Anda di halaman 1dari 23

NERACA PEMBAYARAN

Mata kuliah Keuangan Internasional

Disusun oleh :

Ni Kadek Yana Septia Lusi (145020400111024)


Septa Eka Indriani (145020400111023)

JURUSAN ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
NERACA PEMBAYARAN

Pengertian
Neraca pembayaran merupakan dokumen atau catatan sistematis dari semua
transaksi ekonomi antara penduduk satu negara dengan penduduk negara lain
dalam periode waktu tertentu, biasanya dalam satu tahun.

Pihak-pihak dalam Neraca Pembayaran


a. Individu: Orang yang bertempat tinggal dan mempunyai mata pencaharian
di negara tersebut.
Misalnya wisatawan, mahasiswa yang belajar di luar negeri,
koprs.diplomatik.
b. Badan Usaha
c. Pemerintah

Tujuan Neraca Pembayaran Internasional


1. Neraca pembayaran memberi infomasi kepada pemerintah mengenai
posisi atau kedudukan internasional negara tersebut dan membantu
pemerintah untuk merumuskan kebijakan moneter, fiskal, dan
perdagangan.
2. Neraca pembayaran memberikan petunjuk mengenai langkah apa yang
perlu dilakukan untuk mencapai keseimbangan.
3. Secara mikroekonomi neraca pembayaran bertujuan untuk:
a. Menganalisis peranan ekonomi dari rekening barang dan jasa
b. Mengkuantifikasi variasi sifat dan arah arus modal
c. Mengidentifikasikan sumber-sumber penggunaan valuta asing

Prinsip-Prinsip Akuntansi dalam Neraca Pembayaran Internasional

1. Debit dan Kredit


Transaksi-transaksi internasional dibedakan menjadi transaksi kredit dan
transaksi debit. Transaksi kredit merupakan transaksi yang dapat berakibat
timbulnya atau bertambahnya hak bagi penduduk negara (yang
mempunyai neraca pembayaran) untuk menerima. Sedangkan transaksi
debit merupakan transaksi yang mengakibatkan timbulnya atau
bertambahnya kewajiban bagi penduduk negara (yang mempunyai neraca
pembayaran) untuk mengadakan pembayaran kepada penduduk negara
lain.
Dalam neraca pembayaran:
Transaksi Kredit dimasukkan dengan tanda positif (+)
Transaksi Debit dimasukkan dengan tanda negatif (-)
2. Double Entry Bookkeeping (pembukuan berpasangan)
Transaksi internasional yang pencatatannya dilakukan dua kali. Satu kali
pada sisi kredit dan satu kali pada sisi debit dalam jumlah yang sama.
Pembukuan berpasangan ini dilakukan karena pada umumnya tiap
transaksi mempunyai dua sisi, yakni ketika menjual sesuatu akan
menerima pembayarannya dan ketika membeli sesuatu maka ada
kewajiban untuk membayarnya.

Jenis-Jenis Transaksi Internasional dalam Neraca Pembayaran


Internasional
Terapat lima jenis transaksi dalam neraca pembayaran, yaitu:

1. Pertukaran barang dan jasa dengan barang dan jasa lain (barter).
2. Pertukaran finansial item dengan finansial item yang lain biasanya
berupa transaksi modal.
3. Pertukaran barang dan jasa dengan finansial item dan pertukaran
finansial item dengan barang/jasa (transaksi barang dan jasa).
4. Pemberian barang/jasa yang tanpa menimbulkan hak dan penerimaan
barang dan jasa yang tanpa menimbulkan kewajiban yang biasa dikenal
dengan transaksi satu arah atau unilateral transfer.
5. Pemberian finansial item yang tanpa menimbulkan hak dan penerimaan
item yang tanpa menimbulkan kewajiban.

Pos-pos dalam Neraca Pembayaran


Transaksi transaksi ekonomi internasional (luar negeri) bagi suatu negara
dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Trade Balance Item (Pos Neraca Perdagangan)
Yang dicatat dalam pos ini adalah semua transaksi ekspor dan transaksi
impor barang-barang (merchandise) dan jasa-jasa, dengan catatan
sebagai berikut :
a. Ekspor barang /jasa pada sisi kredit
b. Impor barang/ jasa pada sisi debet
2. Income on Invesment (Interest and Devident)
Pos ini meliputi semua transaksi penerimaan/pendapatan yang berasal
dari penanaman modal diluar negeri dan penerimaan pendapatan modal
asing dinegara kita.
3. Gift, Aid dan Unilateral Transfers
Gift merupakan transaksi yang sepihak. Demikian pula dengan Aid. Artinya
transaksi tersebut tidak menimbulkan kewajiban membayar atas barang
yang digunakan sebagai hadiah (gift).
Dari segi akuntansi, sifat dari transaksi demikian bersifat meniadakan hak
menerima dan membayar sebagai akibat dari dikredit / didebetnya pos pos
lain.
4. Direct Investment
Dalam arti BP yang tergolong dalam transaksi ini adalah semua transaksi
yang berhubungan dengan jual beli saham dan jual beli perusahaan yang
dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk lain.
5. Long Term Loan
Long Term Loan meliputi semua transaksi kredit jangka panjang dan
obligasi.
6. Short Term capital
Jenis pos ini dalam garis besarnya sama dengan pos Long Term Loan.
Hanya saja yang dibukukan dalam pos Short Term capital adalah transaksi
hutang piutang jangka pendek, yaitu yang jatuh tempo tidak lebih dari satu
tahun.
7. Bank Depodits and Currencies
Untuk melaksakan fungsi bank sebagai lembagai financial, maka bank
harus mampu melayani relasinya melaksanakan lalu lintas pembayaran
nasional maupun internasional.
8. Monetary Gold (Pos Emas Moneter)
Dalam kenyataan aliran emas ini jarang terjadi. proses yang sering terjadi
adalah pemindah bukuan.

Dasar Waktu Perencanaan Transaksi Internasional dalam Neraca


Pembayaran
Tansaksi jual beli pada umumnya memiliki 3 fase, yaitu sebagai berikut :
a. Fase terjadinya Perjanjian
b. Fase penyerahan barang
c. Fase pembayaran
Ketiga Fase tersebut dalam transaksi yang bersifat nasional terjadi jatuh
bersamaan terlebih bila membeli barang secara tunai. sedangkan bagi barang-
barang yang dijual belikan secara kredit, jarak waktu antara ketiga Fase tersebut
tidak belalu lama.

Untuk mencegah timbulnya Double posting (Double accounting) dan


pilihan dasar waktu (time basis), yaitu sebagai berikut :
a. The Payment basic
Menurut metode ini, transaksi internasional dianggap sudah terjadi, bila
sudah dilakukan pembayaran dengan luas. bagi negara yang
menggunakan sistem pengawasan devisa (exchange control) dimana
semua penerimaan atau pembayaran devisa atau alat alat pembayaran
luar negeri harus seizin pemerintah, maka kas ini adalah cara yang paling
mudah, tetapi keberatan dari metode ini adalah sering menimbulkan hal
yang menyesatkan.
b. The transaction basic
Mengikuti cara pembukuan ini maka hubungan ekspor dan impor dapat
dianggap sudah terjadi bila kontrak tetang ekspor dan impor tersebut
sudah ditandatangani. Cara pembelian ini dapat mengatasi keberatan
keberatan pembukuan yang timbul akibat penggunaan kredit dalam
transaksi ekspor dan impor.
c. The movement time basic
Dalam metode ini, hubungan ekspor impor dapat dianggap sudah terjadi
bila barang barang yang diekspor atau diimpor itu sudah meninggalkan
dearah pabean negara. pembukuan ini tidak dapat diketahui posisinya.
Klasifikasi Pos-pos dalam Neraca Pembayaran
Bila secara mendatar neraca pembayaran (BP) dibagi dalam kredit dan debet
maka secara vertikal BP dibagi dalam berbagai kategori, yaitu sebagai berikut :
a. General Classification
1. Current Accounts
a. Trade (visible and invisible)
b. Income on Investment
2. Unilateral Account
a. Gift
b. Aid
c. Uniteral Transfer
3. Kapital Account
a. Direct on Investment
b. Long Term Loan
c. Short term Capital
d. Bank Deposits and Currencies
e. monetary Gold

b. Klasifikasi untuk analisis investasi luar negeri


1. Saving Account
a. Trade Invisible and Visible
b. Income on Investment
c. Gift, Aid and Unilateral Transfer
2. Investment Account
a. Direct on investment
b. Long Term Loan
c. Short Term Capital
3. Cash Account
a. Bank Deposits and Currencles
b. Monetary Gold

c. Klasifikasi untuk menganalisis keseimbangan neraca pembayaran


1. Current Account
a. Trade
b. Income On Investment
2. Long Term Account

a. Direct On Investment
b. Long Term Loan
3. Short term Account
a. Short Term Capital
b. Bank Deposits and Currencles
c. Monetary Gold
Penyusunan terpenting dalam BP adalah mengetahui posisi devisa kita
sendiri. Keadaan posisi devisa tersebut menunjukkan kemajuan dan kemunduran
finansial kita dalam hubungannya dengan lalu lintas perdagangan dan
pembayaran internasional.

