Anda di halaman 1dari 6

Tugas Individu

MANAJEMEN TERNAK POTONG


“Penyusunan ransum sapi potong”

Oleh

NAMA : DHARMA SANJAYA


NIM : L1A1 17 036
KELAS : A

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
Contoh I : Formulasi Pakan Fermentasi untuk Sapi Potong

Bahan Baku Pakan dan Pelengkapnya.

1. Onggok kering 5 %
2. Bungkil sawit 20 %
3. Dedak bekatul kasar 10 %
4. Kulit kacang halus 5 %
5. Tumpi kedelai 10 %
6. Batang jagung + buahnya umur 65 hari 50 % potong kecil2x size 2 cm
7. Bactery FML atau Starbio atau EM4
8. air bersih
9. molases atau tetes tebu murni

Cara Pembuatan:
 Campurkan air bersih 175 liter dengan molases/tetes murni 25 liter tuangkan
bactery FML 10 liter. Jika menggunakan selain bactery FML banyaknya
tergantung petunjuk takaran.
 Diamkan dalam suhu kamar selama 3 hari dalam kondisi un-airub (kedap
udara/tertutup rapat)
 Takar dengan pasti bahan 1,2,3,4,5,6, aduk rata menggunakan mixser atau
manual. Siramkan larutan fermentasi ke dalam material sampai mencapai
kadar air 20%.
 Masukkan semua bahan yang sudah di fermentasi tersebut kedalam
wadah/tempat dan tutup rapat2x. Jangan sampai kemasukan udara. ( bisa
menggunakan drum atau plastik besar ) kemudian biarkan dalam suhu kamar
selama 4-7 hari.
 Material yang sudah terfermentasi dengan baik akan ber aroma manis dan
harum, dan siap untuk dikasihkan untuk makanan ternak.
Aturan pakai :
Untuk ternak sapi pedaging usahakan 15-25 kg per hari untuk per ekor. (Tergantung
bobot badan sapi ). Pemberian pakan fermentasi sekitar 5% - 6% dari berat tubuh.

Kelemahan : Belum ada hasil laboratorium untuk mengetahui kandungan nutrisi


pakan fermentasi ini. Kalau ada yang mau coba bikin dan membawa samplenya untuk
diteliti di laboratorium mengenai kandungan gizinya, monggo saja dipersilahkan.

Contoh II : Ransum Pakan Kering

Bahan Baku Pakan :


1. Bekatul 25 %
2. Tongkol jagung 45 %
3. Gaplek 15 %
4. Tepung ikan 15 %

Cara Pembuatan:

 Dari ke empat bahan tersebut ditambahkan Tetes 6% dan urea 0,5% dari
jumlah bahan.
 Semua bahan dicampur hingga rata kemudian dijemur hingga kering baru
dapat diberikan.
 Adapun jumlah pemberiannya adalah sebesar 2,9 sampai 3,2 persen bahan
kering dari berat badan ternak.

Dari hasil kajian yang telah dilakukan di bahwa dengan mengunakan formula
tersebut tingkat palatabilitas ternak terhadap ransum sangat baik dan dapat
memberikan penambahan berat badan pada ternak sebesar 0,9 hingga 1,25 kg/ hari,
jika 100% diberikan komplite feed untuk ternak sapi potong jenis Brahman dan PO (
peranakan Onggol ).
Pemberian Hijauan tetap dilakukan, bisa dengan rumput lapangan atau tebon
jagung dan rumput gajah, rumput odot, rumput raja dll. Prosentase hijauan antara
20% - 30%.
Kandungan Nutrisi dari Ransum diatas adalah : Protein 14,16%, SK 17,16%,
BK 88,72%
Kedua contoh formulasi pakan di atas adalah formula yang sangat sederhana
karena untuk lebih menambah nutrisi pakan ternak tersebut masih perlu ditambahkan
premix yang berisi vitamin dan mineral.
Formulasi pakan diatas dapat diganti-ganti bahan bakunya sesuai dengan
ketersediaan bahan baku yang ada didaerah anda yang penting bahan substitusi atau
penggantinya memili kandungan nutrisi yang sejenis atau mendekati dengan bahan
yang diganti.

Rumus Menghitung Kebutuhan Nutrisi Dalam Formulasi Pakan

Berikut ini adalah contoh penghitungan ransum sapi jantan dengan bobot
badan 300 kg dengan target kenaikan bobot badan sebesar 1,00 kg perhari.
Adapun bahan pakan penyusun ransum adalah : jerami padi, dedak halus kampung,
gaplek dan bungkil kelapa.
Pemberian BK adalah 3 % berdasar bobot badan dengan imbangan hijauan
dan konsentrat adalah 20 % berbanding 80.%. Penggunaan bungkil kelapa dibatasi
maksimal 20 % dari konsentrat.

Kebutuhan nutrient sapi jantan BB 300 kg dan PBBH 1,0 kg


Uraian BK (kg) PK (gr) TDN (kg) Ca (gr) P (gr)
Kebutuhan zat nutrient sapi 7,6 535 5,2 21 18
jantan BB 300 kg, PBBH 1
kg
Menentukan jumlah konsumsi bahan kering jerami padi, konsentrat dan bungkil
kelapa yang akan diberikan pada ternak :
Jumlah bahan kering (BK) yang dibutuhkan = 3 % x 300 kg = 9 kg
Jumlah jerami padi yang akan diberikan = 20 % x 9 kg = 1,8 kg
Jumlah konsentrat yang akan diberikan = 80 % x 9 kg = 7,2 kg
Jumlah bungkil kelapa = 20 % x 7,2 kg = 1,44 kg
Mengetahui kandungan zat nutrient jerami padi dan bungkil kelapa.

Kandungan zat nutrien bahan pakan


Uraian BK (%) PK (%) TDN (%) Ca (%) P (%)
a. Jerami padi 80 2,40 59,0 0,21 0,08
b. Bungkil kepala 60 21,60 66,0 0,08 0,67
c. Dedak halus kampung 60 6,30 60,5 0,70 1,50
d. Gaplek 60 1,70 69,0 0,10 0,04

Menghitung zat nutrient yang disediakan oleh jerami padi dan bungkil kelapa
serta membandingkan dengan kebutuhan zat nutrient sapi jantan. Kekurangan bahan
kering (BK) sebesar 4,36 kg (4360 gram) dan protein kasar (PK) sebesar 180,8 gram
trersebut harus dipenuhi oleh campuran dedak halus dan gaplek yang mengandung
protein sebesar = (180,8 / 4360) x 100 % = 4,15 %.

Zat makanan yang dapat disediakan oleh jerami padi dan bungkil kelapa.
Uraian BK (kg) PK (gr) TDN (kg) Ca (gr) P
(gr)
Kebutuhan zat nutrient sapi jantan 7,6 535 5,2 21,0 18,0
BB 300 kg PBBH 1 kg
Pemenuhan zat nutrient dari jerami 1,8 43,2 1,06 3,78 1,44
padi
Pemenuhan zat nutrient dari 1,44 311 1,13 4,32 9,65
bungkil kelapa 5
Total pemenuhan zat nutrient 3,24 354,2 2,19 8,10 11,0
9
Kekurangan 4,36 180,8 3,01 12,90 6,91
Perbandingan kebutuhan zat nutrient dengan yang tersedia oleh bahan pakan;
Uraian BK (kg) TDN PK (gr) Ca P
(kg)
Jerami padi 1,80 1,06 40,00 3,78 1,44
Dedak halus kampung 2,32 1,40 200,00 20,00 50,00
Bungkil kelapa 1,44 0,95 310,00 4,32 9,65
Gaplek 2,04 1,48 20,00 1,22 0,49
Jumlah 7,60 4,89 570,00 29,32 61,58
kebutuhan 7,60 5,20 535,00 21,00 18,00
Selisih 0,00 - 0,31 + 35 + 8,32 +43,58

Jadi ransum masih kekurangan energi (TDN) sebesar 0,31 kg. Untuk
menyeimbangkan dapat digunakan molases atau tetes. Tetes mengandung BK 86 %
dari TDN 69 %. Jadi kekurangan TDN sebesar 0,31 kg atau (310 gram) diperoleh dari
tetes sebanyak ( 310/69) x 100 gram = 449 gram. Perbandingan Ca banding P yang
ideal adalah 1 banding 1. untuk mencapai perbandingan tersebut maka di dalam
ransum harus ditambahkan
CaCO3. sumber Ca CO3 yang mudah didapat adalah dolomite atau kapur yang
mengandung Ca sebesar 36 %.
Untuk mencapai kesimbangan tersebut, maka di dalam ransum harus
ditambahkan kapur sebanyak : (61,58 – 29,32)/ 0,36 = 89,90 gram.
Langkah 6 : Menghitung susunan ransum dalam bentuk segar adalah sebagai berikut :
Jerami padi = (100/80) x 1,8 kg = 2,30 kg
Dedak halus kampung = (100/60) x 2,32 kg = 3,80 kg
Bungkil kelapa = (100/60) x 1,44 kg = 2,44 kg
Gaplek = (100/60) x 2,04 kg = 3,40 kg
Tetes = (100/86) x 469 kg = 545,3 gram

Anda mungkin juga menyukai