Anda di halaman 1dari 10

Nama : Nabillah Deiefca Rahmawati

NPM : 201910325025

Fakultas / Prodi : Ekonomi - Manejemen

Kelas : 2-A1

Mata Kuliah : Ekonomi Makro

Dosen : Dr. Dwi Susanto

TUGAS

Ringkasan BAB 31 “Perekonomian Terbuka : Konsep – Konsep


Dasar”

Keuntungan-keuntungan yang nyata dari keterlibatan dalam perdagangan


internasional :

1.Perdagangan mendorong manusia untuk menghasilkan produk-produk terbaik.

2.Memungkinkan kita untuk mengkonsumsi lebih banyak ragam barang dan jasa yang
berasal dari seluruh dunia.

3.Meningkatkan kesejahteraan semua negara melalui spesialisasi dalam produk


barang dan jasa yang memiliki keunggulan komparatif.

Perekonomian tertutup (closed economy) adalah sebuah perekonomian yang


tidak berinteraksi dengan ekonomi-ekonomi lain di dunia sedangkan perekonomian
terbuka (open economy) adalah sebuah perekonomian yang berinteraksi secara bebas
dengan ekonomi-ekonomi lain di seluruh dunia.
ARUS BARANG DAN MODAL INTERNASIONAL

Perekonomian terbuka berinteraksi dengan perekonomian-perekonomian


lainnya dengan dua cara : membeli dan menjual barang dan jasa dalam pasar produk-
produk dunia, serta jual-beli modal/aset dalam pasar-pasar uang internasional.

ARUS BARANG: EKSPOR, IMPOR, DAN EKSPOR NETO

Pengertian :

1. Ekspor (export) adalah berbagai macam barang dan jasa yang diproduksi di
dalam negeri namun dijual di luar negeri.
2. Impor (import) adalah segenap barang dan jasa yang dibuat di luar negeri
yang dijual di dalam negeri.
3. Ekspor neto (net export) / neraca perdagangan (trade balance) adalah nilai dari
ekspor dikurangi nilai impornya.
 Jika ekspor neto bernilai positif, artinya nilai ekspor lebih besar dari nilai
impor, maka hal ini menunjukkan bahwa negara yang bersangkutan
menjual lebih banyak barang dan jasa buatannya di luar negeri dari pada
membeli barang dan jasa dari negara-negara lain.
4. Surplus perdagangan (trade surplus) adalah suatu negara kelebihan ekspor dari
impor.
5. Defisit perdagangan (trade deficit) adalah suatu negara kelebihan impor dari
ekspor.
6. Perdagangan seimbang (balanced trade) adalah situasi dimana ekspor sama
dengan impor.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ekspor, impor, dan ekspor neto suatu
negara:
1. Selera konsumen terhadap barang-barang produk dalam negeri dan luar
negeri.
2. Harga barang-barang di dalam negeri dan luar negeri.
3. Besar nilai tukar yang menentukan jumlah mata uang domestik yang
dibutuhkan untukmembeli mata uang asing.
4. Ongkos angkutan barang antar negara.
5. Kebijakan pemerintah mengenai perdagangan internasional.

ALIRAN SUMBER DAY KEUANGAN: ARUS KELUAR MODAL NETO

Warga masyarakat dari setiap perekonomian terbuaka juga berpartisipasi


dalam pasar modalinternasional. Investasi luar negeri neto (net foreign portfolio
investment) adalah pembelian asset luar negeri oleh warga negara setempat dikurangi
nilai pembelian dari aset setempat oleh warga asing.

Variabel-variabel yang mempengaruhi investasi luar negeri neto:

1. Suku bunga rill yang dibayarkan terhadap aset luar negeri.


2. Suku bunga rill yang dibayarkan terhadap aset dalam negeri.
3. Persepsi mengenai resiko ekonomis dan politis dari pemilikan aset
diluar negeri.
4. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang mempengaruhi pemilikan
aset dalam negeri oleh investor asing.

PERSAMAAN EKSPOR NETO DAN ARUS KELUAR MODAL NETO

Akuntansi menyatakan bahwa untuk membentuk sebuah perekonomian kokoh


sebagai kesatuan yang utuh, kedua keseimbangan harus diupayakan sedemikian rupa
agar dapat saling menyesuaikan. Dengan demikian, jumlah investasi luar negeri
(NFI) sedapatnya harus selalu mengimbangi ekspor neto (NX)

NFI = NX
Persamaan tersebut berlaku karena setiap transaksi yang mempengaruhi satu
sisi dari rumus tersebut juga harus mempengaruhi sisi lain dalam jumlah yang sama.
Rumus tersebut adalah suatu identitas, suatu rumus yang harus berlaku berdasarkan
jalan variabel-;ariabel dalam rumus tersebut ditentukan dan diukur.

TABUNGAN, INVESTASI, DAN HUBUNGANNYA DENGAN ARUS


INTERNASIONAL

Tabungan dan investasi sebuah negara sangat penting artinya bagi


pertumbuhan ekonomi jangka panjang di negara yang bersangkutan. Produk domestik
bruto dari suatu perekonomian (Y) terbagi di antara empat komponen, yakni:
Konsumsi (C), Investasi (I), pengeluaran pemerintah(G), dan ekspor neto (NX)

Y = C + I + G + NX

jumlah pengeluaran pada sisi output perekonomian adalah jumlah dari


pengeluaran atas konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor neto,
karena setiap pengeluaran ditempatkan ke dalam salah satu dari empat komponen
tersebut, rumus atau persamaan tersebut merupakan sebuah identitas akuntansi.

HARGA-HARGA UNTUK TRANSAKSI INTERNASIONAL: NILAITUKAR


RIIL DAN NOMINAL

Harga-harga internasional juga membantu mengkoordinir keputusan pembeli


dan produsen pada saat mereka berinteraksi di pasar-pasar internasional.
NILAI TUKAR NOMINAL

Nilai tukar nominal (nominal exchange rate) adalah nilai atau angka tarif di
mata uang Negara lainnya. Depresiasi (dappreciation) adalah suatu peningkatan nilai
tukar suatu mata uang dihitung oleh jumlah mata uang asing yang dapat dibelinya.
Depresiasi (depreciation) adalah suatu penurunan nilai tukar suatu mata uang
dihitung oleh jumlah mata uang asing yang dapat dibelinya.

NILAI TUKAR RIIL

Nilai tukar riil (real exchange rate) adalah tingkatan di mana seseorang dapat
memperdagangkan barang dan jasa dari suatu negara dengan barang dan jasa dari
negara lain. Nilai tukar riil dan nominal terkait sangat erat.

Nilai tukar riil = Nilai tukar nominal X Harga domestik

Harga luar negeri

Dengan demikian, nilai tukar riil tergantung pada nilai tukar nominal dan
harga-harga barang dikedua negara yang diukur berdasarkan nilai tukar lokal. Pada
harga keseluruhan dari pada harga masing-masing barang-barang, mengukur nilai rill
dengan menggunakan indeks harga.

Nilai tukar riil = (e x P) / P*

Nilai tukar riil ini mengukur harga relatif suatu himpunan atau sekeranjang
barang dan jasa yang tersedia di dalam negeri terhadap sekeranjang barang dan jasa di
luar negeri.
TEORI PERTAMA TENTANG PENENTUAN NILAI TUKAR: PARITAS
DAYA BELI

Selama kurung waktu nilai tukar bisa naik maupun turun. Paritas daya beli
(purchasing power parity) adalah sebuah teori tentang nilai tukar di mana suatu unit
dari semua mata uang harusdapat membeli kuantitas barang yang sama dari barang-
barang di semua negara. Paritas daya beli menggambarkan kekuatan-kekuatan yang
menentukan nilai tukar dalam jangka panjang.

LOGIKA DASAR PARITAS DAYA BELI

Teori paritas daya beli di dasarkan pada sebuah prinsip yang disebut hukum
satu harga (the law of one price). Hukum tersebut menyatakan bahwa suatu barang
harus dijual dengan harga yang sama di semua tempat. Jika tidak, akan mendapat
kesempatan untuk mencari keuntungan dari perbedaan harga yang ada. Paritas daya
beli menyatakan bahwa satu unit dari semua mata uang harus mempunyai nilai rill
yang sama di setiap negara.

IMPLIKASI PARITAS DAYA BELI

Teori paritas daya beli memberitahu kita bahwa nilai tukar nominal antara
mata uang dua Negara tergantung pada tingkat harga di negara-negara tersebut.

I = eP / P*

Sebelah kiri rumus tersebut bernilai tetap (konstan) dan bagian sebelah kanan
adalah nilai tukar riil, jadi jika daya beli selalu sama di dalam dan di luar negeri,
maka nilai tukar rill-harga relatif barang domestik dan luar negeri-tidak dapat
berubah. Menurut teori paritas daya beli, nilai tukar nominal antara mata uang-mata
uang dari dua negara harus mereflesikan perbedaan-perbedaan tingkat harga di
negara-negara yang bersangkutan, implikasi penting dari teori ini adalah bahwa nilai
tukar nominal berubah ketika tingkat harga berubah.
KETERBATASAN PARITAS DAYA BELI

Ada dua alasan mengapa teori paritas daya beli tidak selalu berlaku dalam
praktik.

1. Bahwa tidak semua barang diperdagangkan secara mudah.


2. Paritas daya beli tidak selalu benar.
Karena barang-barang yang mudah perdagangkan sekalipun tidak selalu
merupakan barang pengganti yang sempurna jika mereka di buat di
negara-negara yang berbeda.

PERTANYAAN HAL 189 NO 2, 3, & 4

2.) Jelaskan hubungan antara tabungan, investasi, dan arus keluar modal neto.

Jawaban :

Istilah ekspor neto digunakan untuk membahas komponen-komponen dari PDB (Y)
dalam perekonomian terbagi menjadi 4 komponen: konsumsi (C), investasi (I),
pembelanjaan pemerintah (G), dan ekspor neto (NX). Hasil keempatnya akan ditulis
dalam persamaan berikut: Y = C + I + G + NX. Total pengeluaran output
perekonomian barang dan jasa adalah penjumlahan dari pengeluaran terhadap
konsumsi, investasi, pembelajaan pemerintah, dan ekspor neto. Selain itu akan
muncul pula tabungan nasional yang tersisa setelah konsumsi dan pembelanjaan
pemerintah. Tabungan Nasional (S) sama dengan pengurangan dari total output (Y)
dengan konsumsi (C) dan belanja pemerintah (G). Maka jika disusun dalam rumus
baru akan di dapatkan sebuah persamaan berikut: G = I + NX S = I + NX karena
ekspor neto (NX) juga sama dengan arus keluar modal neto (NX) juga sama dengan
investasi luar negeri neto (NCO), kita juga dapat menuliskan rumus diatas menjadi, S
= I + NCO sistem perekonomian terbuka dapat memanfaatkan tabungan untuk
investasi dalam negeri dan arus keluar modal neto.
3.) Jika mobil Jepang harganya 500.000 yen, mobil Thailand yang sama harganya 1,5
juta bath, dan satu bath dapat membeli 3 yen, berapa nilai tukar nominal dan nilai
tukar riil nya?

Jawaban :

Mobil Jepang 500.000 yen, mobil Thailand 1.500.000 bath ( 1 bath = 3 yen ). NIlai
tukar nominal: 1/3 = 0,33 bath per yen. Nilai tukar riil = 1/3 X 500.000 / 1.500.000 =
1/3 X 1/3 = 1/9 = 0,11 unit mobil Thailand per unit mobil Jepang.

4.) Uraikan pemikiran yang mendasari teori peritas daya beli.

Jawaban :

Teori Paritas Daya Beli adalah teori nilai tukar yang menyatakan bahwa satu unit
mata uang tertentu mampu membeli barang dalam jumlah yang sama di semua
Negara. Teori ini didasarkan pada prinsip yang disebut hokum satu harga. Jika hukum
satu harga tidak benar, maka akan terdapat peluang keuntungan yang tidak
tereksploitasi. Proses pengambilan keuntungan perbedaan harga di dua pasar tenyu
akan sama.

SOAL DAN APLIKASI HAL 189 NO 4 & 7

4.) Bagaiman transaksi berikut ini memengaruhi arus keluar modal neto Negara anda?
Selain itu, tentukan apakah masing-masing transaksi ini melibatkan investasi
langsung atau investasi portofolio.

a. Perusahaan telepon selurel local mendirikan kan kantor di Republik Ceska.


Transaksi pada poin A merupakan aktivitas investasi langsung luar negeri karena
perusahaan telepon selurel itu berinvestasi dengan cara membangun usaha di tempat
lain atau dengan kata lain berperan secara aktif dalam melakukan investasi sehinggan
transaksi ini meningkatkan arus keluar modal neto

b. Harrod’s of London menjual saham pada dana pension di Negara anda. Transaksi
pada poin B ini merupakan aktivitas investasi portofolio luar negeri, karena Negara
kami hanya berperan secara pasif dalam aktivtas investasi tersebut. Pembelian asset
luar negeri tersebut dapat menambah aru keluar modal neto Negara kami.

c. Perusahaan mobil Swedia, Volvo, memperbanyak pabriknya di Negara anda.


Transaski pada poin C ini merupakan aktivitas yang mengurangi arus keluar modal
neto Negara kami, karena perusahaan luar negeri tersebut lebih banyak berinvestasi di
Negara kami dibandingkan dengan Negara kami yang membeli asset Negara lain.

d. Dana mutual local menjual saham Volkswagen nya kepada investor Prancis.
Transaksi pada poin D ini menurut saya tidak mempengaruhi arus keluar modal neto,
karena Negara kami tidak berkontribusi dalam hal pembelian atau penjualan saham
luar negeri.

7.) Apakah setiap kelompok berikut akan senang jika rupiah Indonesia terapresiasi?

a. Dana pension Belanda untuk obligasi pemerintah Indonesia. Kelompok ini tidak
akan merasa senang karena pada saat rupiah Indonesia terapresiasi, dibutuhkan lebih
banyak mata uang Belanda untuk membeli obligasi pemerintah Indonesia .

b. Industri manufaktur Indonesia. Kelompok ini akan merasa senang karena produk
industry Indonesia akan bernilai atau berharga lebih besar pada saat rupiah Indonesia
terapresiasi.

c. Turis Malaysia berencana berlibur ke Indonesia. Kelompok ini akan merasa tidak
senang karena turis Malaysia akan membutuhkan lebih banyak mata uang lokal untuk
membeli barang atau jasa saat berada di Indonesia.
d. Perusahaan Indonesia yang ingin membeli properti di Negara lain. Kelompok ini
akan merasa senang karena perusahaan Indonesia akan membutuhkan lebih sedikit
mata uang lokal untuk membeli properti di Negara lain.

Anda mungkin juga menyukai