Rekening Neraca Pembayaran Internasional


1. Rekening transaksi berjalan (current account)
a. neraca perdagangan (balance of trade)
b. neraca jasa (service balance)
c. neraca transfer unilateral (unilateral transfer balance)
2. Rekening Modal (capital account)
a. menunjukkan aliran modal finansial secara langsung diperdagangkan
maupun untuk membayar barang dan jasa.
b. Transaksi modal jangka pendek dan jangka panjang
c. Pengklasifikasian rekening modal:
Investasi portofolio
Investasi jangka pendek (surat berharga dengan jatuh tempo kurang dari
satu tahun)
Investasi asing langsung di mana ada kontrol manajemen
Pinjaman luar negeri yag dilakukan oleh pemerintah

Pos-Pos Dasar Neraca Pembayaran Internasional


Current Account:

1. Transaksi dagang
a. barang-barang, yaitu neraca barang
b. jasa-jasa, yaitu neraca jasa
2. Pendapatan modal
3. Transaksi Unilateral
Capital Account:
4. Penanaman modal langsung
5. Hutang jangka panjang
6. hutang jangka pendek
7. sektor moneter meliputi lalu lintas moneter (cad. Devisa)

Dalam neraca pembayaran Internasional memuat pos-pos sebagai berikut:

1. Neraca perdagangan memuat jumlah ekspor dan impor barang migas dan non
migas.
2. Neraca jasa memuat jumlah transaksi jasa-jasa transportasi, asuransi, dll.
3. Transaksi berjalan memuat jumlah neraca perdagangan dan neraca jasa. Jika
bertanda (-) berarti terjadi defisit, dan jika (+) adalah surplus. Untuk mengatasi
defisit dalam neraca berjalan biasanya digunakan SDR dari IMF.
4. Neraca lalu lintas modal memuat lalu lintas modal pemerintah netto
(peminjaman dan pelunasan hutang) dan lalu lintas modal swasta atau lalu
lintas modal lainnya netto (selisih antara PMA dan pembayaran BUMN)
5. Selisih yang belum diperhitungkan (error and omission)
6. Neraca lalu lintas moneter --- memuat perubahan cadangan devisa
a. tanda (+) berarti cadangan devisa berkurang
b. tanda (-) berarti cadangan devisa bertambah

Sistematika Neraca Pembayaran Internasional


(Versi Bank Indonesia)
Uraian Debit Kredit

A. barang-barang dan jasa-jasa

1. barang dagangan
2. jasa-jasa
(-) (+)

(-) (+)

B. Transaksi unilateral

1. pembayaran & hadiah swasta (-) (+)


2. transfer pemerintah
(-) (+)

C. Modal jangka panjang

1. investasi langsung swasta (-) (+)


2. modal swasta lainnnya
(-) (+)
3. modal pemerintah
(-) (+)

D. Modal jangka pendek (-) (+)

Sub total A-D (-) (+)

E. Cadangan Pemerintah

1. official modal jangka pendek (-) (+)


2. emas
(-) (+)
3. SDR dan cad. asset lainnya
(-) (+)

Sub total E (-) (+)

Total A E (-) (+)


Pencatatan transaksi ekonomi dalam neraca pembayaran internasional
menurut kelompok current yang sesuai:

Current account of Balance of Payment

Debit Kredit
Barang dan jasa
1. Impor barang dagang 1. Ekspor barang dagang
2. Impor jasa
2. Ekspor jasa
- Pembelian jasa transpor
- Pembelian jasa asuransi - Penjualan jasa transpor
- Pembelian jasa konsultasi
3. Pengeluaran turis dalam negeri di - Penjualan jasa asuransi
luar negeri - Penj. jasa konsultasi
4. Pembelian jasa lain dari luar negeri
5. Pembayaran pendapatan investasi 3. Pengeluaran turis asing di dalam
asing di dalam negeri oleh pend. negeri
Dalam negeri 4. Penjualan jasa lain dari luar negeri

5. Penerimaan pendapatan investasi


di dalam negeri

Transfer
6. Transfer kepada orang asing 6. Transfer dari orang asing
- Pembayaran pensiun ke Luar
-Penerimaan pensiun dari Luar
negeri
Negeri
- Sumbangan swasta ke luar
negeri -Sumbangan swasta asing ke
- Batuan kepada orang asing Dalam Negeri

- Sumbangan Luar negeri ke


Dalam negeri
Capital account of balance of payment

Debet Kredit

Modal jangka panjang


1. Investasi lansung di Luar negeri 1. Investasi langsung di Dalam negeri
2. Pembelian surat berharga jangka 2. Pembelian surat berharga jangka
panjang milik negara lain panjang Dalam Negeri oleh
3. Pinjaman jangka panjang yang penduduk asing
diberikan kepada penduduk 3. Pinjaman jangka panjang yang
negara lain diterima dari penduduk negara
lain

Modal Jangka pendek


1. Kredit untuk perdagangan dari 1. Kredit untuk perdagangan yang
negara lain diberikan kepada negara lain
2. Deposito bank di Luar negeri 2. Deposito bank di Dalam negeri milik
3. Pembelian surat berharga jangka negara lain
pendek di Luar negeri 3. Penjualan surat berharga jangka
pendek kepada penduduk negara
lain

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Transaksi Berjalan (Current


Account):
1. Inflasi domestik
Inflasi tinggi akan mempengaruhi keseimbangan current account. Hal ini
dikarenakan konsumen dan perusahaan dalam negeri memperbesar impor
dan menurunkan ekspornya.

2. Pendapatan domestik
Pendapatan domestik naik terhadap pendapatan domestik negara lain (dalam
%) menyebabkan keseimbangan current account turun. Hal ini terutama
disebabkan oleh semakin tingginya tingkat konsumsi barang dan jasa baik dari
luar negeri maupun dari dalam negeri oleh konsumen dikarenakan
pendapatannya naik.
3. Kurs valuta asing
Bila mata uang suatu negara mengalami apresiasi relatif terhadap patner
dagang, maka keseimbangan current account menurun. Karena ekspor
menjadi lebih mahal akibat menguatnya mata uang domestik.

4. Retriksi pemerintah
Berupa aturan-aturan mengenai bea masuk (tariff) dan kuota masuk.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Neraca Modal (Capital Account):


1. Suatu negara dapat mengenakan pajak penghasilan khusus terhadap investor
asing. Kebijakan ini akan mengurangi insentif dalam membeli surat-surat
berharga luar negeri dan oleh karena itu dapat meningkatkan rekening modal
2. Liberalisasi atas kontrol terhadap modal internasional secara bertahap
3. Antisipasi pergerakan kurs valas oleh para investor surat berharga

Identifikasi Ketidakseimbangan Neraca Pembayaran Internasional


1. Secara pembukuan, neraca pembayaran internasional selalu seimbang,
namun adakalanya tidak seimbang. Neraca pembayaran internasional
dikatakan tidak seimbang, jika: Total transaksi debet tidak sama dengan total
transaksi kredit.
Defisit : jika total debet > total kredit
Surplus ; jika total debet < total kredit
2. (X-M) + (CI-CO) + FXB = BOP
di mana:

(X-M) : neraca transaksi berjalan

(CI-CO) : neraca transaksi modal

FXB : cadangan devisa negara

BOP : neraca pembayaran

3. Penyesuaian ketidakseimbangan neraca pembayaran internasional


tergantung dari sIstem nilai tukar yang dianut oleh suatu negara.
Neraca Pembayaran

Tinggalkan komentar

I. PENDAHULUAN

Kebijaksanaan neraca pembayaran merupakan bagian integral dari


kebijaksanaan pembangunan dan mempunyai peranan penting dalam
pemantapan stabilitas di bidang ekonomi yang diarahkan guna mendorong
pemerataan pembangunan, pertumbuhan ekonomi dan perluasan
kesempatan kerja. Di bidang perdagangan, kebijaksanaan ditujukan untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri dalam negeri,
menunjang pengembangan ekspor nonmigas, memelihara kestabilan
harga dan penyediaan barang-barang yang dibutuhkan di dalam negeri
serta menunjang iklim usaha yang makin menarik bagi penanaman modal.

Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-


transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain
selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca pembayaran
mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu
dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Dua neraca penting dalam
neraca pembayaran adalah neraca perdagangan dan neraca keseluruhan.
Neraca perdagangan menunjukkan perimbangan antara ekspor dan impor.
Sedangkan neraca keseluruhan menunjukkan perimbangan antara
keseluruhan aliran pembayaran ke luar negeri. Defisit dalam neraca
pembayaran berarti antara pembayaran ke luar negeri lebih besar dari pada
penerimaan dalam negeri. Salah satu faktor penentu ini adalah ekspor
lebih besar dari impor. Pengaliran modal ke luar negeri merupakan faktor
lain yang menimbulkan defisit neraca tersebut. Umumnya neraca
pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas
modal dan finansial, dan item-item finansial.

Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam


transaksi.

1. Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya


arus uang (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini
disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan
berkurangnya posisi cadangan devisa.
2. Transaksi kredit yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya
arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini
disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang
menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.

II. PEMBAHASAN

A. Neraca Pembayaran Indonesia

Penyusunan neraca pembayaran Indonesia didasarkan pada Balance of


Payments Manual yang diterbitan oleh IMF. Neraca pembayaran
Indonesia memuat statistik mengenai transaksi ekonomi yang dilakukan
penduduk Indonesia dengan bukan penduduk dalam suatu periode
tertentu. Transaksi ekonomi adalah pertukaran nilai ekonomi dari satu unit
ekonomi kepada unit ekonomi lainnya yang meliputi pertukaran barang
dan jasa dengan finansial item, barter pertukaran antar finansial item dan
pemberian atau penerimaan barang dan jasa atau finansial item tanpa
imbalan. Sedangkan transaksi ekspor dan impor barang dalam neraca
perdagangan didasarkan atas dokumen kepabeanan dari Ditjen Bea dan
Cukai (BI : Statistik Keuangan dan Ekonomi Indonesia, 2009: 87). Defisit
neraca pembayaran akan berakibat sistemik terhadap perekonomian dalam
suatu negara. Defisit sebagai akibat impor lebih kecil dari ekspor maka
bisa berakibat pada menurunnya kegiatan ekonomi dalam negeri karena
konsumen membeli barang bukan buatan dalam negeri, melainkan barang
impor. Harga valuta asing yang naik akan menyebabkan harga barang
impor mahal. Hal ini akan berdampak pada kegiatan ekonomi dalam
negeri akan terhambat karena kegairahan pengusaha untuk menanamkan
modal ke dalam negeri akan menurun.

Bank Indonesia mencatat, surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI)


sepanjang kuartal pertama 2010 melonjak tajam yakni US$6,6 miliar
dibandingkan surplus NPI kuartal sebelumnya sebesar US$4,0 miliar.
Kenaikan angka surplus tersebut ditunjang surplus pada transaksi berjalan
maupun transaksi modal dan finansial. Jumlah cadangan devisa pada akhir
kuartal pertama 2010 juga meningkat menjadi US$71,8 miliar atau setara
5,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Adapun
posisi cadangan devisa periode April 2010 telah mencapai US$78,6
miliar, setara dengan 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri
pemerintah. Sebaliknya, transaksi berjalan sepanjang kuartal pertama
2010 mencatatkan surplus sebesar US$1,6 miliar, atau turun dibandingkan
posisi surplus US$3,6 miliar pada akhir triwulan empat 2009.

Komponen Neraca Pembayaran

Berdasarkan neraca pembayaran kita dapat mengetahui bahwa neraca


dibagi ke dalam beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis
besar transaksi ekonomi internasional (luar negeri) atau pos-pos dasar
suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut :

a. Transaksi Dagang (Trade Account)

Transaksi dagang adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-


barang (merchandise) dan jasa-jasa. Transaksi dagang dibedakan menjadi
transaksi barang (visible trade) yang merupakan transaksi ekspor dan
impor barang dagangan, dan transaksi jasa (invisible trade) yang
merupakan transaksi eskpor dan impor jasa. Untuk transaksi ekspor dicatat
di sisi kredit, sedangkan transaksi impor dicatat di sisi debit.
b. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment)

Transaksi pendapatan modal adalah semua transaksi penerimaan atau


pendapatan yang berasal dari penanaman modal di luar negeri serta
penerimaan pendapatan modal asing di negeri kita. Pendapatan tersebut
dapat berupa bunga, dividen, dan keuntungan lain. Penerimaan bunga dan
dividen merupakan transaksi kredit, sedangkan pembayaran bunga dan
dividen kepada penduduk negara asing merupakan transaksi debit.

c. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction)

Transaksi unilateral adalah transaksi sepihak atau transaksi satu arah,


artinya transaksi tersebut tidak menimbulkan kewajiban untuk membayar
atas barang atau bantuan yang diberikan. Berikut ini yang tergolong dalam
transaksi unilateral adalah hadiah (gift), bantuan (aid), dan transfer
unilateral. Apabila suatu negara memberi hadiah atau bantuan ke negara
lain, maka transaksi ini termasuk transaksi debit. Sebaliknya, jika suatu
negara menerima hadiah atau bantuan dari negara lain, termasuk dalam
transaksi kredit.

d. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment)

Transaksi penanaman modal langsung adalah semua transaksi yang


berhubungan dengan jual beli saham dan jual beli perusahaan yang
dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain.
Apabila terjadi pembelian saham atau perusahaan dari tangan penduduk
negara lain, maka posdirect investment didebit, dan bila terjadi penjualan
saham atau penduduk asing yang mendirikan perusahaan di wilayah
kekuasaannya, maka pos ini dikredit.

e. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan)

Transaksi utang piutang jangka panjang adalah semua transaksi kredit


jangka panjang yang pembayarannya lebih dari satu tahun. Sebagai contoh
transaksi penjualan obligasi kepada penduduk negara lain, menerima
pembayaran kembali pinjaman-pinjaman jangka panjang yang
dipinjamkan kepada penduduk negara lain, atau mendapatkan pinjaman
jangka panjang dari negara lain, maka pos ini dicatat di sebelah kredit, dan
bila terjadi transaksi pembelian obligasi atau lainnya yang berkaitan
dengan utang piutang jangka panjang, maka pos ini dicatat di sebelah
debit.

f. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capita1)


Transaksi utang piutang jangka pendek adalah semua transaksi utang
piutang yang jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun. Transaksi ini
umumnya terdiri atas transaksi penarikan dan pembayaran surat-surat
wesel.

g. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating)

Transaksi lalu lintas moneter adalah pembayaran terhadap transaksi-


transaksi pada current account (transaksi perdagangan, pendapatan
modal, dan transaksi unilateral) dan investment account (transaksi
penanaman modal langsung, utang piutang jangka pendek, dan utang
piutang jangka panjang). Apabila jumlah pengeluaran current
account dan investment account lebih besar daripada penerimaannya,
maka perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan
saldo kredit monetary acomodating. Dari transaksi tersebut, maka
transaksi ekonomi internasional dikelompokkan menjadi tiga bagian,
yaitu:

a. Transaksi Berjalan (Current Account)

Transaksi berjalan adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-


barang dan jasa-jasa. Secara umum meliputi: transaksi perdagangan,
transaksi pendapatan modal dan transaksi unilateral.

b. Neraca Modal (Capital Account)

Neraca modal adalah neraca yang menunjukkan perubahan dalam harta


kekayaan (asset) suatu negara di luar negeri dan aset asing di suatu negara,
di luar aset cadangan pemerintah. Neraca modal meliputi: transaksi
penanaman modal langsung, transaksi utang piutang jangka panjang dan
transaksi utang piutang jangka pendek.

c. Selisih yang Belum Diperhitungkan (Error and Omissions)

Selisih yang belum diperhitungkan merupakan rekening penyeimbang


apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak sama persis dengan nilai
transaksi debit. Dengan adanya rekening selisih perhitungan ini, maka
jumlah total nilai transaksi kredit dari suatu Neraca Pembayaran
Internasional (NPI) akan selalu sama dengan transaksi debitnya.

Mekanisme Neraca Pembayaran

Terdapat tiga mekanisme atau proses penting yang menyangkut neraca


pembayaran internasional, yaitu sebagai berikut :
a. Penyesuaian melalui perubahan harga-harga atau mekanisme
harga (price effects).

b. Penyesuaian melalui perubahan pendapatan nasional atau mekanisme


pendapatan (income effects).

c. Penyesuaian melalui perubahan stok uang atau mekanisme


moneter (real balance effects).

Defisit dan Surplus Neraca Pembayaran

Dalam neraca pembayaran terdapat kemungkinan terjadinya surplus dan


defisit. Adapun defisit terjadi apabila jumlah ekspor lebih kecil daripada
impor, sedangkan apabila jumlah ekspor lebih besar daripada impor posisi
neraca pembayaran menunjukkan surplus. Neraca pembayaran suatu
negara juga dapat dikatakan seimbang apabila stok nasional (cadangan
devisa) tidak berubah dan tidak ada aliran modal/pinjaman akomodatif.

Defisit atau surplus neraca pembayaran yang terjadi pada suatu negara
dikarenakan oleh komponen berikut.

a. Stok Nasional

Jika terjadi penurunan stok nasional berarti defisit, dan jika terjadi
kenaikan stok nasional berarti surplus.

b. Pinjaman Akomodatif

Pinjaman yang masuk karena berkaitan dengan adanya kelebihan impor


berarti merupakan bagian dan defisit, sedangkan pinjaman yang masuk
atas kemauannya sendiri (pinjaman otonom) tidak memengaruhi defisit.

c. Defisit total adalah besarnya penurunan stok nasional ditambah


pinjaman akomodatif.

d. Surplus total adalah besarnya kenaikan stok nasional ditambah


pinjaman akomodatif.

Berdasarkan neraca di atas, negara X mengalami defisit neraca


pembayaran sebesar pinjaman akomodatif ditambah stok nasional, yaitu:
80 + 80 = 160 unit kayu lapis.

Pengaruh Neraca Pembayaran terhadap Perekonomian Negara


Sebagaimana kamu ketahui, bahwa neraca pembayaran suatu negara
mencatat semua transaksi negara tersebut dengan luar negeri. Adapun
dampak neraca pembayaran terhadap perekonomian adalah sebagai
berikut.

a. Perubahan Kurs Devisa

Jika neraca pembayaran defisit, maka kurs valuta asing mengalami


kenaikan dan kurs rupiah mengalami penurunan. Dan bila terjadi surplus,
maka kurs valuta asing mengalami penurunan dan kurs rupiah mengalami
kenaikan.

b. Perubahan Harga

Jika ekspor lebih besar daripada impor berarti barang yang ada di dalam
negeri sangat laku terjual di luar negeri, maka harga barang dalam negeri
menjadi meningkat.

c. Perubahan Tingkat Pendapatan

Ekspor merupakan komponen pendapatan nasional, sehingga berubahnya


nilai ekspor akan mengakibatkan berubahnya pendapatan nasional.

d. Perubahan Tingkat Bunga

Jika investasi dari luar negeri banyak mengalir ke dalam negeri, maka
tingkat bunga yang berlaku rendah karena hubungan antara tingkat bunga
dengan tingkat investasi adalah berbanding terbalik. Sebaliknya, jika
investasi yang terjadi menurun, maka tingkat bunga yang berlaku tinggi.

Mekanisme Dasar Penyeimbangan Kembali Neraca Pembayaran

Telah diketahui bersama, bahwa masalah pokok yang dihadapi oleh


perekonomian dunia adalah ketidakseimbangan (disequilibrium) neraca
pembayaran. Neraca pembayaran yang defisit akan merisaukan keadaan
perekonomian suatu negara, namun bukan berarti surplus neraca
pembayaran yang cukup besar tidak menimbulkan masalah. Keadaan
neraca pembayaran yang dapat dianggap ideal bagi perekonomian suatu
negara adalah keadaan neraca pembayaran yang ekuilibrium atau
seimbang.

Faktor-faktor yang menimbulkan ketidakseimbangan neraca pembayaran


internasional antara lain sebagai berikut :
a. Perubahan tingkat harga di dalam negeri.

b. Struktur produksi suatu negara.

c. Perubahan posisi utang piutang dengan luar negeri.

d. Pergeseran permintaan luar negeri terhadap produk dalam negeri.

e. Ketidakstabilan perekonomian dalam negeri, ditandai dengan


menurunnya kegiatan ekspor dan meningkatnya impor.

f. Bencana alam.

Pada prinsipnya, cara untuk mengurangi atau menghilangkan defisit


neraca pembayaran internasional yang terjadi di suatu negara dilakukan
melalui proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran dengan lima
jalur. Kelima jalur tersebut bekerja melalui perubahan komponen-
komponen berikut ini :

a. Pendapatan Nasional

Proses ini dilakukan dengan melakukan kebijakan fiskal, yaitu semua


tindakan pemerintah yang bertujuan untuk memengaruhi jalannya
perekonomian melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

b. Tingkat Harga

Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan moneter, yaitu


segala tindakan pemerintah yang ditujukan untuk mempengaruhi jalannya
perekonomian dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang
beredar dalam masyarakat.

c. Kurs Valuta Asing

Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan devaluasi, yaitu


kebijakan untuk menurunkan nilai mata uang dlaam negeri terhadap mata
uang asing dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor suatu negara dan
menambah devisa suatu negara.

d. Tingkat Bunga

Proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran melalui perubahan


tingkat bunga pada dasarnya bekerja melalui perubahan neraca investasi
atau neraca modal.
Oleh karena itu, proses ini dapat dilakukan melalui perubahan jumlah uang
yang beredar dengan menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga
yang berlaku. Jika suku bunga naik, maka nilai investasi akan menurun.
Sebaliknya, jika suku bunga turun, maka nilai investasi akan meningkat.

e. Sektor Moneter

Proses ini dilakukan dengan melalui suatu bentuk campur tangan


pemerintah yang dinamakan Exchange Control (EC), artinya suatu bentuk
campur tangan pemerintah dalam lapangan ekonomi internasional. Dalam
sistem ini, semua valuta asing dimonopoli oleh pemerintah, artinya semua
alatalat pembayaran luar negeri yang dimiliki atau yang diperoleh seluruh
penduduk suatu negara harus diserahkan kepada pemerintah, untuk
selanjutnya pemerintah mengatur dan menentukan penggunaan valuta
asing.

B. Neraca Perdagangan Indonesia

Catatan sistematis atas nilai transaksi barang suatu negara, biasanya untuk
kurun waktu satu tahun, disebut neraca perdagangan (trade balance). Ada
pencatatan tentang nilai ekspor, barang-barang yang dijual ke luar negeri
serta pencatatan tentang nilai impor, barang-barang yang dibeli dari luar
negeri. Istilah yang dipakai untuk menunjukkan nilainya secara bersamaan
disebut ekspor bersih (neto), nilai ekspor dikurangi nilai impor.

Pengertian barang disini mengacu kepada komoditas yang


diperjualbelikan antara penduduk Indonesia dengan bukan
penduduk. System of National Account (SNA) 1993 mendefinisikan
barang sebagai objek fisik di mana terdapat permintaan (demand) terhadap
objek tersebut, dapat timbul hak kepemilikan atas barang tersebut, dan
kepemilikannya dapat ditransfer dari satu unit institusional ke unit lainnya
melalui transaksi di pasar.

Catatan ekspor di Indonesia biasa dipilah menjadi komoditas migas dan


nonmigas. Ekspor nonmigas dirinci menjadi tiga kelompok jenis
komoditi, yakni pertanian, mineral (pertambangan) dan manufaktur
(industri). Perincian semacam ini berguna untuk menganalisis struktur
ekspor Indonesia. Sebagai contoh dikatakan bahwa kontribusi ekspor
nonmigas dalam beberapa tahun terakhir sudah sangat jauh melampaui
ekspor migas, suatu keadaan yang berkebalikan daripada era tahun 70 dan
80-an. Dianggap sebagai indikasi adanya perubahan mendasar dalam
perekonomian akibat kecenderungan peningkatan proporsi dari komoditi
sektor manufaktur.
Terlepas dari itu, neraca perdagangan Indonesia selalu mengalami surplus,
yang berarti nilai ekspor barang melebihi nilai impornya. Surplus tersebut
dalam beberapa tahun terakhir adalah: USD 17,53 miliar (2005), USD
29,66 miliar (2006), USD 32,75 miliar (2007), USD 22,92 miliar (2008).
Sampai dengan triwulan ketiga tahun 2009, surplusnya sudah mencapai
USD 23,11 miliar, dan diperkirakan akan mencapai USD 30 miliar sampai
dengan akhir tahun.

Yang perlu dicatat, surplus tahun 2009 diperoleh di saat ekspor Indonesia
merosot amat tajam dibandingkan tahun sebelumnya, namun diimbangi
oleh penurunan impor yang lebih besar dari itu. Sebagai informasi, nilai
ekpor meningkat dari sekitar USD USD 87 miliar (2005) menjadi USD
140 miliar (2008). Sedangkan nilai impor, dari sekitar USD 69,5 miliar
(2005) menjadi USD 116,7 miliar (2008). Sementara itu, sampai dengan
triwulan ketiga 2009, nilai ekspor adalah sebesar USD 84 miliar dan nilai
impor sebesar USD 61 miliar.

C. Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh


seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan
faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.

Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William


Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya
(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan
anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya
hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak
disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu
ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam
perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai
pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross
National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang
dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga
pasar pada suatu negara.

Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional

Produk Domestik Bruto (GDP)

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah


produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di
dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam
perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara
yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang
modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang
didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

Produk Nasional Bruto (GNP)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai
produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu
negara (nasional) selama satu tahun termasuk hasil produksi barang dan
jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi
tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di
wilayah negara tersebut.

Produk Nasional Neto (NNP)

Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi


depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula
disebut replacement).Replacement penggantian barang modal/penyusutan
bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya
bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat
menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.

Pendapatan Nasional Neto (NNI)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang


dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai
pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP
dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung
adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti
pajak penjualan, pajak hadiah, dll.

Pendapatan Perseorangan (PI)

Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah pendapatan


yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan
yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan
perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer
payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan
merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian
pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan,
tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang
pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan
perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak
yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak
dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk
beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan
iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap
perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja
tersebut tidak lagi bekerja).

Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)

Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah


pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa
konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi
investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI)
dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak
yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus
langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:

Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh


pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah
tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu
sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada
perusahaan
Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh
produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris,
ekstratif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai
produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah
nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang
setengah jadi).
Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh
pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi
dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan
dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung
pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi
negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah
(Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih
antara nilai ekspor dikurangi impor (X M)

Faktor yang mempengaruhi


Permintaan dan penawaran agregat

Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan


permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga.
Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa
yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga,
sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan
penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-
perusahaan dengan tingkat harga tertentu. Konsumsi merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional

Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka


perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat
harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara
keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung
mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan
nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran.
Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga,
tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan
menambah pengangguran.

Konsumsi dan tabungan

Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan


jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya
satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan
yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan,
dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari
pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang
membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan
dengan pendapatan.

Investasi

Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari


pengeluaran agregat.

III. KESIMPULAN

Dari data di atas, sebagai kesimpulan neraca pembayaran adalah suatu


ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu
tahun). Neraca pembayaran Indonesia memuat statistik mengenai
transaksi ekonomi yang dilakukan penduduk Indonesia dengan bukan
penduduk dalam suatu periode tertentu. Bank Indonesia mencatat, surplus
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) sepanjang kuartal pertama 2010
melonjak tajam yakni US$6,6 miliar dibandingkan surplus NPI kuartal
sebelumnya sebesar US$4,0 miliar. Kenaikan angka surplus tersebut
ditunjang surplus pada transaksi berjalan maupun transaksi modal dan
finansial. Sedangkan neraca perdagangan adalah Catatan sistematis atas
nilai transaksi barang suatu negara, biasanya untuk kurun waktu satu
tahun, disebut neraca perdagangan. Sepanjang Januari 2011, Badan Pusat
Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar
USD1,91 miliar. Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik
(BPS) Rusman Heriawan saat konferensi pers di Kantornya, Selasa
(1/3/2011). Kepala BPS melanjutkan bahwa neraca perdagangan migas
mengalami defisit USD453,6 juta. Dan untuk neraca perdagangan non
migas sendiri surplus USD2,35 miliar.

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh


rumah tangga di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi
dalam suatu periode biasanya dalam satu tahun. Salah satu indikator telah
terjadinya alokasi yang efisien secara makro adalah nilai output nasional
yang dihasilkan oleh sebuah perekonomian suatu negara dalam periode
tertentu.

Daftar Referensi
Sarwedi. Ekonomi Internasional II: Balance Of Payments (Neraca Pembayaran
Internasional).
https://www.academia.edu/8302454/Neraca_pembayaran_internasional.
Diakses pada tanggal 9 Maret 2016

Anda mungkin juga menyukai