Anda di halaman 1dari 39

1

Aggregate
Supply
and
the
3
Short-run Tradeoff Between

CHAPTE
R

Inflation and Unemployment

MACROECONOMICS SIXTH EDITION


N. GREGORY MANKIW
PowerPoint Slides by Ron Cronovich
2007 Worth Publishers, all rights reserved

In this chapter, you will


learn

tiga model aggregate supply di mana output


secara positif bergantung pada tingkat harga
dalam jangka pendek

tradeoff jangka pendek antara inflasi dan


pengangguran Phillips Curve

CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 2

Three models of aggregate


supply

1. The sticky-wage model


2. The imperfect-information model
3. The sticky-price model
All three models imply:

Y Y (P P e )
the expected
price level

agg.
output
natural rate
of output
CHAPTER 13

a positive
parameter

Aggregate Supply

the actual
price level
slide 3

The sticky-wage model


Mengasumsikan bahwa perusahaan dan pekerja
melakukan negosiasi kontrak dan memperbaiki upah
nominal sebelum mereka tahu berapa tingkat harga
yang akan tercipta.

Upah nominal yang mereka tetapkan adalah produk dari


target upah riil dan tingkat harga yang diharapkan:
Target real
wage
W P e

W
Pe

P
P
CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 4

The sticky-wage model


W
Pe

P
P
maka

Jika ternyata bahwa

P P

Pengangguran dan output pada


tingkat alaminya.

P Pe

Upah riil kurang dari target, sehingga


perusahaan mempekerjakan lebih banyak
pekerja dan output meningkat di atas
tingkat alamiah.

P P

Upah riil melebihi target, sehingga


perusahaan-perusahaan mempekerjakan
pekerja lebih sedikit dan output turun di
bawah tingkat alamiah.

CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 5

The sticky-wage model


Menyiratkan bahwa upah riil seharusnya bersifat
counter-cyclical, harus bergerak dalam arah yang
berlawanan dengan output selama siklus bisnis:

In booms, ketika P secara khusus naik, upah riil


harus jatuh.

Dalam resesi, ketika P secara khusus jatuh, upah


riil harus naik.

Prediksi ini tak terwujud dalam dunia nyata:

CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 7

The cyclical behavior of the real


wage
Percentage
change
in real wage

1972

1965

1998

3
2

2001

1982

1
0

1991

-1

1990

-2
-3

1974

1984

2004
1979

-4

1980

-5
-3

-2

-1

Percentage change in real GD

The imperfect-information
model
Assumptions:
Dalam pasar semua upah dan harga bersifat
fleksibel.

Setiap produsen memproduksi barang tunggal dan


mengkonsumsi banyak barang.

Setiap produsen mengetahui harga nominal dari


barang yg diproduksinya namun Ia tidak tahu harga
seluruh barang lain dalam pasar.

CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 9

The imperfect-information
model
Penawaran dari setiap barang bergantung pada harga
relatifnya: harga nominal dari barang tersebut dibagi dengan
tingkat harga keseluruhan

Produsen tidak tahu tingkat harga pada saat dia membuat


keputusan produksinya, jadi menggunakan tingkat harga
diharapkan, P e.

andaikan P naik tapi P e tidak.


Produsen berpikir bahwa harga relatifnya telah naik maka

ia akan memproduksi lebih banyak.


Banyak produsen akan berpikir demikian,
Y akan meningkat apabila P meningkat diatas P e.

CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 10

The sticky-price model


Alasan untuk harga kaku:
Harga ditetapkan oleh kontrak jangka panjang
antara perusahaan dan pelanggan

Biaya Menu
Perusahaan tidak ingin merepotkan pelanggan
dengan sering berubahnya harga

Asumsinya:
Perusahaan akan menetapkan harganya sendiri
(yaitu Monopoli).
CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 11

The sticky-price model


Menulis harga yang diinginkan perusahaan sebagai

p P a (Y Y )
dimana a > 0.
Asumsikan ada dua jenis perusahaan:

Perusahaan yang memiliki harga flexibel: perusahaan selalu


menetapkan harga menurut persamaan ini.

Perusahaan yang memiliki harga kaku, harus menetapkan


harga mereka sebelum tahu bagaimana P dan Y akan berubah:

p P a (Y Y )
e

CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 12

The sticky-price model


p P e a (Y e Y e )
Asumsikan bahwa perusahaan harga kaku mengharapkan
output sama dengan tingkat alamiah. Maka,

p P

Untuk menderivasi penawaran agregat, maka pertama


kita harus mendapatkan tingkat harga keseluruhan.

Buatlah s menunjukan fraksi perusahaan dengan


harga kaku, maka dapat ditulis tingkat harga
keseluruhan adalah
CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 13

The sticky-price model


P sP

(1 s )[P a (Y Y )]

Harga ditentukan oleh


perusahaan dengan
harga kaku

Harga ditentukan oleh


perusahaan dengan
harga flexibel

Kurangi (1s )P dari kedua sisi persamaan:


sP s P e (1 s )[a(Y Y )]
Bagilah kedua sisi dengan s untuk mencari tingkat harga keseluruhan :

P P
CHAPTER 13

(1 s ) a

(Y Y )

Aggregate Supply

slide 14

The sticky-price model


P P
Tingginya P e Tingginya P

(1 s ) a

(Y Y )

Jika perusahaan mengharapkan tingkat harga yang tinggi, maka


perusahaan mengharapkan biaya yang tinggi pula.

Tingginya Y Tingginya P
Ketika Income tinggi, permintaan terhadapa barang juga tinggi.
Perusahaan dengan harga flexibel menetapkan harga yang
tinggi, menyebabkan tingkat harga menjadi tinggi.
Semakin besar fraksi perusahaan harga yang fleksibel,
maka akan semakin kecil s dan semakin besar pada efek dari Y
ke P

CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 15

The sticky-price model


P P

(1 s ) a

(Y Y )

Pada akhirnya, menderivasikan persamaan AS terhadap Y:

Y Y (P P e ),
s
where
(1 s )a

CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 16

The sticky-price model


Dalam kontras dengan model Harga-Kaku, model
Harga-Kaku mengimplikasikan upah riil pro-cyclical :
Anggaplah output/income agregat jatuh. Maka,

Perusahaan melihat penurunan permintaan untuk


produk mereka.

Perusahaan dengan Harga-Kaku mengurangi


produksi, sehingga mengurangi permintaan mereka
terhadap tenaga kerja.

Pergeseran ke kiri pada permintaan tenaga kerja


mengakibatkan Upah riil turun.
CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 17

Summary & implications


P

LRAS

Y Y (P P e )

P Pe
P P

SRAS

P Pe

CHAPTER 13

Aggregate Supply

Masing-masing
Masing-masing
dari
dari Tiga
Tiga model
model
penawaran
penawaran
agregat
agregat tersebut
tersebut
mengimplikasika
mengimplikasika
nn hubungan
hubungan
antara
antara kurva
kurva
SRAS
SRAS &
&
persamaan
persamaan
tersebut.
tersebut.

slide 18

Summary & implications


Anggaplah AD positif
mendapat guncangan
sehingga menggeser
tingkat alamiah dan P
pada level yang di
harapkan masyarakat

Persamaan SRAS: Y Y (P P e )

LRAS

SRAS2
SRAS1

P3 P3e

P2

Seiring waktu,
e
e
P

P
e
2
P akan menigkat,
1
1
SRAS bergeser ke atas,
dan output akan
kembali ke tingkat
alamiah
CHAPTER 13

Aggregate Supply

AD2
AD1

Y
Y3 Y1 Y

Y2
slide 19

Inflation, Unemployment,
and the Phillips Curve
Phillips curve menyatakan bahwa tergantung
pada:

Inflasi yang diharapkan, e.


cyclical unemployment:deviasi dari tingkat
aktual pengangguran dari tingkat alamiah

supply shocks, (huruf Yunani nu).


di mana > 0 adalah konstan
eksogen.
CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 20

Deriving the Phillips Curve from


SRAS

(1)

Y Y (P P e )

(2)

P P e (1 ) (Y Y )

(3)

P P e (1 ) (Y Y )

(4)

(P P1) ( P e P1) (1 ) (Y Y )

(5)

e (1 ) (Y Y )

(6)

(1 ) (Y Y ) (u u n )

(7)

e (u u n )

CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 21

The Phillips Curve and SRAS


SRAS:

Phillips curve:

Y Y (P P e )

e (u u n )

SRAS curve:
Output yang berhubungan dengan gerakan
tak terduga dalam tingkat harga.

Phillips curve:
Pengangguran yang terkait dengan gerakan
tak terduga dalam tingkat inflasi
CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 22

Adaptive expectations
Adaptive expectations:

suatu pendekatan yang


mengasumsikan orang membentuk ekspektasi inflasi mereka di
masa depan berdasarkan inflasi baru yang diamati.

Contoh sederhana:
Expected inflation = inflasi tahun lalu yang sebenarnya

e 1

Kemudian, P.C. yang menjadi

1 (u u n )

CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 23

Inflation inertia
1 (u u n )
Dalam bentuk ini, kurva Phillips menunjukkan
bahwa inflasi memiliki kelambanan(Inersia):

Dengan tidak adanya guncangan pasokan atau


pengangguran siklis, inflasi akan terus berlanjut
tanpa batas waktu pada tingkat saat ini.

Inflasi masa lalu mempengaruhi ekspektasi


inflasi saat ini, yang pada gilirannya akan
mempengaruhi upah & harga yang ditetapkan
masyarakat.
CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 24

Two causes of rising & falling


inflation
1 (u u n )

cost-push inflation:
inflasi akibat guncangan penawaran
Guncangan penawaran yang biasanya menaikkan biaya
produksi dan mendorong perusahaan untuk
menaikkan harga, "Mendorong" inflasi naik.

demand-pull inflation:
inflasi akibat guncangan permintaan
Guncangan positif untuk agregat demand menyebabkan
pengangguran jatuh di bawah tingkat alamiah, dimana
"menarik" tingkat inflasi naik.
CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 25

Graphing the Phillips curve


Dalam
Dalam jangka
jangka

pendek,
pendek, pembuat
pembuat
kebijakan
kebijakan
menghadapi
menghadapi
tradeoff
tradeoff antara
antara
dan
dan u.
u.
e

The short-run
Phillips curve

un

CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 26

Shifting the Phillips curve


Orang
Orang
menyesuaikan
menyesuaikan
harapan
harapan mereka
mereka
dari
dari waktu
waktu ke
ke
waktu,
waktu, Jadi
Jadi
tradeoff
tradeoff hanya
hanya
berlaku
berlaku dalam
dalam
jangka
jangka pendek.
pendek.

2e
1e

Misalnya,
Misalnya,
peningkatan
peningkatan di
di ee
menggeser
menggeser PC
PC
jangka
jangka pendek
pendek ke
ke
atas.
atas.
CHAPTER 13

Aggregate Supply

un

slide 27

The sacrifice ratio

Untuk mengurangi inflasi, kebijakan bias


Kontrak Agregat Demand yang menyebabkan
pengangguran naik di atas tingkat alamiah.

sacrifice ratio
dengan persentase GDP riil tahun ini perlu
dihilangkan karena dapat mengurangi inflasi
Sebesar 1 persen.

Perkiraan tipikal rasio adalah 5.


CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 28

The sacrifice ratio


Contoh : untuk menurunkan inflasi dari 6 ke 2 persen,
membutuhkan pengorbanan sebesar 20 persen GDP
setahun:
GDP loss = (inflation reduction) x (sacrifice ratio)
=
4
x
5

Penurunan tingkat inflasi akan mengurangi output sebesar


5% selama 4 tahun.

Biaya penurunan inflasi adalah pengurangan GDP.


Kita juga bisa menggunakan hukum Okun untuk
mengartikan biaya disinflasi kedalam istilah
pengangguran.
CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 29

Ekspektasi Rasional
Model pembentukan ekspektasi:

Ekspektasi adaptif:
orang-orang membentuk ekspektasi tentang inflasi
di masa depan berdasarkan inflasi yang sedang di
amati saat ini.

Ekspektasi Rasional:
orang-orang secara optimal menggunakan seluruh
informasi yang ada, termasuk informasi tentang
nilai tukar mata uang dan kebijakan pemerintah
sekarang, untuk meramalkan masa depan
CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 30

Painless disinflation?
Pendukung ekspektasi rasional percaya
rasio pengorbanan mungkin jauh lebih kecil:

misal u = u n dan = e = 6%,


dan jika the Fed mengumumkan bahwa ia akan
melakukan apapun yang diperlukan untuk mengurangi
inflasi dari 6 ke 2 persen sesegera mungkin

Jika pengumuman tersebut kredibel,


maka e akan jatuh, mungkin dengan penuh 4 poin.

Kemudian , bisa jatuh tanpa peningkatan u.


CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 31

Kalkulasi pengangguran selama


Disinflasi Volcker

1981: = 9.7%
1985: = 3.0%

Total disinflation = 6.7%

year

un

u u n

1982

9.5%

6.0%

3.5%

1983

9.5

6.0

3.5

1984

7.4

6.0

1.4

1985

7.1

6.0

1.1
Total 9.5%

CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 32

Kalkulasi pengangguran selama


Disinflasi Volcker
Berdasarkan slide sebelumnya: inflasi turun sebesar
6.7%,
total pengangguran siklis sebesar 9.5%.

Hukum Okun:
1% pengangguran = 2% perubahan output.

jadi, 9.5% pengangguran siklis = 19.0% GDP tahunan.


Rasio Pengorbanan = (lost GDP)/(total disinflation)
= 19/6.7 = 2.8% dari GDP telah hilang untuk setiap
persen untuk setiap penurunan inflasi.

CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 33

Hipotesis tingkat alamiah


Analisis kami dari biaya inflasi dan fliktuasi
ekonomi pada bab sebelumnya, didasarkan
pada Hipotesis tingkat alamiah:
Fluktuasi dalam permintaan agregat mempengaruhi
output dan kesempatan kerja hanya dalam jangka
pendek.
Dalam jangka panjang, perekonomian kembali ke
tingkat output, kesempatan kerja,
dan pengangguran yang dijelaskan oleh model
klasik (bab. 3-8).
CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 34

An alternative hypothesis:
Hysteresis

Hysteresis: istilah yang digunakan untuk


menjelaskan pengaruh yang nyaris tiada
habisnya dari sejarah terhadap tingkat alamiah.

Guncangan negatif dapat meningkatkan un,


sehingga ekonomi tidak dapat sepenuhnya
pulih.

CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 35

Hysteresis: kenapa
guncangan negatif dapat
meningkatkan tingkat
Para pekerja mungkin kehilangan keahlian yang berharga
pengangguran
alamiah
ketika
menganggur, yang menurunkan
kemampuan
mereka untuk mendapatkan pekerjaan bahkan setelah
resesi berakhir.

Orang-orang yang menjadi pengangguran bisa kehilangan


pengaruhnya terhadap penetapan-upah;jadi, beberapa
orang dalam (pekerja yg dipekerjakan) dapat menawar
upah yang lebih tinggi untuk diri mereka sendiri.
hasil: pengangguran siklis beberapa orang luar
mungkin menjadi pengangguran struktural ketika resesi
berakhir.
CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 36

Ikhtisar
1. Tiga teori penawaran agregat dalam jangka pendek:
Model upah kaku
Informasi tak sempurna
Harga kaku
ketiga teori itu, output meningkat di atas tingkat
alamiah ketika tingkat harga melebihi tingkat harga
yang diharapkan.

CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 37

Ikhtisar
2. Kurva Phillips
Berasal dari kurva SRAS
Inflasi tergantung pada:
Inflasi yang diharapkan
Penyimpangan pengangguran dari tingkat
alamiah
Guncangan penawaran
Para pembuat kebijakan yang mengendalikan
permintaan agregat menghadapi tradeoff jangka
pendek antara inflasi dan pengangguran.
CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 38

Ikhtisar
3. Bagaimana orang-orang membentuk inflasi yang di
harapkan
Ekspektasi adaktif
Berdasarkan observasi inflasi yang saat ini
diamati
memiliki inersia
Ekspektasi rasional
Berdasarkan informasi yang tersedia
Menurunkan inflasi tanpa menyebabkan resesi
CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 39

Ikhtisar
4. Hipotesis tingkat alamiah dan hysteresis
Hipotesis tingkat alamiah
Fluktuasi dalam permintaan agregat hanya
mempunyai dampak jangka pendek terhadap
output dan pengangguran
hysteresis
Menyatakan bahwa permintaan agregat dapat
memiliki efek permanen pada output dan
kesempatan kerja

CHAPTER 13

Aggregate Supply

slide 40

Anda mungkin juga menyukai