Anda di halaman 1dari 46

PENDAPATAN NASIONAL:

SUMBER DAN
PENGGUNAANNYA
Minggu 2
Pertemuan 3 dan 4
Kompetensi Khusus:
Mahasiswa dapat menghitung pendapatan
nasional (PDB) secara nominal dan riil, serta
membedakan sumber-sumber dan penggunaan
pendapatannasional (C3)
Materi / Outline:
1.Faktor-faktor penentu produksi barang dan jasa/
penawaran agregat (AS).
2.Distribusi pendapatan nasional kepada faktor-
faktor produksi.
3.Metode perhitungan pendapatan nasional.
Sub Pembahasan I

FAKTOR-FAKTOR PENENTU
PRODUKSI BARANG DAN
JASA
Dua Faktor Penentu
Faktor Produksi
• Jumlah input/faktor produksi yang dimiliki
suatu negara.
Fungsi Produksi
• Kemampuan mengubah input/faktor
produksi menjadi output/barang dan jasa.
Faktor Produksi
• Input yang digunakan untuk menghasilkan
barang/jasa
• Dua faktor produksi utama: capital (modal) dan
labor (tenaga kerja)
• Capital (K): seluruh alat yang digunakan dalam
memproduksi.
• Labor (L) waktu yang dialokasikan orang-orang
untuk bekerja.
Asumsi atas Faktor Produksi
• Kuantitas K dan L diasumsikan tetap.

• Seluruh faktor produksi digunakan secara


optimum
Fungsi Produksi
• Fungsi yang menggambarkan tingkat
output yang dapat dihasilkan dari sejumlah
input tertentu yang dimiliki.
• Persamaan fungsi produksi: Y=f(K,L)
• Fungsi produksi merepresentasikan
tingkat teknologi yang dimiliki.
Fungsi Produksi
Constant Return to Scale
• Persentase penambahan atas salah satu
input berdampak pada pertambahan
output dengan presentase yang sama
• Contoh: L naik 10% maka Y naik 10%. K
naik 5% maka Y naik 5%
• Fungsi produksi dilambangkan dengan :
• zY = f(zK, zL)
Penawaran atas Barang dan
Jasa
• Faktor produksi dan fungsi produksi secara
bersama menentukan tingkat penawaran atas
barang dan jasa.

• Pendapatan nasional tetap karena input tetap


dan teknologi tetap.
Sub Pembahasan II

DISTRIBUSI PENDAPATAN
NASIONAL KEPADA FAKTOR
PRODUKSI
Neoclassical Theory of Distribution
1. Faktor harga
2. Keputusan permintaan input pada situasi
kompetitif
3. Permintaan atas faktor produksi
4. Pendistribusian pendapatan nasional
Faktor Harga
• Penawarandiasumsikan
tetap
• Harga yang diterima
faktor produksi bergantug
pada permintaan faktor
produksi.

Sumber: Mankiw, 2016 p. 52


Keputusan permintaan input
pada situasi kompetitif
• Situasi kompetitif membuat perusahaan tidak
memiliki kekuatan menentukan harga.
• Perusahaan pada pasar kompetitif mengambil
harga yang berlaku di pasar.
• Fungsi produksi Y=f(K,L) untuk menghasilkan
membukuhkan sejumlah K dan L
• Dengan asumsi teknologi tetap, maka Y akan
dapat bertambah jika K atau L ditambah.
• Tujuan perusahaan memaksimumkan
profit.π = PY − WL − RK

• Harga jual produk: P, upah labor (W),


sewa modal
π = Pf(R)( Kdan
, L output
) − WL(Y).
− RK

• Profit perusahaan bergantung pada


– Harga jual produk
– Upah tenaga kerja
– Sewa modal
• The competitive firm takes the
product price and the factor prices as
given and chooses the amounts of
labor and capital that maximize profit.
Permintaan Faktor Produksi
• Perusahaan menggunakan kombinasi jumlah K
dan L yang memaksimumkan keuntungan.
• Marginal Product of Labor: tambahan output
yang diperoleh dari menambah 1 orang tenaga
kerja, dengan menjaga jumlah modal tetap.

MPL = f ( K , L + 1) − f ( K , L)
Fungsi Produksi dengan Capital
tetap
Penambahan L
akan
memberikan
tambahan di
mana pada
suatu titik nilai
pertambahan
nya akan
menurun dan
menjadi 0
bahkan negatif
Permintaan Tenaga Kerja
• Membandingkan biaya tambahan yang
dikeluarkan (ΔC) dengan tambahan
pendapantan (ΔR) apakah menghasilkan
tambahan profit (∆π)
• ∆π= ΔR –ΔC
= (PxMPL)-W
P x MPL = W
MPL=W/P
W/P=upah riil (real wage)
• Upah riil—pembayaran atas tenaga kerja
yang diukur berdasarkan satuan output
dan bukan dalam satuan mata uang.
• Keuntungan maksimal pada saat nilai
MPL sama dengan upah riil.
Sumber: Mankiw, 2016 p. 56
Permintaan Modal
• Metode yang sama juga diterapkan untuk
penggunaan modal (K)
• ∆π= ΔR –ΔC
= (PxMPK)-R
P x MPL = R
MPK=R/P
R/P= Real rental of capital
Sewa modal yang diukur dengan satuan
barang
Pendistribusian Pendapatan
Nasional
• Upah riil yang diterima tenaga kerja = MPL
– Total pendapatan tenaga kerja MPL x L
• Sewa modal riil yang diterima pemilik modal =
MPK
– Total
π =pendapatan pemilik) modal
Y − ( MPLxL MPK x K )
+ ( MPLxK

• Keuntungan menjadi bagian pendapatan dari


pemilik perusahaan
Distribusi pendapatan nasional (Y)
• Pendapatan tenaga kerja
• Pendapatan pemilik modal
• Pendapatan pengusaha
PENENTU PERMINTAAN
BARANG DAN JASA
(AGREGAT DEMAND)
Alokasi pembelanjaan dari pendapatan
faktor produksi:
• Konsumsi Perekonomian tertutup

• Investasi Perekonomian terbuka

• Pembelanjaan Pemerintah (G)


• Ekspor Bersih (NX)
Perekonomian Tertutup

• Y = Pendapatan nasional (GDP)


• C = konsumsi atas barang dan jasa yang
dihasilkan perusahaan
• I = pembelian barang-barang investasi oleh
perusahaan
• G = pembelanjaan yang dilakukan oleh
pemerintah
Consumption
• Pendapatan rumah tangga: Upah dan Sewa
Modal
• Pendapatan yang diterima rumah tangga sama
dengan pendapatan nasional (Y)
• Pemerintah mengenakan pajak (T) atas
pendapatan yang diterima rumah tangga
• Pendapatan setelah dikurangi pajak disebut
dengan disposable income (Yd=Y-T)
• Disposable Income terdiri dari pengeluaran
konsumsi dan tabungan (Yd=C+S)
Fungsi Konsumsi
• Besaran konsumsi bergantung pada disposable
income
• Semakin tinggi disposable income semakin
besar tingkat konsumsi.

C = C (Y − T ) Fungsi konsumsi
• Marginal propensity to Consume (MPC) adalah
perubahan konsumsi sebagai akibat dari
perubahan disposable income.
• Nilai MPC berkisar antara 0 s/d 1
Kurva Konsumsi

Sumber: Mankiw, 2016 p. 66


Investasi
• Perusahaan dan rumah tangga melakukan
investasi
• Permintaan investasi ditentukan oleh
tingkat bunga (i)
• Bunga (i) merupakan beban investasi
• Kenaikan tingkat bunga mengurangi
permintaan investasi
• Bunga: bunga nominal dan bunga riil
Fungsi dan Kurva Investasi
I = I (r )

Sumber: Mankiw, 2016 p. 68


Pembelanjaan Pemerintah
(Government)
• Pembelanjaan atas barang dan jasa yang
dilakukan pemerintah
• Sumber dana belanja berasal dari pajak (T)
Alokasi pembelanjaan pemerintah
• G=T  Ballanced budget
• G>T  Deficit budget
• G<T  Suplus budget
Fungsi Pembelanjaan

Pemerintah
Belanja pemerintah diasumsikan tetap
G =G
• Pajak diasumsikan tetap

T =T
Keseimbangan AS AD
Agregate Demand

Agregate Supply
Keseimbangan AS AD
Y −C −G = I Y-C-G = National Saving

S = (Y − T − C ) + (T − G ) = I Y-T-C= Private Saving


T-G=public Saving
Peranan tingkat bunga terhadap
keseimbangan pasar uang
Y − C (Y − T ) − G = I (r )
Y − C (Y − T ) − G = I (r )
S = I (r )
Saving dan Investment
Equilibrium
Sub Pembahasan III

METODE PERHITUNGAN
PENDAPATAN NASIONAL
(GDP)
TIGA MODEL PERHITUNGAN
GDP
1. Pendekatan produksi: menghitung
keseluruhan produksi yang diproduksi
oleh seluruh produsen/sektor
2. Pendekatan pengeluaran: menghitung
keseluruhan pembelanjaan yang
termasuk dalam permintaan agregat
3. Pendekatan pendapatan: menghitung
keseluruhan pendapatan yang diterima
setiap orang dalam perekonomian.
• Metode Produksi (GDP)
Menjumlahkan nilai produksi yang
dihasilkan oleh sektor-2 produktif
Y = P.Q P=harga dan Q=Kuantitas
Menjumlahkan Nilai tambah (VA) dari
masing-masing sektor produksi
Y = NTB NTB = nilai tambah bruto
• Sektor 1 harga Rp. 100 produksi sebanyak
10, sektor 2 Rp. 400 produksi 5, sektor 3
Rp.500 produksi 10, maka :
Y = (100*10) + (400*5) + (500*10) =
1000 + 2000 + 5000 = Rp.8000
• Sektor 1 NTB = Rp.2000, sektor 2 NTB =
Rp.4000, sektor 3 NTB = Rp.5000, maka
Y= 2000+4000+5000=Rp.11.000
• Cara menghitung NTB
• Misalkan untuk produk padi:
harga padi/Kg Rp. 2000. Dijadikan beras dijual
senilai Rp. 3500. Dibuat tepung beras dijual
senilai Rp.6000, dijadikan kue cucur dijual
senilai Rp. 9000. Maka NTB masing-masing
produk adalah :
Y = 2000+(3500-2000)+(6000-3500)+(9000-
6000)=2000+1500+2500+3000 = Rp.9000.
(perhatikan nilai ini sama dengan nilai akhir dari
produk padi/kg yaitu nilai kue cucur)
Metode Pengeluaran
• Menghitung nilai pendapatan nasional
dengan cara menjumlahkan semua
pengeluaran para pelaku ekonomi yaitu
Rumah tangga (C) , Swasta (I),
pemerintah (G) dan Luar negeri (X-M).
Sehingga persamaan identitasnya adalah :
Y = GDP ≡ C + I + G + (X-M)
• Diperkenalkan oleh JM Keynes
Metode Pendapatan
• Menjumlahkan semua pendapatan dari
faktor-faktor produksi (TK,Modal,Tanah &
Skill), bila TK menghasilkan upah = w,
Modal menghasilkan bunga = i, tanah
menghasilkan sewa = r dan Skill
menghasilkan profit = p, maka NI =
Y = Yw + Yi + Yr + Yp
SIMPULAN
Penawaran agregat ditentukan oleh faktor
produksi yaitu jumlah input/faktor produksi yang
dimiliki suatu negara dan fungsi produksi yaitu
kemampuan mengubah input/faktor produksi
menjadi output/barang dan jasa.
Distribusi pendapatan nasional ditentukan oleh
faktor harga, keputusan permintaan input pada
situasi kompetitif, permintaan atas faktor
produksi, pendistribusian pendapatan nasional
• Upah dan sewa modal yang diterima
rumah tangga digunakan untuk
pengeluaran konsumsi, tabungan dan
membayar pajak
• Tingkat bunga mempengaruhi permintaan
investasi, dan jumlah tabungan harus
sama dengan investasi
• Tiga metode perhitungan pendapatan
nasiona: produksi, pengeluaran dan
pendapatan.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai