NPM : 201910325025
KELAS : 2-A1
Perspektif Psikodinamik
1. Teori Replacement Freud
Terdapat dua proses yang saling berhubungan:
Identifikasi dan transference
Pada identifikasi, energi emosional individu diarahkan pada dirinya
sendiri atau orang lain.
Dalam identifikasi, anak biasanya memilih orangtua yang memiliki jenis
kelamin sama dengan dirinya sebagai ego ideal.
Dengan penerimaan orangtua sebagai objek afeksi, ikatan yang kuat
terbentuk, dan dalam hubungan tersebut anak memperoleh kepuasan
melalui rasa memiliki, saling tergantung sama lain, menjaga dari ancaman
luar, serta meningkatkan perkembangan diri.
Transference, menjelaskan bagaimana formasi kelompok pertama seorang
anak mempengaruhi perilaku kelompoknya.
Menurut Freud, jenis transference yang sama merupakan faktor kunci
dalam pembentukan kelompok. Sejak itu individu cenderung menerima
pemimpin dalam kelompoknya sebagai figur yang berkuasa sebagaimana
ebelumnya dia terima dari orangtuanya
Transference menyebabkan timbulnya identifikasi dengan pemimpin,
yang menjadi ego ideal untuk semua anggota kelompok Anggota
kelompok selanjutnya mengembangkan solidaritas dan kohesivitas yang
kuat melalui proses dentifikasi.
1. FIRO (Fundamental Interpersonal Relations Orientation)
Menurut Schutz, perilaku orang dewasa dalam kelompok sering sama
dengan perilakunya saat kecil dalam keluarga dan meniru perilaku
orangtua dalam keluarga
Dalam mengembangkan pendekatan FIRO, Schutz menekankan pada tiga
area: dimensi kebutuhan interpersonal, tipe kecocokan anggota kelompok,
dan tipe pengukuran orientasi interpersonal
Perspektif Sosiobiologis
1. Bertahan dalam kelompok
Berdasarkan pada teori evolusi Darwin
Bergabung dalam sebuah kelompok dalam spesies
yang sama merupakan ekspresi strategi secara budaya dan evolusioner dari
hewan untuk meningkatkan keberhasilan reproduksi
Lebih aman dalam kelompok daripada sendiri
Kelompok juga efektif dalam perilaku yang berhubungan dengan
makan, membantu memperoleh kawan, serta memberikan perawatan
bagi yang terluka atau masih muda
2. Insting Herd
Kebutuhan untuk afiliasi tidak dipelajari melalui pengalaman, tapi
manifestasi dari dorongan instingtif
Tekanan lingkungan memaksa nenek moyang kita untuk lebih suka
berkelompok
Berkelompok menyediakan pengamanan dari predator, dan bagi
kelompok pemburu memberikan cara yang lebih efektif dalam
menghadapi perampas.
Bentuk-bentuk kelompok
1. Kelompok Primer (Primary Group)
kelompok primer adalah kelompok sosial yang antara nggotanya saling mengenal,
sering bertatap muka (face to face), bekerja sama dengan sifat pribadi, dan bersifat
permanen. Kelompok sosial ini akan bisa berjalan dengan baik dan dalam jangka
waktu yang lama. Contoh dalam kelompok primer adalah keluarga.
2. Kelompok sekunder
Kelompok formal adalah organisasi kelompok yang ada di dalam masyarakat dan
juga terbentuk secara resmi, mempunyai peraturan tegas dan sengaja dibuat oleh
anggota-anggotanya untuk ditaati, serta berfungsi mengatur hubungan antaranggota.
Contoh yang bisa disebutkan dalam kelompok formal ini adalah koperasi desa.
Peraturan dan jenis struktur yang ada dalam Kopersi Desa yang digunakan untuk
antar anggota di dalam kelompoknya. Misalnya adalah kebijakan mengenai
peminjaman dana, dan lainnya.
Kelompok informal adalah organisasi kelompok yang dibentuk dengan tidak resmi,
tidak mempunyai struktur dan organisasi yang pasti, serta peraturan yang ada di
dalam kelompok informal tidak tertulis secara resmi atau jelas. Contohnya dalam
kelompok informal yang ada di dalam masyarakat adalah peguyuban kopi hitam.
Dalam paguyupan tersebut tidak disebutkan mengenai peraturan berkumpul harus
meminum kopi hitam, atau hal lainnya yang sifatnya nonformal.
5. In-Group
In-group adalah salah satu jenis kelompok sosial yang individunyanya
mengidentifikasikan diri dalam kelompok tersebut.
6. Out-Group
Out-Group adalah kelompok yang dianggap sebagai kelompok luar atau kelompok
yang dianggap sebagai lawan.
7. Gemeinschaft (Paguyuban)
8. Gessellschaft (Patembayan)
Kelompok referensi adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang
(bukan anggota keompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya.
1. Prespektif I
Inti dari prespektif I sama dengan paham tradisional yang melihat organisasi
dari prespektif rancangan yang berstruktur. Aliran-aliran dalam prespektif ini
hanya memikirkan isu-isu tentang bagaimana seharusnya organisasi disusun,
fungsi-fungsi yang seharusnya dijalankan, siapa-siapa yang seharusnya
menjadi pemimpin dan bawahan.
2. Prespektif II
Teori organisasi dalam kelompok prespektif ini secara pokok memikirkan
bagaimana suatu informasi dapat disampaikan melalui sarana-sarana tertentu.
Pemikiran semacam ini banyak menggunakan pendekatan matematis sebab
sangat dekat dengan penggunaan computer dan simulasi.
3. Prespektif III
Prespektif ini dinamakan prespektif kemanusiaan (The Human Prespective).
Pandangan pemikiran dalam prespektif ini ialah menekankan bahwa unsure
manusia dalam setiap kerja kelompok dirasakan lebih penting daripada
sekedar struktur dan hirarki yang membentang pada setiap jajaran organisasi.