Disusun Oleh
Kelompok 1 Kelas A:
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang
berjudul “KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA” dengan baik. Adapun
makalah ini kami buat guna memenuhi penyelesaian tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa
Indonesia. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para
pembaca secara umum dan menjadi pertimbangan agar mampu memberikan yang lebih baik
lagi bagi penulis secara khusus.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, kami tentu tidak dapat
menyelesaikan sendiri tanpa bantuan dari pihak lain terlebih lagi situasi pandemi seperti
sekarang ini. Dalam pembuatan makalah ini banyak dibantu dari buku elektronik sebagai
referensi. Kami juga berterima kasih kepada Dosen Pengampu Ibu Diah Eka Sari, S.Pd.,M.Pd
yang telah memberi tugas ini sebagai bahan pembelajaran untuk kami dan melatih kami
untuk berpikir kritis. Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati kami meminta maaf dan kami sangat
mengharapkan masukan dan kritikan yang membangun agar mampu menghasilkan makalah
yang lebih baik lagi.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan selamat membaca, semoga materi yang
ada dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... ….i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................................... ..…1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... ..…1
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................................... ..…1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia…………………………….……………2
2.2 Bahasa Indonesia Baku……………………………………………………………..5
2.3 Kerangka Konseptual, visi,dan tujuan……………………………………………..6
2.4 Kompetensi dan Desain Pembelajaran………………………………………………7
2.5 Pembelajaran Berbasis Teks………………………………………………………..10
BAB III PENUTUP
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
a) Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia;
b) Untukmengetahui bahasa indonesia yang baku;
c) Untuk mengetahui kerangka konseptual,visi dan tujuan;
d) Untuk mengetahui kompetisi dan desain pembelajaran;
e) Untuk mengetahui prinsip pembelajaran berbasis teks.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Dengan adanya Bahasa Indonesia, kita dapat menggunakannya sebagai alat komunikasi
dalam berinteraksi/berkomunikasi dengan masyarakat-masyarakat di daerah (sebagai bahasa
penghubung antar warga, daerah, dan budaya).
3. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat yang memungkinkan penyatuan berbagai
suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing
kedalam kesatuan kebangsaan Indonesia.
Dengan Bahasa Indonesia memungkinkan berbagai suku bangsa mencapai keserasian
hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas kesukuan dan
kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang
bersangkutan.
3
sebaiknya buku-buku yang digunakan juga menggunakan Bahasa Indonesia sehingga
membantu pelajar dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia.
c) Bahasa resmi dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah.
Bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antar badan pemerintah dan
penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya
diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa.
Tujuan penyeragaman dan peningkatan mutu tersebut agar isi atau pesan yang
disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.
d) Bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan
serta teknologi modern.
Sebagai fungsi pengembangan kebudayaan, ilmu, dan teknologi, Bahasa
Indonesia sangat terasa sekali manfaatnya.Karena Bahasa Indonesia digunakan dalam
penyebarannya di negara kita. Misalkan seorang pengajar tari Bali tidak mungkin
mengajarkan tari Bali kepada orang Jawa, Aceh, ataupun orang suku lain
menggunakan bahasa Bali. Karena mereka belum tentu mengerti bahasa Bali.Oleh
karena itu digunakan Bahasa Indonesia untuk menjebatani hal tersebut. Sehingga
informasi yang berisi ilmu, kebudayaan, ataupun teknologi bisa dimengerti oleh orang
lain. Hal ini juga berlaku dalam penyebaran ilmu modern.
c) Bahasa Daerah
Bahasa daerah adalah bahasa – bahasa suku bangsa di Indonesia.Bahasa ini jumlahnya
sangat banyak dan digunakan menyebar di seluruh di Indonesia.Bahasa daerah berfungsi
sebagai lambang kebanggaan dan lambang identitas daerah, alat perhubungan di dalam
keluarga dan masyarakat daerah, dan sarana pendukung budaya daerah dan bahasa Indonesia.
Dalam hubungannya dengan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah merupakan pendukung
bahasa Indonesia, merupakan bahasa pengantar pada tingkat permulaan di sekitar Sekolah
Dasar di daerah tertentu untuk memperlancar proses pengejaran, selain merupakan sumber
kebahasaan untuk memperkaya bahasa Indonesia.
d. Bahasa Asing
Bahasa asing diberi batasan sebagai bahasa – bahasa di Indonesia selain bahasa
Indonesia dan bahasa daerah. Bahasa asing mempunyai fungsi sebagai alat perhubungan
antarbangsa dan sarana pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk
pembangunan nasional. Sehubungan dengan fungsinya sebagai akses untuk memanfaatkan
4
ilmu pengetahuan dan teknologi modern, bahasa asing sesungguhnya hanya melengkapi
fungsi bahasa Indonesia yang juga dikembangkan agar menjadi sarana serupa.
5
2. 3 Kerangka Konseptual, Visi, dan Tujuan
Konsep nasionalisme Indonesia dibangun oleh para pendiri Negara atas dasar atau
fondasi bahasa, bukan fondasi rasa tau agama.Tidak ada satu pun yang dijadikan landasan
berdirinya Negara bangsa Indonesia.Meskipun, demikian, landasan agama terdapat pada diri
setiap warga Negara. Konsep kebangsaan Indonesia pun tidak direpresentasi oleh salah satu
diantara ratusan ras yang ada di Indonesia, tetapi konsep kesukuan berada dalam diri individu
masing – masing di kelompok masyarakatnya. Penyelenggaraan mata kuliah Bahasa
Indonesia di perguruan tinggi mengupayakan peningkatan penghayatan akademik agar
mampu menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan hilangnya fungsi
bahasa Indonesia di masyarakat.
Implementasi pembelajaran bahasa Indonesia secara khusus bertujuan untuk
menciptakan sivitas akademik yang terampil memproduksi dan menggunakan teks sesuai
dengan tujuan dan fungsi tujuan sosialnya. Dalam pembelajaran bahasa berbasis teks, bahasa
Indonesia diajarkan bukan sekedar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang
berfungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri penggunaannya pada konteks sosial budaya
akademik. Oleh karena itu, teks dipandang sebagai satuan bahasa yang bermakna secara
kontekstual, dan materi ajar bahasa Indonesia disajikan dengan prinsip pembelajaran berbasis
teks. Sehubungan, dengan prinsip – prinsip pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks
tersebut, secara konseptual perlu dirumuskan bahwa di dalam teks terdapat struktur tersendiri
yang satu sama lain berbeda. Sementara itu, di dalam struktur teks tergambar dan struktur
berpikir. Dengan demikian, makin banyak jenis teks dalam bentuk genre makro yang dikuasai
oleh sivitas akademik, makin banyak pula struktur berpikir yang dapat mereka gunakan
dalam kehidupan sosial dan akademiknya di masyarakat, baik di tingkat nasional maupun
global. Hanya dengan cara itu, sivitas akademik kemudian dapat mengonstruksi ilmu
pengetahuanya melalui kemampuan mengobservasi, mempertanyakan, mengasosiasikan,
menganalisa, dan menyajikan hasil analisa secara saintifik.
Itulah sebabnya, pembelajaran bahasa Indonesia, tidak bertujuan sekedar
mengantarkan mahasiswa untuk mencapai nilai tertinggi, tetapi juga diharapkan dapat
menjadi wahana untuk:
1) Menumbuhkan sikap mental sivitas akademik yang mampu mengapresiasi nilai – nilai
bahasa Indonesia sebagai symbol kedaulatan bangsa dan Negara.
2) Memberikan pemahaman dan penghayatan atas keberadaan bahasa Indonesia sebagai
bahasa pemersatu bangsa dan bahasa ipteks
6
3) Menyiapkan sivitas akademik agar mampu menganalisis permasalahan dan mencari
solusi terhadap persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara melalui
pembuatan dan penggunaan teks
4) Mengembangkan keterampilan berkomunikasi secara akademik baik dalam bentuk
bahasa Indonesia lisan maupun tulis demi pengembangan ipteks dalam tatanan dunia
global.
7
5) Kompetensi Inti 1, 2, 3 dan 4 secara bersama-sama merupakan entitas capaian
pemeblajaran dalam konteks utuh proses psikologis pedagogis/andragogis sebagai
suatu proses pencapaian/perwujudan tujuan pendidikan Nasional.
6) Dalam konteks materi kuliah Bahasa Indonesia, Kompetensi Dasar dijabarkan secara
utuh, koheren, dan konsisten berdasarkan pada kerangka Kompetensi Inti 1, 2, 3, dan
4 yang kemudian dikembangkan dalam mata kuliah.
7) Kompetensi Dasar 1.1 sampai 1.3 berfungsi untuk membangun sikap spiritual sivitas
akademik terhadap keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa.
8) Kompetensi Dasar 2.1 sampai dengan 2.4 berfungsi untuk membangun sikap sosial
dengan cara menunjukkan perilaku jujur, responsif, santun, tanggung jawab, peduli,
disiplin, dan toleran atas keberagaman dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk
menyampaikan teks akademik.
9) Kompetensi Dasar 3.1 sampai 3.4 bertujuan untuk memberikan wawasan dan
pengetahuan berbahasa Indonesia kepada sivitas akademik agar mereka mampu
memahami struktur dan kaidah, membandingkan satu teks dengan teks lainnya,
menganalisis, dan mengevaluasi teks-teks akademik.
10) Kompetensi Dasar 4.1 sampai dengan 4.7 bertujuan untuk memberikan peningkatan
keterampilan berpikir kritis untuk berbahasa Indonesia sesuai dengan norma bagi
sivitas akademik agar mampu mengabstraksi,mengonsepkan, mengadaptasi,
memproduksi, menyunting, mengombinasikan, dan mengaktualisasikan teks-teks
akademik. Kompetensi berbahasa Indonesia seperti diperoleh melalui penerapan
pendekatan saintifik.
Pembelajaran bahasa Indonesia di perguruan tinggi merupakan proses pembentukan
miniatur kehidupan bahasa negara di masyarakat. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia ini,
kampus menjadi arena utama dalam pengembangan bahasa Indonesia sebagai identitas negara
dan ekspresi diri bangsa yang lebih bermartabat. Oleh karena itu, partisipasi aktif sivitas
akademik diperlukan untuk menyusun strategi pengembangan metode pembelajaran bahasa
Indonesia. Pendekatan pembelajaran aktif mendorong mahasiswa lebih banyak melakukan
eksplorasi daripada hanya pasif menerima informasi pengetahuan dari pengajar.
Keunggulan pembelajaran aktif tersebut ialah bahwa mahasiswa tidak hanya
memperoleh kemampuan dan pengetahuan berbahasa Indonesia, tetapi juga berkesempatan
mengembangkan sikap baik spiritual maupun sosial untuk bertindak positif terhadap bahasa
8
Indonesia. Proses pembelajaran aktif itu terdapat dalam implementasi pendekatan teks
dengan tahapan; pembangunan konteks dan pemodelan teks, kerja sama membangun teks,
serta kerja mandiri membangun teks. Proses pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks di
perguruan tinggi ini diwujudkan sebagai aktivitas belajar dalam bentuk pembelajaran genre
makro.
Proses pembelajaran aktif dapat dilakukan dengan menerapkan berbagai metode
belajar, antara lain sebagai berikut :
1) Pembelajaran Tematik
Metode ini bertujuan untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, sikap
pembelajaran, nilai, dan pemikiran yang kreatif dalam menggunakan teks tertentu
(tematik) untuk membangun sebuah konteks baru.
2) Pembelajaran Berbasis Saintifik
Metode ini mengutamakan kaidah-kaidah ilmiah, objektif, terukur, dan
sistematis dalam melakukan pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dn
penjelasan tentang suatu teks.
3) Pembelajaran Berbasis Proyek
Merupakan pembelajaran yang berorientai proses, relatif berjangka waktu, dan
berfokus pada masalah tertentu. Metode ini mengedepankan kolaborasi dalam
kelompok yang heterogen untuk merancang proyek tertentu.
4) Pembelajaran Berbasis Masalah
Metode ini disodorkan pada suatu masalah, yang kemudian melalui pemecahan
masalah tersebut yang berasosiasi dengan pembelajaran kontekstual untuk
memperoleh keterampilan baru.
5) Pembelajaran Kolaborati
Metode yang di dalam prosesnya, sivitas akademik, baik yang berasal dari
disiplin ilmu yang sama maupun disipin ilmu yang berbeda, bekerjasama
mengeksplorasi sebuah pertanyaan spesifik atau merancang proyek bersama.
6) Pembelajaran Berbasis Teks
Metode pembelajaran berbasis genre makro ini mengandung makna bahwa teks
beserta unsur-unsur di dalamnya menjadi bahan pembelajaran. Mahasiswa tidak
hanya mempelajari isi dan kaidah teks, tetapi juga mempelajari nilai-nilai sosial.
Hasil pembelajaran diukur dengan lima cara, yaitu penilaian otentik portopolio,
penilian diri, dan teks pencapaian hasil belajar. Selain diukur dengan pencapaian mahasiswa
untuk memproduksi teks-teks dalam genre makro sebagaimana disajikan dari BAB I sampai
9
dengan BAB V, kemahiran berbahasa mahasiswa secara umum akan diuji dengan
menggunakan teks baku UKBI (Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia).
10
c. Prinsip-prinsip Pembelajaran berbasis Teks
Pada pengajaran dan pembelajaran berbasis teks, terdapat empat tahap yang
harus ditempuh (Rose & Martin, 2012), yaitu :
1. Tahap pembangunan konteks
2. Tahap pemodelan teks
3. Tahap pembuatan teks secara bersama-sama
4. Tahap pembuatan teks secara mandiri
Keempat tahap itu berlangsung secara siklus (bertahap). Dosen memulai kegiatan
belajar mengajar dari tahap manapun, meskipun sebelumnya ditempuh secara urut. Apabila
mengalami kesulitan pada tahap tertentu, misalnya pembuatan teks bersama-sama, dosen
boleh mengarahkan mahasiswa untuk kembali pada tahap pemodelan. Pada tahap ini,
mahasiswa diharapkan mampu mengaktualisasikan diri dengan menggunakan teks sesuai
dengan jenis dan ciri-ciri seprti yang ditunjukkan pada model tanpa bantuan dari pihak
manapun.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahasa tentunya memiliki peran dan fungsi yang sangat penting untuk melakukan
komunikasi dengan orang lain. Sama halnya dengan bahasa Indonesia.Bahasa Indonesia
adalah bahasa yang digunakan sebagai pemersatu bangsa Indonesia.Hal ini merupakan suatu
terobosan yang sangat besar yang dilakukan oleh persatuan pemuda-pemuda Indonesia.
Mereka menjadikan bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional bangsa Indonesia.Kita tahu
bahwa saat itu, sebelum tercetusnya Sumpah Pemuda, bahasa melayu dipakai sebagai lingua
franca di seluruh kawasan tanah air kita. Hal itu sudah terjadi berabad-abad sebelumnya.
Dengan adanya kondisi semacam itu, masyarakat kita sama sekali tidak merasa bahwa bahasa
daerahnya disaingi. Sebalikanya, mereka telah menyadari bahwa bahasa daerahnya tidak
mungkin dapat dipakai sebagai alat perhubungan antar suku, sebab yang diajak komunikasi
juga mempunyai bahasa daerah tersendiri. Konsep nasionalisme Indonesia dibangun oleh
para pendiri Negara atas dasar atau fondasi bahasa, bukan fondasi rasa tau agama.Tidak ada
satu pun yang dijadikan landasan berdirinya Negara bangsa Indonesia.Meskipun, demikian,
landasan agama terdapat pada diri setiap warga Negara. Konsep kebangsaan Indonesia pun
tidak direpresentasi oleh salah satu diantara ratusan ras yang ada di Indonesia, tetapi konsep
kesukuan berada dalam diri individu masing – masing di kelompok masyarakatnya.
Penyelenggaraan mata kuliah Bahasa Indonesia di perguruan tinggi mengupayakan
peningkatan penghayatan akademik agar mampu menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas permasalahan hilangnya fungsi bahasa Indonesia di masyarakat.
3.2 Saran
Diharapkan dan disarankan kepada pembaca untuk menjadikan makalah ini sebagai
bahan referensi karena di dalam makalah ini sudah terpapar secara lengkap mengenai fungsi
dan kedudukan bahasa Indonesia.
12
DAFTAR PUSTAKA
13