Anda di halaman 1dari 3

Ayam merawang adalah ayam lokal dari spesies Gallus-gallus, family Phasianidae.

Pertama
kali ayam Merawang dibawa oleh penambang timah dari daratan Cina ke Indonesia pada
masa penjajahan Belanda sekitar 300 tahun lalu. Dalam perkembangannya ayam ini sudah
beradaptasi di daerah setempat sehingga ayam Merawang menjadi ayam lokal yang berasal
dari Desa Merawang Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka, Propinsi Kepulauan Bangka
Belitung dan merupakan sumber genetik serta aset masyarakat Propinsi Kepulauan Bangka
Belitung yang dapat dimanfaatkan dan harus dilestarikan.

KEUNGGULAN AYAM MERAWANG

Ayam Merawang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai ayam dwiguna penghasil
telur dan daging. Bila dibandingkan dengan ayam kampung biasa, produksi telur lebih tinggi
rata-rata 165/butir/ekor/tahun, sedangkan ayam lokal lainnya hanya 40-60 butir/ekor/tahun.
Bobot badan ayam Merawang betina berkisar 1,35 -2,5 kg/ekor dan bobot badan ayam
Merawang jantan berkisar antara 1,9-3,1 kg/ekor. Di sisi lain jenis ayam ini memiliki nilai
estetika yang tinggi, khususnya untuk masyarakat Tionghoa yang masih mayoritas di
Kepulauan Bangka Belitung yang memiliki tradisi upacara keagamaan yang terjadi empat
kali dalam setahun.

Sejalan dengan berkembangnya masyarakat keturunan Tionghoa di Kepulauan Bangka


Belitung, ayam Merawang ikut berkembang dan selanjutnya sudah memiliki daya adaptasi
lokal dengan kondisi agroekosistem yang ada di wilayah Kepulauan Bangka Belitung.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Propinsi Kepulauan Bangka
Belitung pada tahun 2011 sebaran ayam Merawang yang terlihat jelas ada di 3 kabupaten
yaitu: Bangka (8.156 ekor), Bangka Tengah (3.717 ekor) dan Kota Pangkalpinang (1.924
ekor).

Apabila dipelihara secara intensif ayam Merawang betina bertelur pertama kali pada umur
5,5 bulan dengan bobot telur berkisar antara 38-45 g dan produksi telur dapat mencapai 120-
125 butir/ekor/tahun. Pertumbuhan ayam Merawang juga relatif cepat, berat tubuh ayam
jantan dapat mencapai 2,0-3,0 kg per ekor pada umur 9-12 bulan. Keunggulan lainnya adalah
lemak yang rendah dibanding unggas lain dan nilai gizi telur yang cukup baik.

KARAKTERISTIK AYAM MERAWANG

Secara fisik ayam Merawang tidak jauh berbeda dengan ayam kampung lainnya. Ayam ini
mempunyai punggung agak panjang, bentuk dada lurus mengikuti garis leher, dan sayap rapat
dengan sisi badan. Sementara perut agak dalam dan lebar serta berbentuk seperti segitiga.
Kepala ayam Merawang lonjong dengan paruh cukup panjang dan agak melengkung. Selain
itu, terdapat jengger yang berbentuk tunggal (single) dan pial ganda. Ukuran jengger dan pial
jantan lebih besar dari betina dan berwarna cerah. Sementara kaki, kulit, dan paruhnya
berwarna kuning. Mata ayam Merawang jernih dan paruh berbentuk runcing atau tajam.
Postur tubuh jantan besar dan tegap, betina lebih kecil dan kompak yang menunjukkan ciri
sebagai petelur produktif dan pedaging yang baik.

PRODUKTIVITAS AYAM MERAWANG

Ayam Merawang memiliki pertumbuhan yang relatif cepat. Bila dipelihara secara intensif,
berat tubuh ayam jantan dapat mencapai 2,0-3,0 kg per ekor pada umur 9-12 bulan,
sedangkan ayam jantan kampung pada umur yang sama umumnya 1,5-2 kg per ekor. Pada
umur 12 minggu, saat panen, berat badan ayam Merawang dapat mencapai sekitar 1 kg per
ekor. Pertumbuhan berat badan yang cepat ini sangat penting untuk pengusahaan sebagai
ayam pedaging. Bobot Badan ayam Merawang betina berkisar 1,35-2,5 kg/ekor dan bobot
badan ayam Merawang jantan berkisar antara 1,9-3,1 kg/ekor. Keunggulan ayam ini adalah
sebagai produksi telur dan daging.

Ayam Merawang betina bertelur pertama kali pada umur 5,5 bulan. Bobot telur berkisar
antara 38-45 g. Produksi telur dapat mencapai 120-125 butir/ekor/tahun . Produksi telur ayam
merawang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam lokal yang lainnya yaitu sebesar
54,42 % .

POTENSI PENGEMBANGAN AYAM MERAWANG

Sebagai sumber daya plasma nutfah, ayam merawang sangat potensial untuk
dikembangbiakan baik dalam skala kecil maupun komersial sehingga dapat membantu
pemenuhan protein hewani secara mandiri serta meningkatkan pendapatan petani.
Pengembangan ayam merawang masih sangat menjanjikan khususnya di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung. Hingga bulan mei 2015 harga ayam merawang khususnya di pasar
pangkalpinang mencapai Rp. 55.000,-/kg (ayam ditimbang masih hidup).

Kebutuhan konsumen pada telur dan daging ayam merawang sangat tinggi. Kosumen
beranggapan bahwa mengkonsumsi produk olahan yang berasal dari ayam kampung lebih
menyehatkan dibandingkan dengan produk olahan ayam pedaging atau ayam broiler.
Sehingga permintaan konsumen akan daging dan telur ayam merawang tidak pernah turun
cenderung meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa potensi pengembangan ayam merawang
masih sangat besar dan terbuka luas bagi petani untuk mengembangkannya.
Ayam merawang adalah salah satujenis ayam kampung yang ada di Indonesia, yang memiliki
keunggulan sebagai pedaging dan petelur (dwiguna).

Ayam merawang sebagai ayam pedaging, mempunyai kelebihan antara lain: lebih tahan
terhadap stress dan penyakit, dagingnya disukai karena rendah kandungan lemaknya. Pada
umur lima bulan, pada pemeliharaan intensif berat pejantannya > 2 kg. Kekurangannya yaitu,
lambat perkembangbiakannya karena telurnya sedikit dan sifat mengeramnya masih tinggi.
Bila dibandingkan dengan ayam ras, produktivitasnya memang masih dibawahnya, namun
untuk selera, masyarakat Indonesia masih lebih memilih ayam kampung karena dagingnya
yang liat, sedikit lemat dan enak meskipun harganya relatif lebih mahal. Juga untuk telur,
masih banyak masyarakat yang memilih telurnya, harga telur pun relatif lebih stabil tidak
berfluktuasi seperti harga telur ayam ras, bahkan banyak dijual per butir tidak kiloan seperti
telur ayam ras.

Ayam merawang merupakan ayam lokal yang banyak terdapat di daerah Bangka Belitung.

Meskipun merupakan ayam asli dari Cina, ayam merawang sudah dipelihara cukup lama oleh

masyarakat Bangka Belitung sehingga menjadi aset dan unggas lokal unggulan. Ayam merawang

memiliki warna bulu yang seragam, yaitu cokelat kemerahan hingga keemasan. Penampilannya

mirip dengan ayam ras petelur Rhode Island Red. Ayam ini potensial sebagai ayam petelur. Daya

tetas telurnya cukup tinggi, mencapai 86,4%. Ayam merawang. meskipun merupakan ayam asli

dari Cina, saat ini sudah menjadi aset dan unggas lokal unggulan di daerah Bangka Belitung.

Anda mungkin juga menyukai