Anda di halaman 1dari 13

Nama : Nabillah Deiefca Rahmawati

NPM : 201910325025
Fakultas / Prodi : Ekonomi - Manejemen
Kelas : 2-A1
Mata Kuliah : Ekonomi Makro
Dosen : Dr. Dwi Susanto

Ringkasan BAB 32 “Teori Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka”

1. Penawaran dan Permintaan Untuk Dana Pinjaman dan Pertukaran Valuta


Asing

Untuk memahami kekuatan yang ada dalam perekonomian terbuka, kita akan
memfokuskan perhatian pada penawaran dan permintaan di dua jenis pasar. Pasar
pertama adalah pasar dana pinjaman yang mengkordinasikan tabungan, investasi, dan
aliran dana pinjaman diluar negri. Pasar kedua adalah pasar untuk pertukaran valuta asing
yang mengkoordinasikan orang-orang yang ingin menukarkan mata uang domestic
dengan mata uang Negara lain.

a. Pasar Dana Pinjaman

Asumsi sederhana bahwa system keuangan hanya terdiri atas satu pasar yang
disebut dengan pasar dana pinjaman. Semua penabung mengunjungi pasar dana
pinjaman ini untuk menyimpan tabungan mereka, sedangkan semua pinjaman
mengunjungi pasar ini untuk memperoleh pinjaman di pasar ini.

Untuk memahami pasar dana pinjaman dalam perekonomian terbuka,kita mulai


dengan identitas yang dibahas pada bab sebelumnya.

S = I + NCO

Tabungan =investasi domestic + arus keluar modal neto


Penawaran untuk dana pinjaman berasal dari tabungan nasional(S) Permintaan
untuk dana pinjaman(I) dan arus keluar masuk modal neto(NCO).

Pasar dana pinjaman ditampilkan dalam diagram penawaran permintaan yang


sudah dikenal pada figure 1. Seperti pada analisis kita sebelumnya mengenai system
keuangan, kurva penawaran miring ke atas karena tingkat suku bunga yang lebih
tinggi meningkatkan jumlah dana pinjaman yang tersedia. Sementara itu, kurva
permintaan miring kebawah karena tingkat suku bunga yang lebih rendah
menurunkan jumlah dana pinjaman yang diminta. Tidak seperti situasi pada
pembahasan kita sebelumnya, bagaimanapun sisi permintaan pasar kini menunjukan
perilaku investasi domestic dan arus keluar modal neto. Artinya pada perekonomian
terbuka, permintaan dana pinjaman tidak hanya berasal dari mereka yang
menginginkan dana pinjaman untuk membeli barang-barang modal domestic, tetapi
juga dari mereka yang menginginkan dana pinjaman untuk membeli aset luar negeri.

Figur 1

Tingkat suku
bunga riil Penawaran dana pinjaman
(dari tabungan nasional

Tingkat suku
Permintaan dana pinjaman (dari investasi
bunga
domestik dan arus keluar modal neto
keseimbangan
n

Jumlah keseimbangan Jumlah dana pinjaman

b. Pasar Pertukaran Valuta Asing

Pasar kedua dalam model kita tentang perekonomian terbuka adalah pasar
pertukaran valuta asing. Partisipan dalam pasar ini mempertukarkan mata uang
domestic dengan mata uang asing. Untuk memahami pasar valuta asing kita mulai
dengan identitas lain dari bab sebelumnya.

NCO = NX

Arus keluar model neto=Ekspor neto

Identitas ini menyatakan bahwa ketidakseimbangan antara pembelian dan


penjualan aset modal di luar negeri(NCO) sama dengan ketidakseimbangan antara
ekspor dan impor barang dan jasa(NX).

Figur 2

Tingkat nilai
tukar riil Penawaran mata uang lokal (untuk
arus keluar modal neto)

Tingkat nilai
tukar riil
keseimbangan Permintaan mata uang
lokal (untuk ekspor neto)

Jumlah keseimbangan Jumlah mata uang lokal


yang ditukarkan menjadi
mata uang asing

Figur 2 menunjukan permintaan dan penawaran dipasar pertukaran valuta asing.


Kurva permintaan miring kebawah karena alasan yang baru saja kita bahas: Nilai
tukar yang lebih tinggi membuat barang domestic menjadi lebih mahal dan
mengurangi jumlah permintaam mata uang local untuk membeli barang tersebut.
Kurva penawaran berbentuk garis vertical karena jumlah mata uang local yang
tersedia untuk arus keluar modal neto tidak bergantung pada nilai tukar riil.

2. Keseimbangan Pasar Perekonomian Terbuka


a. Arus keluar modal neto:kaitan antara kedua pasar

Tabungan nasional(S), investasi domestic(I), arus keluar modal neto(NCO), dan


ekspor neto(NX)

S = I + NCO

dan

NCO = NX

Figur 3

Tingkat suku
bunga riil

Arus keluar 0 Arus keluar Arus keluar


modal neto modal neto modal neto
negatif positif

Figur 3 menunjukan hubungan negatif antara tingkat suku Bunga dengan arus keluar
modal neto. Kurva arus keluar modal neto ini merupakan penghubung antara pasar untuk
dana pinjaman dengan pasar pertukaran valuta asing.

b. Keseimbangan Simultan dalam Dua Pasar

Panel(a) dari figure menunjukan pasar dana pinjaman (diambil dari figure 1)
seperti sebelumnya tabungan nasional merupakan sumber penawaran dana pinjaman.
Investasi domestic dan arus keluar modal neto merupakan sumber permintaan untuk
dana pinjaman. Tingkat suku bunga keseimbangan(r 1) menyebabkan jumlah dana
pinjaman yang ditawarkan dan jumlah dana pinjaman yang diminta seimbang.

Panel(b) pada figure menunjukan arus keluar modal neto(diambil dari figure 3).
Panel ini menunjukan bagaimana tingkat suku bunga dari panel(a) menentukan arus
keluar modal neto. Tingkat suku bunga yang lebih tinggi di tanah air membuat asset
domestic lebih menarik dan ini mengurangi arus keluar neto. Oleh karena itu, kurva
arus keluar modal neto di panel (b) menjadi miring kebawah.

Panel(c) pada gambar menunjukan pasar pertukaran valuta asing (diambil dari
figure 2).Karena asset asing harus dibeli dengan mata uang asing, jumlah arus keluar
modal neto dari panel (b) menentukan penawaran mata uang local yang ditukarkan
dengan mata uang asing. Nilai tukar riil tidak memengaruhi arus keluar modal neto
sehingga kurva penawarannya vertical. Permintaan untuk mata uang local berasal dari
ekspor neto. Karena penyusutan nilai tukar riil meningkatkan ekspor neto, kurva
permintaan untuk valuta asing miring ke bawah. Nilai tukar riil keseimbangan (E 1)
menyeimbangkan jumlah penawaran mata uang dengan jumlah permintaan mata uang
local di pasar pertukaran valuta asing.

Kedua pasar yang ditunjukan pada figure 4 menentukan dua harga relative-tingkat
suku bunga riil dan nilai tukar riil. Tingkat suku bunga riil yang ditentukan di panel
(a) adalah harga barang dan jasa sekarang relative terhadap barang dan jasa pada masa
depan. Nilai tukar riil yang ditentukan di panel (c) adalah harga barang dan jasa
domestic relative terhadap barang dan jasa luar negeri. Kedua harga relative ini
disesuaikan secara bersamaan untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan di
dua pasar tersebut.
(a) Pasar Dana Pinjaman (b) Arus Keluar Modal Neto

Tingkat suku
bunga riil Penawaran

r1 r1
Arus keluar
Permintaan modal neto NCO

Jumlah dana Arus keluar


pinjaman modal neto

Tingkat nilai Penawaran


(c) Pasar Pertukaran Valuta tukar riil

E1

Permintaan

Jumlah mata uang


lokal
3. Bagaimana Kebijakan dan Peristiwa Memengaruhi Perekonomian Terbuka
a. Defisit Anggaran Pemerintah

Defisit anggaran pemerintah mempresentasikan tabungan public yang negative,


mengurangi tabungan nasional (jumlah tabungan public dan swasta).

Dampak-dampak defisit anggaran pemerintah, ketika pemerintah mengalami


deficit anggaran, jumlah penawaran dana pinjaman berkurang dari S1 ke S2 pada
panel(a). Tingkat suku bunga naik dari r1 menjadi r2 untuk menyeimbangkan
permintaan dan penawaran dana pinjaman. Pada panel (b) tingkat suku bunga yang
lebih tinggi mengurangi arus keluar modal neto. Berkurangnya arus keluar modal neto
pada akhirnya mengurangi penawaran mata uang local di pasar untuk pasar
pertukaran valuta asing dari S1 ke S2 , pada panel (c) penurunan mata uang asing ini
meyebabkan nilai tukar riil teroperasi dari E1 ke E2 apresiasi nilai tukar mendorong
neraca perdagangan kearah defisit.

(a) Pasar Dana Pinjaman

1. Defisit anggaran mengurangi jumlah


penawaran dana pinjaman..
Tingkat suku S2 S1
bunga riil

B
r22

A
r11
2. …yang
meningkatk
Permintaan
an tingkat
suku bunga
riil Jumlah dana
pinjaman
(b) Arus Keluar Modal Neto

3...yang
selanjutnya
mengurangi arus
keluar modal
neto NCO

Arus keluar modal


neto

(c) Pasar pertukaran valuta asing

Tingkat nilai
S2 S1
tukar riil
4. Berkurangnya arus keluar
modal neto mengurangi
jumlah penawaran mata uang
lokal yang akan ditukarkan
dengan mata uang asing..
E2

E1
5. … yang
menyebabkan Permintaan
tingkat nilai
tukar riil
terapresiasi Jumlah mata
uang lokasi
Panel(a) menunjukan pengaruh anggaran deficit Negara terhadap pasar dana
pinjaman di tanah Air . Dengan lebih sedikit dana yang tersedia untuk para peminjam
di pasar finansial local, tingkat suku bunga naik dari r 1 menjadi r2 guna
menyeimbangkan penawaran dan permintaan.

Panel(b) menunjukan bahwa peningkatan tingkat suku bunga dari r 1 ke r2


mengurangi arus keluar modal neto.

Panel(c) menunjukan bagaimana deficit anggaran memengaruhi pasar pertukaran


valuta asing.

b. Kebijakan Perdagangan

Kebijakan perdagangan (trade policy) merupakan kebijakan pemerintah yang


secara langsung memengaruhi jumlah barang dan jasa yang di Impor atau diekspor
oleh suatu negara. Kebijakan perdagangan ada dalam berbagai bentuk. Salah satu
jenis kebijakan perdagangan yang umum adalah tarif pajak pada barang impor. Jenis
lainnya adalah kuota impor, batasan jumlah barang tertentu yang dapat diproduksi di
luar negeri dan dijual di dalam negeri. Kebijakan-kebijakan perdagangan wajib
diberlakukan di seluruh dunia meskipun terkadang bentuknya tersembunyi. Sebagai
contoh, pemerintah terkadang menekan eksportil asing untuk mengurangi jumlah
barang yang dapat mereka jual di negaranya.

Kebijakan-kebijakan perdagangan tidak memengaruhi keseimbangan perdagangan.


Artinya, kebijakan yang langsung memengaruhi ekspor dan impor tidak mengubah
ekspor neto. Kesimpulan ini mungkin tidak terlalu mengejutkan jika mengingat
identitas akuntansi:

NX = NCO = S - I

Ekspor neto sama dengan arus keluar modal neto yang sama dengan tabungan
nasional dikurangi dengan investasi domestik. Kebijakan perdagangan tidak
mengubah keseimbangan perdagangan karena tidak mengubah tabungan nasional
ataupun investasi domestik.
c. Ketidakstabilan Politik dan Pelarian Modal

Ketika para investor mengubah sikap mereka mengenai penyimpanan sebuah aset
Negara, Konsekuensi terhadap perekonomian ekonomi Negara tersebut dapat jadi
sangat mendalam. Khususnya, ketidakstabilan politik dapat mengarah pada pelarian
modal yang cenderung menaikan tingkat suku bunga dan menyebabkan nilai mata
uang turun.

PERTANYAAN HAL 208 NO 1 & 3

1.) Jelaskan penawaran dan permintaan di pasar dana pinjaman dan pasar pertukaran valuta
asing. Bagaimana kedua pasar pertukaran valuta asing?

Jawaban:

Di pasar dana pinjaman, tingkat suku bunga menyeimbangkan penawarandana pinjaman (dari
tabungan nasional) dan permintaan untuk dana pinjaman (dari investasi domestik dan arus
keluar neto). Di pasar pertukaran valuta asing, nilai tukar riil menyeimbangkan penawaran
mata uang lokal (dari arus keluar modal neto) dan permintaan untuk mata uang lokal (dari
ekspor neto). Karena arus keluar modal neto merupakan bagian dari permintaan
danapinjaman dan menjadi sumber penyediaan mata uang asing untuk pasarpertukaran valuta
asing, ini merupakan variabel yang menghubungkan kedua pasar.

3.) Apa yang dimaksud dengan pelarian modal? Saat sebuah Negara mengalami pelarian
modal apa dampaknya terhadap tingkat suku bunga dan nilai tukar nya?

Jawaban:

Pelarian modal adalah pergerakan dana yang besar dan tiba-tiba keluar darisuatu negara.
Pelarian modal memengaruhi beberapa besaran ekonomi makroyang penting. Turunnya nilai
mata uang membuat ekspor lebih murah danimpor lebih mahal, mendorong keseimbangan
perdagangan menuju surplus.Pada saat yang bersamaan, kenaikan tingkat suku bunga
mengurangi investasidomestik yang memperlambat akumulasi modal dan pertumbuhan
ekonomi.
SOAL DAN APLIKASI HAL 209 NO 3 & 8

3.) Jika kenaikan defisit perdagangan dihasilkan dari penurunan kualitas produk Negara anda.
a. Bagaimana pengaruh situasi ini terhadap ekspor neto pada setiap nilai tukar yangdiberikan?

b. Gunakan diagram tiga panel untuk menunjukkan dampak pergeseran ekspor netoini
terhadap nilai tukar riil dan keseimbangan perdagangan.

c.Apakah penurunan kualitas produk negara anda berpengaruh pada standar hidup anda?
(petunjuk: ketika anda menjual barang kepada orang asing, apa yang andaterima sebagai
balasannya?)

Jawaban:

a. Penurunan kualitas barang pada setiap nilai tukar riil yang diberikan akanmengurangi
ekspor neto, mengurangi permintaan untuk rupiah, sehinggamenggeser kurva permintaan
untuk rupiah ke kiri di pasar pertukaran valuta asing.

b. Pergeseran ke kiri kurva permintaan untuk rupiah menyebabkan penurunan nilaitukar riil.
Karena arus keluar modal neto tidak berubah, dan ekspor neto samadengan arus keluar modal
neto, maka tidak ada perubahan dalam keseimbanganekspor neto atau keseimbangan
perdagangan.

c. Perubahan kualitas barang tidak dapat menyebabkan kenaikan defisitperdagangan.


Penurunan nilai tukar riil berarti bahwa kita mendapatkan barang-barang asing lebih sedikit
dalam pertukaran untuk barang-barang, sehinggastandar hidup kita bisa menurun.

8.) Misalkan penduduk Negara anda memutuskan untuk meningkatkan tabungan mereka.

a. Jika elatissitas arus keluar modal neto yang berkenaan dengan tingkat suku bungariil sangat
tinggi, akankah peningkatan tabungan swasta ini memiliki efek yangbesar atau kecil pada
investasi domestik?

b. Jika elastisitas ekspor yang berkenaan dengan nilai tukar riil sangat rendah,akankah
peningkatan tabungan swasta berdampak besar atau kecil terhadap nilaitukar riil?
Jawaban:

a. Jika elastisitas arus keluar modal neto Indonesia yang berkenaan dengan tingkatsuku
bunga riil sangat tinggi, akan menyebabkan tingkat suku bunga riil yanglebih rendah
karena peningkatan tabungan swasta akan meningkatkan arus keluarmodal neto,
sehingga investasi domestik Indonesia tidak akan meningkat banyak.

b. Karena peningkatan tabungan swasta mengurangi tingkat suku bunga riil,


menyebabkan peningkatan arus modal keluar neto, sehingga nilai tukar riil
akanmenurun. Jika elastisitas ekspor Indonesia yang berkenaan dengan nilai tukar
riilsangat rendah, itu akan membawa penurunan yang besar dalam nilai tukar
riil,untuk meningkatkan ekspor neto Indonesia cukup dengan meningkatan arusmodal
keluar neto.

Anda mungkin juga menyukai