, (Moleong, 2007 : 186).
Dalam penelitian ini subjek wawancara adalah penjual kapurung
warung Indo’ Culling dan pembeli kapurung di warung Indo’
Culling. Ndak perlu ji juga klo sudah lengkap di dokumentasi.
Kecuali ada data yng dibutuhkan tapi tidak ada di dokumentadi

E. Jenis dan Sumber Data


Jenis dan sumber data sangat penting dalam penelitian dan lebih lanjut
digunakan peneliti untuk memperoleh data-data penelitian sehingga
meminimalkan waktu dan biaya. Sumber data dalam penelitian ini
menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder.
1. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung
dari lokasi penelitian melalui observasi dan wawancara. Dalam penelitian
ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data observasi untuk
mengamati proses pembuatan kapurung warung Indo’ Culling dan proses
transaksi di warung Indo’ Culling.
2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung baik yang didapat dari lokasi penelitian atau di luar lokasi
penelitian dalam bentuk dokumentasi. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi pembuatan kapurung
warung Indo’ Culling dan dokumentasi transaksi yang terjadi di warung
kapurung Indo’ Culling.
“Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK EMKM pada Warung
Makan Indo’ Culling di Toraja”.
F. Definisi Operasional
Penyusunan laporan berdasarkan SAK EMKM adalah suatu kegiatan
dalam menyajikan laporan keuangan dalam Akuntansi yang bertujuan agar

38
pemilik perusahaan dapat mengetahui jumlah untung atau rugi yang diterima
dalam perusahaan selama satu periode sebagai acuan dalam pengambilan
keputusan. Warung Makan Indo’ Culling adalah warung makan yang menjual
Kapurung yang terletakan di Tana Toraja.

Jangan pke anonim, ndak usah isi bagian nm langsung tahun. Liat cara pengetikan
di modul

DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2017. “2 Metode Pencatatan Jurnal dalam Jurnal Akuntansi”,


(Online), (https://www.triharyono.com/2016/08/jurnal-akuntansi-
dan-2-metode.html) diakses 13 Desember 2020).
Anonym. 2020. “Pengertian Akuntansi: Memahami Apa Itu Akuntansi,
Tujuan, Fungsi, dan Manfaatnya,” (Online),
(https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/akuntansi/pengertian-
akuntansi.html) diakses 24 November 2020).
Anonym. 2020. “Fungsi Akuntansi,” (Online),
(https://perpustakaan.akuntansipoliban.ac.id/uploads/attachment/l8
gBadnLh9EX6J3Q7ymc2qIvZTx5YUeS14bMHPsKVWRtFr0Dou.
pdf ,) diakses 8 Desember 2020).
Anonym. 2015. “Lima Prinsip Dasar Akuntansi,” Binus University,
(Online), (https://accounting.binus.ac.id/2015/03/09/lima-prinsip-
dasar-akuntansi/,) diakses 8 Desember 2020).
Ekonomi, Guru . 2020. “Siklus Akuntansi”, (Online),
(https://sarjanaekonomi.co.id/siklus-akuntansi/), diakses pada 13
Desember 2020).
Ayunda. 2020. “Siklus Akuntansi : Pengertian dan Penjelasan Lengkap
yang Perlu Anda Ketahui”, (Online),
(https://accurate.id/akuntansi/siklus-akuntansi-pengertian/), diakses
13 Desember 2020).
Beyoungonsoulbee. 2018. “Rumus Pencatatan Transaksi Keuangan”,
(Online),
(https://beyoungonsoulbee.wordpress.com/2018/02/28/rumus-
pencatatan-transaksi-keuangan/), diakses pada 13 Desember 2020).
Danar. 2020. “Pengertian Akuntansi”, (Online),
(https://www.cryptowi.com/pengertian-akuntansi/), diakses 24
November 2020).
Fransisca, Dhalia. 2017. “8 Konsep Dasar Akuntansi yang Paling
Penting” (Online), (https://dosenakuntansi.com/konsep-dasar-
akuntansi), diakses 8 Desember 2020).

39
Ningtyas, Jilma Dwi Ayu. “Penyusunan Laporan Keuangan UMKM
Berdasarkan Standar Akuntansi KeuanganEntitas Mikro, Kecil
dan Menengah (SAK-EMKM)(Study Kasus Di UMKM Bintang
Malam Pekalongan)”, (Online),
(https://publikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/17/articles/1935/s
ubmission/review/1935-4179-1-RV.pdf), diakses 13 Desember
2020).
Priharto, Sugi. 2019. “Pengertian Lengkap Persamaan Dasar Akuntansi”,
(Online), (https://cpssoft.com/blog/akuntansi/pengertian-lengkap-
persamaan-dasar-akuntansi/), diakses 13 Desember 2020).
Priharto, Sugi. 2020. “Pengertian Laporan Keuangan, Contoh, Dan
Fungsinya Untuk Bisnis Anda”, (Online),
(https://accurate.id/akuntansi/pengertian-laporan-keuangan-contoh-
dan-fungsinya/), diakses 13 Desember 2020).
Rambe, Perkasa. 2019. “Saldo Normal Akun Akun dalam Akuntansi,
Pengertian, dan Penjelasannya Paling Lengkap”, (Online),
(https://akunthink.blogspot.com/2017/07/materi-jurnal-umum-
paling-lengkap-dengan-contoh-soal-jurnal.html), diakses pada 13
Desember 2020).
Sari, Rofiana Fika. 2019. “Pengertian Akuntansi Serta Penjelasannya”,
(Online), (https://www.idpengertian.com/pengertian-akuntansi/),
diakses 24 November 2020).
Vanesyayulianti. 2014. “Kode Akun”, (Online),
(https://vanesyayulianti.wordpress.com/2014/12/26/kode-akun/),
diakses 1 Desember 2020).

40

Anda mungkin juga menyukai