PENDAHULUAN
1.1 Tinjauan Pustaka
1.1.1 Pengertian
Telur adalah zigot yang dihasilkan melalui fertilisasi sel telur dan berfungsi
memelihara dan menjaga embrio. Telur merupakan salah satu bahan makanan yang
paling praktis digunakan,tidak memerlukan pengolahan yang sulit. Kegunaannya
yang paling umum untuk lauk pauk. Tetapi terkadang digunakan sebagai campuran
atau ramuan obat-obatan tradisional. Dari segi lain, dipandang dari sudut pengolahan
bahan makanan telur merupakan bahan makanan yang banyak memegang peranan di
dalam membantu mencukupi kebutuhan gizi, terutama protein.
Cangkang Telur : Mempunyai banyak pori yang penting untuk pertukaran udara. Di
dalam cangkang terdapat selaput tipis, di salah satu ujung telur, selaput tidak
menempel pada cangkang sehingga membentuk rongga udara.
Albumen (putih telur) : Berfungsi untuk melindungi zigot atau embrio dari
goncangan, bahaya lain, dan sebagai cadangan makanan.
Kalaza (tali kuning telur) : Berfungsi untuk menahan kuning telur, supaya tetap pada
tempatnya dan menjaga embrio agar tetap berada di bagian atas kuning telur.
Keping Lembaga : Disebut juga sel embrio, yang akan tumbuh menjadi individu
baru.
1.1.2
JenisTelur
1. Telur ayam negeri
Jenis telur ayam negeri biasa dikonsumsi oleh masyarakat, meskipun banyak
jenis telur lain seperti telur bebek, telur angsa, atau telur burung puyuh yang juga
dapat dikonsumsi. Suplai telur tidak ada jeda, rata-rata sekitar 1.000 triliun (1012)
telur dikonsumsi setiap tahunnya. Setiap orang di planet ini mengonsumsi 200 butir
telur tiap tahun. Telur ayam negeri memiliki berat sekitar 40-50 g dengan warna
cangkang cokelat gelap hingga terang. Penyajian: aplikasi penggunaan telur ayam
negeri sangat banyak. Dapat digoreng atau direbus dengan berbagai model
penyajian, dan dapat digunakan sebagai ingridien untuk baking.
Telur ayam kampung memiliki ukuran yang lebih kecil dan warna
yang lebih putih dari telur ayam negeri, harganya-pun lebih mahal. Telur
ayam kampung masih banyak diminati selain telur ayam negeri dan
dicitrakan sebagai telur yang lebih sehat, enak, dan segar. Citra sehat
melekat mungkin karena ayam kampung lebih banyak memperoleh pangan
alami (Boga, 2006). Secara penampakan, kuning telur ayam kampung
terlihat lebih kuning (kuning keemasan/oranye) bila dibandingkan dengan
telur ayam negeri, hal ini sering dikait-kaitkan dengan kualitas kandungan
gizi, khasiat, serta rasa yang lebih baik dari telur ayam kampung. Per 100 g
telur ayam kampung mengandung 174 kalori, 10,8 g protein, 4,9 mg zat besi
dan 61,5 g retinol. Penyajian: sama dengan telur ayam negeri, telur ayam
kampung dapat disajikan dengan berbagai metode seperti digoreng, atau
direbus. Di Indonesia telur ayam kampung biasanya juga dikocok bersama
jamu untuk minuman kesehatan.
3. Telur burung puyuh
Telurnya kecil, jauh lebih kecil dari pada telur ayam kampung. Ratarata telur buyung puyuh beratnya 15-20 gram tiap telur. Warna kulitnya
coklat berbintik-bintik hitam atau kebiruan-biruan berbintik-bintik coklat
pekat. Usaha peternakan burung puyuh sudah banyak dikerjakan rakyat,
hasilnya sangat menguntungkan dan perkembangan peternakan ini di
indonesia sangat menggembirakan.
4. Telur itik
Memiliki ukuran yang lebih besar dari telur ayam dan lebih kecil dari
telur angsa., Telur bebek gurih, menyehatkan dan serba guna. Cangkangnya
yang lebih tebal dibanding telur ayam, membuat daya simpan telur bebek
sedikit lebih lama dari telur ayam yakni sekitar 6 minggu (suhu refrigerator).
Persentase kuningnya lebih banyak dari putihnya. Apapun dapat dilakukan
dengan telur bebek, sama seperti jika menggunakan telur ayam. Telur bebek
lebih kental daripada telur ayam, jika dimasak dan matang, tekstur telur
bebek agak kenyal. Telur bebek juga dapat digunakan sebagai ingridien
dalam proses baking. Kandungan proteinnya yang tinggi, membuat cake yang
menggunakan telur bebek mengembang sempurna. Kandungan lemaknya
yang agak tinggi juga berkontribusi pada rasa dan warna pada produk. Cost
production juga dapat ditekan jika menggunakan telur bebek, karena dua telur
ayam dapat diganti dengan 1 telur bebek. Telur bebek mengandung 130
Kalori, cukup tinggi bila dibandingkan dengan kalori sebuah telur ayam yang
berukuran besar yakni 80 kalori. Satu telur bebek mengandung 205%
kebutuhan gizi harian untuk kolesterol, dan 18% kebutuhan gizi harian
protein. Setiap 100 g telur bebek mengandung vitamin B6, B12, dan A yang
4
5. Telur penyu
Fungsi telur
Mencegah peradangan
1.1.4
bahan organic, yang terdiri atas protein dan lipida, masing-masing terdapat sekitar 12% dan
karbohidrat dalam jumlah kecil, yaitu 1%. Bahanan organic terdapat sekitar 1% dari berat isi
telur.
Rata-rata komposisi kimiatelur (%)
5
KomponenTelu
Protein
Lipida
Karbohidrat
Abu/Minera
r
Albumen
Yolk
Telurutuh
9,7-10,6
15,7-16,6
12,8-13,4
0,03
31,8-10,6
10,5-11,8
0,4-0,9
0,2-1,0
0,8-1,0
l
0,5-0,6
1,1
0,8-1,0
kebersihan
dan
ketebalan
kerabang,
telur-telur
dapat
Hasil Olahan
- Telur asin
- Tepung telur
- Telur beku ( untuk bahan baku es krim)
6
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1 Alat-alat
-
Alat candiling
Jangka sorong
Neraca
Nampan
Piring
Cup plastic
2.2 Bahan
- Telur penyu
7
lebar telur
100
panjang telur
Berat telur
Berat air pada volume sama
Berat jenis rata-rata telur ayam segar yang bentuknya normal kira-kira 1,095.
Berat jenis telur yang bentuknya menyimpang baik memanjang, elliptical,
conical, maupun bulat sedikit lebih rendah, yaitu 1,088 sampai 1,090.
3. keadan kerabang
USDA Egg Manual telah membuat klasifikasi kualitas telur berdasar bentuk dan tekstur
kerabang menjadi tiga, sebagai berikut :
a. normal, yaitu kerabang telur memiliki bentuk normal, termasuk tekstur dan kekuatan
kerabang. Pada kerabang tidak ada bagian yang kasar, sehingga tidak berpengaruh
pada bentuk, tekstur dan kekuatan dari kerabang.
b. Sedikit normal, yaitu pada kerabang telur ada bagian yang bentuknya tidak/kurang
beraturan. Pada kerabang ada bagian yang sedikit kasar, tetapi tidak terdapat bercakbercak.
c. Abnormal, yaitu bentuk kerabang tidak normal, tekstur kasar, terdapat bercak-bercak
atau bagian yang kasar pada kerabang.secara terperinci, kualitas telur secara eksterior
dibagi menjadi 4 yaitu : AA (baik sekali), A (baik), B (sedang), C (rendah).
Kualitas
Item
AA
Kerabang
Bersih
Bersih
Kotoran 1/32-1/16
Kotoran>16
Tidak pecah
Tidak pecah
Tidak pecah
Tidak pecah
Normal
Normal
Kadang
tidak Kadang
normal
normal
Bentuk telur
d. Ketebalan kerabang
Tebal kulit telur diukur dengan micrometer sekrup atau jangka sorong dan hasilnya
dinyatakan dalam mm. untuk telur ayam ras ketebalan kulit kurang dari 0,33 mm
dianggap terlalu tipis.
B. Penentuan kualitas telur secara interior
Penampakkan luar tidak bias menjadi indikasi yang akurat terhadap apa yang
dijumpai di dalam cangkang. Oleh karena itu untuk mengukur kualitas interior
dilakukan dengan candling (peneropongan) dan pemecahan telur.
1. Candling (peneropongan)
Candling yang akurat paling baik dikerjakan di dalam ruangan gelap dengan
pengaturan arah sinar lampu melewati telur ke pemirsa. Karakter-karakter
yang diamati adalah cangkang, rongga udara, yolk, albumen, dan blastoderm.
Dengan candling memungkinkan untuk mendeteksi retak-retak pada
cangkang, ukuran rongga udara, ukuran dan mobolitas yolk, blood spot, meat
spot, cacat-cacat mikrobiologis dan germinasi (ada tidaknya perkembangan
embrio).
2. Dengan pemecahan
9
tidak
a. Kondisi albumen
Penentuan kualitas albumen dapat ditentukan dengan indeks putih telur
dan dengan nilai Haugh Unit.
Tinggi puti htelur h
Albumen indeks=
Rerata diameter puti h telur kental
Pada telur yang baru ditelurkan, nilai indeks putih telur bervariasi antara
0,050 dan 0,174 walaupun secara normal kisarannya 0,090 dan 0,120.
Haugh Unit : 100 log ( T + 7,57 1,7 B 0,37 )
Dimana
T adalah tinggi putih telur kental (mm)
B adalah berat telur utuh (gram)
b. Kondisi yolk
Bentuk yolk dinyatakan dengan perbandingan antara tinggi dan lebar yolk
yang dinyatakan dengan indeks yolk. Indeks yolk yang baik berkisar
antara 0,42 sampai 0,40. Kemampuan yolk untuk tetap utuh selama
pemecahan telur menunjukkan fungsi kekuatan selaput vitelina.
Tinggi kuningtelur h
Yolk deks=
Diameter kuning telur
c. Prosentasi terhadap berat utuh
Kuning telur, putih telur da kulit telur ditimbang masing-masing dan
dihitung prosentasenya terhadap berat utuh.
10
BAB III
HASIL DAN PENGAMATAN
3.1 Data Hasil Pengamatan
3.1.1
udara
3.1.2
Sampel
Panjang (cm)
Lebar(cm)
Telur I
4
4
Telur II
4,1
4,1
Telur III
3,5
3,5
4+ 4,1+3,5 11,6
Panjang telur ratarata=
=
=3,9 cm
3
3
Indekstelur =
4+ 4,1+3,5 11,6
=
=3,9 cm
3
3
3,9
100 =100
3,9
berat jenis=
38 gr
=1,1 gr
35,9 gr
3. Keadaan kerabang
Kerabang telur penyu termasuk klasifikasi sedikit normal, yaitu Pada
kerabang telur ada bagian yang bentuknya tidak atau kurang beraturan.
Pada kerabang ada bagian yang sedikit kasar, tetapi tidak terdapat bercakbercak.
Kualitas
Item
AA
Kerabang
Bersih
Bersih
Kotoran 1/32-
Kotoran>16
Tidak pecah
Tidak pecah
1/16
Tidak pecah
Tidak pecah
Bentuk telur
Normal
Normal
Kadang tidak
Kadang tidak
normal
normal
Ketebalan kerabang telur penyu yang diukur dengan jangka sorong adalah sebesar 0,33 mm
B. Penentuan kualitas telur secara interior
1. Candling (peneropongan)
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan maka hasil yang didapat
adalah karakter-karakter telurnya, cangkangnya terdapat bintik-bintik dan
agak kotor. Keretakannya sedikit, rongga udara pada telur ada, yolk
(kuning telur) dan albumennya bagus. Blastoderm (bakal anaknya) tidak
terdapat pada telurnya. Kecacatan Mikrobiologisnya dan Germinasi (ada
tidaknya perkembangan embrio) tidak terdapat pada telur yang kami
amati.
2. Dengan pemecahan
a. Kondisi albumen
Penentuan kualitas albumen dapat ditentukan dengan indeks putih
telur dan dengan nilai Haugh unit.
Diketahui:
12
0,9 cm
3,2 cm
Albumen indeks=
0,9 cm
=0,28 cm
3,2 cm
b. Kondisi yolk
Bentuk yolk dinyatakan dengan perbandingan antara tinggi dan lebar
yolk yang dinyatakan dengan indeks yolk.
Diketahui: Tinggi kuning telur = 1,9 cm
Diameter kuning telur = 2,7 cm
Yolk indeks=
Tinggi kuningtelur
Diameter kuning telur
1,9
=0,7037
2,7
16,4 gr
8,9 gr
1,9 gr
35,5 gr
13
Gambar
keterangan
Telur utuh
Kerabang
Yolk
albumen
3.2 Pembahasan
Mutu telur ini berada di mutu kelas III karena kebersihan pada telur ini
terdapat sedikit bintik dan agak kotor, sedikit retak, kantung udara ada pada bagian
yang tumpul rongga udara ini berfungsi sebagai pernafasan embrio. Pannjang dan
lebar telur adalah 3,9 cm dengan indeks telur 100 % dan berat jenis 1,1 gr .Kerabang
telur penyu termasuk klasifikasi sedikit normal, yaitu Pada kerabang telur ada bagian
yang bentuknya tidak atau kurang beraturan. Pada kerabang ada bagian yang sedikit
kasar karena tersusun dari garam organik,terdapat bercak-bercak.
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang kami lakukakan kami meyimpulkan bahwa:
keadaan kulit dan katung udara berada di kelas mutu III, dengan kulit yang
15
kondisi albumen & yolk bagus dengan berat rata-rata 8,9gr & 16,4gr, yolk
DAFTAR PUSTAKA
16