Anda di halaman 1dari 15

Laporan Praktikum 1 Nutrisi ternak dasar

PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

Oleh
NAMA : MUH.AL-GHAZALI
NIM : L1A117057
KELAS : B
KELOMPOK : 1 (SATU)
AST PEMBIMBING : IRFAN J.
ANGGOTA :
1. MUHAMMAD NAWIR
2. MUKHLIS
3. NOVI RAHAYU
4. ROSYDATUL UMMAH
5. RISPA YULIANA

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
HALAMAN KONSULTASI

Materi
No. Hari/tanggal Paraf
konsultasi

Kendari, september 2018


Menyetujui
Asisten Praktikum,

Irfan J.
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktikum adalah subsistem dari perkuliahan yang merupakan kegiatan


terstruktur dan terjadwal yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
mendapatkan pengalaman yang nyata dalam rangka meningkatkan pemahaman
mahasiswa tentang teori atau agar mahasiswa menguasai keterampilan tertentu
yang berkaitan dengan suatu pengetahuan atau suatu mata kuliah,praktikum
biasanya dilakukan dalam laboratorium.

Umumnya laboratorium diartikan sebagai suatu tempat berupa ruangan


yang dilengkapi dengan berbagai peralatan. Dalam arti luas diluar ruangan juga
dapat berfungsi sebagai laboratorium. Dengan adanya objek yang akan diamati
dan adanya fasilitas laboratorium merupakan tempat mengadakan percobaan
dan penelitian.

Pengertian secara umum, laboratorium adalah suatu fasilitas kerja dan


sarana pendidikan untuk melakukan kegiatan praktek percobaan atau
eksperimen serta menguji konsep-konsep ilmu pengetahuan secara terkontrol.
Di dalam laboratorium praktikan mengadakan kontak dengan objek
permasalahan, menghayati sendiri, berhadapan dengan objek dan gejala yang
timbul serta belajar memecahkan persoalan-persoalan yang dikemukakan.
Dengan demikian, praktikan akan melakukan proses belajar secara aktif dan
akan memperoleh pengalaman langsung atau yang disebut pengalaman
pertama.praktikan diharapkan memperoleh kesempatan mengembangkan
berbagai keterampilan baik motorik maupun intelektual, menghayati prosedur
ilmiah, mengembangkan sikap jujur dan bertanggung jawab, dan menyadari
bahwa ilmu sebenarnya tidak bersifat statis dan otoriter, melainkan dinamis.

Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu kita harus mengenal


atau mengetahui tentang alat-alat yang digunakan dalam melakukan praktikum
tersebut. Hal ini berguna untuk mempermudah kita dalam melaksanakan
percobaan, sehingga resiko kecelakaan di laboratorium dapat ditanggulangi.
Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di
laboratorium. Alat yang kelihatan secara kasat mata, belum tentu bersih,
tergantung pada pemahaman seorang analis mengenai apa artinya bersih. Alat
kaca seperti gelas piala atau erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun
atau deterjen sintetik. Pipet, buret, dan labu volumetrik mungkin memerlukan
larutan deterjen panas untuk bisa bersih benar.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah:
1.2.1. Untuk mengetahui Alat-alat yang digunakan dakam kegiatan
praktikum

1.2.2. Untuk mengetahui fungsi dari masing-masing alat yag digunakan

1.3 Manfaat
Adapun manfaat dilakukannya praktikum ini adalah:
1.3.1. Praktikan mampu mengenal Alat-alat yang digunakn dalam

praktikum

1.3.2. Praktikan mampu mengetahui fungsi dari masing-masing alat

yang digunakan dalam laboratorium


BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Defenisi alat-alat laboratorium

Alat-alat laboratorium adalah suatu benda yang dipakai untuk

mengerjakan sesuatu. Sedangkan Laboratorium adalah tempat riset ilmiah,

eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Jadi, Alat

laboratorium adalah suatu benda yang digunakan untuk membantu

memperlancar kegiatan praktikum berupa penelitian, pengamatan, eksperimen,

pengukuran dan pelatihan ilmiah di sebuah tempat riset yakni laboratorium.

Menurut Sri Rahmiyati(2008:3) laboratorium adalah tempat bekerja untuk

mengadakan percobaan atau penyidikan dalam ilmu tertentu seperti fisika,

kimia, biologi dan sebagainya. Dalam pengertian terbatas laboratorium adalah

suatu ruangan tertutup dimana percobaan dan penelitian dilakukan, tempat ini

dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka, misalnya

kebun.

Alat laboratorium kimia merupakan benda yang digunakan dalam

kegiatan di laboratorium kimia yang dapat dipergunakan berulang–ulang.

Contoh alat laboratorium kimia: pembakar spiritus, thermometer, tabung

reaksi, gelas ukur jangka sorong dann lain sebagainya. Alat yang digunakan

secara tidak langsung di dalam praktikum merupakan alat bantu laboratorium,

seperti pemadam kebakaran dan kotak Pertolongan Pertama. Sebelum mulai

melakukan praktikum di laboratorium, praktikan harus mengenal dan

memahami cara penggunaan semua peralatan dasar yang biasa digunakan

dalam laboratorium kimia serta menerapkan K3 di laboratorium (widhy

purwanti,2009)
2.2. Jenis-jenis alat labaoratorium

Adapun jenis-jenis alat laboratorium yaitu Desikator, erlenmeyer,

gegep besi, spatula, cawan porselin, hot plate, talenan, hot plate, 60℃, oven

105℃, kertas saring, timbangan analitik dan lain-lain. Peralatan laboratorium

kimia sebagian besar terbuat dari gelas, gelas dipilih sebagai bahan pembuatan

peralatan karena mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan. Sifat-sifat gelas

yang menguntungkan antara lain : tembus cahaya atau tembus pandang

(opaque), kaku (rigid), tidak mudah bereaksi dengan bahan kimia, memiliki

titik didih tinggi sehingga tidak mudah meleleh, terutama pada pemanasan

biasa dibawah 1000C, dan mudah dilas jika retak dan pecah(wardiyah)

2.3. Kegunaan alat-alat laboratorium

Desikator berfungsi untuk menstabilkan suhu, penggunaannya selama

10-15 menit, gegep besi berfungsi untuk menjepit tabung pada saat pemanasan,

atau untuk mengambil kertas saring atau benda,lain pada kondisi panas,

Spatula berfungsi untuk mengambil bahan kimia yang berupa serbuk, cawan

petri berfungsi sebagai tempat atau wadah pada sampel, hot plate berfungsi

untuk memanaskan bahan yang berupa cairan, talenan/nanpan berfungsi

sebagai tempat untuk menyimpan alat-alat laboratorium yang berukuran kecil,

kerta saring berfungsi untuk melakukan pengukuran serat kasar, pipet tetes

berfungsi untuk meneteskan dan mengambil larutan dengan jumlah kecil,

Corong berfungsi sebagai alat bantu untuk memindahkan atau memasukkan

larutan ke wadah, Bulf berfungsi untuk membantu pada saat pengambilan


sampel menggunakan buret, dan pipet gondok, erlenmeyer berfungsi untuk

mengukur volume larutan, oven 60℃ berfungsi untuk mengeringkan bahan

atau alat yang telah dicuci, penggunaannya selama 3 hari, oven 105℃

berfungsi untuk mengurangi kadar air sampel, penggunaannya selama 8-24

jam.
BAB III. METODEOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Memuat waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum.

Hari/Tanggal : Senin,10 September 2018

Waktu : 08.00 WIT

Tempat : Laboratorium

3.2. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat
No. Nama alat Kegunaan

1 Desikator Untuk mensterilkan suhu

2 Gegep besi Untuk menjepit tabung

3 Cawan porselin Untuk wadah sampel

4 Hot plate Untuk memanaskan bahan yang berupa


cairan

5 Talanan Untuk tempat meyimpan alat-alat


laboratorium yang berukuran kecil

Untuk mengambil bahan kimia yang


6 Spatula
berupa serbuk

Untuk melakukan saringan saat


7 Kertas saring
melakuan pengukuran serat kasar

Untuk meneteskan dan mengambil


8 Pipet tetes larutan dengan jumlah kecil
9 Corong Untuk memindahkan atau memasukkan
larutan ke wadah
10 Bulf Untuk membantu pada saat
pengambilan sampel menggunakan
buret atau pipet gondok
11 Gelas ukur
Untuk mengukur volume larutan
12 Oven 105°𝐶
Untuk mengurangi kadar air sample
13 Oven 60°c
Untuk mengeringkan bahan atau alat
yang berupa sampel yang telah dicuci
14 Tanur
Untuk mengabukan sampel
15 Timbangan analitik
Untuk menimbang dengan tingkat
keakuratan lebih tinggi

3.3. Prosedur kerja


Adapun prosedur kerja pengenalan alat-alat laboratorium yaitu:

3.3.1 Menyiapkan alat-alat praktikum yang akan digunakan

3.3.2 Melihat, mendengar dan menyimak penjelasan yang di

sampaikan oleh asisten laboratorium mengenai nama-nama

alat praktikum beserta fungsi dan cara menggunakannya.

3.3.3 Memfoto masing-masing alat praktikum untuk di jadikan

lampiran pada laporan praktikum.


BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil pengamatan


Adapun hasil pengamatan dalam praktikum ini dapat dilihat pada tabel 2;
Tabel 2. Hasil pengamatan
No Gambar Nama alat Kegunaan
1 Desikator Untuk mensterilkan suhu

2 Gegep besi Untuk menjepit tabung

3 Cawan Untuk wadah sampel


porselin

4 Hot plate Untuk memanaskan bahan yang


berupa cairan

5 Talanan Untuk tempat meyimpan alat-alat


laboratorium yang berukuran kecil
6 Spatula Untuk mengambil bahan kimia yang
berupa serbuk

7 Kertas Untuk melakukan saringan saat


saring melakuan pengukuran serat kasar

8 Pipet tetes Untuk meneteskan dan mengambil


larutan dengan jumlah kecil

9 Corong Untuk memindahkan atau


memasukkan larutan ke wadah

10 Bulf Untuk membantu pada saat


pengambilan sampel menggunakan
buret atau pipet gondok

11 Gelas ukur Untuk mengukur volume larutan


12 Oven Untuk mengurangi kadar air sample
105°𝐶

13 Oven 60°c Untuk mengeringkan bahan atau alat


yang berupa sampel yang telah dicuci

14 Tanur Untuk mengabukan sampel

15 Timbangan Untuk menimbang dengan tingkat


analitik keakuratan lebih tinggi

4.2. Pembahasan
BAB V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum pengenalan alat-alat
laboratorium maka dapat disimpulkan bahwa :
5.1.1 Alat-alat yang terdapat pada laboratorium yaitu Desikator, gegep,

spatula, cawan porselin,pipet tetes, gelas ukur, oven 60℃, oven

105℃, tanur, talenan/nampan,hot plate,kertas saring dan lain-

lain.

5.1.2 Desikator berfungsi untuk menstabilkan suhu, penggunaannya

selama 10-15 menit, gegep besi berfungsi untuk menjepit tabung

pada saat pemanasan, atau untuk mengambil kertas saring atau

benda,lain pada kondisi panas, Spatula berfungsi untuk

mengambil bahan kimia yang berupa serbuk, cawan petri

berfungsi sebagai tempat atau wadah pada sampel, hot plate

berfungsi untuk memanaskan bahan yang berupa cairan,

talenan/nanpan berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan alat-

alat laboratorium yang berukuran kecil, kerta saring berfungsi

untuk melakukan pengukuran serat kasar, pipet tetes berfungsi

untuk meneteskan dan mengambil larutan dengan jumlah kecil,

Corong berfungsi sebagai alat bantu untuk memindahkan atau

memasukkan larutan ke wadah, Bulf berfungsi untuk membantu

pada saat pengambilan sampel menggunakan buret, dan pipet

gondok, erlenmeyer berfungsi untuk mengukur volume larutan,

oven 60℃ berfungsi untuk mengeringkan bahan atau alat yang


telah dicuci, penggunaannya selama 3 hari, oven 105℃ berfungsi

untuk mengurangi kadar air sampel, penggunaannya selama 8-24

jam.

5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai