Anda di halaman 1dari 7

AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH MUQAYYADAH

No.

Akad pembiayaan MUDHARABAH MUQAYYADAH ini dibuat dan ditandatangani pada hari
Jum’at tanggal dua bulan September tahun dua ribu enam belas kami yang bertandatangan
dibawah ini:

1. Nama : Didik Fitriyanto, SH.I


No.KTP : 3374140110800001
Alamat : Ngadirgo RT 003/002 Mijen-Semarang
Dalam hal yang diuraikan di bawah ini bertindak untuk dan atas nama Koperasi Simpan
Pinjam dan Pembiayaan Syariah Dana Li Mardhatillah. Untuk selanjutnya disebut :
“Pihak Pertama”.

2. Nama : Maryono
No. KTP : 3374073101700001
Jabatan : Ketua Pengurus
Alamat : Karanglo Raya RT 02 RW 04 Gemah Pedurungan

Nama : Yayuk Sri Hartati, S.Ag


No. KTP : 3374076505710002
Jabatan : Sekretaris
Alamat : Jl Mugas Dalam no.5 RT 4 RW 1 kel. Mugas Sari Semarang Selatan

Nama : Ngafifah Zahro


No. KTP : 3374075704780004
Jabatan : Bendahara
Alamat : Jl Mugas Dalam I no.15 RT 4 RW 1 kel. Mugas Sari Semarang Selatan

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Koperasi Simpan Pinjam dan
Pembiayaan Syariah Ki Ageng Pandanaran, yang berkedudukan di Jl mugas Dalam
XII no. 11 Semarang. Untuk selanjutnya disebut”Pihak Kedua”.
Para pihak terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa, dalam rangka menjalankan dan memperluas kegiatan usahanya, pihak Kedua
memerlukan sejumlah dana, dan untuk memenuhi hal tersebut Pihak Kedua telah
mengajukan permohonan kepada Pihak Pertama untuk menyediakan Pembiayaannya,
yang dari pendapatan/keuntungan usaha itu kelak akan dibagi diantara Pihak Kedua dan
Pihak Pertama.
2. Bahwa, terhadap permohonan Pihak Kedua tersebut pihak Pertama telah menyatakan
persetujuannya, baik terhadap kegiatan usaha yang akan dijalankan Pihak Kedua maupun
terhadap pembagian pendapatan/keuntungan yang disepakati.
3. Bahwad, kedua belah pihak telah sepakat untuk bekerjasama dalam usaha tersebut
dengan masing-masing membayar/memberikan kontribusinya dimana pihak pertama
memberikan kontribusinya berupa modal sebesar Rp 100.000.000 (Seratus juta rupiah)
4. Dalam hal satu atau lebih ketentuan yang dimuat dalam akad ini tidak berlaku dan/atau
batal dan/atau tidak sah dan/atau tidak boleh dilaksanakan dalam hal apapun berdasarkan
hukum yang berlaku, maka ketentuan-ketentuan lain dalam akad ini dan/atau akad
sebelumnya, tetap berlaku sah dan boleh dilaksanakan dan tidak ada yang dikecualikan.

Dengan ini para pihak menyatakan setuju dan sepakat mengikatkan diri untuk melakukan akad
Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah (selanjutnya disebut “ perjanjian”) dengan syarat-syarat
dan kondisi, serta ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
DEFINISI

1. “Mudharabah muqayyadah” adalah akad atau system kerjasama dimana seseorang


(pemilik dana) menyerahkan hartanya kepada pihak lain untuk dikelola dimana pemilik dana
member batasan syarat penyaluran dananya dengan ketentuan bahwa keuntungan yang
diperoleh (dari hasil pengelolaan tersebut) dibagi antara kedua pihak sesuai dengan nisbah
yang disepakati, sedangkan kerugian ditanggung oleh shahib al mal sepanjang tidak ada
kelalaian dari mudharib.
PASAL 2
PEMBIAYAAN DAN JANGKA WAKTU PENGGUNAANNYA
1. Pihak Pertama dengan ini mengikatkan diri untuk menyediakan fasilitas pembiayaan
kepada pihak Kedua sejumlah Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah) secara sekaligus atau
bertahap sesuai dengan permintaan Pihak Kedua yang semata-mata akan dipergunakan
untuk modal kerja sesuai rencana yang disiapkan oleh Pihak Kedua yang disetujui Pihak
Pertama, yang dilampirkan pada dan karenanya merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan dari perjanjian ini.
2. Jangka waktu (masa) penggunaan pembiayaan tersebut oleh Pihak Kedua berlangsung
selama 1 (satu) tahun atau 12 (dua belas) bulan, terhitung mulai tanggal 2 (dua)
September 2016. Dan berakhir pada tanggal 2 September 2017
3. Berakhirnya jangka waktu pembiayaan/jatuh tempo tidak dengan sendirinya pembiayaan
berakhir apabila Pihak Kedua belum melunasi kewajiban dan/atau kewajiban-
kewajibannya.

PASAL 3
NISBAH DAN BAGI HASIL
1. Pihak Kedua dan Pihak Pertama sepakat, dan dengan ini mengikatkan diri satu terhadap
yang lain, bahwa Nisbah Bagi Hasil adalah:
a. 85 % (enam pulu dua koma lima persen) dari pendapatan (revenue) untuk pihak
Pertama;
b. 15 % (tiga puluh tujuh koma lima persen) dari pendapatan (revenue) untuk Pihak
Kedua.

Nisbah tersebut berdasarkan pendapatan / Rev. pembiayaan pihak kedua kepada anggota.

2. Kedua belah pihak sepakat, dan dengan ini saling mengikatkan diri satu terhadap yang
lain, bahwa pelaksanaan Bagi Hasil (syirkah) akan dilakukan pada tiap tanggal 2 (dua)
dan/atau pada tanggal pencairan pembiayanan bulan berikutnya setiap bulan sampai
jangka waktu pembiayaan berakhir.
3. Bagi Hasil pembiayaan ini pertama kali mulai dibayarkan Pihak Kedua kepada Pihak
Pertama tanggal 2 Oktober 2016.
4. Pembayaran Bagi Hasil dan angsuran pokok selanjutnya mengacu kepada lampiran akad
ini yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak terpisahkan satu dengan lainnya.
5. Dalam hal pihak kedua terlambat membayar atas bagi hasil yag menjadi hak pihak
pertama berdasarkan nisbah yang telah disepakati, maka pihak kedua sepakat untuk
dikenakan denda sebesar Rp 50.000 ( Lima puluh ribu rupiah) perbulan dan akan
diperhitungkan sebagai satu kesatuan kewajiban pihak kedua yang tidak bisa dipisahkan
satu dengan lainnya.
6. Pihak pertama dan dengan ini mengikatkan diri untuk menanggung kerugian yang timbul
dalam pelaksanaan perjanjian ini, kecuali apabila kerugian tersebut terjadi karena
ketidakjujuran dan/atau kelalaian dan/atau mismanajemen pihak kedua.

PASAL 4
BIAYA, POTONGAN & ADMINISTRASI
Pihak II setuju untuk membayar seluruh biaya yang timbul karena perjanjian pembiayaan
ini dan harus dibayar dimuka, yaitu :
1. Biaya Administrasi Rp 1.500.000 (Satu juta lima ratus ribu rupiah)
2. Biaya Notaris ----
3. Biaya materai ………

PASAL 5
AGUNAN
Untuk menjamin tertibnya pembayaran kembali/pelunasan pembiayaan tepat pada waktu dan
jumlah yang telah disepakati kedua belah pihak berdasarkan perjanjian ini, maka pihak kedua
dengan ini mengikatkan diri untuk menyerahkan jaminan kepada pihak pertama sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari perjanjian ini.
Jenis barang jaminan yang diserahkan adalah berupa :
1. Sertifikat jaminan SHM no. 80 an Tukimin Wignyosuwito
2. Cesiie/piutang lancer sebagaimana terlampir
3. Seluruh agunan sebelumnya dan agunan yang diserahkan oleh pihak kedua kepada pihak
pertama ini merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dengan akad
dan /atau akta dan /atau perjanjian dan/atau agnan sebelumnya dan/atau yang akan dibuat
selanjutnya sampai dengan berakhirnya seluruh kewajiban pihak kedua terhadap pihak
pertama.
PASAL 6
CIDERA JANJI
Menyimpang dari ketentuan perjanjian ini, pihak pertama berhak untuk menuntut/menagih
pembayaran dari pihak kedua dan/atau siapapun juga yang memperoleh hak darinya, atas
sebagian atau seluruh jumlah kewajiban pihak kedua kepada pihak pertama berdasarkan
perjanjian ini, untuk dibayar dengan lunas seketika dan sekaligus, tanpa diperlukan adanya surat
pemberitahuan,surat teguran, dan surat lainnya, apabila terjadi salah satu hal atau peristiwa
tersebut di bawah ini :
1. Pihak kedua tidak melaksanakan pembayaran atas kewajibannya kepada pihak pertama
sesuai dengan saat yag ditetapkan dalam pasal 3 perjanjian ini;
2. Dokumen, surat-surat bukti kepemilikan atau hak lainnya atau barang-barang yang
dijadikan jaminan dan/atau dokumen-dokumen lain, dan/atau pernyataan pengakuan
sebagaimana tersebut pada pasal 6 perjanjian ini ternyata palsu dan tidak benar isinya,
dan/atau pihak kedua melakukan perbuatan yang melanggar atau bertentangan dengan
salah satu hal yang disepakati di perjanjian ini;
3. Sebagian atau seluruh harta kekayaan pihak kedua disita oleh peradilan dan/atau pihak
yang berwajib;
PASAL 7
PELANGGARAN
Pihak kedua dianggap telah melanggar syarat-syarat perjanjian ini bila terbukti pihak kedua
melakukan salah satu dari perbuatan-perbuatan atau lebih sebagai berikut :
1. Menggunakan pembiayaan yang diberikan pihak pertama diluar tujuan atau rencana kerja
yang telah mendapatkan persetujuan tertulis dari pihak pertama;
2. Melakukan pengalihan usahanya dengan cara apapun, termasuk dan tidak terbatas pada
melakukan penggabungan, konsolidasi, dan/atau akuisisi dengan pihak lain;
3. Menjalankan usahanya tidak sesuai dengan ketentuan teknis yang diharuskan oleh pihak
pertama;
PASAL 8
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat dan penafsiran atas hal-hal yang tercantum di
dalam surat perjanjian ini atau terjadi perselisihan atau sengketa dalam pelaksanaannya,
maka para pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah untuk mufakat,
mediasi, arbitrase syariah, dan pengadilan agama.
2. Mengenai akad kerjasama dengan segala akibatnya dan pelaksanaannya, para pihak
sepakat memilih tempat kediaman hukumnya yang tetap dan tidak berubah di Kantor
Pengadilan Agama Kota Semarang

PASAL 9
PENUTUP
1. Sebelum surat perjanjian ini ditandatangani oleh pihak kedua mengakui dengan
sebenarnya, dan tidak lain dari yang sebenarnya, bahwa pihak kedua telah membaca
dengan cermat atau dibacakan kepadanya seluruh isi perjanjian ini berikut semua surat
dan/atau dokumen yang menjadi lampiran surat perjanjian ini, sehingga oleh karena itu
pihak kedua memahami sepenuhmya segala yang akan menjadi akibat hukum setelah
menandatangani surat perjanjian ini.
2. Apabila ada hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini,
maka pihak kedua dan pihak pertama akan mengaturnya bersama secara musyawarah
untuk mufakat dalam suatu Addendum.
3. Tiap Addendum dari perjanjian ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari
perjanjian ini.
4. Dalam hal satu atau lebih ketentuan yang dimuat dalam perjanjian kerjasama tidak
berlaku, tidak sah, atau tidak boleh dilaksanakan dalam hal apapun berdasarkan hokum
yang berlaku, maka ketentuan-ketentuan lain dalam perjanjian ini, tetap berlaku sah dan
boleh dilaksanakan.
5. Seluruh akad sebelumnya dan akad yang ditandatangani oleh pihak kedua kepada pihak
pertama ini merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dengan akad
dan/atau akta dan/atau perjanjian sebelumnya dan/atau yang akan dibuat selanjutnya
sampai dengan berakhirnya seluruh kewajiban pihak kedua terhadap pihak pertama.
6. Kedua belah pihak sepakat dan dengan ini mengikatkan diri satu terhadap yang lain,
bahwa untuk perjanjian ini dan segala akibatnya memberlakukan syariah islam dan
peraturan perundang-undangan lain yang tidak bertentangan dengan syariah.

Demikianlah, surat perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak di atas kertas
yang bermeterai cukup dalam dua rangkap, yang masing-masing disimpan oleh kedua belah
pihak dan masing-msing berlaku sebagai aslinya. Dan surat perjanjian ini dibuat dan
ditandatangani, demi kepentingan para pihak bersama.

Disetujui dan disepakati oleh :

Pihak Kedua Pihak Pertama

MARYONO DIDIK FITRIYANTO


Ketua Pengurus Manager KSPPS DAMAR

YAYUK SRI HARTATI, S.Ag


Sekretaris

NGAFIFAH ZAHRO
Bendahara

Saksi I Saksi II

_________________ _______________________

Anda mungkin juga menyukai