Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 5

Metode Full Costing


&
Metode Variabel Costing
Kelompok 5
Tiyara Rachmawati 24023121062
Afifah Nurfadrida 24023121064
Tantri Winangsih 24023121065
Sendi Aulia 24023121069
Pendahuluan
Dalam proses produksi barang diperlukan suatu metode yang dinilai efektif dan
juga efisien untuk menentukan harga pokok produksi. Penentuan harga pokok produksi
ini dipengaruhi oleh beberapa penyebab, seperti bahan baku, SDM, biaya overhead
pabrik, dan hal lainnya yang berhubungan dengan kegiatan produksi.
Metode yang banyak digunakan untuk menentukan harga pokok produksi adalah
menggunakan full costing dan juga variable costing. Metode full costing dan variable
costing ini sama-sama berfungsi sebagai metode perhitungan atas suatu biaya produk.
Kedua istilah tersebut keberadaannya sangat penting untuk proses perhitungan biaya
dalam dunia bisnis.
01
Definisi
Full Costing & Variabel Costing
1. Full Costing
Metode penentuan biaya produksi atas produk dengan memperhitungkan seluruh unsur biaya.
Unsur biaya tersebut antara lain :
• Biaya bahan langsung
• Biaya tenaga kerja langsung
• Biaya overhead pabrik variabel
• Biaya overhead pabrik tetap
2. Variabel Costing
Metode penentuan biaya produksi atas produk hanya dengan memperhitungkan unsur biaya
yang bersifat variabel saja. Unsur biaya tersebut antara lain :
• Biaya bahan langsung
• Biaya tenaga kerja langsung
• Biaya overhead variabel
02
Perbedaan
Full Costing & Variabel Costing
1. Laporan Keuangan atas Laporan Laba Rugi
Jika menggunakan metode full costing maka biaya overhead akan dilaporkan dalam laporan keuangan saat produk
sudah terjual, sedangkan untuk metode variable costing biaya overhead akan tetap dilaporkan dalam laporan
keuangan.

2. Perhitungan Harga Pokok Produksi yang Berbeda


Untuk menghitung harga pokok produksi di sebuah perusahaan, perbedaan yang paling mencolok antara keduanya
adalah bahwa metode full costing menggunakan lebih banyak biaya overhead pabrik tetap dan variabel, sedangkan
pada metode variable costing hanya menghitung biaya overhead variabel.

3. Biaya Per Periode


Di dalam metode full costing, biaya yang terdapat pada per periode akan dinilai sebagai biaya yang tidak berkaitan
dengan biaya produksi tapi tetap akan mengurangi laba perusahaan. Biaya periode yang ada variable costing ini
akan ikut dibebankan di dalam produksi.
03
Kelebihan
&
Kekurangan
Full Costing & Variabel Costing
Full Costing Variabel Costing

Kelebihan
Kelebihan Sesuai untuk Anda yang hanya ingin merencanakan untuk memperoleh laba
Mampu menampilkan jumlah biaya overhead secara dalam kurun waktu yang singkat.Bisa digunakan untuk mengendalikan biaya,
komprehensif karena memiliki dua jenis biaya di dalamnya, karena variable costing akan membagi biaya tetap menjadi dua bagian, yakni
yakni biaya overhead tetap dan variabel.Metode ini bisa discretionary fixed cost dan committed fixed cost.Bisa digunakan sebagai
melakukan penundaan dalam beban biaya overhead saat produk bahan rujukan dalam mengambil keputusan untuk melakukan order pesanan
belum laku dijual di pasaran. yang sifatnya memang khusus, terutama yang tidak memerlukan banyak
pesanan, seperti yang terdapat dalam metode full costing.

Kekurangan Kekurangan
Harga jual menjadi lebih tinggi daripada menggunakan metode variable Pemisahan yang dilakukan pada discretionary fixed cost dan committed
costing, karena metode full costing mengklaim bahwa konsumen akan mau fixed cost akan sulit untuk dilakukan pada metode variable costing. Selain
membayar berapapun agar bisa membeli barang yang memang itu, metode ini akan menyebabkan naik turunnya suatu laba karena adanya
diinginkannya. Metode ini hanya sesuai digunakan yang bergerak dalam perubahan dalam hal penjualan suatu produk perusahaan. Variable costing
bidang produksi bahan pokok masyarakat pada umumnya. tidak cocok digunakan untuk perusahaan yang sifatnya lebih musiman,
karena hanya akan menyebabkan kerugian laba yang tidak normal bagi
perusahaan.
04
Perhitungan
Full Costing & Variabel Costing
Full Costing
Contoh soal
Diketahui pada tahun 20XX, PT Sejahtera Bersama memproduksi sebanyak 1.000 unit produk A. Berikut data biaya
produksi untuk memproduksi produk A pada PT Sejahtera Bersama:

Biaya Bahan Baku Rp200/unit


Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp150/unit
Biaya Overhead Variabel Rp400/unit
Biaya Overhead Tetap Rp100.000
Biaya Pemasaran Variabel Rp300/unit
Biaya Pemasaran Tetap Rp150.000
Biaya adm. & umum Tetap Rp200.000
Produk A dijual dengan harga Rp2.000/unit. Dan produk A terjual 1.000 unit.
Hitunglah Harga Pokok Produksi menggunakan metode variable costing dan buat laporan laba/rugi.

Penyelesaian perhitungan variable costing adalah sebagai berikut :


Biaya Bahan Baku (Rp200 x 1.000) = Rp200.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung (Rp150 x 1.000) = Rp150.000
Biaya Overhead Variabel (Rp400 x 1.000) = Rp400.000
Biaya Overhead Tetap = Rp. 100.000
Biaya Pemasaran Variabel (Rp. 300 x 1000 unit = Rp. 300.000)
Biaya Pemasaran Tetap Rp. 150.000
Biaya Adm & umum Tetap Rp. 200.000
Harga Pokok Produksi Rp. 1.500.000
Laporan Laba Rugi
PT. Sejahtera Bersama
Laporan Laba/Rugi
Untuk periode yang berakhir 20XX

Penjualan Rp2.000.000
HPP :
Biaya Bahan Baku Rp 200.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 150.000
Biaya Overhead Variabel Rp 400.000
Biaya Overhead Tetap Rp. 100.000

(Rp. 850.000)
Laba Buto : Rp. 1.150.000

Biaya Komersial
Biaya Adm & Umum Rp. 200.000
Biaya Pemasaran
Tetap Rp. 150.000
Variabel Rp. 300.000
Jumlah Biaya Kormesial (Rp. 650.000)
Laba Bersih Rp. 500.000
Variabel Costing
Contoh soal
Diketahui pada tahun 20XX, PT Sejahtera Bersama memproduksi sebanyak 1.000 unit produk A. Berikut data biaya
produksi untuk memproduksi produk A pada PT Sejahtera Bersama:

Biaya Bahan Baku Rp200/unit


Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp150/unit
Biaya Overhead Variabel Rp400/unit
Biaya Overhead Tetap Rp100.000
Biaya Pemasaran Variabel Rp300/unit
Biaya Pemasaran Tetap Rp150.000
Biaya adm. & umum Tetap Rp200.000
Produk A dijual dengan harga Rp2.000/unit. Dan produk A terjual 1.000 unit.
Hitunglah Harga Pokok Produksi menggunakan metode variable costing dan buat laporan laba/rugi.

Penyelesaian perhitungan variable costing adalah sebagai berikut :


Biaya Bahan Baku (Rp200 x 1.000) = Rp200.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung (Rp150 x 1.000) = Rp150.000
Biaya Overhead Variabel (Rp400 x 1.000) = Rp400.000
Harga Pokok Produksi Rp750.000
Laporan Laba Rugi
PT. Sejahtera Bersama
Laporan Laba/Rugi
Untuk periode yang berakhir 20XX

Penjualan Rp2.000.000
Dikurangi biaya-biaya variabel costing hasilnya adalah :
Harga Pokok Produksi Rp750.000
Biaya pemasaran variabel (Rp300 x 1.000) Rp300.000

(Rp1.050.000)
Kontribusi Marjin Rp950.000
Dikurangi Biaya-biaya tetap :
Biaya overhead tetap Rp 150.000
Biaya pemasaran tetap Rp100.000
Biaya adm. & umum tetap Rp200.000

(Rp450.000)
Laba Bersih Rp500.000
Kesimpulan
Full costing adalah metode akuntansi yang menunjukan seluruh biaya
yang dikeluarkan dalam biaya produksi (biaya variabel, biaya teap, biaya
langsung, dan seluruh biaya yang dimanfaatkan)

Sementara metode variabel costing adalah metode perhitungan dimana


biaya yang digunakan adalah biaya yang jumlahnya bisa terus berubah sesuai
dengan volume kegiatan bisnis.
Thanks!
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai