Anda di halaman 1dari 21

Perilaku Biaya

Pertemuan ke 13 - 14
Sub-CPMK
Mahasiswa dapat membuat laporan keuangan
dengan pendekatan AC atau VC (C3, A3).

Materi
1. Biaya variabel, tetap dan semi variabel
2. Memisahkan biaya semi variabel
3. Perbedaan laporan keuangan absorption costing
dengan variabel costing
1
BIAYA VARIABEL, TETAP DAN SEMI
VARIABEL
1.1. BIAYA VARIABEL, BIAYA TETAP, DAN
BIAYA SEMI VARIABEL
• Biaya yang berubah seiring dengan bertambahnya tingkat
Biaya kegiatan.
Variabel • Apabila biaya bahan baku per unit adalah $4, maka untuk
membuat 100 unit diperlukan $400 bahan baku

• Biaya yang jumlahnya tetap dalam kapasitas tertentu.


• Biasa sewa Gudang per bulan adalah $10.000 di mana Gudang
Biaya
memiliki kapasitas 1.000 kg per bulan.
Tetap
• Apabila tingkat penyimpanan tidak mencapai 1.000 kg per
bulan, maka biaya sewa tetap sebesar $10.000

• Biaya yang mengandung unsur biaya variabel dan biaya


tetap.
• Misalnya biaya listrik bulanan tetap berupa abodemen $500,
Biaya Semi
sedangkan biaya variabel adalah $0,01 per Kwh yang
Variabel
terpakai.
• Total biaya listrik bulanan adalah biaya tetap + biaya variabel
yang tergantung dari pemakaian.
2
MEMISAHKAN BIAYA SEMI
VARIABEL
2.1. MEMISAHKAN BIAYA SEMI VARIABEL

Ilustrasi
• Perusahaan GTN baru satu
tahun beroperasi dan berencana
akan membuat perencanaan
yang lebih baik dalam bentuk
anggaran untuk tahun ke depan
di mana salah satunya harus
mengidentifikasikan biaya tetap
dan biaya variabel.
• Data selama 12 bulan serta biaya
overhead dan jam mesin adalah
sebagai berikut:

6
2.1. MEMISAHKAN BIAYA SEMI VARIABEL
(Lanjutan)

Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah (High and Low Point Method)
Pada metode ini, pilihlah tingkat kegiatan tertinggi dan terendah selama 12
bulan. Terlihat bahwa tingkat kegiatan tertinggi di bulan Mei yaitu 60.000
jam mesin dengan total biaya $11.000 dan terendah adalah bulan Juni yaitu
33.000 jam mesin dengan total biaya $8.960.
Jam Mesin Biaya Overhead
Tertinggi 8.000 $6.760
Terendah 1.000 $5.210
Selisih 7.000 $1.550
Biaya variabel: $1.550 : 7.000 = 0,221
Total biaya overhead merupakan gabungan biaya variabel dan biaya tetap.
2.1. MEMISAHKAN BIAYA SEMI VARIABEL
(Lanjutan)

Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah (High and Low Point Method)

Pada titik tertinggi:


Biaya tetap + (0,221 x 8.000) = 6.760
Biaya tetap = 4.989

Pada titik terendah:


Biaya tetap + (0,221 x 1.000 = 5.210
Biaya tetap = 4.989
2.1. MEMISAHKAN BIAYA SEMI VARIABEL
(Lanjutan)

Metode salah satu tujuan scattergraph adalah untuk mengetahui


Scattergraph apakah garis lurus dapat atau tidak dapat menjelaskan
secara layak mengenai hubungan biaya.

Kemudian, hasil pemeriksaan scattergraph dapat


memperlihatkan satu atau beberapa titik yang terlihat tidak
pas dengan pola perilaku yang umum terjadi.

Pengetahuan ini dapat membenarkan penghapusan ouliers


dan dapat menyebabkan perkiraaan fungsi biaya yang
lebih baik lagi.

9
2.1. MEMISAHKAN BIAYA SEMI VARIABEL
(Lanjutan)

Metode Pada metode ini, jam mesin dan biaya overhead di plot-kan
Scattergraph ke sumbu X dan Y di mana X (horizontal) adalah jam mesin
dan sumbu Y (vertical) adalah biaya overhead

10
2.1. MEMISAHKAN BIAYA SEMI VARIABEL
(Lanjutan)

Metode Least Disebut juga dengan metode analisa regresi (regression


Square analysis), metode ini adalah penyempurnaan dari metode
sebelumnya dengan menggunakan formula yang lebih
akurat sebagai berikut.

11
2.1. MEMISAHKAN BIAYA SEMI VARIABEL
(Lanjutan)
Metode Least Square

Pada dasarnya, garis regresi yang paling


sesuai adalah garis dengan titik-titik data
yang lebih dekat ke garis dibandingkan
dengan garis-garis lainnya.

12
3
PERBEDAAN LAPORAN KEUANGAN
ABSORPTION COSTING DENGAN
VARIABEL COSTING
3.1. PERBEDAAN LAPORAN KEUANGAN
ABSORPTION COSTING DENGAN VARIABEL
COSTING

• biasa disebut Full Costing digunakan untuk pelaporan


Absorption keuangan berdasarkan standar akuntansi keuangan.
Costing • Pada absorption costing, seluruh biaya overhead baik
tetap maupun variabel akan dibebankan ke produk.

• Digunakan untuk kepentingan internal perusahaan untuk


pengambilan keputusan.
Variable • Dalam variable costing, hanya biaya overhead bersifat
Costing variabel yang akan dibebankan ke produk, sedangkan
biaya tetap akan diperlakukan sebagai beban periode
bersangkutan.
3.1. PERBEDAAN LAPORAN KEUANGAN
ABSORPTION COSTING DENGAN VARIABEL
COSTING (Lanjutan)
Ilustrasi:
Data biaya dan harga penjualan pada PT JKL adalah sebagai berikut:
Persediaan awal 0 unit
Jumlah yang diproduksi 8.000 unit
Jumlah yang terjual 6.000 unit
Jumlah persediaan akhir 2.000 unit

Sales price per-unit $ 40 per-unit


Direct Material (DM) Cost $ 8 per-unit
Direct Labor (DL) Cost $ 6 per-unit
Overhead (OH) Variable $ 4 per-unit
Overhead (OH) Fixed $ 20.000 per-month
General & Selling - Variable $ 4 per-unit sold
General & Selling - Fixed $ 10.000 per-month
3.1. PERBEDAAN LAPORAN KEUANGAN
ABSORPTION COSTING DENGAN VARIABEL
COSTING (Lanjutan)
Apabila tingkat produksi 8.000 unit, maka biaya produksi per-unit di
kedua metode adalah sebagai berikut:

Absorption Variable
Costing Costing
Direct Material (DM) Cost $ 8 $ 8
Direct Labor (DL) Cost $ 6 $ 6
Overhead (OH) Variable $ 4 $ 4
Overhead (OH) Fixed $ 2,50 * $ -
Production cost per-unit $ 21 $ 18

* $20.000 : 8.000 unit


3.1. PERBEDAAN LAPORAN KEUANGAN
ABSORPTION COSTING DENGAN VARIABEL
COSTING (Lanjutan)
Laporan Keuangan - Absorption Costing:

Sales Revenue:
($40 X 6.000 unit) $ 240.000 Beginning inventory $ -
Cost of goods sold $ (123.000) Production:
Gross Profit $ 117.000 $21 x 8.000 unit $ 164.000
General & Selling - Variable Cost of goods available for sale $ 164.000
$4 x 6.000 unit $ (24.000) Ending inventory:
General & Selling - Fixed $ (10.000) $21 x 2.000 unit $ (41.000)
Net Income $ 83.000 Cost of goods sold $ 123.000
3.1. PERBEDAAN LAPORAN KEUANGAN
ABSORPTION COSTING DENGAN VARIABEL
COSTING (Lanjutan)
Laporan Keuangan - Variable Costing:

Sales Revenue:
($40 X 6.000 unit) $ 240.000 Beginning inventory $ -
Variable Cost of goods sold $ (108.000) Variable Production Cost:
General & Selling - Variable $18 x 8.000 unit $ 144.000
$4 x 6.000 unit $ (24.000) Cost of goods available for sale $ 144.000
Contribution Margin $ 108.000 Ending inventory:
Fixed Expense: $18 x 2.000 unit $ (36.000)
-Overhead (OH) Fixed $ (20.000) Variable Cost of goods sold $ 108.000
-General & Selling - Fixed $ (10.000)
Net Income $ 78.000
3.1. PERBEDAAN LAPORAN KEUANGAN
ABSORPTION COSTING DENGAN VARIABEL
COSTING (Lanjutan)

Perbedaan Jumlah Laba Operasi


• Mengapa kalkulasi variable costing dan kalkulasi absorption costing biasanya
melaporkan perbedaan jumlah laba operasi?
• Secara umum, bila persediaan meningkat selama suatu periode akuntansi, maka
lebih sedikit laba operasi yang akan dilaporkan menurut kalkulasi variable costing
daripada kalkulasi absorption costing.
• Sebaliknya, jika persediaan menurun, maka lebih banyak laba operasi yang akan
dilaporkan menurut kalkulasi variable costing daripada kalkulasi absorption costing.

Penyebab
• Perpindahan biaya manufaktur tetap ke persediaan apabila persediaan meningkat
dan,
• Pergerakan biaya manufaktur tetap keluar dari persediaan apabila persediaan
menurun.
RINGKASAN

Perilaku Biaya dapat dibagi menjadi Biaya Variabel, Biaya Tetap, dan
Biaya Semi Variabel

Pemisahan Biaya Semi Variabel bisa menggunakan tiga cara: (1) Metode
Nilai Tertinggi – Terendah; (2) Metode Scattergraph; (3) Metode Kuadrat
Terkecil (Least Square)

Absorption Costing memperhitungkan semua biaya produksi sebagai


biaya persediaan, sedangkan Variable Costing hanya memperhitungkan
biaya produksi yang sifatnya variabel sebagai biaya persediaan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai