By fahmibaharun
periode: tahun 4000 SM – 1300 M; tahun 1300 – 1850 M, dan tahun 1850 M
yang sangat sederhana, maksudnya hanyalah bentuk pencatatan dari apa saja yang
terjadi dalam dunia bisnis saat itu. Periode kedua merupakan penyempurnaan dari
lagi sekedar masalah debit kiri – kredit kanan, tetapi sudah masuk ke dalam
pemahaman terhadap akuntansi masih berada pada tataran pertama dan kedua
yang dihadapi perusahaan. Informasi akuntansi yang dihasilkan dari suatu laporan
kebutuhan uang kas di masa yang akan datang. Dengan menyusun proyeksi
mengenai kebutuhan akan kas (Sutapa, Rusdi, dan Kiryanto, 2001 : 200).
keuangan dari suatu unit usaha, baik usaha jasa, dagang maupun
pemilik usaha, maka informasi tersebut disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai
yang banyak disiapkan dan digunakan perusahaan kecil dan menengah adalah
informasi yang diharuskan menurut undang-undang atau peraturan (statutory).
faktor, antara lain pendidikan dan overload standar akuntansi yang dijadikan
dan Henry, 1985; Nair dan Rittenberg, 1983; Wishon, 1985; Murray et al, 1983).
(going concern) industri menengah, maka melalui penelitian ini ingin mengetahui
akuntansi, skala usaha, pengalaman usaha dan jenis usaha terhadap penggunaan
tambahan.
1. 2. Isi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan
data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh
orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan
serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa
indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir
seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai
bahasa bisnis.
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan
akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di
dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai
keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu
membuat keputusan suatu organisasi.
Perusahaan terpisah dengan pemilik dan perusahaan lainnya, maksudnya akuntansi membedakan
asset yang menjadi asset perusahaan dan asset milik pribadi pemilik.
Memenuhi keperluan, yaitu informasi yang dihasilkan akuntansi mempunyai tujuan yang jelas.
Tidak asal dibuat. Hal ini menyebabkan sistem akuntansi suatu perusahaan tidak sama dengan
sistem akuntansi perusahaan lainnya, karena setiap perusahaan mempunyai kebutuhan berbeda
sesuai dengan pengaruh lingkungannya.
• Bermutu
• Relevan
• Jelas dan dapat dimengerti
• Dapat diuji
• Dapat dibandingkan
• Lengkap
• Netral
Buku besar merupakan himpunan dari seluruh perkiraan atau rekening yang ditimbulkan oleh
transaksi-transaksi yang timbul dalam perusahaan. Data dalam buku besar bisa dilakukan koreksi
silang dengan jurnal selain hal tersebut data dari himpunan perkiraan buku besar merupakan
sumber informasi yang paling pokok untuk mengetahui perkiraan-perkiraan riil maupun nominal
yang ditimbulkan maupun selama satu periode. Saldo-saldo perkiraan buku besar tersebut
merupakan bahan penyusunan neraca saldo atau Trial Balance.
1. Menyusun Neraca Saldo, yaitu mengikhtisarikan saldo debit atau kredit rekening-
2. menyusun data-data untuk adjusting, yaitu mengumpulkan dan memper-
3. Neraca Lajur, yaitu melakukan penyesuaian data-data dalam neraca saldo dengan
4. Menyusun Laporan Keuangan, yaitu melalui data-data yang terdapat di dalam
5. Menyediakan dan menutup rekening-rekening, yaitu mencatat pos-pos
6. Menyesuaikan kembali Neraca Saldo setelah penutupan, yaitu. untuk mengecek
7. Menyesuaikan kembali rekening-rekening, yaitu membuat jurnal penyesuaian
- Bisnis
Manfaat di sisi bisnis dapat mengkontrol keluar masuknya pengeluaran dan pemasukan jasa
ataupun barang. Menghitung laba dan rugi suatu bisnis setiap bulan ataupun setiap akhir tahun.
- Pendidikan
Manfaat bagi pendidikan mengajarkan masyarakat ataupun pelajar di Indonesia agar lebih
bertanggung jawab pada apa yang mereka keluarkan dan apa yang mereka dapat dari alat tukar
barang ataupun jasa. Mengolah kembali pengeluaran ataupun mencatat agar dapat lebih hemat di
kemudian hari. Intinya mengajarkan agar dapat lebih bertanggung jawab pada hidup diri sendiri.
Bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi dan kondisi keuangan, sangat
membutuhkan informasi keuangan yang dapat diperoleh dari laporan keuangan. Informasi
tersebut disusun dan disajikan perusahaan dalam bentuk neraca, laporan laba-rugi, laporan
perubahan modal dan laporan arus kas. Informasi tersebut sangat diperlukan oleh pihak-pihak
yang go public dalam persiapannya untuk melakukan penawaran umum karena salah satu syarat
perusahaan yang go public adalah harus menyerahkan laporan keuangannya selama dua tahun
terakhir yang sudah diperiksa oleh akuntan publik.
Setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan yang bertujuan menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan secara
ekonomi. Laporan keuangan harus disiapkan secara periodik untuk pihak-pihak yang
berkepentingan. Pengertian laporan keuangan menurut Baridwan (1992 : 17) laporan keuangan
merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi
selama dua tahun buku yang bersangkutan.
Menurut Sundjaja dan Barlian (2001 : 47) laporan keuangan adalah suatu laporan yang
menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk
pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan atau aktivitas perusahaan.Sedangkan
definisi laporan keuangan menurut Munawir (1991 : 2) laporan keuangan pada dasarnya adalah
hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data
keuangan atau aktivitas suatu perusahaan.
Dapat disimpulkan laporan keuangan adalah laporan akuntansi utama yang mengkomunikasikan
informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, sebagai bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode
akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan
keuangan adalah suatu laporan tertulis yang merupakan bentuk pandangan secara wajar
mengenai posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar
kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta
menunjukkan pertangggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber
daya yang dipercayakan kepada mereka
2.2.2 Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan
Ada tiga laporan keuangan dasar yang biasa digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan
dan kinerja perusahaan : neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas (Keown dkk., 2001 :
107).
Neraca menggambarkan mengenai aktiva, utang dan ekuitas para pemilik perusahaan untuk
tanggal tertentu, sedangkan laporan laba rugi menggambarkan pendapatan bersih dari kegiatan
operasi perusahaan selama periode tertentu. Laporan arus kas menggabungkan informasi dari
neraca dan laporan laba rugi untuk menggambarkan sumber dan penggunaan kas selama periode
tertentu dalam sejarah hidup perusahaan.
1. Neraca
Menurut Graham Mott (1996 : 32) neraca merupakan suatu gambaran keuangan perusahaan pada
satu saat, biasanya pada hari terakhir bulan atau tahun. Satu sisi neraca menunjukkan nilai semua
aktiva yang dimiliki perusahaan, dan sisi yang lain menunjukkan sumber-sumber dana untuk
memperoleh aktiva tersebut. Amin Widjaja Tunggal (1997 : 17) dalam bukunya “Akuntansi
Untuk Perusahaan Kecil dan Menengah” menyatakan Neraca sebagai suatu gambaran posisi
keuangan suatu badan usaha pada saat tertentu yang lazimnya disajikan dalam bentuk, aktiva,
hutang dan modal. Menurut definisi akuntansi neraca dalam keadaan “seimbang” karena adanya
sifat :
Posisi keuangan disusun berdasarkan saldo perkiraan buku besar sebagai hasil atas
berlangsungnya transaksi-transaksi yang berkaitan dengan kegiatan usaha sepanjang masa
tertentu yang diolah sedemikian rupa, sehingga pengolahan data transaksi kegiatan usaha
tersebut tidak saja dicatat secara historis, tetapi juga harus memenuhi prinsip-prinsip akuntansi.
Secara umum neraca terdiri atas aktiva atau kekayaan (assets), kewajiban-kewajiban (liabilities)
dan modal (capital) yang menerangkan posisi keuangan suatu usaha sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi. Adapun pembagian pos-pos dalam neraca sebagai berikut :
a. Aktiva
Aktiva adalah saldo debet (debit balances) yang berisi segala sesuatu yang dimiliki oleh
perusahaan (Gill dan Chatton, 2003 : 4). Aktiva terbagi menjadi dua, yaitu :
1) Aktiva lancar, yaitu segala assets atau aktiva yang dapat diubah menjadi uang tunai (kas)
selama setahun.
2) Aktiva tetap, yaitu sering disebut aktiva jangka panjang, berupa barang-permanen, seperti
bangunan dan peralatan utama.
b. Kewajiban
Kewajiban (liabilities) adalah segala sesuatu yang harus dibayarkan kepada kreditur, kewajiban
merupakan hutang perusahaan kepada pihak lain. Kewajiban terbagi menjadi dua, yaitu (Gill dan
Chatton, 2003 : 10) :
1) Kewajiban lancar atau kewajiban jangka pendek, yaitu : jumlah seluruh uang yang dipinjam
oleh perusahaan yang harus dikembalikan (jatuh tempo) dalam waktu setahun.
2) Kewajiban jangka panjang, yaitu segala kewajiban seperti hipotek, surat obligasi, pinjaman
bersyarat, dan sebagainya dan dilunasi dalam waktu lebih dari setahun sejak tanggal pinjaman.
c. Modal
Modal adalah hak pemilik atas kekayaan perusahaan dan merupakan sisa dari jumlah kekayaan
setelah dikurangi kewajiban-kewajiban (Amin Widjadja Tunggal, 1997 : 20) :
2. Laporan Laba (Rugi)
Laba adalah sejumlah nominal yang menunjukkan perkembangan kegiatan usaha suatu
perusahaan. Laporan laba (Rugi) memiliki peranan penting di sini, yaitu sebagai alat ukur
efisiensi manajemen perusahaan dan kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang.
SFAS No 1 mengatakan bahwa fokus utama dari pelaporan keuangan adalah informasi kinerja
perusahaan yang ditunjukkan dari informasi laba dan komponennya dan tujuan utamanya
memberikan informasi yang berguna bagi mereka yang paling berkepentingan stakeholder dalam
laporan keuangan (Hendriksen dan Van Breda, 2000 : 309) dalam Rahadi Ari Baskoro (2007 :
30). Perhitungan laba (rugi) mengukur arus dari pendapatan dan beban (expenses) selama satu
selang waktu, yang biasanya satu tahun. Persamaan perhitungan laba (rugi) dasar adalah (Weston
dan Copeland, 1995 : 29). Bentuk persamaan dasarnya:
Laporan rugi/laba adalah laporan yang memuat ikhtisar dari pendapatan dan biaya-biaya dari
suatu kesatuan usaha untuk suatu periode tertentu. Laporan laba/rugi digunakan pada perusahaan
untuk mengukur kinerja perusahaan dalam periode tertentu dan meramal kondisi perusahaan
yang akan datang, oleh karena itu arti laba menjadi sangat penting di dalam laporan keuangan
(Amin Widjadja Tunggal, 1997 : 21).
Menurut Graham Mott (1996 : 18) terdapat tiga jenis laporan rugi laba, yaitu sebagai berikut :
a. Laporan (rugi) laba (profit and loss account), bentuk yang digunakan oleh semua Perseroan
Terbatas dan perusahaan-perusahaan dagang lain yang motif labanya nyata.
b. Laporan pendapatan revenue account, dipakai oleh pemerintah daerah (local authority) dan
beberapa lembaga kemasyarakatan.
c. Laporan pendapatan dan pengeluaran (income and expenditure account) digunakan oleh
yayasan yang motif labanya bukan merupakan tujuan utama organisasi. Sebagai contoh, yayasan
amal atau yayasan sosial, laporan ini sama persis seperti laporan (rugi) laba kecuali pajak dan
dividen tidak relevan untuk organisasi ini.
Ketiga laporan tersebut membandingkan pendapatan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dan
secara luas mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang sama, perbedaanya terdapat pada sumber
pendapatannya dan penilaian surplus dan defisit terhadap ketiga jenis laporan (rugi) laba
tersebut.
Dari beberapa pengertian di atas disimpulkan bahwa laporan laba (rugi) mengukur kinerja
keuangan perusahaan selama satu periode tertentu dengan membandingkan penjualan yang
dihasilkan dengan pengeluaran biaya yang terjadi pada selama satu periode dan menunjukkan
apakah laba perusahaan mengalami surplus atau defisit yang merupakan kinerja keuangan
perusahaan tersebut.
3. Laporan Arus Kas
Arus Kas adalah kas yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dan digunakan untuk membayar
kepada kreditur dan pemegang saham (Ross dan Westerfield dalam Ahmad Hanin Fatah, 2002 :
19). Laporan arus kas adalah alat perencanaan yang akan membantu kita pada masa yang akan
datang, menentukan kapan uang tunai diperlukan untuk membayar tagihan-tagihan, membantu
manajer membuat keputusan usaha dan membantu kita dalam mengatur segala sesuatu aktivitas
kas sebelum kas benar diperlukan. (Gill dan Chatton, 2003 : 22).
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar
pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang
mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum
menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk
menyediakan informasi nonkeuangan.
Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (Inggris:
stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban
manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini
mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan
atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
Perusahaan
Rumah tangga
Manfaat bagi rumah tangga : dalam rumah tangga manfaat keuangan sebagai pengatur
pemgeluaran yang akan terjadi , dengan adanya laporan keuangan tersebut di dalam keluarga
juga bisa mengatur pengeluaran dr pendapatan yang diterima .
Pendidikan
Manfaat bagi pendidikan adalah : dalam pendidikan sebagai pengatur dana dalam pendidikan
sehingga dapat juga memenuhi sarana dan prasarana dalam pendidikan tersebut.
Kesimpulan
Akutansi merupakan bentuk catatan yang biasa terjadi di dalam dunia bisnis ataupun sebagai
sumber informasi dalam pengambilan keputusan. Yaitu dapat mengetahui bagaimana
perkembangan suatu perusahan, berapa keuntungan yang diperoleh perusahaan pada satu
periode.Informasi akuntansi berhubungan dengan data akuntansi atas transaksi-transaksi
keuangan dari suatu unit usaha, baik usaha dagang, maupun manufaktur.
Prinsip akuntansi yaitu :
Sedangkan laporan keuangan merupakan catatan keuangan dari suatu periode akuntansi yang
digunakan untuk kinerja dalam suatu usaha. Dengan adannya laporan keuangan , suatu usaha
dapat dinilai perkembangan dalam usaha tersebut, atau sebagai tanggung jawab dalam
pengaturan keuangan.
Hampir seluruh kegiatan bisnis menggunakan akuntansi, tanpa akuntansi akan sulit untuk
melihat posisi keuangan suatu organisasi berserta perubahan yang terjadi dalam suatu kegiatan
bisnin.
Sehingga akuntansi sagatlah penting dalam kehidupan sehari-hari , tidak hanya dalam sebuah
perusahaan saja yang harus di dasari oleh akuntansi tetapi kehidupan rumah tangga pun
memerlukannya .
http://fahmibaharun.wordpress.com/2009/12/29/latar-belakang-sejarah-akuntansi/
Page 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat. Sejarah
perkembangan pemikiran akuntansi (accounting thought) dibagi dalam tiga
periode: tahun 4000 SM – 1300 M; tahun 1300 – 1850 M, dan tahun 1850 M
sampai sekarang. Masing-masing periode memberi kontribusi yang berarti bagi
ilmu akuntansi. Pada periode pertama akuntansi hanyalah bentuk record-keeping
yang sangat sederhana, maksudnya hanyalah bentuk pencatatan dari apa saja yang
terjadi dalam dunia bisnis saat itu. Periode kedua merupakan penyempurnaan dari
periode pertama, dikenal dengan masa lahirnya double-entry bookkeeping. Pada
periode terakhir banyak sekali perkembangan pemikiran akuntansi yang bukan
lagi sekedar masalah debit kiri – kredit kanan, tetapi sudah masuk ke dalam
kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi yang luar biasa juga berdampak
pada perubahan ilmu akuntansi modern (Basuki, 2000 : 173).
Pengguna akuntansi juga bervariasi, dari yang sekedar memahami
akuntansi sebagai: 1) alat hitung menghitung; 2) sumber informasi dalam
pengambilan keputusan; 3) sampai ke pemikiran bagaimana akuntansi diterapkan
sejalan dengan (atau sebagai bentuk pengamalan) ajaran agama. Bila
dihubungkan dengan kelompok usaha kecil dan menengah tampaknya
pemahaman terhadap akuntansi masih berada pada tataran pertama dan kedua
Page 2
yaitu sebagai alat hitung-menghitung dan sebagai sumber informasi untuk
pengambilan keputusan (Basuki, 2000 : 174).
Informasi akuntansi merupakan alat yang digunakan oleh pengguna
informasi untuk pengambilan keputusan (Nicholls dan Holmes, 1988 : 57),
terutama oleh pelaku bisnis. Dimana informasi akuntansi diharapkan dapat
didefinisikan sebagai sistem informasi yang bisa mengukur dan
mengkomunikasikan informasi keuangan tentang kegiatan ekonomi.
Informasi akuntansi sangat diperlukan oleh pihak manajemen perusahaan
dalam merumuskan berbagai keputusan dalam memecahkan segala permasalahan
yang dihadapi perusahaan. Informasi akuntansi yang dihasilkan dari suatu laporan
keuangan berguna dalam rangka menyusun berbagai proyeksi, misalnya proyeksi
kebutuhan uang kas di masa yang akan datang. Dengan menyusun proyeksi
tersebut secara tidak langsung akan mengurangi ketidakpastian, antara lain
mengenai kebutuhan akan kas (Sutapa, Rusdi, dan Kiryanto, 2001 : 200).
Informasi akuntansi berhubungan dengan data akuntansi atas transaksi-
transaksi keuangan dari suatu unit usaha, baik usaha jasa, dagang maupun
manufaktur. Supaya informasi akuntansi dapat dimanfaatkan oleh manajer atau
pemilik usaha, maka informasi tersebut disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan.
Arus informasi akuntansi keuangan dari perusahaan kecil sangat
bermanfaat untuk mengetahui bagaimana perkembangan usaha perusahaan,
bagimana struktur modalnya, berapa keuntungan yang diperoleh perusahaan pada
suatu periode tertentu.
Page 3
Holmes dan Nicholls (1989) mengungkapkan bahwa informasi akuntansi
yang banyak disiapkan dan digunakan perusahaan kecil dan menengah adalah
informasi yang diharuskan menurut undang-undang atau peraturan (statutory).
Selain itu, informasi akuntansi yang seharusnya dibutuhkan oleh manajemen
perusahaan kecil dan menengah dalam pengggunaan informasi akuntansi sangat
terbatas sekali. Philip (1977) mengungkapkan banyak kelemahan dalam praktik
akuntansi pada perusahaan kecil. Kelemahan tersebut disebabkan oleh beberapa
faktor, antara lain pendidikan dan overload standar akuntansi yang dijadikan
pedoman dalam penyusunan pelaporan keuangan (William et.al, 1989; Knutson
dan Henry, 1985; Nair dan Rittenberg, 1983; Wishon, 1985; Murray et al, 1983).
Dari uraian tersebut jelas bahwa industri menengah banyak mengalami
kesulitan dalam memahami informasi akuntansi dengan baik. Padahal dengan
semakin ketatnya persaingan bisnis dalam era globalisasi ekonomi, hanya
perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif yang akan mampu
memenangkan persaingan. Keunggulan tersebut diantaranya adalah kemampuan
dalam mengelola berbagai informasi, sumber daya manusia, alokasi dana,
penerapan teknologi, sistem pemasaran dan pelayanan. Sehingga manajemen
perusahaan yang profesional merupakan tuntutan yang harus segera dipenuhi
untuk dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan secara baik.
Melihat begitu banyak peranan dan manfaat informasi akuntansi dalam
menciptakan arus informasi keuangan guna menunjang kelangsungan hidup
(going concern) industri menengah, maka melalui penelitian ini ingin mengetahui
Page 4
pengaruh pengetahuan akuntansi, sakala usaha, pengalaman usaha dan jenis
usaha terhadap penggunaan informasi akuntansi pada industri menengah.
Dalam penelitian ini ketidakpastian lingkungan diposisikan sebagai
moderating variable yang merupakan variabel yang dapat memoderasi
(memperkuat atau memperlemah) pengaruh pengetahuan akuntansi, sakala usaha,
pengalaman usaha, dan jenis usaha terhadap penggunaan informasi akuntansi.
Variabel ketidakpastian lingkungan sebagai variabel pemoderasi karena variabel
ini diduga mempunyai potensi yang cukup kuat mempengaruhi pengetahuan
akuntansi, skala usaha, pengalaman usaha dan jenis usaha terhadap penggunaan
informasi akuntansi. Informasi akuntansi yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari informasi akuntansi statutori, anggaran dan informasi akuntansi
tambahan.
Penelitian ini dilakukan pada Industri Menengah Kabupaten Sidoarjo.
Dipilihnya lokasi ini karena Kabupaten Sidoarjo mempunyai potensi besar dalam
perkembangan industri di Jawa Timur, yang dianggap cocok dalam penelitian ini.
Perkembangan Industri Besar dan Menengah di Jawa Timur (Tabel 1.1.):
Tabel 1.1.
Perkembangan Industri Besar dan Menengah di Jawa Timur
Tahun 2001 – 2004
No
Klasifikasi
2001
2002
2003
2004
1
2
3
4
Jumlah Perusahaan (unit)
Nilai Investasi (milyar Rp)
Jumlah Tenaga Kerja (orang)
Nilai Produksi (milyar Rp)
13.971
10.630
896.027
8.773
14.257
10.789
924.250
9.130
14.400
10.894
938.552
9.315
14.602
11.590
962.250
9.889
Sumber : Disperindag Propinsi Jawa Timur
Page 5
Perkembangan industri besar dan menengah di Kabupaten Sidoarjo
(Tabel 1.2.)
Tabel 1.2.
Perkembangan Industri Besar dan Menengah di Kabupaten Sidoarjo
Tahun 2001 – 2005
No
Klasifikasi
2001
2002
2003
2004
2005
1
2
Jumlah Perusahaan (unit)
Jumlah Tenaga Kerja (orang)
351
47.787
383
49.125
398
53.048
396
51.752
446
55.635
Sumber : BPS Kabupaten Sidoarjo, 2006.
Perkembangan jumlah sektor perdagangan yang mendaftar menurut bentuk
usaha di Kabupaten Sidoarjo (Tabel 1.3):
Tabel 1.3.
Jumlah Perusahaan Yang Mendaftar Dirinci Menurut Bentuk Usaha
di Kabupaten Sidoarjo
Tahun 2001 – 2005
No
Bentuk Usaha
2001
2002
2003
2004
2005
1
2
3
4
5
6
PT (Perseroan Terbatas)
Koperasi
CV (Persekutuan Komanditer)
Firma
PO (Perorangan)
BUL (Badan Usaha Lain)
49
9
64
-
121
-
178
36
213
-
486
-
103
8
138
-
173
-
113
-
110
-
116
-
241
-
522
-
665
-
Sumber : BPS Kabupaten Sidoarjo, 2006.
Page 6
Penelitian tentang pengaruh pengetahuan akuntansi dan pengalaman usaha
terhadap penggunaan informasi akuntansi dengan variabel pemoderasi
ketidakpastian lingkungan ini dilakukan pada manajer atau pemilik industri
menengah Kabupaten Sidoarjo.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian adalah :
1. Apakah pengetahuan akuntansi, skala usaha, pengalaman usaha dan jenis
usaha berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi?
2. Apakah ketidakpastian lingkungan memoderasi pengaruh pengetahuan
akuntansi, skala usaha, pengalaman usaha dan jenis usaha terhadap
penggunaan informasi akuntansi?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diajukan, maka penelitian ini
bertujuan :
1. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan akuntansi, skala usaha, pengalaman
usaha dan jenis usaha terhadap penggunaan informasi akuntansi pada industri
menengah.
2. Untuk mengetahui ketidakpastian lingkungan memoderasi pengaruh
pengetahuan akuntansi, skala usaha, pengalaman usaha dan jenis usaha
terhadap penggunaan informasi akuntansi pada industri menengah.
Page 7
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Pengembangan Teori
Sebagai sumbangan pemikiran bagi disiplin ilmu akuntansi khususnya
informasi akuntansi yang relevan bagi manajer usaha kecil dan menengah.
2. Perusahaan yang Diteliti
Sebagai bahan informasi di dalam pengambilan keputusan bagi
manajer atau pemilik usaha, bahwa ada pengaruh pengetahuan akuntansi,
skala usaha, pengalaman usaha dan jenis usaha terhadap penggunaan
informasi akuntansi.
3. Pihak Lain
Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang meneliti hal yang sama,
serta mendorong dilakukannya penelitian-penelitian tentang informasi
akuntansi yang relevan bagi industri menengah di masa yang akan datang.
Semakin banyak penelitian di bidang ini diharapkan hasil dan temuan-temuan
penelitian tersebut dapat digeneralisasi, dan riset bidang akuntansi khususnya
informasi akuntansi
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache%3ASlMXjjkBNG0J
%3Awww.damandiri.or.id%2Ffile
%2Fhadiyahfitriyahunairbab1.pdf+latar+belakang+akuntansi&hl=id&gl=id
B. Perkembangan Akuntansi
1. Abdullah bin Muhammad bin Kayah Al Mazindarani
a. Seorang penulis Islam, yang menulis manuskrip tentang penggunaan akuntansi,
yang berjudul ‘“Risalah Falakiyah Kitab As Siyaqat’ (765 H./1363 M).
b. Tulisan ini disimpan di perpustakaan Sultan Sulaiman Al-Qanuni di Istambul
Turki, tercatat di bagian manuskrip dengan nomor 2756, dan memuat tentang
akuntansi dan sistem akuntansi di negara Islam.
c. Huruf yang digunakan dalam tulisan ini adalah huruf Arab, tetapi bahasa yang
digunakan terkadang bahasa Arab, terkadang bahasa Parsi dan terkadang pula
bahasa Turki yang populer di Daulat Utsmaniyah,.
d. Buku ini telah ditulis kurang lebih 131 tahun sebelum munculnya buku Pacioli.
Memang, buku Pacioli termasuk buku yang pertama kali dicetak tentang sistem
pencatatan sisi-sisi transaksi (double entry), dan buku Al Mazindarani masih
dalam bentuk manuskrip, belum di cetak dan belum diterbitkan.
e. Al Mazindarani berkata bahwa ada buku-buku--barangkali yang dimaksudkan
adalah manuskrip-manuskrip--yang menjelaskan aplikasi-aplikasi akuntansi yang
populer pada saat itu, sebelum dia menulis bukunya yang dikenal dengan
judul :”Risalah Falakiyah Kitab As Sayaqat”.
f. Dalam bukunya yang masih dalam bentuk manuskrip itu, Al Mazindarani
menjelaskan hal-hal beriktu ini:
• Sistem akuntansi yang populer pada saat itu, dan pelaksanaan pembukuan
yang khusus bagi setiap sistem akuntansi.
2. Luca Pacioli
1. Seorang Rahib Franciscan diklaim sebagai penemu ‘Pembukuan Berpasangan’,
tahun 1494
2. Dikenal juga sebagi akuntansi ‘metode venesia’ atau metode italia’
3. Poin penting dalam risalahnya:
a. Tujuan pembukuan :’ memberikan informasi yang tepat waktu kepada
para pedagang mengenai asset dan kewajbian
b. Semua pencatatan harus dilakukan secara berpasangan, jika suatu
transaksi dicatat sebagai debet maka harus pasangannya di catat
sebagai kredit
c. Pencatatn penerimaan/pengeluaran kas harus mencatat jenis uang atau
konversinya
d. Menutup buku setiap akhir tahun.
Opini: Jadi, siapa yang menjadi penemu pertama akuntansi menurut sejarah yang
telah kita temukan tersebut? Ingat sejarah adalah BENAR, tidak pernah salah dan tidak
dimanipulasi kecuali oleh orang2 yang jahil..Terlepas dari itu semua, yang jelas kita patut
bersyukur karena hasil karya mereka kita bisa mengetahui dan mempraktikkan akuntansi
disegala bidang kehidupan.
Contoh:
WordCom, Enron, dll yang sempoongan diguncang skandal manipulasi
keuangan. WoldCom CS bukan jenis entitas bisnis yang baru. Mereka semua
adalah perusahaan terbesar sepanjang sejarh Amerika serikat. Kapitalisasi
mereka di New York Stock Exchange yang begitu besar dan iming-iming laba
yang terus mereka cetak dalam kondisi perekonomian lesu, jelas magnet
penyedok perhatian pebisnis top di seantero dunia untuk berebut membeli
sahamnya. Tetapi, ternyata mereka membuat akal-akalan dengan
memalsukan laporan akuntansi, sehingga perusahaannya menjadi bangkrut.
Keuntungan miliaran dolar yang mejeng dalam laporan keuangannya, tak
lebih dari sebuah bualan yang dirangkai akuntan-akuntan yang tidak
bertanggung jawab.