Disusun oleh:
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS PETERNAKAN
2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 1
1.3 Tujuan Pembahasan............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
2.1 Komoditas Peternakan Sapi Perah....................................................... 3
2.2 Karakteristik Peternakan Sapi Perah................................................... 3
2.2.1 Karakteristik Produk Susu Sapi.............................................. 4
2.2.2 Karakteristik Produk Olahan Susu Sapi Perah........................ 6
2.3 Strategi Pemasaran Produk Peternakan Sapi Perah............................. 9
BAB III PENUTUP...............................................................................................11
3.1 Kesimpulan..........................................................................................11
3.2 Saran....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Sapi perah adalah salah satu hewan ternak penghasil susu. Produksi susu yang dihasilkan
mampu menyuplai sebagian besar kebutuhan susu di dunia dibanding jenis hewan ternak
penghasil susu yang lain seperti kambing, domba dan kerbau, maka dari itu sapi perah
mempunyai kontribusi besar terhadap pemenuhan kebutuhan susu nasional yang mengalami
peningkatan dari tahun ketahun. Kebutuhan protein hewani nasional Indonesia dari tahun ke
tahun terus meningkat pesat. Rataan konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia saat ini baru
4,19 gr/ kapita/ hari sedangkan standar kecukupan konsumsi protein hewani masyarakat
Indonesia menurut FAO adalah 6 gr/ kapita/ hari (Mustofa, 2008).
Konsumsi susu nasional Indonesia sampai saat ini belum dapat dipenuhi melalui produksi
dalam negeri, sebagai akibat lambannya perkembangan agribisnis sapi perah. Kebutuhan susu
secara nasional mencapai 4,5 juta liter/hari, namun produksi susu saat ini baru memenuhi 30%
(1.350.000 juta liter/hari) dari kebutuhan manusia dan selebihnya 70% di impor dari luar negeri
(Trantono, 2009).
Produksi susu dapat ditingkatkan dengan adanya manajemen pemeliharaan yang baik
dalam usaha peternakan sapi perah, salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan pemberian
pakan yang berkualitas dan menjaga kesehatan sapi perah.
Faktor lingkungan memegang peranan penting terhadap proses perkembangan fisiologis
tubuh sapi perah, sehingga pada gilirannya akan mempengaruhi kapasitas produksi susu. Faktor
iklim masih dapat diatasi dan tidak banyak berpengaruh apabila sapi perah tersebut diberi pakan
yang berkualitas tinggi sehingga dapat berproduksi sesuai dengan kemampuannya (Sudono,
1983)
Produksi susu induk sapi perah periode laktasi sangatlah bervariasi. Hal ini disebabkan oleh
perubahan keadaan lingkungan yang umumnya bersifat temporer seperti perubahan manajemen
terutama pakan, iklim dan kesehatan sapi perah. Suhu lingkungan yang ideal bagi ternak sapi
perah adalah 15,5ºC karena pada kondisi suhu tersebut pencapaian produksi susu dapat optimal.
Suhu kritis untuk ternak sapi perah Fries Holland adalah 27ºC (Hadisutanto,2008).
Sejak melahirkan, produksi susu akan meningkat dengan cepat sampai mencapai puncak
produksi pada 35-50 hari setelah melahirkan. Setelah mencapai puncak produksi, produksi susu
harian akan mengalami penurunan. Lama diperah atau lama laktasi yang paling ideal adalah 305
hari atau sekitar 10 bulan. (Siregar ,1995)
1.2 Rumusan Masalah
Komoditas peternakan sapi perah ini masih terdapat masalah dalam bidang pemasaran
atau penjualannya di karenakan masyarakat masih belum menyadari betapa pentingnya gizi pada
tubuh terutama pada anak-anak yang sedang tumbuh dewasa sehingga membuat pemasaran
poduk dari komoditas peternakan ini kurang di minati masyarakat, selain itu pada karakteristik
produk peternakan mudah rusak dan di butuhkan teknologi agar poduk tersebut dapat tahan lama.
3.1 Simpulan
1.Penggunaan biaya produksi pada usahatani sapi perah rakyat efisien yang ditunjukkan dengan
nilai R/C ratio sebesar 1,2. Hal ini menunjukkan bahwa pengusaha ternak sapi perah mampu
mengalokasikan biaya produksinya secara efisien.
2. Strategi pemasaran yang digunakan peternak sapi perah
a. “produk” dengan menggunakan strategi positioning produk. Dimana strategi positioning
product yang dilakukan yaitu peternak memiliki produk standar yaitu susu segar murni tanpa
ada bahan campuran dan dalam pengemasan dilakukan dengan pengemasan yang baik juga
terdapat label pribadi
b.”tempat/distribusi” dengan melakukan pertimbangan pasar yaitu menyalurkan produknya
langsung ke konsumen, dengan adanya pengecer/loper susu dapat memudahkan para peternak
sapi perah rakyat untuk memasarkan produk susunya tanpa mengeluarkan biaya transportasi
c. “harga” yaitu dengan menggunakan metode penetapan harga berbasis permintaan yang terdiri
dari skimming pricing dengan harga susu ditetapkan oleh kesepakatan dengan para peternak
yang lain.
d. “promosi” untuk mempromosikan produksi susu sapi yang telah dilakukan adalah personal
selling yaitu mulut ke mulut.
3.2 Saran
Berdasarkan keadaan usahatani susu sapi perah sebaiknya perlu dilakukan beberapa hal
berikut ini : perlu adanya kerjasama antara peternak sapi perah dengan pemerintah dalam hal
upaya usaha beternak sapi perah dengan memberikan bantuan bibit sapi perah, sehingga mampu
meningkatkan hasil produksi susu sapi perah dan dapat meningkatkan pendapatan peternak sapi
perah.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.undip.ac.id/55529/3/Bab_II.pdf
http://eprints.umm.ac.id/20927/2/6b.pdf
https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/agroinfogaluh/article/view/3482
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jagbi/article/download/15697/11563/