a. Keterbukaan di pasar barang yaitu kemampuan konsumen dan perusahaan untuk memilih
antara barang domestic dan barang asing.
b. Keterbukaan di pasar keuangan yaitu kemampuan investor keuangan untuk memilih di
antara asset domestic dan asset asing
c. Keterbukaan di pasar faktor produksi yaitu kemampuan perusahaan untuk memilih dimana
mereka akan menempatkan produksi dan kemampuan pekerja untuk memilih dimana
mereka akan bekerja.
Ekspor dan impor : yaitu jika ekspor melebihi impor, akan terjadi surplus perdagangan
(secara ekuivalen, neraca perdagangan positif), dan jika impor melebihi ekspor, akan
terjadi deficit perdagangan (secara ekuivalen, neraca perdagangan negatif).
Indeks keterbukaan yang lebih baik daripada rasio ekspor atau impor adalah proporsi
output aggregate yang dibentuk dari barang yang dapat diperdagangkan (tradable goods)
asing.
Semakin kecil suatu Negara, semakin ia harus menspesialisasi produk dan hanya
mengekspor beberapa produk dan bergantung pada impor untuk produk lain.
Kurs nominal
Kurs nominal antara dua mata uang dapat ditentukan dengan dua cara:
Sebagai harga dari mata uang domestik dakam mata uang asing
Sebagai harga dari mata uang asing dalam mata uang domestic
Nilai tukar antara dolar dan sebgian besar mata uang asing berubah setiap hari,
perubahan tersebut disebut apresiasi nominal dan depresiasi nominal
a. Apresiasi (apretiation) dari mata uang domestik adalah peningkatan harga mata
uang domestic terhadap mata uang asing.
b. Depresiasi (depretiation) dari mata uang domestic adalah penurunan harga mata
uang domestic terhadap mata uang asing.
Pergerakan dalam kurs : devaluasi dan revaluasi digunakan ketika suatu Negara
beroperasi dengan menerapkan kurs tetap (fixed exchange rates) yaitu suatu system
dimana dua atau lebih Negara mempertahankan kurs yang konstan terhadapa mata uang
mereka.
Persamaan tersebut memberikan hubungan antara suku Bungan nominal domestic, it,
suku bungan nominal asing 𝑖𝑡∗ , dan tingkat apresiasi mata uang domestik yang
diharapkan.
𝑒
Jika 𝐸𝑡+1 = 𝐸𝑡 , kondisi paritas suku bunga mengimplikasikan it = 𝑖𝑡∗∗ . Dalam kasus ini
kondisi arbitrase mengimplikasikan bahwa suku bunga dikedua Negara harus bergerak
bersama.
Determinan C, I, dan G
Permintaan domestic : C + I + G = C(Y – T) + I(Y,r) + G
Kurs riil tidak akan mempengaruhi total investasi
Konsumsi bergantung secara positif pada pendapatan disposable, Y – T, dan bahwa
investasi bergantung secara positif pada produksi, Y, dan secara negatif pada suku
bunga riil, r.
Determinan Impor
Impor merupakan bagian dari permintaan domestic yang mengacu pada barang asing
Impor bergantung pada kurs riil yaitu harga barang domestik dalam bentuk barang
asing.
Peningkatan pendapatan domestic, Y (secara ekuivalen, peningkatan output domestic
yaitu pendapatan dan output masih sama dalam perekonomian terbuka) menyebabkan
peningkatan impor.
Peningkatan kurs riil,€, menyebabkan peningkatan impor, IM.
Determinan Ekspor
Ekspor adaah bagian dari permintaan asing yang mengacu pada barang domestic.
Pendapatan asing yang lebih tinggi meyebabkan ekspor yang lebih tinggi. Ekspor
juga bergantung pada kurs riil.
Peningkatan pendapatan asing, Y* menyebabkan peningkatan ekspor
Peningkatan kusr riil, €, menyebabkan penurunan ekspor.
Permintaan akan barang domestic diperoleh dengan mengurangkan nilai impor dari
permintaan domestic dan kemudian menambahkan ekspor.
Ketika kurs riil meningkat , depresiasi riil mempengaruhi neraca perdagangan melalui
tiga saluran terpisah:
a. Ekspor, X meningkat
b. Impor, IM, menurun
c. Harga relatif barang asing dalam bentuk barang domestic.
Kondisi marshall-lerner adalah kondisi diaman depresiasi riil menghasilkan
peningkatan ekspor bersih.
Dampak Depresiasi
Depresiasi meyebabkan pergeseran permintaan, baik asing maupun domestik, menuju
barang domestik. Pergeseran permintaan tersebut, pada gilirannya menyebabkan
peningkatan output domestic maupun perbaikan neraca perdagangan.