Anda di halaman 1dari 45

RINGKASAN EKSEKUTIF

CV. AR18 FARM merupakan perusahaan yang berdiri pada

tanggal 18 Oktober 2014 oleh Muhammad Azwar Nurlim. Perusahaan ini

bergerak di bidang peternakan terkhususnya dibidang penggemukan kambing.

Usaha ini merupakan usaha yang cukup menjanjikan. Perusahaan ini dibentuk

dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan ternak kambing serta

memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat serta juga membuka lapangan

pekerjaan bagi masyarakat sekitar perusahaan.

CV. AR18 FARM ini berlokasi di Dusun Bila, Desa Lapaukke,

Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi ini

jauh dari pemukiman agar masyarakat tidak terganggu dengan keberadaan

perternakan kambing ini. Selain itu pemilihan lokasi ini dekat dengan sumber

pakan. Meskipun lokasi perusahaan ini jauh dari pemukiman tetapi akses

transportasi menuju ke perusahaan sangat bagus, karena dapat diakses

menggunakan transportasi kecil maupun transportasi besar sehingga memudahkan

dalam pemasaran produk.

Dana awal atau investasi yang digunakaan oleh perusahaan ini sebesar Rp

120.800.000 untuk pembuatan kandang, kantor dan bagunan lainnya. Pada tahun

2014 pada periode awal populasi kambing sebanyak 54 ekor. Produk yang

ditawarkan oleh perusahaan ini yaitu kambing potong, pupuk kandang dan pupuk

cair. Produk yang dihasilkan ini dipasarkan didalam kota maupun diluar kota.

Pemasaran di dalam kota dilakukan dengan menjual produk langsung

diperusahaan. Sedangkan pemasaran diluar kota di sesuaikan dengan permintaan

konsumen, kemudian disalurkan menggunakan transportasi perusahaan.

1
Sejarah Berdirinya Usaha

Usaha Penggemukan kambing CV. AR18 FARM didirikan oleh

Muhammad Azwar Nurlim pada 18 Oktober 2014. Usaha ini mengambil tempat

di Dusun Bila, Desa Lapaukke, Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo, Sulawesi

Selatan. Usaha ini didirikan atas dasar keinginan untuk mengembangkan

peternakan rakyat, serta usaha ini memiliki prospek dan peluang bisnis yang

tinggi untuk dikembangkan.Sasaran pasar dari usaha ini yaitu Sulawesi Selatan

terutama Kabupaten Wajo, Soppeng dan Bone.

Kapasitas produksi CV. AR18 FARM hingga tahun 2018 yaitu 200 ekor

kambing etawa. Pada awal berdirinya CV. AR18 FARM hanya merupakan

peternakan keluarga dengan skala kecil. Melihat tingkat permintaan akan daging

pada daerah Wajo saat itu tinggi, maka keluarga berinisiatif mengembangkan

usaha ini sebagai usaha keluarga yang nantinya dapat menjadi asset berharga.

Pada awalnya perusahaan ini hanya memiliki populasi ternak kambing

sebanyak 54 ekor jantan, tetapi pada tahun 2018 ini sudah meningkat menjadi 200

ekor. Populasi ternak yang dimiliki ini semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Peningkatan populasi ini dikarenakan semakin tingginya kepercayaan masyarakat

pada produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini. Meningktakan kepercayaan

masyarakat terhadap produk ini dikarenakan bagusnya pelayanan yang diberikan

kepada konsumen, selain itu juga produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang

baik sehingga akan berdampak pada tingkat permintaan konsumen yang semakin

tinggi baik dari dalam kota maupun dari luar kota.

2
Visi dan Misi Usaha

Visi :Terwjudnya Indonesia sehat dan sejahtera dengan produk pangan asal

hewan yang aman, sehat, utuh,dan halal (ASUH) serta berkualitas tinggi.

Misi :

1. Penerapan manajemen pemeliharaan yang baik agar terjaminnya kualitas

daging

2. Memperluas pemasaran ternak kambing ke luar daerah, baik dalam bentuk

ternak maupun daging, sebagai wujud kerjasama dengan pemerintah dalam

program kebutuhan daging Indonesia

3. Memperkuat koneksi antar usaha/perusahaan peternakan demi terwujudnya

perkembangan dan kompleksivitas usaha

4. Menggunakan teknolgi tepat guna yang ramah lingkungan

3
ASPEK HUKUM

Commanditarire Vennootschap (CV) adalah suatu perusahaan yang terdiri

dari satu atau lebih pesero pengurus (Komplementer) dan satu atau lebih persero

diam (Komanditer). CV dapat didefinisikan juga adalah persekutuan untuk

menjalankan suatu usaha yang dibentuk oleh satu atau beberapa sekutu yang

bertanggungjawab untuk seluruhnya pada satu pihak, dan satu atau beberapa

sekutu bertindak sebagai pelepas uang pada pihak lain (Ratnasari, 2015).

Aspek hukum dalam studi kelayakan bisnis menyangkut pada semua hal

terkait legalitas rencana bisnis yang hendak dilakukan oleh perusahaan.

Ketentuan-ketentuan hukum tersebut meliputi:

a. Izin lokasi

b. Akte pendirian perusahaan dari notaris

c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

d. Surat tanda daftar perusahaan

e. Surat izin tempat usaha dari Pemerintah Daerah setempat

f. Surat tanda rekanan dari Pemerintah Daerah setempat

g. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

Pada awal pendirian CV. AR18 FARM dibuatkan sebuah akta pendiriaan

oleh notaris yang berwenang dalam akta ini memuat nama perusahaan, modal

perusahaan, nama lengkap, pekerjaan dan tempat tinggal para pendiri serta waktu

berdiri dan mulai berlakunya CV. Setelah pembuatan akta pendirian selanjutnya

adalah pembuatan surat keterangan domisili perusahaan yang dibuat dikantor

kelurahan dan ditandatangani oleh kepala kelurahan dan kepala kecamatan

4
setempat. Kemudian pengampilan Nomor Pokok Wajib Pajak/NPWP, selanjutnya

pengambilan surat keterangan terdaftar sebagai wajib pajak di kantor pajak

setempat dan melakukan pendaftaran ke pengadilan negeri. Setelah itu perusahaan

membuat Surat Izin Usaha Perdagangan/SIUP dan juga pembuatan tanda daftar

perusahaan di dinas perdagangan setempat. Setelah pengurusan surat-surat telah

selesai maka CV. AR18 FARM sudah dapat dijalankan atau beroperasi.

5
ASPEK PEMASARAN

Gambaran Umum Pasar (STP)

Segmen Pasar

Segmen pasar merupakan kegiatan suatu pasar menjadi kelompok yang

berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik dan perilaku yang berbeda.Dalam

usaha penggemukan Kambing yang kita lakukan, kita juga membagi pasar sesuai

dengan permintaan. Seperti penjualan di pasar hewan kebanyakan penjual

merupakan orang yang akan memelihara kembali atau menyembelih untuk

dipotong. Sehingga untuk dipasar kita membawa ternak yang cukup baik dan

harga jual yang normal. Berbeda dengan hari korban kita akan menjual ternak

yang bagus – bagus karena harga jualnya cukup tinggi bahkan sampai 200 % dari

hari biasa. Oleh sebab itu, dengan mengklasifikasikan kambing yang cirinya baik

dan kurang baik akan mempermudah kita dalam penjualan ternak dan penentuan

harga.

Target Pasar

Sasaran pemasaran mengadakan kerja sama dengan perusahaan pengelola

hasil peternakan dan restoran. Dimana konsumen dapat digolongkan dalam

beberapa segmen yaitu:

1. Konsumen dalam negeri, segmen ini merupakan segmen terbesar yang

kebutuhan dagingnya kebanyakan dipenuhi dari pasokan dalam negeri yang masih

kurang memperhatikan kualitas sebagai persyaratan kesehatan maupun selera.

2. Konsumen asing, mencakup keluarga-keluarga diplomat, karyawan perusahaan

asing dan sebagian turis, hal ini porsinya relative kecil dan tidak signifikan

6
3. Konsumen industri, merupakan pembeli yang menggunakan daging untuk

kembali menjadi produk lain dan kemudian dijual lagi.

Positioning

Persaingan dalam suatu pemasaran produksi selalu ada, biasanya persaingan

harga terjadi pada saat ternak dijual dipasar hewan. Antara peternak satu dengan

peternak yang lain akan memiliki cara yang berbeda untuk ternak yang akan dijual

biar laku. Apalagi pada saat Idul Adha persaingan harga kambing akan bersaing

pesat sebab permintaan akan ternak kurban sangat tinggi.

Cara menempatkan usaha ini diantara persaing yang sejenis yaitu dengan

menggunakan berbagai media berupa brosur, spanduk, paket promosi melaui

iklan, sebagai sponsor pada kegiatan entrepreuner, peternakan, kedokteran hewan

dan kegiatan kemanusiaan sehingga produk dari perusahaan kami akan lebih

dikenal.

Permintaan

Perkiraan jumlah permintaan konsumen terhadap ternak kambing

mengalami peningkatan seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, terutama

pada perayaan hari besar seperti Idul Adha, Idul Fitri, dan Hari Raya Natal

permintaan akan semakin meningkat.

7
Tabel 1. Perkiraan Permintaan Ternak Kambing selama 5 Periode
Tahun Perkiraan Permintaan (dalam unit)

2014 54 ekor

2015 72 ekor

2016 100 ekor

2017 120 ekor

2018 200 ekor

Sumber : Data Primer, 2018.

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa perkiraan permintaan konsumen

terhadap ternak kambing dari tahun ke tahun mengalami peningkatan seiiring

dengan pertambahan jumlah penduduk dan pendapat penduduk.

Penawaran

Penawaran produk dari pesaing yang bergerak dibidang sama juga menjadi

perhatian untuk dapat meningkatkan produksi guna memenuhi permintaan

konsumen.

Tabel 2. Penawaran dari Produk Pesaing Sejenis di Pasar


Nama Pesaing Kapasitas Produksi / Tahun (dalam unit)

1. CV. Gado-Gado Farm 90 ekor


2. CV. Ari Farm 35 ekor

Sumber : Data Primer, 2018.

Proyeksi penawaran yang dapat ditawarkan dalam beberapa periode/ tahun

disesuaikan dengan jumlah permintaan konsumen.

8
Tabel 3. Proyeksi Penawaran Ternak Kambing selama 5 periode
Tahun Perkiraan Penawaran (dalam unit)

2014 50 ekor

2015 55 ekor

2016 60 ekor

2017 65 ekor

2018 70 ekor

Sumber : Data Primer, 2018.

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa perkiraan penawaran dari tahun

ke tahun meningkat seiring dengan tingginya permintaan konsumen. Setiap tahun

jumlah populasi kambing terus bertambah agar dapat memenuhi permintaan

konsumen. Penawaran ternak kambing dari perusahaan kami dapat memenuhi

sekitar 50-80% dari permintaan konsumen.

Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar

Rencana penjualan adalah rencana produk yang akan dijual dalam waktu 1

tahun disesuaikan dengan kondisi permintaan dan penawaran. Sedangkan pangsa

pasar adalah bagian dari penjualan produk kami dibandingkan dengan penjualan

total produk sejenis dalam industri.

Berdasarkan tabel 4, dapat diketahui bahwa dari tahun ke tahun rencana

penjualan terus meningkat karena seiring dengan kondisi permintaan dan

penawaran yang tinggi, begitupun pangsa pasar dari penjualan produk perusahaan

kami cukup tinggi dan terus meningkat.

Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing

Strategi pemasaran perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan

alat analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas :

9
Product

Produk dari perusahaan kami mutu / kualitasnya terjamin karena kami

memberikan pakan yang berkualitas dan selalu memperhatikan kebersihan

kandang. Ternak kambing yang kami tawarkan memiliki berat yang optimal.

Produk yang ditawarkan oleh perusahaan kami bukan hanya ternak kambing

hidup saja melainkan tersedia juga daging, susu kambing dan produk olahan

seperti yogurt. Desain dan kemasan dari produk olahannya sangat menarik.

Price

Harga yang kami tawarkan cukup murah yaitu kambing jantan berkisar Rp.

3.200.000 sampai Rp. 3.500.000 per ekor. Jika pembeli ingin menternakkan

kembali bukan untuk disembeli, kami akan memberikan potongan harga.

Promotion

Strategi promosi yang perusahaan kami lakukan yaitu melalui cara :

a. Sales Promotion

Mempromosikan produk melalui acara/pameran yang digelar di tempat

keramaian dimana konsumen.

b. Personal Selling

Promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan

menawarkan dan mencoba produk langsung.

c. Advertising (Iklan)

Iklan melalui media cetak seperti brosur, spanduk, poster dan iklam

majalah/koran.

10
Placement

Cara perusahaan kami mendistribusikan produk yaitu dengan sistem distribusi

secara langsung ke konsumen atau konsumen yang langsung datang ke tempat

produksi.

11
ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN

Aspek Organisasi

Nama Perusahaan / Usaha : CV. AR18 FARM

Nama Pemilik / Pimpinan : Muhammad Azwar Nurlim

Alamat Kantor dan Tempat Usaha : Jl. Tani Becek, Dusun Bila, Desa

Lapaukke, Kecamatan Pammana,

Kabupaten Wajo, ProvinsiSulawesi

Selatan.

Struktur organisasi pada CV. AR18 FARM :

Pimpinan
Muhammad Azwar Nurlim

Sekretaris
Asri Nurdin

Divisi Keuangan Divisi Transportasi


Muh. Asrul Nurlim Gusmang
Amas Nurdin

Gambar 1. Struktur Organisasi CV. AR18 FARM

Perizinan

Perusahaan ini memiliki perizinan yang bersifat legal, seperti seperti Akte

Perusahaan, Surat keterangan Domisili usaha, Surat Ijin Tempat Usaha (SITU),

12
Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), dan NPWP Perusahaan, secara keseluruhan

perusahaan ini telah memiliki izin yang sah secara hukum.

13
ASPEK TEKNIS PRODUKSI

Pemilihan Lokasi

Pemilihan lokasi suatu organisasi (perusahaan) akan mempengaruhi risiko

dan keuntungan perusahaan tersebut secara keseluruhan, mengingat lokasi sangat

mempengaruhi biaya tetap maupun biaya variabel, baik dalam jangka menengah

maupun jangka panjang. Memilih lokasi yang tepat berarti menghindari sebanyak

mungkin efek-efek negatif yang mungkin timbul dan mendapatkan lokasi yang

memiliki paling banyak faktor-faktor positif. Keputusan lokasi sering bergantung

kepada tipe bisnis. Untuk keputusan lokasi industri, strategi yang digunakan

biasanya adalah strategi untuk meminimalkan biaya, sedangkan untuk bisnis

eceran dan jasa profesional, strategi yang digunakan terfokus pada

memaksimalkan pendapatan (Pratiwi, 2010).

Untuk memulai usaha ternak kambing, pertama kali yang perlu dilakukan

adalah pemilihan lokasi dengan syarat sebagai berikut (Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian, 2009) :

1. Ada sumber air.

2. Dekat sumber pakan

3. Jauh dari pemukiman.

4. Bukan lokasi banjir.

CV. AR18 FARM bertempat di Jl. Tani Becek Dusun Bila, Desa

Lapaukke, Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Alasan

memilih lokasi ini yaitu dikarenakan Provinsi Sulawesi Selatan sangat potensial

untuk pengembangan ternak kambing etawa baik dilihat dari aspek teknis,

14
ekonomi maupun sosial budaya. Adapun kelebihan pengembangan ternak

kambing Etawa bobot badan yang tinggi dibandingkan dengan kambing jenis lain.

Wilayah ini juga dipilih kerana :

1. Tidak padat penduduk

Daerah merupakan daerah dataran rendah yang penduduknya tidak padat

dan masih banyak lahan yang kosong dan potensial untuk usaha peternakan.

2. Harga sewa tanah relatif murah

Harga sewa tanah di daerah ini bekisar Rp 1.500.000 per tahun dengan luas

180 m2.

3. Potensi alam yang baik

Karena daerah ini merupakan dataran tinggi maka tanahnya subur, sehingga

ketersedian pakan hijauan melimpah. Suhu di daerah ini panas disertai dengan

angin yang cukup kencang sehingga apabila untuk usaha peternakan, ternak yang

dikembangkan tidak akan mengalami stress (cekaman panas). Selain itu, sumber

air di daerah ini sangat besar, sehingga dalam kebutuhan air kita tidak

mengelurkan biaya yang banyak.

4. Akses jalan menuju tempat pemasaran terjangkau.

Di daerah sendiri juga terdapat pasar hewan namun tidak terlalau besar,

Selain itu, jalan akses menuju tempat pemasaran dari desa ke pasar hewan bisa

dilewati oleh mobil.

Lokasi yang ideal bagi peternakan kambing adalah pada daerah dengan

dukungan sarana transportasi yang menandai, bersuhu sejuk (sekitas 20 C) atau

pada daerah dengan ketinggian dari permukaan laut lebih dari 600 m, dengan

ketersediaan air bersih yang cukup. Wilayah pengembangan adalah pada daerah

15
dengan lama periode kering tidak lebih dari 4 bulan, sehingga ketersediaan

hijauan dapat lebih terjamin. Sedapat mungkin ketersediaan lahan untuk tanaman

rumput juga tersedia (Sunarlim dkk, 1992).

Asumsi dan Koefisien Teknis

Tabel 4. Koefisien Teknis


Keterangan Koefisien Satuan
Masa bunting ±5 Bulan
Siklus birahi 17 Hari
Masa kering kandang 30 Hari
Umur afkir 6-7 Tahun
Umur jual jantan 1 Tahun
Masa produktif induk 1,5-6 Tahun
Mortalitas 1-15 %
Konsumsi pakan 100 %
Sumber : Data Primer, 2018.

Koefisien Teknis adalah angka standar yang mematuhi kaidah yang sudah

ditentukan yang dapat dipergunakan untuk menghitung suatu besaran yang

bersifat linear, luas bidang, volume, jumlah berat, dan berbentuk persentase.

Ukuran linear (m dan cm), ukuran berat (kg dan ton), ukuran volume (l dan cc),

ukuran luas (m² dan ha), ukuran waktu (jam, hari, minggu, bulan, dan tahun), ratio

antara sumber daya ”feed egg ratio” dan “Feed Ratio”) (Sepatika, I G., 1999).

Perkandangan dan Bangunan Pendukung

Beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang

untuk sapi potong antara lain dari segi teknis, ekonomis, kesehatan kandang

(ventilasi kandang, pembuangan kotoran), efisien pengelolaan dan kesehatan

lingkungan sekitarnya (Rasyid dan Hartati, 2007):

1. Pemilihan lokasi.

Beberapa pertimbangan dalam pemilihan lokasi kandang antara lain :

16
a. Tersedianya sumber air, terutama untuk minum, memandikan ternak dan

membersihkan kandang.

b. Dekat dengan sumber pakan.

c. Transportasi mudah, terutama untuk pengadaan pakan dan pemasaran

d. Areal yang ada dapat diperluas

1. Letak bangunan

Beberapa pertimbangan dalam pemilihan letak bangunan antara lain :

a. Mempunyai permukaan yang lebih tinggi dengan kondisi sekelilingnya,

sehingga idak terjadi genangan air dan pembuangan kotoran lebih mudah.

b. Tidak berdekatan dengan bangunan umum atau perumahan, minimal 10 meter

c. Tidak menggangu kesehatan lingkungan

d. Agak jauh dengan jalan umum

e. Air limbah tersalur dengan baik

3. Konstruksi

Konstruksi kandang harus kuat, mudah dibersihkan, mempunyai sirkulasi

udara yang baik, tidak lembab dan mempunyai tempat penampungan kotoran

beserta saluran drainasenya.Kontruksi kandang harus mampu menahan beban

benturan dan dorongan yang kuat dari ternak.serta menjaga keamanan ternak dari

pencurian. Penataan kandang dengan perlengkapannya hendaknya dapat

memberikan kenyamanan pada ternak serta memudahkan kerja bagi petugas

dalam memberi pakan dan minum, pembuangan kotoran dan penanganan

kesehatan ternak.

4. Bahan

17
Pemilihan bahan kandang disesuaikan dengan kemampuan ekonomi dan

tujuan usaha untuk jangka panjang, menengah atau pendek. Pemilihaan bahan

kandang hendaknya minimal tahan untuk jangka waktu 5 –10 tahun, dengan

memanfaatkan dari bahan-bahan lokal yang banyak

tersedia. Bagian-bagian dan bahan kandang yaitu :

a. Lantai, Lantai kandang harus kuat, tahan lama, tidak licin dan tidak terlalu

kasar, mudah dibersihkan dan mampu menopang beban yang ada diatasnya.

b. Kerangka, Dapat terbuat dari bahan besi, besi beton, kayu dan

bamboodisesuaikan dengan tujuan dan kondisi yang ada.

c. Atap, Terbuat dari bahan genteng, seng, rumbia, asbes dan lainlain.

d. Dinding Dibuat dari tembok, kayu, bambu atau bahan lainnya,dibangun lebih

tinggi dari sapi waktu berdiri.

e. Lorong atau gang. Merupakan jalan yang terletak diantara dua

kandangindividu, untuk memudahkan pengelolaan seperti pemberian pakan,

minum dan pembuangan kotoran.

5. Perlengkapan kandang

Beberapa perlengkapan kandang untuk sapi potong meliiputi : palungan

yaitu tempat pakan, tempat minum, saluran darinase, tempat penampungan

kotoran, gudang pakan dan peralatan kandang. Disaping itu harus dilengkapi

dengan tempat penampungan air yang terletak diatas (tangki air) yang

dihubungkan dengan pipa ke seluruh kandang.

a. Palungan merupakan tempat pakan dan tempat minumyang berada didepan

ternak,

18
b. Selokan Merupakan saluran pembuangan kotoran dan air kencingyang berada

dibelakang kandang ternak individu

c. Tempat penampungan kotoran empat penampungan kotoran bak

penampungan yangterletak dibelakang kandang, ukuran dan bentuknya

disesuikandengan kondisi lahan dan tipe kandangnya.

d. Peralatan kandang Beberapa peralatan yang banyak digunakan untuk

kandangsapi potong meliputi : sekop untuk membersihkan kotoran, sapulidi,

sikat, tali sapi dan kereta dorong (gerobak).

Tipe kandang berdasarkan bentuk dan fungsinya terdiri atas kandang

individu dan kandang kelompok/koloni.

1. Kandang individu

Kandang individu atau kandang tunggal, merupakan model kandang satu

ternak satu kandang. Pada bagian depan ternak merupakan tempat palungan

(tempat pakan dan air minum), sedangkan bagian belakang adalah selokan

pembuangan kotoran.

2. Kandang Kelompok

Kadang koloni atau kandang komunal merupakan model kandang dalam

suatu ruangan kandang ditempatkan beberapa ekor ternak, secara bebas tanpa

diikat.Penggunaan tenaga kerja untuk kandang koloni lebih efisien dibanding

kandang model individu.

Pemasangan Sarana Penunjang

Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang

termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi

listrik, air, telepon.

19
Mesin dan Peralatan

Mubyarto (1994) menyatakan bahwa modal diartikan sebagai barang atau uang

yang bersama-sama faktor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang-

barang baru dalam hal ini hasil pertanian.Modal petani yang berupa barang di luar

tanah adalah ternak beserta kandang, cangkul, bajak dan alat-alat pertanian lain,

pupuk, bibit, hasil panen yang belum dijual, tanaman yang masih disawah dan

lain-lain. Modal terbagi atas modal tetap dan modal lancar, modal tetap adalah

jenis-jenis modal yang terdiri dari : lahan, bangunan, alat-alat pertanian, tanaman

dilapangan, ternak kerja dan ternak produksi. Modal lancer adalah modal yang

sewaktu-sewaktu dapat dijadikan uang tunai.

Peralatan lain sebagai pendukung dalam budidaya sapi potong (Ditjen

Peternakan, 2007) yaitu:

1) Peralatan Pakan : alat untuk memotong/ mencacah rumput/ hijauan pakan

ternak (chopper), alat untuk mencampur konsentrat (mixer)

2) Peralatan Kesehatan : alat pemotongan kuku dan tanduk, alat kastrasi, serta

peralatan kesehatan untuk pengobatan penyakit.

3) Peralatan lain : Timbangan ternak, pita ukur, alat pengukur tinggi ternak,

alat penandaan ternak seperti alat penomoran ternak/ ear tag, tato/ cap bakar,

alat pencocoh hidung, sprayer, alat pembuataan bio gas dan pupuk organik.

Rencana Kapasitas

Rencana kapasitas produksi pada CV. AR18 FARM yang berjalan selama

5 tahun selalu meningkat dari tahun ke tahun dengan penggunaan kandang

sebanyak 2 unit. Rencana kapasitas CV. AR18 FARM dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 5. Rencana Kapasitas Produksi


Tahun Rencana Produksi (dalam Unit)

20
2014 54
2015 72
2016 100
2017 120
2018 200

Rencana kapasitas produksi pada usaha penggemukan kambing ini, dapat

dilihat pada Gambar 2.


Lampiran 1. Jadwal Pemeliharaan Usaha Penggemukan Kambing CV.AR18 FARM di Dusun Bila, Desa Lapaukke, Kecamatan Pammana,
Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan
Tabel Chart Usaha Penggemukan Kambing Kacang
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
Kandang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1

Tahun 5
Pembelian Kambing 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Masa Penggemukan
Penjualan
Masa Istirahat Kandang
Pemberian Vaksin dan Obat-Obatan

Gambar 2. Rencana Kapasitas Produksi CV. AR18 FARM

Pada proses berjalannya usaha ini dilakukan beberapa kegiatan yaitu

pembelian ternak, pemberian pakan, pemberian vaksin dan obat-obatan dan

penjualan kambing hasil penggemukan dan pembersihan kandang (masa istirahat

kandang) untuk proses produksi berikutnya. Rincian dari kegiatan-kegiatan yang

dilakukan ini, dapat dilihat sebagai berikut :

1. Pada awal tahun di bulan pertama dalam setiap periode ( Per 3 bulan)

dilakukan pembelian ternak sebanyak 18 ekor ternak jantan. Ternak yang

dibeli berumur 7 bulan dengan harga per ekor Rp. 1.500.000. Ternak yang

dibeli akan menjadi ternak bakalan yang akan digemukkan.

2. Ternak yang dibeli ini akan digemukkan dengan waktu lama penggemukan

selama 3 bulan yang pemeliharaannya dilakukan secara intensif.

3. Berat kambing etawa yang akan menjadi bakalan kambing untuk digemukkan

yaitu sekitar 30 kg.

21
4. Pakan pada ternak kambing terdiri dari pakan hijauan dan pakan konsentrat.

Pemberian pakan ini didasarkan atas bobot badan ternak yaitu pemberian 10

% dari bobot badan dan pemberian konsentrat sebanyak 3 % dari bobot badan.

Pemberian pakan dilakukan secara terus menerus dan teratur sampai akhir

masa penggemukan dan siap untuk dijual.

5. Berat awal pembelian kambing 30 kg dan berat akhir penggemukan 90 kg.

Berat ini merupakan berat optimal untuk penjualan kambing etawa.

6. Pada proses penggemukan ini dilakukan pemberian vaksin dan obat cacing

pada ternak sebanyak satu kali per periode dengan waktu pemberian vaksin

dan obat cacing yaitu setiap bulan kedua masa penggemukan.

7. Setelah proses penggemukan berlangsung per periode maka diperoleh berat

badan kambing sebesar 90 kg per periode denga harga jual kambing perekor

yaitu Rp. 3.500.000.

Kegiatan-kegiatan yang terdapat pada poin-poin atas juga dilakukan pada

kandang 2. Hanya saja pada kandang 2, pembelian dilakukan pada saat masa

istirahat kandang 1. Hal ini dilakukan agar tidak ada waktu kosong untuk

berproduksi. Artinya dengan perlakuan pemberian pakan, pemberian OVK dan

penjualan yang sama pada kandang 1 dan kandang 2 serta perbedaan pembelian

ternak pada kandang 1 dan 2 akan mengoptimalkan pendapatan dalam usaha

peternakan penggemukan kambing kacang tersebut.

Proses Produksi

Pada CV. AR18 FARM tipe kambing yang digunakan adalah tipe kambing

pedaging karena usaha ini bergerak dibidang penggemukan kambing dimana

produksi daging yang diutamakan. Tipe kambing pedaging yang digunakan adalah

22
jenis kambing etawa dengan umur 7 bulan. Jenis kandang yang digunakan adalah

kandang panggung sehingga hal ini memudahkan dalam pembersihan kandang

karena kotoran kambing berada dibawah kandang. Kemudian kandang yang

digunakan adalah tipe kandang kelompok dengan model head to head, dimana

ternak saling berhadapan dan dalam dibatasi oleh sekat sehingga satu sekat terisi

oleh satu ternak. Penggunaan kandang model ini memudahkan dalam pemberian

pakan pada ternak kambing dan juga dapat menghemat tenaga.

Fasilitas dan Layout

Lokasi perusahaan CV. AR18 FARM sangat strategis karena berada di

daerah pengunungan yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak menggangu

kegiatan masyarakat. Luas lokasi yang digunakan dalam usaha ini yaitu sebesar 6

ha. Lokasi ini sangat mudah dijangkau oleh transportasi sehingga memudahkan

proses produksi dan transaksi. Kemudian lokasi ini juga dekat dengan sumber

pakan dan lahannya sangat baik digunakan untuk menanam hijauan untuk pakan

ternak.

23
11
6

10
5

1
12
9

4 2

8 7
3

Gambar 3. Layout Perusahaan CV. AR18 FARM

Keterangan :

1 = Pintu 7 = Gudang Penyimpanan Alat


2 = Pos Satpam 8 = Gudang Penyimpana Pakan
3 = Kantor 9 = Lahan
4 = Parkiran 10 = Gedung Pengolahan Limbah
5 = Ruang Isolasi 11 = Kandang Isolasi
6 = Kandang 12 = Jalan

24
Asumsi Harga dan Koefisiesn Teknis

Asumsi harga dan koefisien teknis pada usaha penggemukan kambing

pada CV. AR18 FARM dapat dilihat pada tabel 9 dan tabel 10.

Tabel 6. Asumsi Harga Produksi


No Asumsi harga Jumlah Satuan Harga Satuan
1 Bibit 18 Ekor/periode 1.500.000 Rp/ekor
3 Konsentrat 0,6 Ekor/hari 2.500 Rp/kg
4 OVK 1 Per periode 100.000 Rp/Bungkus
5 Mesin dan Peralatan
-Chopper 1 Buah 3.500.000 Rp/Buah
-
-Gerobak Pakan 2 Buah 200.000 Rp/Buah
-Timbangan 2 Buah 50.000 Rp/Buah
-
-Ember 4 Buah 10.000 Rp/Buah
-
-Sekop 2 Buah 40.000 Rp/Buah
-Penampungan air 1 Buah 2.000.000 Rp/Buah
-Selang 4 Buah 40.000 Rp/Buah
-Parang 3 Buah 20.000 Rp/Buah
-Bola Lampu 10 Buah 15.000 Rp/Buah
-Cangkul 2 Buah 50.000 Rp/Buah
-Pompa Air 1 Buah 2.500.000 Rp/Buah
6 Tenaga kerja HB
- Pimpinan 1 Orang 3.000.000 Rp/Orang
- Sekretaris, staf
pemasaran, staf 5 Orang 1.500.000 Rp/Orang
keuangan
-Petugas Kandang 2 Orang 800.000 Rp/orang
7 Pelengkap kandang
- Air 1 Unit 500.000 Rp/Unit
- Listrik 1 Unit 1.000.000 Rp/Unit
- BBM 70 Liter 5.000 Rp/Liter
8 Bangunan pelengkap
- Kantor 1 Unit 15.000.000 Rp/Unit
- Gudang peralatan
pakan, pegolahan 1 Unit 9.500.000 Rp/Unit
limbah
- Pagar 2 Unit 2.000.000 Rp/Unit
9 Harga Jual Kambing 30 Ekor 3.500.000 Rp/Ekor
10 Harga Jual P. Kandang 1.350 Kg 5.000 Rp/Kg
11 Harga Jual P. Cair 2.700 Liter 8.000 Rp/Liter

25
Tabel 7. Koefisien Teknis Per Periode
Zooteknis Koefisien Satuan

Populasi 18 Ekor

Mortalitas 1 %

Lama Pemeliharaan 3 Bulan

Kebutuhan Konsentrat 1,2 Kg/hari/ekor

Tenaga Kerja 7 Orang

Produksi Pupuk 0,5 kg/ekor/hari

Produksi Urine 1 Liter/ekor/hari

Target Penjualan Kambing 18 Ekor

Koefisien teknis adalah angka standar yang memenuhi kaidah yang sudah

ditentukan yang dapat dipergunakan untuk menghitung suatu besaran yang

bersifat linear, luas bidang, volume, jumlah berat dan berbentuk persentase.

Ukuran linear (m dan cm), ukuran berat (kg dan ton), ukuran volume (l dan cc),

ukuran luas (m2 dan ha), ukuran waktu (jam, hari, minggu, bulan dan tahun), ratio

antara sumber daya “feed egg ratio” dan “feed ratio”. Pada dasarnya, nilai

koefisien teknis merupakan asumsi berdasarkan pertimbangan faktor lingkungan

dan teknologi di suatu lokasi.

Rencana Kualitas Produk

Produk yang dihasilkan oleh CV. AR18 FARM yaitu kambing, pupuk

kompos dan pupuk cair. produk yang dihasilkan oleh CV. AR18 FARM memiliki

kualitas yang baik, adapun penjelasan dari kualitas masing-masing produk, yaitu

sebagai berikut :

1. Kambing

26
Kambing merupakan salah satu jenis ternak yang berperan dalam

pemenuhana kebutuhan masyarakat akan daging. Selain itu juga kambing

digunakan oleh masyarakat dalam acara-acara adat seperti aqiqah, perkawaninan

dll. Kemudian kambing juga digunakan pada saat Qurban. Untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat akan kambing, maka CV. AR18 FARM memproduksi

kambing dengan kualitas yang baik yaitu menghasilkan kambing dengan bobot

badan yang optimal, terbebas dari penyakit dan memiliki mutu yang baik dan

terjaga kebersihannya. Kualitas yang baik ini diperoleh dengan pemberian pakan

yang berkualitas pada kambing dan selalu memberikan OVK pada kambing secara

rutin serta menerapkan biosecurity yang baik selama pemeliharaan kambing.

2. Pupuk Kompos

Pupuk kompos merupakan pupuk yang terbuat dari feses sapi dan bahan

bahan lain seperti hijauan yang dimanfaatkan sebagai pupuk kandang. Pupuk

yang diprosuksi oleh CV. AR18 FARM memiliki kualitas yang baik karena

memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi tanaman yaitu kandungan unsur

haranya seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) serta unsur hara mikro

yang dibutuhkan tanaman dan kesuburan tanah. Selain itu pengolahan kompos

dilakukan dengan baik karena feses yang dihasilkan langsung dialirkan ke tempat

pengolahan limbah sehingga dapat langsung diolah dan juga dalam pembuatan

kompos ini digunakan teknologi yang baik yaitu menggunakan aktivator

sehingga pengomposan berjalan dengan lebih cepat dan efisien.

3. Pupuk Cair

Pupuk organik cair adalah pupuk yang kandungan bahan kimianya dapat

memberikan hara yang sesuai dengan kebutuhan tanaman pada tanah. Pupuk

27
organik cair yang diprosuksi oleh CV. AR18 FARM memiliki kelebihan antara

lain mengandung dan mampu menyediakan unsur hara lengkap yang dibutuhkan

oleh tanaman untuk tumbuh, memperbaiki struktur tanah, memperbaiki kehidupan

mikroorganisme dalam tanah, Keunggulan dari pupuk organik cair ini adalah

dapat menyehatkan lingkungan, menekan biaya, dan meningkatkan kualitas

produk. Hal ini dikarenakan proses pengelohan urine menjadi pupuk cair yang

baik dan juga memanfaatkan bahan-bahan tambahan dalam pembuatan pupuk cair

dengan kualitas yang baik.

28
ASPEK KEUANGAN

Strategi Sumber Pendanaan Usaha

Sumber pendanaan mempunyai peranan yang penting bagi tercapainya

tujuan perusahaan. sumber pendanaa usaha digolongkan menjadi modal sendiri

dan sumber dana pinjaman. Modal sendiri adalah sumber dana yang bersal dari

pemilik usaha sedangkan sumber dana pinjaman adalah sumber dana yang berasal

dari luar kegiatan oprasional usaha seperti hutang kepada kreditur.

Sumber dana pada CV. AR18 FARM berasal dari dalam perusahaan yaitu

modal semdiri. Artinya modal awal yang digunakan oleh CV. AR18 FARM untuk

menjalankan usaha secara full adalah modal sendiri yaitu modal dari pemilik

perusahaan.

Proyeksi keuangan

Produksi yang paling utama dalam usaha penggemukan kambing adalah

kambing potong yang berkualitas baik , dimana dalam menghasilkan produk

tersebut diperlukan biaya-biaya. Proyeksi Keuangan dalam usaha ini, diuraikan

sebagai berikut :

a. Sumber Pendanaan

Sumber pendanaan pada usaha penggemukan kambing ini, dapat dilihat

pada Tabel 8.

Tabel 8. Sumber Pendanaan


Uraian Persentase (%) Jumlah (Rp)

Modal Sendiri 100% 120.800.000

Jumlah 100% 120.800.000

29
b. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi

Kebutuhan investasi atau modal investasi untuk usaha pengeemukan kambing

ini, dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 9. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi


Banyak
Harga/Unit (Rp) Jumlah (Rp)
Uraian (Unit)
1 2 1x2
Bangunan :

1. Kandang Utama 2 10.000.000 20.000.000

2. Kandang Isolasi 1 1.500.000 1.500.000

3. Kantor 1 15.000.000 15.000.000

4. Bagunan Lainnya 3 5.000.000 15.000.000

5. Pagar 1 2.000.000 2.000.000

Mesin/Peralatan :

1. Chopper 1 3.500.000 3.500.000

2. Gerobak Pakan 2 200.000 400.000

3. Timbangan 2 50.000 100.000

4. Ember 4 10.000 40.000

5. Sekop 2 40.000 80.000

6. Selang 3 40.000 120.000

7. Parang 3 20.000 60.000

8. Cangkul 2 50.000 100.000

9. Bola Lampu 10 15.000 150.000

10.Penampungan Air 1 2. 000.000 2.000.000

11.Pompa Air 1 2.500.000 2.500.000

Kebutuhan Kantor :

1. Meja 4 400.000 1.600.000

2. Kursi 8 100.000 800.000

3. Lemari 2 400.000 800.000

30
4. Komputer 2 3.000.000 6.000.000

5. Printer 2 700.000 1.400.000

6. Pembelian ATK 1 300.000 300.000

Alat Angkut :

1. Mobil Pick Up 1 35.000.000 35.000.000

2. Motor 1 12.000.000 12.000.000

Biaya Pemasangan
Sarana Penunjang :

1. Pemasangan Listrik 1 200.000 200.000

2. Pemasangan Air 1 150.000 150.000

Jumlah 64 120.800.000

c. Analisis Biaya Tetap

Biaya tetap yang digunakan dalam proses produksi pada usaha

penggemukan kambing ini, dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 10. Analisis Biaya Tetap


Banyaknya Biaya/Unit Jumlah
Uraian
(1) (2) (3=1x2)

Gaji

1. Direktur 1 3.000.000 3.000.000

2. Sekretaris 1 1.500.000 1.500.000

3. Bag. Keuangan 1 1.500.000 1.500.000

4. Bag. Transportasi 2 1.500.000 1.500.000

5. Petugas Kandang 2 800.000 1.600.000

Penyusutan

1. Kandang Utama 2 1.000.000 2.000.000

2. Kandang Isolasi 1 150.000 150.000

31
3. Kantor 1 2.500.000 2.500.000

4. Bangunan Lain 3 950.000 2.850.000

5. Pagar 2 750.000 1.500.000

6. Peralatan Kandang 1 6.845.000 6.845.000

PBB 1 300.000 300.000

Biaya Lainnya 1 1.500.000 1.500.000

Jumlah 147.495.000

d. Analisis Biaya Variabel

Biaya variabel yang digunakan dalam proses produksi pada usaha

penggemukan kambing ini, dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 11. Analisis Biaya Variabel


Banyaknya Biaya/Unit Jumlah
Uraian
(1) (2) (3=1x2)

Pakan Konsentrat 5832 2.500 14.580.000

Pembelian Bibit 54 1.500.000 81.000.000

Vaksin 1 4.500.000 4.500.000

Listrik, Air dan BBM 1 5.500.000 5.500.000

Tenaga Kerja Tidak Tetap 2 7.500.000 18.000.000

Jumlah 133.637.000

e. Proyeksi Aliran Kas Usaha

Proyeki aliran khas usaha penggemukan kambing ini, dapat dilihat pada

Tabel 12, yaitu sebagai berikut.

Tabel. 12. Proyeksi Aliran Kas Usaha (000)


Uraian Tahun

32
1 2 3 4 5

a. Sumber dana
(in flow) 274.050 365.400 485.000 586.400 769.000

b. Penggunaan
dana (out 260.760 300.415 363.815 425.605 516.275
flow)

c. Arus kas
bersih 13.290 64.985 121.185 160.795 252.725
(net flow = a
– b)

Analisis Kelayakan Usaha

Analisis investasi digunakan untuk mengukur nilai uang atau tingkat

pengembalian dari investasi yang ditanamkan dalam suatu usaha pada masa yang

akan datang. Hal ini sangat penting dilakukan sebelum implementasi investasi

yang sering mempertaruhkan dana yang sangat besar. Dengan melakukan

berbagai macam simulasi tersebut, akan diketahui besarnya faktor-faktor resiko

yang akan dihadapi, dan yang mempengaruhi layak atau tidaknya suatu rencana

investasi. Beberapa metode analisa yang dapat dipergunakan adalah :

a. Metode Non-Discounted Cash Flow

Non-Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan

melihat kekuatan pengembalian modal tanpa mempertimbangkan nilai waktu

terhadap uang (time value of money). Metode yang dipergunakan adalah Pay Back

Period (PBP) Method. Pay Back Periode pada usaha penggemukan kambing pada

CV. AR18 FARM, yaitu :

Pay Back Period = Investasi – Net Benefit

33
 Invetasi = Rp. 120.800.000

 Tahun 1 = Rp. 120.800.000 - Rp. 11.961.000 = Rp. 108.839.000

 Tahun 2 = Rp. 108.839.000 – Rp. 58.486.500 = Rp. 50.352.500

 Tahun 3 = Rp. 50.352.500 – Rp. 109.066.500 = - Rp. 58.714.000

Jadi : Investasi Tertutup pada tahun ke tiga

: Rp. 50.352.500 / Rp. 109.066.500 = 0,46

: 0,46 x 12 = 5,52

: 0,52 x 30 = 165,6

Jadi, Pay Back Period dalam usaha penggemukan kambing ini yaitu 3

Tahun 5 Bulan 165 Hari.

b. Metode Discounted Cash Flow

Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat

nilai waktu uang dalam menghitung tingkat pengembalian modal pada masa yang

akan datang.

1. Net Present Value (NPV)

NPV adalah selisih antara investasi sekarang dengan nilai sekarang dari

proyeksi hasil-hasil bersih masa datang yang diharapkan. Dengan demikian, NPV

dapat dihitung :

NPV = Total Discount Net Benefit – Investasi

Kriteria yang dipergunakan dalam penilaian NPV adalah sebagai berikut:

1). Jika NPV = 0 (nol), maka hasil investasi (return) usaha akan sama dengan

tingkat bunga yang dipakai dalam analisis, atau dengan kata lain usaha tidak

untung maupun rugi (impas).

34
2).Jika NPV = – (negatif), maka investasi tersebut rugi atau hasilnya (return) di

bawah tingkat bunga yang dipakai.

3). Jika NPV = + (positif), maka investasi tersebut mengun-tungkan atau hasilnya

(return) melebihi tingkat bunga yang dipakai.

Net Present Value (NPV) usaha penggemukan kambing CV. AR18

FARM, yaitu :

Df 15%

 Discount Net Benefit : Net Benefit x Df 15%

 Tahun 1 = Rp. 11.961.000 x 0,870 = Rp. 10.406.070

 Tahun 2 = Rp. 58.486.500 x 0,756 = Rp. 44.215.794

 Tahun 3 = Rp. 109.066.500 x 0.653 = Rp. 71.220.425

 Tahun 4 = Rp. 144.715.500 x 0.572 = Rp. 82.777.266

 Tahun 5 = Rp. 251.752.500 x 0.497 = Rp. 125.120.993

Total Discount Net Benefit = Rp. 212.940.547

 Jadi NPV = Total Discount Net Benefit – Investasi

= Rp. 333.740.547 – Rp. 120.800.000

= Rp. 212.940.547

NPV bernilai positif, berarti investasi yang dilakukan menguntungkan atau

hasilnya melebihi tingkat bunga yang dipakai, jadi dapat dikatakan bahwa usaha

ini layak.

2. B/C Ratio (Benefit Cost Ratio)

Benefit Cost Ratio adalah Ukuran perbandingan antara pendapatan

(Benefit= B) dengan total biaya produksi (Cost=c). dalam batasan besaran nilai

35
B/C dapat diketahui bahwa apakah suatu usaha menguntungkan atau tidak

menguntungkan. Benefit Cost Ratio, dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Jika B/C ratio > 1, Usaha layak dilaksanakan

Jika B/C ratio < 1, usaha tidak layak atau merugi

Benefit Cost Ratio (B/C) usaha penggemukan kambing pada CV.AR18

FARM, yaitu :

1.562.403.700
B/C =
1.191.407.593

B/C = 1,311

Benefit Cost Ratio (B/C) yang diperoleh >1, jadi dapat dikatakan bahwa

usaha ini layak.

3. Internal Rate Of Returen (IRR)

Internal Rate of Return didefinisikan sebagai besarnya suku bunga yang

menyamakan nilai sekarang (present value) dari investasi dengan hasil-hasil

bersih yang diharapkan selama usaha berjalan. Patokan yang dipakai sebagai

acuan baik tidaknya IRR biasanya adalah suku bunga pinjaman bank yang sedang

berlaku, atau suku bunga deposito jika usaha tersebut dibiayai sendiri. Ada pun

rumus yang di gunakan untuk menghitung IRR yaitu sebagai berikut:

36
212.940.547
IRR = 15 + (( 212.940.547−(−17.755.642) x (60 – 15))

212.940.547
IRR = 15 + (( 230.696.189 x (60 – 15))

IRR = 15 + (0,92 x 45)

IRR = 15 + 41,4

IRR = 56,40%

Jadi Internal Of Return yang diperoleh pada usaha ini bernilai positif,

artinya usaha ini dapat dikatakan layak.

Analisa Keuntungan

Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (penetapan

keuntungan) dengan menyesuaikan atau setup harga dan volume penjualan yang

dapat diserap oleh pasar dengan mempertimbangkan kebijaksanaan dari pesaing.

Analisa keuntungan ini harus selalu dilakukan dalam atau dengan acuan periode

tertentu.

1. Break Event Point

Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode

yang mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume

penjualan/produksi. Analisa BEP dihitung dengan formula sebagai berikut:

Biaya Tetap
BEP = Biaya Variabel
1−
Hasil Penjualan

Break Event Point dalam Usaha penggemukan kambing pada CV. AR18

FARM, yaitu :

122.795.000
BEP = 137.965.000
1−
274.050.000

122.795.000
= 1−0,503

122.795.000
= 0,497

37
BEP = Rp. 247.072.434,61
Jadi, jika perusahaan ingin untung maka penerimaan yang diperoleh harus

diatas Rp. 247.072.434,61

2. Kontribusi Margin

Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya

variabel. Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah analisa

penentuan keuntungan maksimum atau kerugian minimum. Yang pertama perlu

diketahui adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio antara biaya variabel dengan

hasil penjualan. Lebih jelasnya, dapat dilihat dari rumusan berikut:

𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐕𝐚𝐫𝐢𝐚𝐛𝐞𝐥
Rasio Kontribusi Margin = 1 – 𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐇𝐚𝐬𝐢𝐥 𝐏𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧

Kontribusi margin dalam usaha penggemukan kambing pada CV. AR18

FARM, yaitu :
137.965.000
Rasio Kontribusi Margin = 1 –
274.050.000

Rasio Kontribusi Margin = 1 – 0,503

Rasio Kontribusi Margin = 0,497

Dengan demikian, rumusan untuk menetapkan penjualan minimal dari

keuntungan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

Biaya Tetap + Laba


Minimal Penjualan = Biaya Variabel
1−
Hasil Penjualan

122.745.000 + 11.961.000
= 137.965.000
1–
274.050.000

134.706.000
=
1−0,503

134.706.000
= = 271.038.229,38
0,497

38
Jadi, untuk memperoleh keuntungan maka perusahaan harus memperoleh

minimal penjualan sebesar Rp. 271.038.229,38

Analisis Sensitivitas

Analisis kembali kerena adanya berbagai kemungkinan perubahan, disebut

analisis kepekaan (sensitivity analysis). Dalam analisis kepekaan setiap

kemungkinan perubahan harus dicoba, yang berarti diadakan analisis kembali,

sehingga disajikan data lebih dari satu. Analisis kepekaan sangat perlu karena

dalam analisis proyek didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang banyak

mengandung ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di waktu yang akan

datang yang disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Untuk

mempermudah perhitungan, maka pada setiap perubahan ditambahkan atau

dikurangkan pada aliran manfaat atau biaya dengan perubahan prosentase tertentu,

dan akan diperoleh hasil analisis dengan berbagai perubahan tersebut

(rahardjo,2003). Analisis sensitifitas dimaksudkan untuk menilai kelayakan

berdasarkan kriteria investasi apabila terjadi perubahan-perubahan kenaikan pada

biaya operasional maupun penurunan manfaat atau penerimaan (prasetyani, 2009).

Analisis sensitifitas dalam usaha penggemukan kambing pad CV. AR18 FARM,

dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 13. Analisis Sensitifitas

Kelayakan
Biaya
Skenario Penerimaan Keterangan
Variabel
NPV IRR B/C

1 Tetap Tetap 212.940.547 56,40% 1,31 Layak

2 Tetap Turun 10 % 37.59% 1 Layak

39
72.324.214

3 Naik 10% Tetap 142.698858 49% 1,12 Layak

40
ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN

Pendugaan Dampak Lingkungan

AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan) yaitu sebuah kajian yang

digunakan untuk memperkirakan suatu dampak atas sebuah usaha/kegiatan

yang diselenggarakan di suatu lingkungan tertentu.AMDAL suatu kgiatan yang

bertujuan untuk memastikan suatu masalah yang nantinya akan berdampak pada

kelestarian suatu lingkungan atas adanya suatu usaha/kegiatan, yang selanjutnya

akan dibuat suatu keputusan/tindakan apa yang akan dilakukan untuk

menanggulangi masalah tersebut nantinya.Menurut Peraturan Pemerintah No. 27

tahun 2012 AMDAL merupakan kajian mengenai dampak penting suatu usaha

dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi

proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

Berikut adalah beberapa dampak lingkungan yang disebabkan oleh usaha

peternakan kambing potong,yaitu :

a. Polusi Udara (Bau)

Polusi udara (bau) meskipun tidak mengganggu masyarakat yang ada di

sekitar kandang.Karena skalanya yang masih belum tergolong besar.Bau yang

tidak sedap ini berasal dari kandungan gas amonia yang tinggi yang terbentuk dari

penumpukan feses yang masih basah dalam kondisi anaerob.

Ada banyak cara untuk mengatasi permasalahan bau yang

ditimbulkan.Permasalahan bau juga dapat diatasi dengan memanfaatkan limbah

ternak menjadi biogas dan pupuk. Setiap usaha peternakan baik itu berupa sapi,

ayam, kambing, kuda maupun babi akan menghasilkan kotoran yang memiliki

kandungan unsur hara yang tinggi, sehingga banyak petani menggunakannya

41
sebagai pupuk dasar. Kotoran yang dihasilkan oleh ternak ada dua macam yaitu

pupuk kandang segar dan pupuk yang telah membusuk. Pupuk kandang segar

adalah kotoran yang dikeluarkan oleh ternak sebagai sisa proses makanan yang

disertai urine dan sisa-sisa makanan sedangkan pupuk kandang yang telah

membusuk adalah pupuk kandang yang telah disimpan lama sehingga telah

mengalami proses pembusukan atau penguraian oleh jasad renik

(mikroorganisme) yang ada dalam permukaan tanah (Wibowo, 2010).

b. Timbulnya Lalat yang Banyak

Lalat timbul karena kurangnya kebersihan kandang kambing. Lalat adalah

jenis serangga yang berasal dari subordo Cyclorrapha ordo Diptera.Lalat ini dapat

menimbulkan berbagai masalah seperti mediator perpindahan penyakit dari ternak

yang sakit ke ternak yang sehat, mengganggu pekerja kandang, menurunkan

produksi. Lalat juga meresahkan masyarakat yang tinggal di pemukiman yang

dekat dengan peternakan sehingga menimbulkan protes warga. Oleh karena itu,

diperlukan upaya untuk mengurangi keberadaan lalat. Ada banyak jenis lalat yang

ada di permukaan bumi ini, tapi yang paling banyak merugikan manusia adalah

jenis lalat rumah (musa domestika), lalat hijau (lucilia), lalat biru (calliphora

vumituria), dan lalat latrine (fannia cunicularis). Selain mengganggu

pemandangan lalat juga menimbulkan banyak berbagai penyakit misalnya;

desentri, diare, thypoid dan colera. Penyebaran bibit dari berbagai penyakit itu

hampir sama yaitu dibawa oleh lalat yang berasal dari sampah, kotoran manusia

atau hewan, terutama melalui bulu-bulu badannya, kaki dan bagian tubuh yang

lain dari lalat lalu hinggap pada makanan manusia. Umumnya gejala dari penyakit

42
ini adalah perut sakit, gangguan pada usus, demam tinggi, sakit kepala dan berak

darah (Dedy, 2010).

Menurut Lili (2010), keberadaan lalat dapat diberantas dengan cara

biologis, kimiawi, elektrik dan tekhnis. Secara biologis yaitu pemberantasan yang

melibatkan makhluk lainnya yang merupakan predator lalat, contohnya kumbang

parasit, lebah. Cara biologis lainnya dengan menggunakan hormone serangga

sintesis yang dicampurkan ke dalam pakan ternak. Pemberantasan lalat secara

kimiawi dengan menggunakan berbagai macam racun serangga yang efektif

dalam membunuh lalat. Secara elektrik yaitu dengan menggunakan lampu neon

yang memiliki daya tarik pandangan lalat, sehingga lalat yang mendekati lampu

akan tersetrum aliran listrik dan mati. Sedangkan secara teknis yaitu

menggunakan alat penangkap lalat yang paling sederhana hingga modern. Selain

usaha tersebut di atas. Keberadaan lalat juga dapat diatasi dengan memelihara

kotoran ayam agar tetap kering dan secara mekanik yaitu dengan biosekuriti yang

meliputi manajemen kebersihan (pembersihan dan disenfeksi kandang, terutama

setelah panen) dan manajemen sampah (pembuangan litter, kotoran dan bangkai

ayam)(Dedy, 2010).

Strategi Mengatasi Dampak Lingkungan

Ada banyak cara untuk mengatasi permasalahan bau yang

ditimbulkan.Permasalahan bau juga dapat diatasi dengan memanfaatkan limbah

ternak menjadi biogas dan pupuk. Setiap usaha peternakan baik itu berupa sapi,

ayam, kambing, kuda maupun babi akan menghasilkan kotoran yang memiliki

kandungan unsur hara yang tinggi, sehingga banyak petani menggunakannya

sebagai pupuk dasar. Kotoran yang dihasilkan oleh ternak ada dua macam yaitu

43
pupuk kandang segar dan pupuk yang telah membusuk. Pupuk kandang segar

adalah kotoran yang dikeluarkan oleh ternak sebagai sisa proses makanan yang

disertai urine dan sisa-sisa makanan sedangkan pupuk kandang yang telah

membusuk adalah pupuk kandang yang telah disimpan lama sehingga telah

mengalami proses pembusukan atau penguraian oleh jasad renik

(mikroorganisme) yang ada dalam permukaan tanah (Wibowo, 2010).

Menurut Lili (2010), keberadaan lalat dapat diberantas dengan cara

biologis, kimiawi, elektrik dan tekhnis. Secara biologis yaitu pemberantasan yang

melibatkan makhluk lainnya yang merupakan predator lalat, contohnya kumbang

parasit, lebah.Cara biologis lainnya dengan menggunakan hormone serangga

sintesis yang dicampurkan ke dalam pakan ternak. Pemberantasan lalat secara

kimiawi dengan menggunakan berbagai macam racun serangga yang efektif

dalam membunuh lalat. Secara elektrik yaitu dengan menggunakan lampu neon

yang memiliki daya tarik pandangan lalat, sehingga lalat yang mendekati lampu

akan tersetrum aliran listrik dan mati. Sedangkan secara teknis yaitu

menggunakan alat penangkap lalat yang paling sederhana hingga modern.Selain

usaha tersebut di atas. Keberadaan lalat juga dapat diatasi dengan memelihara

kotoran ayam agar tetap kering dan secara mekanik yaitu dengan biosekuriti yang

meliputi manajemen kebersihan (pembersihan dan disenfeksi kandang, terutama

setelah panen) dan manajemen sampah (pembuangan litter, kotoran dan bangkai

ayam) (Dedy, 2010).

44
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan analisa kelayakan usaha penggemukan kambing pada CV.

AR18 FARM investasi atau modal awal dapat kembali pada 3 thun 5 bulan 165

hari setelah berjalannya proses produksi selama lima tahun, maka usaha ini

dikatakan layak atau menguntungkan. Kemudian nilai NPV dan IRR yang

dihasilkan bernilai positif, artinya usaha ini layak. Selain itu dalam usaha ini

dihasilkan B/C >1, yang berarti usaha ini layak.

Saran

Sebaiknya perusahaan harus memperhatikan penggunaan biaya-biaya yang

digunakan untuk proses produksi, sehingga suatu usaha dapat memperoleh

keuntungan lebih banyak lagi.

45

Anda mungkin juga menyukai