Anda di halaman 1dari 36

Pengantar Ekonomi Mikro

Pasar
Oligopoli
Pertemuan 14

Rudi Kurniawan
Pengertian Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah salah satu bentuk
pasar persaingan tidak sempurna,
dimana hanya terdapat beberapa
produsen atau penjual dengan banyak
pembeli di pasar.

“Barang yang diperjual belikan relatif


homogen namun terdiferensiasi”
Ciri-Ciri Pasar Oligopoli (1)
 Barang yang diperjualbelikan relatif homogen
namun terdiferensiasi
 Terdapat beberapa perusahaan di mana
tindakan setiap perusahaan akan
mempengaruhi perusahaan yang lain.
 Ciri penting oligopoli adalah adanya saling
ketergantungan antar perusahaan dalam
industri.
 Penjual di pasar oligopoli memiliki kemampuan
dalam menentukan harga
Ciri-Ciri Pasar Oligopoli (2)
 Masing-masing penjual bersaing sangat ketat
dengan penjual lainnya. Persaingan terutama
melalui promosi besar-besaran serta perang
harga.
 Produsen baru dapat memasuki pasar oligopoli
ini walau sulit. Dibutuhkan modal yang besar
untuk dapat bersaing dalam pasar oligopoli.
Terutama ketika perusahaan yang sudah lama
kemudian menurunkan harga besar-besaran
(predatory pricing) sehingga membuat
perusahaan baru sulit bertahan
Jenis Oligopoli
Apabila Disebut

Hanya ada dua perusahaan Duopoli

Produknya homogen Oligopoli Murni

Produknya terdiferensiasi Oligopoli Terdiferensiasi

• Oligopoli murni (pure oligopoly)


Adalah pasar dimana barang yang diperjualbelikan bersifat
identik. Misalnya: semen, air mineral, seng
• Oligopoli terdiferensiasi (differentiated oligopoli)
Adalah pasar dengan barang yang homogen namun dapat
dibedakan. Misalnya sabun, HP, sepeda motor, laptop
Proses Terbentuknya Oligopoli
(Model Oligopoli)

1. Kepemimpinan Harga
(Price Leadership)
2. Kartel (Cartel)
Terbentuknya Kepemimpinan Harga

PERUSAHAAN

Biaya Terendah / Terbesar/Paling


Paling Efisien Dominan

Price Leader Pemimpin Harga

Price Leadership

Price Takers Diikuti Perusahaan


Lainnya
Price Leadership Theory
Bentuk kolusi informal, ataupun secara diam-diam, terjadi

pada industri yang memiiki pemimpin harga(price leader);

pemimpin harga inilah yang menetapkan harga dalam

industri.

Perusahaan dominan atau beberapa perusahaan dominan

menetapkan harga pasar, dan perusahaan lain dalam

industri tersebut mengikutinya untuk menghindari

persaingan harga.
Competitive Fringe

Sekelompok perusahaan yang


bertindak sebagai penerima harga
(price takers) dalam pasar yang
didominasi oleh pemimpin harga
(price leader).
Model Kepemimpinan Harga

P SMCd
∑MC

D’
P1
E
. D
d
MRd

0 Q1 Q2 QT Q
Keterangan Model Kepemimpinan Harga:

 Perusahaan dominan dengan kurva permintaan d


memaksimalkan laba pada titik E di mana SMCd = MRd
sehingga harga ditetapkan sebesar P1 dan output yang
dijual sebesar Q1.
 Beberapa perusahaan lain kemudian menjual outputnya
sebesar Q2 pada harga yang sama dengan perusahaan
dominan tersebut sebesar P1.
 Akhirnya pada harga pasar sebesar P1 tersebut, output
total industri adalah sebesar QT (Q1 + Q2).
Terbentuknya Kartel (Cartel)

Berawal dari adanya kolusi (collusion) yakni


kesepakatan antar perusahaan (produsen)
di suatu pasar tentang kuantitas produksi
dan harga produk.
Kolusi dalam Kartel (Collusion)

 Kolusi eksplisit terjadi ketika kesepakatan


pematokan harga dan kuantitas di antara
produsen bersifat terbuka.

 Kolusi implisit / diam-diam (tacit collusion)


terjadi ketika kesepakatan pematokan harga
dan kuantitas dilakukan secara sembunyi-
sembunyi.
Terbentuknya Kartel (Cartel)

COLLUSION

CARTEL

Centralized Cartel Market-Sharing Cartel


The Cartel Theory
Sebuah model penetapan harga dimana perusahaan-
perusahaan mengkoordinasi keputusan-keputusan mereka
seakan-akan suatu monopoli banyak pabrik.
Asumsinya MC konstan dan sama untuk semua perusahaan,
output kartel adalah pada titik QM (output monopoli) pada
gambar dibawah.
Koordinasi menuntut tingkat output yang spesifik untuk setiap
perusahaan dan bagaimana laba monopoli yang diperoleh
dibagi-bagi diantara para anggotanya.

[Roger A. Arnold, 2005. Microeconomics, 7th edition, South-Western – Thomson Corporation]


Model Kartel

Pm

. MC

MR D

Qm Q
Keterangan Model Kartel:
 Apabila beberapa perusahaan membentuk
sebuah kartel dan bertindak sebagai monopoli
yang memaksimalkan laba (MC = MR), maka
pada output yang diproduksi sebesar Q m dijual
dengan harga sebesar Pm.
 Praktik oligopoli ini dilakukan untuk menahan
perusahaan potensial masuk ke dalam pasar
sehingga menyebabkan kompetisi di antara para
pelaku usaha yang melakukan praktik oligopoli
menjadi tidak ada.
Model Kartel
Ada tiga masalah yang dihadapi perusahaan
dalam penerapan model kartel:
1. Pembentukan kartel mungkin ilegal.
2. Kartel akan menghadapi biaya yang tinggi untuk
dapat menguasai beberapa informasi.
- Fungsi permintaan pasar.
- Fungsi biaya marjinal masing-masing perusahaan.
Model Kartel
3.Penyelesaian kartel secara
fundamental mungkin tidak
stabil.
 Setiap Setiap anggota
memproduksi tingkat output
dimana harga melebihi biaya
marjinal.
 anggota dapat meningkatkan
labanya dengan memproduksi
lebih banyak output daripada
yang sudah ditetapkan olek
kartel.
 Jika pemimpin kartel tidak
m a m p u m e n c e g a h
“kenakalan” ini, kartel dapat
bubar.
Kinked Demand Curve Theory

• A theory of oligopoly that assumes that


if a single firm in the industry cuts
prices, other firms will do likewise, but
if it raises price, other firms will not
follow suit.
• The theory predicts price stickiness or
rigidity.
Model Cournot
Asumsi:
 Hanya ada dua perusahaan dalam industri
(duopoli).
 Setiap perusahaan menerima output tertentu
dari perusahaan lainnya (mempertahankan
output pada tingkat yang konstan).
 Kedua perusahaan memaksimalkan laba (di
mana εpd = 1 dan TR maksimum).
Model Cournot
Model Cournot duopoli adalah model
dimana setiap perusahaan berasumsi
bahwa tingkat output perusahaan lain
tidak akan berubah jika suatu perusahaan
merubah tingkat outputnya.
Asumsi Beroperasi pada kondisi tanpa
biaya produksi.
Kurva permintaan yang berslope negative.
Misal secara matematis dinyatakan Q = P.
Model Cournot

P1 .A

..
E A’
PE
P2 . .
B’
B
dB dB’ dA’ dA
Q2 QE Q1 D Q
Keterangan Model Cournot:
 Mula-mula perusahaan A merupakan satu-satunya
penjual di pasar yang menjual outputnya di titik A (P1-
Q1).
 Kemudian perusahaan B memasuki pasar dan menjual
outputnya pada titik B (P2-Q2).
 Perusahaan A lalu bereaksi dengan menurunkan
penjualan output pada dA’ di titik A’, selanjutnya hal
ini juga diikuti perusahaan B (dB’-B’).
 Akhirnya proses ini mengarah ke titik E di mana
perusahaan A dan B menghadapi kurva permintaan D
dan memaksimumkan keuntungannya pada PE dan QE.
Which Industries are Oligopolistic?

• Which industry are dominated by a small


number of firms?
• To help answer this question, economists
have developed: the Concentration Ratio.
• Concentration Ratio is the percentage of
industry sales (or assets, output, labor force,
or some other factor) accounted for by x
number of firms in the industry (the “x
number” is usually four or eight).
Rasio Konsentrasi

Rasio Konsentrasi adalah suatu koefisien


yang menjelaskan persentase penguasaan
pangsa pasar oleh perusahaan terbesar
dalam suatu industri.
Analisis CRx Untuk Oligopoli

Pendapat Konsentrasi Industri Penguasaan


Pangsa Pasar
Kuncoro, dkk. Jika ada 4 Min CR4 = 40 %
perusahaan terbesar
Stigler Beberapa CRx > 60 %
perusahaan besar
Contoh: CR4
(Four-Firm Concentration Ratio)
Total Sales Industri Motor di Indonesia (Semester I – 20018)
No. ATPM Market Share
1 Honda 46,6 %
2 Yamaha 44,3 %
3 Suzuki 8,6 %
4 Kawazaki 0,3 %
5 Kymco 0,1 %
6 Lainnya 0,1 %

CR4 = 46,6 % + 44,3 % + 8,6 % + 0,3 %


CR4 = 99,8 %
Ini artinya 4 perusahaan motor terbesar (Honda,
Yamaha, Suzuki, Kawazaki) menguasai 99,8 %
pangsa pasar di Indonesia.
Contoh Industri Oligopoli
Industri Dominasi Perusahaan
Minyak Bumi dan Pertamina, Petronas, Caltex, Shell, Mobil Oil,
Gas Texaco, Unocal
Rokok Kretek Gudang Garam, Djarum, Sampoerna, Bentoel
Semen PT Indocement, PT Holcim, PT Semen Gresik

Mobil Toyota, Honda, Daihatsu, Suzuki, Mitsubishi


Minyak Goreng Sinar Mas, Garuda Mas, Mina Mas, PTPN, Astra Agro
Lestari, Indofood Agri, Wilmar Internasional
Operator Seluler PT Indosat, PT Telkomsel, PT Exelcomindo Pratama

Kertas Koran PT Kertas Letjes, PT Tjiwi Kimia

Elektronika Sharp, Sony, Philips, Panasonic, Samsung, LG,


Toshiba, Polytron
Contoh Soal
Kurva permintaan pasar duopoli P = 100 – Q1 – Q2
di mana Q1 = jumlah output dari Samsung dan Q2 =
Jumlah output dari LG. Biaya marjinal masing-
masing perusahaan MC = $10.
Andaikan LG memproduksi 50 unit, berapa harga
dan kuantitas yang memaksimalkan laba Samsung?
Jawab
90 MC = 10
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai