Kelebihan
Kelebihan Sesuai untuk Anda yang hanya ingin merencanakan untuk memperoleh laba
Mampu menampilkan jumlah biaya overhead secara dalam kurun waktu yang singkat.Bisa digunakan untuk mengendalikan biaya,
komprehensif karena memiliki dua jenis biaya di dalamnya, karena variable costing akan membagi biaya tetap menjadi dua bagian, yakni
yakni biaya overhead tetap dan variabel.Metode ini bisa discretionary fixed cost dan committed fixed cost.Bisa digunakan sebagai
melakukan penundaan dalam beban biaya overhead saat produk bahan rujukan dalam mengambil keputusan untuk melakukan order pesanan
belum laku dijual di pasaran. yang sifatnya memang khusus, terutama yang tidak memerlukan banyak
pesanan, seperti yang terdapat dalam metode full costing.
Kekurangan Kekurangan
Harga jual menjadi lebih tinggi daripada menggunakan metode variable Pemisahan yang dilakukan pada discretionary fixed cost dan committed
costing, karena metode full costing mengklaim bahwa konsumen akan mau fixed cost akan sulit untuk dilakukan pada metode variable costing. Selain
membayar berapapun agar bisa membeli barang yang memang itu, metode ini akan menyebabkan naik turunnya suatu laba karena adanya
diinginkannya. Metode ini hanya sesuai digunakan yang bergerak dalam perubahan dalam hal penjualan suatu produk perusahaan. Variable costing
bidang produksi bahan pokok masyarakat pada umumnya. tidak cocok digunakan untuk perusahaan yang sifatnya lebih musiman,
karena hanya akan menyebabkan kerugian laba yang tidak normal bagi
perusahaan.
04
Perhitungan
Full Costing & Variabel Costing
Full Costing
Contoh soal
Diketahui pada tahun 20XX, PT Sejahtera Bersama memproduksi sebanyak 1.000 unit produk A. Berikut data biaya
produksi untuk memproduksi produk A pada PT Sejahtera Bersama:
Penjualan Rp2.000.000
HPP :
Biaya Bahan Baku Rp 200.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 150.000
Biaya Overhead Variabel Rp 400.000
Biaya Overhead Tetap Rp. 100.000
(Rp. 850.000)
Laba Buto : Rp. 1.150.000
Biaya Komersial
Biaya Adm & Umum Rp. 200.000
Biaya Pemasaran
Tetap Rp. 150.000
Variabel Rp. 300.000
Jumlah Biaya Kormesial (Rp. 650.000)
Laba Bersih Rp. 500.000
Variabel Costing
Contoh soal
Diketahui pada tahun 20XX, PT Sejahtera Bersama memproduksi sebanyak 1.000 unit produk A. Berikut data biaya
produksi untuk memproduksi produk A pada PT Sejahtera Bersama:
Penjualan Rp2.000.000
Dikurangi biaya-biaya variabel costing hasilnya adalah :
Harga Pokok Produksi Rp750.000
Biaya pemasaran variabel (Rp300 x 1.000) Rp300.000
(Rp1.050.000)
Kontribusi Marjin Rp950.000
Dikurangi Biaya-biaya tetap :
Biaya overhead tetap Rp 150.000
Biaya pemasaran tetap Rp100.000
Biaya adm. & umum tetap Rp200.000
(Rp450.000)
Laba Bersih Rp500.000
Kesimpulan
Full costing adalah metode akuntansi yang menunjukan seluruh biaya
yang dikeluarkan dalam biaya produksi (biaya variabel, biaya teap, biaya
langsung, dan seluruh biaya yang dimanfaatkan)