Produk domestik bruto (GDP) ialah nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang
diproduksikan oleh faktor produksi milik warga negara dan warga negara asing atau biasa diartikan
bahwa nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan di dalam negara tersebut dalam satu
tahun tertentu. GDP merupakan variabel makroekonomi yang paling penting. Untuk menghargai
pentingnya GDP, orang hanya perlu melihat sekilas data internasional: dibandingkan dengan negara
lain yang lebih miskin.
Untuk memulai pembahasan tentang dari mana dan ke mana GDP berasal, maka aliran
sirkuler uang melalui perekonomian. (Gambar 1).
Sumber: Tamoclass
1
Faktor yang Menentukan Produksi Barang dan Jasa Total
a. Faktor Produksi
Faktor produksi adalah input yang digunakan untuk memproduksi suatu barang dan jasa. Input
tersebut meliputi modal dan tenaga kerja. Kita gunakan symbol K untuk modal dan L untuk tenaga
kerja.
K = K’
b. Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah fungsi yang menentukan output dari perusahaan untuk semua kombinasi
masukan. Para ekonom menggambarkan teknologi yang ada dengan menggunakan fungsi produksi.
Dengan Y menujukkan output, maka fungsi produksi adalah
Y = F(K,L)
Persamaan ini menyatakan bahwa output adalah fungsi dari sejumlah modal dan tenaga kerja.
Fungsi produksi mencerminkan teknologi yang digunakan untuk mengubah modal dan tenaga kerja
menjadi output.
Banyak fungsi produksi memiliki sifat yang disebut skala hasil konstan jika peningkatan
presentase faktor produksi menyebabkan peningkatan output dalam presentase yang sama. Secara
sistematis ditulis
zY = F ( zK , zL)
Y = ( F’ , K’ )
Karena kita mengasumsikan bahwa penawaran modal serta tenaga kerja serta teknologi adalah
tetap, maka output juga tetap.
2
distribusi pendapatan, kita harus mengkaji permintaan untuk faktor-faktor produksi, karena
perminataan faktor produksi muncul dari ribuan perusahaan yang menggunakan modal dan tenaga
kerja.
3
(marginal product of capital,MPK) adalah jumlah output tambahan yang diperoleh perusahaan dari
unit modal tambahan, dengan mempertahankan jumlah tenaga kerja tetap konstan.
MPK = F (K + 1) - F(K,L)
Jadi, produk marjinal modal adalah perbedaan antara jumlah output yang di produksi dengan K +
1 unit modal dan yang di produksi hanya dengan K unit modal
Harga sewa modal riil (rent rental price of capital) adalah harga sewa dalam unit barang, bukan
dalam mata uang.
Untuk menyimpulkannya, perusahaan kompetitif yang memaksimalkan laba-laba mengikuti
kaidah sederhana tentang berapa banyak tenaga kerja dan modal yang perlu digunakan. Perusahaan
meminta setiap faktor produksi sampai produk marginal faktor tersebut sama dengan harga faktor
lainnya.
4
MPK = a Y / K
Y/L disebut produktivitas tenaga kerja rata-rata dan Y/K disebut produktivitas modal rata-rata. Jika
fungsi produksi adalah Cobb Douglas, maka produktivitas marjinal sebuah faktor proporsional
terhadap produktivitas rata-ratanya.
Teori dan sejarah menunjukkan adanya kaitan yang erat antara produktivitas tenaga kerja dan upah
riil.
Untuk melihat apa saja yang menentukan permintaan terhadap barang dan jasa kita
mengidentifikasi empat komponen GDP berikut:
Konsumsi (C)
Investasi (I)
Pembelian Pemerintah (G)
Ekspor Neto (NX)
Y = C+I+G
C = C(Y-T)
Persamaan ini menyatakan bahwa konsumsi adalah fungsi dari pendapatan disposabel.
Hubungan antara konsumsi dan pendapatan disposabel disebut fungsi konsumsi.
Kecenderungan mengkonsumsi marjinal (marginal propensity to consume, MPC)
adalah jumlah perubahan konsumsi ketika pendapatan disposabel meningkat sampai satu
dolar. Nilai MPC berkisar diantara nol sampai satu.
5
Konsumsi, C
Fungsi Konsumsi
MPC
1
2. Investasi
Perusahaan dan rumah tangga membeli barang-barang investasi. Jumlah barang-
barang modal yang diminta bergantung pada tingkat bunga yang mengukur biaya dari
dana yang digunakan untuk membiayai investasi. Agar investasi menguntungkan, hasilnya
harus melebihi biayanya. Jika suku bunga meningkat, lebih sedikit proyek investasi yang
menguntungkan, dan jumlah barang-barang investasi yang diminta akan turun.
Ketika mempelajari peran tingkat suku bunga dalam perekonomian, para ekonom
membedakan antara tingkat bunga nominal dan tingkat bunga riil. Perbedaan ini adalah
relevan ketika seluruh tingkat harga berubah. Tingkat bunga nominal adalah tingkat bunga
yang biasa dilaporkan, itulah tingkat bunga yang dibayar investor untuk meminjam uang.
Tingkat bunga riil adalah tingkat bunga nominal yang dikoreksi untuk menghilangkan
pengaruh inflasi.
I = I(r)
Tingkat bunga
Riil, r
Fungsi
Investasi, I(r)
Kuantitas Investasi, I
3. Pembelian Pemerintah
Pembelian pemerintah hanyalah salah satu jenis pengeluaran pemerintah. Jenis
pengeluaran lain adalah pembayaran transfer kepada rumah tangga, seperti tunjangan
6
kesejahteraan untuk orang-orang miskin dan pembayaran Jaminan Sosial untuk kaum
lansia. Tidak seperti pembelian pemerintah, pembayaran transfer tidak dilakukan dalam
pertukaran dengan sebagian output barang dan jasa perekonomian, karena itu, pembayaran
transfer tidak termasuk dalam variabel G.
Pembayaran transfer mempengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa secara
langsung. Pembayaran transfer adalah lawan dari pajak dimana meningkatkan pendapatan
disposabel rumah tangga. Jadi, peningkatan pembayaran transfer didanai oleh peningkatan
pajak sehingga pendapatan disposabel tidak berubah. Sekarang kita bisa merevisi definisi
T kita menjadi pajak dikurangi pembayaran transfer. Pendapatan disposabel termasuk
dampak negatif pajak dan dampa positif pembayaran transfer.
Jika pemerintah membeli pajak dikurangi transfer, maka G = T, dan pemerintah
memiliki anggaran yang berimbang. Jika G melebihi T, pemerintah mengalami defisit
anggaran, yang didanai dengan menerbitkan surat utang pemerintah yaitu dengan
meminjam dari pasar keuangan. Jika G kurang dari T, pemerintah mengalami surplus
anggaran, yang bisa digunakan untuk melunasi utang-utangnya.
Untuk menyatakan variabel ini dalah tetap di luar model pendapatan nasional, kita
dapat menulis
G=G
T=T
Apa yang Membuat Permintaan dan Penawaran Terhadap Barang dan Jasa ke Dalam
Ekuilibrium
2 cara untuk mengetahui peran tingkat bunga dalam perekonomian, saat tingkay bunga
mempengaruhi penawaran dan permintaan terhadap barang dan jasa atau dana pinjaman.
Y=C+I+G
C = C(Y - T)
I = I (r)
G = G’
T = T’
Factor – factor produksi dan fungsi produksi menentukan jumlah output yang ditawarkan ke
dalam perekonomian :
Y = F(F’, K’)
Y = Y’
Lalu digabungkan dengan persamaan yang menjelaskan penawaran dan permintaan pada output
Y = C(Y – T) + I(r) + G
Karena G dan T ditetapkan oleh kebijakan, dan Y ditetapkan oleh factor – factor produksi dan fungsi
produksi, maka :
Y = C(Y’ – T’) + I(r) + G’
Menyatakan bahwa penawaran output sama dengan permintaan
7
Ekuilibrium di Pasar Uang
Y–C–G=I
S = (Y – T – C) + (T – G)
Dipecah menjadi tabungan swasta dan pemerintah
Agar tingkat bunga seimbang dengan pasar keungan, disubstitusikan f(c) & f(i) kedalam Y
Y – C (Y – T) – G = I(r)
Karena G dan T ditetapkan oleh kebijakan, dan Y ditetapkan oleh factor – factor produksi
dan fungsi produksi, maka :
8
Perubahan dalam Tabungan: Dampak Kebijakan Fiskal
Dampak langsungnya, Permintaan barang dan jasa meningkat sebayak ΔG. Namun, karna outout
total tetap, maka kenaikan pembelian harus disertai dengan penuruan dalam beberapa kategori
permintaan lain. Karna disposable income tidak berubah dan C tidak berubah, kenaikan G harus
dipenuhi melalui penurunan investasi dalam jumlah yang sama.
Agar investasi turun, tingkat bunga harus naik. Sehingga, peningkatan pembelian pemerintah,
mengakibatkan kenaikan tingkat bunga.
Penurunan Pajak
Dampak langsung dari penurunan pajak adalah peningkatan disposable income dan dengan
demikian konsumsi juga ikut meningkat.
Karena output perekonomian ditetapkan oleh faktor-faktor produksi dan tingkat pembelian
pemerintah ditetapkan oleh pemerintah, kenaikan konsumsi harus diimbangi dengan pengurangan
investasi. Karena investasi turun, tingkat bunga akan naik. Jadi penurunan pajak, seperti kenaikan
pembelian pemerintah membatasi investasi dan meningkatkan tingkat bunga.
9
Pendapatan nasional berada pada keseimbangan atau keadaan ekuilibirium apabila permintaan
agregat sama dengan penawaran agregat (AD=AS).Dari sumber atau asalnya bahwa pendapatan
nasional terdiri dari konsumsi dan investasi. Jadi C + I = Y. Sedangkan dari sudut penggunaan nya
adalah bahwa pendapatan nasional sebagian dipergunakan untuk pengeluaran konsumsi, sedangkan
selebihya adalah merupakan tabungan yaitu Y = C+ S
Dengan demikian :
C+I=Y=C+S
C+I=C+S
Karena ruas kiri dan ruas kanan memiliki C, maka I = S
Dengan demikian syarat keseimbangan perekonomian model dua sektor adalah jika S =I. Dalam
perekonomian tertutp, perhitungan pendapatan keseimbangan 2 sektor terdiri dari variabel konsumsi
(C) dan investasi(I).
Y=C+I
è (C = a + by)
Y = (a + by) + I
Y = a + by + I
Y – by = a + I
(1 – b)Y = a + I
Y = a + I/1 – b
10
ekonomi sektor). Demikian juga halnya dengan pengeluaran konsumsi dan tabungan. Sebelum
pendapatan nasional mencapai titik ekuilibirium, pengeluaran konsumsi dan tabungan akan terus
mengalami perubahan. Hubungan antara perubahan investasi dengan perubahan pendapatan nasional
ekuilibirium yang diakibatkan oleh perunbahan investasi tersebut diterangkan oleh konsep angka
pengganda.
Menurut Dewi Ratnasari (2015)aliran pendapatan dalam perekonomian tiga sektor adalah
sebagai berikut:
a. Campur tangan pemerintah dalam perekonomian akan menimbulkan tiga jenis aliran baru dalam
sirkulasi aliran pendapatan. Tiga jenis aliran yang baru tersebut adalah :
Pembayaran pajak oleh rumah tangga dan perusahaan kepada pemerintah. Pembayaran pajak
tersebut menimbulkan pendapatan kepada pihak pemerintah. Ia merupakan sumber
pendapatan pemerintah yang terutama.
Pengeluaran dari sektor pemerintah ke sektor perusahaan. Aliran ini menggambarkan nilai
pengeluaran pemerintah keatas barang-barang dan jasa yang diproduksikan oleh sektor
perusahaan.
11
Aliran pendapatan dari sektor pemerintah sektor rumah tangga. Aliran itu timbul sebagai
akibat dari pembayaran keatas konsumsi faktor-faktor produksi yang dimiliki sektor rumah
tangga oleh pemerintah.
b. Pembayaran oleh sektor perusahaan sekarang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
pembayaran kepada sektor rumah tangga sebagai pendapatan kepada faktor-faktor produksi
dan
pembayaran pajak pendapatan perusahaan kepada pemerintah.
c. Pendapatan yang diterima rumah tangga sekarang berasal dari dua sumber :
dari pembayaran gaji dan upah, sewa, bunga dan utang oleh perusahaan
dari pembayaran gaji dan upah oleh pemerintah.
Keseimbangan perekonomian akan terjadi bila dicapai penawwaran agregat (AD) sama dengan
pengeluaran agregat (AD). Secara matematis bahwa persamaannya adalah : Y=AE=>A=C+1+G.
Kegiatan sektor perusahaan untuk memproduksikan barang dan jasa akan mewujudkan aliran
pendapatan kesektor rumah tangga yaitu berupa gaji,upah,buga dan keuntungan dan aliran ini sama
nilainya dengan pendapatan nasional (Y). Pendapatan rumah tangga tersebut digunakan untuk
membiayai konsumsi (C), ditabung (S) dan membayar pajak (Y). Dengan demikian berdasarkan
kepada aliran pendapatan yang wujud dalam perekonomian tiga sektor berlaku persamaan berikut :
Y=C+S+T. Dalam keseimbangan berlaku persamaan Y=C+I+G dan pada setiap tingkat pendapatan
nasional berlaku persamaan Y=C+S+T. Berarti pada keseimbangan pendapatan nasional berlaku
kesamaan: C+1+G=Y=C+S+T. Apalagi dikurangi C baik ruas kiri maupun ruas kanan maka :
I+G=S+T Sehingga pada perekonomian tiga sektor I dan G adalah merupakan suntikan kedalam
sirkulasi aliran pendapatan, sedangkan S dan T adalah bocoran.dengan demikian dalam keseimbangan
ekonomi tiga sektor adalah keadaan suntikan= bocoran. Jadi pada perekonomiann tiga sektor
keseimbangan tercapai dalam keadaan:
i. Y=C+I+G atau jika
ii. I+G=S+T
Pendapatan yang diterima oleh rumah tangga juga digunakan untuk membayar pajak kepada
pemerintah. Pajak yang diterima pemerintah sebahagian diberi kepada masyarakat atau badan tertentu
pemerintah tanpa adanya balas jasa langsung. Peberian dana dari pemerintah dengan Cuma Cuma
disebut dengan transfer payment. Dengan demikian pendapatan disposibel akan berkurang kalau
membayar pajak dan bertambah bila mendapat pembayaran transfer payment dari pemerintah
sehingga kita temui persamaan nya adalah :
Ys=Y+Tr=-Tx
Seperti halnya perekonomian dua sektor untuk menentukan besarnya pendapatan nasional
keseimbangan tiga sektor dapat melalui cara :
𝑎+𝑏𝑇𝑟−𝑏𝑇𝑥+𝐼+𝐺
Y= (𝐼−𝑏)
Angka Pengganda (Multiplier) Perekonomian Tiga Sektor
Multiplier atau angka pengganda memberikan gambaran kepada kita tentang intensitas hubungan
kausal antara sebuah variabel tertentu dengan pendapatan nasional. Jika angka pengganda tersebut
menunjukkan angka yang tnggi, maka berarti perubahan yang terjadi pada variabel tersebut akan
besar pengaruhnya terhadap tingkat pendapatan nasional.sebaliknya apabila angka pengganda rendah
12
berarti perubahan pada variabel bersangkutan akan mengakibatkan berubahnya tingkat pendapatan
nasional dengan kelipatan yang kecil juga.
Pada perekonomian model dua sektor kita hanya mengenal satu macam angka pengganda yaitu
pengganda investasi.akan tetapi pada perekonomian tiga sektor kita kenal ada enam angka pengganda
yaitu:
1. Angka pengganda investasi (I)
2. Angka pengganda konsumsi (C)
3. Angka pengganda pengeluaran pemerintah (G)
4. Angka pengganda transfer payment (Tr)
5. Angka pengganda pajak (Tx)
6. Angka pengganda anggaran belanja seimbang
Kita selesaikan angka pengganda pengeluaran pemerintah (G) keseimbangan awal sebelum
terjadi perubahan (G) adalah :
𝑎 + 𝐶𝑇𝑟 − 𝐶𝑇𝑥 + 𝐼 + 𝐺
𝑌=
1−𝑏
Terjadi perubahan G→ ∆𝑓, maka:
𝑎 + 𝐶𝑇𝑟 − 𝐶𝑇𝑥 + 𝐼 + (𝐺 + ∆𝐺)
𝑌 + ∆𝑌 =
1−𝑏
𝑎 + 𝐶𝑇𝑟 − 𝐶𝑇𝑥 + 𝐼 + (𝐺 + ∆𝐺 ∆𝐺
𝑌 + ∆𝑌 = +
1−𝑏 1−𝑏
∆𝐺
∆𝑌 =
1−𝑏
∆𝑌 ∆𝐺
𝐾𝐺 = .
∆𝐺 1 − 𝑏
1
𝐾𝐺 =
1−𝑏
13
perusahaan perusahaan yag mengimpor barang. Akan tetapi, pada waktu mejual barang impor
tersebut, pengimpor akan menambahkan pajak impor yang dibayarnya dalam menentukan harga
penjualan. Dengan demikian keuntungannya tidak berkurang. Pada akhirnya, para pembeli yang akan
membayar pajak, yaitu dalam bentuk harga yang lebih tinggi. Contoh lain dari pajak tak langsung
adaah pajak penjualan. Pajak ini biasanya ditambahkan ke harga penjualan yang ditentukan oleh
pedagang pedagang. Oleh sebab itu pajak penjualan berkecenderungan akan menaikkan kenaikan
harga.
14
Analisis yang dibuat akan menerangkan pengaruh dua bentuk pajak keatas konsumsi dan tabungan
yang berumahtangga. Kedua analisis tersebut :
i. Pengaruh pajak tetap (yaitu jumlah nya sama pada berbagai tingkat pendapatan nasional) keatas
pengeluaraan konsumsi dan tabungan
ii. Pengaruh pajak proporsional keatas pengeluaran konsumsi dan tabungan.
Sirkulasi perekonomian terbuka (4 sektor) dapat dilihat dari bagan berikut ini:
15
keseimbangan pendapatan nasional tergantung kepada ekspor netto, yaitu ekspor dikurangi impor.
Apabila ekspor netto adalah positif, pengeluaran agregat dalam ekonomi akan bertambah. Keadaan ini
akan meningkatkan pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
16
sektor dan ekonomi empat sektor. Akan ditunjukkan bagaimana keseimbangan ekonomi tiga sektor
akan mengalami perubahan apabila pengeluaran agregat meliputi pula ekspor dan impor. Analisis
akan dilakukan secara grafik dan dua pendekatan akan digunakan: pendekatan pengeluaran agregat-
penawaran agregat ( Y = AE ) dan pendekatan suntikan-bocoran.
Sebelum keseimbangan pendapatan nasional dalam ekonomi terbuka diterangkan, terlebih dahulu
akan ditunjukkan syarat keseimbangan dalam perekonomian terbuka. Bagian ini juga akan
menerangkan dua hal berikut : (i) suatu contoh angka untuk menunjukkan keseimbangan pendapatan,
dan (ii) suatu contoh angka untuk menunjukkan keseimbangan dalam perekonomian terbuka dan
perubahan keseimbangan tersebut.
AS = Y + M
Ket :
AS = Agregat Supply
Y = Pendapatan Nasional
M = Impor
17
DAFTAR PUSTAKA
18