Keterangan :
Dari hasil perhitungan ternyata rata-rata konsentrasi industri
rokok kretek di Indonesia untuk CR4 yaitu 77.56 %. Adapun
4 perusahaan besar tersebut adalah PT Gudang Garam,Tbk,
PT Djarum, PT HM Sampoerna,Tbk dan PT Bentoel
b. Produk Homogen atau Terdiferensiasi
(Homogen or Differentiated Product)
Bentuk persaingan antar perusahaan di
pasar oligopoli adalah persaingan
harga (Pricing Strategy) dan Non-
Harga (Non-pricing Strategy).
Contoh perusahaan oligopoly yang
menghasilkan produk diferensiasi
adalah industri mobil, rokok, film
kamera. Sedangkan yang
menghasilkan produk homogen adalah
industri baja, pipa dan kertas.
c. Pengambilan Keputusan yang Saling
Mempengaruhi (Interdepedence Decisions)
Keputusan perusahaan dalam menentukan
harga dan jumlah output akan mempengaruhi
perusahaan lainnya, baik yang sudah ada
maupun yang masih di luar industri.
D1
MR1
MR2 D2
0 Qe Q
Gambar 1: Kurva Permintaan Perusahaan Oligopolis
Sebuah perusahaan oligopolis menghadapi dua
permintaan yaitu :
Q1 = 200 – 10 P adalah permintaan jika pesaing
tidak bereaksi terhadap keputusan perusahaan
Q2 = 100 -4 P adalah permintaan jika pesaing
bereaksi terhadap keputusan perusahaan
a. Gambar kurva permintaan dan penerimaan
marjinal (MR) yang relevan bagi perusahaan
b. Pada harga jual berapa pesaing akan bereaksi
c. Hitunglah interval marginal cost yang
menyebabkan perusahaan tidak akan
mengubah output
Dalam model ini perusahaan dominan mengambil inisiatif dalam
penentuan harga
Tujuannya adalah untuk meningkatkan laba dengan membentuk kolusi
secara implisit (implisit collusion)
Dikatakan kolusi karena perusahaan dominan berharap perusahaan lain
mengikuti langkahnya.
Dikatakan implisit karena kolusi tidak berdasarkan perjanjian formal.
Produsen dominan memberi sinyal harga (Price signaling), misalnya
dengan menggunakan media massa atau iklan.
Perusahaan dominan memiliki posisi penentu harga (price setter),
sedangkan perusahaan lain sebagai penerima harga (Price taker).
Contoh : Semen Holcim, Film Fuji, Mobil Toyota, Rokok Gudang Garam
Dd
MRd=Sd
Dm
MRd
0 Qs Qd Q1 Qm Q (Kuantitas)
Dm = Kurva Permintaan pasar
Sm = Kurva Penawaran pasar
Dd = Kurva Permintaan perusahaan dominan
MRd = Kurva marginal revenue perusahaan dominan
Sd = Kurva Penawaran perusahaan dominan
Qm = Total permintaan pasar
Qd = Output perusahaan dominan
Qs = Output perusahaan lainnya
Dimana : Qm = Qd + Qs
Analisis model ini dikembangkan oleh Peirro Sraffa,
Hotelling dan Zeuthen (th 1920-an) dan
disempurnakan lagi oleh Joan Robinson dan
Edward Chamberlain (th 1930-an)
Diawali dari ketidakpuasan dalam analisis model
perfect competition dan monopoly
Karakteristik pasar persaingan monopolistik mirip
seperti pasar persaingan sempurna namun produk
yang diperjualbelikan terdiferensiasi dan setiap
perusahaan memiliki daya monopoli walaupun
relatif terbatas.
Contoh : Kosmetik, T-shirt
P
MC
AC
Pe E
C’
D
MR
0 Qe Q