PENDAPATAN NASIONAL
1. Faktor Produksi
Faktor produksi (faktors of productions) adalah input yang digunakan untuk
menghasilkan barang atau jasa. Dua faktor produksi yang paling penting adalah modal dan
tenaga kerja. Modal adalah seperangkat sarana yang dipergunakan oleh para pekerja: derek
para pekerja bangunan, kalkulator akuntan, dan komputer PC penulis buku ini. Tenaga kerja
adalah waktu yang dihabiskan orang untuk bekerja. Kita gunakan simbol K untuk
menunjukkan jumlah modal dan simbol L untuk menunjukkan jumlah tenaga kerja.
Kita asumsikan bahwa perekenomian memiliki sejumlah modal tetap dan sejumlah
tenaga kerja tetap. Kita tulis
K = K̄
L = L̅
Garis datar diatas menunjukkan bahwa setiap variabel adalah tetap. Sekarang, untuk
mempermudah analisis, kita asumsikan jumlah modal dan tenaga kerja tetap.
Kita asumsikan juga bahwa faktor-faktor produksi digunakan sepenuhnya
yaitu tidak ada sumber daya yang terbuang. Sekali lagi, di dunia nyata, sebagian dari
angkatan kerja menganggur dan sebagian modal tidak terpakai.
2. Faktor Produksi
Tekonologi informasi yang ada menentukan berapa banyak output/keluaran di
produksi dari jumlah modal dan tenaga kerja tertentu. Para ekonom menggambarkan
teknologi yang ada dengan menggunakan fungsi produksi (production fungtion). Dengan Y
menunjukkan output, maka fungsi produksi adalah.
Y = F (K, L)
Persamaan ini mengatakan bahwa output adalah fungsi dari sejumlah modal dan
tenaga kerja.
Fungsi produksi mencerminkan teknologi yang digunakan untuk mengubah modal
dan tenaga kerja menjadi output. seorang menemukan cara yang lebih baik untuk
memproduksi barang, adalah lebih banyak yang diperoleh dari jumlah modal dan tenaga kerja
sama. Jadi, perubahan teknologi mempengaruhi fungsi produksi.
Banyak fungsi produksi memiliki suatu sifat yang disebut skala hasil konstan(constant
return to scale). Fungsi produksi memiliki skala hasil konstan jika peningkatan dalam
persentase yang sama dalam seluruh faktor-faktor produksi menyebabkan peningkatan output
dalam persentase yang sama. produksi memiliki skala hasil konstan, Maka kita dapatkan 10
persen lebih lebih baik kita meningkatkan Modal dan tenaga kerja sampai 10 persen. secara
matematis, fungsi produksi memiliki skala hasil konstan jika
z Y = F( Z K, Z L)
Untuk setiap angka positif Z . Persamaan ini menyatakan bahwa jika kita mengalikan
jumlah modal jumlah tenaga kerja. dengan angkat Z , dikalikan dikalikan dengan Z . pada
bagian berikutnya kita lihat bahwa asumsi kalah hasil konstan memiliki implikasi penting
pada distribusi pendapatan dari produksi.
Sebagai contoh dari produksi, perhati pabrik roti. Dapur dan peralatannya
adalahmodal pabrik roti itu, para pekerja yang dipekerjakan untuk membuat roti adalah
tenaga kerjanya, dan roti adalah outputnya. Fungsi produksi pabrik roti kan bahwa jumlah
roti yang diproduksi bergantung pada jumlah peralatan dan jumlah pekerja. jika fungsi
produksi memiliki skala hasil konstan, maka melipatduakan jumlah peralatan dan jumlah
pekerjamakan melipatduakan jumlah roti yang diproduksi.
1. Konsumsi
Seluruh bentuk konsumsi bersama-sama membentuk duapertiga dari GDP. Rumah
tangga menerimah pendapatan dari tenaga kerja dan modal yang mereka miliki, membayar
pajak kepada pemerintah, dan kemudian memutuskan berapa banyak dari pendapatan setelah
pajak digunakan untuk konsumsi dan berapa banyak ditabung. Pendapatan yang diterimah
rumah tangga sama dengan output perekonomian Y. Pemerintah kemudian menerik pajak
dari rumah tangga sejumlah T. Pendapatan setelah pajak didefinisiskan , Y-T sebagai
pendapatandisposable atau pendapatan yang bisa dibelanjakan. Rumah tangga membagi
pendapatan disposabelnya di antara konsumsi dan tabungan.
Diasumsikan tingkat konsumsi bergantung secara langsung pada tingkat disposable
income. Semakin tinggi disposable income, semakin besar konsumsi. Jadi,
C = C (Y - T)
Persamaan ini menyatakan bahwa konsumsi adalah fungsi dari disposable income.
Hubungan antara konsumsi dan disposable income disebut fungsi konsumsi.
Kecenderungan mengonsumsi marginal (MPC) adalah jumlah perubahan konsumsi
ketika pendapatan disposable meningkat sampai satu dolar. Nilai MPC berkisar diantara nol
dan satu : kenaiakan pendapatnsabesar satu dolar akan meningkatkan konsumsi, tetapi
peningkatannya akan kurang dari satu dolar. Jadi, jika rumah tangga memperoleh pendapatan
tambahan sebesar satu dolar, mereka akan menabung sebagian dari pendapatan tambahan itu.
Misalnya, jika MPC adalah 0,7 maka rumah tangga mengeluarkan 70 sen dari setiap dolar
tambahan pendapatan disposable untuk barang dan jasa serta menabung 30 sen.
Gambar dibawah memperlihatkan fungsi konsumsi. Kemiringan fungsi konsumsi
menunjukkan berapa banyak konsumsi meningkat ketika pendapatan disposable meningkat
sebesar satu dolar sehingga kemiringan fungsi konsumsi adalah MPC.
2. Investasi
Perusahaan membeli barang-barang investasi untuk menambah persediaan modal dan
mengganti modal yang ada setelah habis terpakai. Rumah tangga membeli rumah baru, yang
juga menjadi bagian dari investasi.
Jumlah barang-barang modal yang diminta bergantung pada tingkat bunga yang
mengukur biaya dari dana yang digunakan untuk membiayai investasi. Agar proyek investasi
menguntungkan, hasilnya harus melebihi biayanya. Jika suku bunga meningkat, lebih sedikit
proyek investasi yang menguntungkan, dan jumlah barang-barang investasi yang diminta
akan turun.
Ketika mempelajari peran tingkat suku bunga dalam perekonomian, para ekonom
membedakan antara tingkat suku bunga nominal dengan tingkat suku bunga riil. Perbedaan
ini adalah relevan ketika seluruh tingkat harga berubah. Tingkat bunga nominal adalah
tingkat bunga yang bisa dilaporkan itulah tingkat bunga yang dibayar investor untuk
meminjam uang. Tingkat bunga riil adalah tingkat bunga nominal yang dikoreksi untuk
menghilangkan pengaruh inflasi. Persamaan yang mengaitkan investasi I pada tingkat bunga
riil r.
I = I (r)
3. Pembelian Pemerintah
Pembelian pemerintah atau belanja pemerintah adalah komponen ketiga dari permintaan
terhadap barang dan jasa. Salah satu jenis pengeluaran pemerintah adalah pembayaran
transfer kepada rumah tangga, seperti tunjangan kesejahteraan untuk orang orang miskin dan
pembayaran jaminan sosial untuk kaum lansia.pembayaran transfer tidak termasuk kedalam
variabel G.
Pembayaran transfer memengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa secara langsung.
Pembayaran transfer adalah lawan dari pajak : pembayaran transfer meningkatkan disposable
income rumah tangga, sedangkan pajak mengurangi disposable income. Jadi, peningkatan
pembayaran transfer didanai oleh peningkatan pajak sehingga disposable income tidak
berubah.
Jika pemerintah membeli pajak dikurangi transfer, maka G = T, dan pemerintah memiliki
anggaran yang berimbang. Jika G melebihi T, pemerintah mengalami defisit anggaran, yang
didanai dengan menerbitkan surat utang pemerintah, yaitu dengan meminjam dari pasar
keuangan. Jika G kurang dari T, pemerintah mengalamisurplus anggran, yang bisa digunakan
untuk melunasi utang-utangnya.
D. Apa yang Membuat Permintaan dan Penawaran terhadap Barang dan Jasa ke
dalam Ekuilibrium?
1. Ekuilibrium di Pasar Barang dan Jasa :
Penawaran dan Permintaan terhadap Output Perekonomian
Persamaan tentang permintaan akan barang dan jasa adalah sebagai berikut.
Y=C+I+G
C = C (Y – T)
I = I (r)
G=Ḡ
T=T
Permintaan terhadap output perekonomian berasal dari konsumsi, investasi, dan
pembelian pemerintah. Konsumsi bergantung pada disposable income; investasi bergantung
pada tingkat bunga riil; serta pembelian pemerintah dan pajak adalah variabel eksogen yang
ditetapkan oleh para pembuat kebijakan fiskal.
Faktor-faktor [roduksi dan fungsi produksi menentukan jumlah output yang ditawarkan
ke dalam perekonomian :
Y = F (F, K)
=Ῡ
Sekarang gabungkan persamaan yang menjelaskan penawaran dan permintaan terhadap
output. Jika mengganti fungsi konsumsi dan fungsi investasi menjadi identitas pendapatan
nasional, maka didapat
Y = C(Y-T) + I(r) + G
Karena variabel G dan T ditetapkan oleh kebijakan, dan tingkat output Y ditetapkan
oleh faktor-faktor produksi dan fungsi produksi maka ditulis
Ῡ = C(Ῡ - T ) + I(r) + Ḡ
Persamaan ini menyatakan bahwa penawaran output sama dengan permintaannya, yang
merupakan jumlah konsumsi, investasi, dan pembelian pemerintah.
Tingkat bunga r adalah satu satunya variabel yang tidak ditentukan dalam persamaan
terakhir. Ini karena tingkat bunga masih memainkan peran penting, tingkat harus disesuaikan
untuk menjamin bahwa permintaan terhadap barang dan jasa sama dengan penawarannya.
Semakin besar tingkat bunga, semakin rendah tingkat investasinya dan karena nya semakin
rendah permintaan terhadap barang dan jasa, C + I + G. Jika tingkat bunga terlalu tinggi,
investasi terlalu rendah dan permintaan terhadap output akan lebih rendah dari
penawarannya. Jika tingkat bunga terlalu rendah, investasi terlalu tinggi, dan permintaan akan
melebihi penawarannya. Pada tingkat bunga ekuilibrium,permintaan untuk barang dan jasa
sama dengan penawaran.
C. Pertumbuhan Populasi
1. Kondisi Mapan untuk Pertumbuhan Populasi
Pertumbuhan populasi adalah salah satu alasan mengapa persediaan modal per pekerja
mengecil. Agar perekonomian berada pada kondisi mapan, investasi harus mengimbangi
pengaruh depresiasi dan pertumbuhan populasi.
B. Pertumbuhan empiris:
1.Pertumbuhan yang seimbang
Model Solow steady state pameran pertumbuhan yang seimbang - Banyak variabel tumbuh
pada tingkat yang sama.Model Solow memprediksi Y/L dan K/L tumbuh pada tingkat yang
sama (g), Sehingga K/Y harus konstan.Hal ini berlaku di dunia nyata.Model Solow
memprediksi upah riil tumbuh pada tingkat yang sama seperti Y/L, Sementara harga sewa riil
adalah konstan.Hal ini juga berlaku di dunia nyata.
2. Konvergensi
Model Solow memprediksi bahwa, hal-hal lain yang sama, negara-negara "miskin"
(dengan rendah Y/L dan K/L) Harus tumbuh lebih cepat dari "kaya" yang.Jika benar, maka
kesenjangan pendapatan antara negara-negara kaya & miskin akan menyusut dari waktu ke
waktu, menyebabkan standar hidup untuk "berkumpul."Dalam dunia nyata, banyak negara
miskin TIDAK tumbuh lebih cepat dari yang kaya. Apakah ini berarti model Solow gagal?
Model Solow memprediksi bahwa, hal-hal lain yang sama, negara-negara "miskin" (dengan
rendah Y/L dan K/L) Harus tumbuh lebih cepat dari "kaya" yang.Tidak, karena "hal-hal lain"
yang tidak sama.Dalam sampel dari negara-negara dengan tabungan & pop yang sama.
tingkat pertumbuhan, kesenjangan pendapatan menyusut sekitar 2% per tahun.Dalam sampel
yang lebih besar, setelah mengontrol perbedaan dalam tabungan, pop. pertumbuhan, dan
modal manusia, pendapatan berkumpul sekitar 2% per tahun. Apa model Solow benar-benar
memprediksi adalah konvergensi bersyarat - Negara berkumpul untuk negara stabil mereka
sendiri, yang ditentukan oleh tabungan, pertumbuhan penduduk, dan pendidikan.Prediksi ini
menjadi kenyataan di dunia nyata.
Perbedaan pendapatan per kapita antara negara-negara dapat disebabkan oleh perbedaan
1. modal - fisik atau manusia - per pekerja
2. efisiensi produksi (ketinggian fungsi produksi)Studi:kedua faktor yang penting.dua faktor
yang berkorelasi: negara dengan modal fisik atau manusia yang lebih tinggi per pekerja juga
cenderung memiliki efisiensi produksi yang lebih tinggi.
BAB IX
PENGANTAR FLUKTASI EKONOMI
A. Fakta tentang siklus bisnis
1. GDP dan komponennya
GDP adalah tempat pertama untuk mulai ketika menganalisis siklus bisnis, karena
merupakan ukuran terbesar dari kondisi perekonomian. Biro Penelitian Ekonomi
Nasional (NBER) adalah penentu resmi (di AS) apakah perekonomian mengalami
resesi. Resesi biasa didefinisikan oleh suatu periode di mana ada dua penurunan
berturutan pada GDP riil. Dalam resesi, baik konsumsi dan investasi menurun; namun,
investasi (perlengkapan bisnis, konstruksi, perumahan baru dan inventaris) bahkan
lebih riskan terhadap penurunan.
C. permintaan agregat
1. persamaan kuantitas sebagai permintaan agregat
Permintaan Agregat (Aggregate demand, AD) adalah hubungan antara jumlah output
diminta dan tingkat harga agregat. Ini menyatakan jumlah barang dan jasa yang orang ingin
beli pada tiap tingkat harga tertentu. Ingat Teori Kuantitas Uang (MV=PY), di mana M
adalah jumlah uang beredar, V adalah perputaran uang, P adalah tingkat harga, dan Y adalah
jumlah output. Tidak realistis, namun asumsi yang memudahkan yaitu perputaran uang
adalah konstan. Juga, ketika memahami persamaan ini, ingat persamaan kuantitas dapat
ditulis ulang dalam istilah penawaran dan permintaan untuk keseimbangan uang riil : M/P =
(M/P)d = kY, di mana k = 1/V adalah parameter penentu berapa banyak uang orang ingin
pegang untuk tiap dolar pendapatan. Persamaan ini menyatakan bahwa penawaran
keseimbangan uang M/P sama dengan permintaan dan bahwa permintaan adalah proporsional
terhadap output. Asumsi perputaran konstan sebanding dengan asumsi permintaan konstan
akan keseimbangan uang riil per unit output.
4. penawaran agregat
A. kurva penawaran vertikal
Penawaran Agregat (Aggregate Supply, AS) adalah hubungan antara jumlah barang dan
jasa yang ditawarkan dan tingkat harga. Karena perusahaan yang menawarkan barang dan
jasa memiliki harga fleksibel dalam jangka panjang tapi harga kaku dalam jangka pendek,
hubungan-hubungan pada penawaran agregat bergantung pada horizon waktu. Ada dua kurva
penawaran agregat berbeda : kurva penawaran agregat jangka-panjang (long-run aggregate
supply curve, LRAS) dan kurva penawaran agregat jangka-pendek (short-run aggregate
supply curve, SRAS). Kita juga harus mendiskusikan bagaimana perekonomian membuat
transisi dari jangka pendek ke jangka panjang. Tapi, pertama-tama, kita buat kurva
penawaran jangka-panjang (LRAS).
Karena model klasik menggambarkan bagaimana perekonomian berjalan dalam jangka
panjang, kita dapat mengambil kurva penawaran agregat jangka-panjang dari model klasik.
Ingat jumlah output yang diproduksi bergantung pada jumlah tertentu dari modal dan tenaga
kerja dan teknologi yang tersedia. Untuk ini, kita tulis
Y = F(K, L) = Y
Menurut model klasik, output tidak bergantung pada tingkat harga. Mari kita pikirkan
tentang anggapan proses kliring pasar ini dalam pasar tenaga kerja, komponen “L” dari fungsi
produksi.
Kurva vertikal menyatakan bahwa perubahan tingkat harga tidak akan berdampak lama
pada kesempatan kerja penuh. Kurva vertikal menyatakan bahwa perubahan tingkat harga
tidak akan berdampak lama pada kesempatan kerja penuh. Mekanisme yang baru kita telaah
akan membantu kita membentuk kurva penawaran jangka panjang kita.
Y=F (K, L)
Penurunan jumlah uang beredar menggeser kurva permintaan agregat ke bawah dari AD
ke AD'. Karena kurva AS vertikal dalam jangka panjang, penurunan AD mempengaruhi
tingkat harga, tapi tidak tingkat output. Penurunan jumlah uang beredar menggeser kurva
permintaan agregat ke bawah dari AD ke AD'. Karena kurva AS vertikal dalam jangka
panjang, penurunan AD mempengaruhi tingkat harga, tapi tidak tingkat output. Kurva
penawaran agregat-vertikal memenuhi dikotomi klasik, karena menunjukkan tingkat output
tak tergantung jumlah uang beredar. Tingkat output jangka-panjang ini, Y, disebut
kesempatan kerja penuh (full-employment) atau tingkat output alami (natural). Ini adalah
tingkat output di mana sumber-sumber daya perekonomian dikaryakan sepenuhnya, atau
lebih realistis, di mana pengangguran berada pada tingkat wajarnya.
Ingat kurva LRAS vertikal mengasumsikan perubahan tingkat harga tak berdampak lama
pada Y (karena proses kliring-pasar)--yang jadi model untuk memeriksa jangka panjang. Tapi
kita butuh teori untuk jangka pendek, didefinisikan sebagai interval waktu di mana pasar
tidak sepenuhnya bergerak ke arah keseimbangan.
Y = F (K,L)
Pendekatan sederhana, tapi berguna yaitu asumsi kekakuan harga jangka-pendek berarti
kurva penawaran agregat adalah datar. Seiring AD bergeser ke AD′ kita bergerak pada arah
barat-timur ke titik B pada kurva penawaran agregat jangka pendek (SRAS). Maka, dalam
jangkan panjang, kita bergerak dari B ke C (bergerak ke atas sepanjang AD′).
E. kebijakan stabilitas
1. guncangan pada permintaan agregat
Perekonomian mulai dalam ekuilibrium jangka-panjang di titik A. Kenaikan permintaan
agregat, akibat peningkatan perputaran uang, menggerakkan perekonomian dari titik A ke
titik B, di mana output di atas tingkat alaminya. Seiring harga naik, output berangsur-angsur
kembali ke tingkat alaminya, dan perekonomian bergerak dari titik B ke titik C.