Anda di halaman 1dari 18

PEREKONOMIAN TERBUKA :

NERACA PEMBAYARAN DAN


TINGKAT KURS
PENGANTAR EKONOMI
MAKRO

KELOMPOK 6
Ma’rifatun Nur Hidayah 190421628894
M. Hendra K. 190421628861
Nabilah Nur Salma 190421628837
Oktavia Eka Wahyu Saputri 190421628878
Prisma Ramdhania Pasha 190421628832
NERACA
PEMBAYARAN

Neraca pembayaran adalah catatan transaksi suatu negara dalam


barang, jasa, dan aset dengan lain di dunia, juga merupakan catatan
sumber (penawaran) dan penggunaan (permintaan) valuta asing
negara itu. . Neraca pembayaran dibagi atas dua pembukuan utama,
yaitu neraca transaksi berjalan dan neraca modal.
Neraca Transaksi Berjalan (current account) : untuk menilai neraca perdagangan
01 Transaksi berjalan adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang dan jasa-jasa. Secara
umum transaksi berjalan yaitu
1. transaksi perdagangan
2. transaksi pendapatan modal
3. transaksi unilateral
transaksi unilateral dibagi menjadi :
a. Ekspor dan impor barang-barang dan jasa ekspor barang-barang dan jasa yang diperlakukan
sebagai kredit impor barang-barang dan jasa diperlakukan kembali sebagai debit.
b. net investment income tingkat bunga dan dividen
c. net transfer (transfer unilateral)

Neraca Modal
02 bagian dari neraca pembayaran yang mencerminkan perubahan-
perubahan dalam kepemilikan aset jangka pendek dan jangka panjang
(seperti saham, obligasi dan real estate) suatu negara, Yang meliputi:
Arus modal masuk
Arus modal keluar
Transaksi-transaksi neraca modal
Transaksi-transaksi ini dibagi menjadi 2 :
Jangka panjang
Jangka pendek
Investasi portofolio
Amerika Sebagai Negara Debitur

Amerika Serikat adalah negara kreditur karena secara umum


mengalami surplus neraca transaksi berjalan, sehingga posisi
kekayaan bersihnya positif.
1970-an dan menjelang akhir pertengahan 1980-an mulai berubah,
Amerika Serikat berubah menjadi negara yang memiliki kekayaan
bersih negatif. Dapat dikatakan Amerika Serikat berubah dari negara
kreditur menjadi negara debitur.
b. Output (Pendapatan) Ekuilibrium Dalam Perekonomian Terbuka

1. Pengeluaran Agregat yang direncanakan

Pengeluaran agregat yang direncanakan yaitu jumlah pengeluaran


untuk barang dan jasa dalam sebuah perekonomian. Faktor yang
mempengaruhi pengeluaran agregat yang direncanakan yaitu :

Menentukan Tingkat
Impor

ketika pendapatan AS naik, warga negara AS membeli lebih


banyak barang. Sedangkan, ketika pendapatan naik impor juga
cenderung naik. Secara aljabar:

IM=mY Y = pendapatan M = suatu angka yang


positif
Mencapai
Ekuilibrium

Ekuilibrium tercapai ketika pengeluaran agregat dosmetik yang direncanakan sama


dengan output (pendapatan) agregat dosmetik. Kondisi ini berlakunya hanya pada
satu tingkat output agregat
ANGKA PENGGANDA
PEREKONOMIAN TERBUKA

 
Untuk menghitung angka pengganda, harus diketahui berapa banyak pendapatan yang
meningkat digunakan untuk meningkatkan konsumsi domestik. Dengan itu,kita perlu
mengetahui kecenderungan marginal mengkonsumsi barang domestik. Konsumsi
dosmetik adalah C-MPM, jadi kecenderungan marginal mengkonsumsi barang
domestik adalah kecendurungan marginal mengonsumsi semua barang (MPC)
dikurangi dengan marginal mengimpor (MPM)

Rumus Angka Pengganda perekonomian terbuka =


Impor dan Ekspor serta Efek Umpan Balik Perdagangan

Determinan Impor Determinan Ekspor

Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi rumah tangga Permintaan ekspor suatu negara bergantung pada aktivitas ekonomi di

dan perilaku investasi perusahaan cenderung mempengaruhi negara lain di dunia—upah riil, kekayaan, pendapatan nontenaga

permintaan impor karena sebagian barang impor adalah kerja, tingkat bunga negara lain di dunia, dan seterusnya—serta atas

barang konsumsi dan sebagian adalah barang investasi. harga barang suatu negara relatif terhadap barang negara lain di

Segala hal yang meningkatkan belanja konsumsi cenderung dunia. Jika output luar negeri naik, ekspor suatu negara cenderung

meningkatkan permintaan impor. naik. Ekspor suatu negara juga cenderung naik ketika harga di suatu
negara turun relatif terhadap harga di negara lain di dunia.
Impor dan Ekspor serta Efek Umpan Balik Perdagangan

Efek umpan balik perdagangan adalah kecenderungan peningkatan aktivitas ekonomi


suatu negara menyebabkan peningkatan aktivitas ekonomi di seluruh dunia, yang
kemudian memberi umpan balik pada negara tersebut. Sebagai contoh, Amerika
Serikat mengalami kenaikan ekspor. Meningkatnya ekspor akan menyebabkan
peningkatan output (pendapatan) AS yang menyebabkan peningkatan impor AS.
Efek Umpan
Peningkatan impor AS meningkatkan ekspor negara lain, yang mendorong
Balik Perdagangan
perekonomian negara-negara ini dan meningkatkan impor mereka, yang meningkatkan
impornya dan seterusnya. Inilah yang dimaksud efek umpan balik perdagangan.
Kesimpulannya adalah, peningkatan aktivitas ekonomi AS menyebabkan peningkatan
aktivitas ekonomi di seluruh dunia, yang kemudian “memberi umpan balik” pada
Amerika Serikat.
Harga Ekspor dan Impor serta Efek Umpan
Balik Harga

Harga ekspor negara lain mempengaruhi harga impor di suatu negara. Harga
ekspor suatu negara cenderung bergerak mendekati tingkat harga umum di
negara itu. Jika suatu negara mengalami peningkatan harga secara umum,
kelihatannya mungkin perubahan ini akan tercermin dalam peningkatan
harga semua barang yang diproduksi di dalam negeri, baik yang bisa
diekspor maupun yang tidak bisa diekspor.
Efek Umpan Balik Harga
Efek umpan balik harga merupakan proses dimana peningkatan harga
domestik di suatu negara bisa “melakukan umpan balik” pada negara itu
sendiri melalui harga ekspor dan impor. Peningkatan tingkat harga di
suatu negara bisa mendorong harga di negara lain. Ketika harga impor
suatu barang naik, harga barang domestik mungkin naik sebagai
tanggapannya. Setidaknya ada 2 cara agar efek ini bisa terjadi.

1. Peningkatan harga input yang diimpor akan menggeser kurva


penawaran agregat suatu negara ke kiri. Pergeseran ke kiri pada kurva
penawaran agregat dikarenakan oleh peningkatan biaya yang
menyebabkan output agregat turun dan harga naik.

2. Jika harga impor relatif naik terhadap harga domestik, rumah tangga
akan cenderung mengganti barang impor dengan barang dan jasa yang
bisa diproduksi di dalam negeri. Kondisi ini ekuivalen dengan pergeseran
ke kanan dari kurva permintaan agregat. Jika ekonomi domestik
beroperasi pada bagian slope menanjak pada kurva penawaran agregat,
tingkat harga domestik keseluruhan akan meningkat sebagai tanggapan
atas peningkatan permintaan agregat.
Perekonomian Terbuka dengan Tingkat Kurs Fleksibel

Tingkat kurs mengambang atau kurs pasar adalah tingkat kurs yang ditentukan oleh kekuatan penawaran dan
permintaan yang tak diatur.

Pasar Valuta Asing merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan mata
uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya (pasangan mata uang/pair) yang melibatkan
pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan. Tidak ada suatu Pasar Valuta
keseragaman dalam pasar valuta asing. Dengan adanya transaksi di luar bursa perdagangan. sebagai
pasar tradisional dari perdagangan valuta asing, banyak sekali pasar valuta asing yang saling
Asing
berhubungan satu sama lainnya di mana mata uang yang berbeda diperdagangkan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kurs

Suku bunga yang lebih tinggi akan menyebabkan permintaan mata uang negara tersebut
meningkat. Investor domestik dan luar negeri akan tertarik dengan return yang lebih besar.

Perbedaan tingkat Suku


Bunga Antara Dua Negara

Perbedaan tingkat inflasi Neraca Perdagangan


antara 2 negara
Neraca perdagangan antara
Negara dengan tingkat inflasi konsisten
dua negara berisi semua
rendah akan lebih kuat nilai tukar mata
pembayaran dari hasil jual beli
uangnya dibandingkan negara yang
barang dan jasa.
inflasinya lebih tinggi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kurs

Jika harga ekspor meningkat lebih cepat dari harga impor maka nilai tukar mata uang negara
tersebut cenderung menguat.

Ratio Harga Ekspor Dan


Harga Impor

Hutang Publik (Public Debt) Kestabilan Politik Dan Ekonomi


Neraca anggaran domestik suatu Negara yang kondisi politiknya tidak stabil akan
negara digunakan juga untuk membiayai cenderung beresiko tinggi sebagai tempat
proyek-proyek untuk kepentingan publik berinvestasi. Keadaan politik akan berdampak
dan pemerintahan. Jika anggaran defisit pada kinerja ekonomi dan kepercayaan
maka public debt membengkak. investor, yang pada akhirnya akan
mempengaruhi nilai tukar mata uang negara
tersebut.
Pengaruh Tingkat Kurs Terhadap Perekonomian
a. Efek tingkat kurs terhadap ekspor, impor, dan GDP Riil
Ketika mata uang suatu negara terdepresiasi maka hal ini menyebabkan harga
untuk impor meningkat dan harga untuk ekspor menurun. Pada dasarnya
depresiasi mata uang cenderung meningkatkan GDP Riil.

b. Tingkat Kurs dan Neraca Perdagangan


Saat mata uang terdepresiasi maka ekspor akan meningkat dan impor akan
menurun. Namun efek depresiasi atas neraca perdagangan tidak jelas.
Depresiasi mata uang mempengaruhi beberapa komponen yaitu
- Kuantitas ekspor naik dsn kuantitas impor turun. Hal ini memiliki dampak positif
atas neraca perdagangan (dapat mengurangi defisit atau menambah surplus)
- Harga dolar ekspor tidak banyak berubah, setidaknya tetap pada awalnya.
Harga dolar ekspor berubah ketika harga AS berubah
- Harga dolar impor naik sehingga menyebabkan impor ke AS lebih mahal.
Saat terjadi peningkatan harga dolar impor, hal ini mempunyai efek negatif
terhadap neraca perdagangan
Pengaruh Tingkat Kurs Terhadap Perekonomian
c. Tingkat kurs dan harga
Saat terjadi depresiasi mata uang cenderung meningkatkan tingkat harga. Ada 2 alasan yaitu :
- Nilai mata uang turun, namun produk lokal mampu kompetitif di pasar dunia sehingga ekspor
naik serta pengeluaran agregat barang dan jasa dalam negeri juga meningkat.
- Depresiasi menyebabkan input yang diimpor menjadi mahal, otomatis harga meningkat.

d. Kebijakan moneter dengan tingkat kurs fleksibel


Ketika perekonomian jauh dibawah penggunaan penuh dan FED menambah jumlah penawaran
uang sehingga volume cadangan dalam sistem bertambah dan hasilnya adalah tingkat bunga
rendah. Tingkat bunga yang rendah akan mendorong belanja investasi yang telah direncanakan
dan belanja konsumsi sehingga persediaan berkurang dan output agregat meningkat. Hal ini
menyebabkan 2 efek, yaitu :
- Ketika tingkat bunga rendah maka permintaan surat berharga AS oleh asing akan turun. Hal ini
akan berakibat pada menurunnya permintaan dolar
- Manajer investasi AS membeli surat berharga asing sehingga penawaran rolar naik, namun
kedua kejadian ini akan menurunkan nilai dolar. Dolar yang lebih murah merupakan hal baik
bagi ekspansi moneter yaitu mendorong perekonomian domestik.
Pengaruh Tingkat Kurs Terhadap Perekonomian
e. Kebijakan fiskal dengan tingkat kurs fleksibel
Terbukanya perekonomian dan tingkat kurs tidak selalu bekerja untuk
keuntungan pengambil kebijakan. Misal kebijakan pemotongan pajak untuk
mendorong perekonomian. Kebijakan pemotongan pajak untuk meningkatkan
output yang akan terjadi adalah belanja rumah tangga akan meningkat tetapi
tidak semua belanja tambahan pada produk domestik tetapi juga pada produk
luar negeri.

f. Kebijakan moneter dengan tingkat kurs tetap


Tidak ada kebijakan moneter yang bisa dimainkan apabila negara memiliki
tingkat kurs tetap. Salah satu kasus dimana suatu negara bisa mengubah tingkat
bunganya dan mempertahankan tingkat kursnya tetap adalah jika negara itu
menerapkan pengendalian modal.
Dampak Covid-19 Terhadap Neraca Pembayaran
Untuk mengatasi virus ini, pemerintah melakukan relaksasi defisit anggaran dalam APBN sebesar 5% dari PDB.
Pemerintah memerlukan banyak biaya dalam penanganan masalah ini yaitu untuk pembiayaan program
pemulihan ekonomi nasional, untuk bidang kesehatan, untuk jaring pengaman sosial, dan untuk intensif
perpajakan dan stimulus kredit usaha rakyat. Bertambahnya belanja APBN ini menyebabkan konsekuensi yaitu
defisit anggaran akan menjadi 5,07% dari PDB. Defisit anggaran ini berdampak pada tingkat bunga, neraca
pembayaran, inflasi, konsumsi dan tabungan, tingkat pengangguran, serta pertumbuhan ekonomi.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, permintaan terhadap uang meningkat dan berdampak pada tingkat
bunga naik. Maka dari itu, neraca pembayaran pun naik karena tingkat bunga yang turut terkerek. Dikatakan
neraca pembayaran naik karena dalam neraca pembayaran dibagi menjadi dua yaitu neraca transaksi berjalan
dan neraca modal. Dari sisi transaksi berjalan mengalami defisit yang meningkat, karena banyak melakukan
04 pengeluaran dan tidak seimbang dengan pendapatan. Nilai tukar dalam negeri akan turun, imbasnya adalah ke
dunia usaha. Di sisi lain harga-harga akan cenderung naik karena negara ekspansif mengeluarkan uang. Defisit
anggaran juga dapat mengurangi pendapatan riil masyarakat, akibatnya tingkat konsumsi dan tabungan pun
melemah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai