Dasar
Penyusun
Annita Putri Istikhomah /GZ20003
Jenis-jenis unggas:
1. Ayam kampung
Ayam ini dikenal sebagai ayam buras (bukan ras) atau ayam local. Misalkan
: ayam sumatera, ayam kedu, ayam nunukan. Ayam ini umumnya diusahakan
sebagai ayam dwiguna yaitu selain sebagai penghasil daging juga penghasil
telur.
2. Ayam ras
Itik dikenal sebagai unggas kedua penghasil daging sesudah ayam. Ciri fisik
ternak itik adalah bentuk tubuhnya langsing dengan langkah tegap. Tinggi tubuh
berkisar antara 45-50 cm dan digambarkan seperti bentuk anggur. Itik ini
bertubuh kecil dan kurus dengan berat tubuh rata-rata 1.2 – 1.4 kg/ekor untuk
itik berumur 2 tahun. Itik Jawa sudah mulai bertelur pada umur 6 bulan dan
bertelur selama 3 bulan dengan rata-rata produksi 60 – 70 persen. Kemudian
berhenti bertelur selama 2 bulan (malting = rontok bulu) setelah itu dapat
bertelur lagi selama 6 bulan dengan rata-rata produksi 80 – 90 persen.
Selain diambil dagingnya, unggas juga diambil telurnya. Telur unggas juga
merupakan sumber protein hewani yang sering dikonsumsi. Telur memiliki ciri
umum:
1. Telur dikenali dari warna, keadaan kulit telur, bentuk, ukuran, keadaan
kuning dan putih telur, serta kenampakan luar.
3. Kulit telur merupakan bagian yang mudah rusak atau pecah akibat gerakan
mekanis.
4. Bentuk dan ukuran telur tidak sama besar tergantung dari jenis telur.
1. Kulit telur
• Bagian pelindung telur
• Sering disebut cangkang
• Mempunyai bagian 11 % dari total berat telur.
• Tersusun dari beberapa bagian
• Memiliki rongga udara yang memisahkan kulit telur dengan bagian dalam
yang merupakan salah satu penentu mutu telur.
• Semakin lama disimpan maka rongga udara semakin besar akibat
penguapan air dan karbondioksida.
• Bagian-bagian kulit telur :
a. Kutikula, merupakan bagian terluar dari kulit yang tersusun
dari sejenis protein
b. Lapisan bunga karang, dibawah kutikula yang tersusum atas
protein phosphate, magnesium phosphate
c. Lapisan mamalia, berbentuk bonggol-bonggol dengan
penampang bulat dan lonjong
d. Membrane kulit luar dan membrane kulit dalam, yang
terbuat dari keratin.
2. Putih telur
• Merupakan 60% dari seluruh berat telur, dimana 40% terdiri dari cairan
kental dan sisanya merupakan cairan setengah padat.
• Terdiri dari putih telur kental dan putih telur encer, dimana kondisinya akan
mempengaruhi mutu telur.
• Terdiri dari beberapa lapisan
Lapisan-lapisan putih telur :
a. Lapisan terluar merupakan cairan kental yang mengandung
serat musin
b. Lapisan tengah yang dinamakan albuminous sac merupakan
anyaman musin setengah pafat.
c. Lapisan cairan encer
d. Nalazifera.
3. Kuning telur
• Salah satu komponen utama penyusun dan penentu mutu telur
• Kuning telur pada telur yang masih segar tetap berada ditengah, karena
benang Kalaza masih berfungsi dengan baik.
• Bagian kuning telur :
a. Lapisan kosentrik, merupakan lapisan gelap dan lapisan terang
b. Membran vitelin
c. Pigmen karotenoid
d. Kalaza, benang sebagai pengikat kuning telur.
Mutu telur dampak dilihat dari subyektif atau yang tampak dan obyektif
atau yang tidak tampak. Secara subyektif mutu telur dapat terlihat dari warna, bau,
bentuk dan ukuran, keadaan dan kebersihan cangkang, kehalusan cangkang,
kenampakan pori-pori cangkang, bahan penyerta lain, keaadaan dalam air, keadaan
kuning dan putih telur dan bercak darah pada kuing atau putih telur serta bunyi
telur. Sedangkan secara obyektif mutu telur dibagi menjadi sifat mutu fisik dan sifat
mutu kimia.
V. Prosedur Kerja
1. Mengidentifikasi mutu mentah unggas
Petunjuk kegiatan:
• Amati daging unggas ayam ras, ayam kampung dan bebek
• Identifikasi karakteristik unggas
• Identifikasi karkas unggas
2. Mengidentifikasi mutu mentah telur unggas
Petunjuk kegiatan:
• Ukur panjang dan diameter telur menggunakan penggaris
• Timbang telur satu persatu dengan menggunakan timbangan
digital
• Pecahkan telur diatas piring polos datar
• Amati dan ukur diameter telur yang sudah dipecahkan diatas
piring menggunakan penggaris
3. Mengidentifikasi mutu matang telur unggas
Petunjik kegiatan:
• Rebus masing-masing satu jenis telur selama 5 menit, 12
menit, dan 16 menit
• Hitung telur yang direbus dimulai saat air mendidih dan telur
dimasukan
• Jika sudah, kupas telur. Kemudian potong telur menjadi dua
bagian
• Identifikasi apakah telur matang atau tidak dan apakah layak
dikonsumsi atau tidak
VI. Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
1. Mutu mentah unggas
No. Jenis Karakterisik Karkas
unggas
1. Ayam Berat per
ras ekornya 1,4
kg
Teksturnya
empuk dan
mudah
matang,
kurang
kenyal dan
mudah sobek
bila
dipegang,
warna
dagingnya
lebih cerah,
kulitnya
mengkilap
dan banyak
lemak.
2. Ayam Berat per
kampung ekornya 1 kg
Teksturnya
padat dan
sulit matang,
lebih kenyal
dan tidak
mudah sobek
saat
dipegang,
warna
dagingnya
lebih gelap,
warna
kulitnya
pucat dan
sedikit lemak.
3. Bebek Berat per
ekornya 800
gram.
Aromanya
lebih amis,
lapisan
lemaknya
lebih tebal
dan bewarna
pekat,
dagingnya
bewarna
lebih merah,
pengolahany
a lebih sulit
karena
memiliki otot
lebih banyak.
2. Mutu mentah telur unggas
No. Jenis telur Cangkang telur Berat dan Putih dan
ukuran telur kuning telur
1. Telur ayam ras Cangkang Berat: 55 gram Diameter:
berwarna Panjang: 4,5 cm 10,5 cm
coklat, Diameter: 3 cm Kuning telur:
bercangkang 3 cm
agak kasar, Memiliki
pori-pori besar putih kental
dan ukuranya lebih banyak
agak besar dibanding
putih encer
dan letak
kuning
telurnya
berada di
pinggir
2. Telur ayam kampung Cangkang Berat: 50 gram Diameter 7,5
berwarna putih, Panjang: 4,5 cm cm
bercangkang Diameter: 3 cm Kuning telur:
lebih halus dan 3 cm
ukurangnya Memiliki
kecil putih kental
yang lebih
sedikit dari
putih encer
dan letak
kuning
telurnya di
pinggir
3. Telur bebek Cangkang Berat: 66 gram Diameter: 8
berwarna biru Panjang: 4,5 cm cm
kehijauan, Diameter: 3 cm Kuning telur:
bercangkang 3,5 cm
halus dan Memiliki
ukurangnya putih kental
lebih besar. yang sangat
banyak
dibandingkan
putih encer
dan letak
kuning
telurnya
ditengah.
Musfika. 2008. Karakteristik Fisik dan Fungsional Tepung Putih Telur Ayam Ras
yang Difermentasi dengan Ragi Tape Secara Anaerob. Skripsi Program Studi
Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar