Anda di halaman 1dari 3

QUIZ KE 19

1. Jelaskan manfaat model IS dan LM ?


2. Jelaskan tingkat pendapatan masyarakat Indonesia atau GNP selama 5 tahun terakhir ?
3. Jika sebuah kura menunjukan dalam sebuah persamaan Y = C + I + G dimana Nilai C = 0,2 Y, I =
0,3 Y sedangkan nilai G = 200 ( dalam Triliun ), tentukanlah :
A. Nilai pendapatan ?
B. Nilai Consumsi dan investasi ?
C. Berikan analisamu ?
4. Jelaskan kegiatan Fiskal ( pajak ) selama 5 tahun terakhir ?
5. Jelaskan alas an pemerintah menaikan BPJS ( badan penyelenggara jaminan kesehatan ) ?
6. Jelaskan program pemerintah Indonesia selama 5 tahun ke depan termasuk Visi dan misinya ?

JAWABAN
1. Model IS-LM tidak hanya bermanfaat karena dapat digunakan didalam peramalan
ekonomi, tetapi juga bermanfaat karena model IS-LM ini menyediakan suatu
pemahaman yang lebih mendalam mengenai bagaimana kebijakan pemerintah itu
mempengaruhi kegiatan ekonomi agregat Model IS-LM dapat membantu para
pembuat kebijakan dalam memprediksikan dampak dari suatu kebijakan yang diambil
oleh pemerintah.
2. Pada tahun 2016, tingkat pendapatan masyarakat Indonesia mencapai Rp9.429.089,9
Miliar berdasarkan 258.705.000 penduduk, kemudian meningkat menjadi
Rp10.042.319,5 Miliar di tahun 2017 dengan rasio sebesar 6,50% berdasarkan
261.890.000 penduduk. Kenaikan terus berlanjut menjadi Rp10.865.889 Miliar di
tahun 2018 dengan rasio sebesar 8,20% berdasarkan 265.015.000 penduduk,
kemudian melonjak lagi menjadi Rp11.440.213,1 Miliar di tahun 2019 dengan rasio
sebesar 5,29% berdasarkan 268.075.000 penduduk. Akan tetapi, tingkat pendapatan
masyarakat Indonesia mengalami penurunan sebesar Rp11.417.886,3 Miliar pada
tahun 2020 dengan rasio sebesar -0,20 berdasarkan 271.066.000 penduduk.
3. Y = C + I + G
A) Nilai Pendapatan
Y = 0,2 Y + 0,3 Y + 200
Y = 0,5 Y + 200
0,5 Y = 200
Y = 400
B) Nilai Konsumsi
C = 0,2 Y
C = 0,2 (400)
C = 80
Nilai Investasi
I = 0,3 Y
I = 0,3 (400)
I = 120
C) Jadi, nilai Pendapatan adalah 400 Triliun, dan nilai Konsumsi (C) adalah 80
Triliun, serta nilai Investasi adalah 120 Triliun.
4. Sejalan dengan upaya untuk terus berbenah, proses bisnis dan akuntabilitas finansial
di BKF berjalan semakin efisien dan produktif dengan memanfaatkan teknologi
informasi yang terintegrasi dalam sebuah sistem. Selain itu, proses reformasi
birokrasi di tahun 2016 juga terus berjalan melalui pelaksanaan Assessment Center
bagi para pejabat dan pegawainya. Arah transformasi BKF pada tahun 2017-2019
adalah penguatan peran BKF dalam penerimaan negara, perbendaraan dan sebagai
unit mendukung tugas Menteri Keuangan. Akurasi proyeksi, evaluasi, dan monitoring
variabel-variabel ekonomi makro merupakan faktor penting dalam penyusunan
kebijakan. Perbaikan dan updating perangkat analisis dan model-model ekonomi
makro senantiasa dilakukan. Model Ekspor dan Model Impor, dan Financial
Programming and Policies (FPP) mulai dikembangkan pada tahun 2017 selain
beberapa model ekonomi makro yang selama ini digunakan dan telah dikembangkan
antara lain model proyeksi nilai tukar, inflasi, suku bunga, Balance of Payment
(BOP), Major Trading Partner (MTP), Leading Economic Indicators (LEI),
pertumbuhan ekonomi, Fiscal Incidence, Indonesian Crude Price (ICP), dan National
Transfer Account (NTA). Agar mengurangi dampak fiskal akibat COVID-19 yang
dialami oleh penerimaan perpajakan, pemerintah terus berupaya melakukan
optimalisasi penerimaan perpajakan. Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah
antara lain perluasan basis perpajakan dan perbaikan administrasi perpajakan.
Selanjutnya, pemerintah terus berupaya untuk memperbaiki tata kelola dan
administrasi perpajakan. Dengan semakin berkembangnya teknologi, penggunaan
cara-cara baru yang lebih efisien dalam pelayanan perpajakan harus segera dimulai.
Untuk itu, perbaikan proses bisnis, teknologi informasi, database (core tax),
organisasi, dan SDM merupakan bagian dari reformasi perpajakan yang terus
dilakukan, sehingga diharapkan mampu membawa penerimaan perpajakan Indonesia
ke arah yang lebih baik.
5. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan
pemerintah kembali menaikkan iuran BPJS Kesehatan di tengah pandemi virus
corona Covid-19.
Menurut dia, kenaikan iuran ini demi menjaga keberlanjutan operasional BPJS
Kesehatan. "Sesuai dengan apa yang sudah diterbitkan, dan tentunya ini adalah untuk
menjaga keberlanjutan dari BPJS Kesehatan," kata Airlangga dalam video conference
usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Rabu (13/5/2020). Menteri Koordinator
Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan pemerintah kembali
menaikkan iuran BPJS Kesehatan di tengah pandemi virus corona Covid-19. Menurut
dia, kenaikan iuran ini demi menjaga keberlanjutan operasional BPJS Kesehatan.
"Sesuai dengan apa yang sudah diterbitkan, dan tentunya ini adalah untuk menjaga
keberlanjutan dari BPJS Kesehatan," kata Airlangga dalam video conference usai
rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Rabu (13/5/2020).
6. Pertama, melanjutkan pembangunan infrastruktur. Kata Jokowi, infrastruktur besar
telah dibangun. Ke depan akan dilanjutkan dengan lebih cepat. pemerintah akan
menyambungkan infrastruktur tersebut dengan dengan kawasan produksi rakyat,
kawasan industri kecil, kawasan ekonomi khusus dan juga kawasan pariwisata, agar
efek ekonominya besar. Kedua, Jokowi akan memperkuat pembangunan sumber daya
manusia (SDM).Menurutnya, pembangunan SDM menjadi kunci Indonesia ke depan.
Ketiga, pemerintah akan mengundang investasi seluas-luasnya, dalam rangka
membuka lapangan kerja sebesar-besarnya. Jokowi meminta jangan alergi dengan
investasi karena dengan cara ini lapangan kerja akan terbuka. Keempat, melanjutkan
reformasi birokrasi. Jokowi ingin birokrasi menjadi lebih sederhana agar semakin
lincah. "Ini juga hati-hati, kalau pola pikir birokrasi tidak berubah, saya pastikan akan
saya pangkas," imbuhnya. Kelima, penggunaan APBN yang fokus dan tepat sasaran.
Menurut Jokowi, setiap rupiah yang keluar dari APBN harus bisa memberi manfaat
ekonomi, manfaat bagi rakyat dan kesejahteraan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai