PT Maju Jaya Beef adalah suatu bisnis yang bergerak di bidang penjualan
daging potong. lebih tepatnya daging sapi potong. Usaha ini terbentuk karena
banyaknya investor/orang yang ingin melakukan bisnis pemotongan daging sapi tetapi
tidak mempunyai waktu yang banyak karena kesibukan, keterbatasan lahan terutama
didaerah perkotaan.
Saat ini pemenuhan akan kebutuhan daging sapi di Indonesia masih sangat
kurang. Hal ini disebabkan karena sapi-sapi yang terdapat di Indonesia belum mampu
untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dapat dilihat dari kondisi sapi lokal di Indonesia
yang memiliki kondisi fisik yang lebih kecil dibandingkan sapi-sapi yang terdapat di
negara lain, seperti sapi Limosin. Kondisi seperti ini sangat mengkhawatirkan karena
daging sapi merupakan salah satu jenis makanan yang digemari oleh masyarakat.
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menangani hal tersebut, seperti
melakukan impor sapi jenis Limosin, Brahman dan Simentil. Akan tetapi usaha tersebut
belum memenuhi kebutuhan daging sapi di Indonesia.
Salah satu usaha yang selalu dilakukan pemerintah Indonesia untuk memenuhi
kebutuhan daging sapi adalah dengan mengimpor sapi yang memiliki kondisi fisik lebih
besar dibandingkan sapi lokal sehingga kebutuhan daging sapi di Indonesia dapat
terpenuhi. Menurut kami usaha yang telah dilakukan pemerintah sudah baik, namun
belum bisa maksimal. Ketika kondisi seperti ini terjadi, maka kebutuhan daging sapi di
Indonesia yang tinggi tidak dapat terpenuhi dengan baik. Salah satu cara yang dapat
dilakukan yaitu dengan mengembangbiakan sapi-sapi jenis impor itu didalam negeri.
Akan tetapi untuk mengembangbiakannya sendiri iklim Indonesia tidak mendukung,
serta untuk mengembangkan sapi-sapi yang dapat menghasilkan daging banyak
diperlukan berbagai cara, seperti dengan memperhatikan pakan yang diberikan supaya
dapat mempercepat proses penggemukan sapi impor itu sendiri.
Penggemukan sapi potong yaitu memelihara sapi dewasa dalam keadaan kurus
dengan ditingkatkan berat badannya melalui pembesaran daging dalam waktu relatif
singkat (3-5 bulan).
Usaha budidaya sapi saat ini sudah berkembang di seluruh kota Indonesia,
namun banyak di antara mereka masih menggunakan budidaya tradisional, sedangkan
untuk mengembangbiakan sapi dengan cara modern yang tergolong sedikit. Maka dari
itu kelompok kami melihat peluang yang besar dalam usaha ternak ini. Dengan
mengusung prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan) kami ingin menjadi salah
satu pendorong budidaya dengan cara modern dan menjadi motivasi atas munculnya
pengusaha-pengusaha lain.
Misi:
Menciptakan masyarakat Indonesia untuk gemar berinvestasi di bidang
pemotongan daging sapi.
Membantu pemerintah dalam usaha menghemat devisa dengan cara mengurangi
sapi impor secara bertahap yaitu melalui penyediaan sapi potong produksi dalam
negeri (lokal).
Menjadi eksportir sapi dimasa yang akan datang khususnya ke manca negara
untuk menambah devisa negara.
Turut serta memberdayakan peternak sapi potong.
Turut serta memberdayakan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah Pemalang
khususnya.
Membuka lapangan kerja dan lapangan usaha.
Membantu kemitraan usaha penggemukan sapi dengan mengkoordinir
kelompok-kelompok peternak mitra binaan.
Tujuan :
Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan Investor.
Menjamin pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap pangan hewani yang
aman, sehat, utuh dan halal.
Mengembangkan produk daging sapi potong unggulan yang berdaya saing
menghadapi era persaingan bebas yang mendunia.
Meningkatkan pemberdayaan daging sapi potong melalui kelembagaan yang
tangguh dengan berperan aktif dalam merubah pola usaha tradisional menjadi
pola usaha berorientasi bisnis.
Terbangunnya etos kemandirian kelompok petani, peternak, pemotong daging
sapi dan sasaran.
Meningkatkan keterampilan SDM petani, peternak dalam pemeliharaan ternak,
pemotong daging sapi dan mengelola kotoran ternak.
Dalam menjalankan pemotongan daging sapi di PT Maju Jaya Beef ada karakter
dan budaya organisasi yang ingin kami tanamkan di setiap elemen perusahaan.
Diharapkan dengan budaya ini bisa menjaga kualitas dan keberlangsungan perusahaan
pemotongan daging sapi serta menjadi brand bagi pelanggan tentang kami, karena salah
satu strategi kami adalah brand building.;
Kejujuran dan integritas adalah modal utama kita sebagai makhluk sosial dalam
menjalani hidup, terutama saat kita menjalankan bisnis. Di Perusahaan-perusahaan
besar, kejujuran dan integritas dijunjung tinggi baik dari bottom level hingga ke top
level management. Karena itu kami akan menjunjung tinggi kejujuran dan integritas
di bisnis yang akan kami jalankan.
b. Profesional
Profesional dalam melayani adalah hal yang terus kami jaga dalam memberikan
layanan yang terbaik sehingga memberikan hasil yang maksimal.
c. Inovatif
d. Lingkungan Ekonomi
Pada saat ini kebutuhan daging di pasaran Indonesia masih besar sekali
peluangnya karena masyarakat membutuhkan daging, namun persediaan daging belum
mencukupi. Peternak sapi saat ini masih memakai sistem peternakan tradisional yang
menggunakan pakan 100% rumput yang berakibat perkembangan berat sapi sangat
lambat. Dengan peluang pasar yang besar kami beralasan membuat PT Maju Jaya Beef
dengan sistem modern yaitu usaha pemotongan daging sapi melalui pembibitan terlebih
dahulu sehingga bisa membuat pertumbuhan berat daging sapi cepat naik dan
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan daging masyarat baik dalam negeri maupun luar
negeri.
e. Lingkungan Industri
f. Lingkungan Global
Melihat kebutuhan daging sapi dalam negeri yang masih defisit dan kebutuhan
pasar dalam negeri dan luar negeri yang terus meningkat maka ini menjadi peluang bagi
kami untuk lebih mengembangkan bisnis ternak ini.
g. Kekuatan Produk
1) Investor dapat memilih lokasi pemotongan daging sapi sesuai dengan keinginan.
2) Investor dapat memilih hewan ternak yang akan di investasikan sesuai
keinginan.
3) Hewan yang di investasikan sehat dan tidak cacat serta bersertifikasi dari dinas
peternakan.
h. Analisis pesaing
i. Analisis Pasar
Penduduk Indonesia mayoritas muslim terbesar di dunia dimana pada hari raya
qurban untuk kebutuhan daging nasional belum tercukupi.
2. Weakness (Kelemahan)
o Terbatasnya lahan ternak.
o Terbatasnya sumberdaya manusia.
o Keterbatasan modal usaha peternak.
o Muncul pesaing baru.
o Pemasaran masih konvensional (belum via website atau aplikasi).
3. Opportunity (Peluang)
o Memberi kesempatan bagi para investor.
o Kebutuhan daging sapi tidak hanya saat hari raya Idul Adha.
o Membuka lapangan pekerjaan masyarakat.
o Hubungan yang baik dengan investor, pemasok dan pembeli.
o Program pemerintah untuk swasembada sapi yang masih belum tercapai.
o Pembatasan impor daging beku dan sapi potong oleh pemerintah.
o Kebutuhan sapi Idul Adha sangat tinggi.
o Kebutuhan daging sapi yang terus naik.
o Terbatasnya peternak di Indonesia.
4. Threats (Ancaman)
o Munculnya usaha yang sejenis.
o Persaingan harga semakin ketat.
o Cuaca, sehingga mempengaruhi kualitas pakan.
o Penyakit ternak, sehingga mempengaruhi jumlah panen hewan ternak.
o Penolakan dari masyarakat (bau limbah).
o Harga pakan yang semakin mahal.
o Alih fungsi lahan peternakan
V. RENCANA PEMASARAN
Potensi usaha ternak sapi cukup menyebar merata di seluruh wilayah Indonesia.
Pasar yang paling potensial untuk daging sapi adalah kota-kota besar seperti Bandung,
Jakarta, Semarang, Surabaya dan lain lain. Namun demikian jumlah produksi tersebut
masih belum memenuhi permintaan untuk pasar lokal sekalipun. Sehingga dalam
rencana usaha pemotongan daging sapi melalui pembibitan dan penggemukan sapi ini
ditargetkan untuk mengisi kebutuhan pasar baik di kota-kota besar yang potensial.
Strategi yang akan dilakukan PT Maju Jaya Beef yaitu, meningkatkan populasi,
menjaring sapi betina produktif di RPH untuk dimitrakan dengan peternak, melakukan
koordinasi intensif dengan semua pihak yang terkait dengan usaha peternakan,
melakukan bimbingan dan penyuluhan (sosialisasi), mengembangkan dan menambah
jumlah sapi gemukan dan industri turunan (pupuk organik dan RPH), merubah pola
/sistem breeding, feeding dari ekstensif menjadi intensif dengan memanfaatkan
teknologi, memanfaatkan skim kredit dan program pemerintah di bidang peternakan.
Menurut Kolter (2004), strategi pemasaran adalah perekat yang bertujuan untuk
membangun dan memberikan proporsi nilai yang konsisten dan membangun citra yang
berbeda kepada pasar.
A. Product (Produk)
Produk yang akan ditawarkan PT Maju Jaya Beef yaitu produk berupa
ternak sapi potong sebagai produk utama, jenis sapi yang yang akan dimiliki yaitu
sapi bali dan sapi brahman cross. Kualitas sapi menjadi sasaran utama dalam
penjualan. Pada saat pengadaan sapi, perusahaan benar-benar memperhatikan
kualitas sapi itu sendiri, pengadaan sapi biasanya berasal dari Kabupaten Bone,
Sinjai, dan Kendari. Penyeleksian sapi dilakukan dengan memperhatikan beberapa
hal yang menjadi standar di perusahaan, seperti proses pembelian yang sebelumnya
harus dilakukan pengambilan sampel darah, pengukuran tinggi badan serta
pengukuran berat badan, begitupun saat penjualan dilakukan penimbangan berat
badan dan kemudian penentuan harga. Selain dari produk utama sapi, perusahaan
juga menghasilkan produk sampingan berupa pupuk organik kompos dan granula.
Limbah ternak berupa feses diolah dan dimanfaatkan menjadi kompos dan
kemudian dijual. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kolter dan Amstrong (1997)
yang mengatakan bahwa produk adalah sesuatu yang ditawarkan kepada pasar
untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi, sehingga dapat memuaskan
keinginan dan kebutuhan.
b. Price (Harga)
Harga merupakan aspek penting dalam pemasaran, Penentuan harga
merupakan proses unik, karena melibatkan tawar-menawar yang dapat
diprediksikan dari aspek cost, value dan competitor. Aspek yang lebih mendalam
dan sulit adalah value dan competitor, karena ini paling spesifik dan unik dari tiap
kasus yang dihadapi perusahaan. Harga yang ditawarkan oleh PT Maju Jaya Beef
murah dan setara dengan perusahaan Sapi potong lainnya. Alternatif yang dilakukan
adalah dengan menetapkan harga yang lebih bersaing (lebih rendah). Alternatif lain
adalah memberikan potongan harga untuk transaksi pembelian dengan jumlah
tertentu, misalnya dengan strategi potongan harga secara teratur dan disesuaikan
pada momen tertentu, namun hendaknya perusahaan memperhitungkan dengan teliti
agar pemberian potongan harga tersebut tidak berpotensi terhadap penurunan laba
perusahaan
c. Promosi
Promotion (strategi promosi) Strategi yang dapat dijalankan untuk kegiatan
promosi adalah :
a. Personnal Selling Strategi
adalah menjaring konsumen melalui penawaran dengan alat komunikasi, dimana
telepon merupakan andalan dari perusahaan. Selain itu pengenalan produk
diperoleh dari mulut ke mulut melalui konsumen yang sudah ada. Strategi untuk
meningkatkan kegiatan personnal selling dapat dilakukan dengan memberikan
bonus kepada konsumen yang mereferensikan perusahaan Sapi potong PT Maju
Jaya Beef tetapi harus dengan pembelian dalam jumlah besar.
b. Testimoni
Testimoni dapat dilakukan di pasar tradisional untuk memperoleh pengakuan
dari konsumen yang datang dan meyakinkan konsumen tentang uraian dari
pihak perusahaan mengenai mutu produk dari hasil perusahaan Sapi potong PT
Maju Jaya Beef ini.
c. Sales Force
Dilakukan di tempat umum, misalnya di pusat perbelanjaan, pertokoan, tempat
wisata dan lainnya. Sales force tidak selalu diperlukan, karena kebanyakan
orang membeli produk Sapi potong yang sudah tersedia di pasaran, kecuali
produk Sapi potong PT Maju Jaya Beef memiliki merk/ kemasan, sehingga
dirasa penting untuk mengenalkan merk produk PT Maju Jaya Beef di tempat
umum yang ramai dikunjungi orang. Hal ini menjadi strategi untuk memasarkan
produk secara agresif kepada konsumen
d. Advertorial
Dapat dijalankan dengan memasang halaman advertorial di surat kabar lokal,
ataupun brosur dengan tampilan menarik yang berisi tentang paparan logis dan
alasan kuat mengenai mengapa memilih daging dari Sapi potong dari PT Maju
Jaya Beef layak untuk dikonsumsi. Kemasan dan isi materi dibuat semenarik
mungkin, agar pembaca dapat terpengaruh tanpa merasa ditipu oleh pembuat
berita (dengan ketentuan sudah memiliki merk/kemasan).
e. Place (Strategi Distribusi)
Strategi distribusi yang dilakukan dinilai baik oleh konsumen, tetapi ada
beberapa kekurangan yang harus segera diantisipasi oleh perusahaan, yaitu
jumlah pemasaran yang terbatas, maka alternatif strateginya adalah melakukan
promosi untuk lebih meningkatkan penjualan.
A. Target Pasar
Peluang peningkatan bisnis ternak sapi untuk pasar domestik sangat terbuka
luas. Ternak sapi secara periodik memiliki permintaan yang tinggi yaitu menjelang Hari
Raya qurban. Selain itu ternak sapi juga dapat dikembangkan untuk pemenuhan
kebutuhan konsumsi daging sapi harian.
Target pemasaran pemotongan daging sapi adalah pasar ternak yang ada di
daerah seluruh Indonesia dan perusahaan Feedlot (penggemukan sapi potong) berskala
besar yang akan kami ajak untuk bekerja sama.
B. Posisi Produk
C. Perencanaan Pemasaran
Dalam melakukan kegiatan promosi, ada beberapa cara dan strategi yang
dilakukan untuk mempromosikan dan memasarkan agar dapat dikenal oleh konsumen
melalui beberapa cara :
1. Social Networking
Berkembangnya jaringan internet saat ini memberi kemudahan untuk
mempromosikan produk kami. Kami memanfaatkan Social Networking seperti blog,
twitter, Instagram, Line bisnis dan facebook. Disini kami mempunyai admin-admin
yang siap menjawab pertanyaan-pertanyaan dari calon pembeli.
D. Distribusi
Penjualan daging sapi potong PT Maju Jaya Beef dilaksanakan dengan
pelanggan memesan dan datang ke peternakan. Pelangan biasanya dari perusahaan sapi
potong dan pelanggan langsung. Promosi yang digunakan PT Maju Jaya Beef dengan
mempunyai blog, twitter, facebook, iklan, Instagram, Line bisnis dan penyebaran
pamflet tersebar ditempat strategis. Sehinggan pelanggan mendapatkan informasi
pemotongan daging sapi PT Maju Jaya Beef dengan mudah.
VI. RENCANA OPERASIONAL
b. Keuangan
Keuangan merupakan salah satu instrument penting dalam sebuah perusahaan
seperti PT Maju Jaya Beef maka dengan sangat perlu untuk memperkuat
permodalan agar dapat bersaing dengan pesaing sesama perusahaan Sapi potong
serta untuk meningkatkan modal dan menunjang kegiatan industri dengan
memanfaatkan lembaga perbankan atau pun investor-investor.
c. Produksi
PT Maju Jaya Beef akan memanfaatkan teknologi dan infrastruktur yang tersedia
untuk meningkatkan mutu produk, misalnya dengan mendatangkan alat-alat yang
mempercepat pemotongan Sapi, sehingga konsumen tidak menunggu terlalu lama
tetapi juga harus memperhatikan mutu daging Sapi (sebelum pemotongan
dilakukan pengecekan kesehatan setiap Sapi). Infrastruktur untuk pemanfaatanlahan
dan air merupakan konstrain yang utama dalam pengembangan ternak Sapi.
A. Struktur Organisasi
Direktur
Quality
Maintenance Logistik Kesehatan Control Pemasok Pengelolaan
Barang
Sipil Dokter QC In Pelanggan Pengembangan
masuk
Barang
Elektrical QC Out
Keluar
QC Proses
3. Departemen Operasional
Maintenance
• Melakukan Perbaikan kondisi kandang.
• Tempat pengelolaan limbah dan tempat penampungan pakan.
Logistik
• Memperlancar arus barang secara efektif dan efisien untuk menjamin
pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dan peningkatan daya saing
produk nasional di pasar domestik, regional, dan global.
• Membangun simpul - simpul logistik nasional dan konektivitasnya mulai
dari pedesaan, perkotaan, antar wilayah dan antar pulau sampai dengan
Pelabuhan Hubungan Internasional melalui kolaborasi antar pemangku
kepentingan.
• Memperlancar arus barang secara efektif dan efisien
• Menurunkan biaya logistik, memperlancar arus barang dan meningkatkan
pelayanan logistik sehingga meningkatkan daya saing produk nasional di
pasar global dan pasar domestik.
Kesehatan:
• Peran dokter hewan sangat penting terutama dalam mengambil,
menentukan dan menjalankan kebijakan mengenai segala hal yang
menyangkut pembangunan pada umumnya dan menjaga kesehatan
hewan khususnya. Kebijakan yang harus diambil mempunyai dampak
yang luas dan sangat nyata bagi masyarakat, sehingga memerlukan
berbagai pertimbangan teknis yang acuan referensinya belum tentu
diperoleh dengan mudah dan dalam waktu singkat.
• Tantangan seorang dokter hewan dalam menangani
pengendalian penyakit (disease control), keamanan pangan (food
safety), dan kesehatan lingkungan (environmental health). Diperlukan
keterlibatan yang intens dari dokter hewan dalam mengantisipasi
kemungkinan masuknya penyakit dari luar wilayah atau timbulnya
wabah penyakit hewan menular dengan suatu manajemen kesiagaan
darurat (emergency management). Begitu juga keterlibatan dokter
hewan dalam setiap tahapan dan komponen yang membangun mata
rantai penyediaan bahan untuk dikonsumsi (Naipospos, 2010).
• Penanganan utama yang harus di ambil oleh dokter hewan
adalah biosecurity. Biosecurity adalah langkah pencegahan yang
dirancang untuk mengurangi risiko penularan penyakit menular pada
ternak. Biosecurity harus dilaksanakan secara baik dan benar untuk
memenuhi produktivitas ternak, efisiensi ekonomi dan produksi semen.
Quality Control
4. Departemen Pemasaran
• Aktif Mencari Target
Pangsa pasar harus telah terencana bersama dengan pemikiran konsep
bisnis, pantau lokasi dimana calon pembeli berada, tentukan berdasarkan
wilayah.
• Merekap Data Hasil Penjualan
Data hasil penjualan harus disusun rapi, detail dan terperinci. Hal ini untuk
memudahkan pihak lain saat menganalisinya. Evaluasi dilakukan atas dasar
rekapan data tersebut. Selanjutnya akan dipakai untuk menilai ketepatan
strategi sales. Cara promosi tepat ketika penjualan meningkat dari waktu ke
waktu.
• Menjamin Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan terjadi karena manfaat yang diberikan produk sesuai
informasi sales saat promosi. Paparkan semua hal yang menyangkut produk
agar pelanggan tidak merasa tertipu. Bila salah satu unsur dari produk tidak
diketahui dan mengakibatkan kerugian, maka berdampak pada kekecawaan
• Mencari Mitra Kerja.
Menggandeng pihak lain guna meningkatkan penjualan produk ialah cara
mempercepat proses penjualan. Tentu harus dengan persetujuan pemimpin
dari hasil diskusi yang telah dilakukan sales sebelumnya. Kerjasama ini
harus menguntungkan bagi kedua belah pihak. Mitra sales marketing dapat
berasal dari kalangan lembaga keuangan, jasa pengiriman barang dan lain
sebagainya.
• Menyusun Strategi Lanjutan
Penyusunan strategi lanjutan menjadi tanggungjawab sales marketing bila
cara-cara anjuran perusahaan tidak dapat memenuhi target. Ketentuan yang
telah disepakati bersama boleh dimodifikasi agar sesuai dengan kondisi
lapangan.
VARIABEL COST
Bibit Sapi 50 ekor x Rp. 10.000.000,- Rp 500,000,000
Pakan
- Konsentrat (50 ekor x 8kg x 90 hari x Rp. 7.500,-) Rp 270,000,000
- Hijauan / rumput (50 ekor x 25 kg x 90 hari x Rp. 8.000,- ) Rp 90,000,000
- Vittoterna/Suplemen (200 botol x Rp. 45.000,-) Rp 9,000,000
Air (3 bulan x Rp. 2.000.000,-) Rp 12,000,000
PROFIT
= TR – TC
= Rp. 1.608.750.000,- (-) Rp. 1.112.500.000,-
= Rp. 496.250.000,-
ESTIMASI
Kegiatan selama 1 Tahun dengan 4 Periode
= TC = FC + VC
= Rp. 1.112.500.000,- per periodic
= Rp. 4.450.000.000,- 4 periodik
Rencana Strategi yang akan dilakukan oleh PT Maju Jaya Beef terbagi dalam 2
(dua) tahap yakni :
a. Strategi jangka pendek (1-2 tahun ke depan) dapat dilakukan oleh perusahaan
adalah melakukan strategi yang relatif tidak terlalu menuntut banyak biaya
operasional, yaitu strategi produk, harga dan strategi promosi. Strategi produk untuk
jangka pendek adalah melakukan diversifikasi produk berupa penambahan produk
(daging Sapi), atau menciptakan variasi produk makanan dari daging sapi. Strategi
harga untuk jangka pendek adalah melakukan potongan harga dengan teratur dalam
pembelian dengan jumlah tertentu. Harga suatu komoditas pada dasarnya
merupakan salah satu refleksi dan adanya indikator kuat lemahnya permintaan dari
suatu komoditas (Winarso, 2004) Strategi promosi dilakukan dengan mengadakan
promosi melalui penyebaran pamphlet di pusat-pusat perbelanjaan, atau di kawasan
perumahan, memasang papan reklame di tempat strategik, melalui media lain seperti
radio dan surat kabar dan melaksanakan promosi melalui hubungan masyarakat
dengan menjadi sponsor perusahaan, atau memberikan bonus kepada konsumen.
b. Strategi jangka waktu 3-5 tahun ke depan ditargetkan untuk jangka panjang,
misalnya pembukaan tempat pemotongan dan penjualan daging Sapi baru. Strategi
ini memerlukan biaya, perijinan dan koordinasi khusus dalam penerapannya. Selain
itu, strategi produk dengan terus melakukan inovasi dalam pengembangan produk
hasil olahan daging Sapi juga ditujukan untuk jangka panjang, karena memerlukan
biaya dan penelitian khusus. Tujuan jangka panjang adalah meningkatkan kepuasan
konsumen, mengoptimalkan keuntungan, meningkatkan posisi perusahaa dalam
persaingan pasar dan meningkatkan kesejahteraan seluruh karyawan
Bulan Pertama :
a. Promosi.
b. Membuat kandang dan fasilitas pendukung.
c. Membuat perizinan (OJK, Notaris, LH, dan SIU).
d. Rekruitmen karyawan karyawan tahap 1.
Semester Pertama :
a. Promosi.
b. Pembelian bibit ternak unggul.
c. Melengkapi fasilitas dan prasarana lainnya.
d. Menyiapkan outlet/kedai penjualan daging.
Tahun Pertama :
a. Promosi.
b. Panen hasil ternak.
c. Evaluasi hasil ternak.
d. Membuat laporan keuangan tahunan.
e. Membagi deviden kepada investor.
X. PENILAIAN RESIKO
Kendala :
a. Kenaikan bobot sapi tidak sesuai dengan harapan, hal ini biasa terjadi pada sapi
import.
b. Sulit menemukan pemasaran daging sapi yang baik.
Solusi :
1. Bobot badan sapi import tidak optimal tumbuhnya, dapat di siasati dengan :
Dunia usaha saat ini sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Dengan meningkatnya jumlah perusahaan peternakan tentunya persaingan pun semakin
ketat. Hal ini membuat perusahaan PT Maju Jaya Beef berfikir untuk terus berinovasi
demi menjaga perusahaan agar tetap mampu bersaing dengan perusahaan sejenisnya.
Investor layak memberikan modal untuk perusahaan PT Maju Jaya Beef karena
perusahaan daging sapi potong ini memberikan keuntungan yang sangat besar.